Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Artikel Asli. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Asli. Tampilkan semua postingan

Rabu, Juli 08, 2009

Surat buat semua pengunjung

Shalom...

Admin Rehobot Community (RC) hendak mengajak dan membuka kesempatan buat rekan-rekan dari gereja-gereja/ denominasi lain untuk bergabung dengan RC, para sahabat dalam Kristus, kalian dapat mengirimkan artikel-artikel dapat berupa hasil karyamu, atau tentang kegiatan-kegiatan di gereja lokal kalian berikut foto-fotonya (attach file, dengan format .jpg, .bmp, .tiff), ataupun softcopy brosur untuk promosi seminar/retret,dll, tapi dengan syarat harus membangun iman, tidak menjelek-jelekkan denominasi/gereja lain, dan terutama memuliakan Tuhan kita Yesus Kristus RAja... Oke...!!!
Artikel/foto/softcopy dapat kalian kirim ke e-mail : rehobot_comm@yahoo.co.id
Jangan lupa sertakan identitas pengirim dan gereja asal pengirim....
Artikel-artikel yang kalian kirim akan diposting ke dalam blog oleh admin, dan bila atas nama gereja, maka admin akan membuatkan kategori khusus dengan nama gereja pengirim.

Thx....

Salam,

admin

Senin, Februari 09, 2009

Kutuk di balik Perjamuan Kudus

Cukup banyak umat Tuhan terutama di gereja lokal yang tampaknya sangat rindu untuk merasakan /pun mengalami kuasa - mujizat setelah mengambil bagian dalam suatu Perjamuan Kudus, namun tidak pernah terjadi apa-apa....
Di satu sisi, kita dapat berpendapat mengenai hal tersebut di atas bahwa cara pandang mereka lah yang keliru sehingga mereka tidak dapat melihat berkat/ mujizat sesungguhnya yang telah terjadi dalam hidup mereka, karena mereka menginginkan suatu peristiwa yang spektakuler/ ajaib.
Penulis melalui artikel ini hendak membahas dari sudut pandang yang lain mengenai hal tersebut.
Penulis mengidentifikasi ada 2 (dua) kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh umat Tuhan saat akan mengambil Perjamuan Kudus : pertama, 'tidak ada pengakuan pribadi yang sungguh-sungguh terhadap Tubuh dan Darah Kristus'; kedua, 'tidak ada persiapan diri umat Tuhan secara sungguh-sungguh'.
Kita perlu menyadari bahwa Tuhan bukanlah sesosok manusia biasa. Tapi DIA adalah ROH dan kita harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4 : 24).
Kata roh dan kebenaran di sini menyiratkan bahwa kita saat akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, bukan hanya memerlukan keterlibatan fisik kita yang hadir, melainkan segenap roh, jiwa dan pikiran kita yang secara jujur mengakui eksistensi dari kuasa - kasih dan karya pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib (bandingkan Matius 22 : 37).
Maksud 'sungguh-sungguh mempersiapkan diri' adalah me-review kembali, adakah dosa yang kita perbuat namun belum dibereskan dan minta pengampunan secara khusus kepada Tuhan, dan adakah kita masih tidak mengasihi sesama kita dengan sepenuh hati alias dengan kata lain, misalnya masih suka menyakiti orang lain dengan perkataan atau perlakuan kita, iri hati, cemburu, dendam, sakit hati terhadap teman, saudara, orang tua, guru, dst.

Bila masih ada, berarti Anda TIDAK LAYAK mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus!!
Mengapa ???

Sebab Firman Tuhan secara jelas telah menyatakan bahwa dosa-dosa di atas telah menjadikan kita najis dan tidak layak berada di hadapan Allah. Bacalah Markus & : 21-23. Dan ingat akan Hukum Kasih yang kedua, 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri' (Mat.22 : 39)
Kita harus mengadakan pemberesan / perdamaian terlebih dahulu dengan musuh kita /orang yang mempunyai masalah dengan kita. Barulah kita layak untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

HARGA YANG HARUS DIBAYAR
Jadi barangsiapa dengan cara tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan (I Kor. 11 : 27). Dan tindakannya mendatangkan hukuman atas dirinya (I Kor.11 : 29). Berupa kelemahan dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal (I Kor. 11 : 30).
Rasul Paulus menyarankan agar kita terlebih dahulu menguji diri kita sendiri, sediakan waktu untuk merenungkan dan mengingat-ingat dosa yang pernah kita perbuat namun kita belum meminta ampun pada Tuhan. Bereskan setiap konflik dengan sesama kita.

Adakan perdamaian! Agar hukuman tidak datang atas kita .... (I Kor. 11 : 28,31).

Ditulis oleh Redaksi (pernah dipublikasikan pada BRC edisi No. 105 / tahun V, Agustus 2003)

Jumat, Januari 23, 2009

Pelacur Iman ?

Seberapa sering kita merasa iri dan muncul keluhan atau mungkin protes bahwa Tuhan tidak adil pada kita ketika kita melihat orang lain tampak begitu diberkati atau bebas melakukan apa saja termasuk perbuatan dosa?
Penulis, beberapa waktu yang lalu, sempat merasakan hal demikian, walau dalam sebuah peristiwa sederhana.
Sudah berkali-kali penulis mengikuti seminar yang pada akhirnya biasanya selalu disediakan undian doorprize dari panitia penyelenggara. Dan berkali-kali pula penulis nyaris tidak pernah mendapatkan hadiah doorprize tersebut. Namun seorang rekan penulis, dia sudah beberapa kali bahkan cukup sering mendapatkan hadiah doorprize tersebut.
Sebuah hal yang sederhana bukan!? Padahal kita masih sanggup beli banyak barang yang serupa dengan hadiah tersebut, namun kadang kita merasa ingin sekali memilikinya walau tidak kita perlukan.
Dan akhir dari acara tersebut, ketika perasaan iri itu muncul dan mulai mempertanyakan Tuhan, mengapa dia yang selalu mendapatkan hadiah doorprize, kenapa saya tidak?
Dengan cara yang sederhana pula Tuhan tidak berbicara secara verbal, namun memunculkan kembali sebuah ingatan peristiwa yang terjadi pada diri penulis beberapa hari yang lalu, bahwa sebenarnya penulis sudah mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari pada sebuah hadiah doorprize belaka, dan sudah semestinya harus senantiasa bersyukur.
Tuhan mengijinkan penulis mendapatkan sebuah award berupa hadiah uang dari instansi tempat penulis bekerja yang nilainya berkali-kali lipat dibandingkan hadiah doorprize yang disediakan oleh panitia seminar.
Melalui hal sederhana ini pula, penulis mengakui kesalahan dan memohon pengampunan pada Tuhan karena tidak bersyukur atas pemberianNya.
Ingatlah Dan rasa iri yang timbul dari dalam diri kita dapat berpotensi bertumbuh dan menghasilkan buah kejahatan dosa lainnya.
Sering kali kita melakukan banyak tindakan dan dengan mudahnya mengeluarkan statement / pernyataan protes pada Tuhan karena apa yang dialami oleh orang lain namun 'tidak pernah' dialami oleh kita.
Kita melihat bahwa banyak orang-orang yang tampaknya mudah mendapatkan banyak kekayaan/ harta benda dan bahkan dengan terbiasanya berbuat dosa, namun kita sama sekali tidak diperbolehkan melakukan dosa sekecil apapun karena status kita sebagai anak-anak Allah.
Saudara/i dan rekan-rekan di dalam Tuhan, ingatlah selalu akan status kita yang oleh anugrah dan kasih Bapa di 'adopsi' / diakui sebagai anak Allah. Janganlah kita mengingini sesuatu yang dapat merendahkan martabat, iman kita serta image Bapa dalam diri kita kepada dunia.
Bapa di sorga sudah terlebih dulu memberikan hal yang paling berharga dariNya buat kita, mengapa kita masih ingin berbuat dosa?

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Minggu, Desember 14, 2008

Injil adalah ‘madu’ yang memikat (seri penginjilan)


Mungkin masih banyak di antara kita saat ini, melihat penginjilan sebagai suatu kemustahilan – yang tidak mungkin dapat kita lakukan.
Berbicara kepada orang lain tentang firman Tuhan .... Omong kosongkah??!
Selama hampir 4 tahun di tempat kerja saya di sebuah instansi pemerintahan di kota sekitar Jakarta, saya mengalami banyak hal dan terus berusaha bagaimana caranya agar saya dapat menjadi berkat bagi setiap orang yang saya layani.
Dan puji Tuhan, saya bersyukur dapat ditempatkan di instansi tersebut yang dikepalai oleh seorang pemimpin wanita yang bijak, seorang hamba Tuhan juga.
Dalam beberapa kesempatan kami dapat saling bersinergi, mendukung untukt mewujudkan banyak hal dengan harapan dapat menjadi berkat bagi tempat kami bernaung.
Pada tahun ini mungkin awal kegerakan Tuhan di tempat instansi kami bernaung sedang terjadi.
Bermula sejak sekitar bulan Mei 2008, kami diperintahkan untuk mengikuti lomba instansi berprestasi antar kota/kabupaten se-Jawa Barat, lalu kami berusaha melakukan dan membuat hal yang berbeda dalam persiapan maupun saat melakukan presentasi di Provinsi, juga berkat dukungan dari para staf karyawan yang lain.
Dalam presentasinya – Kepala instansi saya yang hamba Tuhan itu, beliau banyak menyebutkan beberapa ayat Firman Tuhan walau tanpa menyebutkan pasal dan dari kitabnya, dan memang dalam sistem kerja kami di instansi yang dikepalainya, berliau terus berusaha berpatokan untuk tetap berada di dalam firman Tuhan. Singkat cerita kami dinyatakan berhasil mendapatkan predikat juara kedua sebagai instansi pemerintah terbaik se-Jawa Barat pada bulan Agustus 2008.
Lalu berselang 3 bulan yaitu bulan November 2008, instansi kami mendapat kunjungan studi banding dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan, dan selama dalam kunjungannya satu hari di tempat kami, dalam presentasi kami berdua, beliau banyak sekali mengutip ayat-ayat firman Tuhan ketika menceritakan/ berbagi pengalaman saat memimpin instansinya, padahal tamu yang datang sekitar 20 orang, tampaknya hampir sebagian besar bukan anak Tuhan dan banyak yang berjilbab. Dalam diskusi itu para peserta studi banding tampak sangat antusias mendengarkan dan banyak bertanya, tampaknya baru kali ini mereka mendengar kata-kata bijak yang seakan membuka wawasan yang baru, seperti ’lakukan pekerjaanmu sebaik-baiknya seperti untuk Allah’, ’saling mendahului memberi hormat kepada orang lain jika kamu ingin diperlakukan hal yang sama’.
Alhasil setelah kunjungan tersebut, beberapa minggu kemudian tepatnya awal Desember 2008 atau beberapa hari sebelum tulisan ini dibuat kami mendapat kabar bahwa para peserta studi banding tersebut melaporkan kepada pemerintah daerahnya, dan ternyata pemerintah daerah Sulawesi Selatan menjadi sangat tertarik mendengar laporannya dan rencananya mereka akan mengirimkan lagi delegasi tingkat tinggi yaitu para pimpinan daerah untuk melakukan kunjungan ke tempat instansi kami, karena mereka baru kali ini melihat ada suatu yang baru dan benar-benar berbeda sama sekali.
Dan instansi kami yang walaupun hanya juara kedua, sudah mencuat ke tingkat Pusat bahkan sampai ke kementerian. Kami diberitahukan bahwa pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menjadi tertarik untuk melakukan kunjungan ke instansi kami pada bulan Januari 2009.
Wowww.... ini suatu hal yang kami berdua tidak pernah mimpikan atau harapkan.... Dalam diskusi kami berdua, beliau sampai mengatakan pada saya ketika hendak memberitahukan kabar kunjungan tersebut ke saya, beliau sampai mengatakan tidak tahu untuk melihat hal ini sebagai kabar baik atau kabar ’buruk’ buat kami. Namun satu hal yang pasti yang kami sepakati dan buktikan bahwa Firman Tuhan itu ternyata adalah ’MADU’ bagi semua umat manusia tak terkecuali para birokrat, adalah ’TERANG’ yang menarik orang untuk melihatnya.Ketika kami mendengar bahwa para peserta studi banding mengatakan bahwa hal-hal ini belum pernah didengar oleh mereka, kami dalam hati dapat menjawabnya, ’MEMANG BETUL ANDA belum mendengar hal ini karena hanya ada di dalam Alkitab, satu-satunya buku yang belum Anda baca.....!!!’
Dan ternyata apa yang terjadi dengan instansi kami pun mulai mendapat perhatian dari Kepala Dinas dan Walikota kami. Beliau menjadi bagaikan ’tersentak’ bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi di tempat kami, dan kami mendengar bahwa beliau berdua berencana untuk menjadikan instansi kami sebagai contoh atau standar bagi 32 instansi pemerintah. Bahkan Walikota kami melaporkan hal ini kepada Menteri, wowwww.... kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi....
Sedemikian dahsyatnya firman Tuhan itu ketika diberitakan kepada banyak orang....
Kami percaya bahwa bila kami bisa melakukan hal yang sederhana ini, berarti Anda juga bisa....
Biarlah nama Tuhan yang dimuliakan....
Benar-benar jadilah 'TERANG' dan 'GARAM' di tempat kuliah, kantor atau di manapun Anda berada.... Jadilah PELAKU Firman Tuhan yang sejati... bukan PENDENGAR....
(Kesaksian dari sdr. Suryadi; keterangan foto : foto bersama dengan para peserta studi banding pemerintah daerah Sulawesi Selatan)

Minggu, Desember 07, 2008

Hidup dalam Ketidakmustahilan

“Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi:….” Yoel 2 : 30a
Seringkali kita mengatakan bahwa Tuhan kita hidup, dahsyat, berkuasa, mampu menyembuhkan, memberkati dan lain sebagainya….. Benarkah demikian??? Tapi mengapa masih ada dari anak-anak Tuhan yang tidak mengalami apa-apa sejak percaya pada Tuhan Yesus Kristus?? Lalu apa yang salah……??
Saya percaya bahwa setiap perkataan & pernyataan firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar dan penuh kuasa. Firman Tuhan hanya akan menjadi penuh kuasa dan janji-janji Allah digenapi selama kita percaya dengan iman yang 100%, dan tentunya terlebih dulu kita harus hidup kudus dan berkenan kepada Allah.
Logis atau adil ga sih kalo kita mo minta sesuatu ma seseorang tetapi tidak memberi imbalan? Sebagai manusia, tentulah tindakan tersebut bukanlah seorang yang punya sopan santun, melainkan lebih menyerupai sikap preman alias tukang palak…tul ga.. !
Padahal syarat yang Tuhan inginkan dari kita hanyalah untuk hidup kudus tak bercacat cela dan melakukan semua firmanNya, sebenarnya ga susah-susah amat kan…. Dan lagi apapun yang hendak kita minta dari Tuhan, harus kita uji, berkenankah di hadapan Allah? Apakah yang kita minta itu untuk dihabiskan sendiri demi kesenangan kita? Atau untuk memberkati banyak orang sehingga Tuhanlah yang dimuliakan ?
Apa pendapatmu bila ada orang yang memberikan padamu uang senilai puluhan juta untuk kuliahmu, tanpa kontrak, tanpa ikatan apapun? Atau ada orang yang membiayai sekolahmu? Atau memberimu buku-buku yang mahal-mahal namun tanpa pamrih? Atau mendapatkan makan siang gratis sewaktu kuliah selama beberapa waktu? Pantaskah ini disebut sebagai mujizat ?
Semua yang tersebut di atas, adalah pengalaman-pengalaman berkat Allah yang melimpah tercurah atas diri saya, yang melampaui batas kemustahilan dari pemikiran ataupun usaha manusia. Karena hanya Tuhanlah yang mampu menggerakkan hati orang-orang tersebut untuk menjadi saluran berkat.
Bila Tuhan Yesus sanggup melakukan banyak hal yang mustahil dalam hidup saya, demikian juga halnya Tuhan yang sama juga mampu memberkati melakukan hal yang sama atau mungkin lebih dari yang saya alami. Selama kita tetap mengandalkan & berserah penuh pada Tuhan, sehingga berhasil-tidaknya setiap rencana hidup yang telah kita susun, biar Tuhan yang ‘pusing’. Berikanlah kesempatan pada Tuhan untuk melakukan bagianNya.Alangkah indahnya hidup di dalam dunia fantasinya Allah……

(Berdasarkan kesaksian pribadi dari Sdr. Suryadi)

Sabtu, Desember 06, 2008

Melayani ?? Mau...??

“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu.”
(Yohanes 13 : 4-5)
Masih ingatkah kamu tentang peristiwa di mana Tuhan kita Yesus Kristus membasuh kaki murid-muridNya?? Pernahkah kamu membayangkan, melihat tangan-tangan Allah meremas-remas jari-jari kaki orang yang mungkin bau dan kotor?? Sepertinya ada yang janggal ! Mestinya murid-muridNyalah yang membasuh kaki Dia. Andreas yang menyiram air basuhan. Petrus memegang handuk. Tapi nyatanya tidaklah demikian. Mereka terlalu sibuk, dari pada melayani, lebih baik berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (simak Luk.22:24).
Seringkali kita bersikap seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang lebih suka sibuk dengan kepentingan kita masing-masing dibanding melayani Tuhan & sesama. Waktu yang tersedia sudah habis untuk urusan pribadi aza.

But there’s a good news for all of us! Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukanlah suatu tindakan spontanitas doank, tanpa makna khusus tindakan itu perlu. Perhatikan apa yang dikatakan Yesus : “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh.13 : 8b). Dengan menempatkan kaki kita di dalam baskom Yesus, kita menempatkan bagian yang paling dekil, cemar dari kehidupan kita dalam tangan Dia.
Dan kembali simak, Yoh 13:12 mengatakan,
“Sesudah Ia membasuh kaki mereka,..” Perhatikan kata ‘Sesudah’ Yesus membasuh kaki mereka, itu berarti tidak ada yang tidak dibasuh kakinya! MENGAPA INI begitu PENTING??!!
Karena itu menunjukkan bahwa Ia juga membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianatinya. Yesus memberi perhatian yang sama kepada pengkhianat-Nya. Hanya beberapa jam lagi, oleh Yudas, Yesus akan diserahkan pada tentara-tentara Romawi. Tetapi, saat ini kaki itu dibelai oleh Kristus. Itu tidak berarti bahwa tugas itu gampang bagi Yesus.
Itu tidak berarti gampang bagi ANDA !

Itu berarti Tuhan tidak akan minta kepada Anda melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Dia. 

author & written by admin

Selasa, Desember 02, 2008

Merdeka - Kemerdekaan ??

Bila ditanyakan kepada diri kita masing-masing, apakah arti Kemerdekaan buat saya?
Sudahkah saya merdeka?
Merdeka macam apa yang Tuhan sudah berikan pada saya?
Masing-masing dari kita, secara jujur pasti memiliki pengertian / pandangan yang berbeda mengenai arti Kemerdekaan itu sendiri.
Kalau kita mo jujur dan memperhatikan di sekeliling kita, ada di antara kita yang masih memandang secara keliru arti ‘kemerdekaan’, kemerdekaan identik dengan ‘kebebasan’. Kebebasan yang mungkin dimengerti oleh sebagian dari kita adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya, sehingga lupa bahwa kita saat ini sedang hidup berdampingan dengan orang lain di sekitarnya, tanpa memikirkan (alias cuex / sebuah budaya masyarakat perkotaan yang mementingkan diri sendiri) apakah orang di sekitar kita terganggu atau tidak.

Kita sering menganggap bahwa Allah kita adalah Allah yang kaya, sehingga kita menggunakan air, listrik, uang, waktu kita secara boros ataupun hal-hal lainnya, namun kita lupa bahwa di luar sana, jutaan orang mengalami kekurangan air bersih sehingga banyak dari mereka menggunakan air yang sudah tercemar dengan limbah pabrik/ manusia, ratusan ribu rumah tidak memiliki listrik, miliaran orang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang layak, kekeringan, sumber alam seperti minyak bumi yang sudah terancam menipis sehingga negara saling berperang untuk menguasai sumber-sumber minyak bumi.

Lupa, tidak peduli, dan menutup mata – telinga kita terhadap apa yang terjadi di luar sana, membuai diri dan mendustai diri dengan bersembunyi di balik ayat-ayat firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah kita itu kaya. Dan kita tampak seolah-olah hidup kudus, memuji, menyembah, mengasihi sesama kita di gereja tetapi tidak untuk orang di luar gereja dan seolah-olah kita lebih berhikmat di banding dengan orang-orang di luar sana!??
Dunia saat ini sedang menggalakkan program ‘SAVE THE EARTH’ (selamatkan bumi), dengan menyerukan melakukan penghematan penggunaan air bersih, penggunaan listrik, penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan, dll. Sekarang timbul sebuah pertanyaan lagi buat kita semua, ‘pantaskah kita mengatakan kita lebih berhikmat dari orang-orang dunia, di saat kita masih memboroskan segala sesuatu?’
Yoh. 8:36, ‘Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.’Adalah benar bahwa Tuhan Allah telah memberikan kepada kita kemerdekaan (red. kebebasan dari hukuman & kutuk dosa), dan ternyata kemerdekaan yang Tuhan Allah berikan adalah bukan kemerdekaan yang ‘sebebas-bebasnya’ !!!
Matius 11:29-30, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, ….. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Matius 22:36-40, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" ………... Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan semua ayat-ayat tersebut di atas, bahwa di dalam Alkitab versi King James dinyatakan bahwa kata hukum ditulis ‘LAW’ yang berarti bahwa Tuhan memiliki aturan-aturan/ hukum atau undang-undang yang bila dilanggar akan mendapatkan hukuman!!
Kej.2:15,”TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”
Mat.28:19-20a, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu..”
Sejak awal dunia dijadikan bahwa Tuhan sudah mendelegasikan tanggungjawab kita untuk merusak & menghancurkan dunia ?? Uppss… benarkah??

Yang benar adalah MENGUSAHAKAN & MEMELIHARA bukan merusak, menghancurkan atau menghabiskan semuanya untuk diri sendiri.
Dan Tuhan juga ingin agar kita melakukan Amanat AgungNya yaitu
menjangkau – mengajarkan – merawat jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus Kristus….
Tuhan memberkati kita semua, bagi DIAlah semua kemuliaan……