Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label memberi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label memberi. Tampilkan semua postingan

Minggu, September 09, 2018

Panggilan untuk Memberi yang Terbaik

Tuhan sepertinya memanggil kita seperti memungut sampah yang tidak bernilai, namun Tuhan mengubah sampah yang tidak bernilai menjadi berharga di mataNya. Melalui penebusanNya dengan darah di kayu Salib, kita menerima yang terbaik dari Allah.
Maka sudah seharusnya kita membalas Tuhan karena sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Dia mengunjungi kita, melawat kita setiap hari, karena Allah selalu setia.
Kolose 3 : 23, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Jadi di manapun kita berada kita harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan di sekitar kita.

Bagaimana cara kita memberikan yang terbaik ?
1. Dengan segenap hati (All Out). Orang kerja keras hasilnya tidak akan setengah-setengah, maka hasilnya maksimal. Jadilah bangga untuk keluargamu, pekerjaanmu, gerejamu, di manapun kita ditempatkan. Ketika kita dipakai maksimal, ingatlah yang bangga adalah Tuhan!!
Mari kita All Out untuk Tuhan! Dengan berdoa mari kita ubah atmosfir di sekitar kita dan kota serta negara dan bangsa di mana kita tinggal.

2. Motif orang yang memberinya itu benar (Seperti untuk Tuhan), dengan motif yang benar maka hasilnya akan maksimal, sebab Allah akan melipatgandakan upahnya, karena Tuhan melihat hati!
Berilah yang terbaik di kantor di manapun kita berada.
Seringkali orang menjadi kecewa karena mereka mengharapkan penghargaan dari orang, mereka kecewa seringkali merasa menjadi korban dalam pelayanan, sehingga tidak jarang mereka hilang begitu saja dalam pelayanan walau mengalami sekian lama waktu dibina oleh gembala.
Oleh karena itu ayo ubah motif kita bahwa melayani Tuhan bukan untuk mendapatkan penghargaan dari manusia, sehingga kita tetap bersyukur apapun situasi dan masalah yang ada, karena semuanya untuk Tuhan.

3. Pengenal akan Tuhan.
Dan tidak perlu heran bahwa tidak sedikit jemaat yang tidak mau terlibat dalam pelayanan atau ikut dalam pelayanan namun ala kadarnya, semuanya itu karena belum mengenal Tuhan dengan baik. Pengenalan akan Tuhan pun harus dilakukan terus menerus, bahkan hamba Tuhan pun harus terus mengenal Tuhan setiap waktu, karena Allah terlalu besar untuk dipahami dalam waktu singkat.
Pengenalan akan Tuhan akan menolong kita untuk dapat memberikan yang terbaik pada Tuhan.

4. Hubungan
Pengenalan akan Tuhan tidak akan lengkap kalau kita belum memiliki hubungan yang intim dan baik dengan Tuhan. Orang yang berhubungan pasti tau persis apa yang dialami orang yang mengenalnya.

5, Cinta / Kasih
Hubungan saja tidak menjamin suatu keintiman, tanpa ada cinta/kasih, kalau tanpa ada cinta/kasih maka tidaklah ada bedanya kita hanya ketemu sesaat dengan seseorang yang baru lalu tidak kontak lagi.
Dengan adanya cinta/ kasih hanya didapati pada hubungan persahabatan ataupun pernikahan. Tuhan ingin memiliki hubungan yang dilandasi rasa cinta/kasih seperti halnya seorang sahabat baik maupun sebagai suami-isteri.
Bila saudara hanya sekedar mengenal itu tidak cukup, saudara harus mempunyai hubungan kasih dengan Tuhan yang intim, seperti halnya hubungan bapak dengan anaknya yang meminta uang dan bapaknya dengan mudah bilang kepada anaknya untuk ambil sendirri di dompet bapaknya, karena kepunyaan bapak juga kepunyaan anaknya, seperti kisah anak yang hilang.
Tahukah saudara bahwa BAPA Di Sorga ingin punya hubungan yang intim dengan kita dan Tuhan tidak pernah jauh dari kita.

KASIHILAH TUHAN ALLAH mu dengan segenap hatimu, segenap jiwa mu dan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu!!

Pembicara : Pdt. Ely Kapitan
Written : ssr

Sabtu, Juli 02, 2011

Dana Kasih Sesamamu Manusia


Rehobot Community kali ini melalui Dana Kasih Sesamamu Manusia, memberikan bantuan dana bagi seorang bapak yang bernama Pak S, usia 35 tahun berprofesi sebagai seorang supir perusahaan, sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) pada tgl 1 Juli 2011. Pak S.mengalami sakit nyeri yang berulang kali pada bagian perut bawah, yang sempat beberapa kali didiagnosa hernia namun ketika harus dirawat beberapa hari di sebuah Rumah Sakit di kota Bekasi, beliau didiagnosa sakit epididimitis. Dan saat posting ini diterbitkan Pak S sudah membaik dan diijinkan pulang. Rehobot Community berharap dana yang diberikan ini dapat mengurangi beban pengeluaran bapak S. Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, Juni 17, 2010

Blessed to bless


Dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita temui, baik itu perbedaan warna kulit, perbedaan budaya, perbedaan gaya hidup, perbedaan keyakinan, perbedaan tingkat ekonomi dan lain sebagainya.
Posting saat ini berkaitan erat dengan adanya kesenjangan yang cukup ekstrim antara yang kaya dan yang miskin, dan inilah realita yang terjadi di sekitar kita.
Sering kita melihat pengemis, pemulung, para pedagang kaki lima yang terus mendorong gerobaknya keliling keluar masuk gang menjajakan dagangannya dengan keuntungan 500 – sekian ribu rupiah saja, bekerja ataupun menanti seharian.
Sebuah gambaran ironis dan tragis… bahkan kalo mo jujur, kita pasti hanya bisa merasa kasihan namun tidak tahu harus berbuat apa, dengan sedemikian banyak kemiskinan yang terjadi di sekitar kita.
Melalui posting ini, penulis hendak mengajak banyak dari kita untuk tidak perlu mencari siapa yang salah dan harus disalahkan, apakah pemerintah yang harus disalahkan karena masih banyak orang miskin yang berkeliaran?! Atau karena para konglomerat yang tidak mau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang miskin tersebut?!
Tidak…tidak… bukan itu yang dikehendaki Tuhan, mungkin kita masih ingat dengan firman di Kitab Kejadian, bahwa Tuhan telah menciptakan segala sesuatu indah dan sempurna termasuk kita umat manusia. Tuhan memberkati semua ciptaanNya dan memandang baik semuanya. Namun karena kejatuhan manusia ke dalam dosa keturunan, sehingga kutuk kesusahan, kesulitan mengikuti dalam setiap keturunan umat manusia. Namun sejak Kristus lahir dan hidup di dunia, ada sebuah pengajaran dan rahasia yang dibukakan bagi kita seluruh umat yang dikasihiNya. Bahwa kutuk kesusahan ataupun kesulitan dapat dipatahkan selain terlebih dulu menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, namun kita juga harus ‘bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.’
Bagaimana caranya? Bila kita memiliki berkat lebih, entah itu uang/dana, atau baju, modal barang, makanan dan lain sebagainya, alangkah baik dan indahnya bila kita membaginya kepada saudara-saudari kita sesama manusia yang lebih memerlukannya.
Untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan kita, tidak perlu menunggu kita harus menjadi seorang konglomerat atau pengusaha sukses, namun cukup dengan apa yang kita punyai saat ini, dan dengan tulus kita memberikannya untuk membantu sesama kita, jadilah seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai persembahan si janda miskin dan persembahan si orang kaya.
Kita adalah ‘janda yang miskin’ itu, karena kita memberi dengan apa yang kita punyai, kita menjadi saudara bagi orang-orang miskin tersebut.
Sehingga berkat Tuhan tetap mengalir dan mengalir dan kita lah saluran berkat tersebut yang selalu siap senantiasa mengalirkan dan mengarahkan pada orang-orang yang sedang memerlukan pertolongan kita. Bila kita semua menjadi pelaku Firman, bukanlah suatu hal yang mustahil semua manusia di muka bumi ini akan dapat berkata.. miskin? Lupa tuh....!

written by : admin, Juni 2010

Jumat, Maret 19, 2010

Bagi sesamamu manusia




Adalah kerinduan dari setiap jiwa para adulamerz yang ingin terus belajar mempraktekkan kasih kepada sesama manusia.
Selasa pagi, 16 Maret 2010 yang merupakan hari libur nasional, para adulamerz yang memiliki satu hati dan tekad berkumpul di halaman gereja. Yang kemudian bersama-sama berangkat ke stasiun kereta Kebayoran Lama. Tak beberapa lama, tibalah kita di stasiun kereta.
Adulamerz memilliki kerinduan untuk dapat memberikan sesuatu secara langsung bagi anak-anak kereta / anak-anak jalanan. Walau hanya sekotak susu cair bagi anak-anak jalanan tersebut.
Di stasiun kami menjumpai 3 orang anak yang tak jauh dari tempat bermain di atas rel, sang ibu mereka sedang duduk menunggui mereka.
Adulamerz mendekati mereka dan menawarkan masing-masing sekotak susu dan para anak-anak tersebut menerimanya dengan penuh keceriaan, sambil berbincang-bincang dengan ibu dari anak-anak tersebut.
Beranjak dari stasiun kereta, kami melanjutkan perjalanan menuju stasiun Beos lalu ke kota Tua. Hampir seharian kami berkeliling di sekitar kota Tua dan sekitarnya. Banyak dari adulamerz memiliki pengalaman yang berkesan. Sampai terakhir menjelang kita hendak kembali pulang, kami mampir ke sebuah tempat makanan, selama sedang menyantap seporsi mie ayam, kami semua menyaksikan seorang laki-laki pemulung yang mengumpulkan sisa-sisa mie ayam di mangkuk-mangkuk yang tidak habis dimakan oleh para pembeli mie ayam, lalu memakannya. Sdri Yuli lah yang tergerak untuk memesankan 1 porsi mie ayam dan menyuruh laki-laki tersebut untuk meletakkan sisa-sisa mienya untuk kemudian duduk bersama-sama kita.
Namun bukan semuanya itu yang hendak penulis garis bawahi, melainkan semangat untuk senantiasa mengasihi sesama kita manusia tan pa kecuali.
Bertindaklah segera untuk memberi, mengasihi mudah untuk mengasihi orang yang kita kenal, namun bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dapat mengasihi orang yang tidak kita kenal...
Tuhan Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk umatNya namun bagi siapapun yang ingin menerima dan mengakui DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat....
Tetap semangat melayani... gbu...

ditulis oleh admin, @ maret 2010