Kata
generasi digunakan karena lingkup kita yang merupakan anak-anak muda yang
memiliki tanggungjawab untuk regenerasi, meneruskan ladang pelayanan di gereja
lokal atau di manapun kita Tuhan ijinkan kita ditempatkan.
Menjadi
anak-anak Tuhan merupakan sebuah pengakuan Tuhan Allah atas kita semua. Harus
kita jaga martabat dan integritas kita pribadi.
Menjadi
anak Tuhan memiliki konsekuensi dan beban tanggung jawab yang tidak mudah,
antara lain :
1. Bergaul karib
dengan Allah dan merenungkan firmanNya siang dan malam. (Mazmur 1:1-3,
1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh,
2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran
air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa
saja yang diperbuatnya berhasil.).
2.
Memiliki iman sebesar biji sesawi dan mengandalkan Tuhan
Lukas 17:6, Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman
sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah
engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Yeremia 17:5, “Beginilah firman
TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”
3. Rendah hati spt belalang
Amsal 30:27, “ ..belalang yang tidak mempunyai raja, namun
semuanya berbaris dengan teratur,” Belalang tidak punya pemimpin,
tetapi semuanya berbaris dengan teratur atau sejajar. Karena itu, jika puluhan
ribu belalang menyerang satu lahan pertanian, maka habislah semua tanaman di
situ, belalang juga menjadi tulah ke delapan untuk bangsa Mesir (Keluaran
10:1-20). Betapa dahsyatnya belalang jika bersatu. Itu sebabnya penulis Amsal
berkata bahwa belalang itu seperti tentara yang besar. Walaupun tubuhnya kecil,
tetapi karena teratur, tidak egois dan tidak menonjolkan diri, maka mereka
berhasil. Melalui belalang kita belajar tentang kesehatian dalam persekutuan,
kita perlu bersatu dan sehati dalam keluarga, saudara dan jemaat. Jika kita
bersatu hati maka kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja melalui kita.
4.
We are the HEADLINE / PUBLIC FIGURE, menjadi pusat perhatian semua orang di sekitarnya, so
KEEP OUR MOUTH AND ACTION.
Matius
5:13,
13Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah
ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam
rumah itu
Matius
10 : 16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba
ke tengah-tengah srigala, sebab itu, hendaklah kamu cerdik seperti ular dan
tulus seperti merpati.
5.
Baca Galatia 2 : 20, Kita merupakan REPRESENTASI TUHAN, sebab melalui kita
terpancar kewibawaan dan kemuliaan Allah merupakan anugrah yang melingkupi
kita, dan kita harus menjaganya.
6. Kita harus tahu
persis hak dan kewajiban kita sebagai anak Tuhan
Markus
16:17, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang
percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang
sakit, dan orang itu akan sembuh.
Mazmur
2 : 8, “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan
Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.”
Matius
12: 50, "Sebab siapapun yang melakukan kehendak
BapakKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan,
dialah ibuKu."
7.
Troubleshooter, menjadi pendamai, pemberi
solusi bukan pembawa/pemicu masalah.
Matius
5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.”
8.
Berani mengaku salah dan bertanggungjawab.
2
Samuel12:13,”Lalu berkatalah Daud kepada Natan:
"Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud:
"TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”
Markus
11:25, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah
dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya
juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga
juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]”
Dan
jangan lupa bahwa Kekristenan merupakan latihan yang terus menerus supaya kita
menjadi lebih baik dan berkenan di hadapan Allah. Ada beberapa referensi ayat
yang merupakan tulisan Rasul Paulus yang beberapa kali menggambarkan bahwa
Kekristenan itu bagaikan sebuah pertandingan yang memotivasi kita untuk terus
mau berlatih untuk mencapai tujuan yaitu Mahkota yang ABADI.
I Timotius 4:8, “Latihan
badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
Ibrani 12:1, “Karena kita mempunyai banyak
saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua
beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
I Korintus 9:24-25,
24Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta
turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena
itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
25Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh
suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
26Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang
sembarangan saja memukul.
27Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah
memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
I Timotius 6 :12, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan
rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau
ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
TERUSLAH KITA BERLATIH MENGENDALIKAN DIRI KITA, EMOSI, EGO, DAN
MENGALAHKAN SEGALA KEINGINAN DAGING KITA SEHINGGA KITA DAPAT HIDUP TETAP DALAM
JALAN KEBENARAN TUHAN.
PENUTUP
Kolose 3:1, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,
carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus
di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu
pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala
sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan
juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas
orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini,
yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari
mulutmu.
Amin
written by : admin
ilustrasi gambar : www.ter4ng.wordpress.com