Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Selasa, Juni 29, 2010

Being the Word Doer



Seringkali hamba Tuhan membahas betapa pentingnya kita sebagai umat kepunyaan Allah harus mengasihi sesama kita manusia seperti dirimu sendiri, sebuah firman yang sering dikenal dengan istilah hukum Kasih. Dan tak jarang, seringkali pula kita mengamini setiap yang diucapkan oleh para hamba Tuhan tersebut. Sepertinya kita begitu taat, begitu kudus, begitu mulianya ketika kita berada di dalam rumah Tuhan. Namun apakah tetap demikian tatkala kita berada di luar lingkungan rumah Tuhan?! Entah mungkin di dalam kehidupan keseharian kita, di kantor, di toko, kampus, kos-kosan ….
Apa yang akan terjadi atau apa yang akan kita lakukan ketika kita didatangi oleh orang yang kita kenal yang menjumpai kita hanya untuk meminjam sejumlah uang karena suatu hal?
Apa yang akan kita putuskan ketika mungkin orang tersebut tidak kita kenal sama sekali?
Penulis sering kali mendengar jawaban yang keluar dari mulut umat kepunyaan Tuhan, yang berkata, “maaf… saya sedang tidak punya uang..” (padahal uang ratusan ribu ada di dompetnya saat itu, jauh lebih besar dari jumlah uang yang hendak dipinjam).
Atau jawaban yang klasik, “duh..maaf… saya tidak dapat meminjamkan uang karena untuk bayar keperluan rumah tangga..”
Memang betul, hak untuk memutuskan untuk meminjamkan atau tidak adalah keputusan kita masing-masing… tapi yang jadi pertanyaan adalah perlukah kita harus berbohong atau mencari-cari alasan untuk tidak meminjamkan?
Lalu kemanakah perkataan yang mengamini firman Tuhan di atas? Apakah mengasihi sesama kita manusia hanya sebatas, ‘selama orang tidak mengganggu saya maka saya juga tidak akan mengganggu orang lain’?! Apakah itu yang dimaksud oleh firman Tuhan!?
Pernah beberapa waktu yang lalu penulis kedatangan tamu yang merupakan karyawan dari majikan yang pernah saya kenal, dan dia meminta pertolongan untuk meminjam sejumlah uang, memang sebuah dilema ketika kita harus segera memutuskan hendak meminjamkan atau tidak. Sebenarnya mungkin jaman ketika Tuhan Yesus hidup dan jaman sekarang hampir tidak ada bedanya dalam hal karakter manusia, sangat memungkinkan jaman dulu sudah ada penipu-penipu yang berpura-pura seperti orang kesusahan, toh tidak ada bedanya dengan saat ini.
Namun kita tidak perlu terus menerus berasumsi demikian, sebab ketika semua orang kita curigai berniat menipu kita, maka kita tidak akan pernah dapat melakukan perintah hukum Kasih Tuhan.
Ketika itu penulis tidak meminjamkan sejumlah uang yang dimintanya, tapi penulis hanya dapat memberikan setengah dari sejumlah uang yang dimintanya dan itu tidak perlu dikembalikan. Penulis selalu berasumsi, bahwa setiap orang yang mendatangi kita untuk meminjam atau meminta sesuatu, pastilah dia sangat membutuhkan hal tersebut daripada kita. Dan kita yang telah diberkati Tuhan, maka adalah kewajiban kita untuk memberikan berkat yang kita dapat bagi sesama kita manusia.
Mungkin bukan hanya soal uang saja yang dibutuhkan seseorang, mungkin pakaian, sepatu, makanan, susu buat bayinya, atau lain-lainnya. Baiklah kita memberikan juga yang terbaik buat sesama kita manusia, lakukan hal tersebut seperti kita melakukan untuk Tuhan. Bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kita lihat namun saudara yang kita lihatpun tidak kita kasihi?!

Written by : admin, Juni 2010

Sabtu, Juni 19, 2010

The best Gift



Alangkah indahnya tatkala kita datang dalam ibadah raya, disambut dengan pujian-pujian yang diiringi dengan permainan musik yang indah untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan ditinggikan dan diagungkan umatNya di dalam baitNya.
Saat posting ini dituliskan penulis sedang memperhatikan kegiatan latihan persiapan para tim music, worship leader dan singer untuk ibadah raya di hari minggu gereja lokal.
Semangat… ketulusan yang terpancar dalam setiap wajah petugas pelayanan yang sebagian besar adalah anak-anak muda . keceriaan… sukacita… selalu tampak dalam setiap lagu… senantiasa kreatif dalam mencari modifikasi irama musik terhadap lagu-lagu pujian yang dipersiapkan.
Semuanya hanya satu tujuan yaitu untuk mempersiapkan diri, kemampuan, hati dan jiwa untuk pelayanan ibadah raya esok hari.
Walau rasa penat, lelah sepulang kerja … tetap tidak menghalangi bagi jiwa-jiwa yang sungguh-sungguh dan rindu untuk melayani Tuhan… semua terasa lenyap tatkala berkumpul dalam latihan sore……
Itulah yang penulis rasakan ketika mengikuti latihan sore di gereja lokal…. Marilah rekan-rekan yang mungkin rindu untuk melayani… marilah kita tetap serius dan sungguh-sungguh dalam setiap pelayanan yang kita lakukan… tidak perlu harus menjadi worship leader ataupun singer atapun tim musik….. mungkin saat ini engkau hanya dapat membantu tugas membersihkan gereja… atau hanya menjadi pendengar bagi teman-teman yang hendak curhat padamu… ataupun hal lainnya….
Tuhan hanya ingin melihat kesungguhan dan ketulusan hatimu dalam melakukan apa yang menjadi kerinduan maupun tanggungjawabmu….
Lakukan apa yang dapat kamu lakukan…. Berikan yang terbaik buat Tuhan Allahmu… biarlah dunia melihat ada karakter Kristus terpancar di wajah dan setiap tindakanmu….

Written by : admin, Juni 2010

Kamis, Juni 17, 2010

Do it now


Menunda-nunda waktu adalah sebuah kebiasaan yang tampaknya dilakukan oleh sebagian orang. Klo kita sering membaca atau mendengar kisah orang-orang sukses, ada pernyataan yang hampir sama yang mereka ungkapkan, yaitu jangan pernah menyerah, jangan takut dengan kegagalan, kita harus belajar dari kegagalan yang kita alami supaya tidak perlu mengalami kegagalan yang serupa. Tersirat dari pernyataan tersebut, bahwa semua orang-orang yang sukses dan menjadi teladan tampak bahwa mereka tidak membuang-buang waktu mereka, mereka lakukan segera apa yang dianggap perlu dilakukan. Mungkin kegagalan demi kegagalan yang mereka hadapi atau mungkin langsung kesuksesan demi kesuksesan yang pernah mereka alami, tapi satu hal yang pasti, LAKUKAN SEGERA apa yang harus dilakukan, jangan menunda nanti, atau bulan depan atau tahun depan.
Kita tidak akan pernah tahu, permasalahan ataupun kesulitan apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan yang perlu dilakukan sekarang.
Kita tidak akan pernah dapat memililki ‘PENGALAMAN’ hidup yang banyak selama kita hidup, bila kita selalu takut melakukan sesuatu. Mungkin dikomplain orang, diprotes, dimaki-maki atau mungkin kita nyaris mengalami kebangkrutan atau berbagai hal menyedihkan ataupun mengecewakan lainnya, tapi itulah warna kehidupan yang mungkin perlu kita hadapi untuk menjadi semakin kuat dan berhati-hati dan semakin dekat dan mengandalkan Tuhan dalam doa dan iman.
Kebiasaan menunda-nunda merupakan analogi dari kemalasan. Dan kemalasan itu sendiri merupakan sebuah kejijikan di hadapan Allah, dalam kitab Amsal, Tuhan menegur para pemalas untuk belajar dari semut, mahluk hidup yang sangat kecil ukurannya dan hidup berkoloni, yang tampaknya tidak pernah berhenti untuk bekerja, bekerja dan bekerja sampai mati demi menyokong kehidupan seluruh anggota koloni.
Demikian juga Kristus Yesus, tidak pernah menunda rencana karya KeselamatanNya bagi kita manusia. Tak terbayangkan bila Yesus menjadi malas dan menunda karya KeselamatanNya…. Wawww … mungkin saat ini kita semua sudah menjadi warga negara neraka…. Tidak ada harapan… hanya keputus-asaan.
DO IT NOW… NOT LATER…. Apa yang akan kita lakukan bila yang mengatakan adalah bos perusahaan tempat kita bekerja?? Tentunya pasti kita harus melakukannya sekarang juga… bila tidak, tentulah sanksi akan kita dapatkan.
Bagaimana bila yang mengatakan tersebut adalah HIDUPMU (sebagai bos) yang ingin kita segera membenahi ataupun bergerak untuk mencapai impian yang belum terwujud… mungkin tampaknya tidak ada orang yang akan mengenakan sanksi pada kita bila tidak melakukan perintah tersebut…. TAPI konsekuensi yang akan kita dapat kan adalah mungkin FATAL dan PENYESALAN yang bakal mengisi sisa hidup kita.

Written by admin, Juni 2010

Blessed to bless


Dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita temui, baik itu perbedaan warna kulit, perbedaan budaya, perbedaan gaya hidup, perbedaan keyakinan, perbedaan tingkat ekonomi dan lain sebagainya.
Posting saat ini berkaitan erat dengan adanya kesenjangan yang cukup ekstrim antara yang kaya dan yang miskin, dan inilah realita yang terjadi di sekitar kita.
Sering kita melihat pengemis, pemulung, para pedagang kaki lima yang terus mendorong gerobaknya keliling keluar masuk gang menjajakan dagangannya dengan keuntungan 500 – sekian ribu rupiah saja, bekerja ataupun menanti seharian.
Sebuah gambaran ironis dan tragis… bahkan kalo mo jujur, kita pasti hanya bisa merasa kasihan namun tidak tahu harus berbuat apa, dengan sedemikian banyak kemiskinan yang terjadi di sekitar kita.
Melalui posting ini, penulis hendak mengajak banyak dari kita untuk tidak perlu mencari siapa yang salah dan harus disalahkan, apakah pemerintah yang harus disalahkan karena masih banyak orang miskin yang berkeliaran?! Atau karena para konglomerat yang tidak mau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang miskin tersebut?!
Tidak…tidak… bukan itu yang dikehendaki Tuhan, mungkin kita masih ingat dengan firman di Kitab Kejadian, bahwa Tuhan telah menciptakan segala sesuatu indah dan sempurna termasuk kita umat manusia. Tuhan memberkati semua ciptaanNya dan memandang baik semuanya. Namun karena kejatuhan manusia ke dalam dosa keturunan, sehingga kutuk kesusahan, kesulitan mengikuti dalam setiap keturunan umat manusia. Namun sejak Kristus lahir dan hidup di dunia, ada sebuah pengajaran dan rahasia yang dibukakan bagi kita seluruh umat yang dikasihiNya. Bahwa kutuk kesusahan ataupun kesulitan dapat dipatahkan selain terlebih dulu menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, namun kita juga harus ‘bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.’
Bagaimana caranya? Bila kita memiliki berkat lebih, entah itu uang/dana, atau baju, modal barang, makanan dan lain sebagainya, alangkah baik dan indahnya bila kita membaginya kepada saudara-saudari kita sesama manusia yang lebih memerlukannya.
Untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan kita, tidak perlu menunggu kita harus menjadi seorang konglomerat atau pengusaha sukses, namun cukup dengan apa yang kita punyai saat ini, dan dengan tulus kita memberikannya untuk membantu sesama kita, jadilah seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai persembahan si janda miskin dan persembahan si orang kaya.
Kita adalah ‘janda yang miskin’ itu, karena kita memberi dengan apa yang kita punyai, kita menjadi saudara bagi orang-orang miskin tersebut.
Sehingga berkat Tuhan tetap mengalir dan mengalir dan kita lah saluran berkat tersebut yang selalu siap senantiasa mengalirkan dan mengarahkan pada orang-orang yang sedang memerlukan pertolongan kita. Bila kita semua menjadi pelaku Firman, bukanlah suatu hal yang mustahil semua manusia di muka bumi ini akan dapat berkata.. miskin? Lupa tuh....!

written by : admin, Juni 2010

Selasa, Mei 18, 2010

2010 : tahun Kebangkitan Persekutuan Doa Oikumene PNS Kota Bekasi


Puji Tuhan... setelah sempat vakum hampir sekitar 2 tahun kurang... Persekutuan Doa Oikumene anak-anak Tuhan di lingkungan Dinas Kesehatan dapat terselenggara lagi...tepatnya hari Jumat, 7 Mei 2010 lalu di GKO Kayu Ringin...
Sudah cukup sering admin menerima masukan, pertanyaan-pertanyaan tentang kapan diadakan lagi acara PD nya....
Terima kasih buat perhatian, dukungan doa, harapan-harapan saudara-saudari di dalam Tuhan... itu yang menjadi kekuatan, motivasi bagi para pengurus PD untuk kembali berkumpul dan mempersiapkan acara PD yang kita rindukan.
Dan yang terlebih membuat bahagia adalah ketika hari pelaksanaan Persekutuan Doa, sebuah kejutan bagi kita semua... ternyata jumlah anak-anak Tuhan bertambah sekitar 20%.... wow... puji Tuhan sekali lagi....
Mantaps banget Tuhan kita....
Admin berharap dapat terus menyaksikan dan menjadi bagian dari kegerakan anak-anak Tuhan di dalam birokrasi pemerintahan... Mari kita bangun negara kita, mari kita lakukan yang terbaik buat negara dan masyarakat....Tuhan Yesus memberkati kita semua... dan Tuhan Yesus juga memberkati kota Bekasi...

Rabu, Mei 12, 2010

Perubahan






Kali ini Youth Ministry kedatangan hamba Tuhan dari GBIS Solo. K’Samuel namanya, orangnya masih tampak muda dan gaul banget, berkarisma. Gaya bicaranya cukup powerful dan memotivasi buat yang mendengarkannya.
Dan pada kesempatan yang sama sahabat-sahabat dari GBIS Keluarga Allah berfellowship – bergabung dengan kita semua…
Wow… senangnya bisa beribadah dengan kalian semua, sahabat-sahabat yang memiliki hasrat dan roh yang sama, berekspresi dalam memuji Tuhan maupun dalam penyembahan. Sebelumnya terima kasih buat tim ‘Flyover’ yang sudah dengan rendah hati mengiringi dengan permainan musik kalian dan juga persembahan lagu kalian.. GBU gals….
Berikut ini merupakan catatan ibadah yang berhasil admin catat:

Baca Amsal 16:4A,”Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing.” K’Samuel membagikan cerita kesaksian dirinya sebuah peristiwa yang sangat berbekas dalam hidupnya, sebuah peristiwa kecelakaan fatal bersama isteri tercintanya, sehingga pada saat itu pula ia kehilangan isteri dan ia sendiri terancam mengalami kelumpuhan pada setengah badannya karena luka-luka serta patah tulang di daerah pinggannya.
Melalui peristiwa tersebut, K’Samuel mengakui bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah proses yang teramat menyakitkan yang harus ia alami. Namun ia meyakini bahwa Tuhan pasti memiliki tujuan yang khusus atas hidupnya.
Mengapa Ayub bisa tetap kuat? Padahal ia sudah kehilangan seluruh anak laki-laki dan perempuan, rumah, harta benda, ternak, ditinggal oleh isterinya, menderita sakit kulit yang berat dan dikecewakan oleh sahabat-sahabatnya, bukankah tampaknya hal-hal tersebut dapat menjadi alasan yang sah buat Ayub untuk protes pada Allah?
Baca Ayub 1: 20-22,
1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”
wow…. sebuah pernyataan ‘gila’ (red. Maksudnya dahyat) yang dinyatakan oleh seorang yang telah kehilangan segalanya.
Oleh karena itu janganlah kita menjadi sombong rohani dan menyia-nyiakan potensi yang kita miliki. Karya Yesus saja selama hidup di dunia hanya memuridkan 12 orang, bahkan 1 diantaranya adalah pengkhianat. Namun ke-11 orang tersebut memiliki latar belakang orang-orang yang tidak masuk ’hitungan’ (red. tak terpandang), namun mau diubahkan, pembaharuan pikiran sehingga menjadi orang-orang yang dahsyat.
Kuncinya : PERUBAHAN, baca Roma 12:2.
Yesus menghasilkan 11 orang yang memiliki KUALITAS !!
Demikian juga kita, kegerakan tidak berdasarkan jumlah dana, tidak berdasarkan banyaknya jemaat ataupun lainnya melainkan berdasarkan KAPASITAS tiap-tiap orang.
Di manapun kita berada, kita harus menjadi dampak. Kita harus menjadi dampak. Kita harus dapat mengembangkan kapasitas kita, jangan takut untuk menyatakan Tuhan terhadap orang di sekitar kita.

Ringkasan Khotbah oleh Pdm Samuel Joga Kurniawan

Menjadi SEMPURNA seperti Bapa


Mat. 5: 48 menyatakan : ‘hendaklah kamu menjadi sempurna.’
Kata sempurna dalam bahasa Ibraninya adalah telekios yang berarti mencapai pertumbuhan yang lengkap. Bukti pertumbuhan yang lengkap adalah menghasilkan buah. Janganlah kita cuma bisa bicara ‘saya cinta Tuhan’, atau menangis dalam penyembahan ataupun selalu berbahasa lidah, semuanya menjadi sia-sia bila kita tidak dapat menunjukkan bukti cinta atau buah kepada Tuhan. Kita harus bertumbuh bukan di dalam pelayananmu di gereja, bukan dalam bahasa lidahmu melainkan pertumbuhan yang lengkap.
Firman Tuhanlah yang membuat kita terus bertumbuh, walau mungkin kita sering merasa tersindir atau sakit dikritik atau bahkan merasa ditelanjangi dosa-dosa kita oleh firman Tuhan, baiklah kita dengan rendah hati mau menerima nasehat atau proses pembentukan Allah melalui firmanNya, yang memulihkan dan memperbaiki segala kesalahan kita.
Tingkatkan persekutuan kita dengan Tuhan setiap hari, bukan hanya melalui ibadah di gereja saja.
Rasul Paulus terus menasehatkan kepada jemaat di Efesus (baca Efesus 4 : 1-16) agar mereka memenuhi panggilannya sebagai orang Kristen. Namun di Wahyu 2:1-4, dikatakan bahwa kita jangan menjadi seperti jemaat di Efesus, yang ditegur Tuhan, walau tampaknya kehidupan mereka saleh tapi tidak ada kasih di dalamnya, semuanya adalah sia-sia bila tidak ada kasih. Pertumbuhan kita tidak menjadi lengkap bila tidak ada kasih di dalam pertumbuhan kita.
Menjadi sempurna seperti Bapa bukanlah suatu kemustahilan tetapi keharusan sebab Tuhan Yesus sendirilah yang menasehatkan demikian pada kita umatNya.
Menjadi sempurna?! Siapa takut......!!

Ringkasan khotbah Ibadah Raya oleh Pdt. Ester Luntungan

Selasa, Mei 04, 2010

7 Jam bersama K’Yotam







Ternyata seorang hamba Tuhan apalagi berstatus Pendeta, buat sebagian umat Tuhan berpikir bahwa kehidupan seorang Pendeta pastilah monoton alias membosankan. Ataupun ada pula yang berpikir mungkin terlalu sibuk mengurusi jemaatnya, baik yang sedang kesulitan ekonomi, kedukaan, konseling masalah, persiapan pernikahan, dan tetek bengek administrasi kegerejaan lainnya.
Bukanlah suatu kebetulan ketika admin mendapat kesempatan bisa menemani hamba Tuhan yang satu ini, benar-benar WNA (Warga tiNggal Asal) dari luar kota alias Solo. K’Yotam nama panggilannya. Kunjungannya kali ini selain ada undangan pelayanan ternyata beliau juga ada misi utamanya, yaitu semacam seminar/workshop di sebuah gereja di Jakarta.
Lalu, K’Steven menghubungi admin untuk ikut serta menemani rencana mereka untuk hunting oleh-oleh khusus buat keluarga K’Yotam di daerah Tebet.
Singkat cerita, sesampainya di sebuah daerah Tebet, segera kami keluar masuk outlet-outlet busana. Tidak ada yang satu, lalu beralih ke outlet yang lain… tampak sebuah ‘perjuangan’ untuk mendapatkan yang terbaik buat anak tercintanya. Yang pada akhirnya seperti kebanyakan film-film walt disney yang selalu happy ending, demikian juga K’Yotam berhasil mendapatkan apa yang dicarinya, sebuah kaos bersablonkan sebuah awan merah…ck…ck..ck… dan juga sebuah kaos bermotifkan sangat sederhana buat isteri tercinta yang menanti di Solo…. Duhhh…jadi terharu…
Setelah singgah di sebuah resto untuk minum es chocolate, kemudian kita kembali ke Kebayoran Lama… untuk persiapan ibadah Youth Ministry di GBIS Bukit Karmel.
Nah berikut ini, adalah ringkasan firman Tuhan yang dibagikan oleh K’Yotam :

Firman kali ini tentang Esau dan Yakub. Terambil dari Kej. 25 : 29, dicatat keadaan Esau yang lelah dari padang, lalu meminta sup kacang yang sedang dimasak oleh Yakub. Yang sesungguhnya Yakub sedang memasang strategi untuk mendapatkan hak kesulungan sehingga ia menunggu saat yang tepat untuk mengambil hak tersebut.
Ada juga kisah Ruben yang statusnya anak sulung namun kehilangan hak kesulungannya oleh karena menaiki petiduran ayahnya (Kej.49 : 3-4). Demikian juga Sem, Ham dan Yafet.
Ada 4 kesalahan fatal yang Esau lakukan - diidentifikasi oleh K’Yotam, sehingga Esau kehilangan hak kesulungannya :
1. Esau memandang rendah hak kesulungannya (Ibr.12 : 16) – jangan remehkan potensi kecil yang Allah berikan, seperti biji semangka ataupun biji-biji buah yang lain, walau kecil sekali secara fisik, namun ketika dikuburkan ke dalam tanah, maka secara perlahan tapi pasti ia akan tumbuh menjadi pohon yang besar yang akan menghasilkan lebih banyak biji serupa… oleh karena itu, kembangkan – maksimalkan potensi kecil yang Allah tempatkan.
2. Sikap hati yang salah. Sehingga kita tidak dipercaya oleh banyak orang. (dicatat bahwa Esau memperisteri 2 orang kanaan, baca kej.27:45 tentang ketidaksetujuan ibu esau dan pada Kej.28:8-9 mencatat tindakan perlawanan esau terhadap orang tuanya.
3. Pasal 25 : 30 menuliskan : ‘..karena aku lelah’. Esau terlalu lelah karena melakukan banyak hal yang tidak prioritas.
4. Pasal 27 : 41, esau dendam pada Yakub. Dendam-luka-kepahitan kita dapat menghalangi berkat Roh Kudus. Ayub 6 menuliskan tentang ‘ayub kecewa dengan sahabatnya’, sehingga pada pasal 7 hidupnya menjadi berat.
Pasal 42 : 6-10, ayub baru dipulihkan setelah dia mendoakan untuk memberkati teman-temannya.
Lalu bagaimana dengan kita sekarang… apa yang akan Anda lakukan? Tetap di tempat atau segera bergerak mengembangkan potensi kita?!

Kamis, April 29, 2010

Praktek Sihir dalam gereja


Benarlah apa yang dikatakan oleh seorang hamba Tuhan yang bergerak di dalam pelayanan okultisme, dia menyatakan bahwa saat ini banyak umat Tuhan bahkan para hamba Tuhan telah menganggap remeh terhadap okultisme dan orang-orang gereja setan di dalam gerejanya.
Okultisme dan orang-orang gereja setan/ pengikut setan saat ini sudah bergerak sedemikian dahsyatnya, baik melalui media cetak (horoskop, fengsui, hipno terapi, ilmu kebatinan, pengobatan alternatif, dll), video/film (kekerasan, pembunuhan brutal, sadisme, perzinahan, sihir, black magic, pornografi, freesex, drugs, dll), konser musik (yang menggunakan lambang-lambang setan seperti pentagram, salib terbalik, 666, wajah seperti setan, dll), dan banyak hal lainnya yang dapat kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua hal tersebut dibuat, diadakan tak lain hanyalah untuk mencemarkan, menajiskan kita umat Tuhan maupun gereja secara fisik. Semua lambang/ logo tersebut, mungkin bagi banyak anak-anak/ hamba Tuhan dianggap hanya sebagai gambar belaka, namun bagi dunia roh – setan, logo-logo maupun semua hal-hal yang telah disebutkan di atas adalah merupakan celah atau pijakan yang sah baginya, seumpama sebuah sertifikat rumah yang kita terima sehingga kita merasa memiliki hak untuk segera menguasai dan menempati rumah tersebut.
Pijakan yang sah buat setan berarti ia akan mengirimkan banyak roh-roh jahat untuk merasuki benda/ ruangan / orang yang menggunakan logo/tanda atau yang menerima konsep/nasehat dari orang/ media yang terlibat okultisme.
Ketika gereja sudah berhasil dinajiskan / dicemarkan, sebenarnya kita sudah dapat melihat dampaknya, pertengkaran – perselisihan – cemburu – sakit hati – kekecewaan – curiga terjadi di dalam komunitas gereja tersebut.
Demikian juga kita harus berhati-hati dengan bahasa lidah, setan memiliki banyak cara untuk menajiskan bait Allah, yaitu dengan bahasa lidah palsu. Ini dapat dilakukan oleh pengikut setan yang sudah terlebih dahulu dirasuki oleh roh jahat yang dapat mengucapkan bahasa lidah palsu atau dapat melalui hamba (-hamba) Tuhan yang sebenarnya juga adalah pengikut setan dengan menumpangkan tangan ke atas jemaat yang dengan secara sukarela menyerahkan dirinya untuk dipenuhi dengan Roh Kudus, namun bukan Roh Kudus yang didapat, melainkan roh jahat dengan berbahasa lidah palsu, dan ada jemaat gereja lokal yang penulis identifikasi mengucapkan bahasa lidah palsu.
Ada lagi praktek sihir dalam gereja yang justru dilakukan oleh hamba Tuhan sendiri, melalui doa-doanya. Berikut ini kutipan kata-kata yang penulis identifikasi dan catat :
1. ’......kami mau berdoa supaya iblis tidak mengisi kursi-kursi yang kosong, kami tengking di dalam nama Yesus...’
Sahabat dalam Kristus, sesungguhnya iblis tidak tahan berada di dalam hadirat Tuhan bagaimana ia sanggup duduk di kursi jemaat? Iblis tidak tahan mendengarkan firman Tuhan ketika dibacakan dan dibahas karena ia menyangkal semuanya itu, tidak tahan ketika puji-pujian dan penyembahan pada Tuhan Yesus dinyanyikan, apalagi untuk mengisi dan menduduki kursi kosong.... KECUALI ruang ibadah sudah dinajiskan terlebih dahulu sehingga iblis mempunyai pijakan yang sah untuk menguasai seisi ruang ibadah dan mungkin iblis akan duduk di kursi yang kosong kalau ia sudah tidak punya kerjaan lagi. Lagi pula, tidak cukup hanya dengan melalui doa kita mengusir roh-roh jahat terhadap suatu area, terlebih dulu kita harus menyediakan waktu untuk mengklaim wilayah dengan berjalan keliling sambil memberikan minyak urapan untuk memberikan tanda wilayah yang kita klaim dengan di dalam nama Tuhan Yesus. Dan melakukan doa pengakuan dosa – pemulihan dan pemutusan untuk menutup celah di mana iblis memiliki pijakan yang sah terhadap suatu area (red. Dengan catatan sudah mengetahui/ mengidentifikasi ’celah’ tersebut, apakah karena dari dosa warisan, atau ada yang dengan sengaja mengundang roh jahat, atau ada dosa lainnya).
2. ’.....saya tengking agar iblis tidak mencuri firman Tuhan dan berkatnya....”
Sebenarnya Iblis pun tidak tahan mendengar firman Tuhan, bagaimana mungkin ia mencuri sesuatu yang ia sendiri tidak sanggup untuk mengambilnya? Melainkan yang paling mungkin ia lakukan adalah dengan merasuki diri jemaat yang telah membuka celah baginya untuk menguasai jemaat tersebut dan dengan menutup telinga atau mengalihkan konsentrasi dengan mengobrol/bercanda/mengganggu jemaat di sekitarnya sehingga tidak dapat mendengar dengan baik dan sepulang dari gereja, tidak ada satupun firman yang masuk ke dalam hati/pikirannya.
3. ’....Tuhan, angkat setiap masalah yang sedang dihadapi...”
Masalah bisa merupakan sebuah pencobaan yang diijinkan terjadi oleh Tuhan tentunya dengan tujuan agar kita senantiasa berani menghadapi, mengatasi serta selalu mencari pertolongan Tuhan, agar kita juga menjadi umat Tuhan yang tangguh dan sebagai pelaku firman, bukan menjadi pelarian dari masalah atau anak-anak gampang. Masalah harus dihadapi, dan pasti ada solusi dan tentunya hadapi bersama dengan Tuhan dan iman kita.
Doa-doa demikian merupakan salah satu praktek sihir dalam gereja yang dapat kita temui dan identifikasikan, sehingga dengan perkataan tersebut membentuk dan memberi gambaran yang tidak benar di dalam benak/pola pikir jemaat dan mengamini segala sesuatu yang tampaknya benar tapi tidak benar.
Jangan anggap remeh terhadap dunia dan perbuatan roh ... apapun yang terjadi di sekitar kita kemungkinan besar ada roh jahat yang terlibat di dalamnya....
Benarlah apa yang dimaksud oleh firman Tuhan bahwa kita harus menjadi terang dunia... menerangi.... mengklaim wilayah-wilayah gelap milik iblis menjadi milik Tuhan sumber terang tersebut....
Baca Firman .... Renungkan ....Doakan ... dan baca lagi Firman Tuhan....

Written by : admin

Bible : just a book?


Sesuai dengan judul di atas, penulis melalui artikel ini hendak menggugah Anda untuk merenungkan hal ini dan memperbaharui sikap kita terhadap Alkitab. Seringkali penulis perhatikan banyak jemaat dalam kesehariannya. Tampak sebagian dari mereka menjalankan hidup tidak ada bedanya dengan tingkah laku dan perbuatan dengan orang-orang di sekitarnya, tidak nampak akan segala apapun yang disebutkan, dinasehatkan oleh hamba Tuhan ketika ibadah hari Minggu.
Pola kehidupan dunia tampaknya sudah sedemikian mendarah daging merasuki sebagian dari kita, sehingga kita melihat bahwa hidup seorang manusia hanya sebatas, lahir – bayi – anak kecil – remaja – dewasa muda – pacaran – menikah – bekerja cari uang sebanyak-banyaknya – punya anak – menjadi tua – sakit – meninggal.
Apakah hanya sedemikian sempitnya cara kita melihat hidup?
Namun demikian halnya yang dilihat oleh anak-anak Tuhan, tiada lagi ada etika/belas kasihan ketika mereka berbisnis, manusia sudah menjadi pemburu dan mangsa bagi sesamanya.
Sahabat iman di dalam Tuhan, sesungguhnya Tuhan tidak menginginkan kita hidup sebagaimana yang orang-orang di dunia lakukan.
Tuhan ingin kita hidup untuk menjadi berkat bagi sesama kita, ’berkat’ seperti apa?
Masih ingatkah dengan kutipan ayat yang dikatakan :
’’25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” (Matius 25:35)

Melalui Tuhan melalui Rasul Paulus menyatakan :
’1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.’ (Yakobus 1:27)
Sebuah pernyataan yang dapat menghancurkan paradigma lama bagi anak-anak Tuhan yang selama ini berpikir bahwa datang ke gereja tiap minggu atau bahkan hampir tiap hari ke gereja sudah cukup untuk persyaratan bisa masuk ke surga, namun bila tidak ada perbuatan seperti tersebut di atas, akan menjadi sebuah ibadah belaka tanpa menjadi dampak bagi sesama kita.

Banyak hal yang telah Tuhan nyatakan kebenaran di dalam Alkitab, namun seringkali kita terlalu malas atau terlalu sombong untuk tidak membaca – bercermin pada Alkitab atas setiap keputusan, tindakan dan perbuatan yang kita ambil dan lakukan.
Alkitab bukan sekedar buku sejarah yang mencatat kisah-kisah orang-orang hebat yang pernah hidup di dunia, Alkitab bukan sekadar buku terlaris yang pernah dicetak manusia di muka bumi, Alkitab bukan sekedar syarat yang harus dimiliki sebagai perlengkapan ibadah orang Kristen, Alkitab bukan sekedar sebagai identitas seseorang.
Ketika kita benar-benar melihat, memperlakukan Alkitab seperti tersebut di atas, alangkah betapa malangnya kita…. Sebuah umat yang telah dipilih oleh Tuhan yang hidup yang telah memberikan banyak Anugerah, perlengkapan Allah, Karunia namun tidak mengetahui itu semua… ibarat ketika seseorang tuna wisma diberikan kunci untuk dapat menempati sebuah rumah yang hangat dan nyaman, namun ia tidak mempergunakan kunci itu, malah membuat gubuk karton untuk tempat dia tinggal di depan halaman rumah tersebut…

written by : admin

Kamis, April 22, 2010

Paskah PBIS Komda DKI Jakarta (17 April 2010)






Oh… Thanks God…akhirnya acara Paskah Gabungan dapat terlaksana dengan cukup baik…
Acara Paskah PBIS Komda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 April 2010 di GBIS Cilincing, nyaris batal dilaksanakan dan sempat didiskusikan untuk dipindahkan lokasinya, paska peristiwa bentrokan berdarah antara aparat Satpol PP dengan massa yang berusaha mempertahankan kuburan Mbah Priok.
Dan terima kasih buat Ibu Gembala GBIS Cilincing yang memaklumi situasi tersebut dan suguhan makanan prasmanannya yang cukup enak dan mengenyangkan bagi semua orang…. Hmmmm…..
Paskah kali ini dihadiri oleh teman-teman dari : GBIS Keluarga Allah, GBIS Cilincing, GBIS Immanuel, GBIS Baladewa, GBIS Bekasi, GBIS Adonai. GBIS Jatibaru dan GBIS Bukit Karmel. Terima kasih buat kehadiran dan dukungannya. Ke depan kita semua dapat berharap yang sama agar GBIS-GBIS yang lain yang belum sempat datang bergabung bersama kita, benar-benar dapat datang bertemu dengan kita.
Dan terima kasih buat teman-teman yang telah membantu dalam pelayanan dan persiapannya.
See you again, the next moment.... August 17, 2010 at Monas.... wait the news…..

Rabu, April 14, 2010

Biarkan …


Beberapa bulan yang lalu, ada suatu peristiwa di mana ada seseorang yang penulis kenal cukup dekat, dia menceritakan kepada orang-orang di sekitarnya mengenai betapa buruknya sikap dan tindakan penulis , hanya berdasarkan informasi dari seorang kerabatnya yang sepertinya kecewa hanya karena merasa tidak mendapat perlakuan yang baik dari penulis. Sedangkan di pihak penulis tidak merasa merugikan ataupun berbuat sesuatu yang salah pada orang-orang tersebut, lalu penulis menceritakan setiap tindakan penulis dan alasan-alasannya kepada atasan penulis dan beliaupun menilainya secara wajar dan tidak ada suatupun yang tidak pantas yang telah penulis lakukan.
Peristiwa itupun penulis ketahui dari informasi yang diceritakan oleh atasan, lalu penulis mengatakan kepada atasan bahwa penulis tidak akan melakukan ataupun mengeluarkan pernyataan apapun untuk meng’counter’ / membalas balik dengan pembelaan diri.
Firman Tuhan telah mencatat teladan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada kita, mari kita baca dan renungkan kutipan ayat yang terambil dari I Petrus 2:21-23, yang mengatakan :
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita; Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”
Wow… teladan yang sangat dahsyat yang penulis rasakan… dan menghasilkan hasil yang menakjubkan…. Ketika penulis sama sekali tidak memberikan respon/ reaksi terhadap peristiwa yang terjadi… setelah beberapa minggu kemudian keadaan sudah tenang seperti tidak terjadi suatu apapun.
Andaikan penulis bersikap membela diri lalu ikut menjadi marah-marah, tak terbayangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi… mungkin permusuhan, kebencian… cukup mengerikan….
Para sahabat di dalam Tuhan, mungkin ada saatnya kita berada dalam posisi di mana kita merasa dipojokkan, dikucilkan, dicemooh namun bukan karena tindakan kita yang salah… Ingatlah untuk selalu tenang, jangan berpikir bahwa harga diri ataupun nama baik kita akan rusak… sebab Tuhan pun tidak memikirkan hal-hal yang demikian… Tuhan ingin kita selalu rendah hati ..Tuhan tidak ingin kita mengandalkan kekuatan kita sebagai manusia…Ia ingin kita mengandalkan DIA, kita adalah domba-dombanya yang tak berdaya, sedangkan DIA adalah gembala yang Agung yang memegang tongkatnya yang akan selalu menghadapi, mengatasi dan menghalau setiap ancaman yang menanti kita…
Tuhan pelindung kita yang dahsyat….tak pernah terlelap... janganlah kita berbuat dosa yang tidak perlu… oke….!!! Gbu all…..

Kamis, April 08, 2010

Rela Berkorban


Hari ini, saat artikel ini sedang ditulis adalah hari Jumat Agung – sebuah ‘monumen’ peringatan bahwa sekitar 2000 tahun lebih, seorang manusia dengan rendah hati mendahulukan keselamatan banyak orang, menyerahkan dirinya untuk mati. Seorang yang disebut sebagai anak manusia yang rela mengalahkan keinginannya hanya untuk menunaikan satu tugas – tujuan yang mulia.
Tuhan telah memberikan contoh teladan yang mulia, teladan untuk mau menolong, mengalah, membantu, mendahulukan sesama kita manusia sehingga tiada lagi rasa egois yang mementingkan diri ada pada kita.
Lalu bagaimana dengan kehidupan kita sehari-hari, saat berada di luar lingkungan gereja?
Seberapa sering kita menyerobot lampu merah, sehingga arus kendaraan dari arah yang hijau lampunya harus terpaksa berhenti memberi kita jalan?
Seberapa sering kita membuang sampah sembarangan sehingga menambah beban para penyapu/ pemilik lahan untuk mengambil dan mengangkat sampah yang kita buang?
Mengambil makanan sebanyak mungkin saat konsumsi acara diberikan sehingga ada orang-orang yang tidak kebagian?
Seberapa sering kita menghentikan/ memarkir kendaraan agak di tengah jalanan sehingga kendaraan-kendaraan di belakang tidak dapat lewat dan harus menunggu sampai urusan kita selesai?
Seberapa sering kita memakai air bersih di gereja/ tempat publik sebanyak yang kita mau atau tidak mematikan lampu saat kita sudah tidak memerlukannya lagi, sehingga harus pengelola gedung yang harus mematikan lampu yang kita gunakan?
Seberapa sering kita mengeluarkan kritik/tuntutan/komplain pada pimpinan tapi tidak mau melakukan setiap tugas/kewajiban yang diberikan pada kita?
Bila dikumpulkan, banyak hal-hal tampaknya sederhana bagi kita, namun itu adalah perbuatan yang sebenarnya lebih mementingkan kepentingan diri kita yang tidak mau bersusah payah untuk melangkahkan kaki kita beberapa langkah ke tempat sampah, tidak mau mengangkat tangan kita untuk mematikan saklar lampu di dekat kita, tidak mau menunggu sekitar 15-50 detik untuk menunggu lampu hijau kembali menyala....dan seterusnya.
Segala apapun yang Tuhan lakukan saat di bumi, sebelum masa-masa penyalibanNya, itu menunjukkan bahwa manusiapun dapat melakukan apa yang telah Ia pernah lakukan. Sehingga tak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu untuk melakukannya. Jangan menunggu sampai penyakit berat menghajar kita, jangan menunggu sampai kita jadi tua dan tidak dapat berjalan kemana-mana tapi baru sadar untuk ikut pelayanan…
Segala sesuatu sudah Tuhan ciptakan dan nyatakan adalah baik… berarti begitu juga dengan sesama kita manusia.. mereka bukan musuh kita... sesama kita manusia bukan saingan kita, sebab mereka dan kitapun sama-sama hidup di dunia yang Tuhan percayakan pada kita semua... Kelola lah dunia ini dengan bijak... bila banyak sesama kita yang tampaknya cuek/ merusak lingkungan sekitar, janganlah kita ikut-ikutan serupa dengan mereka melakukan tindakan yang sama...
Jadilah teladan... lakukan yang terbaik... bukan hanya untuk diri kita tapi juga buat Tuhan yang telah mempercayai kita...
Do the best.... God bless you....

Selasa, Maret 30, 2010

Who are you ??


Belum lama ini admin mendapat sebuah berita dari rekan seiman, sebuah peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan di sebuah gereja, di mana seorang ibu secara tiba-tiba menampar seorang anak muda yang hendak melakukan tugas pelayanan di gereja. Hal ini tentunya sempat membuat heboh seisi jemaat di dalam lingkungan gereja. Sedikit keterangan yang admin dapat, bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan urusan keuangan antara mereka berdua.
Namun yang namanya peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat gereja, berbagai komentar pun bermunculan… di antaranya adalah “apakah tidak ada jalan keluar lain selain mengambil tindakan menampar di hadapan orang banyak, apakah demikian sikap seorang umat Tuhan dalam menyelesaikan masalahnya??”
Siapakah yang dapat menjawab pertanyaan tersebut?? Kita? Mereka?
Tapi yang pasti, bahwa mereka bukanlah orang yang baru menjadi umat Tuhan, mereka sudah belasan bahkan puluhan tahun bolak-balik ke gereja, ikut persekutuan, namun hasilnya.... Anda bisa menilai sendiri....
Namun admin tetap ingin menggaris bawahi secara tegas bahwa apa tulisan tersebut di atas dilakukan oleh segelintir oknum-oknum saja, tidak mewakili seluruh umat Tuhan.
Selain peristiwa di atas, admin juga sering memperhatikan kehidupan beberapa umat Tuhan, banyak umat Tuhan yang tampaknya rajin beribadah, sering mendengarkan dan mengamini firman Tuhan, memiliki ekspresi penyembahan yang tampaknya sungguh-sungguh, memberi persembahan kolekte, dll, namun ketika berada di luar lingkungan gereja – admin sering mendapati orang-orang tersebut menyatakan hal-hal yang aneh yang sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan yang sering mereka dengar, membeda-bedakan orang berdasarkan ras, mencari hari baik untuk memulai peruntungan usaha / pernikahan/ lamaran, mencari peramal atau dukun untuk mengatasi kesialan/ sakit penyakit yang mungkin karena di-guna-gunain oleh saingan/tetangga, dan lain sebagainya.
Banyak hal yang cukup membuat admin terkejut ketika menyaksikan segala tingkah laku orang-orang yang dengan beraninya menyebut dirinya umat Tuhan.

Percaya namun tidak percaya....
Mengaku kuasa dan mujizat Tuhan itu nyata namun mencari pertolongan pada orang pintar / dukun.
Mendengarkan, membaca dan mengamini kebenaran firman Tuhan / Alkitab sebagai satu-satunya kebenaran Allah, namun mencari nasehat dari ahli-ahli fengsui / hongsui...

Kebebalan demi kebebalan dengan ketegartengkukan yang tampaknya terus terjadi berulang kali dari generasi ke generasi... Generasi yang tidak mau belajar dari generasi terdahulu yang tercatat di dalam firman Tuhan. Generasi terdahulu yang bebal dan tegar tengkuk selalu akan ’dihajar’ oleh Tuhan bahkan disertai dengan pemusnahan sebagian generasi.
Namun itu semua hanya bagian dari sebuah masa lalu, saat ini yang sering kita akui sebagai jaman Kasih Karunia Tuhan bagi seluruh umat manusia, tapi apakah mungkin kita harus ’dihajar’ oleh Tuhan terlebih dulu baru bertobat dan berbalik kepada Allah??

Sobat sekalian, baiklah kita benar-benar menjadi seorang pelaku firman tanpa melihat ke sekeliling kita, lihatlah diri kita sendiri alias tidak ikut-ikutan...
Seorang pelaku firman yang benar-benar melakukan apa yang Tuhan perintahkan di dalam firmanNya untuk diaplikasikan ke dalam setiap segi kehidupan kita di luar lingkungan gereja, baik itu di lingkungan kantor – tempat kita bekerja, toko, perusahaan, sekolah, kampus, tempat ngerumpi kita di cafe/warung/mall... semuanya tanpa kecuali...
Dalam setiap perkataan yang keluar dari mulut kita ... adalah perkataan yang memotivasi, mendamaikan, memberkati, mengingatkan, memulihkan....
Dalam setiap tindakan kita ... mengajak dan memberi makan bagi orang yang belum tentu dapat makan sekali sehari, menolong orang yang dalam kesulitan, menjadi pendengar bagi teman/ sahabat/ orang yang baru kita kenal yang sedang dalam kesusahan, dll; tidak membuang sampah sembarangan, tertib dalam berlalu lintas, mengutamakan lansia/ibu hamil untuk mendapatkan tempat duduk dalam transportasi umum, dll.

Pilihan segala sesuatunya, kembali kepada diri kita sendiri...
Ketika orang lain bertanya kepada Anda, ”Siapakah Anda?”
Apakah jawabanmu?
”Saya adalah anak Tuhan!”

Biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku....!! Amin....

Sabtu, Maret 27, 2010

Menghadapi HIV/AIDS (LSM Grafiks)







HIV/AIDS saat ini sudah menjadi salah satu masalah besar di bidang kesehatan, selain penyakit infeksi menular TBC. Penyakit HIV/AIDS yang penyebabnya adalah virus HIV, hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, IDU (injected drug user) serta ASI, memiliki lingkup permasalahan yang cukup pelik.
Penularan HIV/AIDS dalam beberapa tahun ini tercatat mengalami peningkatan jumlah kasus penderita baru, hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat kita tidak mengetahui persis apa itu HIV/AIDS dan bagaimana pencegahannya.
Adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mendapat dukungan dana dari HCPI serta Australia AID (Aus-Aid). Grapiks yang berlokasi di Vila Indah Permai No.124 RT.05/01, Kelurahan Aren Jaya – Bulak Kapal, Bekasi ini, sudah banyak kiprahnya dalam menjangkau para IDU’s untuk mendapatkan bantuan kesehatan, penyuluhan-penyuluhan, konseling untuk pendeteksian status HIV, membentuk kelompok-kelompok sebaya yang mau peduli terhadap penderita HIV/AIDS serta yang tak kalah beresikonya, mereka juga melalukan sweeping terhadap jarum-jarum suntik bekas yang dibuang sembarangan oleh para IDU’s untuk kemudian dikumpulkan dan disetorkan kepada pihak puskesmas Kota Bekasi untuk kemudian dimusnahkan.
Grapiks bersama LSM-LSM lain dan Dinas Kesehatan Kota di kota Bekasi, bersama-sama bahu membahu menjangkau para IDU’s, memberikan pelayanan kesehatan dasar, program metadon, Harm Reduction, VCT (voluntary counseling and testing), penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan kelompok beresiko tinggi (Lapas, hot spot IDU’s, dll).
Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kegiatan grapiks, dapat menghubungi di no.+6221 88 22 937.

