
Akhir-akhir ini televisi banyak menyoroti spanduk-spanduk yang dipasang bertebaran di sekitar area pengungsian peristiwa meletusnya Gunung Merapi. Memberi kesan seolah pihak-pihak yang membuat dan memasang spanduk-spanduk tersebut memanfaatkan situasi duka untuk memamerkan apa yang telah dilakukannya, yang hanya memberikan bantuan ala kadarnya. Tidak menjadi teman dan sahabat bagi saudara-saudari di pengungsian. Hanya mencari popularitas semata.
Demikian juga kita halnya di dalam lingkungan bergereja, kadang walau tidak jarang kita jumpai orang-orang yang ingin namanya tidak salah dituliskan dalam liturgi gereja, apalagi ketika ia sudah memberikan sejumlah dana/ persembahan bagi gereja. Dengan kata lain kita sedang menyombongkan segala apa yang kita lakukan, berarti kita sudah mendapatkan ganjaran atas apa yang telah kita perbuat yaitu pujian dan mungkin rasa kagum orang di sekitar kita.
Namun tidak demikian halnya bila kita melakukan sesuatu yang baik bagi sesama kita manusia tanpa perlu digembar-gemborkan... maka Tuhanlah yang akan bertindak untuk memberi ganjaran bagi kita.
Bukankah lebih berharga dan yang paling kita nanti-nantikan adalah pemberian langsung dari Tuhan Allah yang Maha Tinggi!?