Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label rendah hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rendah hati. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 11, 2019

Sikap Hidup Kristiani yang sesuai Firman Allah

Mari kita buka I Petrus 5 : 6-11
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin

Sudahkah hidup kita sesuai dengan yang dikatakan di I Petrus 5 : 6-11 di atas?? Apalagi kita mengaku diri kita sebagai seorang Kristiani. 
Sudahkah kita bersikap rendah hati? 
Contoh sikap rendah hati yang menonjol ditunjukkan oleh Tuhan Yesus, mari kita baca Filipi 2 : 3, "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, Sebaiknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."
Ini suatu sikap yang dikerjakan Yesus, yang setara dengan Allah namun bersedia disiksa dan mati di kayu Salib. Orang yang mempunyai sikap rendah hati, pastilah dia menjadi seseorang yang tidak mudah tersinggung/ marah.
Ketika kita mengalami pelecehan/direndahkan oleh orang, itulah saat nya kita menguji apakah benar kita sudah rendah hati.
Tuhan Yesus yang masih mampu mendoakan orang ketika Dia sudah disalibkan, doa untuk mengampuni orang-orang yang sudah menyiksa dan menyalibkanNya.

Pada ayat yang ke-7 dikatakan - Serahkan segala kekuatiranmu sebab Dia yang memeliharamu
Bagaimana menjadi orang Kristen yang mengandalkan Tuhan dan bersandar pada Allah. Memang tidak jarang kita timbul rasa cemas, kuatir, apalagi belum lama ini kita mendengar kabar pergerakan lempengan permukaan bumi, potensi terjadi tumbukan yang dapat mengakibatkan kemungkinan tsunami, apalagi beberapa hari kemudian Jakarta dan Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami 'blackout' - padam listrik total berjam-jam.
Dengan demikian kita dapat merasakan betapa kita memerlukan pertolongan Tuhan ketika kita berada dalam situasi sulit. Seperti halnya yang dialami Yusuf yang dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya, kepahitan, kekecewaan seharusnya terjadi pada diri Yusuf, namun Yusuf tidak membiarkan dirinya dikuasai dan tenggelam dalam kekecewaan dan sakit hati akibat perbuatan saudara-saudaranya. Namun Yusuf tetap menjaga hati, tubuh dan pikirannya, dia tetap mengandalkan Tuhan, sampai akhirnya dia memperoleh anugerah besar menjadi orang kedua di seluruh Mesir.

Kita memiliki Tuhan yang mampu memberikan berkat, kesembuhan dan keselamatan hidup yang kekal.

Ayat ke-8 - 9, "sadarlah dan berjaga-jagalah  -  lawanlah dengan iman yang teguh
Orang Kristen yang siap untuk melawan iblis dengan kuasa Tuhan. Iblis bisa menipu dengan segala cara baik melalui kekayaan - kemewahan ataupun karena penderitaan - miskin.
Berapa banyak kita anak-anak Tuhan diberkati Tuhan malah pergi jalan-jalan memuaskan keinginan diri nya sendiri sehingga menjauh dari Tuhan.
Penderitaan yang dialami Ayub sebagai contoh dari keteladanan Ayub yang memiliki kekayaan begitu besar namun Ayub tetap setia mengorbankan korban penghapus dosa dan berdoa bagi keluarga dan anak-anaknya. Jangan sampai kita gelap mata dengan kemewahan dan kekayaan yang kita miliki.

Kekristenan yang sejati melakukan segala sesuatu hanyalah untuk menyenangkan hati Allah. 



Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Mei 13, 2018

Menjadi Surat Terbuka Kristus bagi semua orang!

Filipi 1 : 27 - 30, tentang Nasihat supaya tetap berjuang.
27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
28 dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.
Rasul Paulus menekankan bahwa sebagai orang Kristen, hidup kita selalu berpedoman pada Injil Kristus. Dan kita harus memperhatikan kepentingan orang lain juga, tidak boleh egois.
Mengalahkan ego pasti tidak mudah, karena berbeda usia, latar belakang, pendidikan, strata ekonomi, dan lain sebagainya, namun hal tersebut bukan menjadi halangan.
Banyak sekali tantangan sebagai orang Kristen, selain ego, tetapi juga dari orang-orang yang menolak Kekristenan, jangan sampai di antara ada yang merasa harus dinomorsatukan atau diutamakan,
I Petrus 5 : 5,  "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Jangan sampai para anak-anak muda Kristen menjadi orang-orang yang congkak/ sombong/ angkuh, nanti ditentang Allah!
Filipi 4 : 1, "Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!"
Nasihat Rasul Paulus ditekankan lagi dalam beberapa suratnya agar seluruh anak-anak Tuhan tetap setia dan teguh dalam Tuhan, walau dalam penderitaan sekalipun
II Tesalonika 1 : 4-7, "sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala." 
Janji Allah yang akan melakukan pembalasan dan penghakiman yang merupakan hakNya.
Yohanes 13 : 1 - 20, Yesus memberikan teladan bahwa kita pun juga pelayan bagi sesamanya, supaya kita saling mengasihi satu sama lain, saling rendah hati satu sama lain.
Kolose 3 : 9b -15, kita selain menjadi warga kerajaan Sorga, kita juga menjadi manusia baru.
"Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan."
Marilah kita menjadi tetap teguh berdiri di dalam Kristus, rendah hati, memiliki Kasih Kristus karena kita sendiri hidup di dalam kasih Kristus, dengan hidup kita seperti itu, pastilah orang di sekitar kita akan melihat dan mau menjadi orang Kristen karena perilaku/perbuatan kita sebagai orang Kristen yang menunjukkan Kasih Kristus.





Preacher : drg. Endang Sri Mumpuni
written by : ssr

Selasa, Maret 25, 2014

A GOOD SERVANT



Tema kita posting ini adalah A GOOD SERVANT – PELAYAN yang BAIK
Pertanyaan : apakah saya seorang pelayan Tuhan yang baik??

Bagaimana menjadi PELAYAN yang TERBAIK bagi TUHAN ?
Mari kita refresh kembali tentang konsep dari Tabernakel - Kemah Suci.
Ketika kita berada di luar pelataran Kemah Suci, kita hanyalah orang-orang dunia yang belum mengenal Tuhan Yesus, lalu melangkah melewati pintu gerbang yang bermaknakan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat; lalu memasuki halaman Kemah Suci yang bermaknakan kita melakukan pertobatan (mengakui dosa-dosa kita, bertindak meninggalkan sikap/perbuatan dosa dan menguburkan dalam baptisan air).
Ketika iman kita bertumbuh dan memberanikan diri melangkah ke ruang Kudus, ada 3 syarat yang harus dimiliki seorang Pelayan Tuhan (istilah Perjanjian Lama ‘Imam’) :
a. Hidup dalam kuasa dan kepenuhan Roh Kudus 
b. Hidup dalam kuasa dan kepenuhan Firman Allah 
c. Penyembahan dalam Roh dan Kebenaran.

Mari kita baca II Korintus  3:6-8,
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian  
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!”

Malam ini kita akan banyak meneladani sosok pelayan Tuhan yang tangguh dan banyak menulis kitab, Rasul Paulus.

Karakter-karakter yang perlu dimiliki seorang Pelayan Tuhan antara lain :
   
1. PERCAYA DIRI ; I Petrus 2:9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” 

2. RENDAH HATI;
Matius  20:26a dan Matius 23:11
20:26 “Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,”
23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.”

3. DIPERCAYAI ; I Korintus  4:2, “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” 

4. PEKA DAN PEDULI; Galatia  6:1, “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” 

5. UNITY ; I Korintus  12:5, “Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.” 

6. KREATIF dan INOVATIF ; Matius 25 : 14-26
14"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam.”

Refleksi : :

Mazmur  37:23-24,
23“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”
Firman yang kita terima dan bahas ini, janganlah kita menilai bahwa ‘oh ayat tersebut cocok buat dia, itu bukan buat saya atau sebaliknya. Mazmur Daud menyatakan bahwa Tuhanlah yang menetapkan langkah-langkah orang termasuk kita semua yang ada berkumpul dan bersekutu saat ini. Mari kita katakan bahwa, ‘ya, firman itu buat saya.’ Amin.


written by  : admin
ilustrasi gambar : jasoncoroncy.com

GENERASI BERINTEGRITAS SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN



Kata generasi digunakan karena lingkup kita yang merupakan anak-anak muda yang memiliki tanggungjawab untuk regenerasi, meneruskan ladang pelayanan di gereja lokal atau di manapun kita Tuhan ijinkan kita ditempatkan.
Menjadi anak-anak Tuhan merupakan sebuah pengakuan Tuhan Allah atas kita semua. Harus kita jaga martabat dan integritas kita pribadi.

Menjadi anak Tuhan memiliki konsekuensi dan beban tanggung jawab yang tidak mudah, antara lain :

1. Bergaul karib dengan Allah dan merenungkan firmanNya siang dan malam. (Mazmur 1:1-3,
1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.).

2. Memiliki iman sebesar biji sesawi dan mengandalkan Tuhan
Lukas  17:6, Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Yeremia  17:5,  “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”

3. Rendah hati spt belalang
Amsal  30:27, “ ..belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,” Belalang tidak punya pemimpin, tetapi semuanya berbaris dengan teratur atau sejajar. Karena itu, jika puluhan ribu belalang menyerang satu lahan pertanian, maka habislah semua tanaman di situ, belalang juga menjadi tulah ke delapan untuk bangsa Mesir (Keluaran 10:1-20). Betapa dahsyatnya belalang jika bersatu. Itu sebabnya penulis Amsal berkata bahwa belalang itu seperti tentara yang besar. Walaupun tubuhnya kecil, tetapi karena teratur, tidak egois dan tidak menonjolkan diri, maka mereka berhasil. Melalui belalang kita belajar tentang kesehatian dalam persekutuan, kita perlu bersatu dan sehati dalam keluarga, saudara dan jemaat. Jika kita bersatu hati maka kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja melalui kita.



4. We are the HEADLINE / PUBLIC FIGURE, menjadi pusat perhatian semua orang di sekitarnya, so KEEP OUR MOUTH AND ACTION.
Matius 5:13,
13Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu
Matius 10 : 16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah srigala, sebab itu, hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

5. Baca Galatia 2 : 20, Kita merupakan REPRESENTASI TUHAN, sebab melalui kita terpancar kewibawaan dan kemuliaan Allah merupakan anugrah yang melingkupi kita, dan kita harus menjaganya.

6. Kita harus tahu persis hak dan kewajiban kita sebagai anak Tuhan
Markus 16:17, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Mazmur 2 : 8, “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.”
Matius 12: 50, "Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapakKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."

7. Troubleshooter, menjadi pendamai, pemberi solusi bukan pembawa/pemicu masalah.
Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
8. Berani mengaku salah dan bertanggungjawab.
2 Samuel12:13,”Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”
Markus 11:25, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]”

Dan jangan lupa bahwa Kekristenan merupakan latihan yang terus menerus supaya kita menjadi lebih baik dan berkenan di hadapan Allah. Ada beberapa referensi ayat yang merupakan tulisan Rasul Paulus yang beberapa kali menggambarkan bahwa Kekristenan itu bagaikan sebuah pertandingan yang memotivasi kita untuk terus mau berlatih untuk mencapai tujuan yaitu Mahkota yang ABADI.
I Timotius 4:8, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
Ibrani 12:1, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
I Korintus  9:24-25,
24Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
25Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
26Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
27Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
I Timotius  6 :12, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
TERUSLAH KITA BERLATIH MENGENDALIKAN DIRI KITA, EMOSI, EGO, DAN MENGALAHKAN SEGALA KEINGINAN DAGING KITA SEHINGGA KITA DAPAT HIDUP TETAP DALAM JALAN KEBENARAN TUHAN.

PENUTUP
Kolose 3:1, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Amin

written by : admin
ilustrasi gambar : www.ter4ng.wordpress.com 

Selasa, Februari 28, 2012

Sudahkah kita Mengandalkan Tuhan??

Ketika beberapa waktu yang lalu isteri saya menghadapi sebuah pergumulan dalam menyikapi apakah dia harus 'Resign' dari pekerjaannya atau tetap bertahan terus. Pernah beberapa kali ia curhat pada saya mengenai tempat pekerjaannya yang dia anggap tidak nyaman lagi, tidak sesuai dengan standar yang ia harapkan.
Di satu sisi, saya melihat bahwa ia memiliki kerendahan hati untuk mau menceritakan pergumulannya dan mau bersama-sama berdoa bersama saya untuk menyampaikan pergumulannya kepada Tuhan Yesus Kristus yang belum lama dikenalnya dan diterimanya sebagai Juru Selamat pribadinya.
Kadang perlu kita menangis bersama-sama dengan pasangan kita untuk lebih memahami perasaan pasangan kita dalam menghadapi permasalahannya.
Menangis dalam doa kita kepada Tuhan Allah merupakan momen yang terindah, baik pada saat kita dalam masalah ataupun mengucap syukur mengingat segala kebaikan yang telah kita terima saat ini.
Dalam memasuki bulan ketiga di tahun 2012 ini, sudahkah kita sekalian mengucap syukur selalu atas segala kesulitan maupun berkat-berkat yang Tuhan berikan dengan caraNya yang dahsyat dan tak pernah terpikirkan oleh kita?!
Ternyata sudah hampir 2 bulan berlalu namun kita tetap ada, tetap diberkati, tetap dapat beribadah, sehat, tidak berkekurangan, bukankah hal sederhana itu semua merupakan MUJIZAT yang kita nanti-nantikan!?
Isteri saya seiring berjalannya waktu terus belajar dan mengalami MUJIZAT demi MUJIZAT hampir tiap saat dan terus diyakinkan bahwa campur tangan TUHAN Yesus dalam hidupnya terasa Nyata sekali. Tidak jarang ia terus mengungkit-ungkit pengalaman DAHSYAT yang kami alami bersama.
Saya juga terus belajar dan merenungkan setiap kejadian yang kami alami, mengapa bagi banyak orang percaya sering terlontar perkataan yang menyatakan mereka tidak pernah melihat mujizat ataupun perubahan nyata kehidupan mereka secara NYATA.
KUASA Tuhan dan MUJIZATNYA benar-benar NYATA bagi SETIAP ORANG yang mau dengan rendah hati berseru dan mengandalkan TUHAN YESUS setiap saat.
Pernah kita mendengar pernyataan orang, "Kerjakan segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin kalo sampai gagal baru cari Tuhan."
Saya melalui artikel ini mau mengkoreksi pernyataan tersebut menjadi ,"LAKUKAN SEGALA SESUATU SELALU BERSAMA TUHAN SEHINGGA APAPUN HASILNYA ITU UNTUK KEMULIAAN NAMA TUHAN!"

"Namun aku hidup tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan hidupku yang kuhidupi di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku." Galatia 2 : 20

Selasa, November 23, 2010

you get what you want


Akhir-akhir ini televisi banyak menyoroti spanduk-spanduk yang dipasang bertebaran di sekitar area pengungsian peristiwa meletusnya Gunung Merapi. Memberi kesan seolah pihak-pihak yang membuat dan memasang spanduk-spanduk tersebut memanfaatkan situasi duka untuk memamerkan apa yang telah dilakukannya, yang hanya memberikan bantuan ala kadarnya. Tidak menjadi teman dan sahabat bagi saudara-saudari di pengungsian. Hanya mencari popularitas semata.
Demikian juga kita halnya di dalam lingkungan bergereja, kadang walau tidak jarang kita jumpai orang-orang yang ingin namanya tidak salah dituliskan dalam liturgi gereja, apalagi ketika ia sudah memberikan sejumlah dana/ persembahan bagi gereja. Dengan kata lain kita sedang menyombongkan segala apa yang kita lakukan, berarti kita sudah mendapatkan ganjaran atas apa yang telah kita perbuat yaitu pujian dan mungkin rasa kagum orang di sekitar kita.
Namun tidak demikian halnya bila kita melakukan sesuatu yang baik bagi sesama kita manusia tanpa perlu digembar-gemborkan... maka Tuhanlah yang akan bertindak untuk memberi ganjaran bagi kita.
Bukankah lebih berharga dan yang paling kita nanti-nantikan adalah pemberian langsung dari Tuhan Allah yang Maha Tinggi!?

Rabu, April 14, 2010

Biarkan …


Beberapa bulan yang lalu, ada suatu peristiwa di mana ada seseorang yang penulis kenal cukup dekat, dia menceritakan kepada orang-orang di sekitarnya mengenai betapa buruknya sikap dan tindakan penulis , hanya berdasarkan informasi dari seorang kerabatnya yang sepertinya kecewa hanya karena merasa tidak mendapat perlakuan yang baik dari penulis. Sedangkan di pihak penulis tidak merasa merugikan ataupun berbuat sesuatu yang salah pada orang-orang tersebut, lalu penulis menceritakan setiap tindakan penulis dan alasan-alasannya kepada atasan penulis dan beliaupun menilainya secara wajar dan tidak ada suatupun yang tidak pantas yang telah penulis lakukan.
Peristiwa itupun penulis ketahui dari informasi yang diceritakan oleh atasan, lalu penulis mengatakan kepada atasan bahwa penulis tidak akan melakukan ataupun mengeluarkan pernyataan apapun untuk meng’counter’ / membalas balik dengan pembelaan diri.
Firman Tuhan telah mencatat teladan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada kita, mari kita baca dan renungkan kutipan ayat yang terambil dari I Petrus 2:21-23, yang mengatakan :
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita; Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”
Wow… teladan yang sangat dahsyat yang penulis rasakan… dan menghasilkan hasil yang menakjubkan…. Ketika penulis sama sekali tidak memberikan respon/ reaksi terhadap peristiwa yang terjadi… setelah beberapa minggu kemudian keadaan sudah tenang seperti tidak terjadi suatu apapun.
Andaikan penulis bersikap membela diri lalu ikut menjadi marah-marah, tak terbayangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi… mungkin permusuhan, kebencian… cukup mengerikan….
Para sahabat di dalam Tuhan, mungkin ada saatnya kita berada dalam posisi di mana kita merasa dipojokkan, dikucilkan, dicemooh namun bukan karena tindakan kita yang salah… Ingatlah untuk selalu tenang, jangan berpikir bahwa harga diri ataupun nama baik kita akan rusak… sebab Tuhan pun tidak memikirkan hal-hal yang demikian… Tuhan ingin kita selalu rendah hati ..Tuhan tidak ingin kita mengandalkan kekuatan kita sebagai manusia…Ia ingin kita mengandalkan DIA, kita adalah domba-dombanya yang tak berdaya, sedangkan DIA adalah gembala yang Agung yang memegang tongkatnya yang akan selalu menghadapi, mengatasi dan menghalau setiap ancaman yang menanti kita…
Tuhan pelindung kita yang dahsyat….tak pernah terlelap... janganlah kita berbuat dosa yang tidak perlu… oke….!!! Gbu all…..