Jumat, Maret 19, 2010

Bagi sesamamu manusia




Adalah kerinduan dari setiap jiwa para adulamerz yang ingin terus belajar mempraktekkan kasih kepada sesama manusia.
Selasa pagi, 16 Maret 2010 yang merupakan hari libur nasional, para adulamerz yang memiliki satu hati dan tekad berkumpul di halaman gereja. Yang kemudian bersama-sama berangkat ke stasiun kereta Kebayoran Lama. Tak beberapa lama, tibalah kita di stasiun kereta.
Adulamerz memilliki kerinduan untuk dapat memberikan sesuatu secara langsung bagi anak-anak kereta / anak-anak jalanan. Walau hanya sekotak susu cair bagi anak-anak jalanan tersebut.
Di stasiun kami menjumpai 3 orang anak yang tak jauh dari tempat bermain di atas rel, sang ibu mereka sedang duduk menunggui mereka.
Adulamerz mendekati mereka dan menawarkan masing-masing sekotak susu dan para anak-anak tersebut menerimanya dengan penuh keceriaan, sambil berbincang-bincang dengan ibu dari anak-anak tersebut.
Beranjak dari stasiun kereta, kami melanjutkan perjalanan menuju stasiun Beos lalu ke kota Tua. Hampir seharian kami berkeliling di sekitar kota Tua dan sekitarnya. Banyak dari adulamerz memiliki pengalaman yang berkesan. Sampai terakhir menjelang kita hendak kembali pulang, kami mampir ke sebuah tempat makanan, selama sedang menyantap seporsi mie ayam, kami semua menyaksikan seorang laki-laki pemulung yang mengumpulkan sisa-sisa mie ayam di mangkuk-mangkuk yang tidak habis dimakan oleh para pembeli mie ayam, lalu memakannya. Sdri Yuli lah yang tergerak untuk memesankan 1 porsi mie ayam dan menyuruh laki-laki tersebut untuk meletakkan sisa-sisa mienya untuk kemudian duduk bersama-sama kita.
Namun bukan semuanya itu yang hendak penulis garis bawahi, melainkan semangat untuk senantiasa mengasihi sesama kita manusia tan pa kecuali.
Bertindaklah segera untuk memberi, mengasihi mudah untuk mengasihi orang yang kita kenal, namun bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dapat mengasihi orang yang tidak kita kenal...
Tuhan Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk umatNya namun bagi siapapun yang ingin menerima dan mengakui DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat....
Tetap semangat melayani... gbu...

ditulis oleh admin, @ maret 2010

Kamis, Maret 11, 2010

The Becak Man


Selalu setia menunggu ibu-ibu di pasar yang hendak pulang setelah berbelanja, lalu mengantarnya sampai di depan pintu rumah lalu tak jarang membantu mengangkat semua barang belanjaan penumpangnya.
Dengan sabar ia kembali menanti calon penumpang di depan gang. Dari pagi, siang, malam baik hujan, panas terik dari matahari tidak mematahkan semangatnya dalam menanti calon penumpang yang memerlukan jasanya.
Bila malam tiba, ketika lelah dan kantuk tiada tak tertahankan lagi, ia tertidur di atas kendaraannya dengan beratapkan langit. Angin malam dan nyamuk tampaknya sudah tidak terlalu menjadi pengganggu dalam tidurnya.
Kita mungkin sering atau bahkan pernah melihatnya ada di sekitar kita, namun kita tidak mengetahui akan betapa keras dan beratnya kehidupan yang mereka alami.
Orang mengenalnya dengan sebutan ‘abang becak’.
Kesehariannya selalu mencuci ataupun melap becaknya yang merupakan satu-satunya ’harta’ yang dimiliki di kota tempat ia mencari penghasilan. Demi menghidupi keluarganya yang di kampung, ia rela meninggalkan keluarganya, seminggu, dua minggu, sebulan atau hanya sekali ataupun dua kali dalam setahun ia pulang kampung hanya untuk menjumpai keluarganya, membawa rejeki yang didapatnya dari kota tempat ia mengadu nasib.
Ia tidak memerlukan belas kasihan yang berlebihan dari orang-orang yang mungkin mampu untuk memberikan sesuatu padanya.
Yang ia perlukan adalah tempat untuk bisa berteduh ketika hujan lebat atau malam tiba selain berdiam di atas becaknya.
Yang ia perlukan adalah sentuhan persaudaraan, kepercayaan, rasa aman dan damai dalam menjalani usahanya.
Yang ia perlukan adalah diijinkan untuk menggunakan kamar mandi, serta air untuk keperluannya mencuci dan lainnya.
Mereka tidak keberatan, tidak merasa curiga dan menerima apapun dari kita selama kita mau menjadi seorang saudara sesama manusia yang mau menghargai ia apa adanya.
Ia akan memberikan tenaga dan jasanya setimpal dengan uang yang kita berikan saat kita menggunakan jasanya.
Keuletan, kesabaran dan ketangguhan mereka patut dapat menjadi sebuah contoh hidup bagi orang-orang yang tidak menghargai hidupnya.
Syukur pada Tuhan selalu, akan segala sesuatu yang kita miliki yang telah Tuhan berikan...
Mengucaplah syukur senantiasa atas apapun berkat yang kita terima hari ini...
Jesus bless you all...


Ditulis oleh : admin RC, Maret 2010

Minggu, Februari 14, 2010

Hidup adalah Pilihan - Don't be afraid


Buat sebagian orang melihat hidup itu adalah sebuah takdir yang harus dijalani, ada orang yang dilahirkan dalam keluarga pengemis lalu melihat hidupnya sebagai suratan takdir sehingga hidup menjadi apa adanya, tidak memiliki mimpi, cita-cita untuk keluar dari kemiskinannya.
Ada pula yang hidup sebagai seorang yang kaya raya, namun dalam kesehariannya dipenuhi dengan hura-hura, pesta pora, tidak ada damai yang sejati, kehampaan serta kesepian.
Ada banyak lagi kisah-kisah nyata yang kita saksikan dalam keseharian kita. Namun ada benang merah yang merajut kesamaan dari semuanya itu.

Sebenarnya sejak kita lahir sudah diperhadapkan dengan pilihan-pilihan, seperti menangis atau tidak, mau berusaha berjalan atau tidak, dan lain sebagainya. Dan ketika kita menjelang dan mencapai kedewasaan, semakin banyak pilihan-pilihan yang selalu diperhadapkan pada kita, baik itu pilihan-pilihan untuk perkara yang kecil ataupun besar sekalipun, dalam pekerjaan atau aktivitas keseharian kita, memilih teman hidup, pendidikan anak-anak kita, dan lain sebagainya.
Bagi sebagian besar orang tidak melihat pilihan-pilihan yang ada sebagai suatu persoalan yang besar. Namun tidak demikian halnya bagi beberapa orang, pilihan-pilihan dapat menjadi sesuatu yang menakutkan yang pada akhirnya dapat menjadi sebuah stress yang kemudian mempengaruhi sebagian maupun seluruh aspek kehidupannya.

Sahabat yang terkasih, ada sebuah kalimat bijak yang ditulis oleh Paulus bagi jemaat di Galatia, yang mengatakan, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku dan hidup yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” (Galatia 2 : 20).
Kalimat tersebut menyampaikan sebuah pesan yang sangat jelas bahwa kita hidup tidak sendirian walaupun terkadang kita merasa kesepian saat berkumpul dengan teman-teman/ kolega-kolega kita, masih ada oknum lain yang selalu menyertai kita bahkan hidup di dalam kita. DIA-lah Kristus Yesus Tuhan yang ke-Allah-anNya sanggup menembus ruang, waktu dan dimensi, karena hanya DIA selain sebagai Tuhan Allah yang hidup, namun DIA telah merasakan betapa sulit dan sukarnya hidup sebagai seorang Manusia. Sahabat, Yesus Kristus Tuhan selalu ada di dekat bahkan di dalam diri kita bagi yang percaya kepadaNya, DIA selalu menantikan kita yang mau dengan rendah hati datang menghampiri DIA, menerima DIA ke dalam setiap aspek kehidupan kita. Biarkan DIA melakukan bagianNya atas hidup dan masa depan kita. Serahkan semua kekuatiran kita, semua beban hidup kita… Sebab kita tidak diciptakan Allah untuk hidup dalam kekuatiran...
Kita hidup, kita ada... tak lain dan tak bukan... hanyalah untuk menyatakan kemuliaan Tuhan... meninggikan nama Tuhan dan memuliakan DIA sepanjang kita hidup....

Sabtu, Januari 23, 2010

As You Love Yourself


22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22 : 37-39).


