Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label teladan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teladan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Mei 19, 2019

Menjadi Teladan

Mari kita baca bersama-sama, I Timotius 4 : 12, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."
Yang jadi pertanyaan, apakah masih ada yang dijadikan teladan di dunia ini??
Dunia tidak pernah kekurangan orang yang menjadi inspirator yang begitu jahat. Seperti saat ini yang sedang heboh dengan geng motor, yang mengeluarkan pernyataan, barang siapa yang hendak menjadi anggota geng motor harus melakukan pembunuhan secara acak.

Dunia juga tidak mengalami kekurangan orang-orang yang menjadi inspirator yang baik seperti Ibu Theresa, Steve Jobs, dan lain sebagainya.

Pertanyaan berikutnya, apakah kita sudah menjadi teladan bagi orang lain yang dimaksud firman Tuhan??
Menjadi teladan dalam 5 hal !! Dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu
Menjadi setia terhadap pasangan suami/isteri dan anak-anak kita, dan Tuhan menyertai pasangan dan anak-anak kita, tidak boleh ada kuntilanak, kolongwewe dan lain sebagainya!!
Ada sebuah ilustrasi seorang isteri yang disakiti oleh suaminya, maka si isteri menulis di atas pasir bahwa suaminya telah menyakitinya, dan ketika suatu saat si suami menyelamatkannya, lalu si isteri menuliskannya di atas batu bahwa suaminya telah menyelamatkannya.
Lalu si suami bertanya mengapa si isteri melakukannya? Si isteri menjawab bahwa dengan tulisannya di atas pasir yang menyatakan bahwa suaminya telah menyakitinya maka angin maaf akan meniup dan menghapus tulisannya. Dan bila angin kencang meniup batu yang telah ditulisnya bahwa suaminya telah menyelamatkannya, maka si angin tidak dapat menghapus kenangan baik yang dilakukan suaminya seumur hidupnya.

Oleh karena itu baiklah kita menjadi teladan dalam hal yang positif.
Bagaimana kita menjadi teladan?

1. Harus memiliki kepercayaan diri. Ketiadaan kepercayaan diri, maka hal itu menjadi penghalang kita untuk menjadi teladan, merasa tidak layak/ menjadi minder. Mari kita melihat suatu peristiwa ketika Allah hendak menyelamatkan bangsa Israel dari bani Amon, Tuhan memilih Gideon, namun apa jawab Gideon - Hakim-hakim 6 : 15, "Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
Gideon merasa minder selain merasa dia berasal dari suku paling kecil (Manasye) dan dari di antara sukunya dia paling muda. Namun pada akhirnya Tuhan lah yang berperang bagi bangsa Israel melalui kepemimpinan Gideon hanya dengan dukungan kekuatan 300 orang bangsa Israel pilihan Tuhan.
Kalau Tuhan memilih kita yang lemah/ minder, pastilah kita akan dipakai Tuhan dengan dahsyat untuk menjadi teladan dan menjadi berkat.
Ada sebuah ilustrasi yang menyatakan Tuhan itu seperti pemulung yang menemukan dan mengumpulkan sampah mengubahnya menjadi sesuatu yang berharga!! Tuhan mengambil kita dari orang yang berdosa dan menjadi berkat dan teladan bagi sesama manusia.

2. Mempraktekkan apa yang kita ajarkan. Kalau kita mengajarkan dan menasehati maka kita akan melakukan apa yang kita ajarkan. Action talk louder than word. Kita hendaknya jangan pernah membiarkan diri kita melakukan apapun yang kita tidak ingin lihat anak-anak kita melakukannya. Kita hendaknya memberikan kepada mereka teladan yang ingin mereka tiru.
Kalau kita tidak mau anak-anak kita minum-minuman keras/ merokok/ memaki-maki/ tindak kekerasan atau hal buruk lainnya, janganlah kita melakukannya!!

3, Belajar setia dengan perkara-perkara kecil. Lukas 16 : 10, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."
Kesetiaan merupakan ekspresi dari ketekunan dan tahan uji yang akan menjadi kebiasaan seperti : gosok gigi, datang on time, menepati janji.

Tuhan tidak pernah mengingkari janji, DIA selalu menjadi teladan bagi kita umatNya.


Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
written by : ssr

Minggu, November 19, 2017

Hidup Dalam Berkat Tuhan

Ibadah Pagi GBI Immanuel - Kota Bekasi, 19 November 2017

Bagaimana kita hidup dalam berkat Tuhan? Saya percaya bahwaTuhan juga ingin kita hidup dalam berkat-berkat Tuhan.
Pada Yohanes 10 : 10, ditegaskan bahwa Yesus datang untuk memberi hidup dan hidup berkelimpahan.
Kitab Ulangan 30 : 19, "...kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk."
Mari kita buka Maleakhi  3 : 6-12, membahas tentang persembahan persepuluhan yang sesuai dengan kehendak Tuhan supaya tingkap-tingkap langit akan terbuka bagimu...kamu akan menjadi negeri kesukaan, firman Tuhan semesta alam.
Bagaimana kita dapat hidup dalam berkat Tuhan, antara lain :
1. Kita mesti kembali kepada Tuhan
    Ketika bangsa Israel menjadi murtad dari Tuhan maka bangsa Israel mulai masuk dalam penderitaan, kekalahan di banyak peperangan, ditindas oleh musuh-musuh. Dan ketika bangsa Israel kembali kepada Tuhan, maka pemulihan demi pemulihan terjadi pada bangsa Israel. Jangan lupa dengan kisah anak yang terhilang, ketika dia jauh dari bapanya dia menjadi melarat dan menderita, tapi ketika si anak bungsu ini kembali kepada bapanya, maka keadaannya dipulihkan.
Berkat Tuhan bukan hanya uang melainkan sukacita. Di luar Tuhan tidak ada sejahtera, keamanan.
Jadi apabila kita melakukan dosa, maka segeralah kembali kepada Tuhan, dan hiduplah dalam pertobatan
2. Perhatikan ayat yang ke- 8 dari Maleakhi 3, Tuhan memerintahkan kepada Bangsa Israel untuk memberikan persepuluhan dan persembahan khusus. Jadi kalau kita ingin diberkati Tuhan, kita harus hidup dalam ketaatan.   
Bilangan  20 : 7, Tuhan berfirman kepada Musa untuk melakukan tanda kuasa Tuhan hanya dengan mengatakan supaya batu mengeluarkan airnya, namun Musa memukul bukit batu dengan tongkatnya, sehingga Tuhan menjadi marah akibat ketidaktaatan Musa dan menghukum Musa sehingga tidak dapat masuk ke negeri yang akan Tuhan berikan kepada bangsa Israel.
Tuhan sudah memberi contoh teladan melalui ketaatanNya kepada Bapa, baca Ibrani 5 : 8, "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya".
3. Maleakhi 3 : 12, "Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan...." Apabila kita percaya akan janji-janji Tuhan maka kita akan hidup dalam berkat Tuhan. Markus 11 : 23-24, "...apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya..."
Ketika kita percaya, bertindak dengan iman berdasarkan kebenaran firman Tuhan pasti kita akan disembuhkan. Seperti beberapa kesaksian dalam buku penulis Kenneth Higin, begitu banyak mujizat kesembuhan dari sakit yang sederhana sampai membangkitkan orang yang sudah mati. Semuanya terjadi karena dia percaya akan janji-janji Tuhan.
Tidak ada masalah/persoalan yang melebihi kuasa Tuhan. Janganlah kita asal-asalan percaya, sebab kita akan menyaksikan mujizat Tuhan. Marilah kita sama-sama belajar, sama-sama percaya.
4. Supaya kita tetap hidup dalam berkat-berkat Tuhan maka kita harus hidup melayani.
Ketika kita bersedia hidup melayani maka kita akan menyaksikan kuasa Tuhan terjadi di sekitar kita.
 

Pembicara :Pdt. Clay
Written by : ssr

Selasa, April 17, 2012

Tuhan mati?? Penghujatankah?

I Kor 15:3, "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,"

Bagi orang yang tidak mengenal siapa Kristus Yesus Raja, menilai bahwa apa yang kita yakini dan percayai bahwa Tuhan Yesus Kristus itu mati di kayu salib, itu merupakan suatu penghinaan terhadap kemahakuasaan dan kemahakekalan Tuhan.
Mana mungkin Tuhan bisa mati!?
Apa.gunanya orang Kristen menyembah dan memuji Tuhan yang bisa mati?! Bodoh sekali....
Seperti halnya para orang Israel yang terus menanti-nantikan Mesias (JuruSelamat) bagi mereka agar mereka bisa dibebaskan, dimerdekakan dari penjajahan bangsa Romawi.
Manusia membentuk bentuk, harapan, rencana Mesias yang dinanti-nantikan sesuai dengan pemikiran manusia, bukan pikiran Allah.
Manusia merasa membutuhkan penyelamat dari kesulitan keseharian mereka.
Sedangkan Rencana Agung Allah adalah ingin menyelamatkan seluruh manusia ciptaanNya tanpa memandang suku, bangsa, warna kulit dan bahasa, dibebaskan dari ancaman maut, dengan menebus dosa-dosa kita hanya dengan satu-satunya cara yaitu harus ada darah yang tercurah!!
Darah siapa yang bisa menebus dosa-dosa seluruh manusia di muka bumi?? Saat ini sdh sekitar 6,5 milyar manusia!!!
Darah 6,5 milyar kambing-dombakah? Yang harus dicurahkan setiap tahun!?
Darah 6,5 milyar sapi?!
Darah Anda?
Tidak...
Darah yang mengalir di dalam kita sudah tercemar oleh dosa keturunan dari nenek moyang kita, Adam dan Hawa, sehingga tidak ada darah manusia di muka bumi ini yang layak dan pantas untuk bisa menebus dosa-dosa kita!!
Hanya Darah Tuhan Yesus sajalah yang layak dan pantas untuk menebus dosa-dosa seluruh... Ya seluruh manusia yang berada di muka bumi ini, dosa Anda, saya dan kita semua...
Tuhan Yesus yang lahir melalui seorang gadis perawan, tanpa melalui nafsu birahi seorang pria, tetapi melalui kuasa Roh Tuhan, sehingga hamil dan lahir, peristiwa ini sudah dinubuatkan jauh beratus-ratus tahun yang lalu sebelum Tuhan Yesus dilahirkan, dan dideteksi oleh para orang Majus yang notabene ahli ilmu perbintangan yang bukan orang Israel namun mereka meyakini bahwa telah lahir seorang Raja!
Lahir di kandang domba, bukan di istana yang besar maupun dalam kemewahan. Hidup selama 33 tahun di dunia melayani selama 3 tahun menjelang saat kematianNya, memenangi banyak peperangan tanpa pertumpahan darah, melakukan banyak mujizat dan kesembuhan, meruntuhkan 'tembok-tambok' ratusan peraturan para ahli Taurat, dll. HidupNya hanyalah untuk melayani, tidak mengucilkan diri bertapa dan meditasi untuk mencapai pencerahan bagi diri sendiri, melainkan Ia menghadapi banyak persoalan, kesukaran, intimidasi dengan hikmat Allah.
Teladan untuk merendahkan hati, mengajarkan murid-muridNya dan para pengikut untuk selalu dan selalu mengampuni setiap musuh maupun orang-orang yang membenci, bahkan mendoakan buat kesejahteraan mereka, sebab Pembalasan adalah merupakan HakNya Tuhan, bukan kita!!
Dianiaya, disiksa dan disalibkan bukan karena kesalahan yang diperbuatNya!
Melainkan kutuk, hukuman dosa ditimpakan pada DIA, yang harus menanggung dosa-dosa seluruh manusia!!
Darah tercurahkan di atas kayu salib! Bumi tidak sanggup menerima darah yang begitu SUCI tak ternoda oleh dosa.
Semua proses menjelang kematianNya dan bahkan saat kebangkitanNyapun begitu dahsyat, di luar pemikiran kita manusia.
Tuhan Yesus harus melaksanakan kehendak BapaNya, untuk mati. Namun kematianNya tidak berhenti di situ saja! Tuhan menyatakan kuasa ke-IllahianNya, dengan bangkit pada hari yang Ketiga.
Ya, Tuhan tidak hanya 100 % mati, melainkan juga Bangkit!! Maut telah dikalahkan!!

Hai maut... dimanakah sengatmu??!

Senin, Agustus 29, 2011

Jagoan Kandang


Suatu ketika admin ketika berkumpul dengan keluarga yang bukan berasal dari umat Tuhan sempat mendengarkan beberapa keluhan tentang seorang saudara yang merupakan menantu laki-laki dari keluarga ini, singkat cerita, keluarga ini menjadi seperti mulai mencemooh si menantu laki-laki tersebut yang belakangan admin mengetahui latar belakang dari keluhan tersebut, ternyata si menantu laki-laki ini sangat jarang sekali untuk bisa datang ke rumah mertuanya, selalu dengan alasan sibuk di gereja.
Sehingga memberi kesan bahwa kegiatan di gereja jauh lebih penting dari pada membina hubungan dengan sanak saudara/ mertua atau mungkin terhadap keluarga sendiri seperti istri/suami dan anak-anaknya.
Ada beberapa kasus, admin juga mendengar seorang istri yang senantiasa sibuk pelayanan di gereja hampir setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pagi sampai malam, sampai si suami/keluarga merasa seperti ditelantarkan.
Apakah benar tindakan kita 'menelantarkan/ mengabaikan hubungan dengan sanak keluarga' dengan mangatasnamakan 'sibuk pelayanan di gereja??'
Ada seorang hamba Tuhan yang pernah membahas hal seperti ini, beliau menyatakan bahwa TUHAN tidak pernah memanggil kita secara khusus untuk hanya melayani di gereja sebagai Singer/ Song Leader / Pemusik / Staf Badan Kerja/ Panitia.... Di dalam Alkitab tidak pernah disebutkan panggilan khusus bagi umat Tuhan untuk melakukan pelayanan semacam itu!!! Memang gereja memerlukan pelayanan-pelayanan tersebut, namun jangan sampai pelayanan-pelayanan tersebut menjadi berhala dan batu sandungan bagi orang lain.
Tuhan Yesus secara gamblang menyatakan bahwa kita (kamu) adalah TERANG dan GARAM dunia (baca Matius 5 : 13-16) yang bertugas untuk menggunakan Terang yang ada di dalam diri kita untuk menerangi Dunia, bukan ditaruh di bawah gantang pelayanan, gantang gereja. Apalah artinya terang yang menerangi sebuah ruangan yang sudah banyak sumber terang, bukankah jauh lebih bermanfaat bila terang itu diletakkan dan berada di ruang yang gelap!?
Ruang gelap itu bisa bernama Sanak keluarga, mertua, teman-teman kampus, rekan-rekan kerja, dan lain sebagainya.
Apalah artinya sibuk melakukan pelayanan di gereja 24 jam sehari 7 hari seminggu apabila tidak mempraktekkan KASIH tidaklah ada faedahnya, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku."
(baca I Korintus 13 : 1-3)
Dan sekali lagi Tuhan Yesus memerintahkan kepada SEMUA orang Percaya untuk menjadi SAKSI-NYA di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (baca Kis 1 : 8 dan Matius 28 : 19-20); YERUSALEM dianalogikan dengan Keluarga, Keluarga ternyata memiliki prioritas penting bagi Tuhan, bagaimana bisa menjangkau orang lain bila keluarga sendiri belum terjangkau dan rusak!? Jadi Keluarga adalah Prioritas untuk dilakukan pemulihan, rekonsilisasi, dan harmonisasi hubungan, sehingga setelah keluarga sudah solid, maka kita akan bergerak ke 'YUDEA' yang dianalogikan orang-orang yang biasa secara rutin kita bertemu seperti tetangga rumah, rekan sekantor, kampus, dan lain sebagainya. Dan 'SAMARIA' dianalogikan sebagai orang-orang yang mungkin pernah kita anggap 'tidak masuk hitungan', justru merekalah yang TUHAN Yesus pedulikan untuk dijangkau dengan kesaksian kita. 'DAN SAMPAI KE UJUNG BUMI' yang berarti semua orang yang ada di atas muka bumi ini TUHAN PEDULI!!!!
Janganlah kita cuma bisa jago pelayanan di gereja namun tidak peduli dengan orang-orang di luar lingkungan gereja....
Be the Right Man to do the Right Things....

Senin, Februari 21, 2011

Ngebut !? Jangan ya…


Seringkali baik disadari ataupun tidak, kita tatkala sedang berkendaraan di sebuah jalan yang sedang sepi – apa yang akan kita lakukan?! Pastilah selalu timbul keinginan untuk memacu kendaraan kita dalam kecepatan tinggi.
Beberapa kali penulis menyaksikan kecelakaan demi kecelakaan yang tampaknya kebanyakan disebabkan kebodohan si pengendara motor yang seringkali salah perhitungan ato terlalu nekat memaksa untuk menyusul dengan menyalip kendaraan di depannya, dan besar kemungkinan besarnya keegoisannya yang selalu menganggap pengemudi kendaraan di depannya atapun yang berlawanan arah HARUS selalu mengalah dengan meminggirkan atau memperlambat kendaraannya untuk memberi jalan baginya.
Hasilnya…. Gubrakkkkkk….. setang motornya tersenggol dengan badan kendaraan yang hendak disusulnya sehingga membuatnya oleng kehilangan keseimbangan lalu menabrak kendaraan yang ada di depannya dari arah berlawanan.
Kata SABAR tampaknya sudah luntur bahkan terhapus di hati sebagian besar masyarakat pengendara jaman sekarang. Namun kebenaran firman Tuhan yang kekal memiliki kebenaran yang tak terbantahkan, Tuhan Yesus melalui firmanNya senantiasa mengingatkan betapa pentingnya SABAR itu.

Mari kita baca dan renungkan kutipan firman Tuhan ini, dari I Korintus 13:3,4 & 13;
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong……
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Sekarang tinggal bagaimana masing-masing dari kita akan mengambil sikap, menjadi SABAR menunjukkan kita memiliki pengendalian diri yang baik. Sudah saatnya kita sebagai umat Tuhan menunjukkan eksistensi diri kita, bahwa Kristus ada di dalam diri kita dan terpancar keluar sehingga orang di sekitar kita dapat melihat bahwa kita BERBEDA karena KRISTUS ada di dalam kita.
Seorang pengikut Kristus akan terlihat BERBEDA dari orang di sekitarnya, BERBEDA karena selalu mengalah tidak ngebut di jalan, memberi jalan, memaafkan, tidak sombong, sanggup membawa damai bagi setiap orang.

Rabu, April 14, 2010

Biarkan …


Beberapa bulan yang lalu, ada suatu peristiwa di mana ada seseorang yang penulis kenal cukup dekat, dia menceritakan kepada orang-orang di sekitarnya mengenai betapa buruknya sikap dan tindakan penulis , hanya berdasarkan informasi dari seorang kerabatnya yang sepertinya kecewa hanya karena merasa tidak mendapat perlakuan yang baik dari penulis. Sedangkan di pihak penulis tidak merasa merugikan ataupun berbuat sesuatu yang salah pada orang-orang tersebut, lalu penulis menceritakan setiap tindakan penulis dan alasan-alasannya kepada atasan penulis dan beliaupun menilainya secara wajar dan tidak ada suatupun yang tidak pantas yang telah penulis lakukan.
Peristiwa itupun penulis ketahui dari informasi yang diceritakan oleh atasan, lalu penulis mengatakan kepada atasan bahwa penulis tidak akan melakukan ataupun mengeluarkan pernyataan apapun untuk meng’counter’ / membalas balik dengan pembelaan diri.
Firman Tuhan telah mencatat teladan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada kita, mari kita baca dan renungkan kutipan ayat yang terambil dari I Petrus 2:21-23, yang mengatakan :
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita; Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”
Wow… teladan yang sangat dahsyat yang penulis rasakan… dan menghasilkan hasil yang menakjubkan…. Ketika penulis sama sekali tidak memberikan respon/ reaksi terhadap peristiwa yang terjadi… setelah beberapa minggu kemudian keadaan sudah tenang seperti tidak terjadi suatu apapun.
Andaikan penulis bersikap membela diri lalu ikut menjadi marah-marah, tak terbayangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi… mungkin permusuhan, kebencian… cukup mengerikan….
Para sahabat di dalam Tuhan, mungkin ada saatnya kita berada dalam posisi di mana kita merasa dipojokkan, dikucilkan, dicemooh namun bukan karena tindakan kita yang salah… Ingatlah untuk selalu tenang, jangan berpikir bahwa harga diri ataupun nama baik kita akan rusak… sebab Tuhan pun tidak memikirkan hal-hal yang demikian… Tuhan ingin kita selalu rendah hati ..Tuhan tidak ingin kita mengandalkan kekuatan kita sebagai manusia…Ia ingin kita mengandalkan DIA, kita adalah domba-dombanya yang tak berdaya, sedangkan DIA adalah gembala yang Agung yang memegang tongkatnya yang akan selalu menghadapi, mengatasi dan menghalau setiap ancaman yang menanti kita…
Tuhan pelindung kita yang dahsyat….tak pernah terlelap... janganlah kita berbuat dosa yang tidak perlu… oke….!!! Gbu all…..

Kamis, April 08, 2010

Rela Berkorban


Hari ini, saat artikel ini sedang ditulis adalah hari Jumat Agung – sebuah ‘monumen’ peringatan bahwa sekitar 2000 tahun lebih, seorang manusia dengan rendah hati mendahulukan keselamatan banyak orang, menyerahkan dirinya untuk mati. Seorang yang disebut sebagai anak manusia yang rela mengalahkan keinginannya hanya untuk menunaikan satu tugas – tujuan yang mulia.
Tuhan telah memberikan contoh teladan yang mulia, teladan untuk mau menolong, mengalah, membantu, mendahulukan sesama kita manusia sehingga tiada lagi rasa egois yang mementingkan diri ada pada kita.
Lalu bagaimana dengan kehidupan kita sehari-hari, saat berada di luar lingkungan gereja?
Seberapa sering kita menyerobot lampu merah, sehingga arus kendaraan dari arah yang hijau lampunya harus terpaksa berhenti memberi kita jalan?
Seberapa sering kita membuang sampah sembarangan sehingga menambah beban para penyapu/ pemilik lahan untuk mengambil dan mengangkat sampah yang kita buang?
Mengambil makanan sebanyak mungkin saat konsumsi acara diberikan sehingga ada orang-orang yang tidak kebagian?
Seberapa sering kita menghentikan/ memarkir kendaraan agak di tengah jalanan sehingga kendaraan-kendaraan di belakang tidak dapat lewat dan harus menunggu sampai urusan kita selesai?
Seberapa sering kita memakai air bersih di gereja/ tempat publik sebanyak yang kita mau atau tidak mematikan lampu saat kita sudah tidak memerlukannya lagi, sehingga harus pengelola gedung yang harus mematikan lampu yang kita gunakan?
Seberapa sering kita mengeluarkan kritik/tuntutan/komplain pada pimpinan tapi tidak mau melakukan setiap tugas/kewajiban yang diberikan pada kita?
Bila dikumpulkan, banyak hal-hal tampaknya sederhana bagi kita, namun itu adalah perbuatan yang sebenarnya lebih mementingkan kepentingan diri kita yang tidak mau bersusah payah untuk melangkahkan kaki kita beberapa langkah ke tempat sampah, tidak mau mengangkat tangan kita untuk mematikan saklar lampu di dekat kita, tidak mau menunggu sekitar 15-50 detik untuk menunggu lampu hijau kembali menyala....dan seterusnya.
Segala apapun yang Tuhan lakukan saat di bumi, sebelum masa-masa penyalibanNya, itu menunjukkan bahwa manusiapun dapat melakukan apa yang telah Ia pernah lakukan. Sehingga tak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu untuk melakukannya. Jangan menunggu sampai penyakit berat menghajar kita, jangan menunggu sampai kita jadi tua dan tidak dapat berjalan kemana-mana tapi baru sadar untuk ikut pelayanan…
Segala sesuatu sudah Tuhan ciptakan dan nyatakan adalah baik… berarti begitu juga dengan sesama kita manusia.. mereka bukan musuh kita... sesama kita manusia bukan saingan kita, sebab mereka dan kitapun sama-sama hidup di dunia yang Tuhan percayakan pada kita semua... Kelola lah dunia ini dengan bijak... bila banyak sesama kita yang tampaknya cuek/ merusak lingkungan sekitar, janganlah kita ikut-ikutan serupa dengan mereka melakukan tindakan yang sama...
Jadilah teladan... lakukan yang terbaik... bukan hanya untuk diri kita tapi juga buat Tuhan yang telah mempercayai kita...
Do the best.... God bless you....

Minggu, Desember 14, 2008

Injil adalah ‘madu’ yang memikat (seri penginjilan)


Mungkin masih banyak di antara kita saat ini, melihat penginjilan sebagai suatu kemustahilan – yang tidak mungkin dapat kita lakukan.
Berbicara kepada orang lain tentang firman Tuhan .... Omong kosongkah??!
Selama hampir 4 tahun di tempat kerja saya di sebuah instansi pemerintahan di kota sekitar Jakarta, saya mengalami banyak hal dan terus berusaha bagaimana caranya agar saya dapat menjadi berkat bagi setiap orang yang saya layani.
Dan puji Tuhan, saya bersyukur dapat ditempatkan di instansi tersebut yang dikepalai oleh seorang pemimpin wanita yang bijak, seorang hamba Tuhan juga.
Dalam beberapa kesempatan kami dapat saling bersinergi, mendukung untukt mewujudkan banyak hal dengan harapan dapat menjadi berkat bagi tempat kami bernaung.
Pada tahun ini mungkin awal kegerakan Tuhan di tempat instansi kami bernaung sedang terjadi.
Bermula sejak sekitar bulan Mei 2008, kami diperintahkan untuk mengikuti lomba instansi berprestasi antar kota/kabupaten se-Jawa Barat, lalu kami berusaha melakukan dan membuat hal yang berbeda dalam persiapan maupun saat melakukan presentasi di Provinsi, juga berkat dukungan dari para staf karyawan yang lain.
Dalam presentasinya – Kepala instansi saya yang hamba Tuhan itu, beliau banyak menyebutkan beberapa ayat Firman Tuhan walau tanpa menyebutkan pasal dan dari kitabnya, dan memang dalam sistem kerja kami di instansi yang dikepalainya, berliau terus berusaha berpatokan untuk tetap berada di dalam firman Tuhan. Singkat cerita kami dinyatakan berhasil mendapatkan predikat juara kedua sebagai instansi pemerintah terbaik se-Jawa Barat pada bulan Agustus 2008.
Lalu berselang 3 bulan yaitu bulan November 2008, instansi kami mendapat kunjungan studi banding dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan, dan selama dalam kunjungannya satu hari di tempat kami, dalam presentasi kami berdua, beliau banyak sekali mengutip ayat-ayat firman Tuhan ketika menceritakan/ berbagi pengalaman saat memimpin instansinya, padahal tamu yang datang sekitar 20 orang, tampaknya hampir sebagian besar bukan anak Tuhan dan banyak yang berjilbab. Dalam diskusi itu para peserta studi banding tampak sangat antusias mendengarkan dan banyak bertanya, tampaknya baru kali ini mereka mendengar kata-kata bijak yang seakan membuka wawasan yang baru, seperti ’lakukan pekerjaanmu sebaik-baiknya seperti untuk Allah’, ’saling mendahului memberi hormat kepada orang lain jika kamu ingin diperlakukan hal yang sama’.
Alhasil setelah kunjungan tersebut, beberapa minggu kemudian tepatnya awal Desember 2008 atau beberapa hari sebelum tulisan ini dibuat kami mendapat kabar bahwa para peserta studi banding tersebut melaporkan kepada pemerintah daerahnya, dan ternyata pemerintah daerah Sulawesi Selatan menjadi sangat tertarik mendengar laporannya dan rencananya mereka akan mengirimkan lagi delegasi tingkat tinggi yaitu para pimpinan daerah untuk melakukan kunjungan ke tempat instansi kami, karena mereka baru kali ini melihat ada suatu yang baru dan benar-benar berbeda sama sekali.
Dan instansi kami yang walaupun hanya juara kedua, sudah mencuat ke tingkat Pusat bahkan sampai ke kementerian. Kami diberitahukan bahwa pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menjadi tertarik untuk melakukan kunjungan ke instansi kami pada bulan Januari 2009.
Wowww.... ini suatu hal yang kami berdua tidak pernah mimpikan atau harapkan.... Dalam diskusi kami berdua, beliau sampai mengatakan pada saya ketika hendak memberitahukan kabar kunjungan tersebut ke saya, beliau sampai mengatakan tidak tahu untuk melihat hal ini sebagai kabar baik atau kabar ’buruk’ buat kami. Namun satu hal yang pasti yang kami sepakati dan buktikan bahwa Firman Tuhan itu ternyata adalah ’MADU’ bagi semua umat manusia tak terkecuali para birokrat, adalah ’TERANG’ yang menarik orang untuk melihatnya.Ketika kami mendengar bahwa para peserta studi banding mengatakan bahwa hal-hal ini belum pernah didengar oleh mereka, kami dalam hati dapat menjawabnya, ’MEMANG BETUL ANDA belum mendengar hal ini karena hanya ada di dalam Alkitab, satu-satunya buku yang belum Anda baca.....!!!’
Dan ternyata apa yang terjadi dengan instansi kami pun mulai mendapat perhatian dari Kepala Dinas dan Walikota kami. Beliau menjadi bagaikan ’tersentak’ bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi di tempat kami, dan kami mendengar bahwa beliau berdua berencana untuk menjadikan instansi kami sebagai contoh atau standar bagi 32 instansi pemerintah. Bahkan Walikota kami melaporkan hal ini kepada Menteri, wowwww.... kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi....
Sedemikian dahsyatnya firman Tuhan itu ketika diberitakan kepada banyak orang....
Kami percaya bahwa bila kami bisa melakukan hal yang sederhana ini, berarti Anda juga bisa....
Biarlah nama Tuhan yang dimuliakan....
Benar-benar jadilah 'TERANG' dan 'GARAM' di tempat kuliah, kantor atau di manapun Anda berada.... Jadilah PELAKU Firman Tuhan yang sejati... bukan PENDENGAR....
(Kesaksian dari sdr. Suryadi; keterangan foto : foto bersama dengan para peserta studi banding pemerintah daerah Sulawesi Selatan)

Sabtu, Desember 06, 2008

Melayani ?? Mau...??

“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu.”
(Yohanes 13 : 4-5)
Masih ingatkah kamu tentang peristiwa di mana Tuhan kita Yesus Kristus membasuh kaki murid-muridNya?? Pernahkah kamu membayangkan, melihat tangan-tangan Allah meremas-remas jari-jari kaki orang yang mungkin bau dan kotor?? Sepertinya ada yang janggal ! Mestinya murid-muridNyalah yang membasuh kaki Dia. Andreas yang menyiram air basuhan. Petrus memegang handuk. Tapi nyatanya tidaklah demikian. Mereka terlalu sibuk, dari pada melayani, lebih baik berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (simak Luk.22:24).
Seringkali kita bersikap seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang lebih suka sibuk dengan kepentingan kita masing-masing dibanding melayani Tuhan & sesama. Waktu yang tersedia sudah habis untuk urusan pribadi aza.

But there’s a good news for all of us! Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukanlah suatu tindakan spontanitas doank, tanpa makna khusus tindakan itu perlu. Perhatikan apa yang dikatakan Yesus : “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh.13 : 8b). Dengan menempatkan kaki kita di dalam baskom Yesus, kita menempatkan bagian yang paling dekil, cemar dari kehidupan kita dalam tangan Dia.
Dan kembali simak, Yoh 13:12 mengatakan,
“Sesudah Ia membasuh kaki mereka,..” Perhatikan kata ‘Sesudah’ Yesus membasuh kaki mereka, itu berarti tidak ada yang tidak dibasuh kakinya! MENGAPA INI begitu PENTING??!!
Karena itu menunjukkan bahwa Ia juga membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianatinya. Yesus memberi perhatian yang sama kepada pengkhianat-Nya. Hanya beberapa jam lagi, oleh Yudas, Yesus akan diserahkan pada tentara-tentara Romawi. Tetapi, saat ini kaki itu dibelai oleh Kristus. Itu tidak berarti bahwa tugas itu gampang bagi Yesus.
Itu tidak berarti gampang bagi ANDA !

Itu berarti Tuhan tidak akan minta kepada Anda melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Dia. 

author & written by admin