Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Kesaksian Pribadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesaksian Pribadi. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juni 17, 2022

I'm a half Deaf but I'm Blessed

Salam Sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus. 

Postingan artikel ini adalah kesaksian pribadi saya - admin blog Rehobot Community.

    Saya baru memahami bahwa kondisi telinga saya tuli ketika beberapa tahun setelah saya lulus menjadi dokter umum. Berarti selama ini saya tidak merasakan bahwa saya memiliki gangguan pendengaran pada telinga kiri yang menurun kemampuan mendengarnya sampai tinggal sekitar 20-30 persen, dan itupun kualitas suara yang didengar oleh telinga saya seperti suara berisik seolah olah sedang berbicara di tengah tengah kerumunan orang di pasar. Dan ada satu lagi gangguan telinga yang saya derita selama 24 jam, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan - bertahun tahun dari usia balita, yaitu tinnitus.

    Tinnitus ini merupakan penyakit telinga berupa suara berdengung terus menerus. Gejala ini saya rasakan terus menerus dan cukup besar volume dengungan yang saya dengar setiap saat. 
    
    Namun bagaimanapun juga saya mengucap syukur walau saya tidak menyadari bahwa kondisi telinga saya menderita sakit dengan gejala demikian yang terus menerus, saya tetap dapat fokus mendengarkan suara bising pernafasan, jantung dan usus pada waktu memeriksa pasien. Mungkin saat ini sudah ratusan ribu orang yang saya layani, konsultasi, pemberian solusi dan rekomendasi kesehatan lainnya tanpa kendala berarti.
    
    Walau dalam berkomunikasi tatap muka tidak jarang saya tidak dapat mendengar dengan jelas apabila lawan bicara berbicara dengan volume berbisik di telinga kanan saya, jadi saya lebih sering mengiyakan/ menganggukan kepala saja walau tidak mengerti karena tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan. Wkwkwkwkwkwkwkwk......... Maaf ya temans....

    Bagaimana pun juga saya tetap mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Tuhan dan Raja kita yang hebatttt......
    
    Tugas demi tugas penyuluhan, atau menjadi narasumber di seminar kedokteran atau menjadi pemberita firman dalam ibadah raya pun, kekurangan yang ada pada saya tidak menjadi kendala atau menghambat sama sekali. Dan saya tidak sungkan untuk menginfokan kepada pasien/ teman kerja bahwa saya tuli, jadi harus bicara dengan volume yang kencangan sedikit, dan berbicara dari sisi telinga kiri saya yang normal.

    Apakah dengan sakit yang saya derita puluhan tahun ini membuat saya kecewa pada Tuhan??!
    Yang pasti saya tidak kecewa, malah dari kondisi saya ini mujizat Tuhan begitu nyata!! Dan saya adalah bagian dari kejadian Mujizat Tuhan!! Seorang yang tuli satu bagian telinga, mampu menyelesaikan pendidikan kedokteran, mampu melayani ratusan ribu orang, mampu berbicara di depan banyak orang dalam penyuluhan/ seminar/ khotbah di ibadah raya, dan tidak ada seorangpun yang menyadari bahwa orang yang berbicara di hadapannya seorang yang mungkin bisa dikategorikan setengah cacat pendengaran.

    Dan Mujizat berikutnya, saya telah beradaptasi dan menjadikan gejala tinnitus sebagai bagian dari saya, bahkan saat tidur sekalipun, saat sedang fokus dalam pekerjaan, tidak menjadi halangan dan hambatan untuk dapat tidur dengan lelap. Terima kasih Tuhan Yesus buat semua kasih dan karuniaNya. Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "justru dalam kelemahan kita kuasa Tuhan semakin sempurna!!

    Tidak semua Mujizat harus dalam bentuk kesembuhan, karena Tuhan memiliki 1 Milyar cara yang unik bagi masing masing orang yang berdoa dan berkenan kepadaNya!!

Never Give Up ....  God able Give a New Breakthrough beyond Our Mind

Selasa, September 25, 2012

44 years Waiting

Pernahkah di antara kita yang pernah merasakan sebagai orang yang paling menderita di dunia, seolah-olah kita sedang mengalami yang namanya kiamat, di mana tidak tampak ada jalan keluar dan semakin putus asa dan tak berdaya??
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalaminya bahkan penulis sendiri pernah mengalaminya. Dan tidak sedikit yang hidupnya masih tenggelam dalam menangisi dan mengasihani penderitaan diri sendiri dan semakin jatuh ke dalam situasi keputus asaan.
Dalam sebuah retret yang belum lama ini penulis ikut serta, ternyata ada satu sosok pria yang berumur yang ikut bareng satu mobil dengan penulis, tak lama kemudian terjadilah pembicaraan dan perkenalan. Beliau bernama Bpk. Sumantri, saat ini memasuki usia 70 tahun. Beliau baru tinggal di Indonesia, tepatnya di daerah Kranji - Kota Bekasi bersama dengan adik bungsunya yang baru dia temui sejak 3 tahun yang lalu dan sudah 3 tahun pula ia menetap di Indonesia. Bingung?? Ya, begitulah dengan penulis yang sempat dijalari perasaan bingung, berbahasa Indonesia fasih dan dialek lokal, tapi baru tinggal 3 tahun di Indonesia??!
Kemudian beliau menjelaskan pada saat ini beliau masih berstatus Kewarganegaraan Rusia, dan sedang dalam proses memenuhi persyaratan undang-undang untuk mengajukan kembali Kewarganegaraan Indonesia, diharapkan beliau dapat memenuhi persyaratan untuk menetap terus menerus di Indonesia selama 5 tahun.
Lalu bagaimana dia bisa jadi warga negara Rusia??
Bpk. Sumantri ini, kelahiran di Tegal - Indonesia, sebelum kejadian G30S/PKI meletus, beliau merupakan anggota TNI AL yang sedang ditugaskan pelatihan teknik pemeliharaan senjata ke Rusia bersama beberapa rekan sejawatnya. Singkat cerita, ketika G30S/PKI meletus, seluruh anggota TNI yang di Rusia dipulangkan ke Indonesia, namun Bpk. Sumantri ketika itu sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit sehingga tidak dapat pulang. Dan terjadilah pemutushubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia (waktu itu disebut Uni Soviet) oleh karena ke-Komunisannya.
Selama 10 tahun Bpk. Sumantri hidup terlantar di Rusia, sampai diterima oleh utusan PBB yang kemudian menyekolahkannya di suatu perguruan Tinggi di Rusia dan kemudian beliau mengajukan kewarganegaraan Rusia.
Beliau menikah, dan memiliki beberapa orang anak yang akhirnya tinggal seorang anak putri yang saat ini sudah menikah juga dan menjadi seorang dokter spesialis Syaraf dan memiliki anak.
Dalam keterasingannya di Rusia, Bpk Sumantri yang memiliki latar belakang keluarga bukan Kristen, bertemu dengan seorang misionaris Indonesia asal Klaten, yang pada waktu bertemu Bpk. Sumantri mengalami kesulitan berbicara bahasa Indonesia namun ia mengerti apa yang dibicarakan oleh misionaris tersebut, sehingga terjadilah kombinasi percakapan semi bahasa Tarzan.
Dan seminggu kemudian setelah pertemuannya dengan misionaris tersebut, ia sudah bisa kembali berbicara dalam bahasa Indonesia.
Melalui Misionaris inilah ia menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Akhirnya sebelum 3 tahun yang lalu, anak putrinya mendukungnya untuk kembali ke Indonesia dan mengajukan permohonan kewarganegaraan Indonesia.
3 tahun yang lalu, beliau kembali ke Indonesia dengan Visa ijin menetap sementara yang harus diperpanjang 1 tahun sekali, namun harus ada yang mengundangnya dari Indonesia sehingga dia dapat ijin Visanya.
Bpk. Sumantri sempat mengalami keterkaguman akan perubahan sedemikian banyak atas Indonesia, dan kota Tegal pada khususnya, dan beliau mencari-cari keluarga, dan saudara-saudaranya yang berjumlah 9 bersaudara, namun akhirnya diketahui bahwa hanya tinggal 4 saudara yang masih ada.
Sahabat-sahabat Rehobot, apa yang dialami oleh Bpk Sumantri adalah situasi yang tidak mudah dan tidak singkat. Di mana beliau telah mengalami hidup yang terlunta-lunta di negara asing, ditolak oleh negara, dianggap mati oleh istri dan anak-anak dan sanak saudara serta orang tua di Indonesia.
Selama 44 tahun beliau bertahan dan 'survive'!!
Namun ada satu kalimat pernyataan yang keluar dari kesaksiannya, yaitu bahwa dengan sepertinya 'terjebak' di negeri orang dan 44 tahun tidak dapat kembali ke negara kelahirannya, ia tetap bersyukur karena ia dipertemukan dengan hamba Tuhan dan menerima Kristus Yesus Tuhan sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Dan ia menceritakan bahwa menantu dan anaknya berminat untuk ke Indonesia dan bila mereka juga dapat mencintai Indonesia, bukan tidak mungkin mereka akan ikut menetap di Indonesia.
Benarlah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, di I Korintus 10:13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Gambar Foto : Bpk. Sumantri (yang berkaca mata)

Rabu, Februari 29, 2012

Kristen DUNIA vs Kristen DUNIAWI

Pagi ini penulis membaca buku renungan harian pada waktu saat teduh bersama isteri terkasih, renungan pagi ini membahas bahwa orang Kristen itu dikategorikan dalam 2 macam, yaitu Kristen Duniawi dan Kristen Dunia.
Pembahasan ini buat penulis cukup mengena untuk segera melakukan introspeksi diri.
Disebut KRISTEN DUNIAWI yang dimaksud oleh penulis artikel renungan harian, adalah orang-orang Kristen yang rajin sekali datang beribadah setiap Minggu, mungkin juga rajin ikut komsel, pendalaman Alkitab maupun KKR namun tidak pernah melakukan firman Tuhan dan memberitakan Kabar Keselamatan kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Kalo melihat pernyataan tersebut, wowwwww..... apakah kita termasuk yang dicirikan tersebut?!!!
Seringkali kita MERASA CUKUP hanya dengan rajin datang beribadah, memberikan kolekte, mendengarkan firman Tuhan yang menyejukkan dan memberikan sejahtera, terima doa berkat trus pulang, jalan-jalan. Dan hari Senin sampai Sabtu disibukkan dengan berbagai macam urusan pekerjaan, sekolah, latihan dan lain sebagainya, sehingga sepertinya tidak ada waktu untuk menceritakan kabar keselamatan dan menjangkau jiwa.
Namun tak jarang juga, kita berpura-pura lupa akan ayat firman Tuhan pada Matius 28 : 19-20,                28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Dan yang disebut KRISTEN DUNIA, adalah Kristen yang benar-benar mengasihi sesamanya manusia, menjadi pelaku firman, terus berusaha menceritakan kesaksian-kesaksian pribadinya tentang pertolongan Tuhan yang nyata dalam hidupnya agar orang yang belum mengenal Tuhan menjadi makin mau mengenal siapa Yesus itu.
Sekaranglah saat nya bagi kita semua untuk melakukan introspeksi diri dan tanyakan pada diri kita masing-masing di manakah posisi kita saat ini? KRISTEN DUNIAWI atau KRISTEN DUNIA? Dan biarlah melalui tulisan ini juga, kita mau memulai untuk terus menerus memotivasi diri, memberanikan diri untuk menceritakan kesaksian pengalaman pribadi kita dengan Tuhan sehingga orang di sekitar kita dapat melihat ada Kristus terpancar dari sikap dan perbuatan kita.

"TERANG lebih berguna untuk menerangi tempat yang gelap. Dan GARAM lebih berguna untuk mengasinkan makanan yang tidak asin."
  

Senin, Agustus 29, 2011

Jagoan Kandang


Suatu ketika admin ketika berkumpul dengan keluarga yang bukan berasal dari umat Tuhan sempat mendengarkan beberapa keluhan tentang seorang saudara yang merupakan menantu laki-laki dari keluarga ini, singkat cerita, keluarga ini menjadi seperti mulai mencemooh si menantu laki-laki tersebut yang belakangan admin mengetahui latar belakang dari keluhan tersebut, ternyata si menantu laki-laki ini sangat jarang sekali untuk bisa datang ke rumah mertuanya, selalu dengan alasan sibuk di gereja.
Sehingga memberi kesan bahwa kegiatan di gereja jauh lebih penting dari pada membina hubungan dengan sanak saudara/ mertua atau mungkin terhadap keluarga sendiri seperti istri/suami dan anak-anaknya.
Ada beberapa kasus, admin juga mendengar seorang istri yang senantiasa sibuk pelayanan di gereja hampir setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pagi sampai malam, sampai si suami/keluarga merasa seperti ditelantarkan.
Apakah benar tindakan kita 'menelantarkan/ mengabaikan hubungan dengan sanak keluarga' dengan mangatasnamakan 'sibuk pelayanan di gereja??'
Ada seorang hamba Tuhan yang pernah membahas hal seperti ini, beliau menyatakan bahwa TUHAN tidak pernah memanggil kita secara khusus untuk hanya melayani di gereja sebagai Singer/ Song Leader / Pemusik / Staf Badan Kerja/ Panitia.... Di dalam Alkitab tidak pernah disebutkan panggilan khusus bagi umat Tuhan untuk melakukan pelayanan semacam itu!!! Memang gereja memerlukan pelayanan-pelayanan tersebut, namun jangan sampai pelayanan-pelayanan tersebut menjadi berhala dan batu sandungan bagi orang lain.
Tuhan Yesus secara gamblang menyatakan bahwa kita (kamu) adalah TERANG dan GARAM dunia (baca Matius 5 : 13-16) yang bertugas untuk menggunakan Terang yang ada di dalam diri kita untuk menerangi Dunia, bukan ditaruh di bawah gantang pelayanan, gantang gereja. Apalah artinya terang yang menerangi sebuah ruangan yang sudah banyak sumber terang, bukankah jauh lebih bermanfaat bila terang itu diletakkan dan berada di ruang yang gelap!?
Ruang gelap itu bisa bernama Sanak keluarga, mertua, teman-teman kampus, rekan-rekan kerja, dan lain sebagainya.
Apalah artinya sibuk melakukan pelayanan di gereja 24 jam sehari 7 hari seminggu apabila tidak mempraktekkan KASIH tidaklah ada faedahnya, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku."
(baca I Korintus 13 : 1-3)
Dan sekali lagi Tuhan Yesus memerintahkan kepada SEMUA orang Percaya untuk menjadi SAKSI-NYA di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (baca Kis 1 : 8 dan Matius 28 : 19-20); YERUSALEM dianalogikan dengan Keluarga, Keluarga ternyata memiliki prioritas penting bagi Tuhan, bagaimana bisa menjangkau orang lain bila keluarga sendiri belum terjangkau dan rusak!? Jadi Keluarga adalah Prioritas untuk dilakukan pemulihan, rekonsilisasi, dan harmonisasi hubungan, sehingga setelah keluarga sudah solid, maka kita akan bergerak ke 'YUDEA' yang dianalogikan orang-orang yang biasa secara rutin kita bertemu seperti tetangga rumah, rekan sekantor, kampus, dan lain sebagainya. Dan 'SAMARIA' dianalogikan sebagai orang-orang yang mungkin pernah kita anggap 'tidak masuk hitungan', justru merekalah yang TUHAN Yesus pedulikan untuk dijangkau dengan kesaksian kita. 'DAN SAMPAI KE UJUNG BUMI' yang berarti semua orang yang ada di atas muka bumi ini TUHAN PEDULI!!!!
Janganlah kita cuma bisa jago pelayanan di gereja namun tidak peduli dengan orang-orang di luar lingkungan gereja....
Be the Right Man to do the Right Things....

Rabu, Juni 29, 2011

12 Years


PUJI TUHAN.... terlebih syukur pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati Rehobot Community sehingga masih eksis dan masih dapat memberkati sesama manusia.
Tak terasa ketika artikel ini ditulis, 12 tahun (tepatnya tanggal 5 Juni 1999) sudah berlalu dengan sangat cepat.
Rehobot Community saat ini sudah harus berubah dan beradaptasi dengan perkembangan budaya dan teknologi. Namun bila masih memungkinkan pun, buletin Rehobot Community dalam media cetak pun, dapat admin buat kembali.
Rehobot Community dalam beberapa tahun terakhir yang lalu sudah memiliki fokus misi yang cenderung mengambil bagian dalam pelayanan di luar lingkungan gereja.
Di antaranya :
1. Terlibat dalam perintisan persekutuan doa di dalam tubuh pemerintahan daerah,
2. pelayanan bakti sosial lintas agama dan suku.
3. penyediaan obat-obatan gratis (terutama untuk kasus penyakit kronis sistemik seperti hipertensi dan diabetes) di pelayanan pos lansia di RW-RW,
4. proyek sosio-terapi untuk memanusiawikan pasien sakit jiwa (schizophrenia) dengan mempekerjakan 2 orang pasien tersebut untuk bekerja di lingkungan puskesmas, 5. pemberian dana bantuan bagi orang-orang yang kesulitan untuk berobat maupun membeli obat.
Untuk melakukan sesuatu untuk memberkati sesama kita manusia tidak perlu menunggu kita menjadi kaya dan banyak uang.
Hanya dari berbekal uang jajan seorang anak remaja yang mungkin cuma beberapa ribu rupiah saja, saat ini mungkin sudah berpuluh-puluh juta rupiah dana disalurkan Rehobot Community selama 12 tahun dalam berbagai macam bentuk pelayanan.
Puji Tuhan, hanya karena terbiasa dari hal-hal yang sangat kecil, Tuhan mempercayakan Rehobot Community untuk melakukan hal-hal yang besar.
Biarlah pengalaman yang selama 12 tahun Rehobot Community alami ini boleh menjadi berkat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Rehobot Community selalu bermimpi tiap saat untuk dapat menjadi berkat dan memberkati sesama dan memberitakan kabar sukacita Tuhan Yesus Kristus sehingga pada akhirnya Nama Tuhan Yesus Kristus Raja lah yang dipermuliakan dan ditingggikan.
Glory Haleluya bagi Anak Domba!!

Minggu, April 12, 2009

Blessing Our Nation (Gempa bumi di Yogyakarta th 2006)









Mungkin masih terlintas dalam ingatan kita tentang peristiwa bencana gempa bumi yang dialami saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006.
Tujuan artikel ini diposting oleh rehobot, untuk memperlihatkan kepada rekan-rekan, bahwa betapa indahnya bila kita dapat melakukan 'SESUATU' bagi orang-orang di sekitar kita yang mungkin sangat memerlukan pertolongan/ bantuan.
Penulis berharap, melalui foto-foto di atas dapat menggugah, memotivasi hati rekan-rekan untuk mo ikut terpacu, berlomba-lomba untuk memberkati sesamanya....
Pada saat itu, Rehobot bersyukur dapat ikut dalam rombongan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, yang diperlengkapi dengan 2 unit mobil ambulans, berikut obat-obatan sumbangan dari masyarakat kota Bekasi.
Sesampainya di lokasi yaitu di daerah kota Bantul yang merupakan daerah yang terdekat dengan titik episentrum gempa, yang menderita kerusakan sekitar 60-70 % rumah yang hancur, kami membuka posko kesehatan untuk melayani masyarakat yang memerlukan pertolongan kesehatan.
Untuk tidurpun kami dengan perlengkapan seadanya, tak ada bantal - kapas pun jadi bantal....
Banyak dari masyarakat yang kami layani, mereka lebih suka tinggal di tenda-tenda, sebab getaran gempa masih sering terjadi. Oleh karenanya sebagian besar masyarakat mengalami gangguan jiwa berupa sakit insomnia (susah tidur) dan cemas, dan tidak adanya sarana / alat bermain untuk anak-anak. Sehingga ketiga hal itulah yang menjadi rekomendasi kami kepada pemerintah kota untuk lebih difokuskan dalam logistik pada misi berikutnya.
Pelayanan kesehatan kami lakukan selama sekitar 10 hari di sana.

Matius 22:39 "... Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
The Borderless LOVE for everyone





Minggu, Desember 07, 2008

Hidup dalam Ketidakmustahilan

“Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi:….” Yoel 2 : 30a
Seringkali kita mengatakan bahwa Tuhan kita hidup, dahsyat, berkuasa, mampu menyembuhkan, memberkati dan lain sebagainya….. Benarkah demikian??? Tapi mengapa masih ada dari anak-anak Tuhan yang tidak mengalami apa-apa sejak percaya pada Tuhan Yesus Kristus?? Lalu apa yang salah……??
Saya percaya bahwa setiap perkataan & pernyataan firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar dan penuh kuasa. Firman Tuhan hanya akan menjadi penuh kuasa dan janji-janji Allah digenapi selama kita percaya dengan iman yang 100%, dan tentunya terlebih dulu kita harus hidup kudus dan berkenan kepada Allah.
Logis atau adil ga sih kalo kita mo minta sesuatu ma seseorang tetapi tidak memberi imbalan? Sebagai manusia, tentulah tindakan tersebut bukanlah seorang yang punya sopan santun, melainkan lebih menyerupai sikap preman alias tukang palak…tul ga.. !
Padahal syarat yang Tuhan inginkan dari kita hanyalah untuk hidup kudus tak bercacat cela dan melakukan semua firmanNya, sebenarnya ga susah-susah amat kan…. Dan lagi apapun yang hendak kita minta dari Tuhan, harus kita uji, berkenankah di hadapan Allah? Apakah yang kita minta itu untuk dihabiskan sendiri demi kesenangan kita? Atau untuk memberkati banyak orang sehingga Tuhanlah yang dimuliakan ?
Apa pendapatmu bila ada orang yang memberikan padamu uang senilai puluhan juta untuk kuliahmu, tanpa kontrak, tanpa ikatan apapun? Atau ada orang yang membiayai sekolahmu? Atau memberimu buku-buku yang mahal-mahal namun tanpa pamrih? Atau mendapatkan makan siang gratis sewaktu kuliah selama beberapa waktu? Pantaskah ini disebut sebagai mujizat ?
Semua yang tersebut di atas, adalah pengalaman-pengalaman berkat Allah yang melimpah tercurah atas diri saya, yang melampaui batas kemustahilan dari pemikiran ataupun usaha manusia. Karena hanya Tuhanlah yang mampu menggerakkan hati orang-orang tersebut untuk menjadi saluran berkat.
Bila Tuhan Yesus sanggup melakukan banyak hal yang mustahil dalam hidup saya, demikian juga halnya Tuhan yang sama juga mampu memberkati melakukan hal yang sama atau mungkin lebih dari yang saya alami. Selama kita tetap mengandalkan & berserah penuh pada Tuhan, sehingga berhasil-tidaknya setiap rencana hidup yang telah kita susun, biar Tuhan yang ‘pusing’. Berikanlah kesempatan pada Tuhan untuk melakukan bagianNya.Alangkah indahnya hidup di dalam dunia fantasinya Allah……

(Berdasarkan kesaksian pribadi dari Sdr. Suryadi)

Minggu, November 30, 2008

The History of Rehobot Community

    Rehobot Community  mulanya merupakan sebuah nama dari sebuah buletin sederhana yang dibuat dan dibagikan di lingkungan muda-mudi di GBIS rawa kemiri. 

    Nama REHOBOT yang memiliki arti di mana kita dapat berkembang, berkreativitas di tempat ini dengan sebebas-bebasnya. Rehobot Community seterusnya disingkat RC ini lahir dari sebuah mimpi seorang anak muda yang ingin membagikan mimpinya, serta harapannya kepada setiap orang yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan, bahkan pernah ia bermimpi untuk dapat menghasilkan 1.000.000 eksemplar buletin setiap bulannya. 

    Sembilan tahun yang lalu, tepatnya 5 Juni 1999, RC terbit pertama kali, dengan tujuan untuk dapat menjadi media bagi rekan-rekan para muda-mudi untuk mau berkreativitas di dalamnya, untuk mau membagikan pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga dapat mendorong, memotivasi banyak orang sehingga kembali dikuatkan, dipulihkan dan kembali memiliki sebuah harapan bahwa masa depan masih dapat kita raih dengan usaha yang lebih keras disertai dengan iman dan percaya. 

    Seiring dengan berjalannya waktu, RC terus berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang juga berubah. Namun dengan visi yang tetap sama yaitu "bertumbuh bersama Kristus untuk menyongsong hari esok". Di mana tidak pernah ada orang yang hidup dua kali di dunia ini, jadi setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari dan seterusnya adalah belajar dan selalu mencoba segala sesuatunya, sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa 'pengalaman adalah guru yang terbaik'

    Dalam hal ini, pengalaman yang dibagikan dari rekan-rekan ataupun orang lain dapat menjadi pelajaran atau mungkin sebuah peringatan buat kita untuk lebih berhati-hati agar hal-hal buruk/yang jelek yang telah dialami oleh orang lain tidak perlu kita alami... tul ga..!?? Jadi singkat cerita... kita semua yang masih muda-muda ini tetap semangat...Oke... God bless U all....


Written by ssr