Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video konten SenengnyangoFi 3. Dokumentasi foto-foto 4. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Kasih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kasih. Tampilkan semua postingan

Minggu, Desember 24, 2023

Hidup dalam KASIH

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 24 Desember 2023

Hari ini minggu terakhir di tahun 2023. Saya mengucapkan terima kasih pada saudara sekalian masih diberi kesempatan melayani firman Tuhan. Kemarin di RS UKRIDA, saya diberikan obat, sehingga kita bisa masuk dalam ibadah saat ini.

Biarlah Natal menjadi koreksi bagi kita apakah kasih itu ada di dalam kehidupan rumah tangga kita.

Yohanes 15 : 9 -17

  1. (Yoh 15:9) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
  2. (Yoh 15:10) Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
  3. (Yoh 15:11) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
  4. (Yoh 15:12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
  5. (Yoh 15:13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
  6. (Yoh 15:14) Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
  7. (Yoh 15:15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
  8. (Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
  9. (Yoh 15:17) Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

    Saudara yang terkasih, tema firman Tuhan pada pagi hari ini, "Hidup dalam Kasih".

Adakah kasih di dalam kehidupan Anda? Akhir-akhir ini kita melihat bahwa dunia semakin jahat, berita di televisi/ koran/ medsos yang memberitakan seorang bapa yang membunuh keempat anaknya. Berita-berita ini sepertinya terkesan disampaikan begitu lugas seolah membunuh anak sendiri seperti membunuh seekor ayam.

    Kasih semakin mahal, tak terhitung banyak rumah tangga yang sudah kehilangan kasih. Saya yakin saudara yang hadir saat ini masih memiliki kasih. Tidak jarang masih terjadi kekerasan dalam keluarga, di mana bapak memukul anak atau istrinya bahkan sampai membunuh. Tidak heran banyak nya anak muda yang terjerumus dalam dosa, seks bebas, narkoba, kejahatan demi kejahatan dilakukan sebagai pelarian dari dampak rumah tangga yang tidak ada kasih.

Seperti lirik lagu di bawah ini - betapa indahnya kasih Yesus bagi kita semua

Kasih Yesus indah dalam hidupkuMenghiasi hati dan jiwakuKu tak dapat hidup tanpa kasihMu TuhanPegang tanganku sepanjang jalanku
Kasih Yesus indah dalam hidupkuMenghiasi hati dan jiwakuKu tak dapat hidup tanpa kasihMu TuhanPegang tanganku sepanjang jalanku
Kasih Yesus mengalir dalamkuSeperti sungai yang tak pernah keringKasih Yesus membebat hatikuDalam kasihMu ku merasa teduh
Kasih Yesus mengalir dalamkuSeperti sungai yang tak pernah keringKasih Yesus membebat hatikuDalam kasihMu ku merasa teduh

    Kesempatan yang indah ini, yaitu kasih Tuhan tetap mengalir dan eksis dalam kehidupan kita.

Dalam hal yang PERTAMA, Kasih tersirat dalam Iman. 

Iman yang benar dapat terlihat di dalam Kasih - I Korintus 13 : 2

(1Kor 13:2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

    Di dalam ayat bacaan ini, di mana ada iman yang benar, di situ ada KASIH. Dia rela berkorban untuk disalibkan, karena DIA mengasihi kita semua, diberikan secara nyata bagi kita semua. 

Namun kasih seorang manusia mudah luntur karena masalah hutang piutang seorang bapak tega membunuh anak-anaknya. Tidak demikian halnya, di mana Tuhan Yesus rela mengorbankan diriNya bagi kita umat manusia. Yohanes 3 : 16

(Yoh 3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bagian KEDUA, Kasih adalah ukuran cinta kita kepada Tuhan

Bagaimana kita mengukurnya? Tidak ada yang dapat mengukur cinta sampai di mana kita berikan.

Kita membutuhkan firman sebagaimana kita memerlukan kasih Tuhan, dibuktikan dalam perbuatan dan tindakan kita, terutama bukan hanya hubungan kita dengan Tuhan melainkan juga dengan sesama.

I Yohanes 4 : 7-8

  1. (1Yoh 4:7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
  2. (1Yoh 4:8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

ayat 12 - 20  Fokus pada ayat 12 dan 20

  1. (1Yoh 4:12) Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
  2. (1Yoh 4:13) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
  3. (1Yoh 4:14) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
  4. (1Yoh 4:15) Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
  5. (1Yoh 4:16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
  6. (1Yoh 4:17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
  7. (1Yoh 4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
  8. (1Yoh 4:19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
  9. (1Yoh 4:20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Pada hal yang ketiga, Kasih memerlukan pengorbanan dan kesiapan untuk taat.

Pengorbanan  bukan hanya soal materi, tenaga dan waktu, bahkan Tuhan Yesus mengorbankan hidupNya untuk mati bagi umat manusia.

Taat di dalam segala perkara, taat dalam firman, taat untuk bersekutu dengan Tuhan dan taat untuk hidup di dalam Tuhan.

Kalau kita disakiti, jangan kita balas dengan menyakiti. Kita tidak perlu kuatir dan takut sebab Allah yang berkuasa atas segalanya.

Dan inilah kita lihat apa yang dikatakan firman Tuhan yang merupakan wujud pengorbanan kita dalam I Yohanes 3 : 16-18

  1. (1Yoh 3:16) Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
  2. (1Yoh 3:17) Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
  3. (1Yoh 3:18) Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Hal yang keempat, Kasih adalah kesaksian yang efektif.

Kasih yang tulus kepada BAPA dapat dibuktikan dengan kasih yang nyata kita kepada sesama.

I Yohanes 2 : 9 -12

  1. (1Yoh 2:9) Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
  2. (1Yoh 2:10) Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
  3. (1Yoh 2:11) Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
  4. (1Yoh 2:12) Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.

Kasih yang menerima orang lain apa adanya, tidak menyimpan kesalahan orang lain, mengampuni orang lain, tidak mendendam lagi.

Apa yang kita perbuat, Tuhanlah yang akan membalas bagi kita, tidak perlu kita mengkuatirkan banyak hal. Sebab tanpa kasih, kita tidak dapat mengenal Allah. Dengan kasih, maka kita dapat menolong banyak orang yang membutuhkan pertolongan kita. 

Baiklah tindakan kasih kita nyata kepada manusia dan Allah. 

Kasih tidak dapat diperjualbelikan, karena kasih timbul dari diri kita sendiri.

Seringkali saat kita hendak melakukan kasih, tidak jarang ada bisikan dalam hati kita, "jangan... jangan..." namun kalau kita sudah memiliki niat untuk melakukan kasih, lakukan!

Lakukan sepanjang kita masih dapat melakukan tindakan kasih, jangan sampai menunggu kita tidak dapat lagi melakukan tindakan kasih.

Doa yang paling penting yang harus kita lakukan, sebab Allah pasti mendengar setiap doa kita dan hidup kita wajib hidup berkenan di hadapan Allah.

Biarlah kasih BAPA itu tetap ada di dalam hati kita, dan merasakan Kasih yang tidak terhingga dalam kehidupan kita. 

Tak usah ku takut, Allah menjagakuTak usah ku bimbang, Yesus peliharakuTak usah ku susah, Roh Kudus hiburkuTak usah ku cemas, Dia memberkatiku
El Shaddai, El Shaddai, Allah maha KuasaDia besar, Dia besar, El Shaddai muliaEl Shaddai, El Shaddai, Allah maha kuasaBerkatnya melimpah, El Shaddai
Tak usah ku takut, Allah menjagakuTak usah ku bimbang, Yesus peliharakuTak usah ku susah, Roh Kudus hiburkuTak usah ku cemas, Dia memberkatiku
El Shaddai, El Shaddai, Allah maha KuasaDia besar, Dia besar, El Shaddai muliaEl Shaddai, El Shaddai, Allah maha kuasaBerkatnya melimpah, El Shaddai
El Shaddai, El Shaddai, Allah maha KuasaDia besar, Dia besar, El Shaddai muliaEl Shaddai, El Shaddai, Allah maha kuasaBerkatnya melimpah, El ShaddaiEl Shaddai


Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC

Written by : ssr

Minggu, Oktober 15, 2023

Kasih yang Menyelamatkan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 15 Oktober 2023

Selamat pagi bapak ibu saudara yang terkasih, semuanya tetap dalam kondisi setia dan sehat selalu. Nah tema firman Tuhan pada pagi ini, "Kasih yang Menyelamatkan."

Yunus 1 : 1 - 17

  1. (Yun 1:1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
  2. (Yun 1:2) "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
  3. (Yun 1:3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
  4. (Yun 1:4) Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
  5. (Yun 1:5) Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
  6. (Yun 1:6) Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
  7. (Yun 1:7) Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
  8. (Yun 1:8) Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
  9. (Yun 1:9) Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
  10. (Yun 1:10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
  11. (Yun 1:11) Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
  12. (Yun 1:12) Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
  13. (Yun 1:13) Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
  14. (Yun 1:14) Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
  15. (Yun 1:15) Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
  16. (Yun 1:16) Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.
  17. (Yun 1:17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Ringkasan dari kitab Yunus ini terdiri dari :

1. Panggilan pertama Allah kepada Yunus (pasal 1 & 2)

2. Panggilan kedua Allah kepada Yunus (Pasal 3 & 4

Jumlah keseluruhan ayat : 48

Penulis : Yunus

Tema :  Luasnya kasih sayang Allah yang menyelamatkan.

Latar belakang :

Nama Yunus berarti Merpati, putera Amitai, seorang nabi untuk kerajaan Israel selama pemerintahan  Yerobeam. Berasal dari Gat-Hefer, 3-5 km utara Nazareth di Galilea.

Pelayanan nubuat Yunus terjadi tidak lama seusai masa pelayanan Elisa, bersamaan dengan Amos dan Hosea.

Kasih sayang Allah bukan lagi hanya untuk bangsa Israel, melainkan kepada seluruh bangsa di dunia, mengirimkan para nabi dan hambaNya untuk menyampaikan kabar baik. Tidak banyak kabar baik yang ada di dunia, namun kabar baik dari Tuhan sangatlah dinantikan oleh semua umat manusia di dunia.

Kota Tarsis ke kota Israel berjarak 4000 km, tempat ke kota Yunus melarikan diri dari Niniwe, Yunus melarikan diri sejauh mungkin. Keegoisan Yunus memikirkan keselamatan dirinya. Walau banyak kasih sayang yang Tuhan nyatakan pada Yunus, kemurahan demi kemurahan Tuhan nyatakan pada Yunus supaya Yunus sadar dan mau menyampaikan kabar baik bagi kota Niniwe.

Untuk meyakinkan Yunus agar menaati panggilanNya, Tuhan melakukan :

1. Allah menurunkan angin ribut (ayat 4)

    Yunus bersembunyi di bagian terbawah dari kapal dan tidur nyenyak, sebuah sikap masa bodoh dari Yunus yang tidak peduli dengan orang lain. Biarlah sikap Yunus yang masa bodoh ini menjadi contoh buruk yang tidak perlu kita ikutin, bahwa kabar baik yang Tuhan ingin kita sampaikan kepada semua orang, bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus!! 

2. Allah mengatur undi sehingga kena/jatuh pada Yunus (ayat 7)

    Allah dalam kedaulatanNya berkuasa mengatur situasi dan kondisi apapun. Yunus dengan sadar akan kesalahannya, sehingga meminta pada semua orang di kapal untuk mencampakkan - melemparkan dia ke laut, karena angin ribut lautan bergelora menyerang kapal adalah karena Yunus penyebabnya.

Ada suatu cara Tuhan untuk menolong Yunus, Tuhan mengirim ikan besar, untuk menelan Yunus, dari pada membiarkan Yunus terombang ambing berenang di tengah lautan. 

3. Allah menenangkan lautan (ayat 15)

4. Allah mengatur sehingga ikan besar menelan Yunus (ayat 17)

5. Allah memelihara Yunus sehingga tetap hidup dalam perut ikan

    3 hari 3 malam Yunus mengalami keajaiban Tuhan. Dalam situasi dan kondisi yang tidak bersahabat itulah Allah menyatakan keajaibanNya,  menyatakan adikodratinya (Mazmur 46 : 2)

    Yesus menggambarkan dan menempatkan pengalaman Yunus ini sebagai penggambaran akan kematian, penguburan dan kebangkitanNya (Markus 15 : 37-39,46, 16:6)

6. Allah mengarahkan ikan itu membawa Yunus ke darat.

    Allah selalu punya waktu yang tepat dan terbaik untuk bertindak. Waktu (Kairos)nya Tuhan adalah yang terbaik. 

7. Allah membuat ikan itu memuntahkan Yunus ke darat (2 :10)

    Doa yang sungguh-sungguh tidak akan pernah sia-sia. Doa yang sungguh-sungguh, sungguh menggerakkan belas kasihan Tuhan berlaku (Yakobus 5 : 16).

    Yunus teringat Niniwe ada di dalam hatinya Yunus, sebuah kota yang bejat dan berdosa, namun Tuhan ingin kota Niniwe diselamatkan, mungkin kota Niniwe diabaikan oleh orang lain, melalui Yunus, Tuhan mempersiapkan penyelamatan kota Niniwe.

    Mungkin kita tidak menyadari rencana dan pengaturan Tuhan atas hidup kita. Bukan suatu kebetulan firman Tuhan ini disampaikan pada pagi hari ini. Dia akan mencari kita sampai kita menemukan Tuhan, membawa kita kembali kepadaNya.

a. Mata Tuhan tertuju kepada semua bangsa, tidak hanya pada satu bangsa saja. Merekapun berhak atas keselamatan yang Tuhan sediakan. Setiap kita bertanggung jawab untuk melaksanakan Amanat Agung.

b. Jika Tuhan masih memberikan kita hidup, berarti kita masih mempunyai kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Adakalanya Tuhan mengirim badai untuk menyegarkan kita. Di tengah badaipun Tuhan "mengirim ikan" untuk menyelamatkan kita.

c. Tuhan ingin agar kita memiliki "mata-Nya" dan "hati-Nya", maukah kita masuk ke dalam proses belajar mengasihi.


Preacher : Pdm. Eva Eka S.M, S.Th

Written by : ssr


Minggu, Desember 18, 2022

Mari Nyatakan Kasihmu dengan Kebajikan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 Desember 2022

    Firman Tuhan hari ini berkait selalu memikirkan hal untuk berbuat baik.

I Korintus 13 : 4, "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Raja Daud pernah bertanya pada Tuhan, bagaimana kubalas kebaikanMu?

Kita akan memasuki perayaan Natal, bahwa Natal itu adalah Kasih.

Allah tidak berpikir bahwa manusia yang menjelma menjadi Allah, melainkan Allah yang menjelma menjadi manusia, itu adalah bukti keajaiban Allah.

Makna natal yang sesungguhnya memberikan kita arti hubungan kita dengan Allah sendiri begitupun juga kasih kita terhadap sesama kita manusia.

Bagaimana menyatakan kasih dengan Kebajikan?

Saya membaca suatu survei pendapat dari para anak-anak, yang menyatakan berbagai ragam pendapat menurut pendapat pribadi mereka masing masing. 

Kasih itu adalah PERINTAH! Saudara-saudara semua, kita dipanggil untuk menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak mempunyai pilihan selain mengikuti perintah Tuhan.

Yohanes 15, Yesus mengatakan, "inilah perintahKu supaya kamu saling mengasihi!!"

Kasih itu sabar, kasih itu rendah hati, ia tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Oleh karena itu Kasih juga adalah Kebajikan juga.

Perlu kita pahami, bahwa kasih itu PERINTAH supaya orang lain melihat perbuatan kita!

Pada Lukas 8 : 40 - 56, yang pertama kepada Yairus dan kepada 2 orang perempuan yang mengalami perdarahan yang saking miskinnya sampai namanya tidak tercatat karena tidak dikenal.

Yesus menjadi populer kemanapun DIA pergi, dalam pelayananNya, berkhotbah, mengobati orang. Namun Yesus tetap memerlukan waktu menyendiri dan juga fokus dalam pelayanannya, di tengah kesibukanNya, DIA pun memberikan perhatian bagi sosok demi sosok yang memerlukan pertolonganNya.

Jadi Yesus tidak membicarakan KASIH, tidak hanya membicarakan KEBAJIKAN, namun DIA juga menunjukkan perbuatanNya melalui menyembuhkan dan melakukan banyak mujizat bagi banyak orang.

Hal pertama, MEMBERI PERHATIAN kepada MEREKA.

Semua orang di dalam ruangan ini pasti tidak ada yang tidak dapat memberikan perhatian!

Pada Lukas 8 : 42, di ayat ini Yesus tidak disebutkan menuju ke suatu tempat tertentu, bisa jadi DIA sedang mencari suatu tempat yang luas untuk DIA berbicara dan berkhotbah. Di tengah banyak orang yang berdesak desakan, Yairus berusaha mendekati Yesus untuk meminta pertolongannya untuk menolong anaknya. Di satu sisi, bisa jadi tindakan Yairus ini dianggap sebagai suatu gangguan di tengah rencana jadwal Yesus melayani, seolah Yairus memaksakan Yesus bahwa problemnya adalah prioritas yang harus didahulukan.

Demikian juga dengan kita yang sedang menghadapi problem lalu datang problem baru, kita haruslah menjadi fleksibel mana yang lebih prioritas problem yang harus segera diselesaikan dan dibereskan sesegera mungkin.

Namun dalam perjalanan Yesus tergesa gesa ke rumah Yairus, ada seorang perempuan yang mengalami perdarahan menyentuh jumbai jubahnya.... dan hanya Yesus yang merasakan ada tenaga yang keluar dari diriNya, dan Tuhan Yesus berhenti mendekati perempuan tersebut!

Sekalipun dunia ini semakin individualistis, Tuhan Yesus tetap memberikan perhatian!!

Hal yang kedua, pada ayat ke-47 dari Lukas 8, "47Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh.

48

Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

MENDENGARKAN ORANG LAIN yang sedang berbicara denganNya!

Tuhan Yesus mendengarkan cerita curhatan orang lain yang sedang berbicara dengan DIA. Namun saat ini tidak jarang orang yang saling berbicara tidak menatap lawan bicaranya, memberi kesan seolah pembicaraan kita tidak diperhatikan!

Setelah Yesus memberikan perhatian kepada perempuan yang mengalami perdarahan, dan pernyataan Tuhan Yesus kepada perempuan itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" WOWW...... keluh kesah saya didengarkan, bisa jadi perempuan tersebut pergi dengan rasa syukur, kebanggaan selain dia telah sembuh, dia menjadi percaya diri karena kesembuhannya dan tidak merasa dikucilkan oleh lingkungannya.

Hal yang ketiga, YESUS MENYATAKAN KEBAJIKANNYA dengan RENDAH HATI

Lukas 8 : 49 - 56, "49

Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!"

50

Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."

51

Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya.

52

Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur."

53

Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.

54

Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah!"

55

Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.

56

Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapa pun juga apa yang terjadi itu."

Tuhan Yesus yang melakukan mujizat itu, Yesus tidak memamerkan mujizat yang telah DIA buat, malah melarang semua orang yang ada di situ untuk tidak boleh memberitahukan kepada siapapun.


Nyatakan KASIH saudara sebagai KEBAJIKAN yang sudah Tuhan Yesus contohkan pada kita, dengan melakukan TINDAKAN KEBAJIKAN, MENDENGARKAN, dan RENDAH HATI.

Apa yang sudah Tuhan contohkan itu tidak ada yang sulit, kita semua dapat melakukannya!!



Preacher :  Pdt. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

written by : ssr







Rabu, Maret 31, 2021

Menjalin Hubungan Kasih

Khotbah Minggu, 14 Maret 2021

Bacaan Alkitab : Ibrani 13 : 1 – 3

Tema : Menjalin Hubungan Kasih

 

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan pada hakekatnya manusia juga adalah makhluk sosial  yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai warga negara yang baik  yang hidup ditengah masyarakat heterogen tentunya kita harus mau membaur dan mengadaptasi dengan lingkungan, itulah yang disebut hubungan.  Menjalin sebuah hubungan adalah suatu keharusan, akan tetapi untuk mewujudkan kearah sana tidaklah semudah membalik telapak tangan karena ada harga yang harus dibayar .

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, tentunya sangatlah berbeda dengan malaikat dan juga binatang. Malaikat mempunyai cinta kasih tetapi tidak memiliki seks sehingga ditugasi oleh Allah hanya untuk melayani.

Binatang mempunyai seks tetapi tidak mempunyai cinta kasih sehingga dalam dunia perbinatangan tidak ada satu lembaga pun yang mengatur tentang perilaku hubungan antar binatang yang ada adalah hukum rimba.

Sedangkan manusia mempunyai seks dan juga mempunyai cinta kasih, sehingga dalam menjalin suatu hubungan yang resmi dalam ikatan cinta kasih ada lembaga yang mengatur dan melindungi secara payung hukum yaitu lembaga perkawinan. Dalam surat Ibrani 13 : 1-3 Rasul Paulus mengingatkan kepada kita bagaimana tindakan nyata menjalin hubungan kasih.

 

1 . Saling Menjaga “ Peliharalah kasih Persaudaraan”( 1 )

Kita tidak dapat hidup sendiri di muka bumi ini, karena memang Tuhan tidak menciptakan dan menghadirkan kita ke dunia ini sebagai mahluk asing dan hidup sendiri. Kita membutuhkan Tuhan secara spiritual yang kaitannya de ngan   kebutuhan rohani karena kita memang manusia rohani. Kita juga sangat membutuhkan sesama dalam pergulatan hidup di bumi ini. Dan kita sebagai mahluk social yang berarti kita saling berinteraksi satu sama lain. Dan ketika kita berinteraksi sudah pasti ada benturan, gesekan dan masalah yang timbul. Untuk tetap menjaga agar hubungan atau relasi kita bisa tetap terjaga dengan baik dan demi mempertahankan komunitas walau  itu  merupakan hal yang tidak mudah. Kendati tidak mudah bukan berarti tidak bisa.

Caranya ialah dengan  :

·        Membuang dusta . Karena dusta adalah kata kata bohong yang tidak baik, tetapi sering dilakukan oleh kita. Oleh sebab itu lebih baik kita buang kata kata dusta itu dari kehidupan komunitas kita, karena Dusta adalah virus perusak hubungan kita. Pepatah : Jangan ada dusta dian tara kita. Rasul Paulus katakan : “Karena itu buanglah dusta dan ber katalah benar seoarang kepada yang lain, karena kita sesama anggo ta “( Ef 4 : 25 ) Komunikasi kita hendaklah komunikasi yang dibangun di atas kejujuran karena itulah yang dikehendaki Allah bagi kita.

·        Berkatalah benar. Benar artinya tidak salah, sesuai dengan apa adanya Tidak ditambahi atau tidak dikurangi. Bisa dipertanggung-jawabkan. Bisa dipercaya kata-kata kita dan bisa dipegangang oleh orang lain tanpa manipulative. Dengan berkata benar berarti kita bisa menyelamatkan hubungan kita dengan sesama. Rasul Paulus menegaskan : “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia”( Ef 4 : 29 )

·        Bersedia mengampuni. Dihianati, disakiti serta dibohongi oleh orang yang kita sayangi itu sangat menyakitkan dan sulit untuk dilupakan sampai kapanpun. Dan hal ini akan berdampak secara psikologis pada orang yang mengalami pesakitan itu. Terkadang kita menjadi pribadi yang angkuh dan sombong karena tanpa berpikir panjang kita telah melakukan perbuatan yang membuat hati orang menjadi terluka. Akan tetapi sesakit apapun sakit hati yang pernah kita alami, Tuhan tetap mengingatkan dalam doa Bapa kami untuk tetap mengampuni.

 

2 . Saling Perhatian ( 2 ) Surat kepada orang Ibrani ini merupakan sebuah ajakan untuk para pengikut Kristus supaya lebih ekstra saling memberi hati, guna meneguhkan kebersamaan dan persaudaraan itulah yang disebut Perhatian

Pepatah mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Mather Theresia mengatakan yang menghancurkan dunia bukanlah bom Atom penyakit kanker atau bencana alam. Tetapi yang dapat menghancurkan dunia ketika orang sudah tidak lagi mempunyai perhatian seorang kepada yang lain.

Surat yang ditulis dan ditujukan kepada orang Ibrani ini, penting untuk diperhatikan. Karena hanya dengan kesatuan hati, saling memperhatikan dan saling mendorong dalam hal kasih dan juga dalam pekerjaan baik inilah hakikat kehidupan Kristiani. Yesus berkata “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan dibawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki Dian “ Artinya bahwa setiap kebaikan , kebenaran dan keadilan yang kita katakan dan lakukan harus dinyatakan keluar, supaya dapat dilihat orang. Begitupun dalam kehidupan keluarga kita harus ada saling perhatian satu dengan yang lain supaya ada komunikasi yang hidup sehingga terjadi jalinan kasih diantara anggota keluarga itu sendiri.

Korelasi hubungan kita dengan Tuhan dan korelasi hubungan kita dengan sesama manusia itulah yang disebut cinta.

 

3. Saling menerima. Saling menerima itu artinya saling menyukai, saling mem butuhkan, saling menghargai, saling menopang dan sebagainya. Saling menerima pada kenyataannya susah-susah gampang karena saling menerima harus mengetahui hukum timbal balik. Kalau kita mau disayang kita juga harus sayang, kalau kita mau dihormati kita juga harus mau menghormati orang lain.

Dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bergereja sudahlah pasti ada perbedaan. Akan tetapi janganlah perbedaan itu dijadikan untuk saling menghakimi, saling mencederai, saling menyakiti satu sama yang lain. Tetapi hendaknya perbedaan di antara kita bisa dijadikan untuk saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi dan saling menerima, agar kita bisa tumbuh bersama menjadi semakin serupa dengan Kristus. Kita harus ingat berbeda itu bukan berarti salah, berbeda itu tidak harus saling bermusuhan, berbeda itu merupakan hal patut kita syukuri, tetapi hidup saling menerima merupakan anugrah yang terbesar dalam kehidupan kita. Bapak/Ibu sdr yang dikasihi Tuhan salah satu ciri untuk dapat membangun karakter Kristus adalah dengan Menjalin Hubungan Kasih dengan saling menjaga, saling Perhatian dan saling menerima itulah yang dikehendaki Tuhan bagi kita. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Jumat, Maret 05, 2021

Kasih adalah Kasih

POS_Pelayanan BSD

21 Februari 2021


Kasih adalah kasih 


Definisi kasih adalah Kasih, tidak ada yang lain. 

Banyak orang mendefinisikan kasih dengan berbagai macam cara. Sehingga untuk merayakannya dibuat 1 hari khusus, yaitu Hari Valentine. Disitulah berbagai macam ekspresi kasih dituangkan. Di kalangan anak muda, ini adalah hari yang dinantikan dengan berbagai persiapan yang tanpa disadari bisa berakibat buruk dan fatal. 


Sangat ironis, 365 hari dalam setahun, hanya 1 hari kesempatan untuk menyatakan kasih. Wajarkah kita yang mendapat anugrah kasih Allah setiap detik memberikan kasih hanya 1 hari dalam setahun ?  Kasih harus dinyatakan setiap saat seperti Allah memberikan kasihnya setiap saat.


Dalam Bahasa Yunani, ada 4 kata yang memiliki arti yang sama yaitu kasih namun dengan lingkup yang berbeda.

1. STORGE Kata benda στοργη - STORGÊ dengan kata kerjanya STERGEIN berarti kasih mesra dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya.

2. EROS, artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.

3. FILEA, Kata benda φιλεω - PHILEÔ dengan kata kerjanya φιλειν - PHILEIN berarti kasih sayang yang sejati antar sahabat dekat. 

4. AGAPE, Kata benda αγαπαω - AGAPAÔ dengan kata kerjanya αγαπαν - AGAPAN, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli kepada siapapun. Seringkali disebut dengan kasih yang walaupun.


