Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label GBI Immanuel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GBI Immanuel. Tampilkan semua postingan

Minggu, Desember 05, 2021

Melayani Tuhan

 

I Tawarikh 16 : 37 - 43,

37

Lalu Daud meninggalkan di sana di hadapan tabut perjanjian TUHAN itu Asaf dan saudara-saudara sepuaknya untuk tetap melayani di hadapan tabut itu seperti yang patut dilakukan setiap hari;

38

juga Obed-Edom dan saudara-saudara sepuaknya yang enam puluh delapan orang itu; Obed-Edom bin Yedutun dan Hosa adalah penunggu-penunggu pintu gerbang.

39

Tetapi Zadok, imam itu, dan saudara-saudara sepuaknya, para imam, ditinggalkannya di hadapan Kemah Suci TUHAN di bukit pengorbanan yang di Gibeon,

40

supaya pagi dan petang tetap dipersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas mezbah korban bakaran, dan supaya dikerjakan segala yang tertulis dalam Taurat TUHAN yang diperintahkan-Nya kepada orang Israel.

41

Dan bersama-sama mereka ikut Heman dan Yedutun dan selebihnya dari orang-orang yang terpilih, yang ditunjuk dengan disebut namanya untuk menyanyikan: "Syukur bagi TUHAN. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

42

Pada Heman dan Yedutun itu ada nafiri dan ceracap untuk para pemain, juga alat-alat musik pengiring nyanyian untuk Allah. Dan anak-anak Yedutun harus menjaga pintu gerbang.

43

Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.

Ayat-ayat di kitab Tawarikh ini membahas tentang pelayanan kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah mencari orang yang lebih baik, atau orang yang lebih pintar atau orang yang berkuasa untuk melayani Dia. 

Tuhan sudah memanggil kita apapun latar belakang dan kemampuan kita masing-masing, karena Tuhan tahu siapa kita. Yang dipakai Tuhan untuk melaksanakan tugas yang mulia itu. Oleh karena itu janganlah kita berkata kita tidak layak, kita tidak mampu untuk melayani Tuhan. 

Dalam kehidupan kita jangan sampai kita mengatakan tidak layak melayani Tuhan, kenapa? Karena Tuhan Yesus sudah mati di kayu Salib untuk membuat kita yang tadinya tidak layak menjadi layak dengan melalui penebusanNya di kayu Salib.

Ada beberapa hal penting soal pelayanan  yang perlu kita pahami :

1. MELAYANI ADALAH ANUGERAH.

Allah sebetulnya tidak membutuhkan kita, namun Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat kemuliaanNya untuk memanggil jiwa-jiwa, menjadi contoh dan menceritakan kemuliaan Tuhan kepada manusia lainnya, sehingga banyak manusia yang diselamatkan melalui pelayanan kita dengan menjadi alatNya.

Kita harus mau diajar Tuhan, menghadapi tantangan demi tantangan sehingga mengalami proses pembentukkan iman rohani. Sehingga ketika kita menjadi Hamba Tuhan maka Tuhan akan memberkati kita, walau sekecil apapu jenis/ bentuk pelayanan yang kita lakukan.

Tuhan pun akan melengkapi kuasa dan mujizat dalam pelayanan kita. Ada firman yang mengatakan apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, apa yang tidak pernah didengar oleh telinga, itulah yang akan diberikan Tuhan kepada kita.

Tuhan tidak akan membiarkan kita menjadi anak yatim piatu, Tuhan akan selalu bersama kita 24 jam. Tuhan begitu perhatian pada kehidupan kita.

Jika kita menyadari bahwa melayani adalah suatu anugerah, maka jangan ada kesombongan yang ada di tengah tengah kita, menganggap diri kita lebih rohani, lebih kaya.

"Barangsiapa yang setia sampai akhir, Aku akan memberikan kepadanya mahkota kehidupan."


2. MELAYANI TUHAN HARUS TABAH DAN TEKUN

Setiap pelayan Tuhan pasti ada peperangan rohani yang dialami, apapun bentuk gangguannya. Mulai dari rasa takut akan banyak hal atau hal hal tertentu yang tidak kita harapkan namun terjadi. Itulah tantangan yang harus kita hadapi dan harus tekun berdoa dalam menghadapi peperangan rohani terhadap iblis di sekitar kita.

Iblis selalu berusaha untuk membuat kita menjadi lemah, kecewa sehingga undur dari pelayanan. Kita harus mengingat bahwa Allah itu adalah Alfa dan Omega, di mana bila awal kita semangat melayani, maka sampai akhirpun kita tetap bersemangat melayani Tuhan.

Efesus 6 : 12, "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Daniel 10 : 12-14, 12 Lalu katanya kepadaku: "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu.

13

Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.

14

Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."

Di zaman itu, raja raja pun tidak terlepas dari roh-roh jahat, sehingga perlu campur tangan malaikat Mikhael untuk mengatasi roh-roh jahat yang menguasai para pemimpin. 

Roh-roh jahat penguasa teritorial itu perlu diatasi terlebih dahulu.

Berikut adalah roh-roh jahat yang khusus untuk menghancurkan keluarga-keluarga melalui narkoba, perselingkuhan, perpecahan, perceraian.

Oleh karena janganlah kita menjadi umat Tuhan yang jarang mengalami/ menghadapi peperangan rohani, sehingga kita akan menjadi lemah dan kalah dalam peperangan rohani yang terjadi tiap hari. 

Baiklah ktia tetap tekun berdoa dan berlatih dalam peperangan rohani, ini adalah peperangan rohani yang harus kita perangi dan menangi karena kita memiliki Tuhan di pihak kita dan bala tentara serta kuasaNya yang dahsyat, Tuhan akan memberikan kekuatan dan kemampuan dalam kehidupan kita.

Roh-roh jahat yang melarang orang-orang Kristen memberitakan nama Tuhan. Sehingga tidak heran ada pendeta yang dianiaya karena memberitakan Injil. Oleh karena kita harus tekun berdoa untuk mematahkan dan mengikat roh-roh ini.


3. MELAYANI HARUS YANG TERBAIK

Tuhan tidak membutuhkan orang yang pintar, tetapi Tuhan membutuhkan kita yang memberikan hidup kita untuk melayani Tuhan!! 

Tuhan menghendaki 100 % ketulusan hati kita untuk melayani Tuhan!!


4. MELAYANI ADALAH BUKTI KETAATAN KITA

Tanpa ketaatan kita tidak akan melihat kemuliaan Tuhan. Pelayanan tanpa ketaatan dan kesetiaan adalah sia-sia. Dengan ketaatan maka berkat Tuhan akan mengalir. Seperti yang dialami pembicara, dengan taat melayani Tuhan, Tuhan memberkati dengan melimpahnya. 

Tantangan demi tantangan bisa berupa tantangan ekonomi sekalipun, jangan lupa Allah adalah Jehovah Jirreh  - Allah yang mencukupi segala keperluan kita!

Tuhan akan memberkati keluarga kita, Tuhan akan memberkati anak-anak kita, jangan pernah kecewa dalam melayani Tuhan.


Preacher : Pdr. Agus Octavianus

Written by : ssr

Rabu, September 09, 2020

Tetap Teguh di saat Dunia Gaduh

 


Khotbah Minggu, 06 September 2020

 

Nats Alkitab : Markus 6 : 45 - 52

Tema : Tetap Teguh di saat Dunia Gaduh 

“Yesus berkata kepada mereka: Tenang lah! Aku ini, jangan takut!"  (Markus 6:50b) 

 

Ketika Murid-murid melihat Yesus berjalan diatas air. mereka merasa ketakutan  dan menyangka Yesus adalah hantu sebab pada saat itu malam hari dan perahu mereka terombang-ambing diterjang angin sakal di tengah danau.  @angin sakal = masalah hidup 

Murid-murid mengalami masalah pada saat Yesus tidak bersama mereka dan ketakutan muncul sehingga mereka tidak mengenali Yesus yang datang justru  mau menolong mereka. 

Kita juga seringkali mengalami kejadian seperti yang dialami murid-murid Yesus, apalagi kaitannya dengan situasi dunia yang saat ini  sedang gaduh.

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa yang dialami para murid : 

 

1 . Jangan pernah meninggalkan Yesus “Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang” (45a )

Yang membuat ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, kegelisahan, kegalauan,  yang seringkali mengganggu kehidupan ini adalah karena kita seringkali mengabaikan perintah Tuhan.

Dan kalau hal tersebut tidak segera kita sikapi dengan bijak , maka akan membuat hidup kita  terganggu bahkan terbelenggu olehnya. 

permasalahan hidup dan akibatnya kita menjadi pribadi yang labil, goyah dan hilang pengharapan. Pada kebanyakan manusia cenderung ingin mengatur hidupnya sendiri dan tidak mau diatur oleh orang lain, termasuk oleh Tuhan  Kadangkala Tuhan hanya dibutuhkan pada saat kita sedang ada persoalan hidup. Tuhan dibutuhkan pada saat kita sedang membutuhkan pertolonganNya terutama dalam hal  kebutuhan jasmani. Tuhan dibutuhkan pada saat kita  sedang menderita sakit penyakit . Tetapi yang jelas sangatlah bahaya ketika kita mulai meninggalkan Tuhan. Ingat ucapan Yesus di Kayu Salib “Eli eli lama sabakhtani Allahku,Allahku mrngapa Engkau meninggalkan aku.

 

2 .Jangan Takut

“Yesus berkata kepada mereka: Tenang lah! Aku ini, jangan takut!"  (:50b) 

Ayat Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita bahwa tidak ada yang perlu kita takutkan, karena Yesus tidak pernah gagal dalam merencanakan segala sesuatu.

Ketakutan muncul pada saat kita sedang berpaling dari Tuhan Yesus dan tidak fokus kepada Dia. seperti para murid, sedang fokus kepada masalah angin sakal yang membuat perahu bergoyang kesana kemari dan sangat mungkin air danau memasuki perahu sehingga mereka takut perahu akan tenggelam. 

Ketakutan bertambah ketika melihat ada sosok hantu di tengah danau padahal itu adalah Yesus. Ketakutan adalah membayangkan sesuatu akan terjadi padahal saat itu belum terjadi seperti yang dibayangkanSebagai orang percaya harus sadar bahwa takut adalah dosa, oleh sebab itu segeralah hentikan rasa takut yang berlebihan ; Pertama , hentikan rasa takut dengan jalan percaya kepada Tuhan. Kedua, hentikan rasa takut dengan jalan menyerahkan rasa takut itu sendiri kepada Tuhan melalui doa. Ketiga, hentikan rasa takut dengan jalan menghadapinya dengan rasa tidak takut.

   

3 .Yakinlah Yesus pasti datang menolong “Lalu ia naik ke perahu mendapatkan mereka , dan anginpun redalah “ ( 51 )

Kebiasaan jelek orang percaya ketika sedang menghadapi masalah yang berat mencari solusi diluar Tuhan, dan lebih menggunakan logika manusia terlebih dahulu. Tetapi  ketika solusi tersebut menemui kegagalan, baru kemudian mencari solusi Tuhan. 

Seharusnya kita percaya bahwa Tuhan Yesus mempunyai 1000 cara untuk menolong umat yang dikasihinya. Sebab Dialah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir artinya kalau Tuhan mau menolong bukan hanya pada awalnya saja, tetapi Tuhan akan menolong kita sampai tuntas.

Karena pada prinsipnya Yesus sanggup menolong setiap kehidupan manusia dalam berbagai masalah termasuk masalah dosa, masalah ekonomi, masalah jodoh, masalah keluarga, masalah pekerjaan dan sebagainya.

