Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Kesaksian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesaksian. Tampilkan semua postingan

Selasa, Juni 28, 2022

Suatu Waktu Peristiwa 1998 - Pertolongan Tuhan itu Nyata

Shalom, salam damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus Raja bagi kita semua.

    Kali ini saya hendak membagikan kesaksian pribadi pada suatu waktu peristiwa di awal masa tragedi 1998. Sampai saat ini saya mengenang betapa naifnya saya sebagai seorang anak muda yang dengan idealisme dalam setiap keputusan yang saya ambil.

    Namun puji Tuhan, Roh Kudus membukakan ayat yang menjadi ayat mas saya yang selalu menguatkan saya pribadi dan menjadi statement - deklarasi pribadi kepada Tuhan, di Galatia 2 : 20, "namun aku hidup tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku!".

    Kesaksian saya ini terjadi pada 2 hari menjelang hari yang menjadi tragedi nasional di tahun 1998 di mana terjadi demo besar-besaran dari seluruh komponen masyarakat yang didominasi oleh para mahasiswa yang akhirnya menduduki gedung MPR/DPR dan seputar Grogol yang juga menjadi titik kumpul demo mahasiswa.

    Di pagi harinya sudah terjadi pembicaraan antar mahasiswa kedokteran di tempat saya berkuliah saat itu di sekitar Tanjung Duren, para teman-teman saya mendesak saya yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua senat Fakultas Kedokteran, untuk mengeluarkan pernyataan bahwa Mahasiswa Fakultas Kedokteran ikut bergabung dalam demo nanti. 

    Dan Ketua Senat kami saat itu juga berada dalam dilema, memang di satu sisi secara firman Tuhan kita diingatkan Tuhan untuk selalu menaati pemerintahan yang ada. Namun saat ini diperhadapkan untuk melakukan demo untuk menuntut mundur presiden saat itu.

    Akhirnya malamnya ketika saya menghubugi Ketua Senat, dan Ketua Senat mengeluarkan pernyataan bahwa dia tidak mengambil keputusan apa-apa dalam hal ini, akhirnya sayalah yang mengambil keputusan pribadi untuk mendampingi teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk bergabung dalam demo besar.

    Esok harinya, H-1, saya pergi ke kampus, dan siangnya kita menyaksikan beberapa helikopter militer menerjunkan beberapa pasukannya di depan jalan utama kampus dan seberang kantor walikota. Lalu saya bersama-sama turun bergabung dengan para mahasiswa dari berbagai universitas berjalan bergandengan tangan menuju ke area depan Mall Citra Land untuk bergabung dengan massa demo di Trisakti. Setelah bergabung beberapa jam, saya lalu kembali ke kampus, tidak lama kemudian mulai terjadi keributan, massa berlarian. Yang belakangan baru saya ketahui bahwa terjadi penembakan dari atas jembatan layang Grogol.

    Lalu tidak lama kemudian ada gerombolan massa anak-anak muda tampak tidak ada identitas jaket almamater apapun, menyerbu kantor kelurahan di sebelah Kampus, ketika mau masuk kampus, dihalau oleh satpam dan beberapa mahasiswa yang berjaga. Saya sampai detik itu pun belum menyadari bahwa kerusuhan rasial terbesar dalam sejarah Indonesia meletus. 

    Lalu sorenya, teman saya, yang bernama Andreas, mengajak pulang bersama konvoi, ternyata dia sudah mendapatkan informasi bahwa terjadi kerusuhan dan pembakaran ban/kendaraan di banyak titik perempatan, kami melewati jalan-jalan kecil perkampungan yang aman. Akhirnya mendekati kompleks Hankam, saya diajak menginap oleh orang tua teman saya di rumahnya karena suasana belum aman, masih terjadi penumpukan massa pembakaran kendaraan di perempatan lampu merah RS Permata Hijau.

    Esok harinya saya baru bisa pulang ke rumah, dengan melewati beberapa kendaraan yang hangus terbakar dan sampai ke rumah dengan tidak kekurangan suatu apapun. Lalu hari-hari berikutnya para tetangga di lingkungan menganjurkan kami sekeluarga jangan keluar rumah dulu, biar mereka yang menjaga lingkungan.

    Puji Tuhan buat semua yang sudah terjadi. Tanpa perlindungan tangan Tuhan yang kuat, kami tidak akan tahu apa yang mungkin terjadi. Dan Tuhan mengirim bangsa-bangsa untuk melindungi umat kepunyaanNya.

    Tetaplah berusaha mencari Tuhan selama DIA masih berkenan ditemui. Selalu utamakan Tuhan dalam segala tindak tanduk kita, dalam segala apapun yang kita pikirkan sekalipun, dan ungkapkan segala sesuatu dalam doa dan permohonan ucapan syukur yang tiada habisnya, karena DIAlah TUHAN!

Tangan TUHAN tidak kurang panjang menolong kita.

Tangan TUHAN membentengi kita kemanapun kita melangkah bahkan daerah berbahaya sekalipun.

Tangan TUHAN bekerja menunjukkan bahwa DIA lah TUHAN!!


written by ssr

Senin, April 25, 2022

6 Mujizat Berurutan TERJADI (Kesaksian Pribadi Redaksi RC)

Salam Damai Sejahtera Tuhan Yesus Kristus bagi kita semua.

Postingan artikel kali ini merupakan kesaksian pribadi Redaksi RC akan betapa dahsyat dan hebatnya Kuasa Mujizat Tuhan Yesus yang terjadi dalam hidup saya.

Namun tidak sedikit ada saja orang orang atau pihak yang menganggap bahwa kesaksian yang disaksikan oleh anak Tuhan hanyalah kebetulan belaka, nah nanti silakan disimak kesaksian hidup yang saya alami, betapa berurutan apa yang dianggap "kebetulan" demi "kebetulan" yang saya dan keluarga alami.

Peristiwa hidup yang saya alami bermula dari tanggal 13 Maret 2020, sekitar 10 hari setelah bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan pertama kali 2 pasien Covid-19 di Indonesia.

Pada saat itu kondisi tubuh saya sudah mulai terasa meriang, demam pada 4 hari sebelum tanggal 13 Maret 2020, dengan kondisi tetap masuk kerja seperti biasa dan sempat dilakukan pemeriksaan tes laboratorium, namun apa yang disangka sakit demam Typhus atau pun Demam Berdarah, tidak ada indikasi mengarah ke sana. akhirnya tanggal 11 Maret 2020 masuk ke UGD di suatu Rumah Sakit di area Jakarta Utara, tempat istri bekerja (maaf tidak menyebutkan nama RSnya ya), sempat dirawat - diinfus sebentar, hasil tetap sama, tidak ditemukan indikasi apa-apa, lalu dipulangkan.

Namun gejala terus bertambah ke sesak nafas, saat itu bernafas tersengal sengal seperti orang yang kecapekan abis kerja berat/ berlari sprint. Walau besoknya tetap masuk kerja seperti biasa. Namun pada tanggal 13 Maret 2020, akhirnya diputuskan kembali ke UGD Rumah Sakit di area Jakarta Utara tersebut, kali ini bersama istri yang juga mulai mengalami gejala demam dan meriang. Kemudian, mulai dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut, saat itu Direktur Rumah Sakit tersebut curiga dengan sakit yang saya dan istri derita, maka dilakukanlah tes Antibodi Covid yang baru pertama kali diterima oleh RS tersebut untuk diujicobakan pertama kali pada darah saya, ternyata hasilnya positif terdeteksi antibodi Covid, kemudian dilanjutkan dilakukan tes Swab PCR yang dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes, dan hasil ternyata positif Covid-19.

Dengan hasil positif Covid-19 yang belakangan dikenal sebagai Covid-19 varian Alpha yang merupakan mutasi langsung dari Covid-19 Wuhan. Mungkin saya pada saat itu ditetapkan sebagai pasien ke-200 sekian, karena pada saat itu berbarengan dengan Bapak Menteri Perhubungan - Bpk. Budi Karya S. yang masuk ke rawat intensif karena Covid juga, sehingga beberapa hari kemudian berbondong-bondong Presiden beserta kabinet kerja memeriksakan diri tes Swab PCR.

Ketika saya diketahui Positif Covid-19, pihak Rumah Sakit terus menghubungi RS Sulianti Saroso, RS Persahabatan, apakah bisa dirujuk ke sana, namun ternyata penuh semua. Memang saat itu, tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia mengalami 'kekacauan' luar biasa akibat mulai masifnya korban jiwa yang kena Covid yang bertambah.

Hampir 3 hari saya dirawat di ruang  isolasi UGD yang bertekanan negatif, karena menunggu kepastian kamar kosong di Rumah Sakit rujukan tersebut, sedangkan nafas saya makin sesak - tersengal sengal, dan saya dipasang alat pemantau ritme nafas saya, yang menyebabkan mesin sensor tersebut berbunyi terus menerus karena nafas saya sudah di atas 30 kali permenit (normal 18 - 20 kali permenit).

Nah di sinilah MUJIZAT ("Kebetulan") Pertama yang terjadi, akhirnya Direktur Rumah Sakit tersebut memutuskan untuk merawat, menangani saya dan istri. Mulai dipersiapkanlah kamar rawat inap yang juga menjadi kamar isolasi bagi kami berdua. Adapun Rumah Sakit ini secara struktur pengaturan udara, secara keseluruhan memiliki tekanan negatif. Namun pada saat gelombang kedua terjadi (varian Delta merajalela), ada 2 teman saya yang juga dokter yang saya kenal (yang satu merupakan kakak kelas yang saya kenal) mati konyol hanya karena tidak mendapatkan kamar perawatan di RS Rujukan Covid, sehingga bolak balik pindah Rumah Sakit sampai meninggal di UGD suatu rumah sakit, akibat membludaknya korban Covid varian Delta saat itu, sampai kewalahan kehabisan Oksigen di mana mana.

Lalu MUJIZAT ("Kebetulan") Kedua, bersamaan dengan hal pertama, ada dokter Spesialis Paru yang bersedia mengambil resiko merawat kami berdua. Jadilah kami berdua pasien Covid pertama kali di Rumah Sakit tersebut dengan kode 001 dan 002.

Kemudian saya mulai mengalami perburukan sesak nafas disertai dengan batuk berdarah tiap kali batuk dan sesak bertambah. Sedangkan istri sempat dirawat 5 hari, dan hasil tes Swab PCR nya ternyata negatif, akhirnya segera dipulangkan sebelum benar benar tertular dari saya. Dan kondisi saat itu saya tidak ditemani oleh siapapun, dan setiap perawat yang memeriksa saya berkala harus memakai APD level 3, dan kondisi saya yang mengkuatirkan sehingga dilakukan tes Analisa Gas Darah  (AGD) yang harus diambil darah nya dari pembuluh arteri yang artinya jauh lebih dalam dibanding pembuluh darah vena yang sering digunakan untuk saluran infus, yang konon tes AGD ini hanya dilakukan bagi pasien-pasien di Intensive Care Unit (ICU), adapun tes AGD ini sangat akurat untuk pemantauan kadar gas  dalam darah di antaranya kandungan gas Oksigen.

Total 6 kali saya diperiksakan tes AGD, sakitnya nampol bangetttt...... nyerinya bisa bertahan sampe setengah jam sesudahnya, dibanding ditusuk pembuluh darah vena yang cepat reda nyerinya dalam hitungan detik.

Bahkan dengan kondisi sesak nafas yang bertambah berat, saya selama masa perawatan sampai harus dilakukan CT Scan sebanyak 4 kali, sehingga saya selama 3 tahun berikutnya tidak boleh kena radiasi lagi. Pada saat hendak dilakukan pemeriksaan CT Scan pun, dilakukan saat tengah malam, di mana tidak ada pengunjung atau pasien yang wara wiri, terasa seperti secret mission, sangat dipersiapkan jalur keluar masuk saya lowong dan tidak ada orang yang lewat, keluar kamar langsung meluncur ke lift, yang sudah ditekan tombol ke lantai Radiologi, tanpa menyentuh apapun, sampai ke lantai yang dituju, langsung meluncur ke ruang CT Scan yang sudah terbuka, trus saya dipersilakan untuk tidur ke ranjang CT Scan. Selesai di scan, saya dipersilakan kembali duduk ke kursi roda, pengantar segera koordinasi dengan security, saya kembali dengan prosedur cepat meluncur  masuk lift yang sudah disiapkan tombol lantai yang sudah disetel. Tim kebersihan segera menyemprot dengan cairan desinfektan jalur yang saya lalui juga di ruang lift.

Adapun hasil CT Scan saya sudah masuk kategori mengkuatirkan karena seluruh permukaan kedua sisi paru paru sudah menunjukkan tampilan memutih secara progresif (mengarah ke ARDS - Acute Respiratory Distress Syndrome) mengarah ke Covid-19 bergejala berat.

Nah MUJIZAT ("Kebetulan") Ketiga, saya mendapatkan obat Covid dari dokter Spesialis Paru dr. Adria Rusli yang juga seorang yang saya kenal cukup baik di organisasi profesi. Terima kasih dok Adria Rusli for your kindness. sehingga keadaan saya mulai membaik. Saya selama dirawat di hari pertama sampai dipulangkan, tidak memperhatikan apakah ada gejala anosmia seperti yang dirasakan pada sebagian pasien Covid lainnya, karena tidak ada masalah dengan nafsu makan dan minum, yang selalu ludes dilahap habis sampe bersihhhhh...... 

Selama 12 hari saya dirawat di Rumah Sakit tersebut, dan akhirnya dipulangkan oleh dokter Spesialis.

Mujizat ("Kebetulan") Keempat yang terjadi di mana teman teman kerja saya, di mana saya sempat masuk kerja seperti biasa yang jumlahnya 40 orang, tidak ada satupun yang positif Covid!! Walau belakangan saya tau bahwa ternyata saya jadi dokter pertama di kota Bekasi yang terkena Covid!

Mujizat ("Kebetulan") Kelima yang Tuhan lakukan, adalah keluarga di Bekasi  yang cukup sering kontak dengan kami berdua, tidak ada yang kena sakit Covid-19!!

Mujizat ("Kebetulan") Keenam, orang tua saya yang secara berkala ketemu dengan kamipun tidak terkena penularan dari sakit Covid-19. Puji Tuhan.

Kebetulan demi kebetulan yang manakah yang pernah terjadi secara beruntun? 

Jadi lebih pantas kalau saya sebut keenam hal yang saya alami ini adalah MUJIZAT yang Tuhan lakukan pada saya dan keluarga. Saya yang sudah selangkah lagi mendekati akhir dari hidup, peristiwa ini membuka mata saya bahwa hidup kita bisa berlalu begitu saja tanpa berbekas, namun saya tidak ingin tidak meninggalkan apapun ketika saat nya kita dipanggil Tuhan!!

Dan Mujizat berikut nya terus terjadi. Saya yang sehari hari bertugas di layanan infeksius antara lain TBC (Tuberkulosis), HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan IMS (Infeksi Menular Seksual) serta pasien Covid-19 mulai dari varian Delta (gelombang Kedua) dan varian Omikron (gelombang Ketiga) harus saya layani dan tangani, dan Puji Tuhan tidak tertular kembali, yang pada prinsipnya jangan membuka masker di lingkungan resiko tinggi dan gunakan masker yang berstandar medis, memang tidak nyaman memakai masker seharian, namun dampaknya setimpal dengan ketidaknyamanan yang kita alami yaitu tidak membawa oleh oleh penyakit Covid ke rumah.

Adapun ayat nas yang begitu membangun dan menguatkan saya di Galatia 2  : 20, "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan hidupku yang kuhidupi di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku!"

Tuhan Yesus itu hidup, dahsyat, Dialah jalan yang LURUS itu yang dicari banyak umat lain, Dialah Juru Selamat yang dijanjikan dan dinubuatkan ribuan tahun yang lalu. KedatanganNya tidak megah - gebyar sebagaimana tokoh iman lainnya, DIA lahir di kandang domba, masa kanak kanak sampai dewasa hidup dalam kesederhanaan dari orang tua yang berprofesi tukang kayu, namun memiliki hikmat dan pemahaman akan firman dan Taurat Tuhan. 

Kematian di kayu Salib pun dengan darah yang tercurah adalah karena menanggung semua kutuk dan dosa kita semua, sehingga kita diselamatkan dari kutuk maut, kepada terangNya yang ajaib!!

Hanya Tuhan Yesus yang bangkit!! Dan hanya YANG BERASAL DARI SORGA lah yang DAPAT MENUNJUKKAN JALAN MENUJU KE SORGA, karena TUHAN Yesus dan BAPA di Sorga serta Roh Kudus adalah SATU. Tuhan Yesus adalah 100 % manusia dan 100 % Allah, bagi kita mustahil namun bagi Allah TIDAK ADA yang MUSTAHIL.

Biarlah artikel kesaksian ini saya buat dan bagikan, untuk menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita semua sudah pernah melewati awal masa Pandemi yang mengerikan, dan kita boleh ada dan berdiri saat ini tak lain dan tak bukan hanyalah karena kasih dan anugerah Tuhan Yesus serta rancangan Nya yang dahsyat atas kehidupan kita semua. Amin

TUHAN YESUS KRISTUS RAJA memberkati kita semua.



Written by dr. Suryadi Ramli


Kamis, November 05, 2020

Metode Penginjilan Yesus

Khotbah Minggu, 18 Oktober 2020

Bacaan Alkitab Yohanes 4 : 7 – 42

Ayat 7, ada hal yang menarik dalam diri perempuan Samaria ini untuk dicermati. Kebiasaan mengambil air di kalangan perempuan, biasanya dilakukan dengan cara berkelompok. Namun perempuan ini mengambil air sendirian (ini memberikan kemungkinan perempuan ini dikucilkan kaumnya, karena gaya hidupnya). Tuhan Yesus menyuruh murid-muridNya pergi membeli makanan, mengapa tidak sebagian murid saja yang pergi membeli makanan, sehingga Ia tidak sendirian pula di situ. 

    Yesus yang adalah Allah yang Maha Tahu, mengetahui apa yang akan terjadi, dan misiNya adalah untuk mengabarkan Injil 'kabar baik' kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Bisa dibayangkan apabila Yesus bersama 12 muridNya, sehingga ada rombongan 13 orang Yahudi ada di sekitar sumur itu, hal demikian bisa saja membuat perempuan Samaria ini mengurungkan niatnya untuk mengambil air. Dan  tidak akan pernah terjadi dialog yang penting antara Yesus dan perempuan Samaria ini Perempuan itu datang ke sumur hendak mengambil air, Dari bacaan Firman di atas ada beberapa hal penting berkaitan dengan metode Penginjilan Yesus

 

1 . Metode Pendekatan Pribadi

    Ketika Yesus meminta air kepada perempuan Samaria ini (ayat 7) dengan segera perempuan itu mengetahui bahwa Yesus adalah orang Yahudi, kemungkinan dari logat atau cara bicara-Nya. Pembicaraan Yesus dengan perempuan Samaria ini merupakan percakapan atau  dialog yang cukup unik. Karena menurut adat Yahudi Seorang Rabbi tidak seharusnya berbicara di tempat umum dengan seorang perempuan, apalagi perempuan ini adalah seorang Samaria.
Hal ini Yesus lakukan demi mengemban misi untuk memenangkan orang orang Samaria.

    Ayat 9, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria Contohnya, piring yang setelah dipergunakan oleh orang Samaria, walaupun sudah dicuci-pun tidak boleh dipakai lagi oleh orang Yahudi. Sedemikian hebatnya keterpisahan 2 ras ini. Maka dalam kasus ini seharusnya Yesus tidak menggunakan timba yang sama dengan orang Samaria untuk mengambil air minum Namun, pelayanan Yesus, adalah pelayanan yang menembus lintas budaya. Bagi Yesus, baik Samaritanisme maupun Yudaisme perlu dikoreksi, keduanya perlu diperbaharui.


2 . Metode pendekatan Jasmani

    Ayat 8-12 Yesus membuka percakapan dengan perempuan itu dengan menggunakan kebutuhan jasmani-Nya untuk minta minum, perempuan itu mempertanyakan posisi hubungan kedua ras yang berseberangan. Didalam tanggapanNya, Yesus kemudian meninggalkan kebutuhanNya sendiri dan menunjukkan bahwa perempuan itu mempunyai kebutuhan yang lebih mendalam, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh Tuhan Yesus Kristus menyatakan dirinya adalah sumber 'air hidup' (bandingkan dengan Yohanes 7:37-39). 

    Namun perempuan ini kemudian menjadi bingung sebab pola pikirnya adalah masih tertuju pada air yang ada dalam sumur itu, dan menganggap Yesus tidak bisa memberinya air karena Ia tidak membawa timba. Apabila Yesus dapat memberinya air itu, menurutnya Yesus lebih besar dari Yakub.
    

    Ayat 13-14, Yesus mengutarakan perbedaan air yang menghilangkan haus untuk sementara dan yang menghilangkan haus secara terus-menerus. Yang terakhir tentu lebih baik sebab bisa membawa kepada kehidupan yang kekal. Yesus telah membedakan pekara duniawi dan rohani tentang'air ini. Air hidup yang melimpah (ayat 14b). Dan air hidup itu adalah Roh Kudus .

    Namun perempuan ini tetap tidak mengerti karena ia hanya membayangkan kemungkinan ia tidak perlu lagi susah-susah datang ke sumur Yakub itu untuk menimba air. Kemudian Yesus menga rahkan perempuan itu kepada kebutuhannya yang lebih pribadi. Ayat 16,17,18.Yesus menyuruh perempuan itu untuk memanggil suaminya. Sejarah perkawinan yang suram dari perempuan ini dibongkar oleh penerobosan Yesus dan pengakuan perempuan itu sendiri. 

    Mungkin setidaknya ada 5 perceraian terdahulu dan 1 hubungan haram yang dilakukannya sekarang. Pengetahuan Yesus akan latar-belakang kehidupannya, dan kemampuanNya membaca jiwa, membuat perempuan ini takjub. Seorang yang sangat berdosa  bisa memberikan respons yang sangat baik terhadap suatu pengajaran. Orang yang sangat berdosa ini justru yang sangat memerlukan pertolongan. Berbeda dengan orang yang merasa dirinya suci, merasa tahu Firman, kadang mereka justru susah sekali menerima pembukaan pengajaran dari Firman Allah.. 

    Para konglomerat gereja tidak akan merasa puas dengan perkembangan/ ekspansi gerejanya, buka cabang di mana-mana, dengan berbagai strategi marketing menggaruk banyak jemaat, Sehingga lebih suka 'menginjili' sesama Kristen sendiri untuk berpindah gereja, ketimbang menginjili orang yang benar-benar belum mengenal dan memerlukan Kristus.


3 . Metode Pendekatan Rohani

    Yohanes 7:37-39 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

    Untuk memperoleh air hidup ini, seseorang harus "meminumnya". Tindakan minum ini bukanlah suatu tindakan sesaat yang satu kali saja, namun suatu tindakan minum yang bertahap-tahap dan berkali-kali. Kata "minum" ditulis dalam bahasa Yunani 'pinetô', dalam betuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang yang menyatakan bahwa : Meminum air hidup, menuntut persekutuan terus-menerus dengan sumbernya, yaitu Yesus Kristus sendiri. 

    Tidak seorang pun bisa meminum air hidup apabila hubungannya terputus dengan sumber itu. Orang-orang seperti itu akan menjadi seperti "mata air yang kering" seperti yang dikatakan Petrus dalam ayat ini :Sebaliknya marilah kita selidiki hati kita sendiri seberapa rohani hati kita?,Jika diri kita dikuasai oleh daging, maka akan menim bulkan keinginan-keinginan daging. Sebaliknya jika hidup kita dikuasai Roh, maka akan mengha silkan buah-buah Roh (Gal 5:22-23). Air hidup memberikan keselamatan dan kesegaran rohani


4 . Mengajak untuk menjadi Penyembah yang benar

    Ayat 20 Penyebutan soal tempat ibadah/ kiblat (di gunung Gerizim, yang merupakan tempat ibadah tandingan pada ibadah kalangan Yahudi di Yerusalem), mungkin merupakan usaha perempuan ini 'mengalihkan perhatian' dari masalah moral menuju kepada masalah agamawi, yaitu perbedaan antara ibadah orang Samaria dan orang Yahudi, mungkin dia merasa 'tidak nyaman' dosanya diungkapkan. Atau mungkin juga sebagai wujud kerinduan hati untuk menge nal Allah lebih dalam. 

    Tetapi, apapun kemungkinannya, kita bisa mendapatkan pengajaran yang baik dari dialog itu. Yesus, menjawab dengan penuh sopan, bahwa memang saat itu ada perbedaan cara-cara ibadah dari ke-2 ras itu. Namun Ia menyatakan "Saatnya akan tiba" bahwa didalam tatanan baru dengan kehadiran Kristus ini para penyembah tidak dipengaruhi oleh tempat/lokasi ibadah, tidak ada kiblat tertentu harus di Yerusalem ataupun di Gunung Gerizim,

    Ayat 22, Hal yang lebih penting adalah mengenai sasaran ibadah, Ibadah orang-otang
Samaria adalah ibadah yang kacau karena mengikuti  kebiasaan orang kafir'Tuhan Yesus berka ta "Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi." 

    Sedangkan orang Samaria membatasi dirinya pada kitab Pentateukh saja. Dan sebagai kelanjutannya Tuhan Yesus menjelaskan sistem penyembahan yang universal, yang dilakukan oleh para penyembah-penyembah sejati dan tidak dibatasi oleh lokasi/tempat. Karena penyembah-penyebah sejati menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran Roh. Sebab Allah itu Roh (ayat 24). 

    Pengertian Allah itu Roh, bukanlah hal yang asing dalam pengertian Yahudi, tetapi Yesus menekankan bahwa pe nyembah-Nya-pun harus selaras dengan Yang disembah. Formalitas ibadah keagamaan tidak akan menyentuh apa-apa jika dilakukan tanpa "Roh". Betapa banyak dari kita mengetahui hal-hal yang jahat yang dilarang oleh Alkitab, toh kita melakukannya juga baik secara tersembunyi.
    Ayat 25-26, Perempuan itu menyinggung tentang datangnya Mesias yang mungkin dilandaskan dari kitab pentateukh-nya yaitu Ulangan 18:15-18 yang diterima oleh orang Samaria sebagai kitab suci mereka, yaitu tentang hadirnya nabi yang paling unggul. Yesus dengan pasti mengatakan dengan kalimat keilahian-Nya dalam ayat 26 
"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau" Dan pada saat itu, Yesus mengaku bahwa Dialah Mesias itu.  Halleluya

Tuhan Yesus Memberkati.



Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Minggu, Maret 01, 2020

Hidup yang Berkenan Kepada Allah

Dibalik sesuatu yang tampaknya buruk terjadi, Tuhan pasti menyediakan sesuatu yang terbaik buat kita.
Pagi ini kita baca Mazmur 37 : 23 - 28, " TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Sesuai Visi Misi Kita Tahun ini adalah : "Mempersiapkan Umat yang Berkenan Kepada Allah."
Ini bukan sekedar slogan tetapi kita mempersiapkan umat yang berkenan kepada Allah sebab Allah tidak melihat penampilan tapi Tuhan melihat hati.
fokus pada ayat 23, "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya;"

Karena ketika hidup kita berkenan kepada Tuhan maka ketika kitapun dalam keadaan jatuh namun tidak akan sampai tergeletak karena Tuhan menopang tangan kita! Tangan berbicara tentang kehidupan sehingga Tuhan menopang tangan kita.
Tuhan menopang kehidupan kita, sehingga apapun yang kita lakukan yang berkenan kepada Tuhan pasti akan berhasil.
Ayat 25, Daud berbicara ketika dia sudah tua, menyatakan kesaksiannya bahwa orang benar tidak pernah dilihatnya ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta. Semuanya itu karena Tuhan menyertai orang benar dan tidak pernah ditinggalkan Tuhan.

Pada ayat 26, sikap orang benar itu adalah memiliki belas kasihan  dan memjadi berkat, sesuai dengan motto kita, yaitu DIBERKATI untuk MEMBERKATI.
ayat 28, merupakan janji Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita dan hidup kita akan dipelihara oleh Tuhan bagaimanapun kita tidak akan dibiarkan menjadi yatim piatu karena Tuhan sendirilah yang menjadi penyerta dalam kehidupan kita.

Hal yang penting kita perhatikan :
1. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang itu artinya Tuhan akan menuntun langkah-langkah orang percaya. Ketika semua yang kita harapkan terjadi jangan sampai kita lupa dan meninggalkan Tuhan sebab tuntunan Tuhan mempimpin kita pada kehidupan dan damai sejahtera kita. Kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara yang dahsyat dan luar biasa.
Mazmur 23 : 1-7, "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Kesaksian Daud ini adalah kesaksian yang luar biasa yang dapat kita nikmati sepanjang kehidupan kita.
2. Hal kedua pada ayat ke 27, menyatakan Daud mempunyai iman yang mantap. Di mana sewaktu Daud muda dia bertobat, sewaktu dia dewasa sampai tua pun dia tetap bertobat! Dia menyaksikan orang yang takut pada Tuhan, yang berharap pada Tuhan hidupnya selalu disertai Tuhan.
Masalah akan selalu ada dalam kehidupan orang percaya yang harus kita hadapi bukan lari dari padanya. Seperti Daud yang harus menghadapi Saul yang hendak membunuhnya berkali-kali, Daud tetap menghadapi masalah yang dihadapinya. Daud mengatakan masalah yang terberat dalam hidupnya bukan berasal dari luar melainkan dari dalam dirinya - dalam keluarganya. Dia sampai tidak dapat melakukan apa-apa, tampak sulit mengatasinya, namun dia tetap berserah pada pimpinan Tuhan. Bila pada saat ini ada di antara kita ada doa yang belum dijawab Tuhan bukan berarti kita gagal sebab Allah memiliki waktuNya untuk menjawab doa kita waktu yang tepat bagi kita untuk mendapatkan apa yang kita harapkan!

Tuhan mengajar kita untuk tetap setia di dalam baitNya. Menunggu waktu Tuhan mewujudkan pekerjaanNya atas gereja kita ini.

3. Hal ketiga, Daud seorang yang tulus dan setia. Seringkali orang yang tulus dan setia menjadi tertawaan orang banyak, padahal dunia menawarkan hal-hal yang kedagingan. Dengan hidup di jalan Tuhan yang kita tidak mengerti dengan sikap kita yang tulus dan setia, Allah sudah mengerti apa yang kita alami atau rasakan. Dengan iman yang mantap seperti Daud, masalah boleh terjadi tapi Tuhan akan memberikan kemenangan buat kita.

Daud yang memiliki hati yang tulus dan setia, maka Tuhan akan memperhitungkan setiap kita yang tulus dan setia apapun permasalahan / pergumulan yang sedang kita hadapi saat ini pun, Tuhan akan menyertai dan memberkati kita. Dan semuanya keberadaan kita karena tuntunan Tuhan.
Tanpa tuntunan Tuhan kita tidak dapat melihat kuasa Tuhan dinyatakan di tempat ini.
Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Iman melihat sebelum ada hasil namun percaya pada akhirnya.
Ketika Yesus datang yang kedua kali ketika nama kita dipanggil, nama kita ada.
Bukan orang yang berseru-seru nama Yesus yang dipanggil Tuhan melainkan orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dipanggil Tuhan.

Supaya ending hidup kita tetap berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan memberkati!!




Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Minggu, Maret 03, 2019

6 Gaya Penginjilan

Kita tahu Gereja ada karena Misi, Misi ada untuk Gereja. Agama Kristen adalah agama yang visioner. Penginjilan bukan hanya perlu dikhotbahkan dan diajarkan sehingga kita TAHU tetapi penginjilan harus DILAKUKAN dengan hahti yang rela dan penuh sukacita.
Pernah didengar bahwa memberitakan Injil adalah tugas Gembala, semua pelayanan harus serba gembala, ini merupakan konsep yang keliru, Gembala harusnya seperti Coach (yang melatih) supaya gereja Tuhan - Umat Tuhan bergerak luar biasa supaya terjadi Revival.
Seperti kesaksian seorang Gembala di suatu gereja yang memuridkan 2 orang dari suku asli di Malaysia, dan kedua orang murid ini termotivasi untuk memberitakan Injil ke desa-desa di sana sehingga sedikitnya terjangkau sekitar 37 orang bertobat dan dimuridkan.

SIAPA yang Harus Memberitakan Injil?
1. Para Rasul
2. Orang Awam - Semua orang percaya. Kisah 8 : 1 & 4,
8:1a Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Kita semualah yang bertugas memberitakan Injil bukan Gembala Sidang!! Jangan sampai Tuhan mengijinkan umatNya mengalami aniaya karena nyaman dan tidak mau bergerak dalam pelayanan penginjilan!! Jaman sekarang sedang terjadi Movement Faith - kegerakan orang-orang kudus, dimana bukan lagi satu orang yang bergerak namun semua jemaat yang bergerak untuk terlibat dalam pelayanan.

Kita melakukan penginjilan itu berdasarkan karunia masing-masing sesuai gaya kita masing-masing, bukan meniru gaya orang lain. Sebab kalau kita meniru orang lain maka kita akan menjadi stress sendiri.

Gaya Penginjilan :

1. Konfrontatif, adalah gaya pemberitaan Injil yang langsung ke pokok pemberitaan, tegas, tanpa basa-basi. Orang yang mempunyai gaya seperti ini, biasanya yang berani, percaya diri dan memiliki keyakinan yang sangat kuat. Contoh seperti Petrus (Kisah 2 : 23-24, 32,38)

2. Gaya Intelektual (Contoh Paulus)
- Pemberitaan Injil yang menggunakan pendekatan penalaran. Pemberitaan Injil disampaikan dengan cara yang logis, analitis, terperinci dan bisa diterima oleh akal pikiran si penerima.
- Biasanya adalah orang yang teliti dan suka berdebat.
Rasul Paulus sering menghadapi ahli Taurat, Farisi, dan pejabat, berani berargumentasi dan membeberkan semua hal dalam kitab Suci yang mendukung pernyataannya.
Kisah 17  : 17-19,
17:17 Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ.
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
17:19 Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini."
Dibutuhkan orang-orang Kristen yang cerdas untuk menghadapi orang-orang yang tidak percaya sehingga mereka menjadi bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.
3. Gaya melalui KESAKSIAN (Orang buta yang disembuhkan)
- Melalui pemberitaan Injil dengan cara menyaksikan apa yang telah Allah lakukan di dalam kehidupan kita.
- Biasanya adalah orang yang senang berceritera dan bisa mengkomunikasikan kesaksiannya dengan baik, terbuka akan kehidupan peribadinya dan penuh dengan sukacita.
Yohanes 9 : 8-11, 24-25.
Gaya inilah yang bisa semua orang lakukan, menurut dengan pengalaman pribadi masing-masing dengan pertolongan Tuhan dalam hidupnya.

4. Gaya ANTAR PRIBADI (contoh Matius)
-Metode penginjilan yang menggunakan pendekatan secara pribadi dengan mengutamakan perjalinan persahabatan, pemberian perhatian terhadap pribadi-pribadi tertentu.
- Biasanya adalah orang yang memfokuskan dirinya kepada orang lain dan kebutuhan mereka, berorientasi pada persahabatan, sensitif (peka) dan penuh belas kasihan serta seorang teman bicara yang menyenangkan.
Orang yang punya perhatian pada orang lain dengan sangat luar biasa. Mungkin dalam sepanjang hidup kita, pernah berjumpa dengan orang-orang yang seperti ini.
I Korintus 9 : 22, "Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka."
Lukas 5 : 29, "Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia."

5. Gaya melalui UNDANGAN
- Dengan cara mengundang orang yang kita layani untuk datang ke acara-acara rohani yang kita pandang baik, atau  untuk datang ke gereja.
- Biasanya adalah orang yang penuh perhatian, pandai membujuk dan senang berkenalan dengan orang-orang baru.
Contoh : perempuan Samaria yang bertemu dengan Yesus dan mengalami pertobatan dan pembaharuan,

6. Gaya MELAYANI
- Memberitakan Injil dengan cara melayani.
- Biasanya adalah orang -orang yang dapat melihat kebutuhan orang lain merasa sukacita bila ia dapat memenuhinya. Orang seperti ini adalah orang yang dapat menyatakan kasihnya melalui perbuatan kasih daripada hanya melalui perkataan saja. Mereka pada umumnya adalah orang-orang yang sabar.
Matius 5 :16. contoh Dorkas.

TUHAN memakai setiap orang yang percaya. Tuhan beri kesempatan bagi kita dipakai bagi gereja Tuhan dimanapun kita ditempatkan!!



Preacher : Pdt. Clay, S.E, MTh.
Written by : ssr

Minggu, Mei 20, 2018

Roh Kudus dan Penggenapan Janji Allah

Kisah Para Rasul 2 : 14, 29 - 36, Khotbah Petrus tentang Allah membuat Yesus , yang disalibkan menjadi Tuhan dan Kristus ( ayat 36)
Yohanes 14 : 16-17, Yesus minta kepada Bapa untuk memberikan kepada kita Roh Kebenaran yang akan menyertai dan berdiam di dalam kita umatNya.
Yohanes 16 : 7, Yesus harus pergi karena Roh Penghibur turun menggantikanNya.
Yesus tau bahwa situasi murid-muridNya yang kacau paska kematianNya di kayu Salib, sehingga Yesus menyatakan diriNya dan menampakkan diri pula saat DIA naik ke sorga. Menjelang kenaikkanNya, Yesus memberikan janjiNya bahwa Roh Kudus yang akan menggantikan posisiNya di dunia. Yesus tahu betapa kecewanya murid-muridNya menghadapi perpisahan dengan Yesus, namun Yesus harus naik ke sorga kembali kepada Bapa, untuk mempersiapkan rumah kekal bagi umatNya dan penggenapan janji-janjiNya.

Kisah Para Rasul 1 : 4-5, Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk tetap berdiam di Yerusalem menunggu janji Bapa.
Baptisan Roh Kudus/ Kepenuhan Roh Kudus yang ditandai dengan berbahasa Roh pada hari Pentakosta atau 10 hari setelah kenaikan Yesus ke sorga (hari ke-40 setelah kebangkitanNya, atau hari ke-50 setelah kebangkitanNya.
Dampak kehadiran Roh Kudus terhadap murid-muridNya :
1. Roh Kudus membuat orang menjadi berani untuk mengakui identitas kekristenannya (Yohanes 18 : 19, Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-muridNya dan tentang ajaranNya, jadi murid-muridNya Yesus menjadi takut dikejar; bukti ketakutan mereka tercatat pada Yohanes 20:19, pintu-pintu tempat berkumpulnya murid-murid Yesus terkunci karena takut kepada orang-orang Yahudi. Kisah Para Rasul 2, murid-murid Yesus kepenuhan Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa asing disaksikan oleh orang banyak, sehingga murid-murid Yesus tidak takut mengakui identitas kekristenanNya
2. Roh Kudus membuat orang menjadi berani memberitakan Injil. Mari baca Kisah Para Rasul 2 : 32, menyatakan diri sebagai saksi Kristus. Kisah 4 : 31, murid-murid  Yesus mengalami kepenuhan Roh Kudus sehingga mereka berani memberitakan firman Allah.
Berani menyaksikan kebenaran Firman Allah karena kita sudah mengalami terlebih dahulu kasih, kuasa dan karunia keselamatan yang Allah berikan pada kita, dan minta juga hikmat untuk berbicara saat menyaksikan Kristus.
3. Orang yang kepenuhan Roh Kudus mempunyai kuasa. Baca Kisah 3 : 6-8, Petrus menyembuhkan orang lumpuh.

Jadi bagi kita yang mengalami kepenuhan Roh Kudus jangan sampai sembarangan berkata-kata, bertindak maupun bersikap, karena mulut kita penuh kuasa Allah.




Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr


Minggu, Desember 31, 2017

Orang Kristen yang Berkemenangan

Menjelang memasuki tahun yang baru, mari kita mempelajari firman Tuhan untuk mempersiapkan kita menghadapi tahun 2018 ini, mari ktia baca Matius 6 : 33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Mari kita mau merenungkan apa yang telah terjadi, apa yang perlu ditingkatkan, apa yang perlu kita lakukan menjelang memasuki tahun yang baru. Kita sebagai orang Kristen yang berkemenangan harus melakukan kehendak Allah.
Ciri-ciri sebagai orang Kristen yang berkemenangan antara lain :
1. Kita pasti dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan sepanjang tahun yang akan kita lalui ini.
2. Hidup di dalam lingkungan kasih karunia Allah yaitu yang memiliki ibadah yang sejati, janganlah sampai kita baru datang ke gereja saat dalam kesulitan/ tertekan. Kita harus memiliki motivasi yang benar ketika untuk datang kepada Allah sebagai berikut : motivasi yang pertama, memiliki kerinduan mencari Tuhan, bersyukur atas segala kebaikan Tuhan dan motivasi yang kedua, yaitu memiliki pribadi yang ingin/rindu lekat dengan Allah.
Dan juga hidup kita harus menjadi kesaksian bagi Kristus, di mana hidup kita akan dilihat oleh orang di sekitar kita, yang akan melihat seperti apa sih hidup orang Kristen itu? Janganlah sampai kita hidup lebih parah atau lebih buruk dari orang lain.
3. Kita mengalami segenap janji Allah, apakah kita sudah menjadi pemenang? atau malah kita menjadi pecundang-pecundang yang hidup dalam tipu daya iblis? Apakah kita masih iri hati, ada kedengkian, emosi, marah dan sebagainya? Artinya kita belum menjadi pemenang.

Apabila dalam tahun 2017 ini kita belum mengalami hidup berkelimpahan, penuh kasih karunia Tuhan?
Apakah kita menjadi orang Kristen yang "On - Off" ? Kalo lagi ''On" rajin datang ibadah, kalo lagi "Off" malas ibadah, selalu mengeluh, mengkritik segala hal.
Bila kita masih hidup demikian, itu berarti kita belum hidup dalam pimpinan Roh Kudus, belum hidup dalam kebenaran firman Tuhan, kita belum menjadi orang Kristen yang berkemenangan.

Bagaimana untuk hidup menjadi orang Kristen yang berkemenangan?
Mari kita baca I Yohanes 2 : 6, "barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
Berarti kita harus belajar, memahami dan meneladani setiap segi kehidupan Tuhan Yesus. Mari kita baca lagi di kitab Lukas 2 : 49, "Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu."
Mari ktia baca beberapa ayat yang menyatakan mengapa kita harus berdiam dalam hadirat Tuhan, Habakuk 2 : 20; Mazmur 11 : 4, "Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus; Tuhan, takhtaNya di sorga; mataNya mengamat-amati, sorot mataNya menguji anak manusia,"  ; Mazmur 42 : 5 ;
II Tawarikh 7 : 15-16, tentang mata dan telinga Tuhan tertuju pada doa, dan nama - mata dan hati Tuhan ada di dalam baitNya.

Sudah kita memprioritaskan Allah? Mempersiapkan diri dan menyediakan waktu khusus untuk beribadah kepada Allah?

Yohanes 9 : 4, "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."
Supaya semua manusia tahu karya keselamatan yang telah Tuhan Yesus kerjakan bagi seluruh manusia.
Yohanes 4 : 34, Yesus berkata bahwa makananNya adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutusNya dan menjadi jalan bagi keselamatan manusia di kayu Salib.
Kita melihat apa yang diperintahkan Tuhan dan mandatNya dalam Markus 16 : 15-16, Pergilah ke seluruh dunia beritakan Injil kepada segala mahluk dan baptiskan mereka.
Berapa banyak kerinduanmu untuk mencari jiwa untuk diselamatkan dan dibawa kepada kebenaran Kristus.
I Korintus 9 : 16, teladan Rasul Paulus yang menyatakan Pemberitaan Injil merupakan keharusan!!
Filipi 2 : 9 -12, menyatakan Allah meninggikan Yesus dan memberikanNya nama di atas segala nama.

Baiklah dan Mari kita bersama-sama memiliki resolusi untuk 2018 supaya kita memiliki karakter Kristus!




Pembicara : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc
Written : ssr

Selasa, September 25, 2012

44 years Waiting

Pernahkah di antara kita yang pernah merasakan sebagai orang yang paling menderita di dunia, seolah-olah kita sedang mengalami yang namanya kiamat, di mana tidak tampak ada jalan keluar dan semakin putus asa dan tak berdaya??
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalaminya bahkan penulis sendiri pernah mengalaminya. Dan tidak sedikit yang hidupnya masih tenggelam dalam menangisi dan mengasihani penderitaan diri sendiri dan semakin jatuh ke dalam situasi keputus asaan.
Dalam sebuah retret yang belum lama ini penulis ikut serta, ternyata ada satu sosok pria yang berumur yang ikut bareng satu mobil dengan penulis, tak lama kemudian terjadilah pembicaraan dan perkenalan. Beliau bernama Bpk. Sumantri, saat ini memasuki usia 70 tahun. Beliau baru tinggal di Indonesia, tepatnya di daerah Kranji - Kota Bekasi bersama dengan adik bungsunya yang baru dia temui sejak 3 tahun yang lalu dan sudah 3 tahun pula ia menetap di Indonesia. Bingung?? Ya, begitulah dengan penulis yang sempat dijalari perasaan bingung, berbahasa Indonesia fasih dan dialek lokal, tapi baru tinggal 3 tahun di Indonesia??!
Kemudian beliau menjelaskan pada saat ini beliau masih berstatus Kewarganegaraan Rusia, dan sedang dalam proses memenuhi persyaratan undang-undang untuk mengajukan kembali Kewarganegaraan Indonesia, diharapkan beliau dapat memenuhi persyaratan untuk menetap terus menerus di Indonesia selama 5 tahun.
Lalu bagaimana dia bisa jadi warga negara Rusia??
Bpk. Sumantri ini, kelahiran di Tegal - Indonesia, sebelum kejadian G30S/PKI meletus, beliau merupakan anggota TNI AL yang sedang ditugaskan pelatihan teknik pemeliharaan senjata ke Rusia bersama beberapa rekan sejawatnya. Singkat cerita, ketika G30S/PKI meletus, seluruh anggota TNI yang di Rusia dipulangkan ke Indonesia, namun Bpk. Sumantri ketika itu sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit sehingga tidak dapat pulang. Dan terjadilah pemutushubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia (waktu itu disebut Uni Soviet) oleh karena ke-Komunisannya.
Selama 10 tahun Bpk. Sumantri hidup terlantar di Rusia, sampai diterima oleh utusan PBB yang kemudian menyekolahkannya di suatu perguruan Tinggi di Rusia dan kemudian beliau mengajukan kewarganegaraan Rusia.
Beliau menikah, dan memiliki beberapa orang anak yang akhirnya tinggal seorang anak putri yang saat ini sudah menikah juga dan menjadi seorang dokter spesialis Syaraf dan memiliki anak.
Dalam keterasingannya di Rusia, Bpk Sumantri yang memiliki latar belakang keluarga bukan Kristen, bertemu dengan seorang misionaris Indonesia asal Klaten, yang pada waktu bertemu Bpk. Sumantri mengalami kesulitan berbicara bahasa Indonesia namun ia mengerti apa yang dibicarakan oleh misionaris tersebut, sehingga terjadilah kombinasi percakapan semi bahasa Tarzan.
Dan seminggu kemudian setelah pertemuannya dengan misionaris tersebut, ia sudah bisa kembali berbicara dalam bahasa Indonesia.
Melalui Misionaris inilah ia menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Akhirnya sebelum 3 tahun yang lalu, anak putrinya mendukungnya untuk kembali ke Indonesia dan mengajukan permohonan kewarganegaraan Indonesia.
3 tahun yang lalu, beliau kembali ke Indonesia dengan Visa ijin menetap sementara yang harus diperpanjang 1 tahun sekali, namun harus ada yang mengundangnya dari Indonesia sehingga dia dapat ijin Visanya.
Bpk. Sumantri sempat mengalami keterkaguman akan perubahan sedemikian banyak atas Indonesia, dan kota Tegal pada khususnya, dan beliau mencari-cari keluarga, dan saudara-saudaranya yang berjumlah 9 bersaudara, namun akhirnya diketahui bahwa hanya tinggal 4 saudara yang masih ada.
Sahabat-sahabat Rehobot, apa yang dialami oleh Bpk Sumantri adalah situasi yang tidak mudah dan tidak singkat. Di mana beliau telah mengalami hidup yang terlunta-lunta di negara asing, ditolak oleh negara, dianggap mati oleh istri dan anak-anak dan sanak saudara serta orang tua di Indonesia.
Selama 44 tahun beliau bertahan dan 'survive'!!
Namun ada satu kalimat pernyataan yang keluar dari kesaksiannya, yaitu bahwa dengan sepertinya 'terjebak' di negeri orang dan 44 tahun tidak dapat kembali ke negara kelahirannya, ia tetap bersyukur karena ia dipertemukan dengan hamba Tuhan dan menerima Kristus Yesus Tuhan sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Dan ia menceritakan bahwa menantu dan anaknya berminat untuk ke Indonesia dan bila mereka juga dapat mencintai Indonesia, bukan tidak mungkin mereka akan ikut menetap di Indonesia.
Benarlah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, di I Korintus 10:13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Gambar Foto : Bpk. Sumantri (yang berkaca mata)

Rabu, Februari 29, 2012

Kristen DUNIA vs Kristen DUNIAWI

Pagi ini penulis membaca buku renungan harian pada waktu saat teduh bersama isteri terkasih, renungan pagi ini membahas bahwa orang Kristen itu dikategorikan dalam 2 macam, yaitu Kristen Duniawi dan Kristen Dunia.
Pembahasan ini buat penulis cukup mengena untuk segera melakukan introspeksi diri.
Disebut KRISTEN DUNIAWI yang dimaksud oleh penulis artikel renungan harian, adalah orang-orang Kristen yang rajin sekali datang beribadah setiap Minggu, mungkin juga rajin ikut komsel, pendalaman Alkitab maupun KKR namun tidak pernah melakukan firman Tuhan dan memberitakan Kabar Keselamatan kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Kalo melihat pernyataan tersebut, wowwwww..... apakah kita termasuk yang dicirikan tersebut?!!!
Seringkali kita MERASA CUKUP hanya dengan rajin datang beribadah, memberikan kolekte, mendengarkan firman Tuhan yang menyejukkan dan memberikan sejahtera, terima doa berkat trus pulang, jalan-jalan. Dan hari Senin sampai Sabtu disibukkan dengan berbagai macam urusan pekerjaan, sekolah, latihan dan lain sebagainya, sehingga sepertinya tidak ada waktu untuk menceritakan kabar keselamatan dan menjangkau jiwa.
Namun tak jarang juga, kita berpura-pura lupa akan ayat firman Tuhan pada Matius 28 : 19-20,                28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Dan yang disebut KRISTEN DUNIA, adalah Kristen yang benar-benar mengasihi sesamanya manusia, menjadi pelaku firman, terus berusaha menceritakan kesaksian-kesaksian pribadinya tentang pertolongan Tuhan yang nyata dalam hidupnya agar orang yang belum mengenal Tuhan menjadi makin mau mengenal siapa Yesus itu.
Sekaranglah saat nya bagi kita semua untuk melakukan introspeksi diri dan tanyakan pada diri kita masing-masing di manakah posisi kita saat ini? KRISTEN DUNIAWI atau KRISTEN DUNIA? Dan biarlah melalui tulisan ini juga, kita mau memulai untuk terus menerus memotivasi diri, memberanikan diri untuk menceritakan kesaksian pengalaman pribadi kita dengan Tuhan sehingga orang di sekitar kita dapat melihat ada Kristus terpancar dari sikap dan perbuatan kita.

"TERANG lebih berguna untuk menerangi tempat yang gelap. Dan GARAM lebih berguna untuk mengasinkan makanan yang tidak asin."
  

Minggu, Desember 14, 2008

Injil adalah ‘madu’ yang memikat (seri penginjilan)


Mungkin masih banyak di antara kita saat ini, melihat penginjilan sebagai suatu kemustahilan – yang tidak mungkin dapat kita lakukan.
Berbicara kepada orang lain tentang firman Tuhan .... Omong kosongkah??!
Selama hampir 4 tahun di tempat kerja saya di sebuah instansi pemerintahan di kota sekitar Jakarta, saya mengalami banyak hal dan terus berusaha bagaimana caranya agar saya dapat menjadi berkat bagi setiap orang yang saya layani.
Dan puji Tuhan, saya bersyukur dapat ditempatkan di instansi tersebut yang dikepalai oleh seorang pemimpin wanita yang bijak, seorang hamba Tuhan juga.
Dalam beberapa kesempatan kami dapat saling bersinergi, mendukung untukt mewujudkan banyak hal dengan harapan dapat menjadi berkat bagi tempat kami bernaung.
Pada tahun ini mungkin awal kegerakan Tuhan di tempat instansi kami bernaung sedang terjadi.
Bermula sejak sekitar bulan Mei 2008, kami diperintahkan untuk mengikuti lomba instansi berprestasi antar kota/kabupaten se-Jawa Barat, lalu kami berusaha melakukan dan membuat hal yang berbeda dalam persiapan maupun saat melakukan presentasi di Provinsi, juga berkat dukungan dari para staf karyawan yang lain.
Dalam presentasinya – Kepala instansi saya yang hamba Tuhan itu, beliau banyak menyebutkan beberapa ayat Firman Tuhan walau tanpa menyebutkan pasal dan dari kitabnya, dan memang dalam sistem kerja kami di instansi yang dikepalainya, berliau terus berusaha berpatokan untuk tetap berada di dalam firman Tuhan. Singkat cerita kami dinyatakan berhasil mendapatkan predikat juara kedua sebagai instansi pemerintah terbaik se-Jawa Barat pada bulan Agustus 2008.
Lalu berselang 3 bulan yaitu bulan November 2008, instansi kami mendapat kunjungan studi banding dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan, dan selama dalam kunjungannya satu hari di tempat kami, dalam presentasi kami berdua, beliau banyak sekali mengutip ayat-ayat firman Tuhan ketika menceritakan/ berbagi pengalaman saat memimpin instansinya, padahal tamu yang datang sekitar 20 orang, tampaknya hampir sebagian besar bukan anak Tuhan dan banyak yang berjilbab. Dalam diskusi itu para peserta studi banding tampak sangat antusias mendengarkan dan banyak bertanya, tampaknya baru kali ini mereka mendengar kata-kata bijak yang seakan membuka wawasan yang baru, seperti ’lakukan pekerjaanmu sebaik-baiknya seperti untuk Allah’, ’saling mendahului memberi hormat kepada orang lain jika kamu ingin diperlakukan hal yang sama’.
Alhasil setelah kunjungan tersebut, beberapa minggu kemudian tepatnya awal Desember 2008 atau beberapa hari sebelum tulisan ini dibuat kami mendapat kabar bahwa para peserta studi banding tersebut melaporkan kepada pemerintah daerahnya, dan ternyata pemerintah daerah Sulawesi Selatan menjadi sangat tertarik mendengar laporannya dan rencananya mereka akan mengirimkan lagi delegasi tingkat tinggi yaitu para pimpinan daerah untuk melakukan kunjungan ke tempat instansi kami, karena mereka baru kali ini melihat ada suatu yang baru dan benar-benar berbeda sama sekali.
Dan instansi kami yang walaupun hanya juara kedua, sudah mencuat ke tingkat Pusat bahkan sampai ke kementerian. Kami diberitahukan bahwa pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menjadi tertarik untuk melakukan kunjungan ke instansi kami pada bulan Januari 2009.
Wowww.... ini suatu hal yang kami berdua tidak pernah mimpikan atau harapkan.... Dalam diskusi kami berdua, beliau sampai mengatakan pada saya ketika hendak memberitahukan kabar kunjungan tersebut ke saya, beliau sampai mengatakan tidak tahu untuk melihat hal ini sebagai kabar baik atau kabar ’buruk’ buat kami. Namun satu hal yang pasti yang kami sepakati dan buktikan bahwa Firman Tuhan itu ternyata adalah ’MADU’ bagi semua umat manusia tak terkecuali para birokrat, adalah ’TERANG’ yang menarik orang untuk melihatnya.Ketika kami mendengar bahwa para peserta studi banding mengatakan bahwa hal-hal ini belum pernah didengar oleh mereka, kami dalam hati dapat menjawabnya, ’MEMANG BETUL ANDA belum mendengar hal ini karena hanya ada di dalam Alkitab, satu-satunya buku yang belum Anda baca.....!!!’
Dan ternyata apa yang terjadi dengan instansi kami pun mulai mendapat perhatian dari Kepala Dinas dan Walikota kami. Beliau menjadi bagaikan ’tersentak’ bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi di tempat kami, dan kami mendengar bahwa beliau berdua berencana untuk menjadikan instansi kami sebagai contoh atau standar bagi 32 instansi pemerintah. Bahkan Walikota kami melaporkan hal ini kepada Menteri, wowwww.... kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi....
Sedemikian dahsyatnya firman Tuhan itu ketika diberitakan kepada banyak orang....
Kami percaya bahwa bila kami bisa melakukan hal yang sederhana ini, berarti Anda juga bisa....
Biarlah nama Tuhan yang dimuliakan....
Benar-benar jadilah 'TERANG' dan 'GARAM' di tempat kuliah, kantor atau di manapun Anda berada.... Jadilah PELAKU Firman Tuhan yang sejati... bukan PENDENGAR....
(Kesaksian dari sdr. Suryadi; keterangan foto : foto bersama dengan para peserta studi banding pemerintah daerah Sulawesi Selatan)