Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, September 24, 2023

Hidup di Dalam Didikan Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 24 September 2023

Mari kita sama sama membuka firman Tuhan dari Ayub 5 : 17-18

  1. (Ayb 5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
  2. (Ayb 5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Dari 2 ayat ini kita akan merenungkan tentang hidup di dalam didikan. Selama hidup kita mungkin banyak dari kita yang telah menerima didikan sejak TK, SD, SMP bahkan sampai kuliah sekalipun.

Kalau kita mau dididik, mau menerima ajaran, tuntunan, berbeda dengan orang yang tidak mau terima didikan akan ngacir sendiri.

Di ayat tersebut dikatakan orang yang mau ditegur Allah jangan sampai kita menolak didikan, seperti domba yang tersesat menjadi sangat merepotkan sekali gembalanya.

Kata DIDIKAN - "education" - berkonotasi menghantarkan kita dari kegelapan kepada terang pengetahuan. Di dalam gereja ataupun kehidupan sehari-hari kita menjalani didikan setiap saat. Dalam Alkitab pun mencatat banyak tokoh-tokoh yang mengalami didikan Tuhan tidak cuma 1-2 tahun saja melainkan sampai puluhan tahun. Seperti Musa yang mengalami didikan Tuhan sampai puluhan tahun menuju tanah Kanaan. 

    Demikian juga Abraham yang dididik Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Abraham mendengar suara Tuhan dan melakukannya. Mungkin kita mengalami hal-hal yang berbeda pada diri kita masing-masing.

    Musa yang sejak lahir diadopsi oleh Putri Firaun selama 40 tahun dididik di dalam istana. Lalu keluar dari istana menjadi gembala domba - belajar menggembalakan, dari seorang yang di puncak kekuasaan sampai direndahkan, lalu 40 tahun kemudian Musa dipanggil Tuhan untuk menggembalakan langsung bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.

    Musa menjadi orang yang lembut hatinya setelah mendapatkan didikan Tuhan! Padahal harusnya dia bisa menjadi sombong sejak di istana, bahkan bertemu muka dengan muka pada Tuhan bisa menjadi alasan Musa untuk sombong, tapi ketika menghadapi ketegaran tengkuk bangsa Israel, dia menjadi seorang pemimpin yang lembut hati.

    Lalu kita belajar dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan sejak usia 17 tahun sejak dijual oleh saudara-saudaranya, keluar masuk penjara.... namun apa hasilnya dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan, Yusuf tidak menaruh dendam di dalam kehidupannya. Harusnya sebagai penguasa dia bisa menghancurkan keluarganya yang telah menyakitinya. Namun Yusuf berkata bahwa dia bukan Tuhan, namun semuanya karena Tuhan yang terlebih dahulu menempatkannya di Mesir.

    Kejadian 50 : 15

(Kej 50:15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

    Namun Yusuf tidak menaruh dendam di dalam hatinya selama masa didikan Tuhan, keluar masuk penjara, dijual, difitnah. Didikan Tuhan membawa kita menjadi orang yang lembut hati, tidak membawa dendam dan mengampuni.

    Samuel sejak kecil sudah ada di bait Allah, dididik oleh imam Eli namun keluarga imam Eli berantakan, tapi Samuel menjadi orang yang mendengar suara Tuhan. Mungkin dia mengalami pengalaman yang tidak enak, dari anak-anak imam Eli sekalipun. Tapi Samuel tetap tinggal di dalam bait Allah, dan tetap menghormati imam Eli sebagai mentornya. Samuel yang mungkin melihat lingkungannya tidak kondusif, membuat dia tidak tumbuh, namun Samuel tetap di bait Allah, pengalaman Samuel ini berbicara tentang dedikasi - integritas. 

    Mungkin ada di antara kita yang ke gereja berkeluh kesah, hanya bisa mengkritik gereja saja. Mari bapak ibu sekalian dan anak-anak muda, yang mungkin pernah berkomentar bahwa tempat ini kita tidak bisa bertumbuh, namun mari kita ubah pola pikir kita bahwa Tuhan punya jalan bagi kita di tempat ini, membawa perubahan bagi diri kita pribadi. Mari kita datang mencari Tuhan, bukan buat gereja, bukan buat gembala melainkan diri kita sendiri yang fokus mencari Tuhan secara pribadi.

    Tokoh ke-empat, Daud yang mengalami didikan di padang rumput ketika dia harus menjaga kambing domba yang hanya beberapa ekor milik bapanya, namun Daud tetap bertanggungjawab menjaga dan menggembalakan kambing dombanya, tetap bermain kecapi bahkan sampai mau ditombak oleh Saul sekalipun.

    Setiap kita pasti punya hal-hal yang Tuhan perbuat dalam hidup kita, menjadi seorang yang tangguh dan kuat menghadapi badai, lembah-lembah kelam, masa-masa sulit, menjadi orang yang berdedikasi dan gampang memaafkan selama dalam didikan Tuhan.

    Amsal 19 : 20

(Amz 19:20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

    Jangan lupa didikan yang kita terima bukan buat sekarang melainkan untuk masa depan kita!!

    Proses memang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan namun manfaat nya sangat berharga bagi kita.

    Titus 2 : 12

(Tit 2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

    Ini tujuan Allah dalam mendidik kita di dunia ini, agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah. Jangan menjadi orang fasik yang diperumpamakan sebagai sekam yang mudah terbakar dan habis lenyap. Tuhan mengajarkan kita dari Titus ini supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, kedagingan kita, keserakahan, hidup bijaksana, dan hasilnya dapat kita rasakan di masa depan.

    Kita tidak ngotot dengan keinginan kita, karena semua yang kita perlukan datangnya dari Tuhan yang mencukupkan.

    Ada ilustrasi soal bijaksana, ada 2 orang murid yang berdebat dan hampir bertengkar soal hitung-hitungan soal 3 X 7 , murid yang pintar mengatakan hasilnya 21, namun murid yang bodoh mengatakan 27. Akhirnya si murid pintar mengadu kepada gurunya, bahkan sampai si murid pintar sampai mengancam kalau sampai salah cambuklah saya. Kalau si bodoh bilang silakan potong leher saya. Akhirnya si guru memutuskan nilai 27 yang benar, dan akhirnya si pintar dicambuk. Setelah dicambuk si pintar bertanya lagi pada gurunya memang benar 27 ? Si guru berkata yang benar 21 namun apalah gunanya berdebat dengan orang bodoh. Sebab kalau saya mengatakan 21 yang benar maka putus lah kepala si bodoh!

    Kalau kita sudah mengalami didikan, lembah kelam, air mata, TENANG lah karena didikan ini dipakai Tuhan untuk menjadikan kita menjadi SERUPA dengan KRISTUS.

    Ibrani 12 : 11

(Ib 12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.



Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr

Minggu, September 17, 2023

Mungkinkah Tetap Hidup dalam Kebenaran?

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 17 September 2023

    Kita bersyukur punya Allah yang luar biasa, punya Allah yang begitu sayang pada kita. Saat ini di dunia yang tampaknya penuh dengan kekacauan, penuh dengan ketidakpastian, namun di dalam Tuhan ada kepastian.
    Mungkin ga sih kalau teman-teman sekolah kita pada nyontek, dan kita sendiri tidak nyontek, kita tidak perlu nyontek untuk lulus karena kita punya Tuhan dan pengharapan.
    Karena Tuhan yang memberikan anugerah pada umatNya. 
    Saat ini kita akan mengambil contoh dari Daniel. 
    Daniel 1 : 6-8
    
  1. (Dan 1:6) Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
  2. (Dan 1:7) Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
  3. (Dan 1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
    Ditulis ada 4 orang Yehuda yang menjadi pegawai istana Raja Nebukadnezar. Bangsa Israel yang kalah perang oleh Kerajaan Babel, sehingga tidak mau bangsa Israel menggunakan nama Yehuda. Sehingga ke-4 orang tersebut diubah namanya menjadi nama bahasa dari kerajaan Babel.
    Keempat ini adalah orang-orang yang patuh kepada Tuhan!
    Siapakah Daniel?
Daniel dalam bahasa Ibrani artinya "Allah adalah hakimku."
Adalah pemuda Yahudi yang dibuang ke Babilon, punya hikmat untuk mengartikan mimpi raja (Nebukadnezar) seperti Yusuf.
Bisa membaca tulisan rahasia di dinding dan mengartikannya (Daniel 5 : 5)
      Mene'Mene'tekel ufarsin
(Dan 5:5) Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.

