Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label choice. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label choice. Tampilkan semua postingan

Rabu, September 25, 2013

DIVORCE



Beberapa hari yang lalu, penulis kedatangan tamu dari staf kelurahan setempat, singkat cerita terungkap pembicaraan bahwa dia ada masalah dengan isterinya yang baru dinikahinya sekitar 6 bulan yang lalu, dengan berbagai macam alasan dia kemukakan, bahwa isterinya sangat ‘kepo’ yang ingin tahu segala sesuatu yang dilakukannya secara detil, sering marah-marah  dan bertengkar dengannya, dan lain sebagainya.
Di lain hal, 2 orang staf tempat kerja penulis pun walau tidak bersamaan sudah melakukan perceraian dan yang satu sudah melakukan pernikahan dengan suami yang baru dan satunya lagi baru melangsungkan lamaran untuk menikah dengan calon suami yang baru.
Memang, sebagian besar staf yang bekerja di lingkungan kerja penulis adalah orang-orang di luar Tuhan, mereka memiliki pemahaman bahwa mantan suaminya adalah bukan jodohnya, dan selalu berharap bahwa setelah perceraiannya akan menemukan jodohnya yang sejati.
Pada kisah yang pertama, penulis sempat melontarkan pemikiran sederhana pada staf kelurahan tersebut, dengan mengutip kalimat seorang hamba Tuhan di sebuah radio rohani yang mengatakan bahwa. “Pernikahan itu adalah mencocok-cocokkan hal-hal yang tidak cocok yang sudah ada di dalam diri kedua pihak yaitu suami dan isteri.”
Firman Tuhan di Kejadian 2 : 24 mengatakan, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Dua pribadi yang sudah sepakat untuk menundukkan diri dengan saling terikat dan mengikat dalam satu pernikahan untuk membentuk rumah tangga yang baru, haruslah saling merasa yakin dan seyakin-yakinnya bahwa pasangannya merupakan pasangan hidup yang Tuhan pilih. Tapiiiiiiiiii….. dengan catatan, bahwa dalam memilih dan menetapkan seseorang menjadi pasangan hidup haruslah sesuai dengan firman Tuhan antara lain : 
  1.  Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Kor 16 : 14) Kata ‘seimbang’ dapat ditafsirkan sebagai : a. Seiman; b. perekonomian yang cukup, maksudnya supaya kedua pihak mau saling menerima sesadar-sadarnya terhadap kondisi keuangan, pekerjaan masing-masing supaya jangan sampai karena si Isteri gajinya puluhan juta sedangkan sang suami cuma beberapa juta saja sehingga potensi suami minder atau isteri yang jadi arogan terhadap suami, dsb; c. Nama baik keluarga, ini juga perlu diperhatikan bagi kedua pasangan untuk mengetahui, memahami dan siap menerima konsekuensi yang mungkin timbul, misal ayahnya mantan narapidana, atau adik/saudara tersangkut narkoba dan lainnya. 
  2. Matius19:19, “hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Firman Tuhan menekankan kalimat ‘Hormati ayah dan ibumu’ berkali-kali bisa lebih dari 5-10 kali. Kita ketika memberitahukan kepada orang tua kita perihal calon isteri kita, baiklah kita mau dengan rendah hati mendengarkan pendapat atau komentar orang tua kita, orang tua yang bijak apalagi juga sebagai umat Tuhan haruslah kita pertimbangkan segala keputusannya, sebab kita pribadi tidak akan dapat melihat ‘kekurangan-kekurangan’ yang ada pada pasangan kita kalau bukan orang lain yaitu orang tua kita yang mungkin dapat melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Bila orang tua kita tidak menyetujuinya, terima dan renungkan, janganlah langsung mempertentangkannya, bawalah dalam pergumulan doa kita. Mintalah nasehat pada para hamba Tuhan, benarkah yang diputuskan oleh orang tua kita? Jangan bahas masalah ini pada teman-teman sebaya anda, sebab kemungkinan besar Anda akan berada dalam masalah besar. Bila kedua orang tua akhirnya menyetujuinya, maka yakinlah, apapun konsekuensinya, pasangan ini adalah pilihan kita sendiri.
  3. Keduanya selain seiman, namun juga harus membaca, mengerti dan memahami firman Tuhan, ada beberapa ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus mengenai suami isteri antara lain : I Petrus  3:7, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” Dan Efesus  5:33, “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. 
  4. Tidak melakukan hubungan sex sebelum menikah. Inilah bukti bahwa masing-masing pasangan saling menghormati dan saling menjaga untuk tidak saling merusak dengan melakukan hubungan sex sebelum menikah. (II Korintus  7:1, “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”)
Sebab pasangan hidup atau yang disebut jodoh, akan benar-benar mendapatkannya apabila kita meyakininya. Bila Anda belum yakin, jangan ambil keputusan gegabah, selama masa pertemanan/ penjajakan, kenalilah karakternya, kebiasaannya, cara-cara berpikirnya, mimpi, keinginannya, cita-citanya dan sikap dalam pergaulannya.
Mencari jodoh itu bukan sekali lagi bukan seperti semudah gonta-ganti baju, bila sudah bosan dengan isteri yang sekarang, tinggal diceraikan saja, lalu cari isteri baru, klo kaga cocok dengan selera, tinggal diceraikan lagi, dan seterusnya.

“Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!” Maleakhi  2:16

picture : www.theinvestigator.co.nz
written by : admin

Selasa, Januari 05, 2010

Getting worst or better ?

Beberapa hari yang lalu sebelum artikel ini dibuat, penulis bersua dengan seorang teman alumni SD. Singkat cerita, dia menceritakan seorang teman perempuan yang seangkatan SD dengan kita, sedang menjalani sebuah kehidupan yang kelam… sebuah kehidupan yang mungkin tidak pernah dicita-citakan oleh siapapun…
Teman kami ini, saat ini memiliki sebuah kehidupan yang tampaknya buat penilaian kita adalah sebuah kehidupan yang hancur-hancuran… seorang perempuan yang berusia tigapuluhan, namun sudah tidak bekerja selama 4 tahun, memisahkan diri dari orang tua dan saudara-saudara yang masih mengasihinya… seorang perempuan yang ingin menggapai keinginannya dengan cara yang buat kita adalah suatu hal yang keliru sekali… seorang perempuan yang hidupnya berpindah-pindah dari kost-kost an yang satu ke kost-kost an yang lain, itu pun pindah setelah diusir oleh setiap induk semang pemilik kost, karena menunggak bayaran berbulan-bulan… seorang perempuan yang sudah tidak memiliki apa-apa namun memiliki keinginan untuk mencari cinta seorang laki-laki…. Mencari cinta hanya untuk mendapatkan uang…. Mendapatkan uang hanya untuk bisa makan - berinternetan – chatting – dating… tiada lagi keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kerja, tatkala temanku ini berusaha menawarkan bantuan untuk mencarikan kerja....hidup di dalam pemikiran bahwa semua saudara dan keluarganya sangat membenci dan memusuhinya…
Kesehariannya selalu dipenuhi dengan keinginan untuk menjerat laki-laki yang mau membalas chatting-annya untuk melakukan pertemuan langsung…. Kesehariannya yang selalu membawa laki-laki yang berbeda hampir tiap tengah malam….
Pernahkah seseorang bermimpi untuk memiliki cita-cita seperti itu?!
Hidup yang penuh dengan kehampaan... tak mendapatkan apa yang diinginkannya... namun banyak laki-laki ‘jahat’ yang memanfaatkan tubuhnya semata...
Kami... saya merasa sangat teriris hati tatkala mendengar kabar seperti ini... seorang teman main sewaktu SD, memiliki kehidupan yang kelam ketika menjadi dewasa....
Sebuah keputusan yang salah yang telah diambilnya... sebuah keputusan yang patut diperhitungkan ketika kita diperhadapkan... Keputusan yang baik...? terbaik...? Keliru? Salah? Atau sangat salah?
Sebenarnya kita sudah mengetahuinya... mana yang terbaik buat kita... namun emosi... balas dendam... kemarahan.... kekecewaan.... yang menutupi semua pilihan yang baik....
Tergantung bagaimana dengan diri kita sendiri... keputusan yang mana yang akan kita ambil ketika tiap saat kita diperhadapkan....!?
Jadikanlah firman Tuhan sebagai dasar ... sebagai penimbang dalam setiap keputusan kita...

Selasa, Desember 02, 2008

Bertahan Sampai Akhir


Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.
Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi
.”
(I Timotius 6:12)

Saat-saat sulit yang menekan, mendesak dan seolah-olah tidak ada jalan keluar merupakan saat-saat yang paling tidak diharapkan oleh siapapun di dunia ini. Di dalam kekristenanpun, justru pada saat-saat seperti itulah Iman percaya seseorang benar-benar diuji, apakah benar sesuai dengan apa yang pernah diucapkannya bahwa Tuhan Yesus itu adalah Tuhan yang hidup dan sanggup menolong umatNya!?


Penulis percaya bahwa Tuhan pasti memiliki perencanaan yang sangat dahsyat, indah serta unik dan di luar pemikiran manusia dalam hidup setiap orang di bumi ini. Segala sesuatunya disusun, dirancang dengan sangat rapi, indah, teratur, dan sekali lagi …dahsyattt…
Mari kita bayangkan dan renungkan seandainya kita berada dalam situasi seperti yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego serta Daniel di mana mereka diancam dengan hukuman yang mematikan yaitu dibakar dalam tungku dan dilempar ke dalam gua singa, namun mereka akan terhindar dari hukuman mati tersebut asal mereka menyembah patung yang dibuat oleh raja. Mudah sekali bukan…!!! Cuma menyembah patung doank, berlutut sebentar aza… lalu kita bebas dari hukuman mati… Apakah ini pilihan kita?? Mencari jalan yang paling mudah dan aman buat diri kita sendiri??


Namun kita tahu apa yang terjadi adalah sebaliknya, mari kita simak perkataan iman dari Sadrakh cs : ”Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3 : 17-18)


Apa yang akan kita lakukan bila situasi yang sama genting / sukarnya seperti yang dialami mereka, dialami oleh kita pada saat ini??
Mampukah kita tetap bertahan dan mempertahankan prinsip/ rencana/ harapan serta iman percaya kita pada Tuhan kita Yesus Kristus??


Jawabannya ada pada diri kita masing-masing...
Dan penulis ingin menambahkan bahwa kita masih dapat dan mampu untuk bertahan dalam iman percaya selama kita saling merangkul, menguatkan, mengingatkan satu sama lain bahwa karya Tuhan itu ada, dan mujizat Tuhan itu nyata serta Tuhan Yesus sendiri adalah benar-benar Tuhan yang hidup yang selalu mengasihi dan menjaga umatNya dalam kasih dan kuasaNya, yang dahulu sampai sekarang tidak pernah berubah.