Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Love. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Januari 23, 2010

As You Love Yourself


22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22 : 37-39).


Seringkali kita mendengarkan pemberitaan ayat ini sejak di sekolah minggu, ibadah komisi, maupun dalam ibadah raya Minggu. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua sudah mengaplikasikan ayat firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari?
Penulis setelah membaca ayat tersebut di atas, mendapatkan suatu pemikiran baru dari setiap perkataan yang tertulis di atas.
Pada ayat 37 dikatakan :
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Secara tersurat, jelas-jelas dinyatakan bahwa Allah menginginkan semua keberadaan kita, hati, jiwa dan akal budi kita, seluruhnya untuk mengasihi Tuhan. Namun mengapa harus hati dulu? Lalu jiwa dan akal budi kita? Mengapa Tuhan tidak menyebutkan terlebih dulu akal budi kita atau jiwa kita, baru hati kita?!
HATI… lebih sering dikaitkan dengan yang namanya perasaan yang memiliki kemampuan untuk mencintai, membenci, dapat dikecewakan dan lain sebagainya. Bila HATI kita mengalami salah satu yang telah disebutkan tadi, maka akan memberikan dampak kepada JIWA dan AKAL BUDI kita tentu akan segera berpikir untuk melakukan reaksi/ tindakan.
Allah ingin kita memberikan HATI kita terlebih dahulu, sehingga JIWA dan AKAL BUDI kita pasti akan mengikutinya.
Apa yang terjadi bila AKAL BUDI kita dulu yang diminta, tentunya otak kita akan berpikir terlebih dahulu untung-ruginya sebelum mengambil keputusan untuk mengasihi Allah.
Apa yang terjadi bila JIWA kita dulu yang diminta, apalagi jiwa kita sebagai seorang anak muda, yang masih ingin ‘having fun’, mengejar karir, mendapatkan banyak harta, atau segala keinginan kedagingan kita. Wah pasti akan dianggap angin lalu permintaan Tuhan tersebut.

Lalu pada ayat firman Tuhan yang berikutnya (Matius 22 : 39b) dikatakan :
‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Ayat ini memiliki dualisme arti, bagaimana bila kita ‘membalikkan’ kalimat tersebut akan berbunyi seperti ini :
‘Kasihilah dirimu sendiri seperti engkau mengasihi sesamamu manusia.’
Membaca ayat tersebut seperti kita melihat dalam cermin, kita dapat melihat sosok diri kita ada dua, kita sendiri dan bayangan kita yang dipantulkan oleh cermin.
Ayat itu ingin menyampaikan pesan pada kita bahwa Allah benar-benar ingin kita mengasihi siapapun, yaitu sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata SESAMAMU MANUSIA ini tentunya semua manusia, semua orang yang kita jumpai termasuk musuh kita sekalipun. Sebab pesan/ misi Tuhan datang ke dunia ini selain membawa keselamatan tetapi juga membawa PERDAMAIAN. Allah ingin kita umatNya menjadi pembawa damai, mungkin ada orang yang tetap membenci/ memusuhi kita dengan ataupun tanpa alasan, hendaknya janganlah kita menganggapnya sebagai musuh, melainkan sebagai seorang manusia yang perlu mendapatkan pencerahan bahwa mau sampai kapan memusuhi kita, bukankah hidup berdamai, bekerja sama, saling membantu, memperhatikan dan berkomunikasi adalah sesuatu yang menyenangkan!?
Dan ayat tersebut, juga terus mengingatkan bahwa kita juga harus mengasihi diri kita sendiri, termasuk kesehatan kita, waktu istirahat kita, tubuh kita jangan terlalu diporsir/dipaksa bekerja, jangan lupa memberi makan tubuh kita tepat waktu, dan lain sebagainya. Jaman sekarang, penulis memperhatikan bahwa setiap orang sedang digiring kepada suatu kesibukan bekerja yang amat sangat sehingga waktu untuk beristirahat dan membangun hubungan dengan keluarga menjadi sangat berkurang, sehingga berpotensi menimbulkan bom waktu yang setiap saat dapat meledak lalu menimbulkan kerusakan yang cukup berarti.
Sobatku yang terkasih, kehendak Tuhan atas hidup kita sangatlah indah namun sederhana. IA tidak menuntut sesuatu yang tidak dapat kita lakukan, namun segala apapun yang IA minta, pada akhirnya adalah juga untuk kebaikan kita, sehingga suatu saat kita boleh menjadi layak berada di hadapanNya, bertemu muka dengan muka, Allah pencipta segalanya.
Jadilah pelaku firman, bukan pendengar atau penonton....
Chaiyo.....

Senin, Maret 30, 2009

Love, Sex & Dating (Menjaga kekudusan dlm masa pacaran)

Menjaga kekudusan dalam masa pacaran

- Batas kekudusan di mulai dari dalam hati
Perhatikan Mat. 5 : 28, “Aku berkata kepadamu : setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
- Harus bisa mengendalikan keinginan sex
“Kusumpahi kamu puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kau membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya !” (Kidung 2 : 7)
‘Puteri-puteri Yerusalem’ diartikan sebagai anak-anak TUHAN; sedangkan ‘kijang-kijang dan rusa-rusa’ menggambarkan binatang yang tidak bisa mengendalikan keinginan sex-nya.

Cara menjaga hidup kudus
a. Memelihara persekutuan dengan TUHAN;
b. Hindari kencan yang intim
c. Memperhatikan tempat, jangan pergi ke tempat sepi yang dapat membuat Anda lepas kendali;
d. Memperhatikan waktu.

Syarat-syarat pacaran
a. Jangan merangsang satu sama lain
b. Pembicaraan : tentang masa depan (mesti punya visi)
c. Jangan bereksperimen dengan sex
d. Jangan terus berduaan (jangan membuka celah)
e. Minta pengarahan dari para hamba TUHAN.

SEX
Asalnya cari kata : secare (dari bahasa Yunani), memiliki 2 arti :
arti sempit : jenis kelamin, organ-organ sex / alat-alat persetubuhan
arti luas : hubungan batin antara pria dan wanita.
Tujuan Allah menciptakan sex adalah :
1. Untuk persekutuan / companionship/ kesatuan (Kej. 2 : 24-25)
2. Untuk menghasilkan keturunan ilahi (Mal. 2 : 15; Kej. 1 : 28)
3. Untuk kebahagiaan atau kenikmatan bagi pasangan suami isteri

Penyimpangan-penyimpangan sex
Di samping sex yang diciptakan Allah di atas, belakangan ini telah terjadi penyimpangan-penyimpangan sex yang tentunya di luar kehendak Allah dan perlu kita hindari, di antaranya :
- Freesex (sex bebas/ suka berganti-ganti pasangan sex; sex party)
- Sex pranikah (hubungan sex sebelum nikah)
- Homo / lesbi / kedua-duanya atau bisex
- Pornografi
- Incest (mesum antar anggota keluarga/ masih memiliki hubungan darah)
- Masturbasi
- Sex dengan binatang (zoofilia)
- Sex dengan anak-anak (paedofilia)
- Dll
Sumber : materi seminar LSD.
Pernah dipublikasikan pada Buletin Rehobot Group, No. 55 / Th. II, Sabtu, 16 September 2000.

Jumat, Maret 20, 2009

Love, Sex & Dating (Syarat Mencari Pasangan Hidup)


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan dimiliki oleh seseorang (laki-laki atau perempuan) yang akan menjadi pasangan hidup Anda, antara lain :
1. Seiman dan sudah lahir baru. Pada II Kor. 6 :14, secara jelas melarang kita memiliki pasangan
yang tidak seiman.
2. Harus cukup umur. Dalam arti siap secara fisik dan mental
(perhatikan : Kid. 8 : 8-9)
3. Memiliki kedewasaan secara jasmani dan rohani. Jadi tidak boleh menikah kalau salah satu atau keduanya belum dewasa secara jasmani dan rohani (Baca : I Kor. 14 : 20)
4. Harus sesuai waktu TUHAN (Pkh. 3 : 1, ”Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”)
5. Keyakinan yang pasti tentang bakal suami/ isteri. Caranya dengan dibawa dalam doa, untuk mendapatkan konfirmasi/ kepastian dari TUHAN bahwa si dia adalah benar-benar pasangan dari TUHAN. (Yes.50 : 4, mengatakan bahwa bila kita taat kepada Tuhan maka Tuhan akan mempertajam pendengaran kita setiap pagi sehingga kita dapat mengenal suara Tuhan dan mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan)
6. Harus ada kasih yang mendalam (kasih yang mendalam tidak sama dengan kasihan atau simpati)
7. Kepribadian dan karakter yang baik (karena bersifat selamanya/ kekal/ tidak mudah berubah).

Jadi jangan kita memandang rendah/ meremehkan ketujuh hal di atas. Allah telah menetapkan batasan-batasannya mengenai pasangan hidup bagi kita, karena semuanya itu adalah untuk kebaikan kita.
Selain ketujuh syarat mutlak yang telah dipaparkan, ada beberapa syarat yang tidak mutlah namun perlu menjadi pertimbangan bagi Anda dalam mencari pasangan hidup, di antaranya :
A. Tertarik secara fisik (Kid. 4 : 1,9)
Ini tidak sama dengan hawa nafsu, maksudnya ada bagian fisiknya yang kita sukai. Hal ini sifatnya relatif. Jadi cantik/ tampan menurut si A, belum tentu cantik/ tampan menurut si B.
B. Pendidikan (Ams.3 : 13 – 17)
C. Status sosial
D. Kesatuan pandangan sesuai dengan firman TUHAN dan tekad untuk kebersamaan.

Sumber : materi seminar LSD.
Pernah dipublikasikan pada Buletin Rehobot Group, No. 55 / Th. II, Sabtu, 16 September 2000.