Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Kasihilah sesamamu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kasihilah sesamamu. Tampilkan semua postingan

Rabu, Desember 14, 2011

Jesus, the Headline


Beberapa hari yang lalu admin mendapat kiriman sebuah artikel ilustrasi yang luar biasa melalui BBM (Black Berry Messenger). Mungkin sebagian rekan-rekan rehobot sudah pernah membaca atau tahu tentang kisah ini. Tidak ada salahnya admin mengutip artikel ilustrasi ini yang luar biasa.
Ada sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang anak dengan bapaknya yang sudah berumur, menjelang hari ulang tahun papa tercinta, ke empat orang anak berkumpul untuk membicarakan rencana ulang tahun (ultah) ayahnya. Ke empat anak ini sudah menjadi orang sukses di bidangnya. Mereka memutuskan untuk membuat pesta bagi papanya di sebuah hotel bintang lima.
Dan untuk memeriahkan pesta tersebut, anak-anaknya mengundang rekan-rekan mereka.
Suasana begitu meriah. Pesta itu sendiri memang mewah sekali. Namun, ketika sang papa ada di panggung, ia melihat para tamu begitu banyak. Hanya saja, ia merasakan kesedihan yang begitu dalam. Ia merasa bahwa ia tidak memiliki pesta itu. Para tamu justru berbincang-bincang sendiri dengan keempat anaknya yang sukses itu.
Akhirnya ia turun panggung dan pulang dengan taksi. Dan herannya, tak ada yang merasa kejanggalan setelah "pemilik pesta" tersebut hilang dari panggung. Karena fokus pesta justru bukan kepada pemilik pesta itu.
Betapa malangnya bapak itu, ia merasa sedih di tengah pesta yang diadakan untuk dirinya namun gambaran yang sama juga terjadi dalam banyak gereja Tuhan hari ini.
Natal seharusnya menjadi pestanya TUHAN Yesus yang sudah lahir bagi kita. Tapi faktanya sering kali justru esensi dari Natal itu sendiri mulai ditinggalkan. Seringkali acara Natal justru mengedapankan bagaimana bisa membuat acara istimewa yang malah mengedepankan gereja dan bukannya KRISTUS Yesus sebagai esensi dari Natal itu sendiri.
Tradisi dan kebiasaan sudah membutakan dan membekukan hati kita akan esensi dari Natal itu.
Tuhan Yesus Kristus hadir dengan lahir dalam wujud manusia ke dunia memiliki misi dan tugas Agung yang harus dilaksanakanNya.
KelahiranNya sendiri sudah memiliki makna yang penting dan sangat mendalam dan sanggup menyentuh hati setiap insan manusia yang percaya. KelahiranNya juga merupakan KematianNya, yang keduanya merupakan bukti nyata Kasih Tuhan Allah yang lebih dulu dilakukan bagi kita umat manusia.
Teladan yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita tak lain dan tak bukan adalah juga amanat Agung Tuhan untuk mau mengasihi Tuhan Yesus Kristus dengan segenap hati dan segenap jiwa dan mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri." (Matius 22 : 36-40)
Dalam memasuki bulan Desember ini, untuk berbuat baik janganlah kita batasi bagaimana yang saudara sepupu kita lakukan, bukan hanya di bulan Desember saja kita mau mengasihi sesama kita manusia melainkan setiap saat di manapun kita berada, menjadi berkat dan memberkati adalah suatu keharusan.
Menjadi pembawa damai harus sudah menjadi bagian dalam hidup kita.
Mari kita teladani Tuhan kita Yesus Kristus, apapun yang telah dilakukanNya itu semua hanyalah tanda cinta bagi kita semua, marilah kita sebarkan kasih dan cinta ini pada semua orang.


Kamis, April 21, 2011

Selamat Hari Paskah & Great Friday


Admin Rehobot Community mengucapkan selamat hari Paskah dan Great Friday bagi seluruh saudara-saudari seiman di dalam Kristus Yesus Tuhan dan Raja kita yang hidup kekal dan berkuasa di bumi dan di surga.
Hanya DIA lah yang layak menerima segala pujian dan ucapan syukur kita semua atas Karya Terbesar yang pernah terjadi di muka bumi ini lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sebuah Karya. Terbesar yang selalu diabadikan dan menginspirasikan banyak suku dan bangsa, banyak sejarah menulisnya, banyak jiwa yang menjadi kesaksian hidup dan dimenangkan.
Sosok yang Maha Kudus meninggalkan tahta Nya di sorga hanya untuk menebus umat Manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa tidak lebih berharga dari debu dan tidak lebih baik dari kain kesumba. Manusia.... ya manusia yang dikasihiNya... manusia yang diciptaNya serupa gambaranNya... manusia yang senantiasa menjadi kawan bicaranya... manusia yang telah dianggapnya baik dan indah....
Manusia yang ditebusNya, bukan dengan uang, bukan dengan harta, bukan dengan emas, bukan dengan perak, melainkan dengan DARAH... DARAH dari Putra Allah yang Kudus, YESUS KRISTUS TUHAN dan RAJA... dalam sosok tubuh manusia IA menyerahkan diriNya untuk disalib dan mati... oleh karena dosa, kekejian, kekejaman kita lah IA harus menanggungnya.
KEBANGKITANNya yang menjadi sumber pengharapan... Menyatakan bahwa DIA Hidup sehingga ada hari esok...
Hanya karena KASIH...
Adakah KASIH lain di muka bumi ini yang dapat menyamaiNya??
Adakah di antara kita yang sudah meneladani KASIHNya kepada sesama kita setiap saat??
Hanya saya dan Anda yang dapat menjawabnya......
Diberkatilah kita semua... Maranatha....

Senin, September 13, 2010

Give Your Hand Movement (Sociotherapy for Schizophrenia patient)


Sebelum kita membahas tentang Schizophrenia, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa itu Schizophrenia.
Schizoprenia adalah kekacauan jiwa yang serius ditandai dengan kehilangan kontak pada kenyataan (psikosis), halusinasi, khayalan (kepercayaan yang salah), pikiran yang abnormal dan mengganggu kerja dan fungsi sosial.
Schizophrenia adalah masalah kesehatan umum di seluruh dunia. Kejadian schizophrenia di seluruh dunia adalah kurang dari 1 persen, walaupun angka kejadian bisa lebih tinggi atau lebih rendah yang telah diketahui.
Schizophrenia lebih sering terjadi daripada penyakit Alzheimer, penyakit gula, atau multiple sklerosis.
PENYEBAB
Meskipun penyebab spesifik Schizophrenia tidak diketahui, kekacauan ini secara jelas mempunyai dasar biologi.
Banyak teori menyetujui model “vulnerability-stress”, di mana schizophrenia sering terjadi pada orang yang secara biologis lemah. Apa yang membuat orang yang lemah menjadi Schizophrenia belum diketahui tetapi mungkin termasuk kecenderungan genetik; masalah setelah, selama, atau sesudah kelahiran; atau infeksi virus otak.
Kesulitan dalam mengolah informasi, ketidakmampuan untuk memberi perhatian, ketidakmampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima secara sosial, dan ketidakmampuan untuk menanggulangi masalah umum mungkin menunjukkan kelemahan.
Di model ini, tekanan lingkungan, seperti peristiwa kehidupan menegangkan atau bagian masalah mendasar yang salah, menjadi pemicu datangnya dan kambuhnya Schizophrenia pada individu yang lemah.
GEJALA
Penderita Schizophrenia banyak terjadi antara usia 18 dan 25 tahun bagi laki-laki dan antara 26 sampai 45 untuk wanita. Tetapi, datangnya di masa kecil atau awal masa remaja atau di akhir masa hidup adalah jarang terjadi.
Datangnya mungkin mendadak, beberapa hari atau minggu, atau lambat dan tersembunyi, lebih dari bertahun-tahun.
Keparahan dan macam gejala bisa berubah-ubah secara signifikan di antara penderita Schizophrenia.
Secara umum, gejala terbagi dalam tiga kelompok utama; khayalan dan halusinasi; pikiran yang kacau dan tabiat yang aneh; dan dengan gejala yang minim dan negatif.
Orang mungkin mempunyai gejala dari satu atau ketiga kelompok tersebut. Gejala-gejala tersebut bisa cukup parah seperti mengganggu kemampuan untuk bergaul dengan orang lain, dan merawat diri sendiri.
Schizophrenia yang mungkin oleh masyarakat awam dikenal sebagai orang gila yang sering berkeliaran di jalan-jalan bahkan tidak sedikit yang berpenampilan telanjang, kotor. Tapi orang gila yang berkeliaran di jalan merupakan penderita schizophrenia yang sudah mengalami kekacauan watak sehingga sulit diobati sampai membaik.
Memang tidak semua penderita Schizophrenia dapat diobati dan menjadi sembuh. Tapi bagi penderita schizophrenia yang memang menderita halusinasi audio ataupun visual ataupun keduanya namun masih dapat memiliki kemampuan berkomunikasi cukup dengan keluarganya atau orang di sekitarnya, inilah yang masih dapat diberikan bantuan sosioterapi.
Dari banyak kesaksian berdasarkan pengalaman yang dialami, kebanyakan orang-orang dengan schizophrenia yang tidak mengalami kekacauan watak, memiliki prognosis / kemungkinan membaik yang cukup besar.
Sangat diperlukan dukungan keluarga yang tidak mengenal lelah dan sabar menangani dan menghadapi setiap prilaku atau tindakannya yang abnormal.
Orang-orang tersebut justru sangat membutuhkan pertolongan kita, kepercayaan, perhatian, serta dorongan moril untuk dapat menjadi lebih baik.
Penulis sampai saat ini sedang melakukan semacam trial terhadap satu orang pasien lama schizophrenia di klinik, dengan menawarkan padanya pekerjaan ringan untuk membantu bagian pendaftaran, dan ternyata pasien ini dengan senang hati menerimanya, walau dengan honor secukupnya.
Saat ini pasien tersebut sudah bekerja di klinik hampir 3 minggu, dan tiap hari perkembangan mental dan karakternya selama bekerja menunjukkan respon positif, dan ketika penulis mewawancarainya dengan mengajukan pertanyaan mengenai apakah halusinasi audio dan visualnya sering muncul sewaktu jam kerja? Ternyata dia menjawab tidak pernah muncul sewaktu bekerja, tapi setelah pulang kerja dan kembali ke kamarnya, halusinasi-halusinasi tersebut muncul kembali.
Penulis juga terus memotivasinya untuk rajin minum obat dan rajin menabung uang untuk biaya berobatnya ke dokter spesialis jiwa serta untuk menebus resepnya. Dan dia melakukannya, walau kebiasaannya merokok belum dapat diubah / dimodifikasi.
Kadang secara bertahap pasien tersebut diajarkan etika sosial, di mana ia harus pamit terlebih dahulu kepada pimpinan klinik sebelum beranjak pulang. Berbicara yang baik dan sopan kepada para pasien untuk melepaskan dan merapikan alas kakinya.
Dengan modal pengalaman yang sedikit inilah penulis mengungkapkan bahwa mungkin ada di antara sahabat-sahabat Rehobot yang memiliki saudara/ keluarga yang menderita schizophrenia namun masih memiliki kemampuan komunikasi dan keinginan mandiri untuk minum obat, bahwa ada secercah harapan bahwa dengan memberikan mereka kesempatan untuk membantu/ mengerjakan sesuatu yang sederhana dan tidak berbahaya, dapat memberikan perubahan perilaku dan pembelajaran kembali etika-etika dan norma-norma kehidupan sosial.
Mari kita buka tangan kita untuk membantu orang – orang di sekitar kita, jangan jauhi mereka, melainkan gapai mereka…. Sebab mereka membutuhkan kita.

written by admin @ 2010

Yes we can


Artikel ini ditulis bukan slogan untuk kampanye pilkada atau sejenisnya…. Tapi justru slogan tersebut memberikan inspirasi yang cukup mendalam bagi penulis.
Dalam keseharian sering kita mendengar atau bahkan menyaksikan kesuksesan, atau keuletan, kegigihan banyak orang di sekitar kita. Mungkin kita mengenal orang tersebut, mungkin juga tidak.
Cukup sering kita mendengar kesaksian anak Tuhan yang mengatakan bahwa sampai saat ini di rumahnya, ia dan isterinya rajin memilah-milah sampah plastik, kertas / karton ataupun gelas yang dapat didaur ulang dan kemudian diberikan pada pemulung ataupun tukang sayur untuk dapat dimanfaatkan lagi.
Ataupun mendengar kisah-kisah kesaksian perbuatan orang-orang yang selalu membantu sesamanya yang dalam kesulitan. Dapat memberikan sesuatu yang diperlukan dan dibutuhkan oleh sesamanya.
Kadang kita sering menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu sudah talenta yang diberikan Tuhan pada mereka, sedangkan talenta saya bukan itu.
Masih ingat dengan kisah perumpamaan yang diceritakan Tuhan Yesus tentang seorang majikan yang hendak pergi lama keluar kota, lalu ia memberikan kepada ketiga pembantunya talenta yang berbeda jumlahnya. Singkat cerita, orang yang diberikan talenta paling banyak (5 talenta) dan 2 talenta justru dapat mengembangkan talentanya berkali lipat. Sedangkan yang diberikan 1 talenta malah menguburkannya alias tidak mempergunakannya.
Talenta yang dibahas di perumpamaan tersebut memiliki penafsiran 2 hal, yaitu talenta dalam arti modal materi dan talenta dalam arti bakat/ keahlian/ kemampuan dalam melakukan sesuatu.
Artikel ini membahas talenta yang merupakan keahlian/ kemampuan yang kita miliki.
Awalnya penulis ketika mendengar kesaksian-kesaksian yang sedemikian hebatnya, penulis merasa tidak mampu, dan sedikit merasa iri akan kemampuan orang-orang tersebut.
Namun, satu hal yang penulis tahu bahwa kita tidak perlu menunggu sampai kita menjadi kaya raya, punya waktu yang banyak, dan lain sebagainya.
Untuk melakukan hal-hal yang baik tidak membutuhkan semua yang disebutkan di atas. Hanya membutuhkan TINDAKAN NYATA dan KETULUSAN serta KASIH.
Mungkin awal pertama kali kita akan merasa repot, rugi waktu, dan berbagai macam alasan. Kemudian seiring berjalannya waktu, semuanya itu sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian kita.
Penulis saat ini sudah biasa memilah-milah dan memisahkan sampah-sampah plastik, karton, dan lainnya yang masih bisa didaur ulang untuk kemudian diberikan pada tukang sampah yang juga mengumpulkan barang-barang tersebut.
Juga saat ini penulis tidak jarang menggratiskan biaya berobat bagi pasien-pasien yang memang tidak mampu berobat di klinik.
Tujuan artikel dan kesaksian yang tertulis di atas, penulis berusaha membuka mata dan hendak mengajak sahabat-sahabat Rehobot bahwa sesungguhnya masing-masing dari kita memiliki potensi talenta-talenta yang dapat dikembangkan dan diperoleh selama kita mau berusaha untuk mendapatkannya. Talenta tidak dapat datang sendiri / ‘turun dari langit’ melainkan kita harus mengusahakannya dan memeliharanya.
Motivasikanlah diri kita untuk melakukan sesuatu yang memiliki dampak dan memberkati banyak orang di sekitar kita, itulah teladan yang diberikan Tuhan Yesus pada kita, ‘KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI’.
Katakanlah : ‘Yes we can…’ maka segala sesuatu dapat menjadi mungkin bagi kita….

Selasa, Agustus 10, 2010

True Love


Firman Tuhan berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22;37-39)
Mudahkan!! Untuk dapat mengikuti Tuhan!?
Memang, untuk hanya mengucapkan ayat-ayat firman Tuhan tersebut adalah suatu hal yang mudah sekali. Namun bagaimana dalam prakteknya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Adalah mudah untuk mengatakan aku mengasihi Tuhan Allah, namun mampukah kita mengatakan hal yang sama di hadapan orang yang telah menyakiti kita?!
Adalah mudah menerima Tuhan untuk masuk ke dalam hati kita, namun mampukah kita membuka hati kita bagi orang lain tanpa kecuali?!
Adalah mudah mengucapkan janji-janji indah di hadapan Tuhan, namun mampukah kita merealisasikan janji-janji tersebut kepada orang lain?!
Penulis sekitar lebih dari 1 minggu yang lalu, belajar untuk mau mengasihi sesama kita manusia. Ada seorang rekan yang menginformasikan bahwa ada saudara seiman yang sedang kesulitan untuk membiayai kuliah di Sekolah Tinggi Theologia, oleh karena sponsor nya sudah tidak lagi memberikan dukungan biaya kuliahnya, sehingga saudara ini dan beberapa mahasiswa lainnya yang juga dibiayai sponsor ini menjadi seperti terlantar.
Penulis kemudian berkomitmen untuk menyerahkan sebagian pendapatan hasil kerjanya untuk diberikan pada saudara tersebut, sekitar Rp. 1.200.000,- sebuah jumlah yang cukup untuk membiayai kuliah untuk 1 semester ke depan.
Bukan soal seberapa besar jumlah uang/ tenaga/waktu yang dapat kita berikan, namun ketulusan kita untuk mau membantu sesama kita manusia. Tidak perlu ada rasa curiga, akan apakah orang tersebut sedang menipu kita, yang jelas bahwa apapun alasannya, orang tersebut sedang membutuhkannya.
Itulah kasih tanpa syarat yang Tuhan Yesus telah berikan teladan pada kita, DIA tahu persis bahwa Yudas Iskariot akan mengkhianatinya, namun DIA tetap menerimanya sebagai muridNya, mengasihinya, mempercayainya.
So… apa respon kita?!

Author : admin, Agustus 2010

Selasa, Juli 20, 2010

Dana Kasih Sesamamu Manusia - Rehobot Community

    Di bulan Juni 2010, admin Rehobot Community mendapat kabar bahwa ada seorang anak muda yang mengalami musibah kecelakaan sehingga menyebabkan patah pada tulang paha kanannya sehingga mengharuskan untuk segera dilakukan tindakan operasi. 

    Anak muda ini berinisial JJ, 30 tahun, menurut informasi yang didapat sebagian biaya operasi ditanggung oleh perusahaan tempat ia bekerja dan si penabrak (yang sebetulnya bukan salah si penabrak,namun memiliki itikad baik untuk menanggung sebagian biaya operasi). 
    
    Oleh karena itu admin Rehobot Community berkeputusan untuk memberikan persembahan kasih sebesar Rp. 1.000.000,- untuk membantu meringankan biaya pengeluaran lainnya paska rawat inap kelak. Adapun dana kasih ini diberikan dari donatur sesamamu manusia dari luar negeri, yang kemudian mempercayakan Rehobot Community untuk mengelolanya. 
    
    Jadi... jangan berterima kasih pada Rehobot Community, melainkan lakukanlah hal yang serupa pada saudara/i mu yang lain yang mungkin sangat memerlukan pertolonganmu segera... Gbu... Tularkan perbuatan baikmu.... kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....

Selasa, Juni 29, 2010

Being the Word Doer



Seringkali hamba Tuhan membahas betapa pentingnya kita sebagai umat kepunyaan Allah harus mengasihi sesama kita manusia seperti dirimu sendiri, sebuah firman yang sering dikenal dengan istilah hukum Kasih. Dan tak jarang, seringkali pula kita mengamini setiap yang diucapkan oleh para hamba Tuhan tersebut. Sepertinya kita begitu taat, begitu kudus, begitu mulianya ketika kita berada di dalam rumah Tuhan. Namun apakah tetap demikian tatkala kita berada di luar lingkungan rumah Tuhan?! Entah mungkin di dalam kehidupan keseharian kita, di kantor, di toko, kampus, kos-kosan ….
Apa yang akan terjadi atau apa yang akan kita lakukan ketika kita didatangi oleh orang yang kita kenal yang menjumpai kita hanya untuk meminjam sejumlah uang karena suatu hal?
Apa yang akan kita putuskan ketika mungkin orang tersebut tidak kita kenal sama sekali?
Penulis sering kali mendengar jawaban yang keluar dari mulut umat kepunyaan Tuhan, yang berkata, “maaf… saya sedang tidak punya uang..” (padahal uang ratusan ribu ada di dompetnya saat itu, jauh lebih besar dari jumlah uang yang hendak dipinjam).
Atau jawaban yang klasik, “duh..maaf… saya tidak dapat meminjamkan uang karena untuk bayar keperluan rumah tangga..”
Memang betul, hak untuk memutuskan untuk meminjamkan atau tidak adalah keputusan kita masing-masing… tapi yang jadi pertanyaan adalah perlukah kita harus berbohong atau mencari-cari alasan untuk tidak meminjamkan?
Lalu kemanakah perkataan yang mengamini firman Tuhan di atas? Apakah mengasihi sesama kita manusia hanya sebatas, ‘selama orang tidak mengganggu saya maka saya juga tidak akan mengganggu orang lain’?! Apakah itu yang dimaksud oleh firman Tuhan!?
Pernah beberapa waktu yang lalu penulis kedatangan tamu yang merupakan karyawan dari majikan yang pernah saya kenal, dan dia meminta pertolongan untuk meminjam sejumlah uang, memang sebuah dilema ketika kita harus segera memutuskan hendak meminjamkan atau tidak. Sebenarnya mungkin jaman ketika Tuhan Yesus hidup dan jaman sekarang hampir tidak ada bedanya dalam hal karakter manusia, sangat memungkinkan jaman dulu sudah ada penipu-penipu yang berpura-pura seperti orang kesusahan, toh tidak ada bedanya dengan saat ini.
Namun kita tidak perlu terus menerus berasumsi demikian, sebab ketika semua orang kita curigai berniat menipu kita, maka kita tidak akan pernah dapat melakukan perintah hukum Kasih Tuhan.
Ketika itu penulis tidak meminjamkan sejumlah uang yang dimintanya, tapi penulis hanya dapat memberikan setengah dari sejumlah uang yang dimintanya dan itu tidak perlu dikembalikan. Penulis selalu berasumsi, bahwa setiap orang yang mendatangi kita untuk meminjam atau meminta sesuatu, pastilah dia sangat membutuhkan hal tersebut daripada kita. Dan kita yang telah diberkati Tuhan, maka adalah kewajiban kita untuk memberikan berkat yang kita dapat bagi sesama kita manusia.
Mungkin bukan hanya soal uang saja yang dibutuhkan seseorang, mungkin pakaian, sepatu, makanan, susu buat bayinya, atau lain-lainnya. Baiklah kita memberikan juga yang terbaik buat sesama kita manusia, lakukan hal tersebut seperti kita melakukan untuk Tuhan. Bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kita lihat namun saudara yang kita lihatpun tidak kita kasihi?!

Written by : admin, Juni 2010

Sabtu, Januari 23, 2010

As You Love Yourself


22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22 : 37-39).


Seringkali kita mendengarkan pemberitaan ayat ini sejak di sekolah minggu, ibadah komisi, maupun dalam ibadah raya Minggu. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua sudah mengaplikasikan ayat firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari?
Penulis setelah membaca ayat tersebut di atas, mendapatkan suatu pemikiran baru dari setiap perkataan yang tertulis di atas.
Pada ayat 37 dikatakan :
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Secara tersurat, jelas-jelas dinyatakan bahwa Allah menginginkan semua keberadaan kita, hati, jiwa dan akal budi kita, seluruhnya untuk mengasihi Tuhan. Namun mengapa harus hati dulu? Lalu jiwa dan akal budi kita? Mengapa Tuhan tidak menyebutkan terlebih dulu akal budi kita atau jiwa kita, baru hati kita?!
HATI… lebih sering dikaitkan dengan yang namanya perasaan yang memiliki kemampuan untuk mencintai, membenci, dapat dikecewakan dan lain sebagainya. Bila HATI kita mengalami salah satu yang telah disebutkan tadi, maka akan memberikan dampak kepada JIWA dan AKAL BUDI kita tentu akan segera berpikir untuk melakukan reaksi/ tindakan.
Allah ingin kita memberikan HATI kita terlebih dahulu, sehingga JIWA dan AKAL BUDI kita pasti akan mengikutinya.
Apa yang terjadi bila AKAL BUDI kita dulu yang diminta, tentunya otak kita akan berpikir terlebih dahulu untung-ruginya sebelum mengambil keputusan untuk mengasihi Allah.
Apa yang terjadi bila JIWA kita dulu yang diminta, apalagi jiwa kita sebagai seorang anak muda, yang masih ingin ‘having fun’, mengejar karir, mendapatkan banyak harta, atau segala keinginan kedagingan kita. Wah pasti akan dianggap angin lalu permintaan Tuhan tersebut.

Lalu pada ayat firman Tuhan yang berikutnya (Matius 22 : 39b) dikatakan :
‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Ayat ini memiliki dualisme arti, bagaimana bila kita ‘membalikkan’ kalimat tersebut akan berbunyi seperti ini :
‘Kasihilah dirimu sendiri seperti engkau mengasihi sesamamu manusia.’
Membaca ayat tersebut seperti kita melihat dalam cermin, kita dapat melihat sosok diri kita ada dua, kita sendiri dan bayangan kita yang dipantulkan oleh cermin.
Ayat itu ingin menyampaikan pesan pada kita bahwa Allah benar-benar ingin kita mengasihi siapapun, yaitu sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata SESAMAMU MANUSIA ini tentunya semua manusia, semua orang yang kita jumpai termasuk musuh kita sekalipun. Sebab pesan/ misi Tuhan datang ke dunia ini selain membawa keselamatan tetapi juga membawa PERDAMAIAN. Allah ingin kita umatNya menjadi pembawa damai, mungkin ada orang yang tetap membenci/ memusuhi kita dengan ataupun tanpa alasan, hendaknya janganlah kita menganggapnya sebagai musuh, melainkan sebagai seorang manusia yang perlu mendapatkan pencerahan bahwa mau sampai kapan memusuhi kita, bukankah hidup berdamai, bekerja sama, saling membantu, memperhatikan dan berkomunikasi adalah sesuatu yang menyenangkan!?
Dan ayat tersebut, juga terus mengingatkan bahwa kita juga harus mengasihi diri kita sendiri, termasuk kesehatan kita, waktu istirahat kita, tubuh kita jangan terlalu diporsir/dipaksa bekerja, jangan lupa memberi makan tubuh kita tepat waktu, dan lain sebagainya. Jaman sekarang, penulis memperhatikan bahwa setiap orang sedang digiring kepada suatu kesibukan bekerja yang amat sangat sehingga waktu untuk beristirahat dan membangun hubungan dengan keluarga menjadi sangat berkurang, sehingga berpotensi menimbulkan bom waktu yang setiap saat dapat meledak lalu menimbulkan kerusakan yang cukup berarti.
Sobatku yang terkasih, kehendak Tuhan atas hidup kita sangatlah indah namun sederhana. IA tidak menuntut sesuatu yang tidak dapat kita lakukan, namun segala apapun yang IA minta, pada akhirnya adalah juga untuk kebaikan kita, sehingga suatu saat kita boleh menjadi layak berada di hadapanNya, bertemu muka dengan muka, Allah pencipta segalanya.
Jadilah pelaku firman, bukan pendengar atau penonton....
Chaiyo.....