Lalu Daniel diangkat dan berkedudukan tinggi (Daniel 5 : 29)
(Dan 5:29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
Tuhan memuliakan Daniel sekalipun di tempat yang tidak memungkinkan, penuh dengan kekacauan, di istana Babel penuh dengan orang sombong, yang riwayatnya pernah membangun menara tertinggi yang akhirnya dikacaukan oleh Tuhan dengan membuat semua orang berbicara dengan berbeda bahasa.
Sekalipun nyawa Daniel menjadi taruhannya, Daniel tetap setia pada Tuhan. Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa, hanya karena dia tidak mau mengikuti perintah Raja untuk menyembah patung.
    Bagaimana dengan situasi masing-masing dari kita di mana Tuhan menempatkan kita, kita harus menjadi berkat dan teladan. Datanglah tepat waktu ke tempat kerja, tidak melakukan korupsi waktu atau korupsi kecil kecilan yang menjadi dibiasakan oleh banyak orang, maupun kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
    Ada sebuah judul buku yang ditulis oleh Dwight Hill, "Daniel memang hidup di Babel, tetapi Babel tidak hidup di hatinya."

4 Hal yang membuat Daniel tetap setia kepada Allah : 
1. Ketetapan Hati (Daniel 1 : 8-15)
    Tidak makan makanan raja.
  1. (Dan 1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
  2. (Dan 1:9) Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
  3. (Dan 1:10) tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."
  4. (Dan 1:11) Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:
  5. (Dan 1:12) "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;
  6. (Dan 1:13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."
  7. (Dan 1:14) Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.
  8. (Dan 1:15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
2. Keyakinan / Imannya hanya kepada Allah (Daniel 2 : 16)
    Belum tahu Allah akan menolong atau tidak.
(Dan 2:16) Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
Daniel tidak takut kepada raja, dan berani mengajukan permintaan diberi waktu untuk memberitahukan makna kepada raja. Karena Daniel memiliki iman kepada Allah, bahwa Allah sanggup memberi pertolongan baginya.

3. Ketergantungan kepada Allah (Daniel 2 : 17-19)
  1. (Dan 2:17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
  2. (Dan 2:18) dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
    3 X sehari berdoa (Daniel 6 : 11)
(Dan 6:10) (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
    Kala kita punya masalah, jangan mencari orang-orang di sekitar kita untuk mungkin bisa kita minta bantuannya, tapi ayo cari Tuhan terlebih dahulu dalam segala hal, mulai membentuk ketergantungan kita dengan Tuhan, berharap pada Tuhan.
    Kesaksian pribadi saya, di mana saya bisa menyekolahkan kedua anak saya sampai kuliah dan sampai bisa memiliki rumah sendiri, semuanya itu karena terus tergantung pada Allah, menyediakan waktu khusus untuk terus berdoa dan mencari Tuhan.

4. Memiliki tingkah laku dan sikap yang terpuji (Dan 2 : 20-23, 48 - 49)
    Tidak serakah.
  1. (Dan 2:20) Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
  2. (Dan 2:21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
  3. (Dan 2:22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
  4. (Dan 2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
    1. (Dan 2:48) Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.
    2. (Dan 2:49) Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
Daniel tidak mengakui semua kemampuannya adalah kebisaannya sendiri, melainkan Tuhanlah yang memberikan, dan membukakan semua hal yang dipersoalkan raja.
Daniel akhirnya memperoleh anugerah dari raja menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi penguasa semua orang bijaksana di Babel. Daniel ingat kepada siapa dia berdoa dan meminta semua karunia yang dia miliki dan bahkan mengajak semua sahabatnya untuk berdoa dan mencari Tuhan semata.

    Mari kita mencari Tuhan, menjadi ketergantungan kita pada Tuhan dalam segala perkara yang kita hadapi.



