Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan

Minggu, September 18, 2022

Kunci Tetap Setia di Dalam Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 September 2022

    Mari kita baca Matius 24 : 13, "13Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."

Tema pada firman Tuhan pagi ini adalah Kunci Tetap Setia di dalam Tuhan. Apakah cukup dengan rajin datang tiap ibadah?

Kesetiaan dan ketaatan sangat diperlukan bagi anak-anak Tuhan untuk tetap setia kepada Tuhan

Filipi 2 : 8-11, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

9

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

10

supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

11

dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!"

    Jelas dalam ayat ini, Tuhan Yesus memberikan teladan, setia sampai mati, Hanya Yesus yang melakukannya sampai saat ini. Karena Yesus adalah Tuhan dalam kemuliaan Allah. Seruan Rasul Petrus kepada jemaat di Filipi agar setia sampai mati karena ada mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan bagi umatNya yang tetap setia di dalam Tuhan

Roma 14 : 8, "Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan."

Roma 12 : 1-2, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

    Setia sangat dibutuhkan dalam segala perkara apapun, setia pada pasangan, pekerjaan, atau lainnya.

Sekalipun kita berada di dalam lembah kelam Tuhan akan menyertai kita selalu, sebab kita akan selalu memuji dan menyembah Tuhan senantiasa.

Kita harus tetap bergantung pada Tuhan. Bergantung berbicara pada tindakan kita memegang erat pada sesuatu untuk mempertahankan kondisi kita. Dengan bergantung pada Tuhan membuat kita mengandalkan pertolongan Tuhan semata, tidak mengharapkan pertolongan dari pihak lain.

Amsal 3 : 6, " Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Banyak orang yang seringkali menggeser Tuhan, karena sudah mempunyai rencananya sendiri. Sebagai anak Tuhan bagaimanapun juga, tidak peduli akan apapun, kita harus menegakkan konsistensi kita sebagai anak Tuhan yang selalu memprioritaskan Tuhan.

Yohanes 15 : 5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

Kita sebagai ranting-ranting harus berbuah banyak seperti yang diinginkan Tuhan atas hidup kita. Berbuah banyak yang tidak habis habisnya dengan bergantung pada Tuhan dan tetap setia pada Tuhan.

Dengan tetap setia maka kita akan merasakan Anugerah Allah atas hidup kita. 

            Ingat lirik lagu .... Amazing Grace

            Lirik ini menegaskan bahwa teramat besar Anugerah Allah pada penulis, yang mau sudi menjadikan kita yang bukan apa apa menjadi yang berharga di mata Tuhan!!

Orang yang selalu bersukacita di dalam Tuhan tidak berdasarkan materi. Namun karena Anugerah Tuhan, baca Filipi 4 : 4, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Ditegaskan 2 kali..... BERSUKACITALAH!! Janganlah kita suka berpikir negatif dan berputus asa/ putus pengharapan, karena hanya akan dapat menghancurkan kita. Oleh karena itu kita harus bersukacita senantiasa, hidup kita berbeda dengan orang yang tidak setia pada Tuhan,

Roma 12 : 12, 21, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"

Di hari tua kita, kita pun tetap dapat menjadi pendobrak melalui kesaksian kesaksian kita, semangat melayani Tuhan tidak berhenti. Seperti Eben Ezer yang tetap setia melayani Tuhan walau sudah lansia sekalipun.

II Korintus 5 : 14, "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati."

Saat kita menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan kita, sebagaimana Tuhan menolong kita saat kita membutuhkan pertolongan Tuhan.

Kita boleh tetap setia di dalam Tuhan dan selalu memuliakan Tuhan.



Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.

Written by : ssr

Minggu, Juni 19, 2022

Tetap Setia

Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 19 Juni 2022
    
    Dalam beberapa bulan terakhir terjadi banyak peristiwa, mulai dari perang, cuaca ekstrim yang belum pernah terjadi namun terjadi. Demikian pula di Indonesia yang seharusnya saat ini sudah musim kemarau namun masih musim hujan terjadi.
Firman Tuhan sudah memberitahukan kepada kita untuk memperhatikan tanda tanda akhir jaman.
Matius 7 : 7, 7"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

    Apakah kita bisa mendapatkan kalau tidak meminta dan tidak mencari serta tidak mengetok? 
Mengapa kita harus meminta dulu? Artinya kita berkata kata untuk mendapatkan sesuatu. 
Yang kita minta (pada Tuhan!), yang kita cari (di dalam Tuhan), dan yang kita ketok adalah pintuNya Tuhan.
PintuNya Tuhan Yesus yang kita ketok, karena DIAlah yang punya segala-galanya yang kita butuhkan dan perlukan!
    
    Kita minta sesuatu yang kita perlukan bukan karena keinginan daging. Hanya dengan meminta kepada Tuhan, baru kita akan mendapatkan selama yang kita minta bukan untuk dihabiskan untuk diri sendiri alias sekedar untuk kesenangan kita saja.

    Mari kita buka kitab II Tawarikh 26 : 1-23, tentang Raja Uzia yang hidup benar di mata Tuhan, dia mencari Tuhan, dan Allah membuat segala usahanya berakhir. Namun ketika dia menjadi kuat, dia menjadi tinggi hati dan melakukan hal yang merusak dan berubah setia kepada Tuhan. Dan Tuhan menimpakan tulah kepada Raja Uzia, menjadi sakit kusta sampai pada hari matinya.
    
    Apakah kita akan tetap setia kepada Tuhan sampai akhir atau berubah setia seperti Raja Uzia?? Ketika ada masalah besar yang bertubi tubi menimpa kita apakah kita akan tetap setia? Atau hanya dalam kondisi dalam masalah kita mencari Tuhan dan ketika kita dalam sukses besar, kita melupakan Tuhan?
    Kita harus setia kepada Tuhan, seperti Tuhan Yesus yang telah setia sampai mati menuntaskan misi besar Allah pada kita umat manusia.

Hal-hal yang perlu kita perhatikan :
1. Melakukan yang benar, ayat ke-4, "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.

 

Kita tetap melakukan apa yang benar dan mencari Allah!!
Yohanes 3 : 21,"21tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Memang kita secara kedagingan lebih mudah melakukan apa yang salah, namun kita umat percaya ketika melakukan apa yang tidak benar akan menimbulkan rasa bersalah di dalam hati kita. Jadi baiklah kita mulai saat ini mudah melakukan apa yang benar di mata Allah.
Saat ini di jaman teknologi, orang menjadi sangat mudah untuk melakukan yang salah.

2. Mencari Tuhan, ayat 5 , "5

Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil." 

Matius 7 : 7 pun ditegaskan kepada kita untuk MENCARI Tuhan! Dengan mencari Tuhan maka kita akan mendapatkan TUHAN!
Tuhan Yesus yang sepertinya "jauh" di mana Dia ada di sorga dan kita di dunia, namun menjadi DEKAT dalam doa kita kepada Tuhan. Kita berusaha menemukan Tuhan, rasakan hadiratNya, lawatanNya, dalam memuji Tuhan pun kita yang merasa dekat dengan Tuhan akan mampu mengalirkan air mata syukur dalam penyembahan kita.

    Mazmur 34 : 5, 9-10, "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,

dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!