Seringkali kita mendengarkan pemberitaan ayat ini sejak di sekolah minggu, ibadah komisi, maupun dalam ibadah raya Minggu. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua sudah mengaplikasikan ayat firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari?
Penulis setelah membaca ayat tersebut di atas, mendapatkan suatu pemikiran baru dari setiap perkataan yang tertulis di atas.
Pada ayat 37 dikatakan :
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Secara tersurat, jelas-jelas dinyatakan bahwa Allah menginginkan semua keberadaan kita, hati, jiwa dan akal budi kita, seluruhnya untuk mengasihi Tuhan. Namun mengapa harus hati dulu? Lalu jiwa dan akal budi kita? Mengapa Tuhan tidak menyebutkan terlebih dulu akal budi kita atau jiwa kita, baru hati kita?!
HATI… lebih sering dikaitkan dengan yang namanya perasaan yang memiliki kemampuan untuk mencintai, membenci, dapat dikecewakan dan lain sebagainya. Bila HATI kita mengalami salah satu yang telah disebutkan tadi, maka akan memberikan dampak kepada JIWA dan AKAL BUDI kita tentu akan segera berpikir untuk melakukan reaksi/ tindakan.
Allah ingin kita memberikan HATI kita terlebih dahulu, sehingga JIWA dan AKAL BUDI kita pasti akan mengikutinya.
Apa yang terjadi bila AKAL BUDI kita dulu yang diminta, tentunya otak kita akan berpikir terlebih dahulu untung-ruginya sebelum mengambil keputusan untuk mengasihi Allah.
Apa yang terjadi bila JIWA kita dulu yang diminta, apalagi jiwa kita sebagai seorang anak muda, yang masih ingin ‘having fun’, mengejar karir, mendapatkan banyak harta, atau segala keinginan kedagingan kita. Wah pasti akan dianggap angin lalu permintaan Tuhan tersebut.

Lalu pada ayat firman Tuhan yang berikutnya (Matius 22 : 39b) dikatakan :
‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Ayat ini memiliki dualisme arti, bagaimana bila kita ‘membalikkan’ kalimat tersebut akan berbunyi seperti ini :
‘Kasihilah dirimu sendiri seperti engkau mengasihi sesamamu manusia.’
Membaca ayat tersebut seperti kita melihat dalam cermin, kita dapat melihat sosok diri kita ada dua, kita sendiri dan bayangan kita yang dipantulkan oleh cermin.
Ayat itu ingin menyampaikan pesan pada kita bahwa Allah benar-benar ingin kita mengasihi siapapun, yaitu sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata SESAMAMU MANUSIA ini tentunya semua manusia, semua orang yang kita jumpai termasuk musuh kita sekalipun. Sebab pesan/ misi Tuhan datang ke dunia ini selain membawa keselamatan tetapi juga membawa PERDAMAIAN. Allah ingin kita umatNya menjadi pembawa damai, mungkin ada orang yang tetap membenci/ memusuhi kita dengan ataupun tanpa alasan, hendaknya janganlah kita menganggapnya sebagai musuh, melainkan sebagai seorang manusia yang perlu mendapatkan pencerahan bahwa mau sampai kapan memusuhi kita, bukankah hidup berdamai, bekerja sama, saling membantu, memperhatikan dan berkomunikasi adalah sesuatu yang menyenangkan!?
Dan ayat tersebut, juga terus mengingatkan bahwa kita juga harus mengasihi diri kita sendiri, termasuk kesehatan kita, waktu istirahat kita, tubuh kita jangan terlalu diporsir/dipaksa bekerja, jangan lupa memberi makan tubuh kita tepat waktu, dan lain sebagainya. Jaman sekarang, penulis memperhatikan bahwa setiap orang sedang digiring kepada suatu kesibukan bekerja yang amat sangat sehingga waktu untuk beristirahat dan membangun hubungan dengan keluarga menjadi sangat berkurang, sehingga berpotensi menimbulkan bom waktu yang setiap saat dapat meledak lalu menimbulkan kerusakan yang cukup berarti.
Sobatku yang terkasih, kehendak Tuhan atas hidup kita sangatlah indah namun sederhana. IA tidak menuntut sesuatu yang tidak dapat kita lakukan, namun segala apapun yang IA minta, pada akhirnya adalah juga untuk kebaikan kita, sehingga suatu saat kita boleh menjadi layak berada di hadapanNya, bertemu muka dengan muka, Allah pencipta segalanya.
Jadilah pelaku firman, bukan pendengar atau penonton....
Chaiyo.....

Selasa, Januari 12, 2010

Lonely …


Semakin hebat, semakin canggih dan semakin instan dunia dan sekelilingnya adalah suatu hal yang menakjubkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengagumkan. Era telekomunikasi digital seolah telah berhasil menghilangkan berbagai hambatan – tembok pembatas yang bernama jarak dan waktu… Komunikasi antar manusia yang berada di jarak terjauh sekalipun sudah dapat dilakukan baik melalui gelombang suara ataupun gambar video digital.
Seiring dengan perkembangan yang telah disebutkan di atas, ternyata juga diikuti dengan semakin sibuknya masyarakat dalam kehidupan pekerjaannya, yang mungkin dapat disebabkan dengan adanya persaingan/ kompetisi tiap orang, siapa yang malas/ lamban pasti akan tersingkir oleh mereka yang rajin dan cekatan.
Mulai tampak dan terlihat dengan jelas kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di perkotaan berbeda sekali dengan masyarakat yang hidup di daerah pedesaan yang sering dikenal dengan rasa persaudaraannya, dan rasa dekat dengan tetangga satu sama lain. Namun tidak halnya dengan kita yang tinggal di kota – kota besar, individualisme sudah terjadi di mana-mana, sesama tetangga sudah tidak saling mengenal bahkan menyapa sekalipun.
Dengan berbagai hal semuanya yang telah disebutkan di atas, bahkan tidak jarang ada suatu waktu kita merasakan suatu rasa kesepian, walau kita berada di tengah-tengah pertemuan dengan teman bekerja, gereja, lingkungan rumah.
Bagi setiap kita yang mungkin mengalami rasa kesepian yang amat sangat, kesepian itu terasa begitu menyiksa, terasa begitu membuat kita frustasi, tidak nyaman, dan lain sebagainya.
Sudah beberapa waktu, Tuhan mengijinkan penulis untuk merasa kesepian, walau kita sedang berada di tengah-tengah orang banyak. Kesepian itu akan menjadi suatu yang menakutkan dan bahkan akan menimbulkan stress yang cukup berat, sehingga sering kita dengar/ baca mengenai banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang.
Sebenarnya peluang seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri dapat kita cegah, hanya dengan memberi perhatian dan waktu luang kita untuk mendengarkan keluh kesah/ curhatnya. Namun kadang bahkan sering kali kita merasakan seseorang sedang membutuhkan perhatian kita untuk curhat, tapi kita selalu berkilah dengan segala alasan kesibukan kita.
Oleh karena itu baiklah kita mau lebih peka lagi terhadap orang-orang di sekeliling kita, sehingga kitapun dapat menjadi berkat dan menolong mengurangi beban sesama kita.
Dan bagi kita yang saat ini sedang merasa kesepian, seolah-olah tidak ada orang yang punya waktu bersama kita, menemani kita. Segeralah cari kesibukan dan fokus dalam pekerjaan kita buat yang sudah bekerja atau melakukan aktifitas yang positif. Sebab bila kita tetap dalam kesendirian, maka berpotensi membuat kita semakin tenggelam dalam kesepian yang tak berujung.

Ingatlah akan sebuah kalimat bijak yang mengatakan :
”namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidup yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Galatia 2 : 20

Sahabat, kamu tidak sendirian, selalu ada Roh Kudus yang senantiasa menemanimu, ucapkanlah ayat firman Tuhan di atas dan renungkanlah. Percayalah bahwa Tuhan selalu mengasihimu, apapun yang kamu alami tidak tanpa sepengetahuan Tuhan, dan ketahuilah bahwa masih banyak orang-orang di sekitarmu yang mau peduli denganmu selama kamu juga mau membuka diri dan jujur terhadap mereka tentang apa yang kamu rasakan. Tuhan selalu menyertaimu sahabat....

written by : admin

Feel Better ?


Adalah sebuah kebahagiaan ketika kita merasa bahwa kita sudah melayani Tuhan di dalam pelayanan gerejawi, entah itu terlibat dalam pelayanan Worship Leader, Singer, tim musik, Multimedia, Ushers, Kolektan, atau sebagai tim penari. Perasaan tersebutlah yang membuat kita merasa telah menunaikan apa yang Tuhan perintahkan yaitu melayani Dia di dalam ladang pelayananNya. Atau bahkan kita sudah merasa sangat cukup sebagai anggota jemaat walau tidak memegang tugas pelayanan apapun, hanya cukup datang, ikut menyanyi, mendengarkan firman Tuhan dan membayar kolekte.
Hei… Sudah benarkah cukup demikian??
Alangkah mudahnya dan piciknya pemikiran kita yang menyangka bahwa hanya dengan melakukan tugas kita dengan turut terlibat dalam pelayanan mimbar gerejawi, kita sudah merasa telah melakukan seluruh perintah Tuhan dan beroleh damai sejahtera dan keyakinan bahwa kita pasti masuk surga yang Tuhan janjikan bagi seluruh orang yang percaya padaNya.
Mari kita simak 2 ayat terakhir – yang sekaligus merupakan pesan terakhir Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sebelum DIA terangkat ke surga, yang dikenal dengan Amanat Agung Tuhan :

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu

Mat. 28:19 Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost:
28:20 Teaching them to observe all things whatsoever I have commanded you:…”
(source : King James Bible version)

PERGI (Go), JADIKAN MURID (Teach), Baptis (Babtizing) dan Ajar (Teaching) adalah 4 kata kunci yang tertera pada kedua ayat di atas, yang juga merupakan kata perintah dari Tuhan. Tuhan memerintahkan kita untuk pergi melangkah untuk menjangkau orang-orang di sekitar kita yang adalah juga merupakan dunia kita, lalu memberitakan kabar sukacita Allah yang telah bersedia menebus kembali manusia dari ikatan dosa dengan darah Tuhan Yesus Kristus Raja, agar semua orang yang percaya akan berita sukacita ini menjadi bagian dari murid-murid Kristus Yesus dan bersedia diajar lebih banyak lagi akan kebenaran firman Tuhan. Lalu memotivasi mereka agar mau mengambil komitmen lebih sungguh lagi untuk mau dibaptis sebagai lambang penyerahan diri ke dalam tangan Tuhan. Dan tidak berhenti di situ saja, namun Tuhan ingin kita untuk terus mendampingi mereka dengan terus mengajar – melatih serta mengimpartansikan segala apa yang kita ketahui tentang Tuhan dengan segala kesaksian hidup kita kepada mereka, sampai mereka menjadi mandiri dan tau akan segala kebenaran Tuhan dan siap melakukan kebenaran serta Amanat Agung Tuhan yaitu menjangkau jiwa-jiwa teman-temannya, keluarga, rekan kerja, dan lain sebagainya.

