Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label integritas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label integritas. Tampilkan semua postingan

Kamis, Juli 29, 2021

Integritas dalam Pekerjaan

Esensi/ prinsip dasar mengapa kita harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan sekaligus mendapatkan berkat dari Tuhan - secara Alkitabiah :

 

1.    Ora et Labora (Bekerja sambil berdoa)

Jangan lupa!! Sumber berkat berasal dari Tuhan yang memberi kesuksesan dalam usaha pekerjaan kita.

Mazmur 127:2,  “Sia-sialah” kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”

 

2.    Siapa yang rajin bekerja akan mendapatkan upah.

Amsal 13:4, “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.”

 

Ada kata bijak yang dishare di fesbuk GBI Immanuel, yang ditulis oleh CS Lewis :

“Kristiani tidak berpikir Tuhan akan mengasihi kita karena kita baik, tetapi Tuhan akan membuat kita baik karena Dia mengasihi kita.”

Artinya bukan karena usaha kita yang membuat Tuhan mengasihi kita, tetapi karena Tuhanlah yang lebih dahulu mengasihi kita sehingga memberikan yang terbaik bagi kita!!


I Samuel 17 : 15

Integritas dalam pekerjaan yang terlihat dari hidup Daud :

1.    Setia pada tugas walaupun tugas nya remeh (I Sam 17 : 15, “Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. )  

Kolose 3 : 23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

 

Setia mengabdi

(I Samuel 24 : 5-8,”Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. 6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; 7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: “Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” 8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.

Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.”)

Bagaimanapun juga Saul adalah atasan Daud, dan walaupun Saul telah jatuh dalam dosa dan Tuhan telah meninggalkan dia, namun Daud tetap menghormati Saul sebagai atasannya dan tidak bersikap tidak sopan terhadapnya.

 

Dan baik ada atau tidak ada tuan/ pimpinan/ majikan, kita harus selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan perintah tuan/pimpinan/ majikan kita.

Sesuai dengan perumpamaan Talenta :

Matius 25 : 14- 18

14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Seorang hamba yang setia selalu menuntaskan apa yang diamanatkan oleh Tuannya, walau Tuannya tidak ada di tempat.

 

2.    Mau mengakui dosa dan bertobat (2 Samuel 12 : 7-13)

Lukas 19:8, “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.”

 

Lukas 18:14, “Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

          Berani mengaku salah dan mengalami perubahan/pembaharuan budi menuju yang lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan

 

Closing :

“Orang yang berintegritas dalam pekerjaan adalah orang yang melakukan seluruh pekerjaannya dengan sepenuh hati untuk Tuhan, dan setia sampai akhir serta mau dibentuk seturut kehendak dan rencana Tuhan.”

 

Penutup tambahan :

Di masa pandemi Covid ini, kalau kita perhatikan tidak sedikit orang Kristen yang meyakini bahwa cukup dengan iman percaya kepada Tuhan Yesus pasti diluputkan dari Covid-19 sehingga tidak sedikit pula yang tidak peduli dengan protokol kesehatan dan tetap melakukan ibadah. Tidak sedikit yang berpegang pada salah satu ayat firman ini :

Yesaya 43:1-2, “Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel:” Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanKu. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

 

Namun karena ketidakpatuhan mereka yang tampak rohani sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami musibah besar karena kekeras kepalaan mereka hanya meyakini satu ayat firman yang hebat bagi kita namun mereka tidak tahu ada firman Tuhan yang sudah memberi peringatan kepada kita bahwa kita juga harus bijak dan segera bersembunyi ketika melihat malapetaka, bersembunyi bukanlah sesuatu yang memalukan!!

Amsal 22:3, “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”



Written by : dr. Suryadi Ramli

Selasa, Maret 25, 2014

GENERASI BERINTEGRITAS SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN



Kata generasi digunakan karena lingkup kita yang merupakan anak-anak muda yang memiliki tanggungjawab untuk regenerasi, meneruskan ladang pelayanan di gereja lokal atau di manapun kita Tuhan ijinkan kita ditempatkan.
Menjadi anak-anak Tuhan merupakan sebuah pengakuan Tuhan Allah atas kita semua. Harus kita jaga martabat dan integritas kita pribadi.

Menjadi anak Tuhan memiliki konsekuensi dan beban tanggung jawab yang tidak mudah, antara lain :

1. Bergaul karib dengan Allah dan merenungkan firmanNya siang dan malam. (Mazmur 1:1-3,
1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.).

2. Memiliki iman sebesar biji sesawi dan mengandalkan Tuhan
Lukas  17:6, Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Yeremia  17:5,  “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”

3. Rendah hati spt belalang
Amsal  30:27, “ ..belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,” Belalang tidak punya pemimpin, tetapi semuanya berbaris dengan teratur atau sejajar. Karena itu, jika puluhan ribu belalang menyerang satu lahan pertanian, maka habislah semua tanaman di situ, belalang juga menjadi tulah ke delapan untuk bangsa Mesir (Keluaran 10:1-20). Betapa dahsyatnya belalang jika bersatu. Itu sebabnya penulis Amsal berkata bahwa belalang itu seperti tentara yang besar. Walaupun tubuhnya kecil, tetapi karena teratur, tidak egois dan tidak menonjolkan diri, maka mereka berhasil. Melalui belalang kita belajar tentang kesehatian dalam persekutuan, kita perlu bersatu dan sehati dalam keluarga, saudara dan jemaat. Jika kita bersatu hati maka kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja melalui kita.



4. We are the HEADLINE / PUBLIC FIGURE, menjadi pusat perhatian semua orang di sekitarnya, so KEEP OUR MOUTH AND ACTION.
Matius 5:13,
13Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu
Matius 10 : 16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah srigala, sebab itu, hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

5. Baca Galatia 2 : 20, Kita merupakan REPRESENTASI TUHAN, sebab melalui kita terpancar kewibawaan dan kemuliaan Allah merupakan anugrah yang melingkupi kita, dan kita harus menjaganya.

6. Kita harus tahu persis hak dan kewajiban kita sebagai anak Tuhan
Markus 16:17, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Mazmur 2 : 8, “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.”
Matius 12: 50, "Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapakKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."

7. Troubleshooter, menjadi pendamai, pemberi solusi bukan pembawa/pemicu masalah.
Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
8. Berani mengaku salah dan bertanggungjawab.
2 Samuel12:13,”Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”
Markus 11:25, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]”

Dan jangan lupa bahwa Kekristenan merupakan latihan yang terus menerus supaya kita menjadi lebih baik dan berkenan di hadapan Allah. Ada beberapa referensi ayat yang merupakan tulisan Rasul Paulus yang beberapa kali menggambarkan bahwa Kekristenan itu bagaikan sebuah pertandingan yang memotivasi kita untuk terus mau berlatih untuk mencapai tujuan yaitu Mahkota yang ABADI.
I Timotius 4:8, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
Ibrani 12:1, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
I Korintus  9:24-25,
24Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
25Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
26Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
27Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
I Timotius  6 :12, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
TERUSLAH KITA BERLATIH MENGENDALIKAN DIRI KITA, EMOSI, EGO, DAN MENGALAHKAN SEGALA KEINGINAN DAGING KITA SEHINGGA KITA DAPAT HIDUP TETAP DALAM JALAN KEBENARAN TUHAN.

PENUTUP
Kolose 3:1, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Amin

written by : admin
ilustrasi gambar : www.ter4ng.wordpress.com 

Senin, Agustus 13, 2012

Come For the Sins (Integrity Series)


Dalam diskusi di ibadah Youth, ketika penulis membahas tentang siapa saja tokoh-tokoh di Alkitab yang memiliki integritas (terkait dengan posting 'Rise Up Our Integrity').
Penulis menyebutkan salah satu tokoh yang memiliki integritas dan bahkan loyalitasnya pada Tuhan terbukti sampai dia mati, yaitu Simson. Namun ada seorang pemudi yang menyanggah, bahwa Simson ga bisa dibilang memiliki integritas sebab dia yang membuat kesalahan akibat kejatuhannya, lalu penulis menjawab sanggahannya dengan mengatakan, 'lalu bagaimana dengan Daud? Yang jelas-jelas melakukan dosa yang paling buruk dan kejam, mengambil istri perwira andalannya dan merencanakan kematian bagi perwiranya tersebut dengan menempatkannya di medan perang yang paling mematikan. Lalu berzinah dengan perempuan yang masih istri sah dari perwiranya?!'
Mengapa Alkitab mencatat juga perilaku buruk, dosa, perbuatan jahat dari beberapa tokoh Nabi-nabi? Apa maksudnya?
Alkitab atau disebut firman Allah, sebagai umat Tuhan yang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Jurselamat pribadi kita, sudah sepatutnya dan sewajarnya bagi kita untuk membaca Alkitab sampai habis, dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Mengapa? Sebab agar setidaknya kita dapat merasakan, menganalisa dan menyimpulkan bahwa ada sebuah rancangan dahsyat dari 'Oknum Supranatural' yaitu Tuhan sendiri yang menyusun segala sesuatu, peristiwa, tokoh-tokoh, keturunannya, perjalanan hidupnya, peperangan, dan lain sebagainya di luar nalar manusia, sampai masa lahirnya Tuhan Yesus ke dunia, dewasa, dan sampai mati di kayu Salib. Lalu muncul para Rasul yang menyebarkan dan meneruskan misi-misi perintisan dan penjangkauan jiwa-jiwa di banyak wilayah, negara dan suku bangsa.
Tuhan Yesus sendiri menegaskan bahwa dia datang ke dunia bukan untuk mencari orang benar melainkan orang berdosa, bukan orang sehat yang memerlukan tabib.
Integritas seseorang bukan dilihat dari seberapa kudus dan benarnya dia, melainkan pada saat seseorang terjatuh karena dosa/ kejahatan yang diperbuatnya NAMUN dia menyadarinya, lalu mau dengan rendah hati mengakui dosa dan kejahatannya pada Tuhan dan manusia, kemudian bertobat dan merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Lalu bangkit, memulihkan dirinya untuk kembali maju melangkah ke dalam jalannya Tuhan, bertumbuh, dan menghasilkan buah-buah Roh, tidak lagi mengulangi dosa dan kejahatannya. Itulah sosok yang berintegritas, terbukti mutu dan kualitasnya, walau sempat terjatuh, namun bisa bangkit berdiri dan menjadi pemenang.
Ada kalimat populer rohani yang mengatakan : "Seorang Pemenang bukanlah seorang yang tidak pernah kalah, namun seorang yang tidak pernah menyerah!"
Tunjukkan KUALITAS mu!!
Integritas didapatkan bukan dari omongan melainkan dibuktikan mutunya melalui pengujian!

written by : admin
ilustrasi gambar :  michaelsseaver.com   

Rabu, Agustus 08, 2012

Rise Up Our Integrity


Sebelum kita membahas lebih lanjut, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami apa itu INTEGRITAS?
Penulis mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Ed. Keempat, Dep. Pendidikan Nasional, PT Gramedia, 2008; hal. 541, 843. Sebagai berikut :
INTEGRITAS : mutu, sifat , atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Arti lingkup nasional dari kata integritas : wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
Dan perlu penulis sertakan juga definisi/ pengertian dari LOYALITAS : kepatuhan; kesetiaan.
Walaupun kata Integritas tidak ditemukan dalam Alkitab berbahasa Indonesia, penulis mencoba mencarinya di New King James version, ada sekitar 18 kali kata ‘Integrity’ muncul di kitab Perjanjian Lama, yang perlu kita perhatikan ada pada kita Amsal 20:7, “The just man walketh in his integrity: his children are blessed after him.”
Yang artinya "Orang benar yang bersih kelakuannya - berbahagialah keturunannya"

Alkitab mencatat banyak tokoh yang berintegritas tinggi dan loyalitasnya bahkan sampai mati sekalipun, seperti : Musa, Abraham, Nuh, Simson, Ester, Daniel, Rasul Petrus, dst.
Dan hasilnya membuktikan bahwa keturunannyapun menjadi berkat bagi semua orang di masa hidupnya.
Baca Matius 1 : 1-17 merupakan catatan silsilah nenek moyang jalur keturunan sampai Yesus Kristus, ada berapa banyak nama-nama yang kita tahu yang tercatat di sana dan merupakan tokoh-tokoh terbesar di jamannya!? Membuktikan bahwa orang yang hidup dengan integritas (bersih kelakuannya/ mutu/kualitas karakter terjaga baik) akan menuai keturunan-keturunan yang hebat dan dahsyat dan diberkati.

Lalu apa yang menjadi alasan bahwa mengapa kita yang harus hidup dalam integritas?
Sebelum pertanyaan ini terjawab, perlu kita ketahui siapa yang dimaksud dengan ORANG BENAR dalam ayat nas di kitab Amsal 20: 7 tadi, mari buka  Yoh 1 : 10-13, “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”;
Berarti yang dimaksud ‘ORANG BENAR’ itu adalah ANDA dan SAYA, ya KITA semua yang mau percaya dan menerimaNya sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT pribadi kita!
Yoh 14 : 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yoh 15 : 9-17 fokus di ayat 14, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”
Dan tentunya setelah kita menerimanya sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT pribadi kita, tentu untuk sebagai bukti bahwa kita menerimaNya dan bahkan sekaligus mengasihiNya adalah MELAKUKAN PERINTAHNYA, dan perintaNya adalah seluruh isi firman TUHAN yaitu ALKITAB!!

Kalo kita mau hidup berintergritas sesuai firman Tuhan, muncul pertanyaan sederhana, baca : Yoh. 10 : 14, “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.” \
Sudahkah atau seberapa dalamkah kita mengenal Tuhan, seperti kita mengenal banget siapa sahabat/ teman baik kita, atau pacar kita atau istri/ suami kita??!
Atau seringkah kita membaca firman Tuhan sehingga kita mengenal Yesus, mengapa kita harus menyembah Dia, mengapa saya harus taat pada Dia, benarkah DIA itu Tuhan, benarkah DIA itu hidup?

Lalu bagaimana kita bisa mengetahui apakah kita memiliki integritas?? Ada 2 cara untuk mengetahuinya :
PERTAMA adalah dari orang lain di sekitar kita.
Maksudnya apa? Dari kelakuan, gaya hidup, perkataan ato perbuatan kita akan selalu dilihat oleh orang di sekitar kita, saudara kandung, papa-mama, pimpinan di kantor/ bos, temen sekolah, teman kantor, les, kuliah, tetangga, sahabat dan teman-teman di gereja, persekutuan.
Merekalah yang lebih mampu melihat kita apa adanya, bukan kita.
Lalu apa aplikasi/ contohnya dalam kehidupan keseharian kita??
Klo kita bisa datang tepat waktu kenapa harus terlambat? Klo kita bisa berbicara hal-hal yang baik kenapa harus ngomongin org?? Klo kita bisa menolong org yang membutuhkan bantuan kita kenapa kita harus diamkan??
CARA KEDUA:
Sebagaimana kita bisa mengetahui seseorang memiliki integritas atau tidak, kita dalam konteks alkitabiah, selalu merujuk/ ngaca akan segala sesuatunya dari firman Tuhan dan jadikanlah ini sbg sbuah kebiasaan dlm kehidupan kita sehari-hari.
Baca:
Kasih (I Kor 13: 1-3); buah-buah Roh (Gal 5 : 22-23) dan mampu mengatasi perbuatan daging (Gal 5 : 19-21)
'Seberapa banyak buah-buah Roh, Kasih yg kita hasilkan dan penuhi?
Semakin banyak semakin bagus.
Dan seberapa banyak perbuatan kedagingan yang masih kita lakukan??
Semakin sedikit dan bahkan kita tidak melakukannya lagi, pertahankan sebab itu bukti tindakan kasih kita untuk tetap taat mengikuti perintah Tuhan.

Kesimpulan :
Seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang tahu betul bahwa ia bertanggungjawab atas segala perkataan dan perbuatannya sehingga selalu memilih yang terbaik dari semua pilihan yang ada, sehingga ia memiliki komitmen untuk menuntaskan semua tugas dan kewajiban nya dengan sebaik dan semaksimal mungkin, itulah loyalitas.

"Orang yang memiliki integritas pastilah juga seorang yang loyalitas nya tinggi, namun orang yang loyalitas belum tentu memiliki integritas"

Written by admin
ilustrasi gambar dari gettingsmart.com 

Selasa, Maret 30, 2010

Who are you ??


Belum lama ini admin mendapat sebuah berita dari rekan seiman, sebuah peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan di sebuah gereja, di mana seorang ibu secara tiba-tiba menampar seorang anak muda yang hendak melakukan tugas pelayanan di gereja. Hal ini tentunya sempat membuat heboh seisi jemaat di dalam lingkungan gereja. Sedikit keterangan yang admin dapat, bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan urusan keuangan antara mereka berdua.
Namun yang namanya peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat gereja, berbagai komentar pun bermunculan… di antaranya adalah “apakah tidak ada jalan keluar lain selain mengambil tindakan menampar di hadapan orang banyak, apakah demikian sikap seorang umat Tuhan dalam menyelesaikan masalahnya??”
Siapakah yang dapat menjawab pertanyaan tersebut?? Kita? Mereka?
Tapi yang pasti, bahwa mereka bukanlah orang yang baru menjadi umat Tuhan, mereka sudah belasan bahkan puluhan tahun bolak-balik ke gereja, ikut persekutuan, namun hasilnya.... Anda bisa menilai sendiri....
Namun admin tetap ingin menggaris bawahi secara tegas bahwa apa tulisan tersebut di atas dilakukan oleh segelintir oknum-oknum saja, tidak mewakili seluruh umat Tuhan.
Selain peristiwa di atas, admin juga sering memperhatikan kehidupan beberapa umat Tuhan, banyak umat Tuhan yang tampaknya rajin beribadah, sering mendengarkan dan mengamini firman Tuhan, memiliki ekspresi penyembahan yang tampaknya sungguh-sungguh, memberi persembahan kolekte, dll, namun ketika berada di luar lingkungan gereja – admin sering mendapati orang-orang tersebut menyatakan hal-hal yang aneh yang sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan yang sering mereka dengar, membeda-bedakan orang berdasarkan ras, mencari hari baik untuk memulai peruntungan usaha / pernikahan/ lamaran, mencari peramal atau dukun untuk mengatasi kesialan/ sakit penyakit yang mungkin karena di-guna-gunain oleh saingan/tetangga, dan lain sebagainya.
Banyak hal yang cukup membuat admin terkejut ketika menyaksikan segala tingkah laku orang-orang yang dengan beraninya menyebut dirinya umat Tuhan.

Percaya namun tidak percaya....
Mengaku kuasa dan mujizat Tuhan itu nyata namun mencari pertolongan pada orang pintar / dukun.
Mendengarkan, membaca dan mengamini kebenaran firman Tuhan / Alkitab sebagai satu-satunya kebenaran Allah, namun mencari nasehat dari ahli-ahli fengsui / hongsui...

Kebebalan demi kebebalan dengan ketegartengkukan yang tampaknya terus terjadi berulang kali dari generasi ke generasi... Generasi yang tidak mau belajar dari generasi terdahulu yang tercatat di dalam firman Tuhan. Generasi terdahulu yang bebal dan tegar tengkuk selalu akan ’dihajar’ oleh Tuhan bahkan disertai dengan pemusnahan sebagian generasi.
Namun itu semua hanya bagian dari sebuah masa lalu, saat ini yang sering kita akui sebagai jaman Kasih Karunia Tuhan bagi seluruh umat manusia, tapi apakah mungkin kita harus ’dihajar’ oleh Tuhan terlebih dulu baru bertobat dan berbalik kepada Allah??

Sobat sekalian, baiklah kita benar-benar menjadi seorang pelaku firman tanpa melihat ke sekeliling kita, lihatlah diri kita sendiri alias tidak ikut-ikutan...
Seorang pelaku firman yang benar-benar melakukan apa yang Tuhan perintahkan di dalam firmanNya untuk diaplikasikan ke dalam setiap segi kehidupan kita di luar lingkungan gereja, baik itu di lingkungan kantor – tempat kita bekerja, toko, perusahaan, sekolah, kampus, tempat ngerumpi kita di cafe/warung/mall... semuanya tanpa kecuali...
Dalam setiap perkataan yang keluar dari mulut kita ... adalah perkataan yang memotivasi, mendamaikan, memberkati, mengingatkan, memulihkan....
Dalam setiap tindakan kita ... mengajak dan memberi makan bagi orang yang belum tentu dapat makan sekali sehari, menolong orang yang dalam kesulitan, menjadi pendengar bagi teman/ sahabat/ orang yang baru kita kenal yang sedang dalam kesusahan, dll; tidak membuang sampah sembarangan, tertib dalam berlalu lintas, mengutamakan lansia/ibu hamil untuk mendapatkan tempat duduk dalam transportasi umum, dll.

Pilihan segala sesuatunya, kembali kepada diri kita sendiri...
Ketika orang lain bertanya kepada Anda, ”Siapakah Anda?”
Apakah jawabanmu?
”Saya adalah anak Tuhan!”

Biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku....!! Amin....