    Tatkala kesombongan timbul dari kita, kesombongan itu menjadi musuh Tuhan! Uzia yang awalnya hidup benar, namun di akhir dia menjadi sombong dan tinggi hati karena mengandalkan segala yang dia miliki mengandalkan semua usahanya yang telah dilakukan. 
Yeremia 17 : 7, "7Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"
Orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati Tuhan, jangan sampai kita menjadi musuh Tuhan dan Tuhan pun menjauhi kita, hanya kematian dan penderitaan tanpa akhir yang akan kita dapatkan!

TETAP SETIA kepada TUHAN!!











Preacher : Pdt. Dr. Martin Lukas Winarto, MA, M.Th, D.Min, D.Ed
Written by : SSR

Kamis, Juli 29, 2021

Integritas dalam Pekerjaan

Esensi/ prinsip dasar mengapa kita harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan sekaligus mendapatkan berkat dari Tuhan - secara Alkitabiah :

 

1.    Ora et Labora (Bekerja sambil berdoa)

Jangan lupa!! Sumber berkat berasal dari Tuhan yang memberi kesuksesan dalam usaha pekerjaan kita.

Mazmur 127:2,  “Sia-sialah” kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”

 

2.    Siapa yang rajin bekerja akan mendapatkan upah.

Amsal 13:4, “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.”

 

Ada kata bijak yang dishare di fesbuk GBI Immanuel, yang ditulis oleh CS Lewis :

“Kristiani tidak berpikir Tuhan akan mengasihi kita karena kita baik, tetapi Tuhan akan membuat kita baik karena Dia mengasihi kita.”

Artinya bukan karena usaha kita yang membuat Tuhan mengasihi kita, tetapi karena Tuhanlah yang lebih dahulu mengasihi kita sehingga memberikan yang terbaik bagi kita!!


I Samuel 17 : 15

Integritas dalam pekerjaan yang terlihat dari hidup Daud :

1.    Setia pada tugas walaupun tugas nya remeh (I Sam 17 : 15, “Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. )  

Kolose 3 : 23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

 

Setia mengabdi

(I Samuel 24 : 5-8,”Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. 6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; 7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: “Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” 8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.

Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.”)

Bagaimanapun juga Saul adalah atasan Daud, dan walaupun Saul telah jatuh dalam dosa dan Tuhan telah meninggalkan dia, namun Daud tetap menghormati Saul sebagai atasannya dan tidak bersikap tidak sopan terhadapnya.

 

Dan baik ada atau tidak ada tuan/ pimpinan/ majikan, kita harus selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan perintah tuan/pimpinan/ majikan kita.

Sesuai dengan perumpamaan Talenta :

Matius 25 : 14- 18

14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Seorang hamba yang setia selalu menuntaskan apa yang diamanatkan oleh Tuannya, walau Tuannya tidak ada di tempat.

 

2.    Mau mengakui dosa dan bertobat (2 Samuel 12 : 7-13)

Lukas 19:8, “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.”

 

Lukas 18:14, “Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

          Berani mengaku salah dan mengalami perubahan/pembaharuan budi menuju yang lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan

 

Closing :

“Orang yang berintegritas dalam pekerjaan adalah orang yang melakukan seluruh pekerjaannya dengan sepenuh hati untuk Tuhan, dan setia sampai akhir serta mau dibentuk seturut kehendak dan rencana Tuhan.”

 

Penutup tambahan :

Di masa pandemi Covid ini, kalau kita perhatikan tidak sedikit orang Kristen yang meyakini bahwa cukup dengan iman percaya kepada Tuhan Yesus pasti diluputkan dari Covid-19 sehingga tidak sedikit pula yang tidak peduli dengan protokol kesehatan dan tetap melakukan ibadah. Tidak sedikit yang berpegang pada salah satu ayat firman ini :

Yesaya 43:1-2, “Tetapi sekarang, beginilah firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel:” Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanKu. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

 

Namun karena ketidakpatuhan mereka yang tampak rohani sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami musibah besar karena kekeras kepalaan mereka hanya meyakini satu ayat firman yang hebat bagi kita namun mereka tidak tahu ada firman Tuhan yang sudah memberi peringatan kepada kita bahwa kita juga harus bijak dan segera bersembunyi ketika melihat malapetaka, bersembunyi bukanlah sesuatu yang memalukan!!

Amsal 22:3, “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”



Written by : dr. Suryadi Ramli

Sabtu, September 19, 2020

Tetap Tabah Walau Menghadapi Masalah


Khotbah Minggu, 13 September 2020

Nats Alkitab, Matius 8 : 23 – 27

Tema : Tetap Tabah Walau Menghadapi MasalahLalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali’ (26 b )

Selama kita masih hidup pastilah tidak pernah terlepas dari berbagai macam masalah yang datang menghampiri kita. Anehnya justru masalah bisa datang kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja dan tidak pandang bulu. Tua, muda, besar, kecil, kaya , miskin, pejabat atau rakyat jelata semua pernah mengalami masalah. Kejadian inipun juga menimpa murid-murid Tuhan yang notabene adalah bukan orang sembarangan dan terjadi justru pada saat mereka sedang bersama Yesus. Dari bacaan Firman Tuhan tadi kita sedang diajak untuk merenungkan dan belajar akan 4 hal tentang  makna kehidupan yang sesungguhnya :

1.       Tantangan orang percaya. “Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikutinya” (23). Kita harus mau menyadari bahwa sebagai orang percaya harus faham betul dan mengerti mengikut Tuhan itu tidaklah mudah dan cenderung banyak menghadapi resiko serta tantangan . Mungkin sebagian orang mengira kalau mengikut Tuhan percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita dalam menjalani hidup ini sendirian bahkan Allah menyertai sampai akhir zaman. Jaminan Allah ini bukan berarti bahwa kita akan terlepas dari masalah dan kesulitan hidup. Maka dari itu kita harus super hati-hati dalam menjalani hidup di hadapan Allah. Karena kita tidak pernah  tahu kapan dan di mana serta dalam bentuk apa masalah itu datang . Tetapi Yesus katakan, ”Jangan takut “ ini artinya Yesus sedang mengingatkan kepada kita agar kita tidak boleh takut dalam situasi dan kondisi apapun dan tetap tabah walau sedang menghadapi masalah.

 

2.       Hidup ini memang terasa berat. “Sekonyong-konyong mengamuklah angin rebut di danau itu, sehingga perahu itu ditembus gelombang, tetapi Yesus tidur” (24) Siapa pun orangnya ketika sedang menghadapi masalah pasti akan mengatakan bahwa hidup ini memang berat. Apalagi bila masalah itu datang secara tiba-tiba, seolah semuanya itu harus ditanggung  sendiri. Peristiwa ini seperti yang dialami oleh murid-murid Tuhan pada saat ada di tengah danau. Padahal kalau kita mau jujur, tidak semua masalah akan membuat kita mengalami kesesakan dan kehancuran. Tetapi justru sebaliknya di balik masalah yang kita alami, mujizat Tuhan dinyatakan. Firman-Nya” Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikulah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketene ngan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” ( Matius 11 : 28 – 30 )  

3.       Percaya pada kuasa Tuhan. “Ia berkata kepada mereka” Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya? Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (26) Iman tanpa perbuatan hakekatnya adalah mati karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan Alkitab juga mengatakan 'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangalah bersandar kepada pengertianmu sendiri.' Karena tanpa kepercayaan kita kepada Tuhan, maka kita tidak akan pernah mengalami mujizat dari Tuhan. Walaupun Tuhan itu hebat, Tuhan itu luar biasa, Tuhan itu dahsyat, tetapi Tuhan tidak akan mampu berbuat apa-apa  manakala iman kita masih meragukan kuasa-Nya..

 

4.       Di balik masalah ada berkatDan heranlah orang-orang itu, katanya :”Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya” (27) Semua orang tentu tidak ingin kita ada masalah dalam hidupnya. Namun tiada kita sadari justru masalah itu terjadi karena ulah kita sendiri. Contoh : Merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, tetapi masih banyak yang melakukannya. Contoh yang sedang in di era New Normal ini. Corona  (Covid 19 ) belum berakhir, New Normal bukan berarti semua jadi lebih mudah, lebih bebas tetapi harus tetap mengikuti protokol kesehatan, tetapi pada kenyataan yang terjadi masih banyak orang yang melanggar aturan itu, sehingga menimbulkan klaster baru. Masalah juga dapat datang atas seizin Tuhan seperti pada Ayub dan murid-murid Tuhan. Lalu bagaimana  sikap kita dalam menghadapi masalah, Pertama : jangan lari dari masalah. Kedua : jangan cepat putus asa seperti orang yang tidak punya pengharapan. Ketiga : lihatlah sesuatu yang baik, dibalik masalah tersebut. Karena hal inilah yang membuat kita kuat untk menghadapi setiap masalah. Karena di balik masalah yang terjadi pasti ada berkat, yang telah disediakan bagi orang yang mengasihi-Nya. Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Minggu, Desember 29, 2019

Melangkah Pasti Bersama dengan Tuhan

Tuhan itu baik, kebaikan Tuhan dinyatakan dalam setiap kehidupan kita. Kita boleh hadir saat ini semuanya karena kebaikan Tuhan.
Mari kita baca Mazmur 37 : 3-7, "Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya."

Kekristenan tidak berbicara tentang agama, Kekristenan bukan mudah-mudahan, melainkan Kekristenan adalah Kepastian Hidup yang Tuhan janjikan.
Umat yang percaya memperoleh kepastian hidup yang pasti. Bukan gelap tapi terang, bukan gagal tapi sukses, semuanya itu adalah keinginan hati Allah!

Laporan Bencana alam di tahun 2019 di Indonesia dilaporkan terjadi sedikitnya 4000 bencana, bencana boleh terjadi namun kita beroleh keselamatan dan kedamaian sekalipun bencana terjadi di sekitar kita.
Orang yang sudah ada pengharapan, akan bernyanyi, "...tak usah ku takut karena Allah menjagaku."
Orang yang tidak punya pengharapan akan bernyanyi, "....aku takut celaka akan menjemputku..."

Di dalam kekristenan, HIDUP ADALAH KRISTUS, MATI ADALAH KEUNTUNGAN.
Kita saat ini ada di sini karena kita ada kepastian hidup karena melangkah pasti bersama dengan Tuhan.

Bagaimana kita dapat melangkah pasti bersama dengan Tuhan?

1. PERCAYA KEPADA TUHAN dan lakukanlah yang baik.
Orang yang percaya pada Tuhan akan selalu melakukan yang baik. Biar kebaikan hatimu akan dilihat oleh semua orang. Kekristenan juga merupakan suatu kebaikan, di manapun kita berada, ditempatkan, melakukan aktivitas, orang di sekitar kita akan tahu bahwa kita adalah anak Tuhan.
Tidak perlu kita mengatakan saya anak Tuhan, dengan tindakan kebaikan yang kita lakukan setiap saat, orang di sekitar kita akan mengetahuinya.
SETIA dan TAAT adalah 2 kata yang tidak bisa dipisahkan dari hidup kita.
Setia terhadap keluarga, setia terhadap tugas, setia terhadap pelayanan.
Percaya kepada Tuhan merupakan modal utama kehidupan kita.
Memasuki tahun yang baru ini, kita sudah mendengar nubuatan dari firman Tuhan bahwa akan datang masa-masa sulit. Namun kehidupan anak-anak Tuhan akan dipelihara Tuhan. DIA adalah Yehova Jirreh, Shalom.... yang akan memberikan pengharapan, kemenangan yang baru, dan barangsiapa yang setia sampai akhir akan memperoleh mahkota kehidupan.
Setia dari perkara-perkara yang kecil maka kitapun akan setia dalam perkara-perkara yang besar.
Kesetiaan membutuhkan satu hati yang sungguh-sungguh cinta kepada Tuhan!! Dalam suka maupun duka, kita tetap cinta kepada Yesus, karena Yesus sudah melakukan hal utama dalam setiap segi kehidupan kita.
Petrus hamba yang setia, Yakobus hamba setia, semua murid-murid Tuhan yang setia kecuali Tomas yang tidak pernah ikut setia dalam persekutuan, Tomas tidak pernah hadir, sebelum Tuhan naik ke surga, Tuhan memanggil Tomas untuk mencucukkan jari nya ke lubang paku di tangan Tuhan supaya Tomas jangan tidak percaya kepada Tuhan!!
Untuk menentukan kita percaya atau bukan, biasanya Tuhan menguji hidup kita. Tidak ada tokoh Alkitab yang tidak diuji oleh Tuhan, mulai dari Abraham yang dijanjikan sebagai Bapa segala bangsa, walau saat itu tidak belum mempunyai anak, begitu juga dengan Sara yang diuji Tuhan, walau dia tertawa ketika mendengan firman Tuhan yang menjanjikan akan diberikan anak di masa tuanya.

2. BERGEMBIRA KARENA TUHAN.
Ciri-ciri orang yang bergembira karena Tuhan, Mazmur 40 : 16,"Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!"
Kekristenan tidak mengenal kata mudah-mudahan tapi kepastian. Apapun yang kita imani, kita doakan, percayalah Tuhan pasti akan memberikan semua yang diinginkan hatimu. Orang yang bergembira akan selalu merasakan kasih karunia dan berkat Allah, akan melihat suatu masalah bukan sebagai suatu masalah karena akan selalu memegang janji-janji Tuhan. Bergembira karena Tuhan, karena DIA akan memberikan apa yang diinginkan hatimu.
Di tahun 2020 kita akan berulang-ulang mengucapkan ayat ini, dengan mengucapkan berulang-ulang akan menguatkan iman kita untuk berharap pada janji-janji Tuhan dan Tuhan akan menggenapi janji-janjiNya.

3. SERAHKANLAH HIDUPMU KEPADA TUHAN.
Kita tidak dapat melihat mujizat Allah, karena kita tidak menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Hidupku bukanlah milikku lagi, Hidupku adalah milik Kristus. Firman Tuhan mengatakan kamulah Imamat yang rajani, umat yang kudus kepunyaan Allah!!
Berserahlah kepada Tuhan dengan mengangkat tangan kita dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan turun tangan. Kehebatan anak-anak Tuhan di dalam Praise and Worship, dalam pujian dan penyembahan kita akan merasakan bahwa hidup kita tidak ada apa-apanya di dalam Tuhan, hidup kita kecil. Kita akan melihat Tuhan itu hebat, besar, dahsyat dan hadiratnya dapat kita rasakan.
Ketika MUSA menghadapi hal-hal yang luar biasa, dia hanya mengangkat tangan, dia menyembah kepada Tuhan, maka Tuhan turun tangan dan melakukan peristiwa-peristiwa dahsyat dan ajaib.
Manakala kita masih menyombongkan diri, maka Tuhan tidak akan pernah turun tangan.
Di dalam pelayanan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering melihat keajaiban demi keajaiban Tuhan dan kitapun mengucap syukur atasnya. Di situlah kemuliaan Tuhan dinyatakan ketika kita mengucap syukur.
Berserah pada Tuhan itu menyenangkan, bahkan dalam saat genting sekalipun Tuhan akan menolong.

4. BERDIAM DIRILAH DI HADAPAN TUHAN DAN NANTIKANLAH DIA!1
Kita harus tetap menantikan Tuhan, kita memerlukan KESABARAN. Bila kita berdoa namun belum dijawab, janganlah keraguan apakah Tuhan itu ada, apakah Tuhan itu punya kuasa untuk menjawab doa-doa kita.
Kesabaran itu ada di dalam kehidupan kita, Roma 12 : 12, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"
Sehebat-hebat dan seberatnya masalah kita, kita tetap memiliki pengharapan karena Tuhan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita!!
Sabarlah di dalam kesesakan, masalah yang datang silih berganti di dalam kehidupan kita, tetap sabar menunggu campur tangan Tuhan.
Nah, doa apa yang belum dijawab Tuhan di tahun 2019?
Jadikan target doa di tahun 2020!
Orang yang sabar, pasti hidupnya akan dipelihara Tuhan, dalam memasuki tahun 2020 kita akan melangkah pasti bersama dengan Tuhan.
BERSABARLAH adalah tugas kita, JAWABAN ADALAH KEDAULATAN ALLAH!!


Mazmur 37:9, "Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri."
Janji Tuhan bagi orang yang menantikan Tuhan akan mewarisi negeri!!
Dia akan memberikan kemenangan demi kemenangan bagi kita semua!!
Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Minggu, Oktober 13, 2019

Tanda-tanda Orang yang Mengenal Allah


Apakah tanda-tanda orang yang mengenal Tuhan? Apakah dari lamanya seseorang menjadi seorang Kristen? Memiliki jabatan dalam gereja?

Lalu apa sih sebenarnya tanda-tanda orang yang mengenal Allah?
1. Orang yang mengenal Allah adalah orang yang mempercayai Allah apapun hasil doanya.
    Biasanya orang Kristen yang merasa doanya tidak dijawab oleh Allah, menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan, kecewa kepada gereja sekalipun dia sudah lama menjadi Kristen, kita cukup sering menyaksikan hal-hal seperti itu. Kita orang yang mengenal Tuhan, apapun hasil doa ataupun jawaban yang Tuhan berikan, kita akan tetap setia dan percaya bahwa Tuhan itu baik!!
Mari kita cek hidup kita, pernahkah kita kecewa kepada Tuhan, banyak permintaan dalam doa yang kita panjatkan pada Tuhan dan tidak sedikit Tuhan menjawab TIDAK!
Allah Bapa menyerahkan anakNya yang Tunggal bagi kita semua untuk mati di kayu salib dan menebus seluruh dosa-dosa umat manusia yang percaya kepadaNya!! Pantaskah kita menjadi kecewa hanya karena doa kita tidak dijawab atau Tuhan berkata TIDAK pada permintaan kita dalam doa!!?

2. Orang yang mengenal Allah adalah orang yang mempercayakan hidupnya kepada Allah
Seperti ilustrasi seorang ahli akrobat peniti tali yang menggantung di atas tebing, dan banyak orang berkata mereka percaya ketika ahli itu menanyakan apakah penonton yakin bahwa dia sanggup berjalan di atas tali sampai ke seberang, namun ketika semua orang ditantang untuk digendong olehnya untuk jalan bersama di atas tali, tidak ada seorangpun dari orang banyak yang bersedia. Namun ada satu orang anak yang ternyata merupakan putri si ahli akrobat yang berani mengajukan dirinya, dan mempercayakan hidupnya pada ayahnya yang pasti tidak akan mencelakakan dirinya.
Demikianlah kita mempercayakan hidup kita pada Tuhan, apapun situasinya, percaya bahwa tidak ada sesuatupun terjadi dalam hidup kita tanpa seijin Tuhan, karena semuanya dalam kontrol/kendali kuasa Tuhan. Demikian yang diteladani oleh nabi Ayub, yang mengalami kehancuran/ kehilangan seluruh yang dimilikinya, karena Ayub mempercayakan hidupnya pada Tuhan, tetap setia sampai akhir, Tuhan memberikan segala sesuatunya 2 kali lipat pada Ayub!!

3. Orang yang mengenal Allah adalah orang yang taat kepada perintah-perintah Tuhan.
Kalau dia kenal dan taat pada Tuhan, pasti dia akan melakukan semua perintah-perintah Tuhan. Contohnya nabi Nuh, yang melakukan perintah Tuhan untuk membuat perahu di gunung yang jauh dari laut, tidak ada tanda-tanda banjir, Nuh bukan seorang tukang kayu, selama 120 tahun Nuh diejek dihina karenanya. Walau perintah Tuhan tampak tidak masuk akal, namun Nuh yang patuh dan taat kepada Tuhan tetap setia dan konsisten melakukannya.
Yosua yang mau berperang menghadapi Yerikho, malah Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengelilingi tembok Yerikho 7 kali, disuruh menyanyi, menari, tampak tidak masuk akal, namun pada hari ketujuh tembok Yerikho runtuh oleh kuasa Tuhan. Semua bisa terjadi karena kuasa pujian dan karena ketaatan Yosua melakukan perintah Tuhan tanpa perbantahan.

Dengan TAAT kita akan melihat kuasa mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita!

4. Orang yang mengenal Allah tidak takut masalah
Semakin kita mengenal Tuhan dan intim dengan Tuhan, semakin banyak masalah!
Jangan bilang Tuhan saya punya banyak masalah, melainkan katakan pada masalah - 'Hai MASALAH Saya punya Tuhan yang Besar!!!
Semakin besar masalah semakin besar mujizat yang kita alami!!
Contoh teladan dari Daniel, diperhadapkan undang-undang Raja yang tidak memperbolehkan satu orang pun untuk menyembah siapa/apapun selain raja. Namun Daniel tetap melakukan pujian dan penyembahannya kepada Tuhan, sehingga Daniel dijebloskan ke dalam lubang singa, dan singapun menjadi teman menemani Daniel!! Daniel tidak takut menghadapi masalah, sebesar apapun masalah kita, jangan pernah berpikir untuk bunuh diri! Jangan lupa bahwa kita memiliki Allah yang besar, Tuhan sanggup menolong, walau Tuhan belum menolong, ada waktunya Tuhan akan bertindak!! Tidak ada suatu masalah yang terlalu besar karena kita memiliki Allah yang lebih besar dari segala yang diciptakanNya!!

5. Tanda Orang yang mengenal Tuhan adalah Hidup dalam Kebenaran Bukan dalam Dosa
Orang yang tidak pernah mem-bully orang, menganiaya pada orang, seperti orang-orang Farisi yang hidup dalam kepalsuan berjubahkan kebesaran seorang Imam, namun tidak mengenal Yesus yang datang ke dunia! Malah menjadi pelaku yang menyebabkan Yesus diadili, dianiaya dan disalibkan!
Yusuf merupakan orang kedua di rumah Potifar, tetap setia dan taat dengan menyatakan bahwa dia tidak dapat melakukan dosa dengan berzinah dengan istri Potifar, dan berani mengambil resiko dengan dimasukkan ke dalam penjara karena tidak menuruti keinginan istri Potifar. Namun pada akhirnya Yusuf diangkat menjadi wakil Firaun untuk seluruh wilayah Mesir!!

Tetap HIDUP di dalam KEBENARAN!!!


Preacher : Pdt. Clay, SE, MTh.
written  by : ssr

Minggu, Maret 31, 2019

Bagi Manusia tidak Mungkin, tapi Bagi Allah Mungkin

Matius 20 : 1-16, perumpamaan seorang pemilik kebun anggur yang memberikan upah 1 dinar yang sama dengan pekerja yang bekerja dari pagi dengan pekerja-pekerja yang direkrut belakangan.

Pemilik kebun memberikan upah sama persis kepada ke-empat rombongan pekerja yang diajak/ direkrutnya. Para pekerja yang bekerja dari pagi mengeluh, memang secara logika mereka pantas komplain, namun kalau menilik kembali dengan kesepakatan awal besaran upah yang disepakati sebelumnya dengan upah 1 dinar sehari.
Namun begitulah esensi seorang manusia yang selalu hitung-hitungan dan mengikuti loginya yang dianggapnya benar.
Tapi begitulah sikap Tuhan kepada umat manusia, DIA lah yang memiliki segala sesuatunya.
Matius 19 : 16-30, perumpaan tentang orang kaya yang ingin mengikuti Tuhan Yesuslah, yang mencetuskan perumpamaan pemilik kebun di Matius 20.

Berbicara tentang kekayaan yang membuat seseorang menjadi tidak mudah masuk ke dalam kerajaan Surga. Dan Tuhan memberi perumpamaan tentang kekayaan yang digunakan pemilik kebun untuk menjadi berkat, dengan mengajak banyak orang yang menganggur untuk bekerja di kebunnya, dan memberikan upah dari kekayaan yang dimilikinya.

Bagian kita adalah kita taat untuk melakukan apa yang menjadi bagian tugas pekerjaan kita, dan Tuhan lah yang akan mengatur upah bagi kita!

Efesus 2 : 8-10, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Filipi 2 : 12-14, "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,"

Kita ketika menjadi orang Kristen, kita memasuki perlombaan dalam iman, bukan menjadi soal pemenang pertama, melainkan perlombaan untuk mencapai 1 tujuan akhir yaitu kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan.
Baiklah kita berjuang dengan sungguh-sungguh dalam menjalani perlombaan iman, tetap kuat, tetap taat dan setia dan tidak berbantah-bantahan/ mengeluh. Fokus pada 1 tujuan, dan bergerak dalam tubuh Kristus dan melakukan pekerjaan dalam ladang pelayanan Tuhan menuai banyak jiwa di sekitar kita.

Memang tidak sedikit banyak anak-anak Tuhan yang sudah puluhan tahun terlibat dalam berbagai macam pelayanan, jangan sampai kerajinan kita kendor, dengan melihat keadaan pada diri kita yang terkesan biasa-biasa saja tidak terus menjadi kaya. Melalui firman ini, saya memotivasi bagi seluruh jemaat untuk tetap setia dan taat

Matius 25 : 34-40, "Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Firman ini meneladani dan mencontohkan apa yang dikehendaki Tuhan pada kita terhadap orang-orang di sekitar kita yang mengalami kesulitan.

Namun pada Matius 25 : 41-45, Tuhan tidak menghendaki umatNya yang tidak mengasihi sesamanya tidak memberikan pertolongan bagi sesamanya manusia. 
Tuhan ingin kita menolong sesama kita manusia dengan sungguh-sungguh, melakukan nya seperti untuk Tuhan!! 
Sebab kita sudah dianugerahi dengan keselamatan, maka sudah sepantasnya kita melakukan bagian kita untuk tetap setia dan taat dan mengajak banyak jiwa untuk memperoleh keselamatan seperti yang kita peroleh!! SETIA dan TAAT!!



Preacher : Ibu Endang S. M
Written by : ssr

Minggu, November 18, 2018

Apa Kata Tuhan tentang KEJUJURAN !?

Yohanes 21 : 1-6, "Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan."
Ini adalah peristiwa keadaan murid-murid Yesus setelah peristiwa penyaliban Yesus di kayu salib. memang ada hamba Tuhan yang menafsirkan murid-murid Yesus kembali kepada kehidupannya yang lama, namun ada pula hamba Tuhan yang menafsirkan bahwa murid-murid Yesus mencari suasana yang lain.
Bagaimana kuasa dan mujizat Allah terjadi pada murid-murid Tuhan, perhatikan pada ayat yang kelima : murid-murid Tuhan menjawab, "Tidak ada", jawaban ini merupakan beban yang cukup berat apalagi selama semalaman mereka tidak mendapatkan satu ekorpun ikan yang didapat padahal mereka merupakan nelayan ulung.
Ini suatu pengertian yang hendak dibagikan pada saat ini yaitu tentang KEJUJURAN, murid-murid Tuhan berbicara dengan jujur. Namun di jaman sekarang ini, mungkin sudah sulit mencari orang yang jujur bahkan sudah langka!!?
Kejujuran kelihatannya sudah jauh dari kehidupan kita, seberapa jujur kita dalam setiap segi kehidupan kita? Pekerjaan? Usaha?

Apa maknanya kita menjadi orang jujur, mari baca :
1. Mazmur 50 : 23b,"....  siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
Berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak, itulah esensi orang yang jujur.
2. Amsal 3 : 32b, Orang yang jujur IA bergaul erat, Allah senang bergaul dengan orang yang jujur!!!!
Tuhan menghendaki umatNya untuk rajin membaca firman Tuhan tetapi juga merenungkannya DANNN melakukannya. Firman Tuhan yang sekedar dibaca atau dihafal pun merupakan kesia-siaan bila tidak dilakukan.
Amsal 15 : 8b, "........tetapi doa orang jujur dikenan-Nya."

Mujizat dapat terjadi karena :
1. Kepedulian Tuhan Yesus terhadap umat pilihanNya, tergambar dari bagaimana kepeduliaan Tuhan Yesus terhadap murid-muridNya. Yesus tahu bahwa murid-muridNya yang kembali ke pekerjaan lama mereka sebagai nelayan, Yesus hendak memberitahukan perihal kebangkitanNya kepada murid-muridNya dan menunjukkan mujizatNya kepada murid-muridNya tatkala menangkap ikan mengikuti perintah dari Tuhan Yesus.
Tuhan mendatangi murid-muridNya yang sedang dalam keadaan kegamangan mereka, membangkitkan kembali dan meneguhkan iman dan semangat serta pengharapan akan tujuan kehidupan mengikuti Tuhan.
Sobat yang setia yang selalu setia mendampingi  kita setiap saat di dalam setiap masalah dan perkara dalam seluruh segi kehidupan kita.
Problem apapun yang kita hadapi, sesulit apapun, Yesus selalu mendampingi kita dan Dia sanggup memberikan jalan keluar maupun kekuatan pada kita menghadapi masalah.
2. Karena Yesus mengasihi kita. Karena kasihNya pada kita tak diragukan lagi, DIA tidak pernah meninggalkan kita.
3. Mujizat dapat terjadi pada murid-murid Tuhan karena kepatuhan murid-murid Tuhan saat diperintahkan untuk menebarkan jala ke sebelah kanan, baru mujizat terjadi. Patuh pada Allah selalu disertai dengan konsekuensi, kita tidak melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan diri kita sendiri tapi untuk menyenangkan hati Tuhan !!
Roma 12:11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Mujizat Tuhan untuk orang yang menerima kepedulian Allah dan mengasihi Tuhan yang terlebih dulu mengasihi kita dan mematuhi apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita dan langsung dikerjakan.




Preacher : Pdt. dr. Johanes Sugeng, M.Sc
Written by : ssr

Minggu, November 11, 2018

Jangan Mengeraskan Hati

    Ibrani 3 : 7-9, "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya."
Kita melihat janji-janji Allah yang digenapi bagi orang-orang yang mengasihi Dia, sesuai dengan firman (artikel posting pada 3 November 2018) para Minggu yang lalu.

    Allah memanggil Musa untuk membebaskan bangsa Israel untuk keluar dari Mesir. Namun setelah keluar dari Mesir selama kepemimpinan Musa, seringkali bangsa Israel bersungut-sungut kepada Allah.
Seperti pada peristiwa di Bilangan pasal 13, tentang Kedua Belas Pengintai, namun ada 2 versi laporan yang bertolak belakang yang dilaporkan dari kedua belas pengintai tersebut, 10 pengintai melaporkan bahwa negeri yang ditunjukkan Allah melimpah atas segala sesuatunya NAMUN banyak hambatan-hambatan yang membuat kita tidak dapat mencapainya, bukankah demikian doa-doa banyak orang Kristen yang mengakui berkat dan kebesaran Allah namun tidak percaya kuasa Allah yang sanggup mengatasi segala hambatan/rintangan yang ada??!

Apa yang dicatat Alkitab tentang ke-10 pengintai tersebut menunjukkan karakter manusiawi yang seolah percaya kuasa Tuhan namun tetap meragukan kuasa Allah!!?

    Seperti halnya kita makanpun suatu hal yang rutinitas menikmati berkat Allah pun, tidak jarang ada orang yang keselek/tersedak saat makan adalah resiko yang selalu berpotensi kita alami, itulah resiko yang harus selalu kita hadapi setiap saat dan sebagai anak Tuhan kita tetap mengandalkan Tuhan setiap saat di manapun kita berada.

    Peperangan yang paling berat yang harus kita hadapi adalah menghadapi diri kita sendiri, berat untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki pada kita.
 2 Pengintai lainnya, Yosua dan Kaleb, melaporkan dengan laporan yang positif dan membangun bangsa Israel mengingat akan janji Tuhan atas tanah Perjanjian. Namun situasi yang ada, bangsa Israel lebih percaya laporan mayoritas - laporan ke-10 orang pengintai, maka mulailah bangsa Israel mengeluh dan memberontak pada Tuhan.
40 tahun bangsa Israel mengalami pemeliharaan Allah, bahkan baju dan kasut mereka pun tidak lapuk/rusak, dan banyak kejadian peristiwa keajaiban yang Tuhan Allah lakukan, namun bangsa Israel tetap bersungut-sungut dan memberontak pada Tuhan.

    Saat kita dipanggil oleh Allah menjadi orang-orang percaya, untuk memasuki tanah Perjanjian yang mesti menghadapi bangsa-bangsa orang Enak, Edom, Amalek, dll, janganlah kita mengeraskan hati.

    Kita mengeraskan hati karena kita tidak percaya pada Allah, kita memang sepertinya melakukan kehendak Allah namun tidak ada percaya dalam hati kita. Kita harus benar-benar yakin akan janji Tuhan!!
Tidak sedikit orang Kristen yang berlomba-lomba percaya, mengikuti KKR, maju ke altar call, namun tidak bertahan lama dan mulai berguguran satu persatu. Selama orang percaya belum mengalami kelepasan dari Allah, mengalami pertolongan/mujizat Allah terjadi di dalam kehidupan kita, maka tidak akan memiliki pondasi yang kuat.
Situasi dunia, perekonomian dan keamanan global yang tidak baik mempengaruhi kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, dengan sungguh-sungguh percaya dan taat pada janji Tuhan maka kita akan kuat menghadapi kesukaran yang menanti kita setiap saat.

    Tuhan menghendaki kita setiap hari membaca firman Tuhan, merenungkan di dalam kehidupan kita sendiri, sudahkah kita hidup setia berjemaat?
Ketika kita mulai bolos tidak datang ibadah, bolos membaca firman Tuhan dan tidak ada rasa gelisah karena tidak datang ke gereja maupun membaca firman Tuhan, hati-hatilah iblis sudah mengintai kita di depan pintu.



Preacher : Pdt. dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr

Minggu, Oktober 28, 2018

Tiga Golongan Orang Kristen terhadap Firman Tuhan

Dalam 2 Petrus 1 : 5, dikatakan "Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan."
Kalau Tuhan berkata bahwa keselamatan itu ada hari ini, namun setan berkata bahwa keselamatan itu nanti saja. Mari kita semua yang sudah terima Tuhan Yesus jangan menunda keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus, dan menerima keselamatan tersebut, jangan menunda-nunda hanya karena terlalu sibuk, banyak yang harus dilakukan.
Ada 3 kelompok orang Kristen :
1. Kelompok pertama adalah orang Kristen yang tidak mengerti firman Allah, orang Kristen yang tahu ada Alkitab namun tidak dibaca Alkitab tersebut. Orang yang sudah lahir baru dan percaya Tuhan Yesus namun tidak membaca firman Allah, mereka terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, sibuk dengan masalahnya sendiri, sibuk mencari uang. Datang ke ibadah hanya hari Natal atau disebut Kristen Kristal (Kristen Natal), atau Kristen kapal selam.
Mereka mengabaikan firman Tuhan dan sibuk dengan perkara-perkara dunia.
Kita punya Tuhan, kita punya Alkitab namun pola pikir kita mengabaikan firman Tuhan, itu sebabnya kita tidak menjadi kesaksian bagi Tuhan kepada dunia.

2. Orang Kristen yang mengetahui firman Tuhan namun tidak mempraktekkannya, orang seperti ini punya Alkitab, punya banyak buku rohani, tahu firman Tuhan namun tidak melakukannya. Sama dengan orang Farisi dan ahli Taurat, tampak religius di hadapan semua orang tapi hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Contoh Adam dan Hawa yang tahu firman Tuhan bahwa ada satu pohon yang tidak boleh dimakan buahnya. Mereka tahu namun tidak melakukannya sehingga jatuh dalam dosa.
Firman Tuhan berkata kalau kita tahu kebenaran maka kita harus mempraktekkannya. Katakan iya di atas iya dan katakan tidak bila tidak.
Soal berpoligami, memang benar di kitab Perjanjian Lama tercatat beberapa tokoh Alkitab berpoligami, namun Alkitab mencatat menyatakan bahwa kita tidak boleh berpoligami.
Namun tidak sedikit orang Kristen yang melakukan poligami, karena dia memiliki untuk tidak mengasihi Tuhan. Semua terjadi tergantung bagaimana kita memilih.
Yakobus 1 : 22-24, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya."

3. Orang Kristen yang tahu firman Tuhan dan mempraktekkannya. Inilah tipe orang Kristen yang diinginkan Tuhan.
Ulangan 30 : 15, Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidapan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan."
Seperti saat Tuhan Yesus memerintahkan Petrus untuk menebarkan jalanya dan Petrus menebarkan jalanya, Petrus diberkati ketika dia melakukan perkataan Tuhan dan dia melihat mujizat yang luar biasa. Kita melakukan firman Tuhan dan kita mempraktekkannya, taat kepada firman Tuhan, maka Tuhan akan melakukan segala sesuatu bagi kita.
Karena Alkitab berasal dari sumber yang sempurna diberikan kepada yang tidak sempurna, memang kita yang tidak sempurna belum dapat memahami seluruh firman Tuhan, namun ada saatnya kita diberi pengertian sebagian dari firman Tuhan dan melakukannya.
Ketika Abraham dengar dan taat menjadi pelaku firman Tuhan, maka dia menjadi bapa segala bangsa.
Ketika kita taat kita akan melihat berkat dan mujizat-mujizat Tuhan menyertai kita.
Tuhan mencari sebuah hati yang berkata, "Ya ini aku Tuhan!" Mari kita baca Mazmur 27 : 8, "Hatiku mengikut firmanMu: "Carilah wajahku"; maka wajahMu kucari, ya Tuhan."

Banyak penginjil - penginjil hebat yang dipakai Tuhan dengan berbagai latar belakang profesi, ada yang tukang ledeng, tukang sepatu, namun karena respon mereka cepat akan panggilan Tuhan dan melakukan perintah kemana saja Tuhan suruh. Itulah yang Tuhan cari untuk dipakai mewujudkan rencanaNya yang indah bagi semua orang. Seorang yang sederhana, itulah yang dicari Tuhan.



Preacher : Pdt. Clay
written by : ssr

Minggu, September 30, 2018

Membangun Mezbah Pelayanan di jaman Now !

Roma 12 : 11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Tetaplah semangat kita menyala-nyala walau lampu mati saat ini, tetap semangat melayani dan menyembah Tuhan tanpa melihat fasilitas yang ada.

    Melalui firman ini, mengingatkan kita tiap-tiap individu untuk teken kontrak bahwa dia mau melayani Tuhan, berarti hidup kita harus tetap menyala-nyala, maksudnya tetap komitmen kepada Tuhan bahwa sekali melayani tetap melayani.

    Sama halnya dengan Tuhan Yesus yang dijamanNya melayani di pantai yang panas dibanding dengan kita yang di dalam gedung. Dengan kasih yang mula-mula mampu mengokohkan semangat kita menjadi tidak mudah patah semangat.

    Tuhan ada mengatakan bahwa, "Barangsiapa yang mau mengikut Aku, dia harus mau memikul salib." Ini artinya ada harga, ada perjuangan yang harus kita ambil.
Zefanya 2 :1-2, "Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN."

    Orientasi pelayanan kita yaitu hanya ingin mempermuliakan nama Tuhan di dalam seluruh ibadah kita. Sebab tujuan pelayanan kita tergantung pada kehidupan kita. Semangat pelayanan terletak pada tubuh, jiwa dan roh kita, bukan sesuatu yang tidak ada pada diri kita/ di luar diri kita.
Namun tidak sedikit anak-anak Tuhan maupun hamba-hamba Tuhan yang melayani hanya untuk kepentingan  diri sendiri dan mereka semua tidak masuk dalam kategori Allah.


Ciri-ciri orang yang sungguh-sungguh melayani Tuhan :

1. Tetap semangat dalam pelayanan.

2. Tetap menjaga hati, mari baca Amsal 4 : 23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  Hati ini adalah sesuatu hal yang paling penting dalam kehidupan kita maupun dalam pelayanan kita.

    Ingat Kain dan Habel yang sama-sama memberikan persembahan pada Tuhan, dan persembahan Habel yang diterima Tuhan sehingga menyebabkan Kain menjadi sakit hati.
Oleh karena gereja itu bukan bangunan melainkan kumpulan orang-orang yang bersekutu untuk mencari Tuhan,, gereja bukan untuk orang suci melainkan gereja merupakan bengkel untuk orang-orang yang berdosa. Sifat-sifat jahat yang mampu merusak hati kita yaitu irihati dan cemburu.

3. Keluarga yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Sebab keluarga sangat penting di hadapan Tuhan karena keluarga merupakan cikal bakal gereja. Keluarga juga penting menjadi perhatian, Jangan sampai kita sibuk melayani Tuhan namun keluarga kita hancur, malah menjadi batu sandungan dalam pelayanan kita.

    Juga mampu menjalin hubungan dengan Tuhan dan sesama. Ulangan 6 : 5, "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." Kalau kita menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, maka kita akan menerima janji-janji Tuhan. Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa doa orang benar bila didoakan dengan sungguh-sungguh sangat besar kuasaNya. Dan dengan sikap hati kita yang mo hadir melayani,

4. Tetap Taat. Mari baca, Ibrani 11 : 8, "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui."

    Untuk menjadi pribadi yang taat ada harga yang harus dibayar, berjuang dengan luar biasa, dan Tuhan akan memberikan mahkota hidup kekal bagi kita yang mau taat selamanya.



Preacher : Bpk. Pdt. Agus Octavianus
written by : ssr





Minggu, Agustus 26, 2018

Sikap Orang Kristen dalam Menghadapi Aniaya

Matius 10 : 15 - 25, tentang pernyataan Tuhan Yesus mengenai kondisi umat Tuhan yang akan menghadapi aniaya.
    
    Seandainya kita mengalami aniaya, apakah kita siap menghadapinya?
    
    Tuhan Yesus sudah mengalami aniaya dan menyatakan barangsiapa yang mengikutiNya pun akan menghadapi aniaya.
Tidak sedikit hamba Tuhan yang mendapatkan penglihatan bahwa suatu bangsa yang besar dan beragam akan mengalami perpecahan menjadi kelompok-kelompok besar. Dan kelompok umat Tuhan pun akan terpecah menjadi kelompok yang sungguh-sunggguh mengikut Tuhan dengan yang tidak.

Bagaimana sikap kita menghadapi aniaya ?

1. perang atau kabur?
    Perang biarkan Tuhan yang berperang bagi Tuhan, pada ayat ke-23, Tuhan menyuruh kita untuk
    lari ke kota lain. Jadi boleh saja kita lari dan tunggu waktunya Tuhan. Hal ini akan kita alami       
    karena kita lupa atau tidak melakukan pemberitaan Injil, gereja terlalu eksklusif dan nyaman 
    dengan kesibukannya sendiri, maka tidak mustahil Allah mengijinkan gerejaNya mengalami
    aniaya.

2. Jangan lupa para Rasul dan Tuhan Yesus sendiri telah mengalami penderitaan dan aniaya yang begitu hebat padahal mereka sudah banyak melakukan  mujizat, pemberitaan Injil/ kabar keselamatan kepada semua orang.
   
Kisah Kemartiran Para Rasul dan Penulis Injil :
    a. Markus  : meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diserret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai dia menemui ajalnya
    b. Lukas    : mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kpada orang-orang ang belum mengenal Tuhan
    c.Yohanes   : direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma
    d. Petrus    : telah disalib dengan kepala di bawah
    e. Yakobus saudara Yesus   : dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak  bubungan Bait Allah
    f. Yakobus anak Zebedeus : Ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia meninggal dipenggal kepalanya di Yerusalem di tahun 44, oleh raja Herodes Agrippa.
    g. Bartolomeus  : ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas kebeset.
    h. Andreas  : juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib.
    i. Thomas : mati ditusuk oleh tombak di India
    j. Yudas saudara Yesus  :  dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk  mengingkari Tuhan Yesus
    k. Matias : mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya
    l. Paulus : disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaisar Nero di Roma pada tahun 67
   m. Filipus  : berkhotbah di Phyrgia dan Scythia dan disalibkan.

3. Kita tetap bersukacita saat menghadapi aniaya.

    Lukas 6 : 22 - 23, Tuhan Yesus memerintahkan umat Tuhan untuk bersukacita dan melompat ketika kita mengalami aniaya, karena upahmu besar di sorga.

4. Berdoalah bagi orang yang menganiayamu

Matius 5 : 44, "Tetapi aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Yohanes 16 : 1-2, orang yang membunuh kamu akan menyangka mereka sedang berbakti kepada Allah.
Tuhan Yesus mengajarkan umatNya untuk tetap setia dan menuruti dan memahami perintahNya untuk tetap mendoakan orang yang  menganiaya, bukan mengutuki mereka.

5. Tetap memberitakan kabar keselamatan.

Kisah 4 : 29-31, "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
    
    Kematian tidak boleh membuat kita menjadi takut, melainkan kita berdoa agar Tuhan memberikan kita keberanian untuk memberitakan Injil. Bahkan ada kesaksian setelah komunitas jemaat yang menyaksikan kematian hamba Tuhannya akibat mengalami aniaya, muncul sekitar 25 orang yang menggantikannya untuk memberitakan Injil dan mengalami tantangan apakah siap mati, dan ke-25 orang itu menjawab bila mereka mati maka akan bangkit 1000 orang yang akan menggantikan mereka untuk memberitakan Injil.

6. Tetaplah setia

Wahyu 2 ; 10, "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."


Tetaplah setia sampai mati sebab janji Tuhan itu nyata dan hidup kekal akan kita peroleh.





Preacher : Pdt. Clay
Written by : ssr

Minggu, Juli 01, 2018

Upah Mengikut Yesus Kristus

Matius 19 : 27-30,
27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.

Perikop ayat ini bercerita tentang seorang kaya raya yang ingin mengikut Kristus, setelah mendengar perkataan Tuhan, pemuda kaya ini menjadi tawar hati dan meninggalkan Tuhan. Namun di ayat-ayat terakhir murid Yesus (Petrus) bertanya pada Tuhan mengenai upah apa yang akan diterima umatNya. Namun pada akhir hidup murid-murid Yesus yang tercatat di Alkitab selain Yudas Iskariot, mengalami akhir hidup yang mati secara tragis dengan tetap menjaga iman dan kesetiaannya pada Kristus dan Yohanes yang hidup lebih lama dan menerima wahyu dari Tuhan.

Demikian kita seperti murid-murid Yesus pada saat itu, kita taat dan setia mengikuti firman Tuhan, kita boleh bertanya upah apa yang akan kita terima; Bagian Pertama, nah melalui Matius 19 : 27-30, Tuhan Yesus menyatakan bahwa kita akan menduduki tahta ikut memerintah bersama Tuhan. Oleh karena upah yang akan kita terima tergantung pada kesungguhan hati kita pada Tuhan.

Hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus yang dapat memberikan janji yang pasti masuk ke sorga, inilah yang perlu kita sadari, dan akan membuat kita semangat. Menjadi taat dan setia bukan hanya karya Roh Kudus melainkan respon dan sikap kita terhadap panggilan tersebut.
Roh Kudus pasti menolong dan memberi kekuatan pada kita, namun maukah kita bergerak dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan??!
Dengan adanya tekad, kemauan, pengorbanan dari diri kita, oleh karena itu menjadi orang Kristen sebenarnya tidak mudah, sebab kita harus berjuang untuk menjadi milik Tuhan dan tetap hidup di dalam DIA sampai akhir.

Bagian kedua, ayat 29 yang senada dengan ayat 30 pada Markus 10 : 29-32, ayat 30, "orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Upah yang dijanjikan Tuhan bukan hanya sorga dan tahta namun selama kita hidup di dunia akan mengalami kasih karunia Allah dan karya kuasa Allah.
Tuhan Yesus pernah memberi tantangan, "Barangsiapa yang mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya dan mengikut Aku!!" 
Dua Perkara Janji Allah akan kita terima selama kita yang telah mengalami pemulihan dan lahir baru, tetap setia mengikut Tuhan.

Baca Ulangan 28:1- 14, tentang janji berkat Tuhan.

Jadilah orang Kristen yang tetap semangat melayani dan mengikut Tuhan!!!




Preacher : Pdt. dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Juni 03, 2018

Takut akan Allah

Mazmur 25 : 11-14,
12 Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.
13 Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.
14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Firman Tuhan ini berbicara bahwa Tuhan membertahukan jalan-jalanNya, dan perjanjianNya. Takut yang dimaksud bukanlah takut apa yang ada di dunia ini, di mana kita takut akan hal-hal yang membahayakan dirinya. Ke-takut-an kepada Tuhan adalah kehidupan rohani bagi orang percaya dalam sikap dan hormat pada Tuhan karena kebesaran dan kekudusan Allah, di mana kita bisa menghampiri hadirat Tuhan, berbicara kepada Tuhan.
Kita takut pada Allah bukan karena kita melihat hal yang menakutkan tetapi melainkan karena Dia adalah pencipta semesta alam, bisa berkomunikasi dengan Dia. Kita bisa berbicara, memuji dan mengeluh kepadaNya.
Rasa pujian kita pada Allah dengan sungguh-sungguh memuji Dia, dan melakukan apa yang dikatakan dalam firman Allah.
Kita sadar sepenuhnya dengan kasih karuniaNya, oleh korban darah yang kudus kita ditebus olehNhya. Orang yang sudah mengalami pemulihan dikatakan dia akan bergaul karib dengan Dia.
Ada 2 hal yang perlu kita mengerti ketika kita bergaul karib dengan Allah yaitu :
1. Menetap dalam kebahagiaan di dalam kehidupannya, oleh karena kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Merasa cukup dalam segala sesuatu didasarkan atas kerinduan untuk hidup di dalam Allah sehingga Allah akan mencukupkan apa yang dibutuhkan.
Bila kita berkeinginan diberkati sebesar apapun, tetap sesuai dengan kemampuan kita. Sebesar apapun berkat yang dicurahkan Allah, Allah akan membesarkan kemampuan kita bila Allah kehendaki. Syaratnya hanya lakukan apa saja yang menjadi tugas kita, sehingga anugerah dan berkat Allah menyertai kita.
Suatu jaminan orang yang takut akan Allah dan bergaul karib dengan Allah akan menerima janji Allah bahwa anak-cucunya akan mewarisi bumi.


2. Mengerti apa yang menjadi ketetapanNya.
Orang takut akan Allah menjadi tidak pernah larut dalam kekuatiran karena mengerti apa yang menjadi kehendak Allah. Oleh karena kita harus bergaul karib dengan Allah dengan merindukan persekutuan dengan Allah, saat kita berdoa kita berbicara dengan Allah, kita bisa berkeluh kesah dengan Allah, dan disertai dengan hati yang menyukai untuk terus membaca dan merenungkan firman Tuhan.


SUDAHKAH KITA BERGAUL KARIB DENGAN ALLAH ?
Bagaimana dengan kehidupan kita berdoa dan bersekutu dengan Allah tiap hari?
Bagaimana dengan kesukaan kita untuk membaca, merenungkan firman Allah tiap hari ?

Pada Kejadian 12 : 1 - 2, Janji Allah kepada Abram untuk memberkatinya, membuat namanya masyur bila Abram (Abraham) melakukan perintah Allah untuk pergi ke suatu tempat.
Sudah kita taat dan setia seperti yang dilakukan Abraham ?

Kejadian 45 : 4-9, Yusuf yang menenangkan saudara-saudaranya yang takut akan balas dendam Yusuf, karena Yusuf tahu persis akan rencana Allah atas kehidupannya.



Preacher :  Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr