Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Rabu, Maret 31, 2021

Menjalin Hubungan Kasih

Khotbah Minggu, 14 Maret 2021

Bacaan Alkitab : Ibrani 13 : 1 – 3

Tema : Menjalin Hubungan Kasih

 

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan pada hakekatnya manusia juga adalah makhluk sosial  yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai warga negara yang baik  yang hidup ditengah masyarakat heterogen tentunya kita harus mau membaur dan mengadaptasi dengan lingkungan, itulah yang disebut hubungan.  Menjalin sebuah hubungan adalah suatu keharusan, akan tetapi untuk mewujudkan kearah sana tidaklah semudah membalik telapak tangan karena ada harga yang harus dibayar .

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, tentunya sangatlah berbeda dengan malaikat dan juga binatang. Malaikat mempunyai cinta kasih tetapi tidak memiliki seks sehingga ditugasi oleh Allah hanya untuk melayani.

Binatang mempunyai seks tetapi tidak mempunyai cinta kasih sehingga dalam dunia perbinatangan tidak ada satu lembaga pun yang mengatur tentang perilaku hubungan antar binatang yang ada adalah hukum rimba.

Sedangkan manusia mempunyai seks dan juga mempunyai cinta kasih, sehingga dalam menjalin suatu hubungan yang resmi dalam ikatan cinta kasih ada lembaga yang mengatur dan melindungi secara payung hukum yaitu lembaga perkawinan. Dalam surat Ibrani 13 : 1-3 Rasul Paulus mengingatkan kepada kita bagaimana tindakan nyata menjalin hubungan kasih.

 

1 . Saling Menjaga “ Peliharalah kasih Persaudaraan”( 1 )

Kita tidak dapat hidup sendiri di muka bumi ini, karena memang Tuhan tidak menciptakan dan menghadirkan kita ke dunia ini sebagai mahluk asing dan hidup sendiri. Kita membutuhkan Tuhan secara spiritual yang kaitannya de ngan   kebutuhan rohani karena kita memang manusia rohani. Kita juga sangat membutuhkan sesama dalam pergulatan hidup di bumi ini. Dan kita sebagai mahluk social yang berarti kita saling berinteraksi satu sama lain. Dan ketika kita berinteraksi sudah pasti ada benturan, gesekan dan masalah yang timbul. Untuk tetap menjaga agar hubungan atau relasi kita bisa tetap terjaga dengan baik dan demi mempertahankan komunitas walau  itu  merupakan hal yang tidak mudah. Kendati tidak mudah bukan berarti tidak bisa.

Caranya ialah dengan  :

·        Membuang dusta . Karena dusta adalah kata kata bohong yang tidak baik, tetapi sering dilakukan oleh kita. Oleh sebab itu lebih baik kita buang kata kata dusta itu dari kehidupan komunitas kita, karena Dusta adalah virus perusak hubungan kita. Pepatah : Jangan ada dusta dian tara kita. Rasul Paulus katakan : “Karena itu buanglah dusta dan ber katalah benar seoarang kepada yang lain, karena kita sesama anggo ta “( Ef 4 : 25 ) Komunikasi kita hendaklah komunikasi yang dibangun di atas kejujuran karena itulah yang dikehendaki Allah bagi kita.

·        Berkatalah benar. Benar artinya tidak salah, sesuai dengan apa adanya Tidak ditambahi atau tidak dikurangi. Bisa dipertanggung-jawabkan. Bisa dipercaya kata-kata kita dan bisa dipegangang oleh orang lain tanpa manipulative. Dengan berkata benar berarti kita bisa menyelamatkan hubungan kita dengan sesama. Rasul Paulus menegaskan : “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia”( Ef 4 : 29 )

·        Bersedia mengampuni. Dihianati, disakiti serta dibohongi oleh orang yang kita sayangi itu sangat menyakitkan dan sulit untuk dilupakan sampai kapanpun. Dan hal ini akan berdampak secara psikologis pada orang yang mengalami pesakitan itu. Terkadang kita menjadi pribadi yang angkuh dan sombong karena tanpa berpikir panjang kita telah melakukan perbuatan yang membuat hati orang menjadi terluka. Akan tetapi sesakit apapun sakit hati yang pernah kita alami, Tuhan tetap mengingatkan dalam doa Bapa kami untuk tetap mengampuni.

 

2 . Saling Perhatian ( 2 ) Surat kepada orang Ibrani ini merupakan sebuah ajakan untuk para pengikut Kristus supaya lebih ekstra saling memberi hati, guna meneguhkan kebersamaan dan persaudaraan itulah yang disebut Perhatian

Pepatah mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Mather Theresia mengatakan yang menghancurkan dunia bukanlah bom Atom penyakit kanker atau bencana alam. Tetapi yang dapat menghancurkan dunia ketika orang sudah tidak lagi mempunyai perhatian seorang kepada yang lain.

Surat yang ditulis dan ditujukan kepada orang Ibrani ini, penting untuk diperhatikan. Karena hanya dengan kesatuan hati, saling memperhatikan dan saling mendorong dalam hal kasih dan juga dalam pekerjaan baik inilah hakikat kehidupan Kristiani. Yesus berkata “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan dibawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki Dian “ Artinya bahwa setiap kebaikan , kebenaran dan keadilan yang kita katakan dan lakukan harus dinyatakan keluar, supaya dapat dilihat orang. Begitupun dalam kehidupan keluarga kita harus ada saling perhatian satu dengan yang lain supaya ada komunikasi yang hidup sehingga terjadi jalinan kasih diantara anggota keluarga itu sendiri.

Korelasi hubungan kita dengan Tuhan dan korelasi hubungan kita dengan sesama manusia itulah yang disebut cinta.

 

3. Saling menerima. Saling menerima itu artinya saling menyukai, saling mem butuhkan, saling menghargai, saling menopang dan sebagainya. Saling menerima pada kenyataannya susah-susah gampang karena saling menerima harus mengetahui hukum timbal balik. Kalau kita mau disayang kita juga harus sayang, kalau kita mau dihormati kita juga harus mau menghormati orang lain.

Dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bergereja sudahlah pasti ada perbedaan. Akan tetapi janganlah perbedaan itu dijadikan untuk saling menghakimi, saling mencederai, saling menyakiti satu sama yang lain. Tetapi hendaknya perbedaan di antara kita bisa dijadikan untuk saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi dan saling menerima, agar kita bisa tumbuh bersama menjadi semakin serupa dengan Kristus. Kita harus ingat berbeda itu bukan berarti salah, berbeda itu tidak harus saling bermusuhan, berbeda itu merupakan hal patut kita syukuri, tetapi hidup saling menerima merupakan anugrah yang terbesar dalam kehidupan kita. Bapak/Ibu sdr yang dikasihi Tuhan salah satu ciri untuk dapat membangun karakter Kristus adalah dengan Menjalin Hubungan Kasih dengan saling menjaga, saling Perhatian dan saling menerima itulah yang dikehendaki Tuhan bagi kita. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Iman yang Mengubahkan Situasi

Kehidupan manusia tidak terlepas dari masalah. Besar kecilnya masalah tergantung bagaimana kesiapan dalam menghadapinya. Salah menanggapinya bisa mengakibatkan hal yang fatal dan kehancuran bahkan penyelesaian yang tidak semestinya.


Anak Tuhan punya cara untuk mengatasi masalah yaitu melalui iman kepada Yesus sehingga dapat keluar sebagai pemenang. Sangat jelas dituliskan dalam I Yohanes 5:4-5, kemenangan bagi anak-anak Tuhan yaitu iman kita yang mengalahkan dunia.


Memiliki iman kepada Yesus yang telah menanggung dosa menjadi jawaban atas segala persoalan kita, Yesus sanggup mengubah situasi mengatasi pergumulan berat kita.


Dasar membangun iman yang mengubah situasi :

1. Memiliki iman dari doa 

Yohanes 15:7, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."


Kesibukan keseharian kita terkadang menjadi hambatan untuk membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Cobalah dengan mengambil tempat khusus dan berdoa dengan suara keras dan konsentrasi berdoa.


Kehebatan akal kita seringkali tanpa sadar membatasi kuasa Allah, serahkan sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Dia akan menjawab doa dengan yang tidak terpikirkan oleh kita 


Bangun iman dari doa, karena Yesus hanya sejauh doa.


2. Memiliki iman yang bangkit karena Rhema

Yohanes 15:7

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."


Tinggal dalam hadirat Tuhan maka telinga ini akan peka mendengar suara Tuhan, Tuhan akan memberikan arahan/petunjuk untuk menghadapi situasi/masalah yang dihadapi.

Logos yang didengar akan menjadi rhema yang membangkitkan iman kita 


Pernyataan Tuhan yang menjadi Rhema dalam diri Hana (1Sam1:1-28) membuatnya tidak putus asa berharap pada Tuhan yang sanggup memberikan mujizat yang besar.


3. Memiliki iman dengan tekad yang bulat

Keteguhan perempuan sakit pendarahan 12 tahun (Matius 9:20) menerobos kerumunan dalam kelemahan fisik untuk menjamah jumbai jubah Yesus dan ia mendapat kesembuhan 


Datang pada Tuhan dengan tekad bulat, percaya dan beriman sungguh-sungguh pada Yesus percayalah Tuhan pasti turun tangan. Iman yang pantang menyerah mendatangkan mujizat. 


4. Memperkatakan Iman

Iman perlu dideklarasikan, Iman sebesar biji sesawi saja cukup untuk mujizat besar terjadi (Matius 17:20).

Abram diganti nama menjadi Abraham (Kejadian 17:5) artinya Bapak segala bangsa, Sarai diganti namanya menjadi Sara (Kej 17:15-16) artinya Ibu segala bangsa. Mereka pastinya saling memanggil dengan nama baru yang mengandung perkataan iman menjadi Bapak/Ibu segala bangsa, sehingga pada usia tuanya yang dirasa tidak mungkin, mereka masih bisa mendapatkan anak yang kelak menjadi bangsa yang besar.


Percayalah bahwa Tuhan Yesus sanggup menjawab persoalan hidup kita, segelap apapun jalan yang harus dilalui, atau seberat apapun beban yang harus dipikul. Tetap memilih jalan Tuhan. Jalan Tuhan pasti yang terbaik dan paling tepat untuk kita, semua janjinya tidak ada yang tidak terpenuhi.


Tetap kuat dan terus berjuang, Amin


Pos Pelayanan BSD 

GBIS Bukit Karmel

Pdm. Hosea Bambang S.

Jumat, Maret 05, 2021

Hidup Saleh

Tema : Hidup Saleh

Referensi : 2 Petrus 2 : 1-5

 

Sebelumnya mari kita pahami dulu arti kata “SALEH” menurut Kamus besar Bahasa Indonesia :

1.     Taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah

2.     Suci dan beriman

Dengan kata lain hanya diri kita sendirilah yang mengetahui persis ketulusan hati kita apakah kita taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah atau apakah kita sudah suci dan beriman? Jadi hanya kita dan Tuhan yang tahu seperti analogi hanya supir bajaj dan Tuhan yang tahu kapan dia akan berbelok.

Tidak perlu mengandalkan penilaian orang lain, jangan kita mengandalkan pujian orang lain yang hanya melihat kita dari luarnya saja. Ingat firman Tuhan yang memperingati kita di Yeremia  17:5, Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!””

 

Mari kita baca ayat Nas dari tema yang diberikan, di II Petrus 2 : 1-5

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

2:4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

2:5 dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;

dilanjutkan dengan pembacaan Filipi 2 : 15, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.

Melalui II Petrus 2 : 1-5 ini Rasul Petrus dan Filipi 2 : II15 yang ditulis oleh Rasul Paulus, kedua Rasul ini berusaha memberikan peringatan bagi kita semua untuk semakin waspada dan lebih peka dengan apa yang terjadi di sekitar kita, dengan apa yang terjadi dengan perilaku/kehidupan kita apakah sesuai dengan firman Tuhan atau tidak?

Perlu kiranya kita semua merenungkan kembali beberapa poin berikut ini :

- untuk apa kita menjadi seorang Kristen?

- Untuk apa kita mengikuti ibadah tiap minggu, apalagi ibadah via online seperti ini apakah masih ada kerinduan yang menggebu-gebu untuk menantikan persekutuan yang indah ini?

- Apakah kita akan merasakan kehilangan bila kita tidak mengikuti persekutuan ibadah 1 kali pun?

- Apakah kita merasakan kehilangan atau ada yang kurang bila kita sudah tidak melakukan doa pagi?

- Atau sudah lama tidak membaca firman Tuhan?

- Apakah kita sudah tidak memiliki kerinduan/ beban untuk mendoakan/ menjangkau orang-orang di sekitar kita? Apakah kita selalu menjadi pendamai di manapun kita berada, bukan menjadi komporter?

- Apakah cinta mula mula kita pada Tuhan sudah menjadi dingin atau menghilang?

- Apakah kita sudah kehilangan tujuan utama menjadi seorang Kristen adalah Surga tujuan kita?

 

Apa yang akan terjadi bila kita kehilangan cinta kita pada Tuhan, kehilangan arah tujuan kita hidup di dunia ini?

Matius 5:13, "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Atau tidak di antara keduanya pun, Allah membenci perilaku demikian,

Wahyu 3:16, ”Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”

 

Mari kita pulihkan Cinta Mula mula kita kepada Tuhan, mari kita mengarahkan kembali arah tujuan kita hidup di dunia ini, yaitu Surga – Rumah Bapa di Surga tujuan kita bersama. Dengan mencari Yesus, mendekat kepada Tuhan Yesus dalam doa dan persekutuan kita yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Kita mempunyai Tuhan Allah yang hebat, yang punya hati buat kita, yang sayang ma kita, padahal Dia Tuhan loh, bisa saja Dia ga suka dengan semua ciptaanNya dan menghancurkan semuanya. Namun Tuhan Allah tidak melakukan itu, melainkan Dia membiarkan semuanya berjalan apa adanya, seperti dikatakan Tuhan Yesus dalam perumpamaan Gandum dan ilalang, yang pada akhirnya akan ada hari Penghakiman akhir dari segala sesuatu di dunia ini.

Matius 13:30, “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Dijelaskan pengertiannya dalam II Petrus 2 : 9, “maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,”

 

Oleh karena itu, baiklah kita berlomba-lomba mengejar tujuan akhir yaitu Sorga – keselamatan hidup yang kekal, tinggal di rumah Bapa, dengan hidup saleh di hadapan Tuhan, ada 3 hal yang perlu kita lakukan :

1.     Hidup Takut akan Tuhan (Dengan iman kita mengamini Tuhan itu hidup dan berdiam di dalam kita melalui Roh Kudusnya, Dia Tuhan Allah yang kita sembah dan puja)

Ibrani 12:28-29, “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”

 

2.     Hidup Bergantung pada Tuhan (mengandalkan Tuhan di setiap rencana, tindakan dan seluruh segi kehidupan kita)

Ibrani 11:6, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

 

3.     Hidup taat pada Tuhan (merenungkan firmanNya siang dan malam, dan dan firmanNya hidup di dalam kita terus mengingatkan kita setiap saat kita hendak melakukan suatu dosa sekecil apapun dan tidak melakukannya).

Yakobus 1:21-22, “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri

 

Written by ssr

Pembicara : dr. Suryadi Ramli

Kasih adalah Kasih

POS_Pelayanan BSD

21 Februari 2021


Kasih adalah kasih 


Definisi kasih adalah Kasih, tidak ada yang lain. 

Banyak orang mendefinisikan kasih dengan berbagai macam cara. Sehingga untuk merayakannya dibuat 1 hari khusus, yaitu Hari Valentine. Disitulah berbagai macam ekspresi kasih dituangkan. Di kalangan anak muda, ini adalah hari yang dinantikan dengan berbagai persiapan yang tanpa disadari bisa berakibat buruk dan fatal. 


Sangat ironis, 365 hari dalam setahun, hanya 1 hari kesempatan untuk menyatakan kasih. Wajarkah kita yang mendapat anugrah kasih Allah setiap detik memberikan kasih hanya 1 hari dalam setahun ?  Kasih harus dinyatakan setiap saat seperti Allah memberikan kasihnya setiap saat.


Dalam Bahasa Yunani, ada 4 kata yang memiliki arti yang sama yaitu kasih namun dengan lingkup yang berbeda.

1. STORGE Kata benda στοργη - STORGÊ dengan kata kerjanya STERGEIN berarti kasih mesra dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya.

2. EROS, artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.

3. FILEA, Kata benda φιλεω - PHILEÔ dengan kata kerjanya φιλειν - PHILEIN berarti kasih sayang yang sejati antar sahabat dekat. 

4. AGAPE, Kata benda αγαπαω - AGAPAÔ dengan kata kerjanya αγαπαν - AGAPAN, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli kepada siapapun. Seringkali disebut dengan kasih yang walaupun.


Perikop mengenai Kasih dari 1 Korintus 13 : 1-13 menyatakan dengan jelas mengenai kasih. Kasih yang kita punya memiliki nilai yang harus dipertahankan dan diwujudkan dalam bukti nyata buah roh dalam kehidupan sehari-hari. 


Kasih terbesar yang patut di teladani dalam Yohanes 3:16


Nilai yang dapat diambil dari Kasih yang adalah kasih 

Kasih adalah karunia 

Kasih adalah karunia/pemberian Allah. Allah memberi teladan dengan memberikan anak-Nya yang tunggal dan datang sebagai juruselamat untuk menyelamatkan umat manusia

Yohanes 3: 16b sehingga ia telah mengaruniakan anaknya yang tunggal 

Efesus 2:8 sebab karena kasih karunia diselamatkan oleh iman bukan hasil usahamu tapi karunia Allah 

Kasih adalah percaya 

Bukti kasih terlihat dari saling percaya satu dengan yang lainnya 

Yoh 3:16C …. yang percaya kepadanya tidak binasa

• Kasih adalah kekal

Kasih yang tak lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan 

Yohanes 3 : 16D … melainkan beroleh hidup yang kekal


Selama masih bersalut daging. kasih kita mudah sirna. Namun kita memiliki kasih Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita dengan kasih karunia yang besar dan kasih-Nya kekal sehingga memampukan kita untuk bisa mengasihi dan melakukan yang terbaik bagi sesama kita


Mari kita responi kasih Allah ini secara vertical dengan mengasihi Allah dan secara Horisontal kita wujudkan dalam bukti nyata kasih kepada sesama kita. Amin 🙋‍♂


Pdt. Martin Lukas W

POS_Pelayanan BSD

GBIS Bukit Karmel