Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Pelayanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelayanan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Mei 01, 2022

Pandanglah yang Menyelamatkan

Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel, Minggu - 1 Mei 2022 pk. 08.00 WIB

Yesaya 45 : 22, "Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi!

Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain."

Ayat ini menegaskan bahwa hanya dengan memandang Allah, kita akan selamat.
Sampai saat ini kita selalu berdekatan dengan Tuhan, menuntun dalam kehidupan kita.
Ayat ini menuntun dalam kehidupan kita sekalian.

Ada 3 hal Memandang yang Menyelamatkan yang dibahas :

1. Memandang Tuhan dalam keselamatan. Apapun yang terjadi, DIA selalu memberi keselamatan dan perlindungan pada kita. Mari kita lihat Bilangan 21 : 8-9, "Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup."

Di Bilangan dikatakan bahwa kita harus memandang pada Tuhan maka kita akan selamat. Kita tidak akan tahu kapan kita dipanggil Tuhan, mari kita gunakan waktu yang ada untuk memuliakan Tuhan!
I Petrus 2 : 24-25, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu."
Oleh bilur-bilurNya kita telah sembuh, dan kita dapat kembali kepada Bapa

2. Memandang Tuhan dalam Pengiringan / Pelayanan.
Dalam mengiring Tuhan/ Melayani Tuhan, seringkali kita mengalami kesukaran, tapi dengan membandingkan apa yang telah Tuhan lakukan pada kita, maka segala kesukaran tersebut menjadi bukan apa apa lagi dengan penghiburan yang Tuhan berikan.

Yohanes 1 : 29, "Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Dosa kita yang dihapuskan menjadi suatu pengharapan, penghiburan dan kekuatan bagi kita dalam mengiring/ melayani Tuhan.
Dalam hidup kita mungkin kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, namun firman Tuhan akan memberitahu kita apa yang harus kita lakukan.

Baca ayat 26 (Yoh 1), "Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" 
Jangan kita memandang manusia, dibanding memandang Tuhan. Sebab Tuhan sudah terbukti sebagai penolong dan penyelamat manusia.
Mengiring Yesus, memberikan kita kesempatan memperoleh pengampunan akan dosa dosa kita.

Mengikut manusia itu biasanya terjadi geng-gengan, kelompok ini lebih unggul dari kelompok lain.
I Korintus 1 : 12-13, "Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?"


Dengan mempunyai Yesus, DIA akan menunjuk dan mengarahkan kemana kita menuju.
II Timotius 4 : 16-18,"Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku — kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka —,
17

tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa."

Ayat ini menegaskan arah kemana kita memandang.

3. Memandang Tuhan dalam Perlombaan Iman
Ada sebuah kisah pelari yang kakinya terpelecok, namun dengan penuh perjuangan pelari tersebut tetap terus berlari walau terseok seok menyelesaikan pertandingannya.
Ibrani 12 : 2, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."
Dalam perlombaan iman, apa yang harus dilakukan?
Mencari kemenangan dan kesukseskan yang diinginkan semua orang. Namun bagaimanapun juga berlomba untuk mencapai tujuan yang menjadi titik akhirnya.
Filipi 3 : 13-14, "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, Dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."

Seringkali kita mungkin bertanya-tanya apakah kita sanggup mencapai tujuan dalam pertandingan iman ini. Dalam perlombaan iman ini, apapun yang terjadi, pada tujuan akhir, Tuhan menyediakan hadiah yang sangat indah dari Tuhan yaitu : panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Hanya memandang pada Tuhan Yesuslah yang dapat memberi jalan keluar, pertolongan serta keselamatan. 
Memang penderitaan dan kesusahan akan kita hadapi untuk mencapai tujuan dari pertandingan.
Ibrani 12 : 3-4, "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah."
Kita dalam berusaha mencapai tujuan pertandingan, tidak sampai mencucurkan darah, ingat hanya Tuhan Yesuslah yang telah mencucurkan dari bagi kita semua melalui pengorbananNya di kayu Salib.

Biarlah pada pagi hari ini, kita tetap memandang Tuhan dan berseru pada DIA, berserah pada DIA dan DIA memberikan yang terbaik apapun yang kita perlukan.



Preacher : Bpk Gembala Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC
written by : ssr

Minggu, Maret 27, 2022

Pelayan Tuhan Sejati

Firman Tuhan -  Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel
Minggu, 27 Maret 2022, pk. 08.00 WIB

Mari kita baca,
Kisah Para Rasul 6 : 1-10,

1

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.

2

Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

3

Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

4

dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

5

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.

6

Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.

7

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

8

Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

9

Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini — anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria — bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

10

tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

Firman Tuhan mencatat bahwa gereja dilahirkan terjadi pencurahan Roh Kudus, di mana terjadi 3000 orang bertobat dan percaya Tuhan Yesus, gereja berkembang, jemaat bertambah, namun pelayannya sedikit, sehingga terkesan pelayanan para Rasul tidak maksimal. Sehingga para Rasul memilih diaken, adalah orang-orang yang dipercaya, sehingga terpilih Stefanus.

Stefanus, awalnya melakukan pelayanan meja, sederhana, memberi makanan kepada janda-janda, dan karena pengertiannya akan firman Tuhan, dia pun melakukan pelayanan mendoakan orang dan terjadi kesembuhan karena kuasa Tuhan.

Kalau kita mencari Tuhan, kita akan "dipaksa" untuk melakukan pelayanan yang terbaik, menjadi teladan seperti yang dilakukan Stefanus, rela melakukan pelayanan, menyerahkan hidupnya, dan memilki karakter yang baik.

Matius 7 : 22-23,

22

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

23

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Jangan sampai apapun yang sudah kita lakukan dalam pelayanan kita, kita tidak dianggap oleh Tuhan Yesus.

Lucifer, malaikat yang jago dalam main musik, pemimpin paduan suara malaikat, namun dia tidak punya karakter seperti Yesus, dia menjadi sombong dan menjadi musuhnya Allah.

Jangan kita terlihat alim namun di luar gereja kita sangat lalim, di gereja kita tampak saleh tapi di luar gereja kita pembohong.

Stefanus dipilih karena penuh Roh dan hikman, memiliki karakter.

Kisah para Rasul 1 : 8, 

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dengan memiliki karakter yang baik dan dipenuhi oleh Roh Kudus dan penuh hikmat maka kita akan dapat melakukan pelayanan Tuhan dengan lebih dahsyat.

Stefanus dicatat di dalam Alkitab, dia melakukan banyak mujizat karena hasil pekerjaan dan kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus menjaga kondisi hati, karakter kita.

Belum lama ini di Tiongkok, terjadi KKR, ada seorang nenek yang dengan iman yang sederhana mengusir roh jahat dengan bahasa yang biasa dan sederhana, bukan karena teriakan yang membuat setan takut, namun setan takut karena ada namaYesus Kristus yang berkuasa, akan menjadikan kata kata yang penuh kuasa.

Stefanus penuh dengan Iman! Stefanus memiliki kriteria sebagai pelayan Tuhan yang sejati, tidak goncang dengan badai yang menghadang karena dia yakin Tuhan akan memberikan pertolongan dan menyertainya serta memberi kemenangan kepadanya, demikian pula kita sebagai pelayan Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan. Karena firman Kristus, membentuk iman kita!!

Orang yang penuh dengan iman, dalam menghadapi berbagai persoalan menjadi seorang yang sangat optimis.

Ingat kisah 12 pengintai, hanya 2 orang yang memberikan pernyataan yang optimis!!

Stefanus penuh dengan hikmat dan Firman Allah !

Kisah Para Rasul 6 : 8-9, tidak ada seorang pun yang menyamai hikmat yang dimiliki Stefanus. Semestinya kita semua memiliki hikmat yang sama yang dimiliki Stefanus yang berasalkan dari firman Tuhan dan Roh Kudus yang mengingatkan kita tatkala kita menghadapi berbagai persoalan.

Stefanus memiliki hati yang penuh pengampunan!!

Stefanus mengampuni orang-orang yang menghakimi dia dan berdoa pada Tuhan Yesus untuk mengampuni orang yang sedang menghakiminya dan dia tidak memiliki dendam.

Konsep manusia, kamu baik maka saya akan baik sama kamu. Kamu jahat sama saya maka saya akan jahat padamu.

Di saat sekarang ini, saudara kandung pun dapat menjadi jahat pada kita, menyakiti kita, seperti halnya yang telah dialami oleh Tuhan Yesus yang sudah menunjukkan teladanNya terlebih dahulu pada kita saat DIA mengalami penderitaan sampai penyaliban di kayu Salib, DIA Mengampuni orang yang  menyiksaNya, memfitnahNya!!

Kita harus Rela Menderita karena Kristus.

Kisah 7 : 58-59, saat saat Stefanus menderita dihakimi orang orang hendak membunuhnya. Sampai sejauh mana kita rela menderita karena Kristus. Stefanus sampai mati pun tetap tidak menyangkal Tuhan, dia tetap setia sampai mati.

Dengan rela menderita karena Kristus dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, adalah suatu hal yang harus kita jalani dan alami. Jangan berharap pelayanan kita akan dilihat dan dinilai oleh manusia, ingatlah pelayanan yang kita lakukan adalah untuk Tuhan kita Yesus Kristus.

Kisah 7 : 55, "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."

Pasti kita ingin mengalami seperti Stefanus, di mana Tuhan Yesus menghargai Stefanus sehingga Stefanus dapat melihat kemuliaan Allah dan Tuhan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah untuk memberikan kepadanya mahkota kehidupan.

Persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah kita tidak akan sia-sia.

Mari kita melayani Tuhan dengan segenap hati, menjadi pelayan Tuhan!!

Bagi yang sudah melayani, jangan bersungut-sungut, layani dengan kemurnian hati yang tulus hanya untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.



Preacher  : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, M.A, Ph.D 

written by : ssr




Minggu, September 29, 2019

Arti dari Pelayanan

I Samuel 3 : 1-10, 17 - 20, ayat 17 - 20, "Kata Eli: "Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah kata pun kepadaku dari apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu." Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik." Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN."
Tugas seorang nabi pada waktu itu adalah menyampaikan semua perkataan Tuhan kepada seluruh umatNya. Samuel dari kecil sampai dia dewasa selalu bersikap sigap dalam melakukan apa yang menjadi tugasnya, maka ketika dia mendengar ada suara yang memanggil-manggil namanya berkali-kali, dia langsung sigap menghadap ke imam Eli. Samuel sudah menunjukkan kedisiplinannya dalam kesehariannya.

I Timotius 2 : 11 - 14, "Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa."

I Timotius 3 : 2-10, tentang syarat untuk menjadi diaken dan penilik jemaat.

Samuel rajin melakukan melayani Tuhan dan melakukan berbagai pekerjaan Tuhan. Saat ini tidak jarang banyak jemaat yang mencari Tuhan dengan mencari dan mendapatkan tugas pelayanan-pelayanan di gereja dan merasa sudah cukup dengan tugas dan jabatan yang diembannya.
Pada yang disebut melayani Tuhan lebih ke arah membangun hubungan pribadi kita dengan Tuhan melalui dalam saat teduh, penyembahan, pujian dan firman Tuhan.
Dan tidak cukup hanya dengan membangun hubungan Tuhan, harus melakukan apa yang menjadi kehendakNya yaitu menjangkau jiwa-jiwa dan melayani jiwa-jiwa yang mengalami kesulitan/kedukaan dan lainnya.

Efesus 6 : 17, "dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,"
Kehidupan seorang pelayan Tuhan harus menjadikan firman Tuhan sebagai Ketopong Keselamatan dan pedang Rohnya, dalam menghadapi musuh maupun kesukaran hidup.

I Kor 2 : 14 - 15, "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain."
Kehidupan rohani seseorang tidak dapat dinilai oleh siapapun, hanya Tuhan yang mengetahuinya.
Jadi bersikap serius dalam melalukan semua pekerjaan/pelayanan apapun yang kita emban seperi untuk Tuhan (Kolose 3 : 23, " Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.")



Preacher : Sdri. Indria, SH
Written by : ssr

Minggu, Maret 31, 2019

Bagi Manusia tidak Mungkin, tapi Bagi Allah Mungkin

Matius 20 : 1-16, perumpamaan seorang pemilik kebun anggur yang memberikan upah 1 dinar yang sama dengan pekerja yang bekerja dari pagi dengan pekerja-pekerja yang direkrut belakangan.

Pemilik kebun memberikan upah sama persis kepada ke-empat rombongan pekerja yang diajak/ direkrutnya. Para pekerja yang bekerja dari pagi mengeluh, memang secara logika mereka pantas komplain, namun kalau menilik kembali dengan kesepakatan awal besaran upah yang disepakati sebelumnya dengan upah 1 dinar sehari.
Namun begitulah esensi seorang manusia yang selalu hitung-hitungan dan mengikuti loginya yang dianggapnya benar.
Tapi begitulah sikap Tuhan kepada umat manusia, DIA lah yang memiliki segala sesuatunya.
Matius 19 : 16-30, perumpaan tentang orang kaya yang ingin mengikuti Tuhan Yesuslah, yang mencetuskan perumpamaan pemilik kebun di Matius 20.

Berbicara tentang kekayaan yang membuat seseorang menjadi tidak mudah masuk ke dalam kerajaan Surga. Dan Tuhan memberi perumpamaan tentang kekayaan yang digunakan pemilik kebun untuk menjadi berkat, dengan mengajak banyak orang yang menganggur untuk bekerja di kebunnya, dan memberikan upah dari kekayaan yang dimilikinya.

Bagian kita adalah kita taat untuk melakukan apa yang menjadi bagian tugas pekerjaan kita, dan Tuhan lah yang akan mengatur upah bagi kita!

Efesus 2 : 8-10, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Filipi 2 : 12-14, "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,"

Kita ketika menjadi orang Kristen, kita memasuki perlombaan dalam iman, bukan menjadi soal pemenang pertama, melainkan perlombaan untuk mencapai 1 tujuan akhir yaitu kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan.
Baiklah kita berjuang dengan sungguh-sungguh dalam menjalani perlombaan iman, tetap kuat, tetap taat dan setia dan tidak berbantah-bantahan/ mengeluh. Fokus pada 1 tujuan, dan bergerak dalam tubuh Kristus dan melakukan pekerjaan dalam ladang pelayanan Tuhan menuai banyak jiwa di sekitar kita.

Memang tidak sedikit banyak anak-anak Tuhan yang sudah puluhan tahun terlibat dalam berbagai macam pelayanan, jangan sampai kerajinan kita kendor, dengan melihat keadaan pada diri kita yang terkesan biasa-biasa saja tidak terus menjadi kaya. Melalui firman ini, saya memotivasi bagi seluruh jemaat untuk tetap setia dan taat

Matius 25 : 34-40, "Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Firman ini meneladani dan mencontohkan apa yang dikehendaki Tuhan pada kita terhadap orang-orang di sekitar kita yang mengalami kesulitan.

Namun pada Matius 25 : 41-45, Tuhan tidak menghendaki umatNya yang tidak mengasihi sesamanya tidak memberikan pertolongan bagi sesamanya manusia. 
Tuhan ingin kita menolong sesama kita manusia dengan sungguh-sungguh, melakukan nya seperti untuk Tuhan!! 
Sebab kita sudah dianugerahi dengan keselamatan, maka sudah sepantasnya kita melakukan bagian kita untuk tetap setia dan taat dan mengajak banyak jiwa untuk memperoleh keselamatan seperti yang kita peroleh!! SETIA dan TAAT!!



Preacher : Ibu Endang S. M
Written by : ssr

Minggu, Desember 03, 2017

Karakter Gembala yang Baik

Mari kita buka Lukas 2 : 8 - 20, perihal gembala-gembala yang mendapatkan kabar kelahiran Sang Juru Selamat di Bethlehem.
Di Alkitab mengkategorikan 2 macam gembala yang baik atau upahan (jahat), di mana gembala yang upahan (jahat) yang akan meninggalkan gembalaannya ketika ada ancaman yang datang.
Yohanes 10 : 11, Yesus sendiri berkata Akulah Gembala yang baik.
Karakter Gembala yang baik adalah gembala yang sungguh-sungguh setia dalam pelayanan mereka, seperti yang tertera di Lukas 2 : 8-20.
Karakter Gembala yang baik sebagai berikut :
1. Mereka menghargai dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sukacita dan kesetiaan. Walau lingkungan dingin, mereka tetap menggembalakan supaya gembalaannya tetap makan, seperti di Mazmur 23 : 2. Gembala yang baik selalu memikirkan domba gembalaanya cukup makan dan minumnya. Sama juga halnya dengan hubungan suami isteri, di mana keduanya dituntut pula untuk saling menghargai dan melayani, baca Efesus 5 : 22-33.
2. Menjaga dan melindungi domba-domba dari marabahaya, I Samuel 17 : 34-36a. pernyataan Daud sewaktu pengalamannya melindungi gembalaannya dari ancaman binatang buas di hadapan Saul sewaktu hendak menghadapi Goliat. Daud hendak memberikan pengajaran bagaimana menjadi Gembala yang baik, yang tidak pernah lari meninggalkan gembalaannya melainkan menghadapi semua permasalahan yang ada. Puluhan tahun saya melayani keluarga-keluarga yang terancam retak di mana tidak sedikit para isteri yang meminta cerai karena suami yang tidak melakukan tanggung jawabnya membiayai keluarganya. Saya teringat pesan orang tua saya, bahwa kamu harus ingat ketika kamu tidak punya uang, yang harus hati-hati adalah isteri, namun ketika kamu punya uang banyak maka kamu yang harus hati-hati. Sehingga istri harus belajar mencukupkan dengan apa yang ada, dan suami tetap harus belajar untuk tetap hidup sederhana.
3. Mencari dan membawa kembali setiap domba yang tersesat. Mari baca Matius 18 : 12-14, tentang perumpamaan domba yang hilang. "Demikian Bapa yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang." Yang paling sering kita saksikan adalah ketika ada jemaat yang goyah, malah tidak jarang kita sendiri yang mengucilkan dan menggosipin serta menambahi bumbu-bumbu penyedap sehingga situasi makin kacau dan hilanglah jemaat tersebut. Baiklah kiranya kita memberikan motivasi dan meneguhkan imannya untuk tetap setia berjemaat maupun dalam pelayanan.
4. Kehidupan gembala yang tinggal di padang yang jauh dari keramaian. I Samuel 16 : 11-12. Pada umumnya orang senang tinggal di tempat yang menyenangkan hatinya, suasana yang gembira, mujizat dan berkat yang dicurahkan. Seperti teladan yang dilakukan Yesus yang menyendiri, jauh dari keramaian, demikian juga kita memiliki saat teduh untuk merenungkan firman Tuhan dan bersekutu dalam Tuhan sehingga menjadi pelaku firman Tuhan, supaya kerajinan kita tidak menjadi kendor. Tuhan tidak melarang orang untuk memiliki kesenangan tapi menghendaki untuk memiliki waktu khusus untuk bersekutu denganNya.
Matius 6 : 33, mengingatkan kita untuk selalu mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya sebagai prioritas, hidup dalam persekutuan yang indah dengan Allah, hidup dalam padang gurun sama dengan saat kita bersekutu dengan Allah. Dan pada akhirnya Allah akan memberikan segala yang kita perlukan.
Jadi sebagai orang Kristen kita harus memiliki karakter dan hati seperti Gembala untuk mendapat anugrah spesial dari Allah.

Apakah kau memiliki persekutuan yang indah dengan Allah? Siapa yang rutin bersaat teduh tiap pagi? Membaca Alkitab setiap hari? 







Preacher : Pdt. Dr. Johannes Sugeng, MSc.
Written by Suryadi Ramli, MD







Sabtu, Juni 19, 2010

The best Gift



Alangkah indahnya tatkala kita datang dalam ibadah raya, disambut dengan pujian-pujian yang diiringi dengan permainan musik yang indah untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan ditinggikan dan diagungkan umatNya di dalam baitNya.
Saat posting ini dituliskan penulis sedang memperhatikan kegiatan latihan persiapan para tim music, worship leader dan singer untuk ibadah raya di hari minggu gereja lokal.
Semangat… ketulusan yang terpancar dalam setiap wajah petugas pelayanan yang sebagian besar adalah anak-anak muda . keceriaan… sukacita… selalu tampak dalam setiap lagu… senantiasa kreatif dalam mencari modifikasi irama musik terhadap lagu-lagu pujian yang dipersiapkan.
Semuanya hanya satu tujuan yaitu untuk mempersiapkan diri, kemampuan, hati dan jiwa untuk pelayanan ibadah raya esok hari.
Walau rasa penat, lelah sepulang kerja … tetap tidak menghalangi bagi jiwa-jiwa yang sungguh-sungguh dan rindu untuk melayani Tuhan… semua terasa lenyap tatkala berkumpul dalam latihan sore……
Itulah yang penulis rasakan ketika mengikuti latihan sore di gereja lokal…. Marilah rekan-rekan yang mungkin rindu untuk melayani… marilah kita tetap serius dan sungguh-sungguh dalam setiap pelayanan yang kita lakukan… tidak perlu harus menjadi worship leader ataupun singer atapun tim musik….. mungkin saat ini engkau hanya dapat membantu tugas membersihkan gereja… atau hanya menjadi pendengar bagi teman-teman yang hendak curhat padamu… ataupun hal lainnya….
Tuhan hanya ingin melihat kesungguhan dan ketulusan hatimu dalam melakukan apa yang menjadi kerinduan maupun tanggungjawabmu….
Lakukan apa yang dapat kamu lakukan…. Berikan yang terbaik buat Tuhan Allahmu… biarlah dunia melihat ada karakter Kristus terpancar di wajah dan setiap tindakanmu….

Written by : admin, Juni 2010

Selasa, Desember 22, 2009

150 Alkitab buat Hadiah Natal




Untuk tahun ini (thn 2009) Youth Ministry memiliki kerinduan untuk memberikan hadiah Natal buat umat Tuhan di daerah-daerah, Alkitab buat umat Tuhan yang belum memilikinya. Proyek ini dimulai dari bulan Oktober 2009 dan berakhir sekitar beberapa hari sebelum posting ini ditulis dan diterbitkan. Puji Tuhan, walau tidak mencapai target, hanya sekitar 130 buah Alkitab baru yang berhasil dikumpulkan. Alkitab-Alkitab ini segera dikirimkan ke beberapa daerah pelayanan rekan-rekan pelayanan yang sudah melayani penginjilan di sana, Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Mungkin gerakan yang dilakukan oleh Youth Ministry sangat kecil, tapi kami mempercayai bahwa ini adalah bagian dari fungsi tubuh Kristus yang turut mempersiapkan jalan bagi Allah, sejalan dan seiring dengan gereja-gereja/ denominasi-denominasi ataupun organisasi-organisasi pelayanan yang sudah bergerak dan berkarya terlebih dulu… We are the body of Christ too… Juga turut mengambil beban pelayanan…. Kebersamaan… mampu meringankan segala sesuatu… Bless you all….





Sabtu, Februari 21, 2009

Ogah Melayani?? Janganlah yauu...

“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu.” (Yohanes 13 : 4-5)

Masih ingatkah teman-teman tentang peristiwa di mana Tuhan kita Yesus Kristus membasuh kaki murid-muridNya?? Pernahkah kamu membayangkan, melihat tangan-tangan Allah meremas-remas jari-jari kaki orang yang mungkin bau dan kotor??

Sepertinya ....... ada yang janggal ! Mestinya murid-muridNyalah yang membasuh kaki Dia. Andreas yang menyiram air basuhan. Petrus memegang anduk. Tapi nyatanya tidaklah demikian. Mereka terlalu sibuk, dari pada melayani, lebih baik berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (simak Luk.22:24).
Seringkali kita bersikap seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang lebih suka sibuk dengan kepentingan kita masing-masing dibanding melayani Tuhan & sesama. Waktu yang tersedia sudah habis untuk urusan pribadi aza. Tul ga!?
But there’s a good news for all of us! Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukanlah suatu tindakan spontanitas doank, tanpa makna khusus: tindakan itu perlu. Perhatikan apa yang dikatakan Yesus : “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh.13 : 8b). Dengan menempatkan kaki kita di dalam baskom Yesus, kita menempatkan bagian yang paling dekil, cemar dari kehidupan kita dalam tangan Dia.
Dan kembali simak, Yoh 13:12 mengatakan, “Sesudah Ia membasuh kaki mereka,..” Perhatikan kata ‘Sesudah’ Yesus membasuh kaki mereka, itu berarti tidak ada yang tidak dibasuh kakinya! MENGAPA INI begitu PENTING??!!
Karena itu menunjukkan bahwa Ia juga membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianatinya. Yesus memberi perhatian yang sama kepada pengkhianat-Nya. Hanya beberapa jam lagi, oleh Yudas, Yesus akan diserahkan pada tentara-tentara Romawi. Tetapi, saat ini kaki itu dibelai oleh Kristus. Itu tidak berarti bahwa tugas itu gampang bagi Yesus.

Itu tidak berarti gampang bagi ANDA ! Itu berarti Tuhan tidak akan minta kepada Anda melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Dia.


(korespondensi BRC; pernah diterbitkan pada BRC No. 131 / Juli 2006 / tahun VII)