Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Perubahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perubahan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Februari 25, 2018

Orang Kristen dan Pertobatan

Ada 2 jenis pertobatan yang kita kenal.
Jenis pertobatan pertama, yaitu sebelum kita mengalami pertobatan, kita berada di posisi di depan kita kematian dan di belakang kita Tuhan. ketika kita mengalami pertobatan, posisi kita berbalik 180 derajat, di depan kita Tuhan dan di belakang kita setan. Kita berada di posisi yang benar dengan terus melangkah maju menuju Tuhan Yesus.
Kita dilahirkan 1 kali, begitu juga kelahiran baru hanya 1 kali.
Sementara jenis kedua adalah pertobatan setiap hari, seperti kebiasaan merokok, berzinah, ketika kita bergerak mendekati Allah maka kehidupan kita menjadi serupa dengan Kristus sehingga kita meninggalkan kebiasaan kita, pertobatan dilakukan setiap hari seumur hidup kita.
Ada 3 macam orang yang berkaitan dengan pertobatan :
Kelompok 1, adalah orang yang tidak mau bertobat, di mana orang Kristen yang sudah tau firman Tuhan, pernah mengalami berkat dan kebaikan Tuhan namun tetap tidak mau bertobat.
Kelompok 2, adalah orang Kristen yang sudah bertobat, namun mengulanginya lagi, yang biasa disebut Kristen Tomat (inggu tobat senin kumat. Bila seseorang bertobat, memang dosanya diampuni namun ketika kita tetap terus mengulangi dosa yang sama apakah Tuhan tetap mengampuni?? Memang darah Yesus tercurah untuk mengampuni semua dosa yang kita perbuat namun Tuhan tidak mau kita berbuat dosa terus menerus.
Jangan kita meragukan kasih dan pengampunan Tuhan, Tuhan sudah membuang dosa kita sejauh tubi laut dan tidak mengingat dosa kita lagi. Mari kita baca Yohanes 8 : 3 - 11, tentang seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah, dan akhirnya Tuhan Yesus menyatakan bahwa barangsiapa yang tidak pernah berbuat dosa dialah yang pertama kali melemparkan batu kepada perempuan itu.
Jadi pengampunan bukan merupakan ijin untuk berbuat dosa!!
Kenapa sih orang bertobat masih mengulangi dosa yang sama, alasan pertama :
1. Masih menyenangi dosanya yang dianggap masih memberikan keuntungan baginya.
2. Karena imannya lemah, tidak memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan.
3. Karena kita tidak melihat hukuman Tuhan langsung (I Petrus 1 : 14-16)
Kalau kita masih melakukan dosa berarti kita meremehkan dan merendahkan kesabaran Tuhan!!
Karena kita akan menuai apa yang kita tabur. Tuhan selalu melihat kita!!

Kelompok 3, adalah orang sungguh-sungguh bertobat. apa definisi : perubahan pikiran yang diikuti dengan perubahan tindakan, atau kita berbalik arah - kita berputar ke arah mengasihi Tuhan.
Ketika kita bertobat dari merokok/ berzinah sekarang berbalik 180 derajat dan membelakangi merokok/berzinah yang artinya tidak lagi merokok/ tidak berzinah.
Yang namanya bertobat berarti meninggalkan dan tidak lagi berbuat dosa.
Lukas 19 : 1-10, tentang Zakheus, yang menyadari perbuatannya merugikan orang yang dipungut cukainya, dan berjanji pada Tuhan Yesus akan mengembalikannya kepada semua orang yang dirugikannya. Ketika Zakheus mendengar Yesus, dia berlari berusaha mendekati Yesus dan mengalami perubahan kehidupannya setelah berjumpa dengan Yesus, luar biasa terjadi perubahan hidup/ metanoia, dia tidak lagi menjadi pengambil tetapi sekarang menjadi pemberi.

Sungguh-sungguhlah kita bertobat, janganlah mengulangi lagi dosa yang sama!!



Preacher : Pdt. Clay
Written by : ssr

Kamis, November 24, 2016

Rising Up Standard Family in God

Sebelum kita membahas materi renungan dengan tema Tingkatkan Standar kita sebagai Keluarga di dalam Tuhan. Kita perlu tahu dulu banyak hal yang terjadi di sekitar kita.
Artikel tentang tingkat perceraian di surat kabar.
Tercatat dalam artikel berita tersebut, teridentifikasi ada 4 hal penyebab terjadinya perceraian :
1. Adanya perubahan sosial dan budaya, dijelaskan bahwa pernikahan tidak lagi dilihat esensinya.
2. Perubahan gaya hidup di perkotaan besar ( dijelaskan bahwa faktor ekonomi, tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi oleh suaminya sebagai pencari nafkah)
3. Sedikitnya waktu untuk keluarga dengan semakin meningkatnya kesibukan masyarakat perkotaan.
4. Faktor Teknologi, dengan semakin mudahnya mengakses banyak informasi dan tidak menyaringnya mana info yg baik dan tidak, menyaksikan banyaknya perceraian di kalangan selebritis, dan mudahnya pengajuan proses perceraian di pengadilan mengakomodasi setiap keinginan tiap-tiap pribadi pasangan untuk mengambil keputusan untuk bercerai.
Banyak pula anak-anak Tuhan yang rumah tangga nya juga hancur saat anak-anaknya sudah berkeluarga, bisa karena menikah dengan pasangan yang tidak sepadan. Atau bahkan seorang selebritis penyanyi rohani yang menjadi PIL yang merusak pernikahan orang lain.
Di tempat kerja saya sudah ada 2 staf saya yang bercerai saat anak-anaknya sudah SMA, perceraian terjadi karena pernikahannya didasari karena nafsu balas dendam, dan yang satu lagi sudah punya 3 orang anak dari pernikahannya yang paling besar baru masuk SMP, dan ini kabarnya karena pihak perempuan sering selingkuh.
Banyaknya keluarga pasangan suami istri yang berhasil dihantam dan dihancurkan iblis dengan berbagai jebakan dan tipu muslihatnya.
Kita kembali ke esensi dasar gereja, di mana gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Keluarga dalam hal ini karena lingkup kita saat ini retreat Pasutri, keluarga terdiri dari suami isteri. Merupakan sel terkecil yang membetuk sebuah organ dan kumpulan organ yang membentuk tubuh dan bersatu, bergerak dan terkoordinasi dalam Tubuh Kristus sebagai Tuhan dan Imam dalam keluarga.
Kejadian 2:24 - Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Kejadian 2:25 - Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kata Isteri pertama kali disebut di Kejadian 2:24. Adam dan Hawa merupakan ikatan keluarga pertama kali di atas muka bumi. Laki-laki dan perempuan, ini menegaskan status dan jenis kelamin secara fisik, tidak ada disebutkan orientasi laki-laki namun fisiknya perempuan atau orientasi perempuan tapi fisiknya laki-laki, oleh karena melalui hal ini iblis memutar balikkan ketetapan Tuhan dengan semakin banyaknya pernikahan sah secara hukum bagi sesama jenis di beberapa negara. Namun yang terjadi di Indonesia tidak sedikit dari transgender, gay, lesbi menjadikan pernikahan dengan pasangan berbeda jenis untuk menutupi statusnya, mampu memiliki anak, namun selingkuhannya ada pasangan sesama jenisnya.
Pada ayat 24, Tuhan menetapkan seorang laki-laki akan meninggalkan orang tuanya untuk bersatu dengan isterinya, jadi untuk mewujudkan suatu pernikahan dibutuhkan komitmen yang kuat, dan benar di hadapan Tuhan dan manusia serta seijin kedua orang tuanya.
Suami Isteri sebaiknya harus saling terbuka dalam banyak hal. Dalam hal keuangan (iblis masuk dengan nama perjanjian pra nikah dengan pemisahan harta melalui notaris, dengan argumen untuk jaga-jaga klo suatu saat terjadi perceraian, helllooooowww.... apakah artinya sudah ada niat untuk bercerai suatu saat?!), saling sharing dalam setiap masalah di tempat kerja atau rumah tangga, saling menyatakan keinginan/kerinduan yang muncuk dalam hati, bersedia saling mengingatkan dan menegur bila ada kekeliruan yang diperbuat oleh pasangannya.
Bahkan ketika kita dalam studi KoAss, ada dosen spesialis ilmu Forensik, secara guyon bahwa perlu sekali untuk selalu memberitahukan kepada pasangan /keluarga kita kemana kita pergi. Sebab kalo terjadi sesuatu pada kita, secara Forensik dapat dilakukan analisa, dari pertumbuhan jenggot/kumis (0,2 mm /hari) yang ketika pergi dalam keadaan mulus krn sdh dicukur, untuk menentukan berapa hari kita hilang. Jadi bapak-bapak jangan sungkan untuk memberitahu isterinya mo pergi kemana saja hari ini, supaya isteri-isteri tidak kuatir dan tidak dianggap kepo lagi. Bisa??
Mari kita baca : Kejadian 2:18 - TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Isteri merupakan penolong bagi para suami. Penolong bisa diartikan mampu memberikan solusi dalam persoalan yang ada. Mampu meringankan beban kehidupan dan tanggungjawab mencari uang, merawat keluarga, mengurus rumah, humas untuk sekolah, RT, RW, logistik kebutuhan keluarga, dll, dst, dsb.
Jadi mulai saat ini, baiklah kita saling menghargai pasangan kita, suami/ isteri kita, bahwa masing-masing dari kita memiliki peran dan tanggungjawab yang sama-sama berat, dan kita dengan saling rendah hati saling menanggung beban untuk meringankan (Galatia 6:2 - Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.)

Menjadikan Tuhan sebagai Imam, sebagai pemersatu-perekat pernikahan, saling mendukung dalam pelayanan Tuhan.
Keluarga yang ditingkatkan standarnya adalah :
1. Menjadikan Tuhan sebagai Imam dan Tuhan dalam seluruh segi kehidupan berumah tangga, tidak setengah-setengah. Dan menjadikan kebenaran Firman Tuhan (Alkitab) sebagai pedoman dalam setiap perkara yang timbul dalam kehidupan berumah tangga.
Sebab konflik terjadi karena kedua pihak merasa sama-sama benar, tapi ketika menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman, maka
2. Mengelola keuangan, tenaga dan waktu yang ada sebagian ditujukan untuk kemuliaan Tuhan.


PERUBAHAN bukanlah suatu PERUBAHAN bila tidak ada PERUBAHAN, melainkan sampai terjadi PERUBAHAN


written by Suryadi Ramli, MD

Rabu, Juli 10, 2013

Change Ur Mindset

Dalam beberapa hari ini penulis mendapatkan informasi dan curhat dari seorang pemimpin muda-mudi di sebuah gereja, bahwa beberapa anggotanya sudah mengeluh dan merasa bahwa berjemaat di komisi muda-mudi di gereja tersebut dirasakan tidak berkembang bahkan lebih sering ditelantarkan, tidak merasa ada bimbingan dari pimpinan gereja (mungkin yang di maksud ada Gembala gereja nya).
Bahkan ada beberapa dari mereka yang berniat untuk mundur dari kepengurusan dan bahkan mungkin keluar dari gereja tersebut.
Penulis juga pernah merasakan hal demikian ketika berjemaat di komisi Youth, merasa ditelantarkan, tidak ada perhatian dari Gembala, tidak ada dukungan terhadap semua ide-ide / rencana kegiatan kita. Tapi... toh tidak semua ide-ide / rencana kegiatan yang ditolak.
Sering kali pikiran kita menyimpulkan bahwa semua yang dilakukan seseorang adalah salah, dan tidak pernah terlintas sedikitpun hal-hal yang baik dari sosok pribadi yang kita kecam.
Memang seringkali ketika kita dalam keadaan marah, atau emosi yang meledak-ledak, pikiran yang sering muncul di awan-awan lingkup pikiran adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita marah dan emosi.
Oleh karena itu, adalah sia-sia kalau kita berusaha menjelaskan sesungguhnya yang terjadi tidaklah demikian terhadap seseorang yang sedang marah/ emosi atau sakit hati.
Ada nasehat dalam Firman Tuhan, mari kita baca I Petrus  4:7, "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Kuasailah diri kita, jangan biarkan kemarahan dan emosi kita meledak-ledak sehingga tindakan maupun perkataan yang bisa menyakiti orang dapat kita lakukan yang pada akhirnya malah makin banyaklah 'kerusakan' yang terjadi.
Mari kita perhatikan pada  Kolose 3:8-17, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Oleh karena itu setelah kita menjadi tenang dan bisa berpikir jernih, lakukanlah apa yang diperintahkan dalam Firman Tuhan di atas. Baiklah kita segera membuang kemarahan, kegeraman kita, jangan sampai menimbulkan kejahatan dan perkataan-perkataan yang dapat melukai orang-orang terdekat dan di sekitar kita. Sebab kita sudah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui oleh pimpinan Roh Kudus untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Baiklah kita mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran serta kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Karena itulah kita dipanggil menjadi satu tubuh.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu sehingga segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani.
Marilah kita mengubah cara pandang kita, jangan berpusat pada diri kita sendiri yang lebih condong banyak menuntut untuk memenuhi setiap kebutuhan maupun kenyamanan kita, melainkan memandang dengan Kasih Kristus bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita di manapun kita ditempatkan dan tentunya memakai kita menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
Tetap semangat dan setia dalam melayani Tuhan saudara-saudariku seiman!!! Caiyo.....

Kamis, November 24, 2011

Learn to Respect

Adalah sebuah kebanggan bagi kita ketika masyarakat ataupun pemimpin bangsa/ negara lain memuji kebesaran, keindahan, kekayaan dan kemakmuran negara kita. Orang asing bisa memuji bahkan menghargai negara kita.
Dalam UUD 1945 mengatur dan menetapkan tentang lambang negara, bahasa persatuan dan bendera merah putih sekalipun.
Namun amat sangat disayangkan apabila contoh dan teladan untuk menghargai sebuah simbol lambang negara terabaikan, dalam hal ini admin temukan di suatu ruang di kantor milik pemda  dijumpai sehelai bendera tampak lusuh diletakkan begitu saja bagaikan seonggok barang bekas di meja kosong. Sedangkan pada saat itu sedang banyak warga yang menunggu mendapatkan pelayanan publik.
Bagaimana pemerintah bisa menuntut warga negaranya untuk menghormati pemimpin maupun simbol-simbol / lambang kenegaraan apabila aparatnya sendiri tidak menunjukkan sikap maupun perilaku menghormati simbol negara?!
Artikel ini diposting bukanlah untuk menjelekkan atau mengkritik pemerintah begitu saja. Melalui peristiwa ini, kita dapat menjadikan sebuah sarana untuk introspeksi diri kita sendiri, ya INTROSPEKSI, hal inilah yang tampaknya sudah semakin langka ditemui di tengah-tengah masyarakat.
Apabila kita ingin dihormati oleh negara/ bangsa lain, baiklah ketika kita melakukan demo/ unjuk rasa janganlah disertai dengan merobek/ menginjak-injak atau sampai membakar bendera nasional negara lain. Tentunya sakit hati sekali tatkala kita melihat bendera nasional kita diinjak-injak, dirobek dan dibakar oleh bangsa lain.
Hidup bermasyarakat di muka bumi ini sangatlah diperlukan toleransi dan saling menghargai hak-hak orang lain dengan sangat baik, sehingga potensi gesekan-gesekan sosial dapat dikecilkan.
Semuanya itu tetaplah berawal kepada diri kita sendiri, jangan melihat kepada apa yang sedang dilakukan oleh orang/ pihak lain, melainkan kitalah yang terlebih dahulu mau berubah untuk menjadi lebih baik sehingga apapun yang kita lakukan, percayalah dan lakukan dengan sungguh-sungguh bahwa dapat memberikan dampak perubahan kepada orang di sekitar kita.
Demikianlah halnya dengan yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....", bila dianalogikan kata 'Kasihilah' dengan kata 'Hormatilah', maka akan berbunyi demikian, "Hormatilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Mengasihi dan menghormati selalu berawal pada diri kita sendiri, apakah kita sudah mengasihi/ menghormati diri kita sendiri? Barulah kita wajib mengasihi/ menghormati orang lain.

"Segala sesuatu yang membawa dampak dan perubahan selalu dimulai pada diri kita sendiri !"

Rabu, Mei 12, 2010

Perubahan






Kali ini Youth Ministry kedatangan hamba Tuhan dari GBIS Solo. K’Samuel namanya, orangnya masih tampak muda dan gaul banget, berkarisma. Gaya bicaranya cukup powerful dan memotivasi buat yang mendengarkannya.
Dan pada kesempatan yang sama sahabat-sahabat dari GBIS Keluarga Allah berfellowship – bergabung dengan kita semua…
Wow… senangnya bisa beribadah dengan kalian semua, sahabat-sahabat yang memiliki hasrat dan roh yang sama, berekspresi dalam memuji Tuhan maupun dalam penyembahan. Sebelumnya terima kasih buat tim ‘Flyover’ yang sudah dengan rendah hati mengiringi dengan permainan musik kalian dan juga persembahan lagu kalian.. GBU gals….
Berikut ini merupakan catatan ibadah yang berhasil admin catat:

Baca Amsal 16:4A,”Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing.” K’Samuel membagikan cerita kesaksian dirinya sebuah peristiwa yang sangat berbekas dalam hidupnya, sebuah peristiwa kecelakaan fatal bersama isteri tercintanya, sehingga pada saat itu pula ia kehilangan isteri dan ia sendiri terancam mengalami kelumpuhan pada setengah badannya karena luka-luka serta patah tulang di daerah pinggannya.
Melalui peristiwa tersebut, K’Samuel mengakui bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah proses yang teramat menyakitkan yang harus ia alami. Namun ia meyakini bahwa Tuhan pasti memiliki tujuan yang khusus atas hidupnya.
Mengapa Ayub bisa tetap kuat? Padahal ia sudah kehilangan seluruh anak laki-laki dan perempuan, rumah, harta benda, ternak, ditinggal oleh isterinya, menderita sakit kulit yang berat dan dikecewakan oleh sahabat-sahabatnya, bukankah tampaknya hal-hal tersebut dapat menjadi alasan yang sah buat Ayub untuk protes pada Allah?
Baca Ayub 1: 20-22,
1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”
wow…. sebuah pernyataan ‘gila’ (red. Maksudnya dahyat) yang dinyatakan oleh seorang yang telah kehilangan segalanya.
Oleh karena itu janganlah kita menjadi sombong rohani dan menyia-nyiakan potensi yang kita miliki. Karya Yesus saja selama hidup di dunia hanya memuridkan 12 orang, bahkan 1 diantaranya adalah pengkhianat. Namun ke-11 orang tersebut memiliki latar belakang orang-orang yang tidak masuk ’hitungan’ (red. tak terpandang), namun mau diubahkan, pembaharuan pikiran sehingga menjadi orang-orang yang dahsyat.
Kuncinya : PERUBAHAN, baca Roma 12:2.
Yesus menghasilkan 11 orang yang memiliki KUALITAS !!
Demikian juga kita, kegerakan tidak berdasarkan jumlah dana, tidak berdasarkan banyaknya jemaat ataupun lainnya melainkan berdasarkan KAPASITAS tiap-tiap orang.
Di manapun kita berada, kita harus menjadi dampak. Kita harus menjadi dampak. Kita harus dapat mengembangkan kapasitas kita, jangan takut untuk menyatakan Tuhan terhadap orang di sekitar kita.

Ringkasan Khotbah oleh Pdm Samuel Joga Kurniawan