Perikop mengenai Kasih dari 1 Korintus 13 : 1-13 menyatakan dengan jelas mengenai kasih. Kasih yang kita punya memiliki nilai yang harus dipertahankan dan diwujudkan dalam bukti nyata buah roh dalam kehidupan sehari-hari. 


Kasih terbesar yang patut di teladani dalam Yohanes 3:16


Nilai yang dapat diambil dari Kasih yang adalah kasih 

Kasih adalah karunia 

Kasih adalah karunia/pemberian Allah. Allah memberi teladan dengan memberikan anak-Nya yang tunggal dan datang sebagai juruselamat untuk menyelamatkan umat manusia

Yohanes 3: 16b sehingga ia telah mengaruniakan anaknya yang tunggal 

Efesus 2:8 sebab karena kasih karunia diselamatkan oleh iman bukan hasil usahamu tapi karunia Allah 

Kasih adalah percaya 

Bukti kasih terlihat dari saling percaya satu dengan yang lainnya 

Yoh 3:16C …. yang percaya kepadanya tidak binasa

• Kasih adalah kekal

Kasih yang tak lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan 

Yohanes 3 : 16D … melainkan beroleh hidup yang kekal


Selama masih bersalut daging. kasih kita mudah sirna. Namun kita memiliki kasih Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita dengan kasih karunia yang besar dan kasih-Nya kekal sehingga memampukan kita untuk bisa mengasihi dan melakukan yang terbaik bagi sesama kita


Mari kita responi kasih Allah ini secara vertical dengan mengasihi Allah dan secara Horisontal kita wujudkan dalam bukti nyata kasih kepada sesama kita. Amin 🙋‍♂


Pdt. Martin Lukas W

POS_Pelayanan BSD

GBIS Bukit Karmel

Minggu, Agustus 04, 2019

Kasih Sejati & Iman yang perlu dimiliki Orang Percaya

Mari kita buka Injil Matius 15 : 21 - 28, tentang Perempuan Kanaan yang percaya. Perempuan Kanaan ini mendengar kabar perbuatan dahsyat yang Tuhan Yesus perbuat terhadap orang-orang sakit.
Dalam kisah ini Tuhan Yesus sedang menghindar dari orang-orang Yahudi yang sedang mengejar dan ingin membunuh Dia, dalam situasi seperti itu datanglah seorang perempuan Kanaan yang datang meminta tolong.
Kisah ini menyiratkan tentang dua hal yaitu Kasih dan Iman. Saat itu bangsa Yahudi tidak bergaul dengan orang-orang yang bukan sebangsanya, orang Kanaan ini tahu tentang kebiasaan orang Yahudi, namun dia tetap berani mendatangi - menghampiri Tuhan Yesus apapun konsekuensinya.
Kasih Kristus ditunjukkan Tuhan Yesus dengan merespon panggilan wanita Kanaan tersebut, padahal Dia sedang ingin beristirahat. Kasih Kristus adalah kasih yang sejati yang rela memberi dan rela berkorban untuk kita semua tanpa memandang latar belakang suku bangsa.

Mudah bagi kita untuk sekedar berkata, "Saya mengasihi Kristus", hanya karena kita menginginkan berkatnya atau dalam kondisi nyaman dan berkecukupan. Apakah kita masih dapat mengatakan, "Saya mengasihi Kristus", ketika kita diperhadapkan untuk berkorban dan memberi banyak bagi orang yang bukan sebangsa dengan kita yang berada dalam kesulitan?

Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Kristus, pasti kita akan selalu bertanya kepada Kristus, apa lagi yang mesti kita lakukan, apa yang mesti kita berikan?

Tuhan mau kita mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan kasih yang sejati. Dengan kasih yang benar yang dikehendaki Allah bagi setiap orang percaya. Kita menjadi orang Kristen yang tidak mudah kecewa, ingin menjadi saksi Kristus dengan banyak orang yang dijangkau untuk menerima korban Salib Kristus.

Apakah aku sudah mengasihi Kristus? Atau aku hanya mengasihi berkat-berkat Kristus? Hati-hatilah bila kita benar-benar hanya mengasihi berkat-berkat Kristus karena hanya kekecewaan pada akhirnya yang akan kita dapatkan!!

Matius 15 : 24, "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Matius 15 : 26, "Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tuhan Yesus berkata keras kepada perempuan Kanaan tersebut bahwa berkat-berkat Tuhan hanya bagi orang Yahudi belum waktunya bagi bangsa lain. Tetapi perempuan itu menjawab suatu jawaban yang luar biasa, dia tidak patah semangat, bahwa Tuhan pasti sanggup menyembuhkan anaknya - Matius 15 : 27," Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Tuhan Yesus menjadi terharu dengan perkataan iman perempuan Kanaan tersebut, " .... "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15 : 28)

Penolakan ...  jangan kita mudah menyerah menghadapinya, seperti iman luar biasa yang ditunjukkan perempuan Kanaan tersebut. Dalam situasi seberat apapun yang kita hadapi, kesulitan, kesukaran, penolakan, tetaplah kita mencari Tuhan Yesus, mengandalkan Tuhan setiap saat, sehingga kita beroleh kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi dan melewatinya.



Preacher : Pdr. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Mei 26, 2019

Kamu Berharga di Mata Tuhan!

Belakangan ini Tuhan mengajarkan kepada saya pribadi, adalah kita berharga di mata Tuhan, sebab Tuhan melihat kita demi pribadi yang berharga di mata Tuhan. Mungkin kita ada melihat sesama kita yang tampaknya hidupnya ga sesuai standar kita, namun orang tersebut bagaimanapun juga berharga di mata Tuhan.
Bagaimana kita belajar menghargai jiwa-jiwa yang mungkin kita anggap orang tersebut berdosa. Tuhan tidak senang dengan dosa seseorang, namun Tuhan menghargai orang yang berdosa. Banyak sekali konflik terjadi baik di rumah tangga, gereja manapun pasti banyak kekurangan maupun kelebihannya.
Ketika kita mulai menerapkan di dalam kehidupan kita suatu konsep atau pemikiran bahwa semua berharga di mata Tuhan.

Mari kita Yesaya 43 : 4-5, "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat." Nabi Yesaya hidup 100 tahnn sebelum nubuatannya tentang pemulihan bangsa Israel yang Tuhan kerjakan, betapa dahsyatnya firman Tuhan ini. Ayat ini suatu penghiburan untuk membangkitkan bangsa Israel yang sudah putus asa.
Banyak persoalan yang terjadi di dalam hidup kita, seringkali menekan kita dan mendorong kita ke bawah untuk jatuh terjerembab, namun jangan lupa kita berharga di mata Tuhan!!
Betapa Tuhan menghargai setiap kita, dan kita datang kepada Tuhan dan menyadari rasa berharganya di mana Tuhan begitu menghargai kita, inilah yang memberi dorongan dan kekuatan untuk keluar dari belenggu tekanan/ kesukarannya kita!!

Mari kita lihat suatu kisah di Hakim-hakim 11 : 1, tentang perjalanan hidup Yefta di mana dia lahir dari perempuan sundal, dibenci dan tidak mendapatkan warisan oleh saudara-saudara tirinya, Yefta mengalami kekecewaan, direndahkan oleh saudara-saudaranya, membuat Yefta berubah menjadi pimpinan perampok. Ketika kita mulai melecehkan dan merendahkan orang, kita akan merubah arah hidupnya bukan ke arah yang baik malah ke keadaan yang lebih buruk!!
Ketika kita menyadari diri kita berharga, dan menyadari bahwa orang lain berharga di mata Tuhan, maka kita pun setiap saat mulai belajar menghargai orang lain!!
Ketika bangsa Israel terdesak oleh bani Amon, dan datang meminta Yefta untuk menjadi pimpinan pasukan Israel dalam menghadapi bangsa Amon. Yefta membawa perkara ini ke hadapan Tuhan dan mengalami titik balik dalam hidupnya. Yefta mengalami perubahan untuk peduli bagi bangsanya, bagi keluarganya, sehingga perkenanan Tuhan turun atas Yefta, Tuhan menyerahkan bani Amon ke tangan Yefta.
Pasti banyak di antara kita yang memiliki peperangan pribadi masing-masing, beda dalam hal kualitasnya, situasinya, tekanannya, namun pasti banyak kemenangan demi kemenangan dari peperangan pribadi yang kita hadapi, tidak cuma campur tangan Tuhan, kemampuan dan kekuatan pada kitalah yang diberikan Tuhan untuk kita dapat menghadapi dan mengatasi peperangan yang ada.

Tuhan mendidik kita seringkali persoalan kita tidak diangkat oleh Nya, bahkan sampai kita mengalami kondisi terpuruk sekalipun.
Janganlah kita dalam mendidik anak membanding-bandingkan dengan orang lain, sebab masing-masing orang memiliki talenta dan karakternya yang unik sendiri-sendiri.
Jangan membandingkan antara pelayan satu dengan pelayan Tuhan yang lain, karena masing-masing memiliki karunia masing-masing.

Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus menghargai orang, Lukas 7 : 36-50, tentang Yesus diurapi oleh perempuan orang berdosa. Kita melihat di sini bagaimana cara Tuhan menghargai orang berdosa, Tuhan menghargai orang berdosa tetapi dosanya yang ditolak. Tidak demikian dengan kebanyakan dari kita yang membenci dosa namun juga membenci orang yang berbuat dosa!!
Semua orang di kota tersebut, TAHU persis bahwa perempuan berdosa tersebut. Perempuan berdosa itu dengan tekanan yang sedemikian berat, perempuan ini tahu bahwa Yesus ini orang kudus, dia datang dari belakang Tuhan Yesus merangkak mendekati kaki Tuhan dibuktikan dengan kaki Yesus yang basah dengan air matanya. Sikap ini berbicara tentang penyembahan. Perempuan tersebut menyadari dosanya dan meminta pengampunan pada Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus tidak suka didekati dengan perempuan berdosa tersebut, bisa saja Tuhan Yesus menyepak - mengusir perempuan tersebut.
Perempuan berdosa tersebut membasahi kaki Yesus yang kotor dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Perempuan tersebut menyerahkan mahkota miliknya yang paling berharga, demikian pula dengan kita umat Tuhan menyembah Tuhan dengan menyerahkan semua yang berharga yang kita miliki, sebuah sikap hati penyembahan yang murni dan tulus di hadapan Tuhan!
Lalu perempuan berdosa itu meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi - Narwastu, adapun adat istiadat pada saat itu kaum perempuan menyimpan minyak Narwastu yang mahal untuk dipersembahkan saat dia menikah nanti di hadapan mempelai prianya.
Dengan sikap perempuan berdosa itu, Tuhan menghargai tindakan dan perbuatan perempuan berdosa itu, dengan mengatakan bahwa imannya menyelamatkan dia!! Perempuan berdosa itu benar-benar menjadi pengikut Tuhan bahkan sampai saat Tuhan di kayu salib!!
Penyembahan yang dilakukan perempuan berdosa tersebut adalah benar-benar berasal dari lubuk hatinya yang terdalam dan perempuan berdosa tersebut juga mengetahui persis sikap dan penghargaan Tuhan Yesus atas dirinya orang berdosa.

Yefta kelebihannya dalam hal berperang dan menjadi pemimpin. Namun ketika dia tidak diperlakukan dengan baik, dan dikucilkan dari bangsanya, Yefta tetap menjadi pemimpin namun menjadi pemimpin dalam kejahatan. Demikian juga kita berlaku jangan sampai ada Yefta-yefta lain yang mengalami intimidasi atau penolakan dari keluarganya sendiri maupun jemaat Tuhan sendiri.
Dengan pola pikir yang berubah dari pola pikir yang telah terbentuk sejak kita kecil, ketika kita ingin menjadi serupa dengan Tuhan maka diperlukan proses dan waktu selama pembentukan. Masalah demi masalah, tekanan demi tekanan selama pembentukan akan kita alami, mintalah kekuatan dan bimbingan dari Tuhan untuk menjadi serupa dengan Kristus.




Preacher : Pdt. Ishak S
Written by : ssr

Minggu, Februari 03, 2019

Menjadi Orang Kristen yang Kuat dan Bertumbuh

Menjadi orang Kristen yang Kuat dan bertumbuh menjadi serupa seperti Kristus. Nah sekarang bagaimana menjadi orang Kristen yang kuat dan bertumbuh.
Mari buka Mazmur 92 : 13 -16, "Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya."
Tuhan menyamakan orang Kristen seperti biji pohon korma, biji korma yang sewaktu ditanam ditiban batu kemudian ditutup dengan tanah. Biji korma yang bertunas akan berakar terlebih dahulu ke bawah sampai kuat baru menembus batu besar dan kuat di atasnya. Makanya biasanya di mana ada pohon korma biasanya ada oase.
Demikian juga halnya kita orang Kristen yang menjadi kuat dan bertumbuh terus di dalam kebenaran firman Tuhan, di mana kita ditanam di gereja lokal. Menjadi orang Kristen yang tangguh menghadapi berbagai jenis problem dan masalah.
Orang Kristen yang mau bertumbuh, maka harus ditanam di tempat yang benar, firman Tuhan menyatakan tempat yang benar itu yaitu ditanam di bait Tuhan
Jangan menjadi orang Kristen yang suka pindah-pindah gereja yang mencari gereja yang sempurna, mencari gembala yang baik, ibu gembala yang ramah, puji-pujian yang enak musik dan nyanyiannya, ber AC, tidak ada konflik atau masalah sedikitpun dengan orang di sekitar gereja. Sebab tidak ada gereja yang sesuai persis seperti yang diinginkan di atas, masalah akan selalu ada sebab masalah juga merupakan proses pembentukan iman seseorang.

Syarat Rumah Tuhan :
1. Yang berkuasa adalah Tuhan. Kalau sebuah gereja dimiliki oleh orang kaya/orang kuat, berarti itu bukan rumah Tuhan melainkan rumah orang kaya. Sebab Gereja tidak membutuhkan orang kaya, yang Tuhan butuh adalah jemaat yang punya hati mengasihi Allah dan jemaat, dan menjadi berkat bagi sesamanya.
Tuhanlah yang menjadi penguasa di gereja Tuhan. Pemimpin gereja yang mencari wajah Tuhan, bersekutu dan menyembah Tuhan, mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi gerejaNya.
Bukan soal besarnya jumlah persembahan, bukan soal jemaat yang besar, yang penting gereja yang melakukan perintah Tuhan, dan kita lakukan dengan setia.
Ketika kita setia dengan apa yang Tuhan tugaskan, itu yang DIA inginkan!! Apa yang kita taburkan maka tuaian besar akan kita tuai!!
2. Lihat Kasih dan KuasaNya kemana Yesus berada! Jemaat yang saling menguatkan, saling mengasihi, saling membantu. Bila ada jemaat yang jatuh dalam dosa, jangan digosipin, melainkan didoakan, kita terima dia untuk mendukung proses pemulihan dan pertobatannya yang sungguh-sungguh. Kasih kita adalah mendoakan agar jemaat yang jatuh dalam dosa kembali sungguh-sungguh bertobat mencari Tuhan. Sebab Roh Kudus selalu membawa kita kepada pertobatan dan kepada Tuhan Yesus.
Gereja Tuhan dan Umat Tuhan harus percaya bahwa Allah masih melakukan mujizat, Yesus yang dahulu, sekarang dan selamanya tetap sama adalah Tuhan Allah yang hidup.

3. Alkitab adalah otoritas tertinggi!! Bukan gembala, bukan penatua !
Gereja yang menghargai Alkitab disebut gereja Tuhan. 
Kita mesti tertanam di rumah Tuhan yang menghargai Alkitab dan Tuhan sebagai pemiliknya. Kita harus menjadi jemaat yang bertumbuh di gereja lokal. 

Gereja merupakan keluarga di mana kita nyaman dan bertumbuh di sana, kemana gereja pindah sekalipun, kita akan tetap mengikutinya.
Bukan berarti gereja tanpa konflik dan masalah, gereja yang tidak punya masalah ... jangan-jangan itu bukan gereja.
Berikutnya, kita mesti diajar dan pengajaran sesuai dengan firman Tuhan. Bila gereja Tuhan, umat Tuhan tidak diajar akan mengalami banyak kebingungan, maka ditunjuk guru-guru yang mengajar agar umat Tuhan tidak diombang-ambingkan oleh gelombang berbagai pengajaran di dunia.
Mari kita buka Ibrani 6 : 1-2, "Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal."

Penting sekali umat Tuhan diajarkan tentang dasar-dasar iman Kristen. Seperti gereja-gereja besar yang memiliki SPK (Saya Pengikut Kristus), dan lainnya, yang mengajarkan prinsip-prinsip dasar kekristenan, mulai dari keselamatan, iman Kristen, Baptisan, Pertobatan, Pemulihan, dan lainnya. Memang dipersiapkan waktu khusus untuk mendapatkan pengajaran Kekristenan.
Yang terakhir, kita harus melayani sesuai fungsi dan karunia yang Tuhan berikan pada kita.
Kita yang percaya, sudah diajarkan namun tidak mau melayani. Jangan seperti laut Mati yang hanya menerima terus namun tidak berbagi.
Melayani memang susah karena akan bertemu dengan orang yang banyak masalah atau malah pembawa masalah itu sendiri mulai dari bersungut-sungut, komplain, gosip. Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain. Oleh karena itu jangan memandang pelayanan itu sebagai suatu beban bukan penghormatan kepada Allah.
I Kor 12 - 14 merupakan pengajaran-pengajaran tentang penginjilan, dan karunia-karunia pelayanan.

Jangan sampai selagi kita masih sehat, masih kuat dan makmur, kita tidak mau menerima panggilan Tuhan untuk melayaniNya. Jangan sampai ketika infus ditancapkan ke tubuh kita dan kita berbaring sakit berhari-hari berminggu-minggu, janganlah sampai kita memberikan sekuntum bunga layu ke pada Tuhan saat kita sakit berat!
Mari saat kita sedang sehat, kuat dan berkecukupan setia dan serius melayani Tuhan!!


Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
Written by : ssr

Minggu, Mei 13, 2018

Menjadi Surat Terbuka Kristus bagi semua orang!

Filipi 1 : 27 - 30, tentang Nasihat supaya tetap berjuang.
27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
28 dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.
Rasul Paulus menekankan bahwa sebagai orang Kristen, hidup kita selalu berpedoman pada Injil Kristus. Dan kita harus memperhatikan kepentingan orang lain juga, tidak boleh egois.
Mengalahkan ego pasti tidak mudah, karena berbeda usia, latar belakang, pendidikan, strata ekonomi, dan lain sebagainya, namun hal tersebut bukan menjadi halangan.
Banyak sekali tantangan sebagai orang Kristen, selain ego, tetapi juga dari orang-orang yang menolak Kekristenan, jangan sampai di antara ada yang merasa harus dinomorsatukan atau diutamakan,
I Petrus 5 : 5,  "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Jangan sampai para anak-anak muda Kristen menjadi orang-orang yang congkak/ sombong/ angkuh, nanti ditentang Allah!
Filipi 4 : 1, "Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!"
Nasihat Rasul Paulus ditekankan lagi dalam beberapa suratnya agar seluruh anak-anak Tuhan tetap setia dan teguh dalam Tuhan, walau dalam penderitaan sekalipun
II Tesalonika 1 : 4-7, "sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala." 
Janji Allah yang akan melakukan pembalasan dan penghakiman yang merupakan hakNya.
Yohanes 13 : 1 - 20, Yesus memberikan teladan bahwa kita pun juga pelayan bagi sesamanya, supaya kita saling mengasihi satu sama lain, saling rendah hati satu sama lain.
Kolose 3 : 9b -15, kita selain menjadi warga kerajaan Sorga, kita juga menjadi manusia baru.
"Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan."
Marilah kita menjadi tetap teguh berdiri di dalam Kristus, rendah hati, memiliki Kasih Kristus karena kita sendiri hidup di dalam kasih Kristus, dengan hidup kita seperti itu, pastilah orang di sekitar kita akan melihat dan mau menjadi orang Kristen karena perilaku/perbuatan kita sebagai orang Kristen yang menunjukkan Kasih Kristus.





Preacher : drg. Endang Sri Mumpuni
written by : ssr

Rabu, Juli 10, 2013

Change Ur Mindset

Dalam beberapa hari ini penulis mendapatkan informasi dan curhat dari seorang pemimpin muda-mudi di sebuah gereja, bahwa beberapa anggotanya sudah mengeluh dan merasa bahwa berjemaat di komisi muda-mudi di gereja tersebut dirasakan tidak berkembang bahkan lebih sering ditelantarkan, tidak merasa ada bimbingan dari pimpinan gereja (mungkin yang di maksud ada Gembala gereja nya).
Bahkan ada beberapa dari mereka yang berniat untuk mundur dari kepengurusan dan bahkan mungkin keluar dari gereja tersebut.
Penulis juga pernah merasakan hal demikian ketika berjemaat di komisi Youth, merasa ditelantarkan, tidak ada perhatian dari Gembala, tidak ada dukungan terhadap semua ide-ide / rencana kegiatan kita. Tapi... toh tidak semua ide-ide / rencana kegiatan yang ditolak.
Sering kali pikiran kita menyimpulkan bahwa semua yang dilakukan seseorang adalah salah, dan tidak pernah terlintas sedikitpun hal-hal yang baik dari sosok pribadi yang kita kecam.
Memang seringkali ketika kita dalam keadaan marah, atau emosi yang meledak-ledak, pikiran yang sering muncul di awan-awan lingkup pikiran adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita marah dan emosi.
Oleh karena itu, adalah sia-sia kalau kita berusaha menjelaskan sesungguhnya yang terjadi tidaklah demikian terhadap seseorang yang sedang marah/ emosi atau sakit hati.
Ada nasehat dalam Firman Tuhan, mari kita baca I Petrus  4:7, "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Kuasailah diri kita, jangan biarkan kemarahan dan emosi kita meledak-ledak sehingga tindakan maupun perkataan yang bisa menyakiti orang dapat kita lakukan yang pada akhirnya malah makin banyaklah 'kerusakan' yang terjadi.
Mari kita perhatikan pada  Kolose 3:8-17, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Oleh karena itu setelah kita menjadi tenang dan bisa berpikir jernih, lakukanlah apa yang diperintahkan dalam Firman Tuhan di atas. Baiklah kita segera membuang kemarahan, kegeraman kita, jangan sampai menimbulkan kejahatan dan perkataan-perkataan yang dapat melukai orang-orang terdekat dan di sekitar kita. Sebab kita sudah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui oleh pimpinan Roh Kudus untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Baiklah kita mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran serta kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Karena itulah kita dipanggil menjadi satu tubuh.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu sehingga segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani.
Marilah kita mengubah cara pandang kita, jangan berpusat pada diri kita sendiri yang lebih condong banyak menuntut untuk memenuhi setiap kebutuhan maupun kenyamanan kita, melainkan memandang dengan Kasih Kristus bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita di manapun kita ditempatkan dan tentunya memakai kita menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
Tetap semangat dan setia dalam melayani Tuhan saudara-saudariku seiman!!! Caiyo.....

Kamis, Desember 15, 2011

Be a True Christian

Apa yang kita rasakan ketika tiba-tiba semua orang di sekitar memandang dan menilai kita sebagai seorang yang paling bersalah atas satu atau lebih masalah yang terjadi ??
Mungkin tidak hanya berhenti di situ saja, orang-orang yang tadinya baik, manis dalam perkataan, dan orang Kristen lagi, tiba-tiba ketika datang menemui kita, bukan perkataan atau nada suara yang lembut tetapi makian demi makian dengan nada suara yang tinggi layaknya orang yang sedang marah seolah-olah kitalah penyebab masalahnya yang terbesar bahkan disertai dengan ancaman untuk dilaporkan ke polisi.
Menjadi orang Kristen tidaklah mudah dan segampang yang orang Kristen kira pada umumnya. Menjadi seorang Kristen yang artinya pengikut Kristus tentunya sedikitnya harus memiliki beberapa karakter maupun sifat dan sikap Kristus yang sudah terimpartansi menjadi bagian hidupnya.
Kalau mau jujur, seringkali kita memperhatikan sebagian orang-orang di sekitar kita terutama umat Kristiani, di luar lingkungan gereja mereka sadis dan tega memarahi, memaki-maki, dan sebagainya, seolah-olah tidak pernah tahu hal-hal tentang KASIH dan teladan Tuhan Yesus, tidak pernah tampak kehidupan 'lahir baru' yang katanya telah dialaminya.
Sebuah pertanyaan sederhana terlintas di pikiran admin, "Jangan-jangan, apakah saya juga berlaku seperti itu?"
Namun bukan tentang pembawaan orang Kristenlah yang hendak admin bahas saat ini, melainkan baiklah kita 'LAMBAT' memvonis atau mempercayai suatu informasi yang kita terima sebelum kita melakukan 'KLARIFIKASI' dengan orang yang bersangkutan.
Pernah dalam suatu kasus yang admin jumpai belum lama ini, seperti ilustrasi di atas, dimana 'ending'nya sangat menyakitkan yaitu pihak yang dianggap paling bersalah akhirnya dipecat secara sepihak tanpa diberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa bukan dirinyalah yang salah dan bertanggungjawab. Tidak ada proses pembuktian, pemeriksaan, ataupun klarifikasi dan konfrontasi kasus. Hanya berdasarkan keluhan-keluhan dan aduan dari klien-kliennya.
Dari peristiwa seperti ini, admin berusaha berpikir secara jernih, dan kembali melihat kepada kebenaran firman Tuhan. Sebuah peristiwa perempuan yang tertangkap berzinah dan dibawa oleh orang banyak ke hadapan Tuhan Yesus, dalam hal ini Tuhan secara gamblang menyatakan bahwa barangsiapa yang tidak pernah berbuat dosa, bolehlah dia yang dulu melempar batu untuk merajam perempuan tersebut.(Baca : Yoh. 8 : 1-16).
Dari peristiwa yang tercatat di dalam kitab Yohanes, tampak sekali bahwa mudah sekali orang menemukan dan membesar-besarkan kesalahan seseorang, bangga bahwa bisa menangkap basah orang yang bersalah, namun orang banyak itu lupa bahwa keadilan yang mereka anggap adil ternyata tidak di hadapan Tuhan Yesus. Kalau admin boleh menambahkan sebuah pertanyaan, 'di manakah laki-laki yang berzinah dengannya?'
Pada waktu itu dan tampaknya juga masih berlaku sampai saat ini, di mana diskriminasi gender terus terjadi, contoh realita sederhana, sering kita saksikan di media televisi operasi razia PSK, yang selalu tampak disorot adalah para perempuan PSK yang ditangkap ataupun tertangkap tangan sedang menjalankan profesinya dengan kliennya, namun di manakah laki-laki yang saat itu bersamanya??
KEADILAN... Keadilan macam apa yang dianggap seadil-adilnya?
Jawabannya TIDAK PERNAH ADA KEADILAN di muka bumi ini!!
Sebab KEADILAN dan juga KEBENARAN sejati hanya ada pada Tuhan saja.
Baiklah kita bila suatu ketika menjumpai bahwa mengalami maupun terlibat di dalam sebuah masalah, baiklah kita bersikap tenang terlebih dahulu, jangan mengambil sikap secara terburu-buru, pelajari dan pahami duduk perkara yang sejelas-jelasnya, dengarkan klarifikasi dari berbagai pihak yang terlibat, bila memungkinkan ambillah keputusan yang merupakan "WIN-WIN solution", tanpa membuat salah satu pihak sebagai musuh pribadi.
Jadilah PEMBAWA DAMAI.
Sebab TUHAN Yesus selalu beserta kita dan di dalam kita.
Tuhan pimpinlah kami semua dalam setiap langkah, tindakan, perkataan maupun dalam setiap keputusan yang harus kami ambil. Amin.