Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Minggu, November 24, 2019

Bangun & Tanggalkan Perbuatan Kegelapan!

Roma 13:11-14,  "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya."
Rasul Paulus menulis ayat ini adalah untuk memberikan pengajaran bagi umat Tuhan di Roma.
Dikatakan pada ayat ke-11 Rasul Paulus mengingatkan kepada Jemaat di Roma bahwa mereka harus bangun rohaninya dari tidur, bangun dari kemalasan, bangun dari zona nyamannya.
Kita juga perlu seperti jemaat di Roma untuk didorong - dimotivasi diingatkan untuk tetap semangat dan bergelora dalam mengikuti Tuhan dan giat dalam pekerjaan Tuhan.
Dalam melayani Tuhan memang terkadang kita mengalami pasang-surut dalam melayani, kadang semangat kadang rasa malas menguasai diri kita. Ayo.... bangun dan kenakanlah perlengkapan senjata perang.

I Petrus 4 : 3, "Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang."
Janganlah kita membuang-buang waktu untuk segala perbuatan yang tidak bermanfaat dan penuh ketidakbenaran, malah tidak menjadi dampak bagi teman-teman/ orang-orang di sekitar kita sehingga menimbulkan potensi celaka atas kita sendiri.

Keselamatan sudah kita miliki, oleh karena itulah tujuan kita hidup adalah untuk memuliakan Allah dalam setiap segi kehidupan kita. Jadi hendaklah dengan penuh ucapan syukur kita tetap semangat melayani Tuhan dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya tanpa bersungut-sungut/ mengeluh.

II Petrus 3 : 11,14. "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia."
Betapa salehnya kita harus hidup untuk kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan Tuhan Allah, itulah pentingnya kita harus menanggalkan semua hal-hal yang tidak berkenan dan dosa dari diri kita, dan mengenakan perlengkapan senjata Allah supaya kita dapat menghadapi peperangan rohani setiap saat dalam kehidupan kita.

Hidup berkenan di hadapan Allah, hidup untuk memuliakan Tuhan!
Efesus 5 : 8, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"
Terang membuat segala sesuatu tampak jelas dilihat dan mudah diketahui, dibanding dengan kegelapan yang menyebabkan banyak celaka bagi banyak orang.
Firman Tuhan demikian juga bekerja dengan menerangi kehidupan/ rohani dan tubuh kita, akan membuat kelihatan perbuatan-perbuatan jahat/ kegelapan yang bercokol menjadi bagian dari kita.

Amsal 23:29-32, "Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran. Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita jangan ikut dalam pesta pora dan kemabukan yang akhirnya dapat  menyebabkan masalah demi masalah yang mengikuti kita atau dihasilkannya.

Efesus 5 : 14, "Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

BANGUN ! BANGKITLAH !! KRISTUS akan BERCAHAYA ATAS KITA!!




Preacher : Pdp. Susanto Kou, SE.
Written by : ssr

Minggu, Juli 21, 2019

Menjadi Orang Kristen yang Sejati

Roma 5 : 8, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Jaman sekarang, kita mendengar/ menyaksikan banyak sekali kepalsuan yang terjadi di sekitar kita. Jangan sampai kita yang telah lama menjadi orang Kristen, tetapi ketika di akhir jaman kita di hadapan Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus mengatakan, "enyahlah, Aku tidak mengenal engkau!"
Jangan kita berjanji, berkomitmen palsu di hadapan Tuhan, itulah yang tidak Tuhan kehendaki.

Dalam Yohanes 10 : 10, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang agar kita memiliki hidup dan mempunyai dalam kelimpahan.
Di dalam Lukas 4 : 5-6, Yesus dinaikkan ke atas bukit, dan si Iblis berkata pada Tuhan Yesus bila Tuhan Yesus berlutut maka Iblis akan memberikan seluruh kekayaan di dunia. Memang Iblis sanggup memberikan berkat-berkat jasmani, namun dia tidak dapat memberikan kehidupan kekal.

Baiklah kita menjadi orang Kristen, jangan hanya fokus pada berkat-berkat jasmani, kesenangan duniawi, jabatan dan lain sebagainya. Melainkan kita mengejar janji kehidupan kekal yang Tuhan janjikan, kita mengejar sumber berkat itu, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Ada beberapa hal yang Tuhan Yesus ajarkan untuk menjadi orang Kristen sejati :
1. agar kita fokus dalam mencari Tuhan dan akan apa yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita, mari kita baca Yohanes 6 : 26, tentang motivasi yang salah dalam mencari Tuhan. Ayat 27, Tuhan Yesus mengingatkan untuk kita terus bekerja untuk mencapai hidup yang kekal dari Anak Manusia yang disahkan oleh Bapa, Allah dengan meteraiNya.
Yesus datang ke dunia untuk mewujudkan Kasih Allah, karena umat manusia jatuh dalam dosa, mari baca Roma 3 : 10, "seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." Roma 5 : 12, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Kehidupan manusia itu tidak ada yang benar. Roma 3 : 23, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,"
Roma 7 : 18-21, betapa dosa begitu mengikat kuat setiap orang sehingga menyebabkan perbuatan dosa diperbuat terus menerus.
2. Menyadari bahwa keselamatan dan penebusan dosa yang teramat mahal melalui darah Tuhan Yesus yang tercurah di kayu salib, demi kita tidak mengalami kebinasaan kekal dan beroleh hidup kekal.
Yohanes 3 : 16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Dosa menyebabkan manusia mengalami kebinasaan kekal, namun misi Allah bagi dunia agar manusia tidak mengalami kebinasaan kekal melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kolose 2 : 13-14, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:" Tuhan Yesus sudah mengambil tanggungjawab tersebut dengan mati di Kayu Salib sebagai jalan penebusan bagi umat manusia yang masih di dalam dosa.

Yohanes 14 : 6, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
I Petrus 1 : 9, "karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu."
Hanya Tuhan Yesus satu-satunya jalan untuk hidup kekal!!

Yohanes 19 : 30, "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Yesus menyatakan bahwa misiNya sudah selesai. Yesus mengalami kengerian di Kayu Salib, ketakutan yang dialami Tuhan Yesus di taman Getsemani, mengalami ketakutan yang amat sangat sampai keringatnya seperti tetesan darah.
Namun Yesus tetap taat, dan menyatakan biar KEHENDAK BAPA yang terjadi!!
Biar kalimat ini juga ada dalam setiap doa, biar KEHENDAK TUHAN yang terjadi dalam setiap segi kehidupan kita, selama kita juga terus menjaga hidup kita di dalam Tuhan, bukan hidup dalam kedagingan.

I Korintus 15 :  53-54, "Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan."
Suatu kemenangan yang dinyatakan oleh kebenaran Firman Allah, bahwa suatu saat kita akan dibangkitkan dalam kemuliaan Allah.

Kekristenan yang sejati ditandai dengan ketaatan! Menjadi anak-anak yang taat.
I Petrus 1 : 14, "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu," Ketaatan mutlak seperti ketaatan Yesus di taman Getsemani.
Hanya kita sendiri yang dapat menilai diri kita sendiri sudahkah kita menjadi orang Kristen yang sejati?

Efesus 5 : 15, " Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,"
Jadilah orang yang arif yang bijaksana, jangan mengorbankan kehidupan yang kekal yang Tuhan janjikan dengan kesenangan duniawi yang sementara!!




Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Selasa, Januari 12, 2010

Lonely …


Semakin hebat, semakin canggih dan semakin instan dunia dan sekelilingnya adalah suatu hal yang menakjubkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengagumkan. Era telekomunikasi digital seolah telah berhasil menghilangkan berbagai hambatan – tembok pembatas yang bernama jarak dan waktu… Komunikasi antar manusia yang berada di jarak terjauh sekalipun sudah dapat dilakukan baik melalui gelombang suara ataupun gambar video digital.
Seiring dengan perkembangan yang telah disebutkan di atas, ternyata juga diikuti dengan semakin sibuknya masyarakat dalam kehidupan pekerjaannya, yang mungkin dapat disebabkan dengan adanya persaingan/ kompetisi tiap orang, siapa yang malas/ lamban pasti akan tersingkir oleh mereka yang rajin dan cekatan.
Mulai tampak dan terlihat dengan jelas kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di perkotaan berbeda sekali dengan masyarakat yang hidup di daerah pedesaan yang sering dikenal dengan rasa persaudaraannya, dan rasa dekat dengan tetangga satu sama lain. Namun tidak halnya dengan kita yang tinggal di kota – kota besar, individualisme sudah terjadi di mana-mana, sesama tetangga sudah tidak saling mengenal bahkan menyapa sekalipun.
Dengan berbagai hal semuanya yang telah disebutkan di atas, bahkan tidak jarang ada suatu waktu kita merasakan suatu rasa kesepian, walau kita berada di tengah-tengah pertemuan dengan teman bekerja, gereja, lingkungan rumah.
Bagi setiap kita yang mungkin mengalami rasa kesepian yang amat sangat, kesepian itu terasa begitu menyiksa, terasa begitu membuat kita frustasi, tidak nyaman, dan lain sebagainya.
Sudah beberapa waktu, Tuhan mengijinkan penulis untuk merasa kesepian, walau kita sedang berada di tengah-tengah orang banyak. Kesepian itu akan menjadi suatu yang menakutkan dan bahkan akan menimbulkan stress yang cukup berat, sehingga sering kita dengar/ baca mengenai banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang.
Sebenarnya peluang seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri dapat kita cegah, hanya dengan memberi perhatian dan waktu luang kita untuk mendengarkan keluh kesah/ curhatnya. Namun kadang bahkan sering kali kita merasakan seseorang sedang membutuhkan perhatian kita untuk curhat, tapi kita selalu berkilah dengan segala alasan kesibukan kita.
Oleh karena itu baiklah kita mau lebih peka lagi terhadap orang-orang di sekeliling kita, sehingga kitapun dapat menjadi berkat dan menolong mengurangi beban sesama kita.
Dan bagi kita yang saat ini sedang merasa kesepian, seolah-olah tidak ada orang yang punya waktu bersama kita, menemani kita. Segeralah cari kesibukan dan fokus dalam pekerjaan kita buat yang sudah bekerja atau melakukan aktifitas yang positif. Sebab bila kita tetap dalam kesendirian, maka berpotensi membuat kita semakin tenggelam dalam kesepian yang tak berujung.

Ingatlah akan sebuah kalimat bijak yang mengatakan :
”namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidup yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Galatia 2 : 20

Sahabat, kamu tidak sendirian, selalu ada Roh Kudus yang senantiasa menemanimu, ucapkanlah ayat firman Tuhan di atas dan renungkanlah. Percayalah bahwa Tuhan selalu mengasihimu, apapun yang kamu alami tidak tanpa sepengetahuan Tuhan, dan ketahuilah bahwa masih banyak orang-orang di sekitarmu yang mau peduli denganmu selama kamu juga mau membuka diri dan jujur terhadap mereka tentang apa yang kamu rasakan. Tuhan selalu menyertaimu sahabat....

written by : admin

Sabtu, Februari 21, 2009

Say 'NO' to Free-Sex

“Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!”
(Kidung Agung 2:7; 3:5; 8:4)


Rekan-rekan mungkin sering melihat slogan-slogan anti narkoba yang bertuliskan

”Say NO to drugs”. Yang timbul akibat ’mewabahnya’ penggunaan obat-obat terlarang di Indonesia yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah kematian karena over-dosis dan semakin tingginya jumlah penderita HIV-AIDS akibat tersering adalah narkoba suntik (IDU/ Injected Drugs User) dan melalui hubungan seksual.
Demikian juga halnya dengan free-sex (hubungan seksual sebelum nikah/ hubungan seksual tanpa komitmen), juga memiliki dampak dan resiko yang sangat besar dan merusak. Pasti ada alasannya mengapa penulis Kidung Agung menegaskan sampai 3 kali bahwa ’jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!” Seperti kata petuah yang pernah kita semua dengar yang mengatakan: ’jangan bermain dengan api nanti terbakar.’
Api kecil seolah-olah tidak ada apa-apanya, tetapi tatkala ia menjadi besar akan membakar segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Demikian juga dengan ’api cinta’ yang tak dapat dikendalikan/ dinyalakan pada masa berpacaran, yang menjadi kebablasan yang bentuknya dari hal-hal yang kecil petting (cumbuan/ raba-rabaan) sampai persetubuhan. Yang seringkali dengan alasan melakukan hal tersebut sebagai bentuk pernyataan cinta.
Itu BUKAN CINTA tapi NAFSU KEDAGINGAN!
Jaman sekarang tampaknya memberi kesan bahwa nilai-nilai kekudusan sudah tidak dihargai lagi. Tapi tidak demikian dengan kita yang notabene adalah anak-anak Tuhan yang lebih dulu mengetahui akan kebenaran yang sejati.
Free-sex mungkin tampak menyenangkan pada mulanya tapi dampak & akibatnya muncul belakangan. Yang paling dirugikan dalam hal ini adalah pihak perempuan, selain resiko kehamilan/ KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan), tindakan abortus, tertular penyakit kelamin, resiko terkena HIV-AIDS, apalagi dalam budaya ke-Timur-an kita yang masih menjunjung tinggi nilai keperawanan (yang walaupun tampaknya sudah mulai pudar di wilayah kota-kota besar di Indonesia), tentunya akan dipandang rendah oleh masyarakat di sekitarnya.
Penulis ingat akan firman Tuhan yang mengatakan, ”dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya.” (baca I Tesalonika 4:3-8) Buat rekan-rekan yang laki-laki dan belum menikah, baiklah kita menghormati dan benar-benar mengasihi teman-teman perempuanmu dan memperlakukan mereka bukan sebagai obyek pemuas nafsu seksual, tetapi sebagai sesosok pribadi yang setara dengan kita yang dapat dijadikan teman diskusi, curhat, bercanda, saling menguatkan, mendoakan dan dilindungi. Jagalah pikiranmu, isilah dengan firman Tuhan, fokus dalam pekerjaan/ studimu dan pelayananmu, jangan biarkan ada celah yang terbuka dalam pikiranmu yang memungkinkan si jahat memasukkan hal-hal yang buruk ke dalam pikiranmu.
Dan buat rekan-rekan yang perempuan ketahuilah bahwa saudara-saudaramu yang laki-laki memiliki ’kelemahan’ terutama pada mata mereka, dan cara berpakaian adalah hak pribadi tiap-tiap orang oleh karena itu toh tak ada ruginya bila Anda berpenampilan yang sopan sesuai dengan budaya ketimuran kita, dan jagalah tubuh yang dianugerahkan Tuhan bagimu yang tak ternilai harganya untuk tetap kudus dengan jangan memberi celah sedikitpun bagi Anda & pasangan Anda yang dapat membuat Anda berdua jatuh dalam dosa seksual.
Alangkah indahnya bila kita semua dapat bersikap saling menghormati, menghargai dan saling menjaga kekudusan satu dengan lainnya, bersahabat – bergaul secara sehat dan hidup bersekutu dalam pimpinan Roh Kudus senantiasa!! Apakah ini juga menjadi mimpimu?

Let’s make our dreams come true!!

Ogah Melayani?? Janganlah yauu...

“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu.” (Yohanes 13 : 4-5)

Masih ingatkah teman-teman tentang peristiwa di mana Tuhan kita Yesus Kristus membasuh kaki murid-muridNya?? Pernahkah kamu membayangkan, melihat tangan-tangan Allah meremas-remas jari-jari kaki orang yang mungkin bau dan kotor??

Sepertinya ....... ada yang janggal ! Mestinya murid-muridNyalah yang membasuh kaki Dia. Andreas yang menyiram air basuhan. Petrus memegang anduk. Tapi nyatanya tidaklah demikian. Mereka terlalu sibuk, dari pada melayani, lebih baik berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (simak Luk.22:24).
Seringkali kita bersikap seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang lebih suka sibuk dengan kepentingan kita masing-masing dibanding melayani Tuhan & sesama. Waktu yang tersedia sudah habis untuk urusan pribadi aza. Tul ga!?
But there’s a good news for all of us! Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukanlah suatu tindakan spontanitas doank, tanpa makna khusus: tindakan itu perlu. Perhatikan apa yang dikatakan Yesus : “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh.13 : 8b). Dengan menempatkan kaki kita di dalam baskom Yesus, kita menempatkan bagian yang paling dekil, cemar dari kehidupan kita dalam tangan Dia.
Dan kembali simak, Yoh 13:12 mengatakan, “Sesudah Ia membasuh kaki mereka,..” Perhatikan kata ‘Sesudah’ Yesus membasuh kaki mereka, itu berarti tidak ada yang tidak dibasuh kakinya! MENGAPA INI begitu PENTING??!!
Karena itu menunjukkan bahwa Ia juga membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianatinya. Yesus memberi perhatian yang sama kepada pengkhianat-Nya. Hanya beberapa jam lagi, oleh Yudas, Yesus akan diserahkan pada tentara-tentara Romawi. Tetapi, saat ini kaki itu dibelai oleh Kristus. Itu tidak berarti bahwa tugas itu gampang bagi Yesus.

Itu tidak berarti gampang bagi ANDA ! Itu berarti Tuhan tidak akan minta kepada Anda melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Dia.


(korespondensi BRC; pernah diterbitkan pada BRC No. 131 / Juli 2006 / tahun VII)