Preacher : Pdm. Rachelia Djuwani, S.Th
Written : ssr

Minggu, September 10, 2023

Hidup dalam Kekudusan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 10 September 2023

Shalom, Puji nama Tuhan, Saudara.
Mari kita buka Firman Tuhan terambil dari I Petrus 1 : 13-19
  1. (1 Pet 1:13) Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
  2. (1 Pet 1:14) Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
  3. (1 Pet 1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
  4. (1 Pet 1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
  5. (1 Pet 1:17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
  6. (1 Pet 1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
  7. (1 Pet 1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tema firman Tuhan pagi hari ini, "Hidup dalam Kekudusan."
Biarlah firman Tuhan pagi hari ini kita mau menyelami secara pribadi, apakah kita tetap mencari akan Tuhan. Biar pagi hari ini kekudusan ada di dalam diri Saudara.

Lirik Lagu "KekudusanMu Bapa"
KekudusanMu Bapa, pengorbananMu Yesus
PenghiburanMu Roh Kudus
Membuatku terpesona
Tiada lagi kata, tiada lagi harta
Tiada lagi daya
S'lain memuji dan menyembahMu

Chorus
Glori, glori, bagiMu Yesus  
Allah yang kudus selamanya Oh
Glori, glori, nyanyi Hosana
Bagi Sang Raja, Haleluya

Pujian ini menyatakan bagi kita, KekudusanMu Bapa.
Sekalipun dikatakan di sana tidak ada lagi harta, tidak ada lagi kata, DIA tetap Kudus di dalam kita.
Dalam seminar kemarin, apa yang dikatakan bagi para pemain musik, pemimpin pujian, bagian media, hadirat Tuhan begitu indah, saat dipanggil Altar call, semua menangis merasakan hadirat Tuhan.

    Karena Allah begitu mengasihi pada kita, Dia tidak ingin melihat umatNya hidup dalam kehancuran, hidup dalam kuasa Iblis dan menuju kebinasaan. Kita yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Namun di dalam Tuhan tidak ada kebetulan, Dia ingin menyatakan eksistenNya di dalam kita secara pribadi. 
    Saya ingin menyatakan kebaikan Tuhan, minggu lalu saya tidak dapat hadir, karena sedang berada dirawat di rumah sakit. Minggu lalu, saya menyetir sendiri, ke rumah anak saya, untuk menemani saya kontrol ke dokter Jantung di RS Ukrida. Tidak lama setelah kontrol, tidak jauh berjalan ke parkiran mendadak dada makin terasa sesak, sempat duduk di kursi terdekat, mata saya mulai terasa gelap.
    Anak saya menceritakan kepada saya, pada saat itu, anak saya berteriak kepada suster terdekat, dan banyak orang segera memberi pertolongan membawa brankar ranjang, dan saya dibawa ke ruang gawat darurat. Dan saat saya terbangun dalam ruangan yang sangat terang, padahal seingat saya sedang menyetir. dan dikatakan tekanan darah saya drop, diinfus dan dipasangin alat jantung, dalam kondisi normal.
    Saya mengucapkan terima kasih kepada semua jemaat yang terus mendoakan saya, sayapun tenang-tenang saja, selama dalam perawatan, saya berharap bisa segera pulang, ternyata sampai hari Minggu baru boleh dipulangkan, dokter Jantung, dokter Penyakit Dalam dan Anestesi pun memeriksa saya dan tidak ditemukan indikasi penyakit apapun, semua dalam keadaan baik.
    Kita tidak pernah tahu apa rencana Tuhan dalam kita, itulah sebabnya kita harus hidup dalam kekudusan sehingga kita tidak perlu takut akan apapun. 
    Mengapa Allah menghendaki umatNya hidup dalam kekudusan?! Adalah benar apa yang dikatakan dalam pujian yang kita nyanyikan, supaya kita hidup kudus di dalam kekudusanMu Bapa.

Lirik lagu, "Kudus kudus Tuhan."
Kudus Kudus Tuhan  Kudus namaMu
Kub'ri syukur dalam simponi indah
Ajaib ajaib Tuhan ajaib namaMu
Nama yang b'ri menang Yesus namaNya

    Sekalipun apapun yang terjadi pada kita, mungkin kita mengalami kekecewaan mengapa hal itu harus terjadi, mengapa kita harus hidup kudus?

    Bagian pertama, bahwa Allah Tuhan kita adalah Allah yang Kudus, dan kita harus berdoa dan meminta pada Allah untuk menguatkan kita dan memampukan kita agar hidup dalam kekudusan, dan kita dapat melihat Tuhan. Dan Dia menuntun dalam hidup kita sekalian. 

