Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label pilihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pilihan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 28, 2022

Apakah Hidup ini adalah Pilihan?

Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 28 Agustus 2022

    Mari kita buka Kitab Ulangan 30 : 15 - 16, "15

Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,

16

karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya."

    Ada suatu lagu yang mengatakan, bahwa hidup ini adalah kesempatan. Sehingga hidup ini adalah pilihan, tapi pilihannya apa? Mungkin pilihan tentang studi, pekerjaan - militer, usaha, wirausaha atau pilihan terkait domisili yang di Tangerang, Jakarta.

Nah yang paling utama adalah pilihan kita akan memilih Tuhan atau dunia? 

    Di bulan Agustus ini, kita merayakan kemerdekaan. Gereja memang tidak merayakan secara khusus acara kemerdekaan, namun kita bersyukur tinggal di Indonesia yang mengalami kemerdekaan, hidup dengan 2 iklim, dengan iklim yang nyaman di mana kita dilahirkan dan ditempatkan menjadi orang Indonesia. 

Mari kita simak syair lagu Indonesia Tanah Air Beta 

Indonesia tanah air betaPusaka abadi nan jayaIndonesia sejak dulu kalaSelalu dipuja-puja bangsaDisana, tempat lahir betaDibuai, dibesarkan bundaTempat berlindung dihari tuaTempat akhir menutup mata

    Kita beryukur kita ditempatkan tinggal di tanah air Indonesia, sedangkan di negara negara lain penuh dengan konflik dan peperangan.

Kita sebagai orang Kristen yang mungkin karena generasi orang tua kita Kristen, lalu kita otomatis menjadi Kristen, namun pilihan memilih Tuhan atau dunia tetap menjadi yang menjadi utama.

Dengan menjadi Kristen hanya karena kita anak dari orang tua Kristen, maka jangan berhenti di situ saja, hanya akan menjadi seorang Kristen yang semu.

Bila kita salah memilih maka kita akan menerima kesalahan yang fatal dan kesalahan itu akan bertambah besar dari hari ke hari.

Dalam kehidupan kita tidak jarang berbuat salah memilih, namun waktu tidak dapat diputar ulang, sehingga kita harus hati-hati.

Bila kita melatih diri kita dengan keras, berjuang dengan keras, menghadapi berbagai tekanan di luar sana tidak akan mudah membuat kita menjadi goyah dalam menghadapi tekanan.

    Kita akan belajar contoh teladan tokoh Alkitab.

Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena salah memilih. Sehingga Adam dan Hawa dibuang Tuhan dari Taman Eden. Taman Eden ada di bumi. Namun kisah Adam dan Hawa tidak sampai di sini saja, sampai saat sekarang semua orang harus bekerja keras, perempuan harus sakit bersalin.

    Abraham yang dikenal sebagai orang percaya, namun Abraham dan Sara tidak sabar menanti anak yang dijanjikan Tuhan, sehingga mengambil Hagar menjadi istri kedua, dan melahirkan Ismael. Sehingga sampai saat ini terjadi pertentangan dengan keturunan Ismael. Tentang siapa yang akan dikorbankan, Ishak atau Ismael, walaupun yang dikorbankan adalah DOMBA!

Esau, yang salah membuat keputusan sehingga karena kondisi rasa lapar, dan tidak berpikir panjang dengan menjual hak kesulungannya dengan roti dan kacang merah. Hati-hati ketika kita lapar dan orang menawarkan sesuatu makanan!! Pada akhirnya Esau menyesali keputusannya.

    Dan ketika kita mengambil keputusan pasti akan ada konsekuensinya. Mungkin akan muncul kesulitan atau tantangan demi tantangan yang baru. Jangan lupa bila kita setia akan perkara perkara kecil maka kita akan setia pada perkara perkara besar.

Dan kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Allah yang hidup, yang kasihNya tidak bekesudahan, dan kuasaNya tidak terbatas. 

    Maka dalam ketidakhadiran Tuhan, Tuhan memberikan upah, IA akan membalaskan semuanya. Dia akan membalaskan semuanya, apa yang ditabur itu pula yang akan dituai - Wahtu 22 : 12 ," Ia memberikan upah kepada setiap orang menurut perbuatannya." dan Galatia 6 : 7, " Jangan Sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."

Marilah kita bersyukur tinggal di Indonesia, bila kita ada di Ukraina pasti kita semua berada dalam kondisi perang.

Yunus adalah salah satu dari bagian kitab nabi nabi kecil. Yunus 1 : 1-3,"Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

2

"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

3

Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN."

Sikap Yunus malah melarikan diri menjauh dari Tuhan. Namun bagaimana dengan sikap kita kepada Tuhan yang dalam keseharian menjauh dari Tuhan, bila kita tidak mencari Tuhan dalam saat teduh, membaca firman Tuhan, berdoa!

Mari kita terus setia dalam berdoa dan saat teduh, walau kita lelah/ mengantuk, ingat! Siapa yang dapat menjamin kita akan dapat bangun besok pagi??!

Keluaran 4 : 11 - 13, kita mesti merespon seperti yang dilakukan Musa. Musa (Lahir di Mesir - 1527 SM) meninggal di Gunung Nebo - Dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan - 1407 SM pada umur 120 tahun.

    Kehidupan Musa selama 80 tahun berbagai topan badai kehidupan menghantam Musa bahkan sampai terancam mati dan dikejar kejar karena tindakannya membunuh orang, Tuhan membentuk Musa, untuk siap dipakai Tuhan. Namun Musa sempat berkata kepada Tuhan untuk kirim orang lain saja. 

    Mari kita pikirkan andaikan Tuhan yang meminta langsung kepada kita untuk mau diutus melayani Tuhan?! Apakah kita akan berkata pada Tuhan seperti yang dikatakan Musa? Semua yang  Tuhan tanyakan bukan hanya untuk kepentingan Tuhan saja melainkan untuk kepentingan dan kebaikan kita untuk hidup semakin berkenan di hadapan Tuhan. Kita harus merespon panggilan Tuhan dengan berapi-api.

Nabi Yesaya dipanggil Tuhan (Yesaya 6 : 8). Nabi Yesaya diberi tugas oleh Tuhan dan beginilah respon Nabi Yesaya, "Ini aku Tuhan, utuslah aku!" Yesaya tidak bertanya Tuhan apa detil tugas yang dimintaNya?

Apakah kita akan merespon seperti Yesaya? Atau seperti Musa yang merespon dengan banyak alasan ketidakmampuannya?? Atau seperti Yunus yang melarikan diri menghindari dan menjauh dari Tuhan?

Jangan sia siakan pelayanan kita kepada Tuhan!

God does not call the qualified, He qualities the called."

Tuhan tidak memanggil orang-orang hebat yang memenuhi syarat. Dia memanggil orang yang mau memenuhi panggilanNya!

Dan Tuhan akan memberikan kemampuan pada kita pada saat kita membutuhkannya. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan memperlengkapi kita untuk menuntaskan tugas yang diberrikannya

"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!  Sebab Aku berkata kepadamu : Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. " Lukas 13 : 24.

Seorang Mahatma Gandhi yang tidak percaya pada Tuhan Yesus menegur orang-orang Kristen untuk bersikap dan bertindak seperti yang diteladani oleh Tuhan Yesus. 

Demikian juga Marthin Luther mengkritik Kekristenan untuk kembali kepada ajaran Firman Tuhan.

Mengikuti Kristus harus berani membayar harga, seperti yang dikhotbahkan Tuhan Yesus di Bukit - Matius 5.

HIDUP INI ADALAH PILIHAN - HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN.

Jangan berkompromi, kita harus tetap menjadi pelayan-pelayan Tuhan. Apapun keputusan yang kita ambil akan berdampak pada kekekalan. Kita harus tegas dan jangan melakukan tindakan kompromi dengan dunia. 

Ingat firman Tuhan, "Aku akan memuntahkanmu apabila kamu suam suam kuku, tidak dingin atau tidak panas!!"

Pilihannya hanya ada dua : TUHAN atau DUNIA!





Paduan Suara IMANERS - Komisi para wanita.







Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

Written by : ssr

Rabu, September 25, 2013

DIVORCE



Beberapa hari yang lalu, penulis kedatangan tamu dari staf kelurahan setempat, singkat cerita terungkap pembicaraan bahwa dia ada masalah dengan isterinya yang baru dinikahinya sekitar 6 bulan yang lalu, dengan berbagai macam alasan dia kemukakan, bahwa isterinya sangat ‘kepo’ yang ingin tahu segala sesuatu yang dilakukannya secara detil, sering marah-marah  dan bertengkar dengannya, dan lain sebagainya.
Di lain hal, 2 orang staf tempat kerja penulis pun walau tidak bersamaan sudah melakukan perceraian dan yang satu sudah melakukan pernikahan dengan suami yang baru dan satunya lagi baru melangsungkan lamaran untuk menikah dengan calon suami yang baru.
Memang, sebagian besar staf yang bekerja di lingkungan kerja penulis adalah orang-orang di luar Tuhan, mereka memiliki pemahaman bahwa mantan suaminya adalah bukan jodohnya, dan selalu berharap bahwa setelah perceraiannya akan menemukan jodohnya yang sejati.
Pada kisah yang pertama, penulis sempat melontarkan pemikiran sederhana pada staf kelurahan tersebut, dengan mengutip kalimat seorang hamba Tuhan di sebuah radio rohani yang mengatakan bahwa. “Pernikahan itu adalah mencocok-cocokkan hal-hal yang tidak cocok yang sudah ada di dalam diri kedua pihak yaitu suami dan isteri.”
Firman Tuhan di Kejadian 2 : 24 mengatakan, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Dua pribadi yang sudah sepakat untuk menundukkan diri dengan saling terikat dan mengikat dalam satu pernikahan untuk membentuk rumah tangga yang baru, haruslah saling merasa yakin dan seyakin-yakinnya bahwa pasangannya merupakan pasangan hidup yang Tuhan pilih. Tapiiiiiiiiii….. dengan catatan, bahwa dalam memilih dan menetapkan seseorang menjadi pasangan hidup haruslah sesuai dengan firman Tuhan antara lain : 
  1.  Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Kor 16 : 14) Kata ‘seimbang’ dapat ditafsirkan sebagai : a. Seiman; b. perekonomian yang cukup, maksudnya supaya kedua pihak mau saling menerima sesadar-sadarnya terhadap kondisi keuangan, pekerjaan masing-masing supaya jangan sampai karena si Isteri gajinya puluhan juta sedangkan sang suami cuma beberapa juta saja sehingga potensi suami minder atau isteri yang jadi arogan terhadap suami, dsb; c. Nama baik keluarga, ini juga perlu diperhatikan bagi kedua pasangan untuk mengetahui, memahami dan siap menerima konsekuensi yang mungkin timbul, misal ayahnya mantan narapidana, atau adik/saudara tersangkut narkoba dan lainnya. 
  2. Matius19:19, “hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Firman Tuhan menekankan kalimat ‘Hormati ayah dan ibumu’ berkali-kali bisa lebih dari 5-10 kali. Kita ketika memberitahukan kepada orang tua kita perihal calon isteri kita, baiklah kita mau dengan rendah hati mendengarkan pendapat atau komentar orang tua kita, orang tua yang bijak apalagi juga sebagai umat Tuhan haruslah kita pertimbangkan segala keputusannya, sebab kita pribadi tidak akan dapat melihat ‘kekurangan-kekurangan’ yang ada pada pasangan kita kalau bukan orang lain yaitu orang tua kita yang mungkin dapat melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Bila orang tua kita tidak menyetujuinya, terima dan renungkan, janganlah langsung mempertentangkannya, bawalah dalam pergumulan doa kita. Mintalah nasehat pada para hamba Tuhan, benarkah yang diputuskan oleh orang tua kita? Jangan bahas masalah ini pada teman-teman sebaya anda, sebab kemungkinan besar Anda akan berada dalam masalah besar. Bila kedua orang tua akhirnya menyetujuinya, maka yakinlah, apapun konsekuensinya, pasangan ini adalah pilihan kita sendiri.
  3. Keduanya selain seiman, namun juga harus membaca, mengerti dan memahami firman Tuhan, ada beberapa ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus mengenai suami isteri antara lain : I Petrus  3:7, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” Dan Efesus  5:33, “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. 
  4. Tidak melakukan hubungan sex sebelum menikah. Inilah bukti bahwa masing-masing pasangan saling menghormati dan saling menjaga untuk tidak saling merusak dengan melakukan hubungan sex sebelum menikah. (II Korintus  7:1, “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”)
Sebab pasangan hidup atau yang disebut jodoh, akan benar-benar mendapatkannya apabila kita meyakininya. Bila Anda belum yakin, jangan ambil keputusan gegabah, selama masa pertemanan/ penjajakan, kenalilah karakternya, kebiasaannya, cara-cara berpikirnya, mimpi, keinginannya, cita-citanya dan sikap dalam pergaulannya.
Mencari jodoh itu bukan sekali lagi bukan seperti semudah gonta-ganti baju, bila sudah bosan dengan isteri yang sekarang, tinggal diceraikan saja, lalu cari isteri baru, klo kaga cocok dengan selera, tinggal diceraikan lagi, dan seterusnya.

“Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!” Maleakhi  2:16

picture : www.theinvestigator.co.nz
written by : admin

Selasa, Januari 24, 2012

Whal will you do?

    Saat artikel ini sedang admin tuliskan, berselang sekitar 2 hari yang lalu, atau 1 hari sebelum hari Raya Imlek, terjadi sebuah peristiwa di mana seorang wanita berinisial AS (29 thn) bersama 4 orang temannya mengendarai mobil Xenia, tiba-tiba menabrak belasan orang di trotoar dan halte sehingga merenggut sekitar 9 orang meninggal.

    Sebuah berita yang mengejutkan dan menyedot perhatian semua orang dan media. Banyak sekali orang mulai mengeluarkan pendapat-pendapat pribadinya yang sebagian besar mengutuki, menyumpahi dan berharap agar si pelaku penabrak tersebut dihukum seberat-beratnya, apalagi setelah pihak kepolisian memberikan konfirmasi bahwa pelaku dalam pengaruh narkotika. Pengenaan pasal berlapis pun didengung-dengungkan.
Hukum dia seberat-beratnya....

    Bagaimana dengan sikap Anda? Apakah Anda juga bersikap dan berpendapat serupa dengan semua orang yang setuju untuk dihukum seberat-beratnya? Supaya setimpal dengan perbuatannya??
Admin menulis artikel ini bukanlah untuk membahas ataupun mendebatkan seberapa besar hukuman yang pantas si AS terima, melainkan admin teringat akan sebuah peristiwa sekian ribu tahun yang lalu, di masa di mana Raja Daud tidak bertugas memimpin tentaranya untuk pergi berperang, malah bermalas-malasan duduk di sotoh istana, sampai suatu waktu ia melihat Batsyeba (isteri Uria orang Het) sedang mandi, sehingga timbul keinginan untuk memilikinya.

    Singkat cerita, dengan rencananya yang licik dan jahat, berhasillah Daud merancang kematian suami Batsyeba (Uria) dan mengambil Batsyeba menjadi isterinya.

    Apabila apa yang dilakukan Raja Daud terjadi di masa sekarang dan terekspos oleh para wartawan di istana, tak terbayangkan betapa hebohnya skandal di istana seorang pemimpin besar yang disegani dan ditakuti oleh raja-raja di sekitarnya.

    Mungkin sikap yang sama yang muncul pada AS juga terjadi pada Raja Daud, sebuah kejahatan 
personal yang keji, penyalahgunaan wewenang.

    Namun satu hal yang pasti, adalah tugas kita sebagai anak Tuhan untuk mendoakan agar orang (-orang) yang kita ketahui berbuat jahat ataupun kesalahan fatal agar dijamah Tuhan dan bertobat dari kejahatannya dan mengakui setiap dosa-dosanya dan bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi alatnya.
Demikian juga Tuhan sangat mengasihi Raja Daud, DIA mengirim nabiNya untuk menegur Raja Daud, dan Raja Daud langsung merasa ditelanjangi dan mau merendahkan hati dan dirinya untuk minta pengampunan dari Tuhan atas segala kejahatan yang telah dilakukannya.

    Penghukuman dari Tuhan tetaplah dilaksanakan di mana meninggalnya anak sulungnya dari Batsyeba. Demikian juga dengan AS yang mungkin harus menghadapi konsekuensi akibat kesalahan dan kecerobohannya, dan marilah kita berdoa supaya Roh Kudus menjamah AS atau siapapun yang menjadi pelaku kejahatan, agar ditangkap, diubahkan menjadi seturut kehendak Tuhan dan menjadi alat dalam setiap rencanaNya yang Agung atas kehidupan umatNya.
Tuhan mengasihi setiap orang....

    Satu nyawa di hadapan Tuhan sangatlah berharga, karena Tuhan mengasihinya....
Satu orang bertobat maka seisi sorga bersorak-sorai....

Marilah kita menjadi pendamai, pendoa yang mengubah dunia di manapun kita berada, supaya nama Tuhanlah yang dimuliakan.....


written by Suryadi Ramli

Selasa, Januari 05, 2010

Getting worst or better ?

Beberapa hari yang lalu sebelum artikel ini dibuat, penulis bersua dengan seorang teman alumni SD. Singkat cerita, dia menceritakan seorang teman perempuan yang seangkatan SD dengan kita, sedang menjalani sebuah kehidupan yang kelam… sebuah kehidupan yang mungkin tidak pernah dicita-citakan oleh siapapun…
Teman kami ini, saat ini memiliki sebuah kehidupan yang tampaknya buat penilaian kita adalah sebuah kehidupan yang hancur-hancuran… seorang perempuan yang berusia tigapuluhan, namun sudah tidak bekerja selama 4 tahun, memisahkan diri dari orang tua dan saudara-saudara yang masih mengasihinya… seorang perempuan yang ingin menggapai keinginannya dengan cara yang buat kita adalah suatu hal yang keliru sekali… seorang perempuan yang hidupnya berpindah-pindah dari kost-kost an yang satu ke kost-kost an yang lain, itu pun pindah setelah diusir oleh setiap induk semang pemilik kost, karena menunggak bayaran berbulan-bulan… seorang perempuan yang sudah tidak memiliki apa-apa namun memiliki keinginan untuk mencari cinta seorang laki-laki…. Mencari cinta hanya untuk mendapatkan uang…. Mendapatkan uang hanya untuk bisa makan - berinternetan – chatting – dating… tiada lagi keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kerja, tatkala temanku ini berusaha menawarkan bantuan untuk mencarikan kerja....hidup di dalam pemikiran bahwa semua saudara dan keluarganya sangat membenci dan memusuhinya…
Kesehariannya selalu dipenuhi dengan keinginan untuk menjerat laki-laki yang mau membalas chatting-annya untuk melakukan pertemuan langsung…. Kesehariannya yang selalu membawa laki-laki yang berbeda hampir tiap tengah malam….
Pernahkah seseorang bermimpi untuk memiliki cita-cita seperti itu?!
Hidup yang penuh dengan kehampaan... tak mendapatkan apa yang diinginkannya... namun banyak laki-laki ‘jahat’ yang memanfaatkan tubuhnya semata...
Kami... saya merasa sangat teriris hati tatkala mendengar kabar seperti ini... seorang teman main sewaktu SD, memiliki kehidupan yang kelam ketika menjadi dewasa....
Sebuah keputusan yang salah yang telah diambilnya... sebuah keputusan yang patut diperhitungkan ketika kita diperhadapkan... Keputusan yang baik...? terbaik...? Keliru? Salah? Atau sangat salah?
Sebenarnya kita sudah mengetahuinya... mana yang terbaik buat kita... namun emosi... balas dendam... kemarahan.... kekecewaan.... yang menutupi semua pilihan yang baik....
Tergantung bagaimana dengan diri kita sendiri... keputusan yang mana yang akan kita ambil ketika tiap saat kita diperhadapkan....!?
Jadikanlah firman Tuhan sebagai dasar ... sebagai penimbang dalam setiap keputusan kita...