Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Kamis, Juli 30, 2020

New Normal Bersama Habakuk


PosPI_BSD, 26 juli 2020
By. Bpk. Imanuel Hendra


Kisah Habakuk berada di masa pemerintahan raja Yoyakhim dari kerajaan Yehuda. Pada masa itu, Yehuda melakukan hal yang jahat di mata Tuhan. Habakuk berkeluh kesah atas perilaku bangsa ini kepada Tuhan (Hab 1:2-4). Habakuk mempertanyakan, kenapa Allah tidak bertindak apa-apa atas kemurtadan dan kejahatan yang terjadi di Yehuda, malahan Allah memakai bangsa yang bengis untuk menghajar Yehuda atas dosa-dosanya. Bangsa yang tidak lebih baik dari Yehuda sendiri, yaitu Babel. Kembali Habakuk protes, mengapa Allah mengijinkan adanya ketidakadilah dalam perang yang membuat hancurnya kerajaan Yehuda, bait Allah dijarah dan dihancurkan.  Disini Allah meyakinkan Habakuk bahwa itu adalah proses sejarah menuju kepada “BARU’nya Allah.

Habakuk bisa saja sangat kecewa, ketika dia berdoa buat bangsanya yang telah telah berbuat jahat agar terjadi pemulihan yang terjadi malah kehancuran bangsanya.
Terkadang kita bingung, ketika kita berdoa, jawaban tidak segera datang dan bahkan malah dapat hal lain yang tidak masuk akal dan mungkin malah terjadi sebaliknya.
Namun akhirnya Habakuk bisa tenang memasuki “New Era” bagi bangsanya sebagai masa kesusahan ini. Karena Habakuk menyadari bahwa
1.   Segala sesuatu terjadi  karena kedaulatan Allah
Hal ini perlu kita yakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari ini terjadi karena rencana Tuhan. [Yesaya 46:11]
yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.

2.   Belajar untuk tetap tenang dan berpegang pada janji Allah [Mazmur 62 : 1] Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Habakuk yakinan bahwa bangsa pilihan Allah, tidak akan musnah begitu saja walau banyak tawanan perang yang diangkut ke Babel, dan Habakuk juga yakin akan janji Allah bahwa Allah mempersiapkan sesuatu yang baru yang lebih baik bagi bangsanya.

Mari kita belajar tidak mendefinisikan situasi hanya dari apa yang kelihatan di depan mata tetapi pandanglah akan rencana Allah bagi khidupan kita masa depan. Rencana Allah yang selalu baik bagi kita, seperti tertulis di Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Belajar dari Habakuk, biarlah kita tetap tenang dalam menghadapi New Normal ini bersama Tuhan.
GBU

Selasa, Juli 21, 2020

Sehat ala Alkitab

POS PI GBIS Bukit Karmel BSD
19 Juli 2020
Pdt. Martin Lukas Winarto

Rahasia sehat ala Alkitab :

1. Hati yang gembira (Mazmur 37:4) :
- Gembira karena TUHAN
- Ungkapan percaya kepada TUHAN (:3)
o Tidak khawatir, tidak takut dan cemas, dll
o Sehat rohani
- Melakukan yang baik dan berlaku setia 

2. Hati yang gembira (Amsal 15:13) karena :
- Menggunaan waktu yang ada untuk melakukan yang baik dan menyenangkan secara efisien bersama Tuhan (Efesus 5:16)
- Tidak stress

3. Hati yang gembira (Amsal 17:22) karena :
- Menguasai lidah untuk memperkatakan yang baik (Amsal 18:21)
- Memperkatakan pikiran positif, antusias.
- Hati yang tidak serong (Amsal 17:20)

Mari kita bergembira agar memiliki hidup yang sehat.

Tanda Seorang Memiliki Iman yang Mantap


Khotbah Minggu , 19 Juli 2020
Nats Firman : Filipi 4 : 1-9

“ Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang, Tuhan sudah dekat” ( Filipi 4 : 5 )

Tanda atau ciri biasanya digunakan untuk mengenali atau menandai sesuatu supaya mudah untuk diingat. Sebagai orang yang memiliki iman yang mantap kepada Allah hendaklah memiliki ciri atau tanda khusus  atas keimanan kita. Adapun ciri atau tanda orang yang punya iman yang mantap itu harus dapat dilihat dalam tindakan dan tingkah laku kita sehari-hari. Dan juga harus dapat menjadi berkat dan kesaksian bagi setiap orang yang melihat atau berhubungan dengan kita. Adapun tanda dan ciri dari orang yang memiliki iman yang mantap adalah sebagai berikut :

1 . Teguh dan tidak mudah goyah di dalamTuhan.
Euodia kunasihati dan Sintike kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan”  (Filipi 4 : 1 ) Teguh itu artinya mempunyai prinsip dan pandangan yang tetap, Tidak pernah berubah walau banyak tantangan, rayuan, hasutan yang silih berganti datang menawarkan sesuatu yang membuat iman kita runtuh. Orang yang tetap teguh di dalam Tuhan adalah orang yang kedapatan tetap setia sampai akhir hidupnya. Dan ia layak disebut pahlawan iman untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya Tidak mudah goyah artinya mempunyai pendirian dan iman yang mantap. Rasul Paulus mengatakan : banyaknya badai dan gelombang hidup tidak mengendorkan pelayanan yang kita lakukan, badai itu tidak akan menggoyahkan kita, dan kesukaran yang kita hadapi tidak akan mnenggelamkan hidup kita.  Memiliki iman yang teguh dan tidak mudah goyah kepada Allah, berarti kita juga mengakui kehebatan, kedaulatan dan kemahakuasaan Allah. Dengan kita mengakui hal seperti ini, kita tidak akan mudah menjadi lemah dan putus asa sekalipun ada banyak masalah dan tantangan yang harus kita hadapi.

2. Selalu bersukacita”Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan, Bersukacitalah !”( Filipi 4:4 ) Bersukacita merupakan manifestasi kehidupan yang membuat kita dapat memancarkan kebaikan Allah. Melalui ekspresi gembira dan senang Sukacita menjadi penting dalam kehidupan kita, sebab itulah kekuatan dalam Tuhan.Sukacita itu bersumber pada hati yang berduka karena dosa, sukacita itu bersumber dari orang yang bermurah hati, sukacita bersumber pada hati yang berserah pada kehendak Allah. Banyak hal-hal luar biasa yang terjadi dalam hidup kita, tetapi seringkali kita tidak menyadari  bahwa sebenarnya semua itu adalah berkat atau anugrah Tuhan yang harus kita syukuri. Salah satu tanda atau ciri orang yang memiliki Iman yang mantap adalah selalu sesukacita, bukan hanya karena Tuhan memberkati kita, tetapi lebih mengenal siapa Allah yang kita sembah (19 ) Dengan selalu bersukacita, kita akan membuat persekutuan atau  hubungan kita dengan Allah semakin indah dan menggairahkan.

3 . Tidak Takut dan KuatirJanganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”( Filipi 4:6 ).Yesus berkata “ Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil. Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu kerjaan itu” Kita memang kecil, namun kita punya Allah yang besar, bahkan maha besar. Kuatir boleh tetapi jangan sampai kuatir itu menguasai hidup kita, Karena Allah akan menepati semua janji-janji-Nya yang telah diberikan kepada umat-Nya di dalam hidup kita, sehingga tidak ada lagi yang dapat membuat kita kuatir. Kita tinggal menyatakan keinginan kepada Allah di dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

4. Memilki pikiran yang positif” Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap dide ngar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu ( Filipi 4 : 8 ) Orang yang memiliki Pikiran yang positif selalu menjaga hatinya, karena hati adalah bagian terpenting dalam kekristenan. Jika hati dan pikiran kita bersih, maka kita berkenan kepada Allah. Berpikir positif berarti tidak pernah mau memikirkan hal-hal yang mengurangi manisnya senyuman, karena senyuman merupakan gambaran hati. Tidak selamanya orang di sekitar kita dapat menguatkan dan meneguhkan hati, terutama pada saat menghadapi masalah. Dalam hal menguatkan hati dan pikiran, kita bisa belajar dari Daud. Ada beberapa hal luar biasa yang dialami Daud setelah menguatkan hati dan pikirannya di dalam Tuhan. 

Pertama : hubungannya dengan Tuhan dipulihkan kembali (1 Sam 30:7
Kedua : memiliki pikiran yang tenang dan hati yang sabar ( 1 Sam 30 : 1-20 ). Peristiwa yang dialami Daud mungkin pernah juga kita alami. Tetapi orang percaya yang selalu berpikir positif akan selalu yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan  kita  Dengan memiliki pikiran yang positif akan dapat membangun dan  menghasilkan hal-hal yang baik. Hal tersebut tidak saja berguna bagi diri kita sendiri, tetapi juga akan berguna bagi orang lain. 

Sebagai kesimpulan : supaya kita tetap memiliki iman yang mantap, yang harus diperhatikan adalah Teguh dan tidak mudah goyah, selalu bersukacita, tidak takut dan gentar dan selalu memiliki pikiran yang positif. Tuhan Yesus Memberkati.

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus


Senin, Juli 13, 2020

Bagaimana memiliki Iman yang Mantap


Khotbah Minggu, 12 Juli 2020
Bacaan Firman : 1 Raja 18 : 41 – 46
Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab ”pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan telah kedengaran”( 1 Raja 18: 41 )
Di tengah penderitaan musim kering yang panjang dan melanda bangsa Israel, tampillah Elia seorang abdi Allah yang hidup dalam kebenaran, ia memulihkan kembali keyakinan dan konmitmen kesetiaan bangsa Israel kepada Allah. Alkitab mencatat Elia mempraktekkan imannya di hadapan bangsa Israel. Ia berdoa meminta api turun dari langit untuk membakar korbannya maka apipun turun, ia juga berdoa meminta hujan turun maka hujanpun turun. Sebagai orang percaya tentu kita ingin memiliki iman seperti ini, tetapi yang menjadi persolan adalah bagaimana caranya..? Elia manusia biasa sama sepeti kita, artinya kalau Allah berkenan mamakai Elia untuk menyatakan kuasa-Nya, kitapun juga dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan mujizatNya. Ada 4 hal penting bagaimana kita bisa memiliki iman yang mantap.
1. Iman yang mantap dimulai dari Visi ( 1 Raja 18 : 41 )
a . Iman harus dimulai dari visi “ Bila tidak ada wahyu maka liarlah rakyat” ( Amsal 29 :18a ) Orang beriman telah melihat sesuatu yang belum orang lihat. Orang beriman telah mendengar sesuatu yang orang lain belum dengar. Orang beriman telah percaya walau orang lain belum mempercayainya. Orang beriman akan berdiri teguh pada janji Tuhan dan yakin bahwa Tuhan pasti menggenapi janjinya. Inilah yang dimaksud bahwa iman harus dimulai dari visi.
b . Iman dalam visi harus dilanjutkan dengan doa. Ada beberapa alasan mengapa orang percaya harus berdoa ? Alkitab menyatakan pada kita bahwa tanpa doa, apapun yang kita ingini tidak akan kita dapatkan. Karena Allah akan memberikan pada kita sesuatu sesuai dengan keinginan,angan angan, mimpi, rencana dan apa yang ada pada hati dan pikiran  kita yang dinyatakan kepada Allah dalam doa. Itu artinya, doa ibarat aliran darah yang menghidupkan kita, tanpa doa manusia mati. Doa juga berarti menggantungkan nasib kita kepada Allah. Karena nasib kita tidak ditentukan oleh orang tua, keluarga atau diri sendiri tetapi oleh Allah ( Penghotbah 9:1 ) itu berarti banyak rahasia kehidupan yang masih tertutup bagi manusia. Dan jalan satu-satunya bagi manusia adalah menggantungkan nasibnya pada Allah melalui Doa permohonan dan ucapan syukur.  Doa sebagai sarana untuk mempersiapkan seseorang, sehingga dapat menarik janji-janji berkat Tuhan. Doa sebagai alat untuk menghancurkan segala penghalang berkat. Doa akan membuat orang percaya menjadi sadar dalam menunggu waktunya Tuhan.
2. Iman yang mantap pasti akan melalui ujian ( 43 )
Bujang Elia melihat ke arah laut bahkan sampai enam kali namun belum juga ada tanda-tanda hari mau hujan , tetapi pada yang ke tujuh kalinya barulah, Nampak awan sebesar telapak tangan. Jadi ciri khas iman yang mantap tidaka akan mudah terpengaruh oleh berita yang buruk atau negatif.