4 . Ingatlah Jangan mudah melupakan kebaikan Yesus Sebab setelah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil” ( 52 )

Bangsa Israel terkenal sebagai bangsa yang tidak mensyukuri kebaikan Allah yang selalu memberkati mereka. Mereka mudah sekali melupakan semua kebaikan Allah ketika ada masalah hidup dan langsung saja menuntut Allah segera menolong mereka dan setelah itu mereka meninggalkan Allah dengan pergi ke tempat penyembahan illah-illah lain dan tidak menyembah Allah. Para murid sudah lupa bahwa baru saja mereka menyaksikan mukjizat 5 roti dan dua ikan dapat memberi makan 5000 laki-laki kemarin sore dan ketika malam harinya menghadapi angin sakal justru mereka tidak ingat kepada Yesus. 

Kita juga sering seperti itu, menganggap hal biasa setiap kebaikan Tuhan, seperti oksigen gratis yang kita hirup buat nafas kita setiap hari, padahal itupun merupakan muzijat

Oleh sebab itu hendaknya kita senantiasa harus bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu; apakah itu berkat maupun masalah hidup yang kita alami. 

Kita mesti mengerti bahwa di balik masalah hidup yang terjadi pada diri kita, seringkali ada maksud Tuhan untuk mendidik kita agar menjadi semakin kuat dan semakin mampu mengatasinya. Biasanya setelah kita berhasil mengatasi masalah tersebut maka ada berkat Tuhan yang dicurahkan kepada kita. Jangan tidak prcaya sebab firman Allah mengatakan demikian : “Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari padaKu”( Mazmur 91 : 15 – 16 ). 

Ke-4 hal diatas adalah kunci berharga bagi kita agar mampu mengatasi setiap permasalahan hidup yang semakin hari semakin pelik. Tetapi Tuhan tetap berharap kepada kita, agar kita tetap teguh di tengah dunia yang gaduh, pasti kita akan  keluar sebagai pemenang karena mampu mengubah masalah menjadi berkat. Tuhan Yesus Memberkati.

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

 

Sabtu, September 05, 2020

Ciri Orang yang Sudah Dimerdekakan dalam Kristus


Khotbah Minggu, 30 Agustus 2020

Nats Firman : “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Kebenaran “ ( Roma 6 : 18 )

Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena lebih memilih untuk tidak mentaati Allah dan menyerah pada godaan setan. Semenjak itu, kehidupan manusia terasing dari Allah. Dan kita tidak lagi dikatakan sebagai orang yang merdeka, namun menjadi orang yang tidak berguna. Tetapi Puji Tuhan karena Yesus telah menyerahkan kehidupannya untuk kita, sehingga kita menjadi tahu bahwa kita telah bebas dan dimerdekakan oleh Kristus, dan men jadi hamba Kebenaran.

Pembukaan UUD 1945 Alinea pertama berbunyi,“Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan”.

Banyak orang sangat merindukan kemerdekaan pada saat kita masih di masa penjajahan, namun ketika kita sudah memperoleh kemerdekaan karakter dan perilaku kita berubah menjadi pribadi yang liar dan seenaknya. Seperti sekarang yang sering kita saksikan di Media , masih  banyak orang  yang mengaku tokoh Agama, tokoh Masyarakat, mantan pejabat yang teraliminir bahkan ada yang mengatasnamakan tokoh  Reformasi, dan segala sesuatu mengatas namakan reformasi  tetapi sayang Reformasinya sudah kebablasan, sehingga banyak menimbulkan konflik di tengah masyarakat dan cenderung mengganggu ketertiban pemerintah.  Pada HUT RI yang ke 75 .Pekik Kemerdekaan masih  didengungkan oleh setiap orang tetapi belum tentu orang yang mendengungkan, hidupnya sudah merdeka..Karena pada kenyataannya masih banyak orang yang dijajah oleh kebencian, kemunafikan bahkan  banyak diantaranya  yang terjebak dalam pola pemikiran yang sempit. Lalu apa makna kemerdekaan yang sesungguhnya didalam Kristus ?. Arti Kemerdekaan yang sesngguhnya  tidak hanya terletak pada kebebasan  fisik semata, tetapi lebih kepada pembaharuan hati yang sudah tidak lagi terbelenggu oleh kejahatan.. Berikut kita lihat ciri orang yang merdeka di dalam Kristus

1 . Mau bertanggung jawab atas hidupnyaDemikianlah setiap orang di antara kita akan memberi  pertanggungan  jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah” ( Roma 14 : 12 )

Ciri pertama orang yang sudah merdeka di dalam Kristus adalah mau bertanggung jawab atas dirinya di hadapan Tuhan.  Maksud orang yang  mau bertanggung jawab atas dirinya adalah orang yang tidak mudah putus asa dan tidah mudah menyerah terhadap keadaan.

Apabila menghadapi masalah yang berat dalam hidup, ia tidak serta merta sibuk untuk menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan  dan mengambil jalan pintas lalu mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Orang yang bertanggung jawab atas dirinya adalah orang yang tidak terjebak dalam keinginan daging,  karena keinginan daging adalah “ pencabulan, pencemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap kesemua itu kuperingatkan kamu, bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, tetapi buah Roh ialah, Kasih, Sukacita, damai sejahtera, , kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa   menjadi milik Kristus Yesus,, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya ( Galatia 5 : 19 – 24 )

 

2 . Selalu Mengucap SyukurMengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dike hendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu “( 1 Tes 5 : 18 )

Ciri orang yang merdeka dalam Kristus adalah orang yang tidak ditentukan oleh pengaruh di sekitarnya, tetapi oleh kondisi di dalam hatinya. Karena bagi orang yang sudah dimerdeka kan, akan selalu mengucap syukur dalam  hidupnya. Orang yang merdeka dalam Kristus, juga tidak akan mengeluh apalagi bersungut-sungut ketika ada masalah yang menerpa hidup nya. Karena di dalam setiap pengucapan syukur akan muncul kekuatan yang luar biasa. Sementara bagi yang masih suka bersungut- sungut akan membuat   kekuatannya menjadi hilang. Jika seseorang tidak dapat bersyukur bukan karena masalah karakter, tetapi karena kesombongannya. Tetapi orang mau bersyukur sadar akan anugrah Tuhan dalam hidupnya.

Mengapa kita harus selalu mengucap syukur ?. a. Karena Tuhan itu baik ( Mazmur 100: 1-5 )

b. Pencobaan yang datang kepada kita melebihi kekuatan kita ( 1 Kor 10 : 13 ).c. Allah sanggup mengubah air mata menjadi mata air kehidupan.

Seseorang yang bertekad untuk berubah pasti dapat mengucap syukur dalam segala perkara. Jika kita hanya melihat apa yang ada di depan mata ,maka  akan dapat membuat kita kecewa dan bersungut-sungut, tapi kalau kita mau memandang rencana dan janji-janji Tuhan menjadikan kita dapat bersyukur dan tetap semangat.

 

3 .Rela Melayani Tuhan dan sesamaKasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan

dengan segenap jiwamu dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan utama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah; Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” ( Matius 22 ; 37-39 )

Ciri orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, ia rela melayani Tuhan dan sesama. Kita harus menyadari bahwa untuk Tuhan dan sesamalah kita diciptakan dalam dunia ini. Dan inilah juga yang menjadi tujuan hidup kita. Saat kita hidup hanya bagi dirinya sendiri, hidup akan terasa hampa dan kosong serasa tidak bernilai. Dengan jalan melayani Tuhan dan sesamalah kebutuhan  kita dapat terpenuhi.

Itulah wujud dari kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius 22 : 37-39 ) bagi kita. Bahkan di Matius juga dijelaskan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama merupakan keharu san bagi kita. Harus bukan berarti terpaksa, tetapi mengasihi dengan kasih yang tulus, kasih yang keluar dari lubuk hati yang terdalam. Itulah ciri orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus.

 

4 . Mampu menjaga hati “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situ terpancar  kehidupan “( Amsal 4 : 22 )

Ciri Orang yang merdeka dalam Kristus, juga berarti ia mampu menjaga hatinya dengan baik.ini artinya ia tidak akan membiarkan dirinya menjadi orang yang suka membenci, bertindak iahat, atau bertindak kasar, dan suka menjelek-jelekkan orang lain hanya karena dia iri hati.

Untuk tetap dapat  menjaga hati, agar  kita tahu apakah kita benar-benar bisa menjaga hati, atau kita hanya sekedar menunjukan kebaikan saat di depan orang, sebaiknya kita mau bela jar sungguh-sungguh dari Firman Allah, karena :

    Pertama, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau mneyediakan waktu untuk membacanya

    Kedua, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau merenungkannya. 

    Ketiga, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau melakukannya.

Jika kita mau melaksanakan ke empat Kriteria tadi  yaitu

1 . Mau bertanggungjawab atas hidupnya, 

2 . Selalu Mengucap syukur. 

3 . Rela melayani Tuhan dan sesama 

4 . Mampu menjaga hati, maka kita menjadi pribadi yang sungguh-sungguh sudah dimerdekakan dalam Kristus. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

 

Senin, Juni 15, 2020

Ciri-ciri Keluarga yang kuat


Bacaan Firman : Yosua 24 : 15, Matius 19 : 5 – 6, Roma 12 : 10, Efesus 4 : 32, Kolose 4: 6
"Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia " (Matius 19 : 5 – 6 )
Banyak orang tidak menyadari bahwa yang paling penting dalam hidup ini adalah hubungan. Orang boleh saja kaya raya mempunyai harta yang bergelimang melimpah, orang boleh saja mempunyai jabatan yang tinggi, namun jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain khususnya hubungan di dalam keluarganya, maka orang tersebut tidak akan pernah merasakan apa arti sebuah kebahagiaan.
Jika kita memiliki keluarga yang kuat, maka keluarga akan memberikan kita sukacita terbesar dalam hidup. Keluarga yang kuat tidak otomatis terjadi dengan sendirinya, namun diperlukan upaya yang terbaik untuk mewujudkannya itulah proses. Kita biasanya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik dalam pekerjaan kita, tetapi apakah kita mempunyai daya juang yang tinggi untuk membangun keluarga yang kuat. Dan berikut adalah cirri-ciri keluarga yang kuat :
1 . Keluarga yang mengasihi Tuhan Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan ( Yos 24 : 15 ) “ Keluarga yang kuat selalu menempatkan Tuhan di tempat yang utama dan pertama. Tuhan adalah satu-satunya dasar yang bisa menjamin hidup kita , rumah kita, pernikahan kita dan keluarga kita terhadap gelombang pasang yang tidak terelakan.  Kita perlu selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menun jang  keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan kita dengan Sang Pencipta akan membentuk  kepribadian kita sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Sebab kondisi rohani yang baik akan memampukan anggota keluarga untuk menjalani kehidupan yang membawa berkat. Teruslah berdoa, renungkanlah firman Tuhan, pergilah ke gereja, tetaplah melayani dan izinkan Roh Kudus berbicara dan memimpin kita, karena semua itu akan membangun keluarga yang kuat.
2 . Keluarga yang saling mengasihi “ Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni , sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu “ ( Ef 4 : 32 ) Kasih selalu memberi  energi  positif yang dahsyat dalam hidup keluarga. Dengan saling mengasihi akan menyempurnakan kehrmonisan dan kebahagiaan masing-masing anggota keluarga. Keluarga yang kuat tidak mungkin terwujud jika tidak ada kasih.  Pada dasarnya semua manusia membutuhkan penerimaan, penghargaan dan kasih yang tidak bersyarat. Jika hubungan tanpa kasih itu disebut “memanfaatkan”. Kasih bukan untuk dipendam, tetapi diekspresikan . Dan untuk mengekspresikan kasih tersebut, perlu memahami bahasa kasih dari anggota keluarga kita. Apa bahasa kasih itu, Kata-kata yang menguatkan. Waktu berkualitas, Pemberian Hadiah, tindakan melayani, atau sentuhan fisik. Keluarga yang kuat dibangun di atas ikatan kasih yang kuat di antara anggota keluarganya.
3 . Keluarga yang saling berkomunikasi  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, sebagaimana kamu harus member jawab kepada setiap orang “ ( Kolose 4 : 6 ) Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan keluarga. Keluarga yang kuat selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan keputusan penting . Kesatuan dibangun lewat kasih yang dinyatakan dalam komunikasi yang positif dan waktu bersama, karena komunikasi yang tidak lancar sering kali menimbulkan prasangka dan kecurigaan yang berlebihan, sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis. Kita perlu meneguhkan kasih kita dengan mengungkapkan gagasan, pendapat maupun perasaan. Pasangan dan anak kita perlu mnedengar , “Aku mengasihimu”Komunikasi yang konstruktif akan membentuk keluarga yang kuat.
4 . Keluarga yang saling menghormati “ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului  dalam memberi hormat” ( Roma 12 : 10 ). Memberi hormat bukan karena budaya tertentu, namun karena pemahaman yang benar tentang pribadi orang lain menurut kaca mata Tuhan Penciptanya. Kita menghormati anggota keluarga kita karena mereka adalah pribadi-pribadi yang berharga dan mulia di mata Tuhan. Peran keluarga dalam menciptakan budaya saling menghormati ini sangat penting, mengingat keluarga adalah tempat pertama di mana setiap pribadi di dalamnya akan terbentuk. Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, begitu pun diri kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah menghormati anggota keluarga lainnya, sama seperti anda ingin dihormati oleh mereka. Tunjukkanlah rasa hormat dengan menghargai hak anggota keluarga, saling bertegur sapa, menjadi pendengar yang baik dan menghargai privasi anggota keluarga. Dengan kita menhormati orang tua, pasangan, dan anak-anak, kita sedang membangun keluarga yang kuat.
5 . Keluarga yang saling memegang konmitmen. Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia  (Matius 19 : 5 – 6 ). Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga, masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mem pertahankan dan memelihara pernikahan . Inilah ”komitmen” Keluarga yang kuat dibangun atas dasar komitmen yang kuat. Keluarga yang kuat tidak terlepas dari berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain . Mereka juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak mendapat pekerjaan yang baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak dan orang tua terkadang bersebrangan pendapat, berbantah-bantahan dan adu mulut. Landasan agar pernikahan tetap langgeng, kita harus memahami bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian ( Covenant ) olehnya kita harus tetap komitmen.
Kita harus ingat, bahwa Iblis akan selalu berusaha memecah-belah untuk menghancurkan keluarga. Tapi, komitmen membuat mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi tidak menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati pasangannya. Sebab mereka mempunyai dedikasi yang tidak tergoyahkan terhadap satu sama lain-suatu konmitmen untuk tetap bersama-baik dalam suka maupun duka. “ Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus seperti apa yang kita harapkan, tetapi kalau tetap ada komitmen itulah yang akan menolong untuk tetap maju terus walaupun melalui masa-masa sulit, kita akan tetap menjadi pasangan yang solid, itulah salah satu ciri keluarga yang kuat. Tuhan Yesus Memberkati. 
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Minggu, Maret 08, 2020

Allah Prioritasku!

II Samuel 7 : 1 - 15, ayat ini berbicara tentang Raja kedua Israel yaitu Daud yang memiliki hasrat untuk membangun rumah untuk Tuhan. Tuhan menegaskan bahwa Tuhan tidak pernah ingin berdiam di dalam Rumah dari kayu Aras. Tuhan pun mengungkit proses Daud dipilih oleh Tuhan yang sebelumnya merupakan seorang gembala domba.
Proses peralihan antara kepemimpinan Saul ke Daud dipenuhi dengan intrik percobaan pembunuhan atas Daud oleh Saul. Saul terus menerus mengejar Daud. Namun pada akhirnya Saul pun mati mengenaskan, dan Daud diangkat Tuhan menjadi Raja kedua bagi bangsa Israel.
Tuhan mengaruniakan keamanan di sekeliling Israel,  di masa tenang ini Daud yang begitu mencintai Tuhan, dia berpikir apa yang harus dia kerjakan untuk melakukan firman Tuhan.
Kitab Mazmur 1, 2, 3 dan seterusnya... kita dapat merasakan pergumulan demi pergumulan yang dialami oleh Raja Daud yang dituliskan dalam Mazmur.

Dalam persiapan saya untuk membawa renungan firman Tuhan di gereja ini, banyak sekali masalah demi masalah yang saya terima dan mempengaruhi mood saya, membuat saya jadi penuh dengan kekuatiran.
Filipi 4 : 6-7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.:
Ayat inilah yang mengingatkan saya untuk berserah pada Tuhan dan memberikan ketenangan sehingga saya bisa fokus untuk persiapan renungan firman Tuhan saat ini.

Seringkali kita menjadi lupa pada Tuhan ketika kita dalam keadaan masa tenang. Oleh karena itu janganlah kita lupa untuk tetap mencari Tuhan senantiasa.
Efesus 3 : 20-21, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin."
Tuhan tahu persis apa yang kita perlukan ketika saya mengalami pergumulan ketika saya sedang ada proyek pembangunan Gudang di Surabaya, namun ternyata Tuhan meluputkan saya dari kesalahan yang saya kira melakukan kesalahan ternyata Proyek Gudang sebelah yang bersamaan pembangunan dengan proyek sayalah yang salah sehingga harus dibongkar ulang.

Sebetulnya bagaimana kita dapat melihat pekerjaan Tuhan, memang dibutuhkan iman percaya kita, seperti halnya pergumulan demi pergumulan yang dihadapi Daud, dia tetap terus mencari Tuhan dan mengandalkan Tuhan.

Sebagai kontraktor proyek, mungkin orang menganggap enak jadi kontraktor proyek, padahal banyak yang tidak enaknya, namun saya punya prinsip bahwa sebuah proyek yang dipercayakan kepada saya harus saya selesaikan, walau pernah harus merugi sekalipun banyak pengeluaran demi pengeluaran demi menyelesaikan proyek yang dipercayakan kepada saya.

Melalui Daud kita dapat belajar,  Mazmur 116 : 14, "akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya."

Tetap berserah dan berharap pada Tuhan setiap waktu!



Preacher : Ir. Jos Soedarto Jahjya
Written by : ssr

Minggu, Maret 01, 2020

Hidup yang Berkenan Kepada Allah

Dibalik sesuatu yang tampaknya buruk terjadi, Tuhan pasti menyediakan sesuatu yang terbaik buat kita.
Pagi ini kita baca Mazmur 37 : 23 - 28, " TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Sesuai Visi Misi Kita Tahun ini adalah : "Mempersiapkan Umat yang Berkenan Kepada Allah."
Ini bukan sekedar slogan tetapi kita mempersiapkan umat yang berkenan kepada Allah sebab Allah tidak melihat penampilan tapi Tuhan melihat hati.
fokus pada ayat 23, "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya;"

Karena ketika hidup kita berkenan kepada Tuhan maka ketika kitapun dalam keadaan jatuh namun tidak akan sampai tergeletak karena Tuhan menopang tangan kita! Tangan berbicara tentang kehidupan sehingga Tuhan menopang tangan kita.
Tuhan menopang kehidupan kita, sehingga apapun yang kita lakukan yang berkenan kepada Tuhan pasti akan berhasil.
Ayat 25, Daud berbicara ketika dia sudah tua, menyatakan kesaksiannya bahwa orang benar tidak pernah dilihatnya ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta. Semuanya itu karena Tuhan menyertai orang benar dan tidak pernah ditinggalkan Tuhan.

Pada ayat 26, sikap orang benar itu adalah memiliki belas kasihan  dan memjadi berkat, sesuai dengan motto kita, yaitu DIBERKATI untuk MEMBERKATI.
ayat 28, merupakan janji Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita dan hidup kita akan dipelihara oleh Tuhan bagaimanapun kita tidak akan dibiarkan menjadi yatim piatu karena Tuhan sendirilah yang menjadi penyerta dalam kehidupan kita.

Hal yang penting kita perhatikan :
1. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang itu artinya Tuhan akan menuntun langkah-langkah orang percaya. Ketika semua yang kita harapkan terjadi jangan sampai kita lupa dan meninggalkan Tuhan sebab tuntunan Tuhan mempimpin kita pada kehidupan dan damai sejahtera kita. Kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara yang dahsyat dan luar biasa.
Mazmur 23 : 1-7, "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Kesaksian Daud ini adalah kesaksian yang luar biasa yang dapat kita nikmati sepanjang kehidupan kita.
2. Hal kedua pada ayat ke 27, menyatakan Daud mempunyai iman yang mantap. Di mana sewaktu Daud muda dia bertobat, sewaktu dia dewasa sampai tua pun dia tetap bertobat! Dia menyaksikan orang yang takut pada Tuhan, yang berharap pada Tuhan hidupnya selalu disertai Tuhan.
Masalah akan selalu ada dalam kehidupan orang percaya yang harus kita hadapi bukan lari dari padanya. Seperti Daud yang harus menghadapi Saul yang hendak membunuhnya berkali-kali, Daud tetap menghadapi masalah yang dihadapinya. Daud mengatakan masalah yang terberat dalam hidupnya bukan berasal dari luar melainkan dari dalam dirinya - dalam keluarganya. Dia sampai tidak dapat melakukan apa-apa, tampak sulit mengatasinya, namun dia tetap berserah pada pimpinan Tuhan. Bila pada saat ini ada di antara kita ada doa yang belum dijawab Tuhan bukan berarti kita gagal sebab Allah memiliki waktuNya untuk menjawab doa kita waktu yang tepat bagi kita untuk mendapatkan apa yang kita harapkan!

Tuhan mengajar kita untuk tetap setia di dalam baitNya. Menunggu waktu Tuhan mewujudkan pekerjaanNya atas gereja kita ini.

3. Hal ketiga, Daud seorang yang tulus dan setia. Seringkali orang yang tulus dan setia menjadi tertawaan orang banyak, padahal dunia menawarkan hal-hal yang kedagingan. Dengan hidup di jalan Tuhan yang kita tidak mengerti dengan sikap kita yang tulus dan setia, Allah sudah mengerti apa yang kita alami atau rasakan. Dengan iman yang mantap seperti Daud, masalah boleh terjadi tapi Tuhan akan memberikan kemenangan buat kita.

Daud yang memiliki hati yang tulus dan setia, maka Tuhan akan memperhitungkan setiap kita yang tulus dan setia apapun permasalahan / pergumulan yang sedang kita hadapi saat ini pun, Tuhan akan menyertai dan memberkati kita. Dan semuanya keberadaan kita karena tuntunan Tuhan.
Tanpa tuntunan Tuhan kita tidak dapat melihat kuasa Tuhan dinyatakan di tempat ini.
Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Iman melihat sebelum ada hasil namun percaya pada akhirnya.
Ketika Yesus datang yang kedua kali ketika nama kita dipanggil, nama kita ada.
Bukan orang yang berseru-seru nama Yesus yang dipanggil Tuhan melainkan orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dipanggil Tuhan.

Supaya ending hidup kita tetap berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan memberkati!!




Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Minggu, Februari 23, 2020

Allah Tempat Perlindunganku!

Puji Tuhan, kita semua diberkati, tidak peduli walau hujan sekalipun banyak dari kita tetap hadir di tempat ini untuk bersekutu dengan Allah.

Mazmur 91 : 1-16, fokus pada ayat 1 dan 2, "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Firman ini ditulis oleh hamba Tuhan yang bernama Musa, mengisahkan pengalaman perjalanan umat Israel keluar dari Mesir, sebanyak 2 juta orang, di mata Alkitab mencatat 600.000 orang laki-laki dan sisanya tidak tercatat.
Musa adalah mantan seorang pembunuh, dan tidak memiliki kemampuan untuk berkata-kata, di mana Musa menjadi kelu untuk berkata-kata. Tapi bagaimanapun juga Tuhan memakai Musa tanpa memandang segala kekurangannya. Melalui Musa, Allah menyatakan kuasaNya menghadapi seluruh musuh yang menghalangi bangsa Israel menuju tanah Perjanjian. Begitu pula kita di jaman sekarang ini, yang sedang terus berusaha menuju Sorga yang dijanjikan Tuhan.

Agar kita dapat hidup dalam perlindungan Tuhan yang Maha Tinggi yaitu :

1. Kita harus menyerahkan diri kepada Allah, sama dengan Musa yang ditugaskan untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir yang tidak memiliki kemampuan apapun, ketika Musa menyerahkan semuanya kepada Tuhan ke dalam pimpinan Tuhan, sehingga Musa dapat melakukan banyak hal yang spektakuler melalui kuasa Tuhan yang bekerja melalui Musa.
Mulai dari 10 tulah, lalu penyertaan perjalanan selama 40 tahun Tuhan menyertai dalam rupa tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, bahkan kasut kaki yang dipakai umat Israel selama perjalanan 40 tahun tidak mengalami kerusakan. Berkat datangnya jutaan burung puyuh yang ditangkap sebagai sumber makanan daging bagi bangsa Israel.
Padahal kalau dilihat di peta Mesir ke tanah Perjanjian yang dapat ditempuh dalam 4 hari, Tuhan mengarahkan umat Israel menempuhnya selama 40 tahun karena Tuhan hendak memberi pelajaran dan didikanNya terhadap bangsa Israel yang tegar tengkuk dan banyak bersungut-sungut dan memberontak terhadap Musa. Di situ Tuhan mengijinkan ular-ular memagut banyak dari orang Israel yang bersungut-sungut, sehingga Musa memohon pengampunan dan membangun tugu ular dan yang memandangnya tidak akan mati.
Semua yang dialami perjalanan bangsa Israel menggambarkan kisah kehidupan kita semua umat Tuhan di jaman sekarang ini, tidak sedikit pergumulan, permasalahan demi permasalahan Tuhan berikan jalan keluar selama kita taat kepadaNya!
Ketika Musa menunjukkan kesetiaan dan ketaatannya pada Tuhan, Musa dapat berkata bahwa Tuhan adalah tempat Perlindungannya dan kubu Pertahanannya!
Kita pun dapat berkata, "Bila Allah di pihakku siapakah yang dapat menjadi lawanku!?"
Musa yang lembut hati, merupakan seorang yang konsisten mengikut Tuhan. Orang yang mengikut Tuhan justru diberikan suatu tantangan yang hebat sehingga membuktikan bahwa Allah adalah tempat perlindunganNya dan kubu pertahanannya.

2. Sepenuh hati percaya kepada Tuhan. Mazmur 91 : 3- 16  merupakan janji perlindungan Tuhan bagi kita orang percaya! Janji Tuhan diberikan pada orang yang komitmen sepenuh hati kepada Tuhan, sehingga Allah akan memberikan jalan keluar, perlindungan di bawah sayapNya, di dalam perlindungan perisaiNya!
Mazmur 91 : 3-13, "Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga."
Ketika kita dengan sungguh-sungguh mencari perlindungan di dalam Tuhan, maka Tuhan akan menyambut kita memberikan perlindungan di tempat yang maha Tinggi dan menjadi tempat perteduhan bagi kita untuk beristirahat dan memberikan keamanan bagi kita.

3. Kita harus MELEKAT kepada Tuhan, bagaikan cabang dengan pokok; anggur dengan ranting. Baca Mazmur 91 : 14-15, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."
Ketika kita betul-betul melekat pada Tuhan, maka Tuhan akan memampukan kita untuk menghadapi semua permasalahan/ kesulitan yang menghadang!
Kehidupan kita semakin hari akan semakin sulit! Bukan semakin enak, sehingga sesulit apapun hal yang kita hadapi/ temui dalam kehidupan kita, semakin kita melekat pada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan pertolongan pada kita!



Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Jumat, Desember 16, 2016

Perayaan Natal WBI Jemaat Immanuel 14 Desember 2016

    Puji Tuhan admin baru kali ini bisa menghadiri Perayaan Natal Wanita Bethel Indonesia Jemaat Immanuel, pada hari Selasa sore jam 17.00. Walau datang terlambat, namun ada pesan dari firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. dr, Johannes Sugeng, MSc, bahwa wanita bukan lah sosok yang lemah, bahkan lebih tangguh dan setia buktinya saat kematian Yesus di kayu Salib, yang masih setia tinggal menunggu di dekat kayu Salib adalah para wanita yang mengasihi Tuhan, bahkan peristiwa di kubur pun para wanita yang pagi-pagi benar sudah hadir di sana dan mendapatkan kabar sukacita dari malaikat Tuhan.
Bravo... para ibu-ibu..semangat untuk mencari jiwa.



Reported by Suryadi Ramli, MD

Jumat, Juni 07, 2013

GBI Immanuel Family Gathering, May 25th 2013







Di rapat Kategorial para pengurus Komisi-komisi yang biasa ngumpul bertemu setiap minggu ke-2, tercetuslah sebuah usulan untuk mengadakan Kebaktian Padang dengan alasan yang sederhana, yaitu biar jemaat bisa ngumpul ibadah sekaligus bisa rekreasi. Beberapa lokasi diutarakan, namun dengan segala pertimbangan di mana bapak-bapak yang setia dan tergabung dalam komisi Pria yang didaulat menjadi panitia sekaligus jd seksi acaranya, memutuskan ibadah kebaktian padang akan diadakan di TMII. tepatnya di bungalow Timor Leste (red. klo admin ga salah).
Di hari 'H' ato pelaksanaannya, seluruh peserta berkumpul di pelataran parkir Gereja sekitar pukul 7, dan lalu berangkat bersama-sama dengan berkonvoi sekitar 8-10 mobil.
Di lokasi ibadah puji-pujian diselenggarakan, pujian dan gerakan yang spontanitas dari beberapa jemaat yang ditunjuk langsung oleh Song Leader untuk memimpin gerakan dan semua peserta harus mengikutinya. dilanjutkan dengan renungan singkat dari Bapak Gembala terkasih, Pdt. dr. Johannes Sugeng, MSc. Lalu peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan esensial yang perlu dibahas bersama yang pada akhirnya dibahas secara pleno dengan seluruh peserta.
Pada tengah hari bolong, baru diadakan beberapa permainan yang melibatkan perwakilan masing-masing komisi dari Sekolah Khusus (Sekolah Minggu), Pemuda Remaja, Komisi Wanita, dan Pria.
Permainan Balap karung, permainan lomba Balap bakiak, dan tarik tambang. Setelah semua selesai, acara bebas untuk berkeliling TMII, ada yang jalan kaki, ada yang naik skylift, ada yang naik mobil berkeliling walau harus rela bermacet-macet ria, ada yang bobo karena sudah kelelahan.
Admin menampilkan sebagian foto-foto dokumentasi yang merekam sebagian momen indah tersebut.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Persekutuan yang solid, meneguhkan Keluarga Besar Kerajaan Allah!


written by admin.

Kamis, April 18, 2013

Happy Birthday Bapak Gembala!!

Bulan April merupakan bulan yang spesial bagi Bapak Gembala kami, karena pada tanggal 4 April lalu, beliau merayakan hari Ulang Tahunnya yang ke-66, kalo ga salah.
Puji syukur kami para jemaatnya yang dapat kami ucapkan serta doa bagi Gembala kami, Pdt. dr, Johanes Sugeng, MSc. Beliau senantiasa setia melayani dan memberikan pengetahuan, pengajaran tentang firman Tuhan secara sederhana namun bermakna.
Harapan kami hanyalah beliau tetap sehat, diberkati selalu, penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.
Kami sangat mengasihimu Om!!!!


by : admin

Kamis, Desember 27, 2012

Perayaan Natal GBI Immanuel (16 Desember 2012)





Natal telah tiba.... Natal telah tiba....
Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus Raja, Sang Juru Selamat umat manusia. Dirayakan oleh seluruh umat Tuhan, tak terkecuali keluarga besar GBI Immanuel.
Minggu, 16 Desember 2012 pukul 17.00 WIB, berlangsung acara perayaan Natal Umum.
Perayaan Natal ini baru pertama kali admin mengikuti di GBI Immanuel yang digembalakan oleh Pdt. dr. Johannes Sugeng.
Adapun tema Natal di tahun 2012, "Merindukan Kedatangan Sang Kekasih" (2 Tim 4 : 8).
Perayaan Natal dimeriahkan dengan acara yang disebut drama musikal yang para pemainnya merupakan gabungan dari anak-anak sekolah Minggu, Wanita Bethel Indonesia, kaum Pria, Usia Indah,  Pasutri sampai ke Majelis dan hamba Tuhan. Drama Musikal ini mengambil ilustrasi cerita tentang Ester.
Dengan puncak perayaan yaitu penyalaan lilin Natal oleh Gembala, dan Majelis Jemaat.
Sukacita, dan kegembiraan yang tercurah oleh karena rasa syukur oleh karena kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Puji Tuhan!!!

Senin, Desember 19, 2011

Natal Di GBI Immanuel, Bekasi (18 Desemberi 2011)

Natal Umum 2011yang diadakan di GBI Immanuel, Bekasi.
'Bertekunlah Dalam Pengharapan' oleh Pdt. dr. Johanes Sugeng, MSc.
adapun Ayat nas .Yoh 14 : 1-3.
Diawali dengan peristiwa jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa, dan kehilangan kemuliaan Allah, namun satu hal yang pasti ditekankan bahwa Allah membenci dosa namun Allah tetap mengasihi manusia ciptaanNya.
Kej 3 : 15, disitulah bukti kasih Allah pada manusia yang sudah jatuh di dalam dosa.
Dengan mengutus Tuhan Yesus ke dunia, untuk menyelamatkan umat manusia, Allah sendirilah yang merancangkan perdamaian antar manusia dengan Allah akibat dosa (Yoh 3:16).
Kol 2 : 13-14, mengatakan bahwa hutang dosa kita sudah dipakukan di kayu salib, Salib merupakan simbol penghukuman yang seharusnya kita terima namun ditanggung dan ditebus oleh Yesus dengan darahNya.
Yoh 13:3, menyatakan bahwa Yesus tahu sudah waktunya untuk kembali kepada Allah Bapa.
Yoh 14:13, Yesus menjanjikan bahwa IA akan kembali untuk mengangkat kita umat yang tetap percaya dan setia padaNya.
Cara untuk menjadi umat yang  menanti-nantikan Tuhan:
Ef 5:18, janganlah engkau mabuk dengan anggur; janganlah kita hanya difokuskan pada masalah-masalah duniawi, materi, kekuasaan, dan ketenaran yang diberikan oleh dunia.
Mat 25:1-13, perumpamaan Yesus tentang sorga dengan 5 gadis pintar dan 5 gadis bodoh, memberikan pesan bahwa kita harus mempersiapkan diri kita hati dan pikiran dan tunduk pada pimpinan Roh Kudus, arahkan hati dan pikiran kita pada kedatangan Yesus yang kedua kali.
Ibr 12:16, jangan kita memiliki nafsu yang rendah seperti Esau merendahkan hak kesulungan dengan sepiring makanan. Mari kita mau hidup dengan kuasa Roh Allah, mari kita perlu terus bertanya bagaimana kita dapat menyenangkan dan memuliakan Tuhan.
Mat 25 :23, utk menjadi  org yang menanti-nantikan Yesus adalah org yang mau mengerjakan talentanya, sehingga Tuhan akan menyebut kita sebagai hamba yang taat dan setia.
Pembicara menceritakan kesaksian pribadi tentang masa lalu nya memulai pelayanan dari hal yang paling kecil seperti mengangkat dan merapikan kursi untuk sekolah minggu, mengisi kolam baptisan, mau ikut dalam koor walau dimulai dengan bertugas memanggil-manggil para peserta koor untuk mulai latihan. Sampai ikut dengan seorang pedagang jamu sidomuncul yang tergerak untuk membeli tanah bagi gereja. Marilah kita senantiasa terus menggunakan dan mengembangkan setiap talenta yang kita miliki untuk kemuliaan Tuhan. Roma 8 : 32 menuliskan janji Tuhan agar suatu saat kita semua dapat bersama-sama dengan Dia.