Ibrani 12 : 14
(Ib 12:14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
    
    Memang perlu kita sadari bahwa hidup ini banyak godaan dan tawaran tawaran dari si jahat. Saat ini dunia sudah penuh dengan kejadian kejadian yang penuh kejahatan, semuanya ini tidak perlu terjadi kalau kita memiliki seluruh senjata rohani yang Tuhan sediakan bagi kita untuk melawan tipu muslihat si jahat.

Efesus 6 : 10-20
  1. (Ef 6:10) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
  2. (Ef 6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
  3. (Ef 6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
  4. (Ef 6:13) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
  5. (Ef 6:14) Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
  6. (Ef 6:15) kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
  7. (Ef 6:16) dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
  8. (Ef 6:17) dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
  9. (Ef 6:18) dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
  10. (Ef 6:19) juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
  11. (Ef 6:20) yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
    Bagian kedua, ketidakkudusan adalah suatu kebodohan. Mengapa? Karena Allah adalah Kudus maka Dia tidak dapat bersekutu pada orang yang tidak kudus. Kalau kita tidak hidup kudus maka kita hidup di dalam dosa dan hidup menjauh dari Allah. Ketika hidup kita jauh dari Tuhan hanya akan ada kehancuran yang akan kita hadapi.
    Bagi kita bukan hanya menghampiri Allah melainkan Dia memberikan kita tempat bagi orang yang mau hidup kudus.
    Nama yang diberikan Tuhan bagi kita adalah nama yang beri menang, orang yang hidupnya dalam kekudusan pasti menyerahkan dirinya pada Tuhan dan Tuhan pasti memberikan keindahan.

    Bagian ketiga, hidup kudus adalah syarat dari Tuhan bagi kita. 
I Korintus 1 : 1-8
  1. (1Kor 1:1) Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,
  2. (1Kor 1:2) kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
  3. (1Kor 1:3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
  4. (1Kor 1:4) Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
  5. (1Kor 1:5) Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
  6. (1Kor 1:6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
  7. (1Kor 1:7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
  8. (1Kor 1:8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
    Kita diberi kesempatan untuk kita tetap setia, Tuhan selalu akan menyertai kita sekalian. Dengan kesetiaan kita akan terus mencoba berusaha hidup dalam kekudusan.
    Dalam bagian ketiga ini jelas dikatakan adalah syarat dari Tuhan, sebab tanpa kekudusan orang tidak dapat berjumpa dengan Tuhan
Amsal 24 : 3
(Amz 24:3) Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,

Lirik lagu, "Engkau perisaiku"
Engkaulah perisaikuSaat badai hidup menerpakuFirman-Mu di dalamkuTenangkan jiwaku
Engkaulah perisaikuSaat badai hidup menerpakuFirman-Mu di dalamkuTenangkan jiwaku
Ku 'kan berdiri di tengah badaiDalam kekuatan yang Kau berikanSampai kapan pun 'ku 'kan bertahanKarena Yesus selalu menopang
Ku 'kan bertahan di dalam tekananDengan kekuatan yang Kau berikanSampai kapanpun tak tergoyahkanKarena Yesus selalu menopang hidupku
    Dengan pujian ini, dikatakan kita bisa bertahan karena Tuhan menopang kita. Ketika saya di rumah sakit, cucu saya yang di Hongkong menceritakan bahwa badai hebat sedang melanda Hongkong, namun dikatakan saat itu dia sedang di rumah dan dalam kondisi aman.

Bagian keempat, hidup kudus adalah tujuan untuk meraih berkat Tuhan. Inilah kunci untuk meraih berkat Tuhan baik jasmani maupun rohani berkelimpahan bagi yang hidup benar dan kudus. Semua orang pasti menanti berkat Tuhan. Selama kita mau berusaha dan sungguh-sungguh untuk hidup kudus, iblis akan semakin gencar menyerang kita untuk berusaha mengagalkan kita, dan Tuhan juga akan terus memberikan kekuatan bagi kita dan menopang kita untuk tetap bertahan menghadapi goncangan sekalipun.

Lirik lagu, "Kuduskan tempat ini"
Kuduskan tempat ini
Untuk kami berdoa
Kuduskan hati ini
Untuk kami menyembah
Biar segala perkara
Kuserahkan padaMu Yesus
Dan Roh Kudus bekerja
Membimbing kami semua

Kuduskan tempat ini
Untuk kami berdoa
Kuduskan hati ini
Untuk kami menyembah
Biar segala perkara
Kuserahkan padaMu Yesus
Dan Roh Kudus bekerja
Membimbing kami semua

    Biarkan Roh Kudus bekerja untuk menguduskan kita semua dan selama kita terus berdoa!! 
Biar pagi hari ini firman Tuhan dengan tema Hidup dalam Kekudusan tinggal tetap di dalam kita. Godaan demi godaan banyak, namun kita tetap harus bertahan, dengan Allah bersama kita maka kita akan sanggup menghadapi godaan maupun badai yang menerjang kita sekalipun. Amin.




Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.

Written by : ssr


Mari Kita Cegah Stunting / Tengkes (Seri Kesehatan)

Salam Sehat.

Topik yang diulas penulis kali ini adalah Stunting atau Tengkes. 

Nah apa itu Stunting atau disebut juga Tengkes

Stunting jika dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia  Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Sedangkan pengertian stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    Jadi dengan kata lain stunting/ tengkes bisa kita sebut kondisi gagal tumbuh pada anak. Bukan hanya tugas pemerintah maupun puskesmas dalam menangani kasus stunting/ tengkes, melainkan diperlukan perhatian semua pihak termasuk masyarakat sendiri untuk lebih aware atau perhatian terhadap potensi stunting/ tengkes terhadap anak.

    Dengan cara tutup semua celah stunting/ tengkes, ada LIMA PINTU menuju stunting/ tengkes.

1. Pertama, saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronis dan lingkar lengan atas kecil beresiko membuat anak terlahir berat badannya rendah. Ini bisa dicegah bila rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan seperti bidan atau puskesmas, dan pihak keluarga memberikan perhatian untuk asupan gizi - makan makanan bergizi, susu ibu hamil yang cukup ibu hamil di rumah,

2. Kedua, saat kelahiran inisiasi menyusu dini biasanya tidak dilakukan karena ibu tidak paham perlekatan dengan bayi yang baru dilahirkannya.

3. Ketiga, ASI eksklusif gagal yang membuat anak sering sakit, gonta ganti susu formula, alergi susu formula dan intoleransi laktosa.

4. Keempat, pemberian makanan pendamping ASI tidak dilakukan dengan benar baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

5. Kelima, anak sering sakit seperti sering tertular oleh batuk pilek, diare, TBC dan imunisasi yang amburadul.

    Kelima hal ini perlu diperhatikan untuk pencegahan dapat dilakukan oleh siapapun. Dan paling penting dari semuanya adalah menyusui, untuk dilakukan seorang ibu. Menyusui merupakan proses alamiah seorang anak memperoleh nutrisi pertama kalinya setelah melahirkan.

    Dan juga ada 4 T - 4 hal yang perlu dihindari untuk mencegah gagal tumbuh pada anak (stunting/ tengkes)  :

a. Menghindari hamil TERLALU muda

b. Menghindari hamil TERLALU tua

c. Menghindari TERLALU banyak anak

d. Menghindari TERLALU dekat jarak melahirkan dan hamil kembali.

   Ke-4 T ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang diterima si anak sehingga mengalami gagal tumbuh yang dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhn fisik pada anak. Hamil terlalu tua juga beresiko terhadap kematian ibu dan anak saat melahirkan, hamil terlalu dekat membuat asupan gizi bakal terbagi dengan bayi dan janin yang sedang dikandungnya.

    Ayo kita share - bagikan informasi ini kepada semua teman, kerabat atau grup medsos, semakin banyak orang tahu dan paham - stunting/ tengkes bisa dicegah!!!


Written by : ssr
Sumber : dari berbagai sumber

Baby Blues (Seri Kesehatan)

Salam Sehat para pembaca Blog Rehobot

Kali ini penulis akan membahas topik "Baby Blues".

Ini bukanlah nama grup musik atau judul lagu barat.

    Baby blues adalah gangguan kejiwaan pada ibu yang baru melahirkan, ditandai dengan perubahan suasana hati secara cepat dan ekstrem. Kondisi yang umum dialami ini dapat berlangsung dua minggu sampai tiga bulan sesudah melahirkan.

Topik ini menjadi pilihan karena sempat terjadi berita cukup viral di medsos di mana petugas stasiun kereta api Pasar Minggu Jakarta berhasil mencegah seorang ibu dengan bayinya yang hendak melompat ke jalur kereta api saat kereta hendak melintas, ibu ini ada indikasi hendak melakukan bunuh diri sesaat ditinggal sebentar sang suami yang pergi ke toilet.

    Baby blues ini berpotensi terjadi ke sebagian ibu melahirkan. Yang memiliki keluhan ini terjadi akibat rasa putus asa saat merawat bayi tanpa jeda istirahat yang cukup karena kebutuhan si bayi yang harus dipenuhi terus menerus. Sementara di momen tertentu ibu bisa merasa kecapekan, merasa enggak berdaya.

    Keluhan paling umum, ibu merasa enggak bisa terkoneksi dengan bayinya, enggak merasakan kesenangan dalam merawat bayinya. Di titik tertentu kadang muncul keinginan menyakiti bayinya. Perilaku ekstrem dari kondisi ini bisa dicegah jika ibu bisa mengomunikasikan masalah yang dirasakan dan kebutuhannya kepada pasangan atau kerabat seperti orang tua atau mertuanya atau saudaranya.

    Ibu bisa meminta waktu untuk menyendiri, kesempatan untuk merawat diri sendiri atau sekedar memiliki teman untuk berbicara. Kebutuhan itu juga sebaiknya disadari atau menjadi orang terdekat ibu. Kebutuhan bisa bervariasi tetapi yang paling penting adalah kehadiran orang-orang di sekitarnya. Kehadiran sebagai teman bekomunikasi atau pemberi bantuan untuk merawat bayinya, meringankan beban emosi si ibu

    Kehadiran orang lain semakin dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan apalagi ketika ibu sudah pernah melakukan tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri seperti yang terjadi beberapa hari lalu yang sempat viral di media sosial di stasiun Pasar Minggu Jakarta. Malah si ibu tidak bisa lagi ditinggal sendiri, sembari mendapatkan penanganan profesional seperti psikolog.

    Jadi apabila ada di antara Anda yang menemukan kasus seperti itu harus tenang karena ibu ini melakuukan perbuatan ekstrem saat sedang tidak baik-baik saja, kalut dan kesadarannya tidak penuh, Jadi harus empati, dekati dulu, ajak bicara untuk mengecek responsnya nyambung atau tidak, dapat dilakukan dengan pertanyaan sederhana, "ibu mau kemana bawa anak? Ada yang bisa dibantu?" Prioritasnya kita berusaha membantu memikirkan ibu dan anaknya.

    Jadi memang momen kelahiran seorang bayi seharusnya merupakan momen yang indah bagi setiap pasangan/ keluarga yang menantikan. Dan diperlukan peran serta dan dukungan keluarga/ kerabat di sekitar ibu yang melahirkan untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam merawat bayinya sehingga ibu bisa punya waktu untuk istirahat yang cukup dan merawat dirinya sendiri atau melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga lainnya. Kepedulian dan perhatian pasangan dan kerabat terdekat menjadi kunci mencegah maupun mengatasi kondisi baby blues yang mungkin bisa terjadi pada siapapun ibu yang baru melahirkan.



Written by sssr
Sumber : dari berbagai sumber

Minggu, September 03, 2023

BERDOSA & BERDOA

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 3 September 2023

Shalom, selamat pagi seluruh jemaat yang berbahagia.

Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan yang kesembilan, dan tidak lama lagi kita akan memasuki bulan hari Natal. Mari kita mempersiapkan diri kita menjadi lebih baik walau dunia saat ini sedang tidak baik baik saja.

Dengan kondisi polusi di Jakarta sedang tidak baik, jadi siapkanlah masker kemanapun anda pergi saat ini, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Biarlah Allah selalu menyertai kita selalu.

Saya ada 2 hal penting pada pagi hari ini yang perlu kita lakukan.

Mungkin ada di antara kita yang merasa, "aku tidak bisa lepas dari masa lalu saya."

Mari kita buka firman Tuhan di kitab Injil Yohanes 8 : 1-11

  1. (Yoh 8:1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
  2. (Yoh 8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
  3. (Yoh 8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
  4. (Yoh 8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
  5. (Yoh 8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
  6. (Yoh 8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
  7. (Yoh 8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
  8. (Yoh 8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
  9. (Yoh 8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
  10. (Yoh 8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
  11. (Yoh 8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tema firman Tuhan pada pagi hari ini, "Berdosa dan Berdoa."

Doa itu adalah nafas hidup kita, kita berbicara selalu kepada Tuhan setiap saat, tetapi di satu sisi mungkin kita merasa kita berdosa sehingga tidak dapat berdoa.

Walau kita berdosa sekalipun, hendaklah kita tetap berdoa kepada Tuhan.

Jangan memilih sikap tidak berdoa walau kita berdosa sekalipun malah membuat kita semakin jauh dari Tuhan, apakah ini yang diinginkan Tuhan!?

Dalam ayat perikop di atas, dicatat peristiwa seorang perempuan yang ditangkap karena berzinah.

Saat kita sedang berdosa dan memang kondisi kita saat ini berada dalam kedagingan, memang terasa sulit untuk tetap dapat berdoa, untuk mengakui segala dosa dan kesalahan yang kita perbuat.

Lalu tindakan apa yang harus kita lakukan agar kita sebagai manusia yang berdosa supaya kita dapat berdoa?

Perhatikan dalam pembacaan kita di Yohanes 8 : 3

(Yoh 8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Kata BERDOSA dan BERDOA secara tulisan ada terlihat perbedaan, BERDOSA untuk bisa BERDOA, kata 'S' harus dihilangkan, dibuang akronim 'S' untuk DOSA harus dibuang.

Memang tidak mudah merobek/ membuang/ menghilangkan dosa yang pernah kita lakukan, harus dilakukan dengan sekuat tenaga dan segenap hati untuk mengakui dosa-dosa kita dihadapan Tuhan untuk beroleh pengampunan, sehingga menjadi manusia yang BERDOA setiap saat kepada Tuhan dan Tuhan mengabulkan doa kita.

Tindakan pertama  - kata 'S' yang pertama adalah : SERAHKAN DOSA kita kepada Tuhan, seperti perempuan yang berbuat zinah DISERAHKAN kepada Tuhan Yesus.

I Yohanes 1 : 9

(1Yoh 1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

MENGAKU dan MENYERAHKAN DOSA kita itu memang tidak gampang, maka kita terus belajar menjadi pelaku yang berserah kepada Tuhan. SERAHKAN pada Tuhan.

Tindakan yang kedua - kata 'S' yang kedua : STOP berbuat dosa lagi, Yohanes 8 : 11

(Yoh 8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tuhan sudah berkata pada kita untuk STOP tidak berdosa lagi, jadi kalau masih melakukan dosa lagi, resiko akan ditanggung sendiri!!

Kita buka I Yohanes 3 : 9

(1Yoh 3:9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Setiap orang yang lahir dari Allah - ketika seseorang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tidak dapat berbuat dosa kembali!! 

I Korintus 15 : 34 

(1Kor 15:34) Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.

Teguran bagi umat Tuhan yang masih berbuat dosa, padahal mengaku mengenal Allah tetapi kenyataannya tidak mengenal Allah dengan tindakannya yang masih berbuat dosa terus menerus. Oleh karena itu STOP berbuat dosa kembali.

'S'  yang ketiga adalah SEKARANG! 

Semuanya harus dilakukan saat ini juga, tidak ditunda-tunda lagi!!

(Yoh 8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Bila terus menunda pertobatan, ingat, kalau masih ada waktu, kalau masih ada umur panjang untuk kita bisa bertobat.

Roma 8 : 1

(Rom 8:1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Kalau SEKARANG kita tidak melakukan dosa lagi, untuk menghindarkan kita dari penghukuman yang bagi orang yang tidak ada di dalam Kristus Yesus.

Mari kita hidup baru di dalam Tuhan, Kuasa DarahNya menjadikan kita baru!!





Preacher : Pdt. Dr. Martin Lukas Winarto, MA, M.Th, D.Min, D.Ed.

Written by : ssr

Korespondensi : AA