Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Selasa, Juni 30, 2020

MENANG DI TENGAH KRISIS

Dunia saat ini menghadapi krisis, diawali dengan krisis kesehatan akibat pandemic COVID-19, diikuti dengan krisis ekonomi yg menyeret 395 juta penduduk dunia dalam kemiskinan yang ekstrim.

Bagaimana agar kita bisa survive di tengah krisis ini?

1. Berjalan melintasi krisis.

Mazmur 84:7 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air;   bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Menyadari bahwa “lembah baka” yg mengartikan lembah air mata (The Valley of weeping), bagi anak Tuhan lembah krisis ini hanya dilalui saja (to cross over) untuk mencapai tujuan sebenarnya. Dan bahkan lembah tersebut diubah menjadi lembah mata air yang menjadi berkat.

2. Berjalan bersama Tuhan dan mengalami Tuhan secara pribadi

Inilah saat yang tepat untuk mengalami Tuhan di saat krisis.
Matius 14:22-33 mengajarkan bagaimana Petrus dan kawan-kawannya mendapatkan pernyataan mengenai ke-Ilahian Yesus di tengah badai yang nyaris menenggelamkan mereka. Di saat genting itu Tuhan menantikan respon para rasul yg ketakutan itu walaupun respon mereka kurang tepat tapi Tuhan sungguh mengerti. Di tengah kondisi ini Dia menunggu kita menyapa-Nya. Ia akan segera menjawab. INI AKU. Tuhan ingin kita mengalami DIA, kenal lebih dekat dan menikmati muzijatnya. Sehingga kita bisa berkata seperti Ayub Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (Ayub 42:5)

3. Selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan.

Sulit untuk melakukannya di tengah kondisi yang tidak biasa apalagi dalam kondisi terpuruk.
Filipi 4:4-22 mengajarkan untuk melakukan hal yang terpenting sehingga dapat selalu mengucap syukur di segala keadaan. sehingga kita tetap dapat menjaga hati agar tidak menjadi tawar (Amsal 24:10). Jadi sebetulnya sederhana saja dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada maka sukacita dan damai sejahtera Allah akan menyertai kita, sehingga dengan tulus kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan untuk setiap keadaan yang ada.

Mari kita terus berjuang bersama Tuhan dalam menghadapi krisis ini dan keluar sebagai pemenang.  Kita berjalan di tengah krisis semakin lama semakin kuat. Ketika badai ini berlalu, kita menjadi orang yang berbeda lebih kuat dan tahan uji.
Amin.


GBIS Bukir Karmel - BSD

Tantangan Keluarga di Zaman Now


Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan oran akan menjadi dingin  ( Matius 24 : 12 )

Keadaan akhir zaman pada saat ini sedang terjadi bertambahnya kedurhakaan dan kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Di setiap zaman, keluarga memiliki pergumulan dan tantangan yang berbeda-beda . pergumulan dan  tantangan keluarga pada Zaman Now ini tentu jauh lebih kompleks. Kalau kita tidak siap  menghadapi tantangan, maka tantangan itu justru akan menghancurkan keluarga kita. Tantangan apakah yang akan dihadapi oleh keluarga Kristen pada Zaman Now ?

 1 . Kemudahan mendapatkan informasi

Pada saat ini kita sedang berada pada zaman informasi terbuka di mana tidak ada lagi batasan untuk bisa menerima informasi. Dan pada masa sekarang kita sangat mudah untuk mengakses dan mendapatkan informasi tentang apa saja baik melalui buku, televisi, radio, internet dan media sosial lainnya. Namun sayang tidak semua informasi yang disajikan itu benar, positif dan membangun, tetapi banyak juga informasi yang salah, negatif dan menyesatkan  Adapun dampak dari kemajuan teknologi informasi itu, membuat anak dan orang tua, seolah makhluk dari dua abad yang hidup dalam satu rumah. Gap teknologi, gap generasi,  membuat enggan dan kesulitan berkomunikasi. Anak menganggap orang tua kuno atau bodoh dan akhirnya perilaku anak menjadi suka melawan dan mudah memberontak terhadap orang tua. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap tantangan ini menghampiri semua keluarga di Zaman Now. Itulah sebabnya dibutuhkan hikmat dan hati yang bijaksana untuk bisa menyaring semua informasi yang datang kepada keluarga kita. Jikalau tidak hati-hati maka keluarga kita akan terpapar hal hal negatif sehingga tidak sedikit keluarga yang menjadi hancur.

2 . Pertumbuhan Iman

Perkembangan dunia yang sangat modern membuat orang semakin rasional mengandalkan kekuatan dan kepintarannya. Apalagi di kalangan generasi milenial zaman now yang sangat akrab dengan teknologi, mereka bisa menemukan jawaban dari semua pertanyaan apapun. Dan kebanyakan anak generasi milenial semakin sekuler, semakin hedonis, semakin atheis, jika percaya Tuhan, tidak lagi mengutamakan ibadah dan juga tidak terlalu meyakini hal itu berpengaruh langsung dalam hidup sehari-hari. Hal ini membuat mereka merasa tidak butuh Tuhan. Itulah sebabnya hal-hal rohani kurang menarik perhatian mereka. Fakta ini tentunya mendatangkan tantangan tersendiri untuk keluarga Kristen di Zaman Now.
Apalagi jika orang tuanya kurang takut kepada Tuhan, maka bisa dipastikan keluarga ini akan menjadi keluarga yang tidak mengalami pertumbuhan iman.  Karenanya menjadi tantangan bagi semua orang tua di zaman now untuk selalu mengandalkan Tuhan dan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan serta mengalami pertumbuhan iman yang pada akhirnya para orang tua mampu mewariskan iman kepada anak-anak mereka.

3 .  Membangun Relasi Yang Sehat

Tuntutan hidup di Zaman Now memaksa keluarga untuk menjadi sibuk dengan urusan masing-masing. Orang tua sibuk dengan urusannya, begitu juga anak-anak sibuk dengan kegiatannya. Sadar atau tidak kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat hilangnya waktu berkualitas untuk keluarga yang pada akhirnya akan mengganggu relasi atau hubungan antar anggota keluarga. Kita juga menyadari dunia yang kita huni sekarang ini sedang mengalami perlompatan perkembangan teknologi informasi. Dan salah satu perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi keluarga adalah Smartphone. Sehingga membuat orang tua dan anak sama-sama sibuk, sibuk bekerja, pelayanan, sekolah dan kecanduan gadget inilah yang semakin memperparah komunikasi. Apalagi saat ini kita sedang berada pada generasi Z  di mana masing masing anggota keluarga akan lebih mengutamakan Smartphonenya. Dan kalau hal ini tidak disadari maka akan bisa merusak relasi antara anggota keluarga. Karena itu perlu adanya konmitmen pada waktu jam keluarga, maka tidak boleh bermain Smartphone. Dengan demikian komunikasi bisa terjalin sehingga relasi yang sehat antar anggota keluarga bisa terbangun. Haleluya
Sebagai kesimpulan : Di tengah perkembangan dunia yang begitu pesat maka keluarga Kristen di Zaman Now harus kembali kepada Alkitab dan membangun keluarga sesuai dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan. Dan Prinsip-prinsip Firman Tuhan untuk keluarga Kristen tetap sama baik pada masa keluarga Adam maupun sampai sekarang pada masa keluarga di Zaman Now. Tuhan Yesus Memberkati.


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Senin, Juni 22, 2020

Kitalah Pembawa Damai

POS PI GBIS Bukit Karmel BSD
21 Juni 2020

By Pdm. Joel Steven Hizkia

Matius 5:9 Berbahagialah yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Siapa yang membawa damai ? dengan jelas ditujukan kepada kita supaya kita bisa disebut anak-anak Allah. 

Tentu sulit menjadi pembawa damai di tengah situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini. Hanya bila memiliki damai yang yang sejati bisa menjadi pembawa damai. Roma 3:23, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan hanya karena kasih karunia Allah, manusia diperdamaikan dengan Allah melalui penebusan dosa oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu sepatutnyalah kita yang telah diperdamaikan menjadi pembawa damai melalui keseharian kita.

Bagaimana jadi pembawa damai
1. Membawa pengaruh/dampak positif bagi banyak orang lewat segala sisi kehidupan dengan menjadi garam,
a. Tidak menjadi garam yang hanya sebagai label saja
b. Menjadi garam yang sesuai fungsinya (memberi citarasa)
c. Tidak membiarkan menjadi garam yang diisolir
2. Tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain
a. Roma 14:13 tidak menjadi batu sandungan
b. Roma 12:18 berdamai dengan orang lain
c. 2 Korintus 6:3 tidak membuat tersandung

Mari jadi pembawa damai di manapun berada dan di situasi apapun sehingga dapat menjadi berkat bagi lingkungan dimana kita tinggal. 🙏

Dampak dan Pengaruh Keluarga yang Kuat


"Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di Sorga. Sebab di mana  ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ ( Matius 18 : 19-20 )
Tantangan  yang  dihadapi oleh keluarga saat ini semakin berat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bila tidak disikapi dengan baik, bukan membangun komunikasi yang lebih baik, tetapi justru menjauhkan dan menghancurkan komunikasi dalam keluarga. Keluarga yang lemah akan digilas oleh bebagai tantangan yang menarik, tetapi keluarga yang kuat akan punya dampak dan pengaruh yang besar, bukan hanya bagi keluarga itu sendiri, tetapi berpengaruh bagi komunitasnya. Bagaimana agar kita menjadi keluarga yang bisa berdampak bagi komunitas yang lain..
1. Keluarga yang sehati

“Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di Sorga. Sebab di mana  ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ ( Matius 18 : 19-20 ) 

Mengapa keluaga yang kuat bisa sehati ? Karena setiap pasangan suami-istri sebagai inti keluarga memang berbeda. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, baik sifat karakter, cara berpikir, hobi, kebiasaan-kebiasaan, itulah keluarga, asam di gunung garam di laut, bertemu dalam satu belanga itulah sayur asem yang diibaratkan sebagai suatu keluaga. Bila perbedaan dipertentangkan mustahil mereka dapat menjadi sehati. Tetapi keluarga yang kuat dapat menerima dan mensinergikan perbedaan tersebut, sehingga mereka dapat sehati. Sehati bukan berarti harus menjadi sama, tetapi sehati dapat menerima semua perbedaan termasuk kekurangan dan kelebihan pasangan kita sebagai satu kekuatan. Setiap anak-anak kita juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Namun bila orang tua sehati, maka sangat mudah bagi anak untuk sehati dan rukun dengan saudaranya, juga dengan orang tuanya, karena anak melihat contoh orang tuanya yang sehati. Bila keluarga sehati, maka doa-doa kita dijawab oleh Bapa di Sorga.

2 . Keluarga yang dapat saling mengampuni 

“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di  Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu yang di Sorga, juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”  (Matius 6 : 12, 14-15 ) 

Seiring dengan berjalannnya waktu dalam mengarungi kehidupan pernikahan, ada kalanya kita kecewa, sakit hati bahkan terluka, bisa saja terjadi. Bapak-Ibu pribadi  yang  paling  berpotensi melukai hati kita adalah orang yang paling kita cintai, berarti  dalam  keluarga  yaitu suami-istri dan anak.  Mengapa demikian ? 
Karena mereka tinggal  bersama. Bilamana beberapa  pribadi tinggal bersama dalam jangka waktu yang lama, perbedaan pendapat, mis-komunikasi, kesukaan yang berbeda, bahkan visi yang berbeda, hal – hal itulah yang dapat memicu konflik. Tetapi keluarga yang kuat, mereka akan dapat saling mengampuni, menerima setiap anggota keluarga dengan kelebihan dan kekurangannya. Keluarga  yang  kuat selalu menerapkan Firman Tuhan dalam Efesus 4 : 26 yang mengatakan:” Apabila  kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu “ keluarga yang kuat bilamana ada salah paham, sakit hati, konflik,dll, mereka segera dengan secepat mungkin membereskannya. Pribadi yang dapat mengampuni adalah pribadi yang kuat, dan pribadi yang tidak dapat mengampuni adalah pribadi yang lemah.     



3 . Keluarga yang siap menghadapi Badai

Keluarga yang harmonis, bahagia dan yang kuat bukan berarti bebas tanpa masalah, tantangan tetap ada, tetapi atas anugrah Tuhan, mereka dapat mengatasi setiap masalah, bahkan badai sebesar apapun mereka dapat keluar sebagai pemenang, Bahkan lebih dari pemenang. Badai yang melanda keluarga hari-hari terakhir ini ialah spirit dunia. Dunia dewasa ini mengukur kesuksesan, selalu diukur dengan materi yang dimiliki. Semakin  banyak materi yang dimiliki,dianggap semakin sukses, tanpa mempermasalahkan dari mana asalnya. Namun Alkitab menjelaskan kesuksesan adalah bila kita mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan ini. Sama seperti Nuh ( Kej 6 : 22 ) dan Adam ( Kej 12 : 4 ). Mereka sukses di hadapan Tuhan, karena mereka melakukan kehendak Tuhan. Badai social media, hedonism dan LGBT, saat ini sedang melanda kehidupan manusia, tetapi keluarga yang kuat akan siap menghadapi badai, dengan menggunakan sosmed untuk membangun komunikasi yang benar. Keluarga yang kuat walaupun diberkati secara materi, mereka masih terbeban  menggunakannya untuk kemuliaan  Tuhan, bukan hanya untuk kesenangan pribadi. Menghormati dan menghargai kedaulatan Sang Pencipta merupakan hal yang sangat penting bagi setiap keluarga.

4 . Keluarga yang menggenapi rencana Allah.  

Keluarga, Allah ciptakan sebagai mitra kerjanya untuk beranak cucu, memenuhi bumi dan menaklukkan dan menguasainya ( Kej 1: 28, 2: 15 ) Berarti setiap keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah disiapkan oleh Allah. Tugas ini merupakan mandat sebagai hak istimewa yang Allah berikan pada manusia. Karena itu setiap keluarga yang kuat menyadari fungsinya dan menjalankannya, sehingga dunia melihat melalui keluarga, ada satu hubungan indah seperti hubungan Kristus dengan jemaatNya melalui setiap keluarga ( Ef 5 : 32 ). Nuh ( Kej 6 : 9-21 ) Adam ( Kej 12 : 1-9 ) Petrus ( Luk 5 : 1-11 ) adalah contoh keluarga yang kuat dan menggenapi rencana Allah melalui keluarga mereka. Puji Tuhan sebagai kesimpulan ada 4 hal dampak dan pengaruh keluarga yang kuat!
1. Keluarga yang sehati. 
2. Keluarga yang siap mengampuni. 
3. Keluarga yang siap menghadapi badai 
4. Keluarga yang menggenapi rencana Allah..Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus 

Senin, Juni 15, 2020

Ciri-ciri Keluarga yang kuat


Bacaan Firman : Yosua 24 : 15, Matius 19 : 5 – 6, Roma 12 : 10, Efesus 4 : 32, Kolose 4: 6
"Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia " (Matius 19 : 5 – 6 )
Banyak orang tidak menyadari bahwa yang paling penting dalam hidup ini adalah hubungan. Orang boleh saja kaya raya mempunyai harta yang bergelimang melimpah, orang boleh saja mempunyai jabatan yang tinggi, namun jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain khususnya hubungan di dalam keluarganya, maka orang tersebut tidak akan pernah merasakan apa arti sebuah kebahagiaan.
Jika kita memiliki keluarga yang kuat, maka keluarga akan memberikan kita sukacita terbesar dalam hidup. Keluarga yang kuat tidak otomatis terjadi dengan sendirinya, namun diperlukan upaya yang terbaik untuk mewujudkannya itulah proses. Kita biasanya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik dalam pekerjaan kita, tetapi apakah kita mempunyai daya juang yang tinggi untuk membangun keluarga yang kuat. Dan berikut adalah cirri-ciri keluarga yang kuat :
1 . Keluarga yang mengasihi Tuhan Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan ( Yos 24 : 15 ) “ Keluarga yang kuat selalu menempatkan Tuhan di tempat yang utama dan pertama. Tuhan adalah satu-satunya dasar yang bisa menjamin hidup kita , rumah kita, pernikahan kita dan keluarga kita terhadap gelombang pasang yang tidak terelakan.  Kita perlu selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menun jang  keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan kita dengan Sang Pencipta akan membentuk  kepribadian kita sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Sebab kondisi rohani yang baik akan memampukan anggota keluarga untuk menjalani kehidupan yang membawa berkat. Teruslah berdoa, renungkanlah firman Tuhan, pergilah ke gereja, tetaplah melayani dan izinkan Roh Kudus berbicara dan memimpin kita, karena semua itu akan membangun keluarga yang kuat.
2 . Keluarga yang saling mengasihi “ Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni , sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu “ ( Ef 4 : 32 ) Kasih selalu memberi  energi  positif yang dahsyat dalam hidup keluarga. Dengan saling mengasihi akan menyempurnakan kehrmonisan dan kebahagiaan masing-masing anggota keluarga. Keluarga yang kuat tidak mungkin terwujud jika tidak ada kasih.  Pada dasarnya semua manusia membutuhkan penerimaan, penghargaan dan kasih yang tidak bersyarat. Jika hubungan tanpa kasih itu disebut “memanfaatkan”. Kasih bukan untuk dipendam, tetapi diekspresikan . Dan untuk mengekspresikan kasih tersebut, perlu memahami bahasa kasih dari anggota keluarga kita. Apa bahasa kasih itu, Kata-kata yang menguatkan. Waktu berkualitas, Pemberian Hadiah, tindakan melayani, atau sentuhan fisik. Keluarga yang kuat dibangun di atas ikatan kasih yang kuat di antara anggota keluarganya.
3 . Keluarga yang saling berkomunikasi  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, sebagaimana kamu harus member jawab kepada setiap orang “ ( Kolose 4 : 6 ) Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan keluarga. Keluarga yang kuat selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan keputusan penting . Kesatuan dibangun lewat kasih yang dinyatakan dalam komunikasi yang positif dan waktu bersama, karena komunikasi yang tidak lancar sering kali menimbulkan prasangka dan kecurigaan yang berlebihan, sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis. Kita perlu meneguhkan kasih kita dengan mengungkapkan gagasan, pendapat maupun perasaan. Pasangan dan anak kita perlu mnedengar , “Aku mengasihimu”Komunikasi yang konstruktif akan membentuk keluarga yang kuat.
4 . Keluarga yang saling menghormati “ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului  dalam memberi hormat” ( Roma 12 : 10 ). Memberi hormat bukan karena budaya tertentu, namun karena pemahaman yang benar tentang pribadi orang lain menurut kaca mata Tuhan Penciptanya. Kita menghormati anggota keluarga kita karena mereka adalah pribadi-pribadi yang berharga dan mulia di mata Tuhan. Peran keluarga dalam menciptakan budaya saling menghormati ini sangat penting, mengingat keluarga adalah tempat pertama di mana setiap pribadi di dalamnya akan terbentuk. Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, begitu pun diri kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah menghormati anggota keluarga lainnya, sama seperti anda ingin dihormati oleh mereka. Tunjukkanlah rasa hormat dengan menghargai hak anggota keluarga, saling bertegur sapa, menjadi pendengar yang baik dan menghargai privasi anggota keluarga. Dengan kita menhormati orang tua, pasangan, dan anak-anak, kita sedang membangun keluarga yang kuat.
5 . Keluarga yang saling memegang konmitmen. Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia  (Matius 19 : 5 – 6 ). Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga, masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mem pertahankan dan memelihara pernikahan . Inilah ”komitmen” Keluarga yang kuat dibangun atas dasar komitmen yang kuat. Keluarga yang kuat tidak terlepas dari berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain . Mereka juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak mendapat pekerjaan yang baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak dan orang tua terkadang bersebrangan pendapat, berbantah-bantahan dan adu mulut. Landasan agar pernikahan tetap langgeng, kita harus memahami bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian ( Covenant ) olehnya kita harus tetap komitmen.
Kita harus ingat, bahwa Iblis akan selalu berusaha memecah-belah untuk menghancurkan keluarga. Tapi, komitmen membuat mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi tidak menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati pasangannya. Sebab mereka mempunyai dedikasi yang tidak tergoyahkan terhadap satu sama lain-suatu konmitmen untuk tetap bersama-baik dalam suka maupun duka. “ Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus seperti apa yang kita harapkan, tetapi kalau tetap ada komitmen itulah yang akan menolong untuk tetap maju terus walaupun melalui masa-masa sulit, kita akan tetap menjadi pasangan yang solid, itulah salah satu ciri keluarga yang kuat. Tuhan Yesus Memberkati. 
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Distraction of Relationship with GOD

Distraction of Relationship with GOD

Markus 4:3-8 (Perumpamaan tentang seorang penabur)
Adanya benih yang gagal tumbuh karena terhambat mendapat tanah yang subur.
Demikian dengan pertumbuhan rohani anak Tuhan, tidak selamanya bisa berjalan mulus bahkan lebih sering gagal karena terjadi “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan.

Pengaruh dunia dapat menjadi penyebab “distraction” ini (1 Yoh 2:16) yaitu segala hal yang bukan berasal dari Bapa :
a. Keinginan daging (Roma 8:7) adalah perseteruan dengan Allah
Keinginan yang membuahkan perbuatan daging yang menghasilkan maut (Roma 8:6a)
Kendalikan dan kuasailah keinginan untuk tidak bertentangan dengan keinginan Roh

b. Keinginan mata
Hakim 16:15 Kejatuhan Simson karena “melihat” keelokan wanita dan jatuh hati padanya.
2 Sam 11:2  Daud jatuh dalam dosa karena “melihat” Batsyseba dalam keadaan yang tidak senonoh.
Mat 6:22 Mata (Ophtalmos = the eyes of the mind = mata pikiran)  mempengaruhi reaksi seluruh tubuh
2 Kor 4:4 Pikiran yang “dibutakan” oleh ilah zaman ini
Peliharalah mata pikiran kita (Filipi 4:8) untuk selalu memandang kepada Allah.

c. Keangkuhah hidup berbicara mengenai sikap hati
Danel 5:20 Kejatuhan Nebukadnesar karena keangkuhannya
2 Taw 32:25 Hizkia tidak berterimakasih kepada Tuhan dan menjadi angkuh sehingga Hizkia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Tuhan.
Jangan biarkan murka Allah menimpa hidup kita oleh sebab itu jagalah sikap hati kita agar tidak menjadi angkuh.

Mari kita belajar untuk mencegah terjadinya “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan dengan selalu mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan (Ibrani 12:2)




POS_PI_BKarmel Online Service
14 June 2020
By : Pdm. Joel Steven Hizkia

Selasa, Juni 09, 2020

Membangun Keluarga yang Kuat

Khotbah, Munggu 07 Juni 2020
Nats Firman : ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 )

"Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak  beriman. (1 Tim 5:8)

Dalam dunia modern seperti sekarang lebih banyak orang hidup berkeluarga mengabaikan prinsip kebenaran Firman Tuhan, sebagai pedoman hidup berkeluarga. Mereka cenderung lebih mengutamakan kemudahan dan kenikmatan hidup masing masing. Banyak dari mereka tidak memerlukan komitmen lagi, mereka sepakat untuk hidup bersama tanpa komitmen, hidup tanpa mengindahkan fungsi dan peran masing masing sesuai dengan tujuan keluarga.
Menurut Alkitab ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8  ) keluarga dibentuk atas inisiatif Allah untuk melaksanakan rencana dan tujuan Allah, Tuhan menciptakan keluarga sebagai pondasi kehidupan manusia. Allah menciptakan keluarga manusia untuk membangun Kerajaan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Gambar Allah tercermin dalam ciptaan-Nya yang unik yaitu pria dan wanita ( Kej 1 : 26 ). Pernikahan dan keluarga adalah gambar dari kasih dan kesetiaan perjanjian Allah ( Ef 5 : 32 ). Dan melalui berkat-berkatNya maka anak anak, umat Allah dapat memenuhi bumi dengan penyembahan dan kemuliaan Allah. ( Kej 1 : 28 )
Hari-hari ini keluarga telah diserang terus menerus oleh setan. Apapun yang Tuhan sukai, setan membenci. Apapun yang ingin Tuhan bangun, setan berusaha untuk menghancurkannya.
Kehidupan keluarga yang bertentangan dengan rancangan Allah akan mengalami konflik dalam keluarga yang berkepanjangan sehingga keluarganya tidak sejahtera. Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga kita dari tekanan ? Dan bagaimana kita dapat membangun unit keluarga yang kuat dan kokoh. 

Ada empat pondasi yang mutlak diperlukan : 
- Menjadi orang Kristen yang kuat ( dewasa.) 
- Mewujudkan pernikahan yang stabil  dan tangguh.
- Mrngupayakan relasi yang sehat antara anggota keluarga. 
- Membangun ikatan yang kokoh antara orang tua dan anak. 

Bagaimana mewujudkan keluarga yang kuat dan utuh saat ini ?

1 . Menjalin hubungan yang kuat dan penuh kasih
Hubungan yang penuh kasih antara anggota keluarga adalah pondasi bangunan keluarga yang penting. Dengan hubungan yang sehat dan berkomitmen, seluruh keluarga dilindungi dan diperkuat . Ketika tantangan keluarga muncul , keluarga yang kuat akan bekerja bersama untuk menanggung atau menyelesaikan masalah. Pondasi yang kuat adalah kasih. Dan Alkitab menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang tidak terpancing, tidak berpikir jahat, tidak iri, tetap bersukacita dalam kebenaran dan menanggung segala sesuatu ( 1 Kor 13 : 4,7 ). Agar dapat saling mengasihi maka suami, istri, orang tua harus bertumbuh menjadi orang Kristen yang dewasa
Keluarga yang penuh kasih berbagi dalam segala hal, termasuk mimpi, harapan, harta. Ingatan senyum,, cemberut, sukses dan gagal itu memberikan  perlindungan dari badai, keluarga berfungsi menjadi pelabuhan yang bersahabat ketika gelombang kehidupan menjadi terlalu liar
Sehingga tidak ada anggota keluarga ysng perlu merasa sendirian.

2 . Menjadi keluarga yang tangguh
Kita ingat kata kata yang abadi dari Wilson Churchil, ”Kita akan bergelut di pantai, kita akan bergelut di darat, kita akan bergelut di ladang dan di jalan-jalan, kita akan juga bergelut di bukit. Kedengarannya persis seperti liburan keluarga kami“. Keluarga yang penuh kasih dan punya komitmen menjadikan tangguh, dan keluarga yang tangguh akan bekerja bersama untuk” bangkit kembali” dari masalah yang mungkin dapat menghancurkan keluarga. Dan keluarga tersebut diilhami oleh uraian rasul Paulus tentang ketahanan orang Kristen abad pertama yang menghadapi krisis“ 
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit, kami habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4 : 8-9). Paulus dan orang-orang Kristen yang setia ini mengandalkan Allah untuk kekuatan dan bantuan demi menanggung cobaan.

3 . Kekuuatan berdasarkan keteladanan
Ikatan yang kuat di antara anggota keluarga dapat meningkatkan pengaruh keteladanan yang positif. Paulus memuji anggota keluarga Timotius atas teladan positif mereka” Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus iklas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu ( 2 Tim 1: 5 ). Alkitab juga  mencatat contoh-contoh ikatan kuat yang dapat dikembangkan.
Ambil contoh Ruth dan Naomi. Ruth menikahi putra Naomi tetapi kemudian dia meninggal. Dia memiliki kesempatan untuk kembali ke bangsanya sendiri dan mencari suami lain, tetapi sebaliknya Ruth memilih untuk tetap menjadi bagian dari warisan suaminya dengan tetap tinggal bersama ibu mertuanya Naomi. Ruth melihat sesuatu dalam diri Naomi dan Allah Naomi memancingnya untuk berkata, “Tetapi kata Ruth, "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana engkau pergi , ke situ juga aku pergi dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmullah Allahku, di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan."
Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut”( Rut 1: 16-17 ). Tuhan ingin dalam keluarga kita mengembangkan ikatan kesetiaan dan kasih keluarga yang kuat. Dia ingin kita berbagi mimpi, harapan, harta dan kenangan sebagai kelauarga di hadapan-Nya. Dia ingin kita membangun keluarga yang kuat dan beribadah serta menghormati Dia sebagai unit keluarga.
Dan sebagai suatu kesimpulan, untuk mewujudkan keluarga yang  kuat dan kokoh yang memenuhi kehendak dan rancangan Allah, diperlukan kedewasaan rohani. Karena hanya orang Kristen yang dewasa rohani yang sanggup mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh. Dan berdasarkan ketangguhan itulah kita dapat membangun relasi yang sehat antara anggota  keluarga sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis antara suami-istri, orang tua dan  anak . Itulah salah satu bentuk keluarga yang kokoh dan kuat. Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Api Pentakosta Telah Menyala

Late Post : Khotbah , 31 Mei 2020
Bacaan Firman : KIS 2 : 1 – 13


Dari bacaan Firman di atas tadi ada 3 kebenaran Illahi yang indah

1 . Tuhan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat” ( ayat 1 )
Allah mencurahkan RohNya ke atas setiap  orang percaya “ ketika  pada hari Pentakosta” jadi Allah mencurahkan Roh-Nya pada hari yang telah Ia tetapkan. Artinya Allah tidak bekerja sebelum atau sesudahnya, tetapi Allah bekerja tepat pada waktunya. “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu” namun kita harus yakin dan percaya bahwa waktu kita bisa menjadi waktu Tuhan dan waktu Tuhan bisa menjadi waktu kita, jika bisa memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Kadang kala kita bisa menjadi putus asa, karena kita telah berdoa, bergumul sekian lama, tetapi nyatanya waktu Tuhan tidak sana dengan waktu kita artinya doanya belum dijawab-jawab..
Namun hari ini kita harus berani dengan iman memproklamirkan bahwa waktu kita bisa menjadi waktu Tuhan, dan waktu Tuhan bisa menjadi waktu kita, jika berani membayar persyaratannya ! Apa syaratnya..

Pertama : Harus mau mengakui bahwa semua pertolongan hanya datang dari Tuhan
Tuhan tidak akan menolong kita bila kita tidak mau mengakui Yesus. Dia ingin mendengar pengakuan yang jujur dari kita bahwa tanpa Yesus, maka tidak ada satu pun yang dapat kita perbuat. Tuhan senang mendengar pengakuan semacam ini. Jadi kalau sekarang kita berani mengakui Tuhanlah penolong kita, sekarang jugalah waktu bagi Tuhan untuk melepaskan kita, menyembuhkan kita, memberkati kita dan membukakan jalan bagi segala pergumulan kita…


Kedua : Mempunyai iman yang mantap
Jika kita mempunyai iman bahwa Allah sanggup bertindak sekarang dan bukan besok…tetapi sekarang ini waktu Tuhan tiba bagi kita. Karena Allah adalah pribadi yang tidak pernah menunda-nunda dan selalu ingin cepat menyelesaikannya. Kalau kita percaya bahwa Tuhan mampu menyelesaikan masalah kita, maka hari ini juga saat Tuhan menjadi saat kita.

Ketiga : Bertobat dan meninggalkan segala dosa. 
Meskipun Tuhan Maha Hebat, Maha Kuasa    tetapi Tuhan tidak akan bisa berbuat apa pun terhadap kita selama masih ada dosa.” tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu adalah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu “( Yes 59 : 2 )” Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; Jika[au ada yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku “( Wahyu 3: 20 ) Jika hari ini kita mau mendengar suaraNya dan mau membuka pintu hati untuk Tuhan, maka hari ini juga Dia akan masuk ke dalam hati untuk menolong kita. Orang Israel banyak mempunyai hari Raya, tetapi justru Roh Kudus turun pada hari Raya Pentakosta, karena hari itu, waktunya Tuhan.

Roh Kudus adalah pribadi yang hebat, sampai-sampai diungkapkan dalam 3 simbol; tiupan angin yang keras ( ay 2 ) lidah-lidah seperti api ( ay 3 ) dan berbagai-bagai bahasa (ay 4)
Kepada Nikodemus Yesus berkata,”angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana atau ke mana ia pergi. Demikian tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” ( Yoh 3 : 8 ) Mengapa Roh Kudus diumpamakan seperti angin ? Karena ada 2 sifat angin yang istimewa. 
Pertama : Angin itu bebas itulah gambaran Roh Kudus, Roh Kudus itu bebas karena tidak ada satu peraturan manusia pun yang bisa membatasi Roh Kudus. Oleh sebab itu GBI Immanuel kedepannya  akan memberi kepada Roh Kudus untuk bekerja dengan bebas. Sebab Dia Roh yang bebas yang tidak bisa disetir atau diatur oleh manusia . Siapa gerangan yang bisa mengatur Allah ? Hanya Allah yang bisa mengatur hidup manusia.
Kedua : Angin itu punya kuasa . Angin bisa menumbangkan pohon-pohon yang besar, angin bisa merobohkan rumah. Demikian Roh Kudus yang dilambangkan seperti angin dapat merubah perilaku manusia yang tadinya begitu jahat bisa berubah menjadi baik. Benarlah kata Paulus : perkara-perkara yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah muncul. Kita harus percaya Roh Kudus sanggup mengubah keadaan yang panas menjadi dingin, yang beku menjadi cair, asalkan kita menyerahkan segala sesuatu kepadaNya.
Selain Angin Roh Kudus juga dilambangkan dengan Api. Api bisa menciptakan sesuatu yang tadi nya tidak berbentuk menjadi sesuatu yang bentuknya indah contoh : emas . Api juga bisa membuat sesuatu yang tadinya tidak berguna berubah menjadi berguna, contoh: besi tua, kaleng rombeng Api bisa mengubah dari daging menjadi, sate, rendang dll, juga mengubah beras menjadi nasi. Demikian juga hidup kita di tangan Roh Kudus yang tadinya hidup sia-sia berubah menjadi berarti, itulah sebabnya orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus harus mengalami perubahan. Roh Kudus juga dilambangkan berbagai bagai bahasa, berbagai bagai  karunia lidah. Hal ini bukan berarti karunia Roh Kudus hanya karunia lidah. Ada banyak karunia Roh Kudus bagi jemaat Tuhan. Namun di sini Roh Kudus dilambangkan dengan berbagai-bagai bahasa untuk menggambarkan bahwa Ia sanggup berbicara kepada semua suku bangsa dan bahasa.
Roh Kudus diberikan kepada kita bukan sekedar untuk menghibur, tetapi lebih kepada agar menjadikan semua lutut bertelut, setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus Tuhan.

Jalan Allah bukan jalan kita, pikiran Allah bukan pikiran kita.
Tetapi orang lain menyindir: Mereka sedang mabuk oleh anggur manis” ( 13 ) Memang pikiran Allah tidak cocok dengan pikiran manusia, hati Allah tidak cocok dengan hati manusia selama manusia belum bertobat dan menyerahkan  dirinya ke dalam Tangan Tuhan. Hari-hari ini Api Pentakosta sedang dicurahkan di Indonesia, oleh sebab itu bukalah hatimu agar Api Pentakosta membakar hatimu, jiwamu, semangatmu, membakar iman percayamu kepada Tuhan agar lebih sungguh sungguh lagi di dalam Tuhan ( Nubuatan Cindy Jacob ) Amin. Tuhan Yesus Memberkati


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Apakah Engkau Mengasihi Aku?


Khotbah Minggu, 03 Mei 2020

Nats : Yohanes 21 : 15 – 22

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya “ Simon anak Yohanes, 
apakah engkau mengasihi  Aku ? ( 17 a )


Satu pertanyaan yang sangat bersifat pribadi, dari Yesus Kristus adalah” Apakah engkau mengasihi Aku “ walaupun pertanyaan ini ditujukan kepada Simon Petrus , tetapi itu mempunyai arti bagi kita juga.
Pertanyaan apakah engkau mengasihi Yesus, adalah pertanyaan terbesar dalam hidup orang Kristen
Apa itu mengasihi Tuhan..

Pertama , Mengasihi Tuhan artinya tetap membuat Tuhan sebagai prioritas utama karena kasih adalah prioritas. Bapak/ Ibu, kasih yang dimaksud adalah kasih Agape yang artinya kasih tak bersyarat , cinta kasih yang tetap mengasihi walaupun tidak dikasihi. Dan Kasih Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia, karena Allah adalah kasih ( 1 Yoh 4 : 8 ) 

Kedua, Mengasihi Tuhan artinya lepas dari dosa rasa bersalah yang menghukum. Sebab orang mengasihi Tuhan dengan benar bisa membedakan antara Gulit dan Remorse. Pada waktu kita menyadari bahwa kasih Tuhan yang begitu besar maka Kasih Tuhan tidak membuat kita melupakan dosa begitu saja, tapi justru Kasih Tuhan membuat kita tidak lagi dikuasai oleh penyesalan rasa takut yang berlebihan karena telah bersalah..

Ketiga, Mengasihi Tuhan artinya mengasihi apa yang Tuhan berikan, menjalankan, mendorong kita untuk meningkatkan kasih secara hormat kepada sesama.
Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan, apa bukti kalau kita sungguh sungguh mengasihi Tuhan

1 . Kasih terhadap Yesus  akan menjadi nyata dalam hidup kita.
Jika kita sedang jatuh cinta atau mengasihi kepada seseorang pasti akan terlihat dari kehidupan kita sehari-hari . Demikian juga jika kita mengasihi Yesus, pasti akan nampak dalam hidup kita.
Hidup akan dapat menyatakan kwalitas dalam mengasihi, seberapa besar kualitas kasih seseorang kepada Yesus, terbukti dari keterlibatannya secara langsung dalam hubungan pribadinya dengan Dia melalui doa dan firmanNya. Hidup akan dapat mencerminkan dari cara mengasihi, sadar atau tidak bahwa kasih itu mempengaruhi hidup seseorang, dan mempengaruhi hidup orang yang kita kasihi. Jika orang sedang jatuh cinta mereka akan merasakan pengaruh cinta itu dalam hidup mereka. Kasih itu akan mempengaruhi hidup pribadi kita dan juga mempengaruhi hidup orang  lain. Mengasihi Yesus adalah memiliki harapan , impian dan tujuan, yang dipengaruhi oleh kasihNya. Sedangkan kasih Petrus kepada Yesus menyebabkan hidupnya memiliki pengaruh yang baik bagi orang lain.

2 . Yesus akan ditempatkan pada posisi utama dalam hidup kita.
Adalah satu hal yang tidak masuk akal bila orang berkata mengasihi Yesus, tetapi tidak mengutamakan Yesus dalam hidupnya.
Yesus akan memiliki tempat yang utama, dalam pikiran kita. Ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh berpikir yang lain, tetapi Yesus akan menjadi pusat pikiran kita. Ketika Petrus memprioritaskan Yesus yang diwakili oleh Roh Kudus dalam hidupnya, maka dia dikenal sebagai seorang prajurit Kristus sejati. 
Yesus akan memiliki tempat utama dalam pengabdian kita. Petrus pernah gagal dan menyangkal Yesus, tetapi setelah dipenuhi dengan Roh Kudus, dia memiliki kasih kepada Kristus yang luar biasa, memiliki pengabdian, bahkan rela mati bagi Yesus. Bagi Petrus Yesus adalah yang utama walaupun harus dibayar dengan nyawanya.

3 .  Kita akan melayani Yesus.
Apakah engkau mengasihi Aku ? Gembalakanlah domba domba-Ku. Yesus tahu jika kasih Petrus sungguh nyata, oleh karena itu Petrus rela melayaniNya.
Kita akan melayani Yesus dengan Rela, tidak dipaksa, tidak bermotivasi, tidak berambisi, tetapi karena pernyataan kasih yang tulus kepada Yesus. Seorang Kristen tidak akan pernah dapat mengasihi Yesus, kalau tidak mau melayani Yesus dengan rela.
Kita akan melayani Yesus dengan sukacita
Karena melayani Yesus merupakan sukacita itu sendiri ( KPR 5 : 41)
c.     Kita akan melayani Yesus dengan setia.
Oleh karena kasih, para murid melayani Yesus dengan setia dalam segala keadaan baik atau tidak baik waktu dan situasinya.

Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Yesus, sebagai suatu refleksi diri bahwa Kasih adalah satu kata yang sangatlah mudah untuk diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu dari Firman Apakah engkau mengasihi Aku  sesungguhnya Allah sedang menguji kita. Menguji ketulusan kasih kita, Menguji perbuatan kasih kita dan Menguji kesetiaan kita. Marilah kita mengasihi Yesus bukan dengan perkataan tetapi dengan perbuatan yang nyata. Tuhan Yesus Memberkati


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Mujizat Kuasa Kebangkitan


Late Post : Khotbsh Minggu, 26 April 2020
Bacaan Firman : Yohanes 21 : 1- 14

Simon Petrus naik ke perahu lalu menhela jala itu ke darat, penuh ikan ikan besar; seratus lima
puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. ( 11 )

Setelah kebangkitan Yesus, berulang kali Ia menampakkan diri kepada murid-murid Nya, dan dari bacaan Firman yang baru kita baca tadi menceritakan bahwa Yesus sedang menampakan ke tujuh murid di pantai Tiberias . Di sisi lain Yesus sedang membuka pola pikir mereka bahwa ada satu perbedaan yang nyata, ketika murid-murid masih hidup bersama Yesus dan hidup tanpa Yesus.
Yesus berkata ; sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa ( Yoh 15 :5 )
Bapak/Ibu dan saudara kekasih, kisah ini di awali pada saat Petrus dan teman-teman yang lain merasa kecewa dan berdukacita karena Yesus yang diharapkan bisa menolong dan menjadi pembebas mereka ternyata mati di salib. Lalu Petrus mengajak teman teman yang lain dan memutuskan untuk kembali menangkap ikan.  Orang Kristen pada saat ini juga masih banyak yang seperti murid-murid Tuhan, mereka selalu dekat dengan Tuhan, berdoa, beribadah bahkan sudah melayani Tuhan, namun ketika kesusahan datang dalam hidupnya semua pengenalan akan Firman Tuhan itu sirna bak ditelan bumi.  Bapak/Ibu dan saudaraku banyak juga orang Kristen yang belum mengerti bahwa kesusahan yang diizinkan Tuhan , karena sesungguhnya Tuhan sedang menata dan mengatur hidup kita menuju kebaikan
Jangan andalkan pikiran tetapi lakukanlah perintah Tuhan dalam setiap pekerjaan, maka Tuhan akan mendatangkan sukacita, itulah yang akan diperlihatkan Tuhan dalam Yoh 21: 1-14
Saudaraku, Ada beberapa hal penting , yag dapat kita ambil sebagai bahan renungan

1 . Hidup di luar / tanpa Yesus.

Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa ( 3 )
Kita semua tahu bahwa Petrus dan kawan kawan,  mereka adalah nelayan yang hebat . Karena mereka mengetahui persis kapan saat yang tepat untuk menangkap ikan, di mana tempat yang banyak ikannya tetapi mengapa pada malam itu mereka tidak  mendapat hasil apa-apa. Ini adalah gambaran bagi setiap orang yang meninggalkan Tuhan dan mencari jalan sendiri. Orang orang seperti ini seringkali pada awalnya sepertinya sedikit ada keberhasilan, tetapi pada akhirnya sia-sia.
Sebab sehebat-hebatnya orang hebat tidak akan terus menjadi hebat manakala kita mulai meninggalkan Tuhan, semuanya akan menjadi kosong tidak akan ada arti apa-apa.
Kata Penghotbah, bahwa semua sia-sia di atas keisa-siaan. Tanpa Yesus semua kosong dan tidak berarti; hati , pikiran , pengharapan kosong, pengetahuan sia-sia dan kedudukkanpun tiada berarti.
Dan begitu juga dalam kehidupan kita tanpa Yesus semua sia-sia kosong dan tidak berarti.

2. Hidup bersama Yesus.
Ketika murid-murid kecewa mereka meninggalkan Tuhan, tetapi melalui kasih yang sempurna Yesus tidak meninggalkan mereka. Dengan berbagai cara Yesus memberikan perhatian untuk membangun kembali  kerohanian mereka dengan cara yang ajaib, sehingga mereka di pulihkan.

Pertama : Yesus memberikan Perhatian , Hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk pauk ( 5 )
Sebenarnya Yesus sudah mengetahui bahwa mereka tidak punya persediaan apa-apa untuk dapat dimakan pada pagi itu .  Bentuk perhatian Yesus lalu menyapa mereka ( ayat 5 ), itulah respon Tuhan terhadap persoalan murid-murid dan penderitaan umatNya, yang pasti bahwa Tuhan siap mengulurkan tangan pengasihanNya. Setiap saat Tuhan siap membantu dan menolong kita, oleh sebab itu Dia berharap agar kita jangan pernah berputus asa karena Allah mngetahui semua pergumulan kita.
Kalau burung-burung diudara dan bunga bakung di padang diperhatikan oleh Allah apalagi kita anak-anak Allah. Hal ini sangat penting karena Allah mau memperhatikan kita baik sebagai karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga Dia berkeinginan agar kita selalu diberkati Nya.
  
Kedua : Yesus memberikan perintah dan Janji , Tebarkanlah jala di sebelah kanan perahu  maka  akan ka mu peroleh ( 6 )
Sedangkan malam hari mereka tidak dapat menangkap ikan apalagi pada siang hari, adalah sesuatu yang mustahil bagiNya. Tetapi itulah Allah , sebab tiada yang mustahil bagiNya. Tuhan berkarya di luar logika manusia. Kata kunci untuk perbuatan Allah yang ajaib itu adalah setiap orang yang mau melakukan perintah Tuhan akan mendapat pertolongan. Dan banyak lagi perntah-perintah Tuhan yang selalu disertai perjanjiannya yang amat indah. Tuntunan Tuhan kepada kita , ketaatan terhadap printahNya.
Dengar-dengaran  dan menuruti terhadap perintah Tuhan.
Salah satu contoh : Mujizat di kota Kana ( air berubah menjadi anggur ) terjadi bukan saja karena Doa Maria kepada Yesus, juga ketaatan pelayananan terhadap Tuhan Yesus.  Kalau hidup kita ingin mengalami Mujizat dan berkat, turutilah perintah Tuhan dan memegang janjiNya.

Ketiga : Yesus menyiapkan segala kebutuhan kita , Ketika mereka tiba di darat , mereka melihat api arang dan di atasnya ada ikan dan roti ( 9 )
Tuhan menyediakan segala keprluan mereka. Bukan saja ikan, juga api  arang dan roti yang tiada diduga atau diharap sama sekali. Api  arang untuk mereka berdiang sebab suhu  udara yang dingin, juga untuk mematangkan ikan. Roti dibutuhkan untuk sarapan pagi.
Bapak/Ibu, Tuhan tahu semua kebutuhan kita dan Tuhan sudah menyediakannya. Patutlah kita selalu bersyukur untuk perhatiannya, cinta kasihNya yang ajaib dan berkat-berkatNya diluar dugaan kita.

Keempat : Yesus memberikan tuntunan , bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu ( 10 )
Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk berlaku egois dan hanya mau mementingkan diri sendiri, tetapi sesungguhnya Tuhan sedang menuntun serta mengingat kan, kalau hidup mau diberkati berlimpah-limpah, kuncinya hanya satu yaitu mau memberi.
Kebanyakan orang Kristen hanya bisa menuntut Tuhan tetapi tidak pernah mau memenuhi kewajibannya

Kelima : Yesus menyatakan Mujizat ,Simon Petrus naik ke perahu lalu menhela jala itu ke darat, penuh ikan ikan besar; seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. ( 11 ) Bapak/ Ibu dan saudara kekasih, Peristiwa ini di luar nalar dan akal manusia, betapa tidak karena para penangkap ikan yang ahli dalam bidangnya , sudah semalaman mereka menjala ikan tetapi tidak seekorpun yang mereka tangkap. Tetapi ketika Kuasa Tuhan dinyatakan di siang hari, ada seratus lima puluh tiga ekor ikan besar yang ditangkap  tetapi jalanya tidak koyak..Dari sini kita melihat jika Yesus beserta dengan kita maka masalah sebesar apapun, pasti ada jalan keluar, kuasa kebangkitan Nya dinyatakan dan Mujizatpun terjadi. Pada hakekatnya keberhasilan setiap orang percaya dalam bentuk apapun adalah berkat Tuhan. Kalau hidup dan pekerjaan kita disertai Tuhan yang telah bangkit, maka apapun yang kita kerjakan dibuat Tuhan berhasil.

Keenam : Yesus mengajak makan pagi, Marilah dan sarapanlah ( 12 )
Orang Yahudi memiliki pengertian ahkir zaman yang berkaitan dengan makan bersama.
Pagi itu Yesus mengajak sarapan atau makan pagi bersama murid-muridNya. Yesuslah yang menyedi akan makan mereka, ada Roti dan juga ikan . Peristiwa makan bersama ini mengandung makna persekutuan yang indah bersama Yesus. Perkumpulan belum tentu menjadi persekutuan yang penuh kasih. Kerajaan Allah terdiri dari orang-orang yang dikasihi Allah, mengasihi Allah dan saling mengasihi.
Begitupun ketika Yesus mengajak makan pagi murid-murinNya, di situ ada komunitas yang penuh kasih, ada pengharapan dan ada kemenangan yang pasti. Bukan saja pasti tetapi Allah menjanjikan bahwa melalui kuasa kebangkitan Yesus apasti ada Mujizat dan kemenangan bagi kita yang percaya kedada Dia.
Tuhan Yesus Memberkati.

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
   


Mengapa Yesus Menampakkan Diri ?


Late Posting : Khotbah Minggu, 19 April 2020

Bacaan Firman : Yoh 20 : 19-29, Lukas 24 : 44-45
                
Pada waktu  itu, datanglah Yesus dan berdiri di  tengah tengah mereka dan berkata 
”Damai Sejahtera bagi kamu !”(Yoh 20 : 19b)

Peristiwa paskah atau kebangkitan Tuhan Yesus, tidak terlepas dengan kubur kosong. Karena di tempat inilah sebagai bukti otentik sejarah bahwa Yesus telah bangkit. Bahkan selama 40 hari sejak kebangkitan sampai kenaikan Yesus ke Sorga sebanyak 17 kali Yesus telah menunjukkan diri-Nya kepada murid-murid Nya dan kepada orang lain sebagai bukti bahwa Dia benar-benar telah bangkit.
Dan peristiwa ini dicatat dalam Alkitab sebagai bukti penggenapan Firman atas semua nubuatan para nabi pendahulunya.
Bapak/Ibu saudara terkasih,  dari bacaan Firman diatas ada beberapa hal penting untuk kita renungkan Mengapa  Yesus menampakkan diri ?

1 .  Untuk meyakinkan, bahwa diri-Nya adalah Yesus ( Yoh 20 : 19 )
Ada dua kemungkinan mengapa murid-murid Nya menjadi takut
a.       Murid-murid  tidak mengenal Pribadi Yesus secara benar
Thomas murid yang tidak setia ( Yoh 20 : 24)
Seperti cerita di jalan ke Emaus ( Lukas 24 :13–35 )
Perempuan Samaria ( Yoh 4 : 1-29 )
a.        Kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan
Sama seperti kehidupan murid murid Tuhan yang akhirnya kembali menjadi nelayan.
Fenomena yang terjadi sekarang

Dampak  dari keraguan murid-murid Yesus ( Yak 1 : 6-7 )
a.       Orang bimbang tidak akan mendapat apa-apa ( 6 )
b.       Tidak akan tenang dalam hidupnya ( 7 )
c.        Mudah terpengaruh olah keadaan

2 . Supaya  murid-murid-Nya  mengerti  Firman Allah ( Lukas 24: 44-45 )
Selain  agar murid murid Tuhan tidak bimbang, Yesus juga ingin mereka mengerti Firman.
Sebab orang yang tidak mengerti Firman  Allah :
a.       Akan dapat menggagalkan semua rencana Allah.
b.       Kerohanian akan menjadi tumpul dan tidak bertumbuh ( Yoh 20: 25 )
c.        Mudah disesatkan oleh nabi palsu ( Ef 4 ; 14 )

Bapak/Ibu dan saudaraku, Firman itu sangatlah penting dalam kehidupan orang percaya, oleh sebab itu Yesus mengharapkan buat setiap kita agar kita mengerti Firman Allah, karena :
a.       Firman Allah menciptakan Iman ( Roma 10 : 17 )
Karena iman Tomas menjadi percaya ( oma 10 : 9-10 )
b.       Firman Allah menyucikan kita ( Maz 119 : 9 )
c.        Firman Allah menjaga kita dari berbuat dosa ( Maz 119 : 11 )

3 . Untuk mengimpartasikan Kuasa Roh Kudus kepada murid-murid-Nya ( Yoh 20 : 22 )

Tuhan Yesus mengatakan pada murid-murid-Nya bahwa Ia kembali ke sorga hanya untuk sementara “Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup” ( Yoh 14 : 19 ) Ia mengatakan pada mereka bahwa Ia akan bersama mereka dalam kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Dengan kata lain bahwa Yesus sangatlah rindu agar setiap  murid-murid Nya dan semua orang percaya menerima Kuasa Roh Kudus. Berkenaan dengan hal tersebut maka ketika Yesus menampakkan diri Ia menghembuskan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya, dengan harapan agar mereka mengerti tentang Roh Kudus :



a.       Allah memberikan apa yang terbaik dengan motivasi yang benar
b.       Roh Kudus adalah pemberian Allah yang termahal
c.        Roh Kudus adalah pemebrian Allah abgi setiap anak-Nya

Bapak/Ibu saudara yang dikasihi Tuhan, itulah tiga hal penting dari penampakkan Yesus bagi umatnya tentunya dengan tujuan, agar setiap kita yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal
Biarlah Firmab Allah ini akan memberkati kita semua, Tuhan Yesus memberkati.


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus.