Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label sikap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sikap. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 26, 2018

Sikap Orang Kristen dalam Menghadapi Aniaya

Matius 10 : 15 - 25, tentang pernyataan Tuhan Yesus mengenai kondisi umat Tuhan yang akan menghadapi aniaya.
    
    Seandainya kita mengalami aniaya, apakah kita siap menghadapinya?
    
    Tuhan Yesus sudah mengalami aniaya dan menyatakan barangsiapa yang mengikutiNya pun akan menghadapi aniaya.
Tidak sedikit hamba Tuhan yang mendapatkan penglihatan bahwa suatu bangsa yang besar dan beragam akan mengalami perpecahan menjadi kelompok-kelompok besar. Dan kelompok umat Tuhan pun akan terpecah menjadi kelompok yang sungguh-sunggguh mengikut Tuhan dengan yang tidak.

Bagaimana sikap kita menghadapi aniaya ?

1. perang atau kabur?
    Perang biarkan Tuhan yang berperang bagi Tuhan, pada ayat ke-23, Tuhan menyuruh kita untuk
    lari ke kota lain. Jadi boleh saja kita lari dan tunggu waktunya Tuhan. Hal ini akan kita alami       
    karena kita lupa atau tidak melakukan pemberitaan Injil, gereja terlalu eksklusif dan nyaman 
    dengan kesibukannya sendiri, maka tidak mustahil Allah mengijinkan gerejaNya mengalami
    aniaya.

2. Jangan lupa para Rasul dan Tuhan Yesus sendiri telah mengalami penderitaan dan aniaya yang begitu hebat padahal mereka sudah banyak melakukan  mujizat, pemberitaan Injil/ kabar keselamatan kepada semua orang.
   
Kisah Kemartiran Para Rasul dan Penulis Injil :
    a. Markus  : meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diserret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai dia menemui ajalnya
    b. Lukas    : mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kpada orang-orang ang belum mengenal Tuhan
    c.Yohanes   : direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma
    d. Petrus    : telah disalib dengan kepala di bawah
    e. Yakobus saudara Yesus   : dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak  bubungan Bait Allah
    f. Yakobus anak Zebedeus : Ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia meninggal dipenggal kepalanya di Yerusalem di tahun 44, oleh raja Herodes Agrippa.
    g. Bartolomeus  : ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas kebeset.
    h. Andreas  : juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib.
    i. Thomas : mati ditusuk oleh tombak di India
    j. Yudas saudara Yesus  :  dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk  mengingkari Tuhan Yesus
    k. Matias : mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya
    l. Paulus : disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaisar Nero di Roma pada tahun 67
   m. Filipus  : berkhotbah di Phyrgia dan Scythia dan disalibkan.

3. Kita tetap bersukacita saat menghadapi aniaya.

    Lukas 6 : 22 - 23, Tuhan Yesus memerintahkan umat Tuhan untuk bersukacita dan melompat ketika kita mengalami aniaya, karena upahmu besar di sorga.

4. Berdoalah bagi orang yang menganiayamu

Matius 5 : 44, "Tetapi aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Yohanes 16 : 1-2, orang yang membunuh kamu akan menyangka mereka sedang berbakti kepada Allah.
Tuhan Yesus mengajarkan umatNya untuk tetap setia dan menuruti dan memahami perintahNya untuk tetap mendoakan orang yang  menganiaya, bukan mengutuki mereka.

5. Tetap memberitakan kabar keselamatan.

Kisah 4 : 29-31, "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
    
    Kematian tidak boleh membuat kita menjadi takut, melainkan kita berdoa agar Tuhan memberikan kita keberanian untuk memberitakan Injil. Bahkan ada kesaksian setelah komunitas jemaat yang menyaksikan kematian hamba Tuhannya akibat mengalami aniaya, muncul sekitar 25 orang yang menggantikannya untuk memberitakan Injil dan mengalami tantangan apakah siap mati, dan ke-25 orang itu menjawab bila mereka mati maka akan bangkit 1000 orang yang akan menggantikan mereka untuk memberitakan Injil.

6. Tetaplah setia

Wahyu 2 ; 10, "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."


Tetaplah setia sampai mati sebab janji Tuhan itu nyata dan hidup kekal akan kita peroleh.





Preacher : Pdt. Clay
Written by : ssr

Selasa, Januari 24, 2012

Whal will you do?

    Saat artikel ini sedang admin tuliskan, berselang sekitar 2 hari yang lalu, atau 1 hari sebelum hari Raya Imlek, terjadi sebuah peristiwa di mana seorang wanita berinisial AS (29 thn) bersama 4 orang temannya mengendarai mobil Xenia, tiba-tiba menabrak belasan orang di trotoar dan halte sehingga merenggut sekitar 9 orang meninggal.

    Sebuah berita yang mengejutkan dan menyedot perhatian semua orang dan media. Banyak sekali orang mulai mengeluarkan pendapat-pendapat pribadinya yang sebagian besar mengutuki, menyumpahi dan berharap agar si pelaku penabrak tersebut dihukum seberat-beratnya, apalagi setelah pihak kepolisian memberikan konfirmasi bahwa pelaku dalam pengaruh narkotika. Pengenaan pasal berlapis pun didengung-dengungkan.
Hukum dia seberat-beratnya....

    Bagaimana dengan sikap Anda? Apakah Anda juga bersikap dan berpendapat serupa dengan semua orang yang setuju untuk dihukum seberat-beratnya? Supaya setimpal dengan perbuatannya??
Admin menulis artikel ini bukanlah untuk membahas ataupun mendebatkan seberapa besar hukuman yang pantas si AS terima, melainkan admin teringat akan sebuah peristiwa sekian ribu tahun yang lalu, di masa di mana Raja Daud tidak bertugas memimpin tentaranya untuk pergi berperang, malah bermalas-malasan duduk di sotoh istana, sampai suatu waktu ia melihat Batsyeba (isteri Uria orang Het) sedang mandi, sehingga timbul keinginan untuk memilikinya.

    Singkat cerita, dengan rencananya yang licik dan jahat, berhasillah Daud merancang kematian suami Batsyeba (Uria) dan mengambil Batsyeba menjadi isterinya.

    Apabila apa yang dilakukan Raja Daud terjadi di masa sekarang dan terekspos oleh para wartawan di istana, tak terbayangkan betapa hebohnya skandal di istana seorang pemimpin besar yang disegani dan ditakuti oleh raja-raja di sekitarnya.

    Mungkin sikap yang sama yang muncul pada AS juga terjadi pada Raja Daud, sebuah kejahatan 
personal yang keji, penyalahgunaan wewenang.

    Namun satu hal yang pasti, adalah tugas kita sebagai anak Tuhan untuk mendoakan agar orang (-orang) yang kita ketahui berbuat jahat ataupun kesalahan fatal agar dijamah Tuhan dan bertobat dari kejahatannya dan mengakui setiap dosa-dosanya dan bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi alatnya.
Demikian juga Tuhan sangat mengasihi Raja Daud, DIA mengirim nabiNya untuk menegur Raja Daud, dan Raja Daud langsung merasa ditelanjangi dan mau merendahkan hati dan dirinya untuk minta pengampunan dari Tuhan atas segala kejahatan yang telah dilakukannya.

    Penghukuman dari Tuhan tetaplah dilaksanakan di mana meninggalnya anak sulungnya dari Batsyeba. Demikian juga dengan AS yang mungkin harus menghadapi konsekuensi akibat kesalahan dan kecerobohannya, dan marilah kita berdoa supaya Roh Kudus menjamah AS atau siapapun yang menjadi pelaku kejahatan, agar ditangkap, diubahkan menjadi seturut kehendak Tuhan dan menjadi alat dalam setiap rencanaNya yang Agung atas kehidupan umatNya.
Tuhan mengasihi setiap orang....

    Satu nyawa di hadapan Tuhan sangatlah berharga, karena Tuhan mengasihinya....
Satu orang bertobat maka seisi sorga bersorak-sorai....

Marilah kita menjadi pendamai, pendoa yang mengubah dunia di manapun kita berada, supaya nama Tuhanlah yang dimuliakan.....


written by Suryadi Ramli

Selasa, November 29, 2011

Keep Survive

Ada kalanya bahkan tidak jarang terlintas dalam benak pikiran kita yang melihat kehidupan yang kita alami saat ini terasa terasa melelahkan yang kadang diikuti rasa kehilangan semangat, putus asa tatkala dinamika kehidupan yang kita alami saat ini banyak masalah dan persoalan yang tampak rumitttt sekali serta nge-jelimet abiz.
Ingin rasanya kita KABUR - melarikan diri dari semua persoalan yang memusingkan tersebut. Cukup sering kita lihat atau dengar berita-berita di televisi ataupun koran yang memberitakan kejadian-kejadian bunuh diri dikarenakan hal-hal yang mungkin bagi kita merupakan alasan-alasan kecil/ sederhana, entah karena pacar tidak direstui oleh orang tua, tidak dibelikan sepeda, tidak diberikan uang untuk maen video game, dan lain sebagainya.
Memang hidup itu TAMPAKNYA berat, kejam dan tidak adil bagi sebagian orang, namun seringkali hanya sudut pandang itu saja yang dilihat oleh orang-orang tersebut. Mereka tidak mampu melihat hidup dari sisi lain yang lebih sederhana dan perlu disyukuri. Hidup yang sederhana itu adalah hidup yang selalu melihat segala sesuatunya patut disyukuri, hidup ini merupakan sebuah anugerah Tuhan yang indah, hidup bersama dengan beragam orang dari suku, bangsa, bahasa, warna kulit serta karakter dan sikap yang beraneka ragam adalah sesuatu hal yang penuh dengan tantangan untuk dapat hidup berdampingan dan berusaha untuk saling menghormati, menolong satu sama lainnya, hidup itu adalah mujizat yang terjadi setiap saat yang dimulai dari nafas yang kita hembuskan setiap detik, kedua mata yang dapat melihat keindahan lingkungan sekitar jauh lebih hebat dari lensa kamera/ komputer digital terhebat sekalipun, telinga yang dapat mendengar berbagai macam suara yang ada di sekitar kita, lidah yang dapat mencicipi berbagai macam rasa makanan, masakan kuliner yang ada di muka bumi, kedua kaki yang selalu mematuhi setiap perintah dan keinginan kita kemanapun kita kehendaki, tangan yang senantiasa siap untuk mengambil, menggenggam dan melakukan banyak hal yang hebat, dan banyak hal lainnya yang harus kita eksplorasi setiap saat.
Firman Tuhan mengatakan bahwa 'Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia." Tuhan sedari awal sudah memberi tahu untuk tidak mengandalkan manusia terlebih lagi mengandalkan kekuatan kita sendiri. Tuhan Yesus ingin kita umatNya selalu mengandalkan dan selalu bergantung padaNya, berjalan dalam firmanNya, dan berserah total 100% tidak kurang padaNya.
Sebab seperti yang rasul Paulus katakan bahwa '...justru di dalam kelemahanlah kuasa Tuhan semakin sempurna.' Kelemahan kitalah yang dimaksud, supaya Kuasa, Karya Pertolongan Tuhan semakin nyata, ditinggikan dan dimuliakan dan kita akan memiliki bukti nyata yaitu hidup kita sebagai kesaksian hidup bahwa pertolongan Tuhan itu nyata.
Janganlah menggunakan akal pikiranmu untuk mencari jalan keluar bagi setiap masalahmu, sehingga tidak jarang pula menyebabkan orak kita diporsir sedemikian rupa sehingga mengakibatkan rasa nyeri kepala yang hebat, bahkan untuk beberapa orang dapat menyebabkan gangguan jiwa.

Mengandalkan Tuhan menyehatkan jiwa dan hidup semakin bermakna,
mengandalkan diri sendiri membuat jiwa menderita bahkan hidup semakin merana.

author & written by : admin, november 2011