3 . Iman yang mantap menghasilkan sesuatu.
Ketika Elia melihat hujan akan segera turun, yang pertama ia pikirkan adalah raja Ahab artinya Iman yang mantap menghasilkan sesuatu berupa kasih (44) dengan tindakan memberitaukan kepada Raja Ahab supaya tidak kena hujan. Iman yang mantap menghasilkan sesuatu berupa mujizat, hujan lebatpun turun dengan deras (45 )
4 . Iman yang mantap tidak selalu dihargai orang lain.
Ahab sama sekali tidak menceritakan tentang kebaikan Elia kepada Izebel istrinya, sehingga tidak ada yang membuat Izebel bersimpati kepada Elia. Itulah sebabnya Izebel berkeinginan untuk membunuh Elia. Kadangkala kehidupan orang percaya juga diperhadapkan dengan hal yang sama, tetapi ingatlah jerih lelahmu di dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Karena kita tahu bahwa kehidupan orang percaya ibarat sebuah pohon, yang semakin tinggi pohon itu semakin dahsyat goncangannnya. Tetapi kalau kita memiliki iman yang mantap, bagaimanapun besar goncangan itu, Allah akan tetap memberikan kekuatan buat kita. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Jangan Takut Goncangan

POS PI GBIS Bukit Karmel
12 Juli 2020
By Joel Steven Hizkia

Ibrani 12:26-27

Goncangan dapat membuat kuat tapi dapat juga membuat rusak.
Bagaimana respon yang tepat memandang goncangan yang ada?
1 Cara mengingatkan kita untuk dapat bertahan dengan membangun fondasi yang kokoh (Lukas 6:48). Ketika goncangan datang tidak akan tergoyahkan. Fondasi yang kokoh adalah Tuhan Yesus sendiri.
2 Meluruhkan buah-buah dan daun yang busuk, meluruhkan hal-hal buruk yang ada dalam hidup kita sehingga menjadi lebih baik dan bersih.
3 Cara untuk melatih iman. Rajawali menggoncangkan sarangnya agar anak rajawali keluar dari sarang dan bisa belajar terbang tinggi untuk menguasasi cakrawala (Ulangan 32:11). Bergerak keluar tanpa ragu karena Allah tidak akan pernah meninggalkan kita (Mazmur 46:2)

Ikan Salmon banyak ditemui pada menu masakan Jepang, ikan salmon segar menjadi pilihan yang baik dan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan dibanding dengan ikan salmon beku. Itu sebabnya para nelayan Jepang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Namun demikian banyak ikan yang akhirnya mati ketika sampai daratan. Bagaimana para nelayan itu menyiasatinya ? mereka memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tersebut yang “memaksa” salmon-salmon itu untuk terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil tersebut. Akibatnya banyak ikan salmon yang tetap hidup!

Jangan biarkan goncangan itu menjadikan kita mati rasa, temukan Tuhan sebagai batu karang yang teguh, buat muscel kita semakin kuat dengan menghilangkan segala hambatan yang sering memperburuk kehidupan kita dan marilah kita bergerak terus agar iman kita terlatih semakin kuat, kokoh dan militan dalam menghadapi goncangan yang berusaha menggoyahkan hidup kita.

Selamat berakhir pekan
Tuhan Yesus memberkati

Selasa, Juli 07, 2020

Perlengkapan Era New Normal yang Perlu Anda Ketahui

Di era New Normal, perlu kita ketahui perlengkapan-perlengkapan apa saja yang perlu kita sediakan dan dibawa, untuk mengurangi resiko paparan penularan virus Korona. Jangan sampai setiap aktivitas kita di luar rumah membawa "oleh-oleh" paparan virus Korona ke rumah kita masing-masing.
Gambar ilustrasi ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Indahnya Bersekutu dengan Tuhan

POS PI GBIS BSD 5 Juli 2020
By Joel Steven Hizkia

Yesaya 30:1-5
30:1 Celakalah anak-anak  pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan,  yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah, 30:2 yang berangkat ke Mesir  dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir. 30:3 Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu. 30:4 Sebab sekalipun pembesar-pembesar Yerusalem sudah ada di Zoan, dan utusan-utusannya sudah sampai ke Hanes, 30:5 sekaliannya akan mendapat malu karena bangsa  itu tidak dapat memberi faedah  kepada mereka, dan tidak dapat memberi pertolongan  atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan  mereka.

Peringatan keras atas kerajaan Yehuda yang telah mencari persekutuan dengan Mesir. Suatu kesalahan besar menolak nasihat dan janji Tuhan, menggantikannya dengan meminta perlindungan pada bambu yang patah dan terkulai yaitu Mesir yang  akan menusuk dan menembus tangan orang yang menopangnya ( 2 Raja 18:21).

Pentingnya memilih persekutuan yang benar, yaitu persekutuan dengan Tuhan.  Karena persekutuan dengan Tuhan akan memperoleh :
1. Perlindungan yang pasti, aman dalam naungan Allah
2. Jerih Lelah dengan Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58)
3. Disucikan dari dosa karena persekutuan dengan Tuhan (1 Yoh 1:7)

Persekutuan adalah perhimpunan beberapa orang dan ada partisipasi di dalamnya. 2 hal penting dalam kata persekutuan adanya :
1. Saling (interaksi sesama participant)
2. Bersama - togetherness

Sebagai mahluk sosial kita juga perlu bersekutu dengan anak-anak Tuhan yang lain, yang mempunyai pikiran dan hati yang sama untuk selalu memuliakan Tuhan. Dalam persekutuan anak Tuhan, kita akan beroleh manfaat :
1. Menjadi hidup lebih baik
- berdua lebih baik daripada seorang diri (Pengkhotbah 4:9)
- Saling berbagi untuk bisa belajar dari sesama (Amsal 27:17)
- Semangat dipulihkan (Amsal 18:14)
2. Menjadi berkat

Di saat saat ini suatu kesempatan terbaik untuk bisa mencari Tuhan dan bersekutu dengan-Nya. Dengan berbagai media yang ada kita juga masih bisa bersekutu. Jangan tinggalkan ibadah kita  (Ibrani 10:25)

Marilah kita cari Tuhan selama selama IA berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya selama ia dekat, dan jadilah berkat bagi banyak orang 🙋‍♂

Milikilah Iman yang Mantap

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harap kan dan bukti dari segala sesuatu  yang tidak kita lihat."  ( Ibrani 11 : 1)

Iman bukan saja sebagai dasar dan bukti, tetapi ada banyak peranan dalam kehidupan orang percaya seperti sebagai perkenanan Tuhan, sebagai rambu kehidupan, sebagai kekuatan untuk memanifestasikan Kuasa Allah, sebagai kekuatan untuk mengalahkan dunia dan iman juga sebagai penjaga kehidupan orang percaya. Bapak/ Ibu dan saudara kalau kita perhatikan situasi kondisi dunia dimana kita berada saat ini sedang menyajikan satu fenomena yang membuat kita semua menjadi miris. Sebab sampai saat ini yang terpapar Covid 19 masih tinggi, Krisis ekonomi, krisis politik dan gejolak sosial sedang melanda hampir di seluruh penjuru dunia. Sebagai orang percaya dalam menyikapi situasi kondisi seperti ini tentunya harus tetap berpegang teguh kepada kedaulatan Allah, sebab iman adalah sikap hidup sebagai hasil dari keyakinan akan Allah dan janji-janji-Nya yang belum menjadi  kenyataan . Menyadari akan hal tersebut bahwa runutan peristiwa yang terjadi saat ini merupakan ujian iman. Karena iman memampukan kita untuk melihat apa yang mata jasmani tidak sanggup melihatnya. Oleh sebab itu  milikilah iman yang mantap. Bagaimana setiap orang percaya memiliki iman yang mantap ?

1 . Orang percaya harus mampu melihat Allah dan KuasaNya.
Kuasa dan kasih Allah tidak bisa digambarkan bagaimana bentuknya dan bagaimana warnanya. Kasih Allah itu suatu kuasa tidak kelihatan akan tetapi dapat membuat seseorang menjadi murah hati, sabar, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mendendam. Kasih orang percaya harus mengimbangi Kasih Allah, Kasih Orang percaya harus tulus, Kasih Orang percaya harus diteruskan kepada orang lain Kasih Orang percaya harus dapat menimbang keadaan dahulu dan sekarang, Kasih orang percaya harus disertai belas kasihan dan yang tidak kalah penting orang percaya harus berjubah kasih. “Barangsiapa tidak mengasihi , ia tidak mengasihi Allah, sebab Allah adalah Kasih” ( 1 Yoh 4 : 8 ) Allah tidak kelihatan , tetapi Ia ada dan KuasaNya tidak berubah kemarin, hari ini dan selamanya dan hanya orang bebal yang mengatakan tidak ada Allah ( Maz 53 : 2 )

2 . Orang percaya harus mampu melihat keselamatan.
Keselamatan merupakan sesuatu hal yang sangat dicari oleh setiap pribadi. Semua agama itu baik dan mengajarkan hal yang benar, tetapi tentang keselamatan yang jelas bahwa di kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan kecuali nama Yesus  (KPR 12 : 4 ).  Setiap orang percaya seharusnya mengerti dan menghidupi keselamatan dalam arti yang sesungguhnya serta berbagi mengenai hal itu kepada orang lain. Fakta melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus telah menghadiahkan keselamatan sebagai suatu hal yang sungguh nyata  kepada kita. Proses bagaimana darah Yesus Kristus menyucikan dosa kita, membenarkan kita serta menyelamatkan kita. Sulit digambarkan dalam bentuk yang dapat dilihat mata jasmani. Hanya iman yang mampu melihatnya. Karena Keselamatan adalah masalah iman dan bukan masalah melihat ( Yoh 3 : 16, 2 Kor 5 : 7 ).

3 . Orang Percaya harus mampu melihat Sorga
Tujuan akhir hidup setiap orang percaya adalah kepada Allah dalam Yesus Kristus yang adalah Sorga. Tempat yang memiliki berbagai nama yang menyenangkan. Pangkuan Abraham ( Luk 16:22 ) Rumah Bapa ( Yoh 14 : 2 ) Tempat kediaman Allah ( Pkh 5 : 1,6 ) Tempat penuh Kemuliaan ( Dan 7: 9-10 ) Tahta Allah (Maz 103: 19 ) Rumah orang percaya di masa depan ( 2 Kor 5 : 1 ) Tempat penyembahan yang terus menerus ( Why 19 : 1-6 ) Tempat yang kekal ( 2Petr 1 : 11) Tempat tanpa kejahatan ( Why 21 : 27 ). Mata jasmani kita tidak melihat sorga, tetapi mata Iman melihnya.

4 . Orang percaya harus mampu melihat Janji-janji Allah
Begitu banyak janji-janji Allah bagi manusia untuk kesejahtraannya dalam hidup sekarang mau pun dalam kekekalan. Dan manusia melalui imannya harus mengimani janji-janji Allah ini menja di kenyataan dalam hidupnnya. ”Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” ( Mat 21 : 22 ) . Iman bukan saja memampukan seseorang melihat yang tidak kelihatan, tetapi melihat segi positif dari segala yang buruk juga. Iman juga memampukan kita melihat kritik yang tidak benar, sebagai pujian yang tersembunyi dan tidak menghitung banyaknya persoalan, tetapi banyaknya berkat Tuhan. Iman adalah mata yang mampu  melihat Allah, rencanaNya  dan janji-janjiNya. Dan sebagai kesimpulan bahwa iman adalah dasar kehidupan orang percaya, tentunya dengan memiliki kemampuan melihat Allah dan KuasaNya, kemampuan untuk melihat keselamatan, kemampuan melihat Sorga dan kemampuan melihat janji-janji Allah. Tuhan Yesus Memberkati.


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus