Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan

Minggu, Oktober 17, 2021

Aku Dipilih Allah

Mari kita baca I Korintus 1 : 25-28, ayat ini berbicara bahwa Allahpun akan memilih orang yang bodoh di hadapan dunia, untuk memalukan orang-orang dunia.

Pola pikir Allah berbeda dengan pola pikir Allah. Kita dapat melihat proses pemilihan yang dilakukan oleh manusia berbeda dengan proses pemilihan yang dilakukan oleh Allah.

Manusia dalam memilih biasanya akan memilih yang tampan, cantik, kaya, populer, namun Allah memilih yang bodoh menurut kriteria manusia, tidak kaya, tidak pintar.

Begitupun kita dipilih oleh Allah karena anugerah, Allah memilih hati, bukan penampilan!!

Allah dekat dengan orang yang remuk hatinya. Allah yang memilih kita!!

Tuhan yang memilih kita untuk menjadikan kita sebagai umat pilihan Allah, menjadikan hidup kita menjadi luar biasa.

Dia sanggup melakukan segala sesuatu, di luar akal manusia. Kita dikatakan umat pilihan Allah, karena Allah kita adalah Allah yang istimewa, Allah yang ajaib.

Kita boleh menikmati hadirat Allah yang luar biasa, karena anugerah Tuhan.

Ada 4 kriteria penting Allah menjadikan kita umat pilihanNya :

1. Memiliki hati yang tulus (I Samuel 16 : 6-7), 

    Samuel dipilih Allah bukan karena perawakan/penampilan, melainkan karena Tuhan melihat hati. Samuel dipilih Tuhan karena mempunyai hati yang tulus. Demikian juga halnya Tuhan memilih Daud, karena memiliki hati yang tulus, hal ini dibuktikan sikap Daud saat barisan tentara Israel menghadapi Goliat, Daud menjadi marah karena kehormatan Allah melalui barisan tentara Israel yang dihina oleh Goliat, maka Daud tampil ke depan menghadapi Goliat! Sehingga Daud keluar sebagai pemenang! 

Tuhan melihat hati setiap kita, sebagaimana tertulis di I Samuel 16-6-7, mari kita tetap mensyukuri anugerah Tuhan yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita.

Konsep pemilihan Tuhan tetap sama sampai hari ini, kita tetap bersyukur, umat pilihan Allah hidupnya bagaikan emas.

Yesaya 48 : 10 , 'Sesungguhnya, aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."


2.  Mari kita baca Kejadian 41 : 37-41, 

    Tuhan memilih karena berani mengatakan TIDAK bagi dosa atau orang yang berani mengalahkan dosa. Yusuf tidak seperti itu, mengatakan TIDAK untuk dosa, dia tetap konsisten, walau hidupnya berkali kali dalam kesulitan, diperlakukan tidak adil, dia tetap menjalaninya. Ketika dia dijual, dipenjara, difitnah, dia tetap setia, dan tidak melakukan hal yang berdosa, tidak pernah balas dendam terhadap orang yang menyakitinya. semuanya atas seijin Tuhan. Yusuf tetap percaya bahwa Allah tetap baik kepadanya.

Mari tetap memiliki penguasaan diri, walau menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan, dan itu menjadi suatu yang luar biasa. Contohnya Yusuf menjadi sosok yang luar biasa.

3. Daniel 6 : 11, 

    Daniel tetap berdoa kepada Tuhan dalam kondisi yang menekan dan tidak adil, Daniel tetap berdoa, dan  tidak melawan, tidak melakukan pembalasan. 

Sesuai dengan pengajaran yang Tuhan Yesus ajarkan, bila orang menampar pipi kiri mu, berikanlah pipi kananmu. Suatu pengajaran yang tidak biasa di hadapan manusia dan tidak ada seorangpun yang mengajarkan seperti ini. Sehingga Daniel mengabdi pada 3 jaman orang raja. 

Sesibuk apapun kita, harus tetap berdoa, sempatkan diri kita untuk tetap berdoa. Bangkitkan imanmu dengan tetap berdoa, dengan doa kita akan melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan. Tuhan akan mengangkat harkat dan martabat kita. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita seperti anak yatim piatu.

4. Seorang yang memiliki hati Hamba

    Hati hamba adalah hati yang benar-benar menundukkan diri di hadapan Allah, hati yang tidak pernah berbantah-bantah dengan Tuhan, melaksanakan apapun yang menjadi kehendak Tuhan. Mendidik kita menjadi hati seorang hamba, sehingga kita berkenan di hadapan Tuhan. Kita bukan bos,  kita hanya bisa berlutut dan bersujud di kaki Tuan kita. Merendahkan hati kita serendah rendahnya, maka Tuhan akan meninggikan kita. 

Berbanding terbalik dengan mental bos yang modalnya hanya selalu menunjuk nunjuk jarinya. Namun penguasaan dirilah yang paling kita perlukan. Ingat, kita adalah emas, yang akan selalu terus dibentuk, dibakar sampai muncul emas murni yang akan menampakan pantulan indah wajah pemurni emas.


Dari pelajaran ini kita sedang belajar dalam perlindungan Tuhan dalam kondisi apapun, kita tetap umat pilhan Allah. walau kita diperlakukan dengan tidak adil, tapi Tuhan yang akan memperlakukan kita dengan adil!!

Orang yang dipilih Tuhan pasti memiliki suatu nilai yang berbeda dari orang lain, dan yang tahu hanya Tuhan dan diri kita sendiri.

Orang akan tahu siapa kita, dibuktikan melalui pekerjaan kita. 

Tetap taat, maka proses yang Tuhan lakukan pada kita, kita akan melihat hasil yang luar biasa. Tuhan itu luar biasa.

Ketika Tuhan memilih kita, memilih Daud, memilih Yusuf, memilih Daniel dan memiliki Maria, karena Tuhan melihat nilai di dalam diri mereka dan kita masing-masing.



Preacher : Pdt. Agus Octavianus

Written by : ssr

Selasa, Mei 04, 2021

Tuntunan untuk Mengubah Hati

Khotbah MInggu, 02 Mei 2021

Bacaan Alkitab : 1 Tes 5 : 16 – 22

Tema : Tuntunan untuk Mengubah Hati

 

    Rasul Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang mempunyai hati Bapa, penuh perhatian, penuh kasih sehingga dalam surat-surat yang ia tulis sarat dengan nasehat dan tuntunan agar setiap umat Tuhan bisa hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Ketika Paulus mengunjungi kota Tesalonika mungkin sedikit terperangah karena nilai-nilai Kristiani yang selama ini tertata baik dalam setiap kehidupan mulai tergeser seiring dengan era perkembangan zaman. Dan hal ini juga sedang terjadi pada era zaman now. 

    Maka dari itu melalui bacaan Firman Tuhan dalam ( 12 – 15 ) Rasul Paulus mengingatkan kita kembali, agar setiap kita mau mengikuti alur hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Tentunya dengan tujuan agar setiap kita mengerti pentingnya memiliki hati yang baru di dalam Kristus dan mendorong untuk melakukan hal-hal yang dapat mengubah kan hati manusia.  Beberapa hal penting yang harus dilakukan untuk dapat mengubah hati.

 

1 .  Berdoa ( 17 )

Mengapa Firman Tuhan dengan tegas memerintahkan kepada kita untuk tetap berdoa, karena kunci kemenangan orang percaya terletak pada doanya. Sebagai hamba Tuhan, saya mau mengingatkan kepada setiap kita tetaplah berdoa berdoa dan berdoa karena doa identik dengan berkat, siapa yang banyak berdoa banyak berkat, sedikit berdoa sedikit berkat dan siapa yang tidak berdoa berarti tidak ada berkat. Mari pagi ini saya mengajak pada setiap kita jadikanlah doa sebagai gaya hidup orang percaya. Karena doa adalah langkah yang tepat ketika kita menghadapi masalah, ketika kita difitnah. ketika kita disakiti atau dijahati orang, bahkan ketika kita lemah, sakit, menderita,dengan doa kita akan melihat kemulyaan Allah dinyatakan, dengan doa kita akan melihat mujizat Allah terjadi,  dengan doa  Allah sanggup mengubah hati manusia sehingga memiliki hati yang baru. Yang menjadi persoalan adalah bahwa pada hari-hari ini sudah banyak orang Kristen yang malas untuk berdoa dan menanggap doa sebagai beban, anehnya mereka lebih suka nongkrong berjam jam di depan TV ketimbang berdoa, dan tahukah bahwa secara tidak sadar kita sedang dibawa dan didapuk oleh media elektronik ini untuk secara perlahan mulai meninggalkan waktu untuk Tuhan dan lebih percaya dan banyak menyediakan waktu untuk artis idolanya. Sebagai hamba Tuhan saya hanya mengingatkan bahwa”Doa dapat mengubah hati yang kuatir atau cemas menjadi hati yang penuh Damai Sejahtera.   Dalam situasi apapun, tetaplah berdoa agar dapat mendapatkan ketenangan hati.”

 

2 . Bersyukur ( 18 )

Pada dasarnya mengucapkan kata syukur lebih mudah ketimbang mengerjakannya. Itulah sebabnya banyak orang Kristen yang sulit untuk bersyukur. Bersyukur bukanlah sekedar ungkapan yang keluar dari mulut, melainkan terdorong atau terpancar dari hati kita. Karena akar dari kehidupan yang bersyukur selalu tercermin / terlihat dari kehidupan dan menunjukkan bagaimana isi hati kita.

Orang yang selalu mengucap syukur adalah pribadi yang menyenangkan hati Tuhan, karena dapat mengikuti perintah-Nya. Dalam ayat 18 ini mengung kapakan mengucap syukur dilakukan dalam segala keadaan yang artinya dalam segala situasi dan kondisi kita harus tetap mneucap syukur kepada Tuhan.

Tetapi pada kenyataan di lapangan banyak orang yang dapat mengucap syukur ketika keadaan baik dan menyenangkan, akan tetapi ketika menghadapi hal yang kurang baik dan terpuruk lalu bersungut-sungut** dan sibuk menyalahkan keadaan, sibuk menyalahkan orang lain, dan menyalahkan Tuhan. Dan karena kecewa akhirnya mengambil tindakan pintas Pelayanan ditinggalkan, Gereja ditinggalkan, kita kadang kurang menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak akan pernah terjadi, tanpa seizin Tuhan. Yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita mengucap syukur atas semua kebai kan Tuhan. Sebagai sesama umat Tuhan kita  harus saling megingatkan “ Allah berkehendak agar kita mengucap syukur dalam segala hal, karena dengan mengu cap syukur sesungguhnya kita sedang mengubah hati kita yang egois, tidak pernah puas dan sombong menjadi lemah lembut dan rendah hati “

 

3 . Berjaga-jaga ( 22 )

Inti pengajaran dari 1 Tes 5 ini adalah untuk mengingatkan kepada kita agar kita selalu berjaga-jaga menjelang kedatangan Tuhan yang semakin mendekat. Dalam Amsal 4 : 23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan Dengan kita mau menjaga hati dari segala tindak kejahatan, menjaga dari segala manipulasi ilah zaman yang kelihatan menjanjikan tetapi menyesatkan. Mengapa kita harus berjaga-jaga dan selalu menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena hati merupakan sentral atau pusat yang mengendalikan hidup seseorang.

Menjaga hati bukan pekerjaan yang mudah, tetapi itulah yang Tuhan inginkan bagi setiap kita, agar kita dapat menjaga dan memelihara hati kita dari segala yang dapat merusaknya. Dari sorga Tuhan selalu melihat setiap perilaku kita bahwa manusia cenderung lebih menjaga dan merawat mobilnya, hartanya dan rumahnya dengan apik dan baik dari pada menjaga hatinya. Padahal kalau hati kita baik, sikap kita baik akan menjadi seperti yang Alkitab katakan, cepat mendengar dan lambat untuk berkata-kata. Mengapa Tuhan menghendaki agar kita harus berjaga-jaga dengan menjaga hati..

·    Hati yang gembira adalah obat yang manjur ( Amsal 17:22 ) saat seseorang mengalami sakit penyakit, maka suasana hati yang gembira akan sangat membantu kesembuhan orang itu. Manakala kita sedang di landa kekalutan hidup, maka gereja adalah tempat yang terbaik untuk mencari Tuhan, sehingga membuat hati kita bergembira karena dalam Tuhan ada jawaban bagi setiap masalah.

·        Tuhan ingin agar kita hidup bahagia (Amsal 17:20) dan hati kita tidak serong, tetap setia dan tidak menghianati pasangan kita terlebih kepada Tuhan. Tuhan tidak menginginkan kita celaka dan hidup kita bahagia oleh sebab itu Tuhan selalu mengingatkan agar kita selalu menjaga hati

·        Tuhan tidak ingin kita mengalami kehancuran ( Amsal 18:12 ) tetapi iblis selalu menginginkan kehancuran melalui keangkuhan dan kesombongan. Tetapi orang yang rendah hati awalnya mungkin direndahkan, tetapi pada akhirnya akan mendatangkan kehormatan dalam hidupnya.

Berjaga-jaga dan menjaga hati merupakan hal yang penting dalam kehidupan orang percaya, apalagi disertai dengan Berdoa dan mengucapan syukur serta

“Kita harus senantiasa berusaha menjaga hidup kita jauh dari kejahatan supaya hati kita dapat berbuah sesuai kehendak Tuhan “niscaya kita akan dapat memiliki Hati yang Baru. Tuhan Yesus Memberkati

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus.

 

                                                                                                   

Minggu, November 03, 2019

Jagalah Hati dan rohmu!

Shalom, selamat pagi semuanya, pagi ini firman Tuhan akan dibawakan oleh Bpk, Pdt. Agus Octavianus, beliau merupakan gembala baru GBI Immanuel. Berikut kutipan khotbah beliau :


Roma 12 : 11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Ayat ini ditulis oleh Rasul Paulus bagi jemaat di kota Roma yang mengalami penurunan semangat rohaninya.
Biarlah melalui ayat ini meneguhkan kepada kita semua untuk tetap menyala-nyala dan tetap melayani Tuhan. Firman ini membuat kita untuk menjaga eksistensi kita dalam melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan roh yang menyala-nyala, melibatkan semua orang dalam bergereja dan tidak tergantung dengan fasilitass atau sarana yang ada.

Semangat adalah modal utama kita untuk tetap melayani Tuhan, semangat membuat kita untuk melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajiban  kita. Tetap semangat mengingatkan kita untuk mengandalkan kekuatan Tuhan.
Seperti halnya dengan semangat perjuangan para pejuang dalam kemerdekaan negara kita Indonesia, sehingga mencapai kemerdekaan!

Orientasi pelayanan kita adalah untuk menyenangkan hati Tuhan, semangat pelayanan terletak pada tubuh, jiwa dan roh kita.
Ciri-ciri orang yang semangat adalah
1. Semangat menjaga tubuh, roh dan jiwa kita tidak terpengaruh dengan apapun juga, tetap fokus melayani Tuhan, fokus pada sosok pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.
2. Menjaga hati kita - Amsal 4 : 23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Jagalah hatimu supaya hari lepas hari kita tambah setia pada Tuhan. Bila kita tidak menjaga hati kita maka hati kita akan dikuasai oleh hal-hal lain di luar Tuhan maka kita akan kehilangan kemuliaan Allah di dalam hidup kita.
Banyak orang yang gagal karena tidak bisa menguasai hati kehidupan kita. Tetap menjaga hati kita maka kita akan dapat melihat kemuliaan Allah.
Sebagai contoh Kain dan Habel, mereka merupakan orang pertama yang menciptakan sistem persembahan kepada Tuhan. Kain timbul emosi ketika melihat persembahannya tidak diterima Tuhan malah persembahan Habel yang diterima Tuhan, tidak menjaga hati maka dosa mengintip di depan pintu. Demikian juga Simson, yang tidak bisa menjaga hati maka dia terbawa arus nafsu emosi dunia.
Jagalah hatimu  dengan segala kewaspadaan!
3. Matius 22 : 37-40, "Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Kita harus bisa menjalin  hubungan kita dengan manusia, hubungan kita dengan Tuhan!
Menjalin hubungan antara teman pelayanan, hamba Tuhan, teman-teman, sahabat, tetangga, teman kerja dan lainnya, dengan bisa membangun hubungan baik dengan semuanya maka kita akan melihat campur tangan Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita.
Bagaimana kita menjadi saksi Kristus untuk menjangkau mereka bila kita tidak memiliki hubungan yang baik ini!?
4. Ibrani 11 : 8, "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui." Abaraham adalah sosok pribadi yang sepenuhnya taat kepada Tuhan ketika Tuhan suruh seketika tanpa berbantah-bantahan karena dia tahu bahwa yang menyuruh adalah Tuhan. KETAATAN, dengan ketaatan adalah tanda kita tidak mampu berjalan tanpa Tuhan. Dengan taat kita menunjukkan sebagai pribadi-pribadi yang berjalan mengandalkan Tuhan. Dengan ketaatan menunjukkan bukti bahwa kita percaya pada setiap janji-janji yang Tuhan berikan pada kita.
Ketaatan itu merupakan bagian dari iman, bahwa firman itu akan tetap berkuasa, berdaulat dalam hidup kita. Maka janji Tuhan itu akan digenapi, seperti halnya yang dialami oleh murid-murid Tuhan yang sedang berlayar di Danau Galilea mengalami goncangan-goncangan, Yesus ada di dalam perahu yang sama dengan murid-muridNya, Tuhan akan tampil menolong murid-muridNya tepat pada waktunya.




Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Jumat, Desember 12, 2014

JAGALAH HATIMU



Definisi :
‘Hati’ (mnrt Kamus Besar Bahasa Indonesia) : Sifat (tabiat) batin manusia.
‘Jaga’  : v  bangun – tidak tidur; berkawal atau bertugas menjaga keselamatan dan keamanan; piket.
Jagalah Hati mu diartikan : bertugas menjaga keselamatan dan keamanan sifat – batin kita manusia.

Mari kita baca ayat referensi dari tema kita :
Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Proverbs 4:23 (New King James version), “Keep thy heart with all diligence; for out of it are the issues of life”
Kata ‘DILIGENCE’ diterjemahkan sebagai kerajinan, jadi merujuk pada Amsal 4 :23, kita harus rajin menjaga hati kita, tidak kadang-kadang, tidak kalo inget saja, tidak secara berkala.

MENGAPA KITA HARUS MENJAGA HATI KITA ? ?

1.    Karena Iblis ada di sekitar kita menunggu kelengahan kita
I Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”

2.    Karena Iblis dapat menyerang setiap saat dengan panah apinya.
Efesus 6:16, “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.”
Apa yang dimaksud ‘panah api’ si jahat :
Yakobus 1:14, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

Galatia 5:19, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

HAL-HAL APA YANG TUHAN INGIN BERESKAN DALAM HATI KITA ?

1.    Jangan congkak/ tidak hormat pada orang.
I Petrus 5:5, “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya”

2.    Saling memperhatikan dan menasehati

Ibrani 10:24, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

3.    See the positive things

Filipi  4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

4.    Tersembunyi dan diperbaharui

Kolose 3:2, “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.”


Penutup :

“Keep thy heart with all diligence; for out of it are the issues of life”
Jagalah hati kita dengan rajin sehingga darinya akan terpancar kehidupan, melalui pribadi kita secara utuh orang akan melihat pribadi Kristus ada di dalam diri kita, sehingga apapun yang kita pikirkan dan setiap perkataan yang kita ucapkan maupun setiap keputusan dan tindakan yang kita lakukan selalu mendatangkan kebaikan bagi setiap orang.
Ada pepatah, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.” Disebut Anak Tuhan karena selalu berlaku sebagai Anak Tuhan!”



picture taken from www.healthy-all.com
written by suryadi ramli 

Selasa, Maret 25, 2014

Where's the Body??


Matius 22:37,  “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

          Ayat ini penulis dapatkan sewaktu mendengarkan khotbah firman Tuhan dalam ibadah minggu lalu di sebuah gereja di daerah Jakarta Selatan.Tiba-tiba terlintas dalam pikiran penulis sebuah pertanyaan, “mana kata ‘tubuh’ nya?” Mengapa Tuhan hanya menyebutkan bahwa kita harus mengasihi Tuhan Allahmu (dan sesama kita di ayat 39) dengan segenap HATI, dan dengan segenap JIWA dan dengan segenap AKAL BUDI kita?

          Ternyata dengan tidak disebutkannya kata ‘tubuh’ merupakan menjadi penegasan yang tersirat dan tersurat Tuhan bagi manusia bahwa untuk menunjukkan suatu kesungguhan dalam bertindak, bersikap bukan dari penampilan saja/ bukan dari luarnya saja pura-pura senyum, pura-pura menyanjung, pura-pura gembira yang di mana semuanya itu dilakukan oleh tubuh dan tampak terlihat oleh orang di sekitar kita, melainkan yang terpenting adalah sikap HATI, JIWA dan AKAL BUDI kita.

          Rasul Paulus menyatakan bahwa apapun yang dilakukan oleh tubuh namun tanpa HATI (yang memiliki Kasih) merupakan sebuah tindakan yang sia-sia , baca I Kor. 13:3, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” Pada kedua Injil Matius dan Matius mencatat perkataan Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa tubuh lemah 26:41 dan Markus 14 : 38, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
            Mari kita baca I Samuel  16:7, “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Tuhan berbicara kepada Nabi Samuel bahwa sudah menjadi kebiasaan manusia dalam menilai ataupun mengukur seseorang dari apa yang nampak di matanya, statusnya, mahal dan indahnya pakaian yang dikenakan, model rambut, jenis perhiasan yang dikenakan, jam tangan yang mahal, tas yang bermerek terkenal, sepatu mengkilat yang bermerek serta merek dan jenis mobil yang dikendarainya.
Bahkan cukup banyak umat Tuhan yang berlomba-lomba berpenampilan demikian, padahal jelas-jelas Tuhan hanya meminta segenap HATI, JIWA dan AKAL BUDI kita ketika datang beribadah ke hadiratNya di dalam bait Tuhan.

          Apa artinya pamer kekayaan, pamer pakaian yang indah namun kita tidak memiliki HATI dan JIWA yang terikat dengan harta benda yang kita miliki dan AKAL BUDI yang dipenuhi dengan rencana-rencana untuk memuaskan kepentingan diri sendiri, namun bila saat ini juga kita dipanggil Tuhan, apa yang akan kita bawa menghadap dalam tahta PenghakimanNya??
       
written by : admin

Sabtu, Januari 23, 2010

As You Love Yourself


22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22 : 37-39).


Seringkali kita mendengarkan pemberitaan ayat ini sejak di sekolah minggu, ibadah komisi, maupun dalam ibadah raya Minggu. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua sudah mengaplikasikan ayat firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari?
Penulis setelah membaca ayat tersebut di atas, mendapatkan suatu pemikiran baru dari setiap perkataan yang tertulis di atas.
Pada ayat 37 dikatakan :
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Secara tersurat, jelas-jelas dinyatakan bahwa Allah menginginkan semua keberadaan kita, hati, jiwa dan akal budi kita, seluruhnya untuk mengasihi Tuhan. Namun mengapa harus hati dulu? Lalu jiwa dan akal budi kita? Mengapa Tuhan tidak menyebutkan terlebih dulu akal budi kita atau jiwa kita, baru hati kita?!
HATI… lebih sering dikaitkan dengan yang namanya perasaan yang memiliki kemampuan untuk mencintai, membenci, dapat dikecewakan dan lain sebagainya. Bila HATI kita mengalami salah satu yang telah disebutkan tadi, maka akan memberikan dampak kepada JIWA dan AKAL BUDI kita tentu akan segera berpikir untuk melakukan reaksi/ tindakan.
Allah ingin kita memberikan HATI kita terlebih dahulu, sehingga JIWA dan AKAL BUDI kita pasti akan mengikutinya.
Apa yang terjadi bila AKAL BUDI kita dulu yang diminta, tentunya otak kita akan berpikir terlebih dahulu untung-ruginya sebelum mengambil keputusan untuk mengasihi Allah.
Apa yang terjadi bila JIWA kita dulu yang diminta, apalagi jiwa kita sebagai seorang anak muda, yang masih ingin ‘having fun’, mengejar karir, mendapatkan banyak harta, atau segala keinginan kedagingan kita. Wah pasti akan dianggap angin lalu permintaan Tuhan tersebut.

Lalu pada ayat firman Tuhan yang berikutnya (Matius 22 : 39b) dikatakan :
‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Ayat ini memiliki dualisme arti, bagaimana bila kita ‘membalikkan’ kalimat tersebut akan berbunyi seperti ini :
‘Kasihilah dirimu sendiri seperti engkau mengasihi sesamamu manusia.’
Membaca ayat tersebut seperti kita melihat dalam cermin, kita dapat melihat sosok diri kita ada dua, kita sendiri dan bayangan kita yang dipantulkan oleh cermin.
Ayat itu ingin menyampaikan pesan pada kita bahwa Allah benar-benar ingin kita mengasihi siapapun, yaitu sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata SESAMAMU MANUSIA ini tentunya semua manusia, semua orang yang kita jumpai termasuk musuh kita sekalipun. Sebab pesan/ misi Tuhan datang ke dunia ini selain membawa keselamatan tetapi juga membawa PERDAMAIAN. Allah ingin kita umatNya menjadi pembawa damai, mungkin ada orang yang tetap membenci/ memusuhi kita dengan ataupun tanpa alasan, hendaknya janganlah kita menganggapnya sebagai musuh, melainkan sebagai seorang manusia yang perlu mendapatkan pencerahan bahwa mau sampai kapan memusuhi kita, bukankah hidup berdamai, bekerja sama, saling membantu, memperhatikan dan berkomunikasi adalah sesuatu yang menyenangkan!?
Dan ayat tersebut, juga terus mengingatkan bahwa kita juga harus mengasihi diri kita sendiri, termasuk kesehatan kita, waktu istirahat kita, tubuh kita jangan terlalu diporsir/dipaksa bekerja, jangan lupa memberi makan tubuh kita tepat waktu, dan lain sebagainya. Jaman sekarang, penulis memperhatikan bahwa setiap orang sedang digiring kepada suatu kesibukan bekerja yang amat sangat sehingga waktu untuk beristirahat dan membangun hubungan dengan keluarga menjadi sangat berkurang, sehingga berpotensi menimbulkan bom waktu yang setiap saat dapat meledak lalu menimbulkan kerusakan yang cukup berarti.
Sobatku yang terkasih, kehendak Tuhan atas hidup kita sangatlah indah namun sederhana. IA tidak menuntut sesuatu yang tidak dapat kita lakukan, namun segala apapun yang IA minta, pada akhirnya adalah juga untuk kebaikan kita, sehingga suatu saat kita boleh menjadi layak berada di hadapanNya, bertemu muka dengan muka, Allah pencipta segalanya.
Jadilah pelaku firman, bukan pendengar atau penonton....
Chaiyo.....