tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa."
Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video konten SenengnyangoFi 3. Dokumentasi foto-foto 4. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan
Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com
Minggu, Mei 01, 2022
Pandanglah yang Menyelamatkan
Minggu, Maret 27, 2022
Pelayan Tuhan Sejati
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.
Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini — anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria — bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Firman Tuhan mencatat bahwa gereja dilahirkan terjadi pencurahan Roh Kudus, di mana terjadi 3000 orang bertobat dan percaya Tuhan Yesus, gereja berkembang, jemaat bertambah, namun pelayannya sedikit, sehingga terkesan pelayanan para Rasul tidak maksimal. Sehingga para Rasul memilih diaken, adalah orang-orang yang dipercaya, sehingga terpilih Stefanus.
Stefanus, awalnya melakukan pelayanan meja, sederhana, memberi makanan kepada janda-janda, dan karena pengertiannya akan firman Tuhan, dia pun melakukan pelayanan mendoakan orang dan terjadi kesembuhan karena kuasa Tuhan.
Kalau kita mencari Tuhan, kita akan "dipaksa" untuk melakukan pelayanan yang terbaik, menjadi teladan seperti yang dilakukan Stefanus, rela melakukan pelayanan, menyerahkan hidupnya, dan memilki karakter yang baik.
Matius 7 : 22-23,
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Jangan sampai apapun yang sudah kita lakukan dalam pelayanan kita, kita tidak dianggap oleh Tuhan Yesus.
Lucifer, malaikat yang jago dalam main musik, pemimpin paduan suara malaikat, namun dia tidak punya karakter seperti Yesus, dia menjadi sombong dan menjadi musuhnya Allah.
Jangan kita terlihat alim namun di luar gereja kita sangat lalim, di gereja kita tampak saleh tapi di luar gereja kita pembohong.
Stefanus dipilih karena penuh Roh dan hikman, memiliki karakter.
Kisah para Rasul 1 : 8,
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Dengan memiliki karakter yang baik dan dipenuhi oleh Roh Kudus dan penuh hikmat maka kita akan dapat melakukan pelayanan Tuhan dengan lebih dahsyat.
Stefanus dicatat di dalam Alkitab, dia melakukan banyak mujizat karena hasil pekerjaan dan kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus menjaga kondisi hati, karakter kita.
Belum lama ini di Tiongkok, terjadi KKR, ada seorang nenek yang dengan iman yang sederhana mengusir roh jahat dengan bahasa yang biasa dan sederhana, bukan karena teriakan yang membuat setan takut, namun setan takut karena ada namaYesus Kristus yang berkuasa, akan menjadikan kata kata yang penuh kuasa.
Stefanus penuh dengan Iman! Stefanus memiliki kriteria sebagai pelayan Tuhan yang sejati, tidak goncang dengan badai yang menghadang karena dia yakin Tuhan akan memberikan pertolongan dan menyertainya serta memberi kemenangan kepadanya, demikian pula kita sebagai pelayan Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan. Karena firman Kristus, membentuk iman kita!!
Orang yang penuh dengan iman, dalam menghadapi berbagai persoalan menjadi seorang yang sangat optimis.
Ingat kisah 12 pengintai, hanya 2 orang yang memberikan pernyataan yang optimis!!
Stefanus penuh dengan hikmat dan Firman Allah !
Kisah Para Rasul 6 : 8-9, tidak ada seorang pun yang menyamai hikmat yang dimiliki Stefanus. Semestinya kita semua memiliki hikmat yang sama yang dimiliki Stefanus yang berasalkan dari firman Tuhan dan Roh Kudus yang mengingatkan kita tatkala kita menghadapi berbagai persoalan.
Stefanus memiliki hati yang penuh pengampunan!!
Stefanus mengampuni orang-orang yang menghakimi dia dan berdoa pada Tuhan Yesus untuk mengampuni orang yang sedang menghakiminya dan dia tidak memiliki dendam.
Konsep manusia, kamu baik maka saya akan baik sama kamu. Kamu jahat sama saya maka saya akan jahat padamu.
Di saat sekarang ini, saudara kandung pun dapat menjadi jahat pada kita, menyakiti kita, seperti halnya yang telah dialami oleh Tuhan Yesus yang sudah menunjukkan teladanNya terlebih dahulu pada kita saat DIA mengalami penderitaan sampai penyaliban di kayu Salib, DIA Mengampuni orang yang menyiksaNya, memfitnahNya!!
Kita harus Rela Menderita karena Kristus.
Kisah 7 : 58-59, saat saat Stefanus menderita dihakimi orang orang hendak membunuhnya. Sampai sejauh mana kita rela menderita karena Kristus. Stefanus sampai mati pun tetap tidak menyangkal Tuhan, dia tetap setia sampai mati.
Dengan rela menderita karena Kristus dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, adalah suatu hal yang harus kita jalani dan alami. Jangan berharap pelayanan kita akan dilihat dan dinilai oleh manusia, ingatlah pelayanan yang kita lakukan adalah untuk Tuhan kita Yesus Kristus.
Kisah 7 : 55, "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."
Pasti kita ingin mengalami seperti Stefanus, di mana Tuhan Yesus menghargai Stefanus sehingga Stefanus dapat melihat kemuliaan Allah dan Tuhan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah untuk memberikan kepadanya mahkota kehidupan.
Persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah kita tidak akan sia-sia.
Mari kita melayani Tuhan dengan segenap hati, menjadi pelayan Tuhan!!
Bagi yang sudah melayani, jangan bersungut-sungut, layani dengan kemurnian hati yang tulus hanya untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.
Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, M.A, Ph.D
written by : ssr
Minggu, September 29, 2019
Arti dari Pelayanan
Tugas seorang nabi pada waktu itu adalah menyampaikan semua perkataan Tuhan kepada seluruh umatNya. Samuel dari kecil sampai dia dewasa selalu bersikap sigap dalam melakukan apa yang menjadi tugasnya, maka ketika dia mendengar ada suara yang memanggil-manggil namanya berkali-kali, dia langsung sigap menghadap ke imam Eli. Samuel sudah menunjukkan kedisiplinannya dalam kesehariannya.
I Timotius 2 : 11 - 14, "Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa."
I Timotius 3 : 2-10, tentang syarat untuk menjadi diaken dan penilik jemaat.
Samuel rajin melakukan melayani Tuhan dan melakukan berbagai pekerjaan Tuhan. Saat ini tidak jarang banyak jemaat yang mencari Tuhan dengan mencari dan mendapatkan tugas pelayanan-pelayanan di gereja dan merasa sudah cukup dengan tugas dan jabatan yang diembannya.
Pada yang disebut melayani Tuhan lebih ke arah membangun hubungan pribadi kita dengan Tuhan melalui dalam saat teduh, penyembahan, pujian dan firman Tuhan.
Dan tidak cukup hanya dengan membangun hubungan Tuhan, harus melakukan apa yang menjadi kehendakNya yaitu menjangkau jiwa-jiwa dan melayani jiwa-jiwa yang mengalami kesulitan/kedukaan dan lainnya.
Efesus 6 : 17, "dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,"
Kehidupan seorang pelayan Tuhan harus menjadikan firman Tuhan sebagai Ketopong Keselamatan dan pedang Rohnya, dalam menghadapi musuh maupun kesukaran hidup.
I Kor 2 : 14 - 15, "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain."
Kehidupan rohani seseorang tidak dapat dinilai oleh siapapun, hanya Tuhan yang mengetahuinya.
Jadi bersikap serius dalam melalukan semua pekerjaan/pelayanan apapun yang kita emban seperi untuk Tuhan (Kolose 3 : 23, " Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.")
Preacher : Sdri. Indria, SH
Written by : ssr
Minggu, Maret 31, 2019
Bagi Manusia tidak Mungkin, tapi Bagi Allah Mungkin
Pemilik kebun memberikan upah sama persis kepada ke-empat rombongan pekerja yang diajak/ direkrutnya. Para pekerja yang bekerja dari pagi mengeluh, memang secara logika mereka pantas komplain, namun kalau menilik kembali dengan kesepakatan awal besaran upah yang disepakati sebelumnya dengan upah 1 dinar sehari.
Namun begitulah esensi seorang manusia yang selalu hitung-hitungan dan mengikuti loginya yang dianggapnya benar.
Tapi begitulah sikap Tuhan kepada umat manusia, DIA lah yang memiliki segala sesuatunya.
Matius 19 : 16-30, perumpaan tentang orang kaya yang ingin mengikuti Tuhan Yesuslah, yang mencetuskan perumpamaan pemilik kebun di Matius 20.
Berbicara tentang kekayaan yang membuat seseorang menjadi tidak mudah masuk ke dalam kerajaan Surga. Dan Tuhan memberi perumpamaan tentang kekayaan yang digunakan pemilik kebun untuk menjadi berkat, dengan mengajak banyak orang yang menganggur untuk bekerja di kebunnya, dan memberikan upah dari kekayaan yang dimilikinya.
Bagian kita adalah kita taat untuk melakukan apa yang menjadi bagian tugas pekerjaan kita, dan Tuhan lah yang akan mengatur upah bagi kita!
Efesus 2 : 8-10, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
Kita ketika menjadi orang Kristen, kita memasuki perlombaan dalam iman, bukan menjadi soal pemenang pertama, melainkan perlombaan untuk mencapai 1 tujuan akhir yaitu kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan.
Preacher : Ibu Endang S. M
Written by : ssr
Minggu, Desember 03, 2017
Karakter Gembala yang Baik
Di Alkitab mengkategorikan 2 macam gembala yang baik atau upahan (jahat), di mana gembala yang upahan (jahat) yang akan meninggalkan gembalaannya ketika ada ancaman yang datang.
Yohanes 10 : 11, Yesus sendiri berkata Akulah Gembala yang baik.
Karakter Gembala yang baik adalah gembala yang sungguh-sungguh setia dalam pelayanan mereka, seperti yang tertera di Lukas 2 : 8-20.
Karakter Gembala yang baik sebagai berikut :
1. Mereka menghargai dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sukacita dan kesetiaan. Walau lingkungan dingin, mereka tetap menggembalakan supaya gembalaannya tetap makan, seperti di Mazmur 23 : 2. Gembala yang baik selalu memikirkan domba gembalaanya cukup makan dan minumnya. Sama juga halnya dengan hubungan suami isteri, di mana keduanya dituntut pula untuk saling menghargai dan melayani, baca Efesus 5 : 22-33.
2. Menjaga dan melindungi domba-domba dari marabahaya, I Samuel 17 : 34-36a. pernyataan Daud sewaktu pengalamannya melindungi gembalaannya dari ancaman binatang buas di hadapan Saul sewaktu hendak menghadapi Goliat. Daud hendak memberikan pengajaran bagaimana menjadi Gembala yang baik, yang tidak pernah lari meninggalkan gembalaannya melainkan menghadapi semua permasalahan yang ada. Puluhan tahun saya melayani keluarga-keluarga yang terancam retak di mana tidak sedikit para isteri yang meminta cerai karena suami yang tidak melakukan tanggung jawabnya membiayai keluarganya. Saya teringat pesan orang tua saya, bahwa kamu harus ingat ketika kamu tidak punya uang, yang harus hati-hati adalah isteri, namun ketika kamu punya uang banyak maka kamu yang harus hati-hati. Sehingga istri harus belajar mencukupkan dengan apa yang ada, dan suami tetap harus belajar untuk tetap hidup sederhana.
3. Mencari dan membawa kembali setiap domba yang tersesat. Mari baca Matius 18 : 12-14, tentang perumpamaan domba yang hilang. "Demikian Bapa yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang." Yang paling sering kita saksikan adalah ketika ada jemaat yang goyah, malah tidak jarang kita sendiri yang mengucilkan dan menggosipin serta menambahi bumbu-bumbu penyedap sehingga situasi makin kacau dan hilanglah jemaat tersebut. Baiklah kiranya kita memberikan motivasi dan meneguhkan imannya untuk tetap setia berjemaat maupun dalam pelayanan.
4. Kehidupan gembala yang tinggal di padang yang jauh dari keramaian. I Samuel 16 : 11-12. Pada umumnya orang senang tinggal di tempat yang menyenangkan hatinya, suasana yang gembira, mujizat dan berkat yang dicurahkan. Seperti teladan yang dilakukan Yesus yang menyendiri, jauh dari keramaian, demikian juga kita memiliki saat teduh untuk merenungkan firman Tuhan dan bersekutu dalam Tuhan sehingga menjadi pelaku firman Tuhan, supaya kerajinan kita tidak menjadi kendor. Tuhan tidak melarang orang untuk memiliki kesenangan tapi menghendaki untuk memiliki waktu khusus untuk bersekutu denganNya.
Matius 6 : 33, mengingatkan kita untuk selalu mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya sebagai prioritas, hidup dalam persekutuan yang indah dengan Allah, hidup dalam padang gurun sama dengan saat kita bersekutu dengan Allah. Dan pada akhirnya Allah akan memberikan segala yang kita perlukan.
Jadi sebagai orang Kristen kita harus memiliki karakter dan hati seperti Gembala untuk mendapat anugrah spesial dari Allah.
Apakah kau memiliki persekutuan yang indah dengan Allah? Siapa yang rutin bersaat teduh tiap pagi? Membaca Alkitab setiap hari?
Preacher : Pdt. Dr. Johannes Sugeng, MSc.
Written by Suryadi Ramli, MD
Sabtu, Juni 19, 2010
The best Gift

Alangkah indahnya tatkala kita datang dalam ibadah raya, disambut dengan pujian-pujian yang diiringi dengan permainan musik yang indah untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan ditinggikan dan diagungkan umatNya di dalam baitNya.
Saat posting ini dituliskan penulis sedang memperhatikan kegiatan latihan persiapan para tim music, worship leader dan singer untuk ibadah raya di hari minggu gereja lokal.
Semangat… ketulusan yang terpancar dalam setiap wajah petugas pelayanan yang sebagian besar adalah anak-anak muda . keceriaan… sukacita… selalu tampak dalam setiap lagu… senantiasa kreatif dalam mencari modifikasi irama musik terhadap lagu-lagu pujian yang dipersiapkan.
Semuanya hanya satu tujuan yaitu untuk mempersiapkan diri, kemampuan, hati dan jiwa untuk pelayanan ibadah raya esok hari.
Walau rasa penat, lelah sepulang kerja … tetap tidak menghalangi bagi jiwa-jiwa yang sungguh-sungguh dan rindu untuk melayani Tuhan… semua terasa lenyap tatkala berkumpul dalam latihan sore……
Itulah yang penulis rasakan ketika mengikuti latihan sore di gereja lokal…. Marilah rekan-rekan yang mungkin rindu untuk melayani… marilah kita tetap serius dan sungguh-sungguh dalam setiap pelayanan yang kita lakukan… tidak perlu harus menjadi worship leader ataupun singer atapun tim musik….. mungkin saat ini engkau hanya dapat membantu tugas membersihkan gereja… atau hanya menjadi pendengar bagi teman-teman yang hendak curhat padamu… ataupun hal lainnya….
Tuhan hanya ingin melihat kesungguhan dan ketulusan hatimu dalam melakukan apa yang menjadi kerinduan maupun tanggungjawabmu….
Lakukan apa yang dapat kamu lakukan…. Berikan yang terbaik buat Tuhan Allahmu… biarlah dunia melihat ada karakter Kristus terpancar di wajah dan setiap tindakanmu….
Written by : admin, Juni 2010
Selasa, Desember 22, 2009
150 Alkitab buat Hadiah Natal



Sabtu, Februari 21, 2009
Ogah Melayani?? Janganlah yauu...

Masih ingatkah teman-teman tentang peristiwa di mana Tuhan kita Yesus Kristus membasuh kaki murid-muridNya?? Pernahkah kamu membayangkan, melihat tangan-tangan Allah meremas-remas jari-jari kaki orang yang mungkin bau dan kotor??
Seringkali kita bersikap seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang lebih suka sibuk dengan kepentingan kita masing-masing dibanding melayani Tuhan & sesama. Waktu yang tersedia sudah habis untuk urusan pribadi aza. Tul ga!?
But there’s a good news for all of us! Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukanlah suatu tindakan spontanitas doank, tanpa makna khusus: tindakan itu perlu. Perhatikan apa yang dikatakan Yesus : “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh.13 : 8b). Dengan menempatkan kaki kita di dalam baskom Yesus, kita menempatkan bagian yang paling dekil, cemar dari kehidupan kita dalam tangan Dia.
Dan kembali simak, Yoh 13:12 mengatakan, “Sesudah Ia membasuh kaki mereka,..” Perhatikan kata ‘Sesudah’ Yesus membasuh kaki mereka, itu berarti tidak ada yang tidak dibasuh kakinya! MENGAPA INI begitu PENTING??!!
Karena itu menunjukkan bahwa Ia juga membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianatinya. Yesus memberi perhatian yang sama kepada pengkhianat-Nya. Hanya beberapa jam lagi, oleh Yudas, Yesus akan diserahkan pada tentara-tentara Romawi. Tetapi, saat ini kaki itu dibelai oleh Kristus. Itu tidak berarti bahwa tugas itu gampang bagi Yesus.
Itu tidak berarti gampang bagi ANDA ! Itu berarti Tuhan tidak akan minta kepada Anda melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Dia.