Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Agustus 25, 2019

Makna Penyertaan Tuhan bagi Orang Percaya

Matius 28 : 18-20, tentang pengutusan Tuhan Yesus kepada semua murid-muridNya, sebelum DIA naik ke Sorga.
Pada ayat tersebut mengandung kalimat PERINTAH, dan sekaligus juga sebuah JANJI.
Perintah untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan, dan Janji Tuhan akan kedatanganNya yang kedua kalinya.
Pada saat ini yang akan dibahas adalah janji-janji Allah. Apakah kita sudah menjadi anak-anak Allah sehingga hidup kita disertai Allah setiap saat.
Mari kita baca Yohanes 16 : 7, 16,
7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu
13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang

Apa yang dimaksud dengan pengertian bahwa DIA menyertai kita?? Tanpa penyertaan Tuhan kita tidak akan mampu melakukan apa-apa, sebab kita adalah manusia yang lemah.
Arti penyertaan Tuhan :
1. bahwa kita adalah milik Tuhan, berarti kita mengalami penyertaan Yesus dalam hidup kita, kehadiran Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita yang penuh dengan kasih karunia. Hanya dengan kasih Allah yang diberikan secara cuma-cuma pada kita yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya, inilah yang disebut kasih karunia!
Keluaran 33 : 16, "Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" 
Penyertaan Allah atas bangsa Israel bukan karena Israel bangsa yang hebat dan super, melainkan Allah memilih bangsa Israel karena janji Allah dengan Abraham, dan semata-sama karena kasih karunia Allah.
Dalam Perjanjian Baru, Allah menganugerahkan Tuhan Yesus Kristus mati di kayu Salib, semuanya oleh karena kasih Karunia Allah, dan dinyatakan melalui pribadi Tuhan Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang dapat menjadi percaya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
II Korintus 5 : 19, "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

2. Menjadi orang Kristen akan tetap mengalami masalah, kesukaran sebagai umat manusia, namun yang membedakan adalah dengan penyertaan Tuhan memampukan kita menghadapi setiap permasalah, kesukaran/ pergumulan yang ada.
Mari kita buka Yesaya 43 : 2, "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau."
Bangsa Israel pun ketika hendak memasuki Tanah Perjanjian tidak mendapati perjalanan mereka perjalanan yang mulus, mulai dari harus menghadapi dan menaklukan bangsa-bangsa lain, kesukaran demi kesukaran fisik dihadapi oleh bangsa Israel, namun penyertaan Tuhan memampukan bangsa Israel memerangi musuh-musuhnya dan mendapatkan solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapinya.
I Korintus 10 : 13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
Pada saat kita diperhadapkan dengan situasi demi situasi yang tidak cocok dengan kita maupun permasalahan demi permasalahan, tetaplah kita bertekuk lutut di hadapan Allah berdoa dan berserah padaNya.

Bagaimana kita boleh mendapatkan kasih Karunia Tuhan"
Yohanes 14 : 23, "Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia."
Sudah menuruti firman Tuhan? Sudahkah kita mengasihi Yesus? Jangan sampai kita mengatakan kita mengasihi Tuhan namun kita sekedar mencari apa yang cocok dengan hati dengan keinginan kita, tidak jarang ada umat Tuhan yang tidak cocok dengan khotbah, tidak senang dengan hamba Tuhannya.




Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Agustus 18, 2019

Kebenaran yang Memerdekakan Kita

Di hari Kemerdekaan negara kita, 17 Agustus 2019, negara kita bebas dari penjajahan dan para pahlawan berjuang sampai memproklamirkan kemerdekaan negara kita. Jadi kita patut bersyukur bahwa setiap kita boleh menikmati hidup di jaman kemerdekaan.
Mari kita baca Yohanes 8 : 30-36, perikop ayat ini berjudul 'Kebenaran yang Memerdekakan."
"Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Tidak sedikit kita yang memiliki pemikiran seperti orang-orang percaya yang mendengar pernyataan Tuhan Yesus yang selalu menyangka dirinya adalah bukan seorang hamba, tidak mau mengakui kenyataan bahwa hidupnya dalam perhambaan dosa. Intinya pola pikirlah yang menentukan seseorang untuk mau menerima kebenaran firman Tuhan atau tidak.
Pada ayat ke-31, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya, "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu adalah muridKu." Pernyataan ini menegaskan bahwa esensi disebut sebagai murid itu bukan soal hanya percaya atau tidak percaya melainkan bagaimana kehidupannya apakah tetap hidup menurut firman Tuhan atau tidak.
Jadi siapapun boleh mengakui dirinya sebagai murid Tuhan, sebagai orang Kristen, namun ada tanggungjawab yang mengikatnya yaitu seluruh kehidupannya harus sesuai dengan firman Tuhan loh!!!
Mazmur 1 : 1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."
Menjadi karakter yang selalu menyukai Taurat/ Firman Tuhan, rajin merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ini karakter sejati orang yang berani mengaku dirinya orang percaya/ orang Kristen!!
Hal menjadi murid itu suatu hal yang progresif, selalu berproses melalui tahap demi tahap. Seperti jenjang pendidikan formal, mulai dari TK - SD - SMP - SMA - Perguruan Tinggi. Tiap tahap/ jenjang membentuk pola pikir, membentuk kebiasaan demi kebiasaan yang diatur dan teratur maupun pengetahuan dasar, pengetahuan lanjutan, pengetahuan pengembangan yang menambah wawasan, referensi dan melatih konsep berpikir logis dan mengembangkan kemampuan analisa.

Sebenarnya kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita buat apa sih pentingnya buat kita? Buat kepentingan diri kita sendiri? 
Tapi yang pasti kemerdekaan yang Tuhan kita berikan adalah untuk meninggikan kemuliaan Tuhan!!

Kebenaran mempunyai wajah sukacita, sehingga kebenaran yang dikerjakan itu harus menghasilkan rasa sukacita, jangan seperti jaman kegelapan di Eropa di mana perkembangan gereja yang memiliki norma konsep dalam melakukan pekerjaan gereja tidak boleh tersenyum, harus menunjukkan wajah yang muram. Ini menunjukkan begitu terikatnya gereja dalam belenggu perhambaan yang salah, bukan melayani Tuhan melainkan fokus dalam melayani gereja dan demi kepentingan gereja/ penguasa.
Kembali ke ayat 34 Yohanes 8, "Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa."
Sekali kita berbuat dosa dusta, mencuri, berzina atau dosa lainnya, otomatis kita menjadi hamba dosa, kita akan hidup dalam kebohongan demi kebohongan untuk menutupi dosa (-dosa) yang kita perbuat.
Kita akan terbebaskan dari dosa kalau kita berani dan mengakui dosa dan kesalahan kita dan bertobat dari dosa-dosa kita yang artinya kita tidak lagi melakukan dosa, maka Tuhan dengan kasih karunia dan kuasaNya mengampuni dosa-dosa kita dan melepaskan kita dari belenggu perhambaan terhadap dosa.
Melalui ayat 8 : 35, Tuhan Yesus memberikan suatu terminologi antara anak dengan hamba, anak merupakan kepunyaan/ kesayangan pemilik/tuan, ga peduli apakah si anak tidak selalu menaati perintah orang tuanya. Namun tidak demikian dengan posisi sebagai hamba di mana kita wajib melakukan setiap perintah tuan/ majikan kita.
Pada ayat ke-36, Yesus tahu persis bahwa menjadi tugas Dia sebagai Anak Allah untuk membebaskan seluruh manusia dari hukuman akibat dosa!! Sebagai Anak yang memerdekakan kita semua orang yang percaya kepadaNya.
Jangan sampai kita bertindak/bersikap seperti perumpamaan anak yang hilang, di mana si anak sulung menempatkan dirinya sebagai hamba dari bapaknya, tidak merasa dirinya memiliki semua yang dimiliki bapaknya, rumah, kambing domba,  tidak merasa dirinya menjadi bagian dari keluarganya!!
Demikian juga dengan motto kita yang baru, yaitu "GBI Immanuel is ours!"
Maka gereja ini bukan lagi milik segelintir orang saja melainkan menjadi milik bersama. Menjadi anggota gereja yang peduli dengan hal-hal atau apapun yang terjadi di sekitar kita, mulai dengan lampu belum dimatikan kita matikan, kran air yang belum ditutup kita tutup, sampah yang berserak kita pungut dan buang ke tempat sampah, memberikan persembahan/ berkoordinasi dengan pengurus gereja ketika melihat ada yang perlu diadakan demi kepentingan pelayanan, atau pengadaan anggur perjamuan dan lain sebagainya.

Baiklah kita tetap di dalam firman dan melakukan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan firman Tuhan.



Preacher : Pdp. Susanto Kou, S.E
Written by : ssr

Minggu, Agustus 11, 2019

Sikap Hidup Kristiani yang sesuai Firman Allah

Mari kita buka I Petrus 5 : 6-11
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin

Sudahkah hidup kita sesuai dengan yang dikatakan di I Petrus 5 : 6-11 di atas?? Apalagi kita mengaku diri kita sebagai seorang Kristiani. 
Sudahkah kita bersikap rendah hati? 
Contoh sikap rendah hati yang menonjol ditunjukkan oleh Tuhan Yesus, mari kita baca Filipi 2 : 3, "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, Sebaiknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."
Ini suatu sikap yang dikerjakan Yesus, yang setara dengan Allah namun bersedia disiksa dan mati di kayu Salib. Orang yang mempunyai sikap rendah hati, pastilah dia menjadi seseorang yang tidak mudah tersinggung/ marah.
Ketika kita mengalami pelecehan/direndahkan oleh orang, itulah saat nya kita menguji apakah benar kita sudah rendah hati.
Tuhan Yesus yang masih mampu mendoakan orang ketika Dia sudah disalibkan, doa untuk mengampuni orang-orang yang sudah menyiksa dan menyalibkanNya.

Pada ayat yang ke-7 dikatakan - Serahkan segala kekuatiranmu sebab Dia yang memeliharamu
Bagaimana menjadi orang Kristen yang mengandalkan Tuhan dan bersandar pada Allah. Memang tidak jarang kita timbul rasa cemas, kuatir, apalagi belum lama ini kita mendengar kabar pergerakan lempengan permukaan bumi, potensi terjadi tumbukan yang dapat mengakibatkan kemungkinan tsunami, apalagi beberapa hari kemudian Jakarta dan Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami 'blackout' - padam listrik total berjam-jam.
Dengan demikian kita dapat merasakan betapa kita memerlukan pertolongan Tuhan ketika kita berada dalam situasi sulit. Seperti halnya yang dialami Yusuf yang dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya, kepahitan, kekecewaan seharusnya terjadi pada diri Yusuf, namun Yusuf tidak membiarkan dirinya dikuasai dan tenggelam dalam kekecewaan dan sakit hati akibat perbuatan saudara-saudaranya. Namun Yusuf tetap menjaga hati, tubuh dan pikirannya, dia tetap mengandalkan Tuhan, sampai akhirnya dia memperoleh anugerah besar menjadi orang kedua di seluruh Mesir.

Kita memiliki Tuhan yang mampu memberikan berkat, kesembuhan dan keselamatan hidup yang kekal.

Ayat ke-8 - 9, "sadarlah dan berjaga-jagalah  -  lawanlah dengan iman yang teguh
Orang Kristen yang siap untuk melawan iblis dengan kuasa Tuhan. Iblis bisa menipu dengan segala cara baik melalui kekayaan - kemewahan ataupun karena penderitaan - miskin.
Berapa banyak kita anak-anak Tuhan diberkati Tuhan malah pergi jalan-jalan memuaskan keinginan diri nya sendiri sehingga menjauh dari Tuhan.
Penderitaan yang dialami Ayub sebagai contoh dari keteladanan Ayub yang memiliki kekayaan begitu besar namun Ayub tetap setia mengorbankan korban penghapus dosa dan berdoa bagi keluarga dan anak-anaknya. Jangan sampai kita gelap mata dengan kemewahan dan kekayaan yang kita miliki.

Kekristenan yang sejati melakukan segala sesuatu hanyalah untuk menyenangkan hati Allah. 



Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Agustus 04, 2019

Kasih Sejati & Iman yang perlu dimiliki Orang Percaya

Mari kita buka Injil Matius 15 : 21 - 28, tentang Perempuan Kanaan yang percaya. Perempuan Kanaan ini mendengar kabar perbuatan dahsyat yang Tuhan Yesus perbuat terhadap orang-orang sakit.
Dalam kisah ini Tuhan Yesus sedang menghindar dari orang-orang Yahudi yang sedang mengejar dan ingin membunuh Dia, dalam situasi seperti itu datanglah seorang perempuan Kanaan yang datang meminta tolong.
Kisah ini menyiratkan tentang dua hal yaitu Kasih dan Iman. Saat itu bangsa Yahudi tidak bergaul dengan orang-orang yang bukan sebangsanya, orang Kanaan ini tahu tentang kebiasaan orang Yahudi, namun dia tetap berani mendatangi - menghampiri Tuhan Yesus apapun konsekuensinya.
Kasih Kristus ditunjukkan Tuhan Yesus dengan merespon panggilan wanita Kanaan tersebut, padahal Dia sedang ingin beristirahat. Kasih Kristus adalah kasih yang sejati yang rela memberi dan rela berkorban untuk kita semua tanpa memandang latar belakang suku bangsa.

Mudah bagi kita untuk sekedar berkata, "Saya mengasihi Kristus", hanya karena kita menginginkan berkatnya atau dalam kondisi nyaman dan berkecukupan. Apakah kita masih dapat mengatakan, "Saya mengasihi Kristus", ketika kita diperhadapkan untuk berkorban dan memberi banyak bagi orang yang bukan sebangsa dengan kita yang berada dalam kesulitan?

Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Kristus, pasti kita akan selalu bertanya kepada Kristus, apa lagi yang mesti kita lakukan, apa yang mesti kita berikan?

Tuhan mau kita mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan kasih yang sejati. Dengan kasih yang benar yang dikehendaki Allah bagi setiap orang percaya. Kita menjadi orang Kristen yang tidak mudah kecewa, ingin menjadi saksi Kristus dengan banyak orang yang dijangkau untuk menerima korban Salib Kristus.

Apakah aku sudah mengasihi Kristus? Atau aku hanya mengasihi berkat-berkat Kristus? Hati-hatilah bila kita benar-benar hanya mengasihi berkat-berkat Kristus karena hanya kekecewaan pada akhirnya yang akan kita dapatkan!!

Matius 15 : 24, "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Matius 15 : 26, "Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tuhan Yesus berkata keras kepada perempuan Kanaan tersebut bahwa berkat-berkat Tuhan hanya bagi orang Yahudi belum waktunya bagi bangsa lain. Tetapi perempuan itu menjawab suatu jawaban yang luar biasa, dia tidak patah semangat, bahwa Tuhan pasti sanggup menyembuhkan anaknya - Matius 15 : 27," Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Tuhan Yesus menjadi terharu dengan perkataan iman perempuan Kanaan tersebut, " .... "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15 : 28)

Penolakan ...  jangan kita mudah menyerah menghadapinya, seperti iman luar biasa yang ditunjukkan perempuan Kanaan tersebut. Dalam situasi seberat apapun yang kita hadapi, kesulitan, kesukaran, penolakan, tetaplah kita mencari Tuhan Yesus, mengandalkan Tuhan setiap saat, sehingga kita beroleh kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi dan melewatinya.



Preacher : Pdr. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr