Khotbah Minggu, 18 April 2021
Bacaan Alkitab Yakobus 3 : 1-12
Tema : Mengimpartansikan Perkataan Berkat
“Walaupun lidah adalah anggota yang kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah betapa kecilnya api, ia
akan dapat membakar hutan yang besar( 5 )
Lidah adalah sebuah
bagian organ tubuh yang terletak di bagian lantai mulut. Fungsinya sebagai
pengecap rasa dan juga untuk menghasilkan lafal huruf ketika kita berbicara,
sehingga dengan adanya lidah kita dapat membentuk huruf-huruf yang akan
diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Selain itu Allah menciptakan lidah dalam
mulut dengan maksud agar manusia dapat memuji-Nya. Sadarilah bahwa kata-kata
yang keluar dari mulut kita dikendalikan oleh lidah dan bisa menjadi ujung pena Tuhan untuk
memberkati orang lain. Oleh sebab itu Tema Firman Tuhan pagi ini “Mengimpartansikan
Perkataan Berkat” Melalui perkataan Berkat Orang bisa merasakan kasih Karunia
Tuhan lewat apa yang kita katakan. Dan juga sebaliknya orang bisa menjadi
hancur lewat kata-kata negatif kita . Semuanya ini merupakan sebuah pilihan,
apakah kita mengeluarkan kata berkat apa kutuk. Mengapa Tuhan mengingatkan
supaya Jemaat GBI Immanuel membaca atau memperkatakan Mazmur 91 dan itu seharusnya
bukan hanya pada waktu ibadah saja tetapi tiap-tiap pribadi kita di manapun,
kapanpun kita bisa membacanya karena
kita sekarang sedang di era pandemi perlu adanya perlindungan Tuhan.
Dan dari perkataan
Firman yang hebat dalam Mazmur 91 itu, maka kita akan merasakan Janji Tuhan seperti
yang tersirat dalam Yeremia 17 : 7 – 8
Mengapa Lidah dan
Perkataan perlu dijaga :
1 . Dalam Perkataan ada Kuasa
“walaupun lidah adalah anggota yang kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah betapa kecilnya api, ia
akan dapat membakar hutan yang besar( 5 )
Alkitab mengatakan :
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, itulah Firman iman yang
kami beritakan. Sebagai orang percaya kita harus bisa menjaga ucapan atau
tutur kata kita. Sebab setiap ucapan yang keluar dari mulut kita sering kali tanpa kita sadari sudah melukai
hati dan perasaan orang lain. Pepatah
mengatakan: Lidah lebih tajam dari pedang.
Dari lidah akan menghasilkan
perkataan, dan dari perkataan ada kekuatan yang tersimpan serta akan
menghasilkan kuasa yang akan kita nikmati dalam kehidupan. Dan setiap
perkataan entah itu positif atau negatif akan berdampak dalam kehidupan kita.
Firman Tuhan katakan bahwa perkataan akan mendatangkan kuasa kepada kita. Oleh
sebab itu penting bagi kita untuk berkata-kata seperti apa yang dikatakan
Firman Tuhan. Manakala kita lelah katakanlah “ Aku kuat di dalam Kristus”.
Di saat kita tertekan katakanlah”Dalam
Kristus aku mampu menanggung segala perkara” Di saat kita mengalami kekurangan
katakan : Allahku akan mencukupi segala keperluanku menurut kekayaan dan
kemuliaan di dalam Kristus Yesus. Dan di saat kita mengalami sakit katakan “
Oleh bilur-bilur-Nya Aku telah sembuh. Dengan memperkatakan Firman, kita sesungguhnya sedang mengimpartansikan Kuasa dan membentuk pribadi kehidupan yang tangguh. Dari yang tidak ada
menjadi ada, dari yang bodoh menjadi berhikmat, dari yang lemah menjadi kuat,
dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak mampu menjadi bisa. Oleh sebab
itu jika kita menginginkan hal yang baik,masa depan yang baik, kuncinya adalah
memperkatakan hal-hal yang baik.
2. Perkataan menentukan kita diberkati atau terkutuk “siapa yang mau mencintai hidup, dan mau melihat hari-hari baik Ia harus
menjaga lidahnya”
( 1 Petrus 3 : 10a ) Adapun Perkataan seperti doa kita. Kebenaran kebaikan dan
kesucian, yang kita ucapkan melalui mulut, akan mendatangkan berkat bagi kita
Dan sebaliknya
kenajisan, kata-kata kotor, kekhawatiran dan kesalahan yang kita ucapkan akan
mendatangkan kutuk bagi kehidupan. Ketika
perkataan berkat diucapkan, maka berkat itu akan mengembang menjadi suatu
tudung yang menyelubungi kita di dalamnya, sehingga hidup kita selalu berada
dalam suasana berkat Allah. Demikian juga dengan kutuk, ketika kita mengucapkan
perkataan yang mengundang kutuk, kutuk itu akan menjadi racun yang menye bar
keseluruh syaraf, sehingga ia akan melemahkan kehidupan dan yang pada akhirnya
akan mencelakai kehidupan kita. Itulah sebabnya Alkitab berkata ”Hidup dan mati dikuasai lidah. Siapa yang
menggemakannya, akan memakan buahnya”( Amsal 18 : 21 ) Disini jelas bahwa
Firman Tuhan sedang mengingat kan kita, untuk bisa menjaga setiap perkataan
yang kita ucapkan. Contoh : ***
3. Allah memperlakukan kita sesuai dengan ucapan kita. ”Katakanlah kepada mereka: demi Aku yang hidup, demikianlah Firman
Tuhan, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku demikianlah akan Ku-katakan kepadamu”
( Bilangan 14 : 28 ) Pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah berjanji akan membawa mereka ke Negeri yang penuh susu dan madu. Kendati pun demikian
Bangsa Israel banyak yang tidak sampai ke tanah Perjanjian karena banyak
tantangan dan rintangan yang pada akhirnya mereka bersungut-sungut dan marah
kepada Musa serta berkata” Lebih baik kami mati di tanah Mesir atau di padang
gurun ini. Mengapa kamu membawa kami ke negeri ini supaya kami tewas oleh
pedang. Dan Alkitab membuktikan bahwa Allah memberlakukan mereka seperti yang
mereka katakan. Alkitab mencatat dari angkatan yang keluar dari tanah Mesir
semua tewas di padang Gurun kecuali Yosua dan Kaleb. Ketika kita sedang
menghadapi problema dan masalah biasa nya kita mengeluh dan mengatakan sesuatu.
Tetapi kita harus ingat bahwa Allah akan memberlakukan seperti apa yang kita
katakan. Karena setiap perkataan yang kita ucapkan selalu didengar oleh Tuhan.
Dan apa yang kita katakan, akan menggerakan tangan Tuhan untuk turun memberkati
kita.
4 . Setiap Perkataan harus dipertanggung
jawabkan “Setiap kata-kata yang
sia-sia, yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari
penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut
ucapanmu pula engkau akan dihukum”( Mat 12 :36-37 )
Berapa banyak kita berkata-kata selama kita hidup di dunia
akan dihitung oleh Allah. Tiada satupun kata yang telah kita ucapkan yang tidak
terdeteksi oleh Allah, baik terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, maupun
terhadap Tuhan, yang tidak akan dibukakan. Semua akan terpampang di hadapan
Allah. Dan Allah akan meminta pertangungjawaban setiap perkataan kita. Jika kita
mengatakan perkataan yang baik, maka kita akan diperlakukan baik dan jika kita
mengatakan, perkataan yang jahat maka kita akan dihukum, sesuai apa yang kita
katakan. Dalam setiap kehidupan kita selalu diperhadapkan dengan Berkat atau
Kutuk dan itu semua tergantung dari otoritas kita masing-masing. Kalau hidup
kita selalu berharap untuk diberkati Tuhan, mari kita impartasikan perka taan
Berkat baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, sehingga hidup
kita pasti menerima Berkat yang luar biasa. Tuhan Yesus Memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt.
Agus Octavianus