Jadi Allah tidak pernah memerintahkan kita untuk menjadi Worship Leader, Singer, tim musik, Multimedia, Ushers, Kolektan, atau sebagai tim penari. Penulis menulis ini bukan untuk merendahkan sebuah pelayanan mimbar gerejawi, namun dengan maksud untuk menggugah, mengingatkan bahwa janganlah kita berpuas diri dengan hanya melakukan pelayanan mimbar gerejawi, namun juga melakukan Amanat Agung Tuhan. Jenis-jenis pelayanan di atas masih diperlukan untuk mendukung pelayanan Amanat Agung Tuhan, di mana ada sarana untuk mengajar, melatih jiwa-jiwa yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.
Allah tidak membutuhkan dilayani oleh kita, namun Allah butuh kita untuk menjangkau sesama kita manusia… apakah kamu tergerak?

Selasa, Januari 05, 2010

Friend or foe?

Pasti betapa menyenangkan hidup di sebuah dunia di mana tiap-tiap orang yang berada di dalamnya hidup rukun berdampingan, tidak ada permusuhan, tidak ada saling curiga, maupun saling menjatuhkan/ menjelekkan, tidak ada fitnah dan segala tindakan ataupun rencana buruk supaya semua orang terlihat buruk daripada saya….
Ternyata itu hanyalah sebuah mimpi belaka…
Inilah sebuah dunia yang nyata, yang terjadi di sekitar kita. Kita berinteraksi dengan banyak orang, yang tentunya memiliki karakter, kehendak, keinginan, pikiran, rencana yang beragam pula. Ada seorang staf di tempat penulis bekerja, dia merupakan seorang yang selalu hidup dengan penyangkalan. Walau usia sudah mendekati masa pensiun bekerja. Dia selalu menyangkal ketika ditanyakan sesuatu yang jelas-jelas merupakan perbuatannya. Dan memiliki kebiasaan mencuri barang-barang orang lain, namun banyak dari staf yang lain mengetahuinya namun ketika dikonfrontasikan, dia kembali selalu menyangkalnya. Ada satu kebiasaan lagi di mana dia tampaknya senang untuk membicarakan orang lain tentang kekurangan dalam pekerjaan orang lain, selalu ada orang-orang yang tampaknya lebih buruk dari dia. Serta juga selalu berusaha mencari muka dengan orang-orang yang dia anggap menguntungkan bagi kepentingannya. Pernah suatu ketika ada sebuah konflik besar antara pimpinan dengan staf senior yang lain, lalu dia memilih mendukung pihak yang mau memberi uang pada dia untuk meminta dukungannya.
Uang… apa artinya uang dibandingkan sebuah persahabatan, pertemanan, kepercayaan…?!
Nama Baik … apa artinya sebuah nama baik yang dicapai dengan menjelek-jelekkan mengungkit-ungkit kekurangan/kelemahan seseorang?
Materi … apa artinya materi, yang akan berkarat dan lapuk dimakan ngengat?
Hidup kita sungguh berharga... Kebersamaan, berdampingan, kepercayaan dan saling membantu menjadikan hidup kita semakin sempurna.
Apakah sedemikian sulitnya berbuat baik bagi sesama kita manusia? Apakah sedemikian sulitnya menghargai orang lain? Apakah sedemikian sukarnya memberi pada orang yang memerlukan bantuan dan perhatian kita?
Memang... kita tidak dapat mengubah dunia dalam sekejap... tapi kita bisa menjadi dampak terhadap lingkungan di sekitar kita... perubahan harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu….Tempatkanlah diri kita sebagai sahabat bagi semua orang….

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Amsal 18:24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Getting worst or better ?

Beberapa hari yang lalu sebelum artikel ini dibuat, penulis bersua dengan seorang teman alumni SD. Singkat cerita, dia menceritakan seorang teman perempuan yang seangkatan SD dengan kita, sedang menjalani sebuah kehidupan yang kelam… sebuah kehidupan yang mungkin tidak pernah dicita-citakan oleh siapapun…
Teman kami ini, saat ini memiliki sebuah kehidupan yang tampaknya buat penilaian kita adalah sebuah kehidupan yang hancur-hancuran… seorang perempuan yang berusia tigapuluhan, namun sudah tidak bekerja selama 4 tahun, memisahkan diri dari orang tua dan saudara-saudara yang masih mengasihinya… seorang perempuan yang ingin menggapai keinginannya dengan cara yang buat kita adalah suatu hal yang keliru sekali… seorang perempuan yang hidupnya berpindah-pindah dari kost-kost an yang satu ke kost-kost an yang lain, itu pun pindah setelah diusir oleh setiap induk semang pemilik kost, karena menunggak bayaran berbulan-bulan… seorang perempuan yang sudah tidak memiliki apa-apa namun memiliki keinginan untuk mencari cinta seorang laki-laki…. Mencari cinta hanya untuk mendapatkan uang…. Mendapatkan uang hanya untuk bisa makan - berinternetan – chatting – dating… tiada lagi keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kerja, tatkala temanku ini berusaha menawarkan bantuan untuk mencarikan kerja....hidup di dalam pemikiran bahwa semua saudara dan keluarganya sangat membenci dan memusuhinya…
Kesehariannya selalu dipenuhi dengan keinginan untuk menjerat laki-laki yang mau membalas chatting-annya untuk melakukan pertemuan langsung…. Kesehariannya yang selalu membawa laki-laki yang berbeda hampir tiap tengah malam….
Pernahkah seseorang bermimpi untuk memiliki cita-cita seperti itu?!
Hidup yang penuh dengan kehampaan... tak mendapatkan apa yang diinginkannya... namun banyak laki-laki ‘jahat’ yang memanfaatkan tubuhnya semata...
Kami... saya merasa sangat teriris hati tatkala mendengar kabar seperti ini... seorang teman main sewaktu SD, memiliki kehidupan yang kelam ketika menjadi dewasa....
Sebuah keputusan yang salah yang telah diambilnya... sebuah keputusan yang patut diperhitungkan ketika kita diperhadapkan... Keputusan yang baik...? terbaik...? Keliru? Salah? Atau sangat salah?
Sebenarnya kita sudah mengetahuinya... mana yang terbaik buat kita... namun emosi... balas dendam... kemarahan.... kekecewaan.... yang menutupi semua pilihan yang baik....
Tergantung bagaimana dengan diri kita sendiri... keputusan yang mana yang akan kita ambil ketika tiap saat kita diperhadapkan....!?
Jadikanlah firman Tuhan sebagai dasar ... sebagai penimbang dalam setiap keputusan kita...

Sabtu, Januari 02, 2010

Hidup yang bermakna


Pernah suatu waktu penulis berbincang-bincang dengan seorang sahabat, dia membicarakan tentang apa sebenarnya yang menjadi tujuan kita hidup. Apakah hanya sebatas untuk kerja, menikah, punya anak, tua lalu meninggal? Atau kerja mati-matian untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya? Mungkin banyak dari kita yang berpikir sederhana, bahwa kita hidup hanya mengikuti ’arus’ dunia… Lahir, dewasa, bekerja, menikah, punya anak, tua lalu meninggal… ya begitu saja… ga perlu dipikirin…. Betulkah demikian?
Ya bisa jadi bagi mereka itu merupakan kebenaran yang mereka yakini… tapi bila kita kembali melihat firman Allah, yang berulang kali mengatakan bahwa hidup kita bukanlah hidup untuk diri kita sendiri melainkan untuk Tuhan (Galatia 2 : 20). Dan hidup kita hanyalah untuk memuliakan Tuhan dan meninggikan nama Tuhan.
Kami berdua sepakat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mendapatkan suatu ’hidup yang bermakna’, yaitu hidup yang memiliki arti, hidup di mana saat kita menjalani prosesnya maka kita selalu beroleh damai sejahtera, hidup di mana kita memiliki suatu ’kepuasan’ rohani dan jiwa bukan hanya untuk memenuhi kepuasan nafsu dan kedagingan yang tiada habisnya. Mungkin bila perlu kita tidak perlu menjadi orang paling kaya, namun selalu berkecukupan dan menjadi berkat bagi banyak orang, membantu sesama kita, mempunyai banyak teman. Hidup menjadi penuh arti ketika Kristus yang adalah Yesus Tuhan dan Raja yang mulia ada di dalam setiap segi kehidupan kita, dan kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan yang disertai dengan sukacita, syukur serta damai sejahtera. Indah bukan!!... Hidup yang kita jalani hanyalah sekali untuk selamanya... jangan sia-siakan hidupmu... do the best you can do...
Semangat selalu, dan ingatlah selalu bahwa kamu tidak sendiri, Roh Kudus selalu menyertaimu sahabat.....

author : admin