Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Jumat, November 20, 2020

Berbahagialah Orang yang Menyenangkan Hati Allah

Khotbah Minggu, 08 Nov 2020

 Nats Alkitab : Mazmur 84 : 5 – 6

Tema : Berbahagialah orang yang menyenangkan hati Allah.

“ Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu yang terus-menerus memuji-muji Engkau”(5)

 

    Bapak/Ibu dan Saudara yang dikasihi Tuhan, tidak terasa kita sudah memasuki bulan November, waktu sepertinya berlalu begitu cepat dan begitu banyak peristiwa yang terjadi sepanjang tahun yang telah kita lewati dan itu merupakan suatu pengalaman rohani yang diizinkan oleh Tuhan. Di dalam semua ini Tuhan sedang mengajar  kita untuk bergantung sepenuh hati kepada-Nya. Iman kita harus terus diasah sehingga bisa bertumbuh dan berkembang. 

    Kita memohon kekuatan dari Tuhan bagi Gereja-Nya. Kita akan melihat Firman Tuhan dari Mazmur 84:5. Kuncinya kita harus mau membangun keluarga kita dalam kekuatan Tuhan, sebab Dialah yang melindungi kita. Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak boleh mempunyai rasa khawatir yang berlebihan sebab akan dapat menimbulkan kekacauan. Sebaliknya, kita harus menaruh pengharapan akan kekuatan di dalam Tuhan. 

    Sebab orang yang memberi lebih berbahagia daripada orang yang menerima. Kita memberi bukan hanya berupa uang tetapi juga perhatian, pikiran, tenaga, kata-kata yang baik, dan pengalaman kita sebagai suatu bentuk pelayanan. Jika semua itu kita berikan dengan tulus, maka Tuhan pasti berkenan memberi kebahagiaan kepada kita. Dari bacaan Firman di atas ada beberapa hal penting untuk kita renungkan.

 

1. Makna sebuah kebahagiaan 

    Apa itu kebahagiaan dan apakah kebahagiaan itu artinya sungguh-sungguh diberkati oleh Tuhan? Ada banyak gereja yang berorientasi pada kesenangan jemaat. Para pemimpinnya tidak mau membicarakan lagi tentang dosa atau teguran dari Tuhan. Mereka mau semua jemaat tersenyum, namun mereka tidak pernah mementingkan kekudusan. Hari hari ini ada banyak hamba Tuhan dalam menyampaikan Firman Tuhan tidak secara utuh dari Alkitab. Mereka hanya menyampaikan apa yang menyenangkan dan apa yang menarik perhatian orang-orang secara umum. Mereka semua memberitakan tentang kebahagiaan yang bersifat duniawi dan ini sedang menjadi trending topic dimana-mana, yang pada akhirnya kebenaran Firman Tuhan sudah mulai diabaikan sehingga Gereja Tuhan banyak yang dipermainkan. Di sana mulai ada investasi Setan yang justru bisa menghancurkan. Pagi ini kita mau belajar merenung sejenak tentang kebahagiaan , apakah kita berbahagia karena kebahagiaan dunia (semu) atau kebahagiaan kita karenaTuha

 

2. Kebahagiaan yang bersifat Duniawi (Semu)

Kita bisa melihat kebahagiaan dunia yang semu menganut paham dan berpikir bahwa kalau sudah menjadi orang baik atau bermoral itu sudah cukup untuk mencapai kebahagiaan. Pengajaran ini berasal dari Socrates, Plato, dan Aristoteles. Kebahagiaan yang dipahami adalah kebahagiaan yang bukan berasal dari luar tetapi dari diri seseorang yang merasa lebih baik daripada orang lain. Menurut mereka, menjadi orang baik pasti melibatkan tuntutan hati nurani dan pikiran. Ini semua terdengar baik. Namun masalahnya pikiran kita sudah jatuh dalam dosa. Ketika kita memang terlihat lebih baik, padahal faktanya kita sedang menyombongkan diri. Mungkin kita merasa lebih superior dalam hal moral dan ini adalah dosa kesombongan. Menjadi baik bukanlah sebuah kompetisi. Sebagai pengikut Kristus tentu nya harus memikirkan tentang kehidupan sebagai orang Kristen seutuhnya dan pada saat kematianpun kta harus tetap menjadi  orang percaya yang takut Tuhan. 

Bapak/Ibu, kita juga bisa melihat konsep kebahagiaan yang semu dalam hedonisme (kepuasan jasmani) Budaya Hedonisme sedang berkembang saat ini terutama dikalangan Artis dan kaum sosialita. Mereka sering berbicara mengenai kepuasan jasmani. Namun merka tidak menyadari bahwa  kepuasan itu bisa memperbudak mereka. Orang-orang yang hedonis tidak memikirkan orang lain. Mereka hanya memikirkan diri sendiri. Kebahagiaan jasmani sesung guhnya tidak akan bertahan selamanya. Karena tidak memberikan kebahagiaan jiwa sehingga tidak pernah sampai ke dalam jiwa kita. 

Bapak/Ibu kita juga bisa melihat konsep kebahagiaan yang semu dalam teleologi (tujuan akhir). Ada orang yang senang setelah musuhnya dibunuh. Contohnya: Saul benar-benar bersikeras ingin membunuh Daud. Ada orang-orang yang merasa bahagia setelah mencapai semua mimpinya. Ada orang-orang yang berinvestasi pada barang-barang yang begitu mahal. Mereka berkompetisi dan juga mengoleksi semua itu. Semua ini mereka lakukan untuk kepuasan diri. Namun kebahagiaan mereka sungguh semu adanya. Kita harus berhati-hati ketika fokus dari semuanya adalah diri kita sendiri. Ada yang memandang kebahagiaan sebagai proses dan ada yang memandang sebagai akhir. Kita harus berhati-hati terhadap konsep-konsep kebahagiaan yang semu seperti ini. Karena semua itu bisa menjebak kita dalam kekosongan jiwa dan yang pada akhirnaya menjadi pribadi yang sangat egois

  

3. Kebahagiaan yang sesuai dengan Firman Tuhan

 Bapak/Ibu Apa kata Alkitab mengenai kebahagiaan? Pertama Alkitab mengatakan bahwa kita harus memiliki karakter rohani (Matius 5:3-11) yaitu miskin di hadapan Allah (ayat 3), berdukacita di dalam Tuhan (ayat 4), lemah lembut (ayat 5), lapar dan haus akan Firman Tuhan (ayat 6), murah hatinya (ayat 7), suci hatinya (ayat 8), membawa damai (ayat 9), menderita karena kebenaran (ayat 10), dan menderita karena Kristus (ayat 11). 

    Ini semua berasal dari dalam ke luar. Kebahagiaan bukanlah berasal dari luar ke dalam. Kekuatan kita sendiri terba tas adanya dan bisa membawa ke dalam kesombongan. Maka dari itu kita harus memiliki karakter  Kristus. Kita harus memiliki perasaan miskin dalam roh. Kita juga harus memiliki air mata untuk jiwa-jiwa yang belum kembali kepada Tuhan. 

    Di dalam situasi seperti sekarang, kita harus bisa menjadi saksi untuk mengarahkan orang-orang melihat kepada Tuhan dan bukan penyakit. Kita harus memberitakan kabar baik dan bukan kabar buruk. Kita percaya akan kedaulatan Allah. Kita harus percaya bahwa hidup dan mati kita ada di tangan Allah. Kita juga harus memiliki hati yang mau diajar dan mau dibentuk oleh Tuhan. Kepekaan untuk melihat pimpinan Tuhan harus kita miliki. Kita bukan agen kekacauan atau kepanikan.

    Kita harus siap untuk menderita bagi Tuhan. Sembilan karakter rohani yang ditulis di atas merupakan kebahagiaan kita. Itu semua adalah kekuatan yang mendorong kita untuk beribadah kepada Allah dan tetap setia melayani-Nya. Mereka yang memiliki karakter ini akan senantiasa menang atas dosa. Yang pada akhirnya Tuhan dipermuliakan. Sebagai hamba Tuhan saya hanya mengingatkan bahwa kita harus mengerti apa yang seharusnya kita kejar. 

    Kebahagiaan kita bukanlah karena apa yang kita milikiTetapi  berbahagian yang dimaksud adalah seberapa banyak aku dapat memberi dan bukan karena menerima (Kisah Para Rasul 20:35). Kita memiliki iman, ketaatan, dan tanggung jawab. Itulah karakter kita. Kita belajar bahwa yang memberi itu lebih berbahagia daripada yang menerima. Kita memberi agar orang-orang dapat melihat kasih Tuhan. Pujian bukanlah tujuan kita. Kita harus berhati-hati terhadap sikap haus pujian. Semua yang kita lakukan adalah untuk Puji dan hormat bagi kemuliaan Allah di tempat yang maha tinggi.  

Bapak/Ibu kebahagiaan kita adalah karena kekuatan dan hasrat kita selaras dengan Kerajaan Tuhan (Mazmur 84:5). Motivasi kita yang paling utama haruslah untuk Kerajaan Allah. Pengalaman kita dan kepintaran kita akan menjadi sia-sia jika kita tidak takut akan Allah. Takut akan Allah mendorong iman dan perjuangan kita.

    Kebahagiaan orang percaya adalah karena hidupnya dipakai Tuhan  Jika kita yang kecil dan terbatas ini boleh dipakai oleh Tuhan, maka itu adalah kebahagiaan yang besar. Bagaimana hal itu bisa terjadi ?  

Pertama karena kita memiliki karakter rohani/ Kristus (Matius 5:3-11).

Kedua karena lebih berkat memberi daripada menerima (Kisah Para Rasul 20:35). Kita memberi untuk menyatakan kasih Tuhan.

Ketiga karena kita memiliki kekuatan dan hasrat kita selaras dengan Tuhan (Mazmur 84:5).

Keempat karena hidup kita dipakai Tuhan. Semua yang kita miliki harus kita persembahkan kepada Tuhan. Kita harus berjuang dan mempersiapkan generasi selanjut nya untuk terus beribadah kepada Tuhan. Apa yang kita kerjakan mengandung nilai kekal. Kita bahagia karena kita adalah bagian dalam Kerajaan Allah sehingga semua yang kita lakukan dan kerjakan bertujuan untuk menyenangkan hati Allah..Amien

Tuhan Yesus Memeberkati 

 



Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

Khotbah Minggu, 15 November 2020

Bacaan Alkitab  Amsal 3 : 2-13

Tema : Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

”Berbahagialah orang yang mendapat  hikmat orang yang memperoleh kepandaian “(Amsal 3 : 13)

 

         Apakah kebahagiaan itu ? Dalam kamus  bahasa Indonesia Purwadarminto Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram bebas dari segala yang menyusahkan.

Lalu apakah kebahagiaan sejati itu ? Kebahagiaan Sejati adalah sebuah perasaan senang dan tentram yang meresap dalam hati yang memberikan batin kita rasa tenang damai dan puas. Ia tdak dapat dibatasi oleh waktu, tidak tergantung keadaan dan sanggup memberikan rasa damai kepada jiwa. Sekalipun dalam keadaan yang paling sulit, tetap membuat orang bisa tersenyum pada waktu mengalami kegagalan dan kesusahan. Ada suatu perbedaan antara orang yang tidak Bahagia dan orang yang mengalami Kebahagiaan sejati

Mengapa banyak orang hidupnya tidak bahagia ?

Karena pada prinsipnya manusia salah mendeskripsikan tentang kebahagiaan. 

Pertama :Mengukur kebahagiaan dengan materi atau uang. Memang setiap manusia hidup membutuhkan uang, tetapi uang tidak dapat membuat manusia bahagia. 

Dengan uang kita bisa membeli obat tetapi bukan kesehatan.

Dengan uang kita bisa membeli makanan tetapi tidak dapat membeli selera.

Dengan uang kita bisa membeli kasur empuk tetapi bukan tidur nyenyak.

Dengan uang kita bisa membeli rumah besar tetapi bukan ketentraman.

Dengan uang kita bisa membeli segalanya tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan.


Kedua : Mencari kebahagiaan dengan kekuatan sendiri. 

Banyak orang menyangka dapat mengandalkan dirinya sendiri atau diri orang lain yang punya jabatan dan kedudukan untuk memberikan kebahagiaan ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia yang mengan dalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan”(Yer 17:5). Dan kekuatan manusiapun sangatlah terbatas, ”Hidup manusia itu sama seperti uap yang sebentar  saja kelihatan lalu lenyap” (Yak 4:14). “Adapun manusia hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga, apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia dan tempatnya tidak mengenalnya lagi ‘( Maz 103:15-16 ). 

Lalu bagaimana untuk memperoleh Kebahagiaan yang sejati ? 

Seperti dalam bacaan Firman Tuhan pagi ini Salomo dengan jelas mengatakan bahwa orang yang berhikmat memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan orang berhikmat meliputi umur panjang, kekayaan dan kehormatan. Kebahagiaan orang berhikmat terkait dengan jalan hidup yang benar, jalan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Mengapa Salomo dapat berkata bahwa orang berhikmat dan pandai itu hidupnya bahagia?

 

1 .Percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati.”Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”(5)

Percaya sepenuh hati kepada Tuhan artinya tidak meragukan akan kesanggupan Allah dan Firman-Nya. Kepercayaan semacam ini merupakan dasar iman yang teguh karena telah ada jalinan kasih yang begitu indah terkalungkan di leher dan tersemat di dalam hati yang terdalam.

Sehingga ketika kita menghadapi persoalan dan tantangan hidup yang cukup kompleks, Tuhan selalu menjadi nomor satu dalam menyelesaikannya dan bukan pada pengertiannya sendiri.. Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa Allah sanggup memberikan jalan dan jawaban yang terbaik ketika kita menghadapi masalah. Maksudnya, orang berhikmat selalu memahami bahwa Allah senantiasa mengasihi, memelihara,membimbing kita dengan benar serta memberi kasih karunia dan menepati janji-janji-Nya. Itu merupakan rencana dan campur tangan Allah di dalam setiap peristiwa yang tersulit sekalipun, orang yang berhikmat akan tetap percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara yang Dahsyat dan Ajaib.

 

2 . Akuilah Dia dalam segala lakumu (”Akuilah Dia dalam segala lakumu maka Ia akan melurus kan jalanmu”)(6)

Sebagai orang yang berhikmat kita harus punya komitmen bahwa untuk setiap rencana, keputusan dan tindakan kita hendaknya mengakui Allah sebagai Tuhan dan kehendak-Nya sebagai keinginan  tertinggi kita.  Setiap hari kita harus mengawali segala sesuatu bersama Tuhan serta menjalin hubungan yang intim dan percaya Allah. Seorang yang berhikmat senantiasa mengharapkan setiap pagi ada pengarahan serta pimpinan dari Tuhan dalam doa, pujian, permohonan serta ucapan syukur. Firman-Nya: ” Tetapi Carilah dahulu Kerajaan Allah” dan kebenarnnya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”( Mat 6:33 ). Apabila kita setia melaksanakan hal ini, Allah berjanji untuk meluruskan jalan kita.Dan Dia akan menuntun kehidupan kita menuju sasaran yang dikehendaki-Nya, sehingga apa yang kita perbuat dibuat Tuhan berhasil.

 

2. Mempermuliakan Tuhan.”Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama mu”(9)

Bangsa Israel mempersembahkan hasil panen pertama mereka kepada Tuhan sebagai pengakuan bahwa Dialah pemilik tanah itu ( Im 23:10; 25:23 Bil 18: 12-13 ) Kita juga harus memberikan hasil pertama dari pendapatan kita kepada Allah supaya kita menghormati Dia sebagai Tuhan atas kehidupan dan harta milik kita. Maka Tuhan akan membuka jalan untuk mencurahkan berkat-Nya ( Mal 3:10,2 Kor 9:6 ) Dengan cara ini Tuhan akan selalu berbuat baik dan menjauh kan diri dari kejahatan. Orang berhikmat tidak silau terhadap godaan harta dunia  karena menyadari nilainya tidak sebanding dengan berkat yang disediakan Allah bagi yang setia dan taat pada Firman Allah. Orang berhikmat selalu hidup dalam rasa syukur, rendah hati dan selalu mau diajar oleh Firman Allah yang memperbaharui hidupnya terus menerus. Kebahagiaan orang berhikmat berdimensi vertikal dan horisontal: dan hidup bahagia karena Memuliakan Tuhan.

 

 4. Mendapatkan Kerbahagiaan Sejati ("Berbahagialah orang yang mendapat  hikmat orang yang memperoleh kepandaian “)(13) Berbicara tentang Kebahagiaan sejati ada beberapa hal :

Kebahagiaan sejati ada pada Tuhan.Yesus katakan: “Marilah kepadaKu…”. Kebahagiaan sejati hanya ada pada Tuhan, sebab Dialah yang memiliki semua jawaban dan jalan keluar yang kita butuhkan dan jawaban Tuhan tersebut ada di dalam FirmanNya. Bila kita dilanda ketakutan terhadap kematian, Firman Tuhan akan menenangkan jiwa kita.... Kebahagiaan sejati harus diusahakan.

Meskipun kita berdoa dengan bercucurkan air mata darah memohon Tuhan mengadakan mujizat, belum tentu bisa terjadi. Yesus katakan: “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepadaku”, harus ada yang dilakukan. Ketika Yesus mengatakan “pikullah kuk yang kupasang” berarti Dia akan memikulnya bersama dengan kita. Ajakan Yesus berikut: “belajarlah kepadaKu,” berarti kita akan melangkah mengikuti langkah yang diayunNya. KataNya lagi “Aku ini lemah lembut dan rendah hati”. Ia akan menjadi guru yang sangat pengertian dan nyaman untuk belajar. Kebahagiaan sejati tidak sulit untuk diperoleh.

Yesus katakan “…bebanku pun ringan”. Ketidakbahagiaan adalah beban kehidupan. Kuk juga adalah sebuah beban.. Untuk mengatasinya, Yesus memikulkan sebuah beban kepada kita. Kita tidak perlu melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan masalah baru yang lebih besar, juga tidak perlu menghabiskan energi untuk merencanakan pembalasan kepada orang yang pernah menyakiti kita. Semuanya akan selesai dalam sekejap dengan “pengampunan”.dengan tidak mengungkit masa yang lalu. Jika ingin memiliki Kebahagiaan  SejatiSelamat berjuang bersama Yesus, niscaya kebahagiaan sejati akan menjadi milik kita. Amin! Tuhan Yesus Memberkati.

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

 

 

God's Purpose

Pos Pelayanan BSD

tgl 8 November 2020

By. Pdt Martin Lukas Winarto


God’s Purpose

Sang pencipta mengerti betul setiap detail ciptaanNya, diciptakan dengan tujuan tertentu.

Dalam Efesus 2:10, dikatakan bahwa karena kita ini buatan Allah untuk melakukan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.


TUJUAN Allah yang menjadi TUJUAN hidup kita :

1. Menjadi cerminan Allah

kita ini buatan Allah - diciptakan sebagai cerminan pembuat-Nya.

Kejadian 1:26, 27 - manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. 


2. Efesus 2:10b diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik 

Tuhan berdaulat atas hidup kita, Ia telah menyiapkan yang terbaik untuk kita. Ia juga memberi kuasa (Kejadian 1:26b) untuk dapat melakukan tugas sesuai kehendak-Nya. Melakukan yang terbaik dengan Tuan yang benar karena kita tidak bisa mengabdi kepada 2 tuan (Matius 6:24).

 


3. Efesus 2:10 hidup di dalam rencana-Nya

Allah mempersiapkan rancangan terbaik buat kita. 

Mari kita baca dan perhatikan Markus 16:15, Matius 28:19-20, Kis 1 : 8, hidup yang melakukan kehendak Tuhan yaitu melakukan panggilan untuk menjadi saksi-Nya 

Mari kita responi tujuan Allah atas hidup kita sehingga kita dapat menjadi ciptaanNya yang berguna dan sesuai dengan rencana-Nya.


To God be the glory

Kamis, November 05, 2020

Discovering the POWER of GOD


POS PI GBIS Bukit Karmel 

By Joel Steven Hizkia

Discovering the POWER of GOD

Jalannya Tuhan tak pernah terselami pikiran manusia, seringkali kita diperhadapkan pada kenyataan hidup yang berbeda sekali dengan apa yang sudah kita pikirkan. Bahkan rancangan yang sudah dipertimbangkan dengan matang bisa saja berbeda dengan rencananya Tuhan. Kontradiksi yang membuat kita berpikir ulang akankah kita maju atau mundur.

Paulus menuliskan dalam Roma 7:15 “Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.” Menurut Paulus inilah pergumulan besar dan serius dalam Kekristenan. Karena banyak pengiring Kristus yang gagal dalam pergumulan ini selama masih bersalutkan daging. Galatia 5:17 menyatakan bahwa keinginan daging bertentangan degan keinginan roh. Oleh sebab itu dengan mengandalkan KUASA KRISTUS dapat keluar sebagai pemenang.  


Georg Wilhelm Friedrich Hegel seorang filsup Jerman menyatakan bahwa kontradiksi muncul atas keterbatasan pikiran kita. Sehingga justru kontradiksi ini dapat memperkaya wawasan pikiran kita. Suatu hal yang lumrah juga kontradiksi terjadi dalam hidup kita yang adalah anak-anak dalam naungan-Nya. 


Lalu bagaimana mengatasai kontradiksi yang terjadi sehingga kita bisa menemukan dan mengalami kuasa Allah ?


1. Kuasailah kondisi yang terjadi, tidak mengikuti arus atau kata hati, karena kondisi dapat mempengaruhi tindakan. Musa seorang yang lembut hatinya (Bilangan 12:3) dan orang yang sama juga bisa seperti orang yang bertemperamen tinggi (Bilangan 16:15). suatu hal yang wajar bagi manusia, namun kondisi ini tidak menjadikan mundur dalam pelayanannya kepada Allah. Dan Musa dapat mengatasi ini sehingga Kuasa Allah dapat leluasa bekerja dalam pelayanannya.


2. Terimalah dengan tangan terbuka

Yusuf seorang anak Yakub yang kaya yang masuk dalam sesi kehidupan yang terendah menjadi budak dan tahanan sebelum menjadi pimpinan di Mesir (Kejadian 50:20). Yusuf masuk dalam proses yang cukup panjang dengan rela. Dan pada akhirnya Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara suatu bangsa, Bangsa pilihan Allah, Israel. 

Seorang perawan, Maria menerima kenyataan harus mengandung sebelum menikah. Maria menerima dengan tangan terbuka untuk menjadi alat-Nya (Lukas 1:38). Mungkin tak pernah terpikirkan oleh Maria menjadi ibu dari Yesus.

3. Jalani dengan iman 

Percayalah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita dan IA memiliki segudang rancangan terbaik walau terkadang harus melalui kontradiksi dengan yang kita pikirkan. Bila ada kontradiksi artinya Tuhan menganggap kita mampu melewatinya (Roma 12:3) dan keluar sebagai pemenang. Dengan cara itulah Allah mendemonstrasikan kuasa-Nya melalui proses yang kita lalui.

Jalani dengan taat dan setia, tetap percaya pada janji-Nya. Dan lihat bagaimana the POWER of God nyata dalam kehidupan kita.

Tuhan memberkati🙋‍♂

God Purpose


1 November 2020 - By. Joel Steven H.


Tanpa tujuan yang jelas dan spesifik, kita hanya memutari jalan (mengisi hari tanpa sesuatu yang dicapai), menghabiskan waktu (uang, aset), tenaga (usia dan fisik) dan emosi. Dan akhirnya tidak kemana-mana. 

Ibrani 11:8 (TB)  Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Abraham ketika keluar dari tanah Urkasdim ke tanah Kanaan, ia tahu tujuan Allah memanggil dia, walaupun ia tidak tahu jalan yang akan dilalui, tetapi ia taat.

Tujuan Allah untuk Abraham adalah untuk menjadi bangsa yang besar

Tujuan adalah seperti kita melihat sesuatu gambar yang abstrak yang hanya bisa dibaca oleh pelukisnya. Maka dari pada itu marilah kita belajar untuk mengerti maksud dan tujuan Tuhan atas hidup kita, karena Dialah pelukis/pencipta hidup kita ini.

Apa tujuan Tuhan menciptakan kita ?

1. Hanya untuk Dia saja, sebab Dialah menciptakan dan kita diciptakan untuk kesenangan Allah, salah satu kerinduan Allah adalah supaya kita memuji Dia

Proverbs 16:4 (NKJV)  The Lord has made all for Himself, Yes, even the wicked for the day of doom.

Amsal 16:4 (TB)  TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 

2. Menjadi Serupa dengan gambarNya dalam segala aspek kita hidup

Roma 8:29

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 

3. Supaya kita berkuasa bukan dikuasai

Kejadian 1:26 (TB)  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

Mazmur 8:6 (TB)  (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 


Mengapa kita harus mengetahui Tujuan Allah bagi hidup ?

Supaya hidup kita tidak mudah terdistracion oleh dunia ini, dunia ini menawarkan banyak hal yang menggiurkan, tetapi pesanNya sangat jelas. Itulah yang akan membuat kita berhasil.

(exmpl. hamba Abraham - Eliezer - hamba yang paling tua) Kejadian 24:12 (TB)  Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham.

Hidup Bahagia dan Berhasil

Khotbah Minggu, 01 November 2020

Bacaan Alkitab Mazmur 1 : 1 – 6

Tema : Hidup Bahagia dan Berhasil ( 1:3 ) “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuat nya berhasil” .

Mazmur 1:1-6 merupakan pendahuluan kitab Mazmur. Dalam Mazmur ini membandingkan hanya dua jenis orang yang diakui Allah, Pertama, orang saleh, yang berciri kebenaran, kasih, ketaatan kepada firman Allah dan pemisahan dari persekutuan dengan dunia. Dikatakan demikian: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”

Kedua, orang fasik, yang mewakili jalan dan nasihat dunia, yang tidak tinggal dalam firman Allah, dan karena demikian tidak ada bagian dalam perkumpulan umat Allah. Ditegaskan demikian: “Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkum pulan orang benar” (4-5). Orang benar itu dikenal dan diberkati Allah, tetapi orang fasik tidak memperoleh bagian dalam kerajaan Allah. Dikatakan demikian: “sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan”(6). Orang fasik akan binasa. Pemisahan di antara kedua jenis orang ini akan ada sepanjang sejarah penebusan hingga kekal.

Hidup bahagia bukan berarti tanpa masalah, memang secara umum manusia menganggap bahwa hidup bahagia itu artinya tidak ada masalah, tanpa penderitaan, bebas dari cobaan dan selalu dalam kelimpahan. Berdasarkan paparan yang dimuat oleh penulis kitab Mazmur 1 ini, diharapkan agar setiap perspektif yang sempit tentang hidup bahagia bisa menemukan wawasan yang lebih dalam dan luas tentang seputar hidup bahagia dalam perspektif firman Tuhan yang ditulis oleh pemazmur berdasarkan pimpinan Roh Kudus.

 

1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. ( 1 : 1 ) : “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh”

Rahasia hidup bahagia yang pertama ialah tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. Penulis Mazmur menulis tentang hal itu karena dalam ayat pertama ini menekankan perbedaan di antara orang benar dengan orang fasik. Tidak seorang pun yang dapat menikmati berkat Allah tanpa berbalik dari hal-hal yang merusak atau membahayakan dirinya.

Kita hidup dan dibesarkan dalam kehidupan sosial yang kompleks. Komunitas di mana kita tinggal akan mempengaruhi pola pikir,dan gaya hidup kita.Komunitas yang sehat tentunya akan mendukung perkembangan karakter kita menjadi positif. Tetapi sebaliknya komunitas yang tidak sehat, akan membentuk karakter kita menjadi negatif. Komunitas yang tidak sehat berpotensi untuk membuat hidup kita kehilangan kebahagiaan. Pada saat ini banyak tawaran tawaran yang disajikan oleh komunitas yang tidak sehat di sekitar kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Korintus: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Artinya, jika kita salah bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki karakter yang baik, maka karakter kita yang awalnya baik akan menjadi rusak. Bila ini terjadi maka impian untuk memperoleh hidup bahagia itu akan menjadi sirna. Oleh karena itu, rahasia hidup bahagia ialah dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang jahat.

 

2. Kesukaannya ialah Taurat Tuhan. ( 1 ; 2 ) Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”

Kita harus memiliki kesukaan yang tinggi akan firman Tuhan. Pemazmur berkaitan dengan hal itu, menulis dalam pimpinan Roh Kudus menegaskan bahwa orang yang diberkati Allah bukan hanya berbalik dari kejahatan, tetapi juga membangun hidup mereka berdasarkan firman Tuhan. Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota Tesalonika menulis demikian: “dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka”. Di mana dikatakan bahwa orang fasik binasa karena “tidak menerima dan mengasihi kebenaran”. Tetapi sebaliknya justru orang yang kesukaannya Firman Tuhan, Firman Tuhan berkata “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalah an untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”( 2Tim 3 : 16 )

 

3. Merenungkan Firman siang dan malam. ( 1 ; 2 )Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”

Dalam Mazmur 19 :8-9 ada 4 manfaat bagi seseorang yang mau merenungkan Firman Tuhan . Pertama Menenangkan jiwa(8) jiwa manusia adalah bagian yang penting dalam struktur yang dimiliki manusia. Secara umum dapat dipahami, bahwa jiwa manusia meliputi, pikiran kemauan dan perasaan dan hal tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam mengendalikan manusia. Jika jiwa kita segar, nyaman dan menyenangkan maka itu akan mempengaruhi keseha tan jiwa dan fisik kita. Kedua Memberikan hikmat(8) Firman itu memberikan pengetahuan pe ngetahuan baru dan tuntunan kepada orang yang bodoh dan kurang berpengalaman. Firman menambah kemampuan seseorang untuk bisa membuat pertimbangan dan keputusan yang benar dalam kehidupannya.Ketiga Menyukakan Hati(9)  Hati yang bersukcita akan mempunyai manfaat yang besar dalam diri seseorang. Sukacita yang menguasai hati akan membuat orang tersebut akan menikmati hidup dan berbahagia. Keempat Mata Bercahaya(9) ini adalah gamba ran tentang optimism, keyakinan dan semangat. Orang yang matanya bercahaya adalah pribadi yang penuh optimis dalam menghadapi hidup walaupun penuh dengan masalah.

 

4. Hidup mengalami keberhasilan ( 1:3 ) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuat nya berhasil” .

Bahagia itu bukan hanya cerita atau teori semata. Tetapi dapat dialami dan ada hasil yang diperoleh. Hasil untuk mereka yang dengan setia mencari Allah dan Firman-Nya ialah hidup di dalam Roh. Karena air sering kali melambangkan Roh Allah – Baca Yohanes 7:38-39, maka mereka yang diajar oleh Allah dan tinggal di dalam Firman-Nya akan menerima sumber hidup yang tidak habis-habisnya dari Roh. Firman, “apa saja yang diperbuatnya berhasil”tidak berarti bahwa tidak pernah akan terjadi masalah atau kegagalan, tetapi bahwa orang benar akan mengetahui kehendak dan berkat Allah. Dalam 3 Yohanes 1:2, dikatakan demikian: “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”. Allah menghendaki bahwa orang percaya itu sehat-sehat dalam kehidupannya dan disertai berkat-Nya. Dan Allah selalu rindu agar segala sesuatu beres baik dalam pekerjaan,pelayanan, keluarga kita, dan berjalan sesuai dengan kehendak dan petunjuk-Nya. Demikianlah, berkat Allah melalui penebusan Kristus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Tuhan Yesus Memberkati

 



Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Metode Penginjilan Yesus

Khotbah Minggu, 18 Oktober 2020

Bacaan Alkitab Yohanes 4 : 7 – 42

Ayat 7, ada hal yang menarik dalam diri perempuan Samaria ini untuk dicermati. Kebiasaan mengambil air di kalangan perempuan, biasanya dilakukan dengan cara berkelompok. Namun perempuan ini mengambil air sendirian (ini memberikan kemungkinan perempuan ini dikucilkan kaumnya, karena gaya hidupnya). Tuhan Yesus menyuruh murid-muridNya pergi membeli makanan, mengapa tidak sebagian murid saja yang pergi membeli makanan, sehingga Ia tidak sendirian pula di situ. 

    Yesus yang adalah Allah yang Maha Tahu, mengetahui apa yang akan terjadi, dan misiNya adalah untuk mengabarkan Injil 'kabar baik' kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Bisa dibayangkan apabila Yesus bersama 12 muridNya, sehingga ada rombongan 13 orang Yahudi ada di sekitar sumur itu, hal demikian bisa saja membuat perempuan Samaria ini mengurungkan niatnya untuk mengambil air. Dan  tidak akan pernah terjadi dialog yang penting antara Yesus dan perempuan Samaria ini Perempuan itu datang ke sumur hendak mengambil air, Dari bacaan Firman di atas ada beberapa hal penting berkaitan dengan metode Penginjilan Yesus

 

1 . Metode Pendekatan Pribadi

    Ketika Yesus meminta air kepada perempuan Samaria ini (ayat 7) dengan segera perempuan itu mengetahui bahwa Yesus adalah orang Yahudi, kemungkinan dari logat atau cara bicara-Nya. Pembicaraan Yesus dengan perempuan Samaria ini merupakan percakapan atau  dialog yang cukup unik. Karena menurut adat Yahudi Seorang Rabbi tidak seharusnya berbicara di tempat umum dengan seorang perempuan, apalagi perempuan ini adalah seorang Samaria.
Hal ini Yesus lakukan demi mengemban misi untuk memenangkan orang orang Samaria.

    Ayat 9, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria Contohnya, piring yang setelah dipergunakan oleh orang Samaria, walaupun sudah dicuci-pun tidak boleh dipakai lagi oleh orang Yahudi. Sedemikian hebatnya keterpisahan 2 ras ini. Maka dalam kasus ini seharusnya Yesus tidak menggunakan timba yang sama dengan orang Samaria untuk mengambil air minum Namun, pelayanan Yesus, adalah pelayanan yang menembus lintas budaya. Bagi Yesus, baik Samaritanisme maupun Yudaisme perlu dikoreksi, keduanya perlu diperbaharui.


2 . Metode pendekatan Jasmani

    Ayat 8-12 Yesus membuka percakapan dengan perempuan itu dengan menggunakan kebutuhan jasmani-Nya untuk minta minum, perempuan itu mempertanyakan posisi hubungan kedua ras yang berseberangan. Didalam tanggapanNya, Yesus kemudian meninggalkan kebutuhanNya sendiri dan menunjukkan bahwa perempuan itu mempunyai kebutuhan yang lebih mendalam, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh Tuhan Yesus Kristus menyatakan dirinya adalah sumber 'air hidup' (bandingkan dengan Yohanes 7:37-39). 

    Namun perempuan ini kemudian menjadi bingung sebab pola pikirnya adalah masih tertuju pada air yang ada dalam sumur itu, dan menganggap Yesus tidak bisa memberinya air karena Ia tidak membawa timba. Apabila Yesus dapat memberinya air itu, menurutnya Yesus lebih besar dari Yakub.
    

    Ayat 13-14, Yesus mengutarakan perbedaan air yang menghilangkan haus untuk sementara dan yang menghilangkan haus secara terus-menerus. Yang terakhir tentu lebih baik sebab bisa membawa kepada kehidupan yang kekal. Yesus telah membedakan pekara duniawi dan rohani tentang'air ini. Air hidup yang melimpah (ayat 14b). Dan air hidup itu adalah Roh Kudus .

    Namun perempuan ini tetap tidak mengerti karena ia hanya membayangkan kemungkinan ia tidak perlu lagi susah-susah datang ke sumur Yakub itu untuk menimba air. Kemudian Yesus menga rahkan perempuan itu kepada kebutuhannya yang lebih pribadi. Ayat 16,17,18.Yesus menyuruh perempuan itu untuk memanggil suaminya. Sejarah perkawinan yang suram dari perempuan ini dibongkar oleh penerobosan Yesus dan pengakuan perempuan itu sendiri. 

    Mungkin setidaknya ada 5 perceraian terdahulu dan 1 hubungan haram yang dilakukannya sekarang. Pengetahuan Yesus akan latar-belakang kehidupannya, dan kemampuanNya membaca jiwa, membuat perempuan ini takjub. Seorang yang sangat berdosa  bisa memberikan respons yang sangat baik terhadap suatu pengajaran. Orang yang sangat berdosa ini justru yang sangat memerlukan pertolongan. Berbeda dengan orang yang merasa dirinya suci, merasa tahu Firman, kadang mereka justru susah sekali menerima pembukaan pengajaran dari Firman Allah.. 

    Para konglomerat gereja tidak akan merasa puas dengan perkembangan/ ekspansi gerejanya, buka cabang di mana-mana, dengan berbagai strategi marketing menggaruk banyak jemaat, Sehingga lebih suka 'menginjili' sesama Kristen sendiri untuk berpindah gereja, ketimbang menginjili orang yang benar-benar belum mengenal dan memerlukan Kristus.


3 . Metode Pendekatan Rohani

    Yohanes 7:37-39 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

    Untuk memperoleh air hidup ini, seseorang harus "meminumnya". Tindakan minum ini bukanlah suatu tindakan sesaat yang satu kali saja, namun suatu tindakan minum yang bertahap-tahap dan berkali-kali. Kata "minum" ditulis dalam bahasa Yunani 'pinetô', dalam betuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang yang menyatakan bahwa : Meminum air hidup, menuntut persekutuan terus-menerus dengan sumbernya, yaitu Yesus Kristus sendiri. 

    Tidak seorang pun bisa meminum air hidup apabila hubungannya terputus dengan sumber itu. Orang-orang seperti itu akan menjadi seperti "mata air yang kering" seperti yang dikatakan Petrus dalam ayat ini :Sebaliknya marilah kita selidiki hati kita sendiri seberapa rohani hati kita?,Jika diri kita dikuasai oleh daging, maka akan menim bulkan keinginan-keinginan daging. Sebaliknya jika hidup kita dikuasai Roh, maka akan mengha silkan buah-buah Roh (Gal 5:22-23). Air hidup memberikan keselamatan dan kesegaran rohani


4 . Mengajak untuk menjadi Penyembah yang benar

    Ayat 20 Penyebutan soal tempat ibadah/ kiblat (di gunung Gerizim, yang merupakan tempat ibadah tandingan pada ibadah kalangan Yahudi di Yerusalem), mungkin merupakan usaha perempuan ini 'mengalihkan perhatian' dari masalah moral menuju kepada masalah agamawi, yaitu perbedaan antara ibadah orang Samaria dan orang Yahudi, mungkin dia merasa 'tidak nyaman' dosanya diungkapkan. Atau mungkin juga sebagai wujud kerinduan hati untuk menge nal Allah lebih dalam. 

    Tetapi, apapun kemungkinannya, kita bisa mendapatkan pengajaran yang baik dari dialog itu. Yesus, menjawab dengan penuh sopan, bahwa memang saat itu ada perbedaan cara-cara ibadah dari ke-2 ras itu. Namun Ia menyatakan "Saatnya akan tiba" bahwa didalam tatanan baru dengan kehadiran Kristus ini para penyembah tidak dipengaruhi oleh tempat/lokasi ibadah, tidak ada kiblat tertentu harus di Yerusalem ataupun di Gunung Gerizim,

    Ayat 22, Hal yang lebih penting adalah mengenai sasaran ibadah, Ibadah orang-otang
Samaria adalah ibadah yang kacau karena mengikuti  kebiasaan orang kafir'Tuhan Yesus berka ta "Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi." 

    Sedangkan orang Samaria membatasi dirinya pada kitab Pentateukh saja. Dan sebagai kelanjutannya Tuhan Yesus menjelaskan sistem penyembahan yang universal, yang dilakukan oleh para penyembah-penyembah sejati dan tidak dibatasi oleh lokasi/tempat. Karena penyembah-penyebah sejati menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran Roh. Sebab Allah itu Roh (ayat 24). 

    Pengertian Allah itu Roh, bukanlah hal yang asing dalam pengertian Yahudi, tetapi Yesus menekankan bahwa pe nyembah-Nya-pun harus selaras dengan Yang disembah. Formalitas ibadah keagamaan tidak akan menyentuh apa-apa jika dilakukan tanpa "Roh". Betapa banyak dari kita mengetahui hal-hal yang jahat yang dilarang oleh Alkitab, toh kita melakukannya juga baik secara tersembunyi.
    Ayat 25-26, Perempuan itu menyinggung tentang datangnya Mesias yang mungkin dilandaskan dari kitab pentateukh-nya yaitu Ulangan 18:15-18 yang diterima oleh orang Samaria sebagai kitab suci mereka, yaitu tentang hadirnya nabi yang paling unggul. Yesus dengan pasti mengatakan dengan kalimat keilahian-Nya dalam ayat 26 
"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau" Dan pada saat itu, Yesus mengaku bahwa Dialah Mesias itu.  Halleluya

Tuhan Yesus Memberkati.



Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus