Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Desember 18, 2022

Mari Nyatakan Kasihmu dengan Kebajikan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 Desember 2022

    Firman Tuhan hari ini berkait selalu memikirkan hal untuk berbuat baik.

I Korintus 13 : 4, "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Raja Daud pernah bertanya pada Tuhan, bagaimana kubalas kebaikanMu?

Kita akan memasuki perayaan Natal, bahwa Natal itu adalah Kasih.

Allah tidak berpikir bahwa manusia yang menjelma menjadi Allah, melainkan Allah yang menjelma menjadi manusia, itu adalah bukti keajaiban Allah.

Makna natal yang sesungguhnya memberikan kita arti hubungan kita dengan Allah sendiri begitupun juga kasih kita terhadap sesama kita manusia.

Bagaimana menyatakan kasih dengan Kebajikan?

Saya membaca suatu survei pendapat dari para anak-anak, yang menyatakan berbagai ragam pendapat menurut pendapat pribadi mereka masing masing. 

Kasih itu adalah PERINTAH! Saudara-saudara semua, kita dipanggil untuk menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak mempunyai pilihan selain mengikuti perintah Tuhan.

Yohanes 15, Yesus mengatakan, "inilah perintahKu supaya kamu saling mengasihi!!"

Kasih itu sabar, kasih itu rendah hati, ia tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Oleh karena itu Kasih juga adalah Kebajikan juga.

Perlu kita pahami, bahwa kasih itu PERINTAH supaya orang lain melihat perbuatan kita!

Pada Lukas 8 : 40 - 56, yang pertama kepada Yairus dan kepada 2 orang perempuan yang mengalami perdarahan yang saking miskinnya sampai namanya tidak tercatat karena tidak dikenal.

Yesus menjadi populer kemanapun DIA pergi, dalam pelayananNya, berkhotbah, mengobati orang. Namun Yesus tetap memerlukan waktu menyendiri dan juga fokus dalam pelayanannya, di tengah kesibukanNya, DIA pun memberikan perhatian bagi sosok demi sosok yang memerlukan pertolonganNya.

Jadi Yesus tidak membicarakan KASIH, tidak hanya membicarakan KEBAJIKAN, namun DIA juga menunjukkan perbuatanNya melalui menyembuhkan dan melakukan banyak mujizat bagi banyak orang.

Hal pertama, MEMBERI PERHATIAN kepada MEREKA.

Semua orang di dalam ruangan ini pasti tidak ada yang tidak dapat memberikan perhatian!

Pada Lukas 8 : 42, di ayat ini Yesus tidak disebutkan menuju ke suatu tempat tertentu, bisa jadi DIA sedang mencari suatu tempat yang luas untuk DIA berbicara dan berkhotbah. Di tengah banyak orang yang berdesak desakan, Yairus berusaha mendekati Yesus untuk meminta pertolongannya untuk menolong anaknya. Di satu sisi, bisa jadi tindakan Yairus ini dianggap sebagai suatu gangguan di tengah rencana jadwal Yesus melayani, seolah Yairus memaksakan Yesus bahwa problemnya adalah prioritas yang harus didahulukan.

Demikian juga dengan kita yang sedang menghadapi problem lalu datang problem baru, kita haruslah menjadi fleksibel mana yang lebih prioritas problem yang harus segera diselesaikan dan dibereskan sesegera mungkin.

Namun dalam perjalanan Yesus tergesa gesa ke rumah Yairus, ada seorang perempuan yang mengalami perdarahan menyentuh jumbai jubahnya.... dan hanya Yesus yang merasakan ada tenaga yang keluar dari diriNya, dan Tuhan Yesus berhenti mendekati perempuan tersebut!

Sekalipun dunia ini semakin individualistis, Tuhan Yesus tetap memberikan perhatian!!

Hal yang kedua, pada ayat ke-47 dari Lukas 8, "47Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh.

48

Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

MENDENGARKAN ORANG LAIN yang sedang berbicara denganNya!

Tuhan Yesus mendengarkan cerita curhatan orang lain yang sedang berbicara dengan DIA. Namun saat ini tidak jarang orang yang saling berbicara tidak menatap lawan bicaranya, memberi kesan seolah pembicaraan kita tidak diperhatikan!

Setelah Yesus memberikan perhatian kepada perempuan yang mengalami perdarahan, dan pernyataan Tuhan Yesus kepada perempuan itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" WOWW...... keluh kesah saya didengarkan, bisa jadi perempuan tersebut pergi dengan rasa syukur, kebanggaan selain dia telah sembuh, dia menjadi percaya diri karena kesembuhannya dan tidak merasa dikucilkan oleh lingkungannya.

Hal yang ketiga, YESUS MENYATAKAN KEBAJIKANNYA dengan RENDAH HATI

Lukas 8 : 49 - 56, "49

Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!"

50

Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."

51

Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya.

52

Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur."

53

Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.

54

Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah!"

55

Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.

56

Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapa pun juga apa yang terjadi itu."

Tuhan Yesus yang melakukan mujizat itu, Yesus tidak memamerkan mujizat yang telah DIA buat, malah melarang semua orang yang ada di situ untuk tidak boleh memberitahukan kepada siapapun.


Nyatakan KASIH saudara sebagai KEBAJIKAN yang sudah Tuhan Yesus contohkan pada kita, dengan melakukan TINDAKAN KEBAJIKAN, MENDENGARKAN, dan RENDAH HATI.

Apa yang sudah Tuhan contohkan itu tidak ada yang sulit, kita semua dapat melakukannya!!



Preacher :  Pdt. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

written by : ssr







Minggu, November 20, 2022

Iman Akhir Jaman

I

badah Raya GBIS BK - Minggu, 20 November 2022

    Waktu berjalan tanpa terasa, dan kita yang berada di dalamnya, kita akan mengalami berbagai tantangan, dan menjalani proses demi proses kehidupan. Konon dikatakan bahwa di tahun 2023 akan menjadi tahun yang suram, sudah mulai banyak perusahaan yang mengurangi jumlah tenaga kerjanya.

    Tema firman Tuhan pagi ini, berbicara tentang IMAN AKHIR JAMAN, apakah iman sebatas yang kita ucapkan atau didengar saja. Tantangan ke depan akan semakin besar dan potensi menggoyahkan iman kita. Lukas 18 : 8.

    Yakobus 2 : 26, "26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."

Iman hanya kita mengerti namun  tidak pernah tidak kita lakukan, akan dapat menggoyahkan kita tatkala 'goyangan' tekanan kehidupan semakin keras menekan kita!

Mari kita buka firman Tuhan di Ibrani 11 : 1-40, "1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

3

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat."

Kita akan belajar dari bapak segala bangsa, yaitu ABRAHAM, Abraham yang seumur hidupnya berdiri di hadapan Tuhan sampai ke tanah Perjanjian. Abraham tetap memegang janji Tuhan dan tetap berdiri berkenan di hadapan Tuhan. Demikian juga kita tetap teguh berdiri di hadapan Tuhan Yesus Kristus sampai akhir jaman sekalipun.

    Kitab Kejadian 22 : 1-19, Pengajaran iman akhir jaman yang harus kita miliki.... melalui Abraham, Tuhan Allah mencoba Abraham untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal. Dan Abraham dengan patuh melakukan apa yang Allah firmankan padanya. Abraham mendengar dan melakukan perintah Tuhan. Iman akhir jaman adalah iman yang harus disertai dengan perbuatan, supaya iman itu menghasilkan buah.

    IMAN itu harus dilakukan, dengan proses :

1. MENDENGAR ! Telinga yang kita miliki ada 2 buah, artinya kita harus lebih banyak mendengar firman Tuhan! Roma 10 : 17, "17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Firman Tuhan yang kita bacakan dan renungkan tiap hari, harus dibacakan dan suara kita terdengar dengan jelas. Iman yang mendengarkan firman Tuhan.


2.  Iman yang DILAKUKAN!!   

Kejadian 22 : 8, "8Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Roma 10 : 17, "17Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Iman Akhir Jaman adalah iman yang sudah mendengar firman Tuhan dan melakukannya. Dan iman yang diuji,  menjadi iman yang terbukti hidup di dalam firman Tuhan. Seperti Abraham, yang mendengar dan melakukan firman tuhan mempersiapkan segala sesuatunya untuk mempersembahkan anaknya. Namun di akhirnya Allah menyediakan domba untuk korban persembahan yang kudus sebagai bukti imannya yang teruji di hadapan Tuhan. Jehova Jirreh - Allah yang menyediakan bagi kita.

    Ketika kita mengalami ujian/ cobaan, baiklah kita hidup berjaga-jaga di dalam firman Tuhan, biarlah terjadi kehendak dan mujizat Tuhan dalam seluruh segi kehidupan kita. Bila ada banyak persoalan dalam usaha kita, pekerjaan kita, masalah pada anak - anak kita, keluarga..... segera carilah pada Tuhan, berserulah pada DIA.

    I Petrus 1 : 7, "7Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."

    Inilah iman akhir jaman yang dikehendaki Tuhan .... yang tahan uji!

    Kejadian 25 : 7-8, "7

Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun,

8

lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya."

Kejadian 11 : 26-32, "26 Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.

27

Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot.

28

Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim.

29

Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai, dan nama isteri Nahor ialah Milka, anak Haran ayah Milka dan Yiska.

30

Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak.

31

Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.

32

Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran."

    Abraham sejak dipanggil Allah, di usia sekitar 50 tahun sampai dia mencapai tanah perjanjian mencapai usia 175 tahun, Abraham TERUS MEMELIHARA IMANnya ..... seumur hidupnya dia tetap beriman kepada Tuhan Allah....

3. Iman Akhir jaman adalah Iman yang DIPELIHARA !!

    II Timotius 4 : 27, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."



Preacher : Pdt. Dr. Martin Lukas Winarto, MA, M.Th, D.Min, D.Ed

Written by : SSR

Minggu, November 06, 2022

HIDUP GAYA bukan GAYA HIDUP Orang Percaya

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 6 November 2022

    Saya sedang mempelajari HIDUP GAYA bukan GAYA HIDUP. Diinfokan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih sulit dari tahun ini. Aparat pemerintah sudah mulai melakukan perubahan untuk lebih efisiensi dan sederhana dalam berpenampilan sekalipun.

Gaya Hidup itu adalah sesuatu yang menonjol dari apa yang kita pikirkan, yang tidak sepantasnya, tidak sepatutnya dan tidak dapat membedakan mana yang menjadi antara keinginan dan kebutuhan dan apa yang menjadi prioritas. Cenderung over.

Alkitab mengajarkan kita untuk hidup sederhana, bukan untuk menjadi orang kikir/ pelit, kita menjadi biasa biasa saja namun berbobot! Hidup sederhana itu penting bagi kita orang-orang percaya. 

Mari kita baca Ibrani 13 : 5, "5Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Taruhlah uang itu di tempatnya, jangan di hati, dan gunakan seperlunya. Taruh uang di dompet, di tas, di bank. 

Saya mengajarkan pegawai saya untuk hidup sehat, mulai dari membeli barang-barang keperluan  sehari-hari, pilihlah produk yang awet. Dan menahan diri untuk memenuhi keinginan hanya sekedar untuk gaya hidup. Harus rajin menabung dan mengelola keuangan dengan bagi.

Hidup Gaya bukan Gaya Hidup orang percaya!! Cukupkanlah diri kita.

Tuhan Allah telah berfirman dan menegaskan bahwa Tuhan tidak akan sekalipun meninggalkan kita anak-anak Tuhan. Namun janganlah kita sekali kali mencobai Tuhan, dengan memenuhi semua keinginan kita demi gaya hidup yang sia-sia. 

Gaya hidup itu selalu menuntut terupdate, terdahulu, terdepan dan seterusnya.... sebab segala apa yang diproduksi oleh dunia ini hanyalah sekedar untuk dikonsumsi belaka. Apa yang diproduksi dunia hanyalah untuk dikonsumsi, bolehkah kita mencicipi? Boleh, namun jangan ijinkan dunia menguasai kita! Mari kita lihat II Korintus 10 : 3-5, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,

4

karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

5

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,"

Kita beruntung karena bukan berasal dari dunia ini, dan jangan jadikan dunia musuh kita karena kita akan babak belur, namun identifikasi siapa yang menjadi lawan kita sesuai yang difirmankan Tuhan!

Kita harus menawan pikiran kita!! Karena gaya hidup dimulai dari apa yang kita pikirkan, hobby kita!!

Kita dituntut untuk berjuang, DUNIA atau KRISTUS! Kita harus memilih KRISTUS tentunya, yang menjadi dominan dalam seluruh keseharian kita, jangan hanya fokus memberi makan kedagingan kita, mari kita fokus memberi makan roh kita, intim dengan Allah, persekutuan kita dengan Allah! Bangunlah kehidupan dengan Kristus! HIDUP GAYA bukan GAYA HIDUP orang Kristen!!

    Demikian juga media sosial saat ini, media sosial di tangan yang baik akan menjadi media sosial yang baik! Namun media sosial akan menjadi jerat ketika kita menjadi terikat untuk terus memposting untuk mencapai nilai nilai tertinggi dari media sosial yang tiada akhir!

Hal hal yang duniawi, keempat hal di bawah ini bukan suatu hal yang salah untuk kita lakukan, namun janganlah kita menjadi kebablasan dan menguasai kita apalagi sampai menjadi dampak buruk bagi kita:

1. Orang akan selalu berjuang mempertahankan argumen, demi argumen. Mempertahankan logika, mengandalkan pemikiran, orang dipaksa terus menerus mempertahankan pemikiran kita. Orang yang mengandalkan pikiran dampak negatifnya akan menjadi atheis yang tidak percaya pada Tuhan, karena mengandalkan logika pikirannya. 

2. Berjuang mengandalkan kekuatan diri sendiri. Merasa paling hebat, paling kuat, paling mampu dan tidak merasa membutuhkan orang lain! Banyak orang-orang yang seperti ini, dampak negatifnya akan menjadi sombong. Semua yang dimilikinya adalah hasil dari jerih payahnya bukan karena anugrah dari Tuhan!!

3. Berjuang dengan cara kerja keras, sehingga kita lupa pada Tuhan, lupa pada firman yang menjadi landasan untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, apalagi menggunakan cara - cara seperti main belakang.

4. Berjuang untuk mencari koneksi, dampak negatifnya akan menjadi orang yang menggampangi berjanji, tidak mudah dipercaya untuk menepati janji.

4 hal ini tidak ada Tuhan di dalamnya!! Berhati-hatilah!!

Orang-orang yang seperti ini akan menjadi orang yang menggampangi banyak hal!!

Apa sih yang dimaui Tuhan itu?

1. Berjuanglah untuk tetap setia!! Ini poin - produk LANGKA. Bila dilakukan secara kontinu, susah sekali! Matius 24 : 12-13,"12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 13Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat  ."  . 

Kesetiaan itu perlu kita perjuangkan! Tetap berada di jalur Tuhan dan Kristus harus dominan dalam kehidupan kita! Melalui kehidupan kita, orang akan dapat melihat nilai-nilai keKristenan dalam hidup kita

2. Berjuang untuk menjadi BERKAT! Memberi dampak! DAMPAK bukan TAMPAK, tapi orang cenderung mengejar TAMPAK hanya untuk kelihatan wowwww namun sebaliknya orang yang hidupnya mempunyai DAMPAK tidak akan menjadi TAMPAK. Seperti orang yang memiliki DAMPAK tidak akan mau memberikan donasi dan disebutkan namanya. Tidak demikian halnya orang yang mencari TAMPAK, yang sumbangannya kecil tapi ingin namanya dipajang besar besar!

Oleh karena itu firman Tuhan menganalogikan orang percaya itu sebagai GARAM dan TERANG. Garam yang sepertinya tidak penting, ditaruh di pojok dapur, namun dampaknya mempengaruhi masakan seenak apapun! TIDAK kelihatan, nilai tidak besar, tidak bisa dipakai banyak-banyak harus digunakan secukupnya saja. Garam punya DAMPAK.

TERANG, kita disebut terang dunia, terang biasanya menjadi pusat perhatian! Seperti halnya sebuah ruang gelap bila diletakan 1 buah lilin menyala akan menjadi pusat perhatian. Kita akan disorot oleh dunia. Biasanya yang biasa disorot itu adalah selebritis, namun kita melebihi selebritis karena kita DIBUTUHKAN oleh dunia. Dibutuhkan untuk menjadi jawaban, menjadi berkat!! 

MARI kita belajar semakin dewasa di dalam Tuhan. Ingat HIDUP GAYA bukan Menjadi GAYA HIDUP. Ijinkanlah Kristus menjadi dominan dalam kehidupan kita!!!



Preaceher : Pdt. Daniel Tan

Written by : ssr

Minggu, Oktober 30, 2022

Never Ever Give Up

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 30 Oktober 2022

Setiap orang pasti  punya masalah dan rintangan, orang yang sudah tidak punya tantangan atau rintangan lagi, pastilah orang yang sudah meninggal.

Judul pagi ini, kita akan belajar UNTUK TIDAK MENYERAH. Banyak tokoh-tokoh Alkitab yang memberikan banyak contoh, tantangan terdekat adalah kerabat nya sendiri. Contohnya Yusuf, yang dikhianati oleh saudara-saudaranya, Yusuf ini apa yang kurang darinya, ganteng, muda dan baik. Namun saudara-saudaranya menjual Yusuf kepada orang Ismael ke Mesir. Lalu Yusuf dijual kepada Potifar, karena smart dan kecakapan Yusuf dipercayakan menjadi kepala rumah tangganya, kecuali istri Potifar. Singkat cerita, Yusuf melakukan semua pekerjaannya dengan baik, namun akhirnya dia difitnah dan dijebloskan ke dalam penjara.

Dalam penjara, Yusuf sempat mengandalkan manusia melalui juru minuman sang Firaun, namun akhirnya Juru Minuman ini, mengingat Yusuf dan menceritakan kepada Firaun, dan menjadi solusi bagi Firaun.

Andaikan Yusuf menyerah di awal saat dia dijual, maka tidak akan ada masa depan yang indah bagi Yusuf.

Ingat, tidak ada hidup yang tanpa beban, kesusahan, persoalan dan rintangan. Mulai dari masalah kehidupan rutin, sakit penyakit, maupun lainnya.

Supaya kita bisa melewati semuanya itu, mari kita fokus pada Tuhan.

"JANGAN BERHENTI KARENA CAPE, TETAPI BERHENTILAH KALAU SUDAH SAMPAI!"

Jangan lah menyerah sebelum kita mencapai tujuan akhir perjalanan hidup kita! Barulah kita bisa beristirahat melepas kelelahan kita.

Jangan pernah menyerah dalam hidup ini, orang yang sudah menyerah tidak memiliki lagi daya tahan dalam hidup ini. Tidak lagi ada daya juang, tidak ada semangat, dan pada akhirnya akan terpuruk dan cenderung menyalahkan diri sendiri atau orang lain.

Buat anak-anak Tuhan, tidak ada kata mustahil karena Tuhan kita sanggup melakukan segala hal.

Demikian juga dengan sejarah berdirinya Indonesia, para pejuang nasional bermodalkan bambu runcing, tanpa menyerah dengan taktik perang gerilya, berhasil mengusir penjajah.

I Raja-raja 19 : 4, "Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Elia yang baru memenangkan pertandingan dengan 450 nabi Baal, namun menjadi putus asa karena tekanan dari Izebel. Namun Tuhan tidak menghendaki Elia untuk menyerah, sebab Tuhan kita adalah Allah yang besar.

Yohanes Pembaptis yang pernah putus asa menunggu Mesias yang ditunggu-tunggu, padahal dia sudah membaptis Tuhan Yesus yang adalah Mesias yang dinantikan.

Pada II Korintus 1 : 8, Rasul Paulus pun pernah merasa putus asa, berbeban berat, di tengah pelayanan demi pelayanan yang dirintisnya, jauh melebihi dari siapapun.

Prinsipnya, Jangan Mundur, jangan putus asa, itu jerat iblis yang ingin mencuri, membunuh dan membinasakan. Janji Tuhan menyertai kita sampai akhir.

Mari kita belajar dari tokoh yang bernama Yosafat, II Tawarikh 20 : 1-13,"1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.

2

Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.

3

Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.

4

Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.

5

Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di muka pelataran yang baru

6

dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau.

7

Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?

8

Lalu mereka mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu. Kata mereka:

9

Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.

10

Sekarang, lihatlah, bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir ini! Ketika orang Israel datang dari tanah Mesir, Engkau melarang mereka memasuki negerinya. Oleh sebab itu mereka menjauhinya dan tidak memusnahkannya.

11

Lihatlah, sebagai pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang telah Engkau wariskan kepada kami.

12

Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."

13

Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka.

Yosafat menghadapi 3 musuh besar, bagaimana dengan kita, musuh musuh apa saja yang sedang kita hadapi? Masalah keuangan, hutang, berbagai biaya besar yang mesti disediakan? Sakit penyakit yang datang silih berganti kita derita? 

Jangan MENYERAH! Yosafat yang menjadi takut ketika mendengar bala tentara pasukan besar datang menghampirinya, namun dalam ketakutannya Yosafat bertindak MENCARI TUHAN, mengajak seluruh pasukannya untuk berpuasa dan mencari Tuhan!

Pada ayat ke-6 dan 7, doa Yosafat mengangkat tinggi-tinggi kemuliaan dan kedahsyatan Tuhan dan meminta pertolongan pada Tuhan!

3 TIPS tidak Menyerah :

1. Pilih apa yang akan Anda dengar (jangan dengar perkataan sampah). Contoh Bartimeus yang tidak mendengar perkataan banyak orang yang mencemooh dia. Bartimeus tetap berseru memanggil Yesus!!! Bahkan dia berseru lebih keras lagi sampai Yesus mendengar seruannya. Pada akhirnya Tuhan Yesus mendengar dan memanggil Bartimeus melalui muridNya.

Dengar suara, lalu diolah di pikiran kita kemudian memicu respon/reaksi kita apa yang akan kita lakukan untuk memilih sikap untuk melakukan tindakan dan apapun pilihan kita dalam bertindak hasilnya tergantung dari apa yang kita dengar!!

2. Jangan BEREAKSI tapi mari kita merespon. RESPON adalah tindakan yang dilakukan dengan memikirkan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan. Jangan refleks mengambil tindakan tanpa dipikirkan/ dipertimbangkan terlebih dahulu - inilah REAKSI. Dan seringkali REAKSI disertai dengan emosi, yang merusak.


3. Tidak putus asa berdoa dan menantikan jawaban Tuhan.

Bagi Anda yang sedang punya masalah, ayo mari kita mencari Tuhan dan berdoa!!


Preacher : Pdm. Rachelia Djuwani, S.Th

Written by : ssr

Minggu, Oktober 09, 2022

Masa Sukar tetap Berakar

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 9 Oktober 2022

Minggu minggu ini banyak negara-negara besar dan adidaya yang mulai menunjukkan gejala resesi dan inflasi yang sudah sangat tinggi. Namun tidak demikian dengan Indonesia, oleh karena itu mari kita terus mendoakan para pemimpin bangsa ini untuk terus dapat bekerja yang terbaik bagi Indonesia.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, akan akhir jaman sekalipun!?

Mari kita buka firman Tuhan dari Surat Paulus pada Timotius yang kedua, pasal 3 : 1-9, "1

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

2

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

3

tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

4

suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

5

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

6

Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,

7

yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.

8

Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.

9

Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang."


Hal pertama yang kita perhatikan di masa-masa sukar : TIDAK ADA KASIH, Manusia lebih memilih uang daripada Tuhan!

Semua hal ini akan terjadi, inilah masa masa akhir jaman. Manusia menjadi berubah lebih memikirkan diri sendiri, lebih mementingkan apa yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri, sehingga urusan ibadahpun menjadi nomor kesekian, tidak lagi menjadi prioritas untuk fokus kepada Tuhan.

Mengenai hamba uang pada ayat 7, membuat orang menjadi tidak mau diajar dan tidak mau tau lagi akan kebenaran. Seperti halnya lirik lagu yang dinyanyikan anak-anak sekolah minggu, 'apa yang dicari orang pagi siang malam pagi petang .... uang... uang... uang ...  bukan Tuhan Yesus!"

Dengan menjadi hamba Tuhan, membuat kita akan menghalalkan segala cara, dan hanya fokus hanya untuk terus dan terus mencari uang.

Juga jangan kita terpaku kepada agama, melainkan kepada ajaran Tuhan Yesus dan melakukannya. Janganlah kita sekedar ibadah, melainkan harus harus bertumbuh di dalam Kristus dan menghasilkan buah-buah Roh! Jangan seperti Yanes dan Yabes yang adalah seorang hamba/pelayan Tuhan yang menentang Musa!! Mereka mengikuti hawa nafsu mereka sehingga menentang pada Musa!

Bila firman Tuhan mengatakan, "Ketahuilah", bahwa ada hal hal yang perlu kita ketahui, pada 2 Tim 2 : 14, " Ingatkanlah .... "  ayat 15, " Usahakanlah...." ,  ayat 16, " Hindarilah.....", ayat 19 , " ... Hendaklah...."  ayat 22, " ... jauhilah."  agar kita mengetahui dan memahami seluruh firman Tuhan akan apa saja yang perlu kita hindari, apa yang perlu kita ingat, apa yang perlu kita usahakan dan  apa yang perlu kita hindari.

II Tim 2 : 19, "19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

II Tim 2 : 22, "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."

Apa yang harus kita mengerti secara sadar untuk kita lakukan di dalam nama Tuhan Yesus!? Buka II Tim 3 : 12, "12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya."

Kita yang mau beribadah pada Tuhan Yesus akan memiliki resiko menderita aniaya dalam berbagai bentuk. Yang penting ketika kita tetap di dalam Tuhan Yesus, menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kita di hadapan Tuhan Allah senantiasa. Kalau ibadah kita hanya sekedar untuk kepentingan diri kita sendiri maka kita tidak akan bisa bertahan untuk tetap di dalam Tuhan.

Mengapa kita harus beribadah, dan kebenaran yang harus kita pegang ... baca II TIm 3  : 14, "14Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu."

Dengan berpegang pada kebenaran apapun yang terjadi, walau badai datang sekalipun... kita dapat tetap bertahan ! Walau ada kalanya kita bergoyang ke kiri atau ke kanan namun kita tidak terlepas dari kebenaran yang kita pegang erat-erat!!

II Tim 3 : 15, "15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."

Siapa yang sudah tuntas membaca Alkitab? Sangat diperlukan bagi umat Tuhan untuk membaca sampai TUNTAS Alkitab karena kebenaran telah Tuhan siratkan melalui para nabi-nabi dan rasul rasulnya, sebagai pesan dari Tuhan bagi kita seluruh umat yang percaya kepadaNya.

Kita harus memiliki IMAN KEPADA TUHAN YESUS KRISTUS dan berakar di dalam DIA!!



Preacher : Pdt. Dr. Martin Lukas Winarto, MA, M.Th, D.Min, D.Ed

Written by : ssr


Minggu, Oktober 02, 2022

Tidak Ada Jalan Buntu

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 2 Oktober 2022

Hari-hari ini banyak orang yang bertanya untuk hidup melayani Tuhan. 

Mari kita baca Yosua 6 : 1-5, "Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.

2

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.

3

Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,

4

dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.

5

Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."

Seringkali tidak jarang kita dihadapkan dengan berbagai kesukaran seolah tidak ada jalan keluar. Namun tidak halnya demikian dengan firman yang kita baca, di mana bangsa Israel menghadapi tembok Yerikho yang besar dan Tuhan memberikan jalan keluar untuk menghadapi tembok Yerikho dan dapat dihancurkan.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa Tuhan akan selalu dapat membuka pintu, bila Tuhan yang membuka pintu maka tidak ada seorangpun yang sanggup menutupnya.

Dengan hati kita yang percaya, maka Tuhan akan membuka pintu jalan keluar dari semua masalah yang kita hadapi.

Bangsa Israel dengan taat mengitari tembok Yerikho tanpa berkata apa-apa. Dengan ketaatan menimbulkan sikap positif, memiliki sikap bersyukur pada Tuhan. Dengan adanya ucapan syukur, kerinduan berkorban. Timbul dari pendengaran dan pendengaran akan Kristus, inilah yang perlu kita jaga tiap hari.

Bangsa Israel taat dan melakukan yang Tuhan perintahkan sampai akhirnya Tembok Yerikho dirobohkan Tuhan!!

Doa sangat penting bagi kita, dan orang benar akan hidup oleh iman. Hanya kekuatan dan semua yang kita miliki, hanya itu yang dapat kita berikan untuk Tuhan dalam setiap pelayanan kita. Dan dengan mengandalkan Tuhan di samping kita, maka kita akan mampu melakukan segala yang Tuhan kehendaki dan perkenankan.

Akui secara jelas pada Tuhan tatkala kita tidak kuat, maka kita akan merasakan tuntunan Tuhan dalam kehidupan kita.

Kita perlu sabar setiap saat. Biarlah kita tetap sabar, tidak ada keberhasilan kalau kita tidak sabar. seperti halnya seperti seorang yang hendak memasukkan benang ke dalam lubang jarum yang memerlukan kesabaran dan fokus untuk menjadi berhasil.

Dengan sabar, membuat kita tenang, dan bertekun dalam menekuni segala sesuatu, inilah yang perlu kita ambil hikmahnya dalam menghadapi setiap kesukaran yang kita hadapi.

Ketekunan bangsa Israel yang harus menjalani mengelilingi tembok Yerikho sampai 7 kali dan pada putaran terakhir semua bangsa Israel bersorak sekencang kencangnya sehingga tembok Yerikho menjadi roboh.

SABAR membuat kita menjadi TENANG untuk tetap BERTEKUN dalam melakukan segala sesuatu

Melalui kerja keras kita tetap mengandalkan Tuhan. Dalam setiap usaha maupun pekerjaan Tuhan sanggup melepaskan kita dari segala kepenatan/ kejenuhan. Manusia diciptakan untuk menikmati semua yang Tuhan ciptakan bagi kita.

Orang percaya juga harus memiliki pikiran yang benar, menjauhkan kita dari segala pemikiran yang negatif, sehingga kita dapat melakukan segala hal dengan baik.

Tidak akan pernah ada jalan buntu bagi kita selama kita selalu mengandalkan Tuhan, memiliki iman percaya dan taat melakukan setiap firman Tuhan yang Tuhan perintahkan pada kita.


Pentahbisan Hamba Tuhan ...  Pdt. Bambang Hosea, Pdt Martin Lukas Winarto sebagai wakil penghubung DKI, Pdm. Rachelia Djuwani G, Pdm. Eva Eka.


Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.

Written by ssr

Minggu, September 18, 2022

Kunci Tetap Setia di Dalam Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 September 2022

    Mari kita baca Matius 24 : 13, "13Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."

Tema pada firman Tuhan pagi ini adalah Kunci Tetap Setia di dalam Tuhan. Apakah cukup dengan rajin datang tiap ibadah?

Kesetiaan dan ketaatan sangat diperlukan bagi anak-anak Tuhan untuk tetap setia kepada Tuhan

Filipi 2 : 8-11, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

9

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

10

supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

11

dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!"

    Jelas dalam ayat ini, Tuhan Yesus memberikan teladan, setia sampai mati, Hanya Yesus yang melakukannya sampai saat ini. Karena Yesus adalah Tuhan dalam kemuliaan Allah. Seruan Rasul Petrus kepada jemaat di Filipi agar setia sampai mati karena ada mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan bagi umatNya yang tetap setia di dalam Tuhan

Roma 14 : 8, "Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan."

Roma 12 : 1-2, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

    Setia sangat dibutuhkan dalam segala perkara apapun, setia pada pasangan, pekerjaan, atau lainnya.

Sekalipun kita berada di dalam lembah kelam Tuhan akan menyertai kita selalu, sebab kita akan selalu memuji dan menyembah Tuhan senantiasa.

Kita harus tetap bergantung pada Tuhan. Bergantung berbicara pada tindakan kita memegang erat pada sesuatu untuk mempertahankan kondisi kita. Dengan bergantung pada Tuhan membuat kita mengandalkan pertolongan Tuhan semata, tidak mengharapkan pertolongan dari pihak lain.

Amsal 3 : 6, " Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Banyak orang yang seringkali menggeser Tuhan, karena sudah mempunyai rencananya sendiri. Sebagai anak Tuhan bagaimanapun juga, tidak peduli akan apapun, kita harus menegakkan konsistensi kita sebagai anak Tuhan yang selalu memprioritaskan Tuhan.

Yohanes 15 : 5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

Kita sebagai ranting-ranting harus berbuah banyak seperti yang diinginkan Tuhan atas hidup kita. Berbuah banyak yang tidak habis habisnya dengan bergantung pada Tuhan dan tetap setia pada Tuhan.

Dengan tetap setia maka kita akan merasakan Anugerah Allah atas hidup kita. 

            Ingat lirik lagu .... Amazing Grace

            Lirik ini menegaskan bahwa teramat besar Anugerah Allah pada penulis, yang mau sudi menjadikan kita yang bukan apa apa menjadi yang berharga di mata Tuhan!!

Orang yang selalu bersukacita di dalam Tuhan tidak berdasarkan materi. Namun karena Anugerah Tuhan, baca Filipi 4 : 4, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Ditegaskan 2 kali..... BERSUKACITALAH!! Janganlah kita suka berpikir negatif dan berputus asa/ putus pengharapan, karena hanya akan dapat menghancurkan kita. Oleh karena itu kita harus bersukacita senantiasa, hidup kita berbeda dengan orang yang tidak setia pada Tuhan,

Roma 12 : 12, 21, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"

Di hari tua kita, kita pun tetap dapat menjadi pendobrak melalui kesaksian kesaksian kita, semangat melayani Tuhan tidak berhenti. Seperti Eben Ezer yang tetap setia melayani Tuhan walau sudah lansia sekalipun.

II Korintus 5 : 14, "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati."

Saat kita menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan kita, sebagaimana Tuhan menolong kita saat kita membutuhkan pertolongan Tuhan.

Kita boleh tetap setia di dalam Tuhan dan selalu memuliakan Tuhan.



Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.

Written by : ssr

Minggu, September 11, 2022

Menjalani Hidup yang Melayani Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 11 September 2022

Pada pagi ini kita akan menerima sabda Tuhan dari I Petrus 5  : 1 - 6, perikopnya berjudul Gembalakanlah kawanan domba. "Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

2

Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

3

Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

4

Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

5

Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:

"Allah menentang orang yang congkak,

tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

6

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."

Demikianlah firman Tuhan yang kita baca, dan merenungkannya dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Melayani Hidup yang Melayani Tuhan, itu menjalani hidup yang melayani Tuhan, atau menjalani hidup yang diberkati Tuhan. Melayani itu menjadi suatu respon yang indah ketika seorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan!

Kita semua sepatutnya menjalani hidup yang melayani yang diberkati Tuhan, firman Tuhan ini masih relevan bagi kita, menjalani tuntutan bagi kita. Di mana Tuhan Yesus yang sudah datang terlebih dahulu menjadi teladan bagi kita untuk kita lakukan.

Hal Pertama, Dasar Melayani Tuhan (ayat 1), kita melayani Tuhan karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu telah melayani kita bukan karena kita diberkati!!

Jemaat dari I Petrus ini, tidak mengenal langsung sosok Yesus, demikian juga dengan kita yang tidak mengenal Tuhan Yesus secara langsung tatkala DIA sedang berada di dunia.

Petrus menyatakan 'aku menjadi saksi bagimu'. Petrus menjadi saksi mata Gembala yang agung itu melayani di tengah-tengah mu dengan pelayanan yang penuh dengan penderitaan. "The Ministry is a Suffering Ministry."

Pelayanan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang Agung, gembala yang tidak menerima apresiasi dari domba-dombanya, namun terus memberi perhatian bagi domba-dombanya sehingga menjadi nyaman ketika berada dekat gembalanya. Kita digembalakan oleh GEMBALA yang BAIK. Petrus mengingatkan hamba-hamba Tuhan, Gembala dan umat Tuhan, bahwa Yesus sudah memberikan teladan pelayanan yang baik bagi kita.

Kita jangan sampai lupa masuk dalam pelayanan dengan mencontoh dan meneladani pelayanan Tuhan Yesus. Jangan kita merasa tidak mempunyai talenta atau bakat, melainkan kita mau melayani karena Tuhan terlebih dahulu telah melayani kita.

Bagian KEDUA, berbicara tentang sikap hati dan motivasi kita (ayat 2,3,5 )

a. Kerelaan Hati (ayat 2)

b. Pengabdian Diri (ayat 2)

c.  Kerendahan hati (ayat 5)

d. Menjadi teladan (ayat 3)

Firman Tuhan dalam I Petrus 5 : 2, berbicara sukarela yaitu melakukan pelayanan tanpa terpaksa! Sikap yang keluar dari hati kita terlebih dahulu, lalu kita melakukan pelayanan kita dengan tulus. Sukarela itu memberikan gambaran bahwa tidak ada suatu yang berat kalau kita lakukan dengan sukarela. Atau dibalik, tidak ada suatu pelayanan yang ringan sekalipun menjadi berat karena kita tidak sukarela melayani Tuhan.

Pada II Korintus 8 : 1-9, "Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

2

Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

3

Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

4

Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

5

Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

6

Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

7

Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, — dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami — demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.

8

Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

9

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Firman Tuhan sangat luar biasa, seharusnya firman Tuhan ini menjadi inti atau CORE dalam seluruh segi kehidupan kita.  "... supaya kita yang menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya!!!" Jemaat Makedonia yang memiliki kekayaan, sehingga dalam memberi mereka tidak mau disebut namanya, mereka memiliki kerendahan hati. 

Kita harus mau evaluasi diri kita dalam hal memberi dan dalam hal melayani!! Kita bisa melihat dan menemukan sudah berapa banyak berkat yang kita terima! Ketika kita banyak diberkati oleh Tuhan dan kita tidak lupa untuk memberi kepada Tuhan. Untuk mau memberi kepada Tuhan pun, kita memang perlu melalui proses untuk terus belajar memberi yang terbaik dengan iklas, serta sukarela dalam melayani Tuhan, tidak terkecuali seluruh jemaat, tidak hanya para aktivis ataupun pelayan Tuhan.

Jemaat-jemaat yang dilayani oleh Rasul Petrus adalah jemaat-jemaat yang kaya namun luar biasa dalam hal memberi, dan Rasul Petrus menekankan supaya apa yang sudah baik dilakukan harus dilakukan dengan sukarela dan tulus.

Mari kita gunakan berkat yang Tuhan sudah beri untuk kita memberkati sesama kita, jangan sampai ada seseorang yang seharusnya kita berkati, dan ditolong, namun tidak kita berkati dan tidak kita tolong.

PENGABDIAN DIRI dalam melayani - Tidak mencari keuntungan dalam melayani, tetapi dengan pengabdian diri,  Shameful gain diartikan Keuntungan yang memalukan

Rasul Petrus mengingatkan bahwa dia juga pernah belajar dari kesalahannya, ketika dia merasa paling hebat dan paling berjasa (Lukas 22), namun akhirnya dia mengalami kegagalan dan keterpurukan. Kerendahan hati ini penting dan perlu dimiliki kita umat Tuhan dan para pelayan Tuhan, jangan sampai muncul kesombongan, dengan kerendahan hati membuat kita menjadi waspada dan mawas diri. Seberapa rendah hati kita ketika kita introspeksi diri kita!?

Ketika kita menolong orang namun respon nya tidak bagus, tidak berterima kasih pada kita, jangan sampai kita terpancing hanya karena ingin dipuji orang, kita memberkati tidak memerlukan ucapan terima kasih orang yang kita tolong.

Menjadi TELADAN di dalam melayani - Action speak louder than word

Bagian KETIGA, Ada Upah - REWARD (ayat ke-4)

Perihal Mahkota - Stevanos = lambang kebangsawanan. Istilah ini muncul di jaman Yunani kuno, sebagai hadiah untuk permainan/ pertandingan. Pemberian hadiah ini diadopsi dalam perjanjian baru, bahwa kita yang menang akan diberikan.

Upah yang dijanjikan Allah pada kita adalah mahkota kehidupan. Tuhan menghendaki kita dan saudara untuk melakukan apa yang DIA kehendaki supaya kita diberi UPAH.

Melayani juga merupakan bukti kita melakukan apa yang menjadi kehendakNya. 

7 Jenis mahkota disiapkan Allah :

1. Mahkota Kehidupan, mahkota diberikan pada orang yang setia sampai mati.

2. Mahkota Yang tak dapat binasa - Mahkota Abadi, Adalah mereka yang sungguh-sungguh memusatkan perhatiannya untuk menjaga dirinya terhadap semua hal yang bisa menghambat nya untuk maju

3. Mahkota Sukacita, Mahkota ini dianugerahkan pada orang-orang percaya membawa jiwa-jiwa bagi Kristus

4. Mahkota Kebenaran, kita dibenarkan oleh darahNya

5. Mahkota Kemuliaan, mahkota yang diberikan bagi yang melakukan penggembalaan.

6. Mahkota bagi Pemenang - jika ia memegang dengan erat apa yang telah diberikan padanya oleh Allah

7. Mahkota kesetiaan,  Lihatlah iblis akan memasukkan engkau ke dalam penjara, hingga kamu tercobai dan engkau akan menderita aniaya. Setelah sampai mati maka Aku akan memahkotai engkau.

Firman ini mau mengajar kita semua, dalam Matius 10 : 42, Tuhan Yesus berkata, ... "Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu : bahwa sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Tuhan menegaskan, bahwa apabila IA datang Ia akan membawa dan memberikan upah kepada orang yang melakukan firman Tuhan.

Mari kita renungkan berapa besar kekayaan, berkat materi dan berkat- berkat rohani yang telah kita terima selama ini, mari kita mengucap syukur atas semua berkat-berkat jasmani maupun rohani yang telah Tuhan berikan pada kita! 

Dengan hidup yang diberkati Tuhan, kita mau hidup yang rindu mau melayani Tuhan.

Hari demi hari maka hati kita akan semakin menggebu-gebu dalam melayani Tuhan!! 









Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

Written by : ssr