Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label SSR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SSR. Tampilkan semua postingan

Sabtu, September 03, 2022

Seks Edukasi bagi Anak Pra-Remaja

Salam Damai Sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus Raja.

    Sebagai anak Tuhan kita harus memberikan dampak bagi lingkungan dan orang di sekitar di mana kita ditempatkan. Mengembangkan, mengerahkan semua potensi kita secara maksimal untuk melakukan dan memberikan yang terbaik supaya impact yang terjadi menjadi nyata dan bermanfaat secara maksimal.

    Pendidikan anak-anak pun juga tidak terlepas untuk menjadi tanggungjawab kita bersama, dalam hal ini bagi anak-anak pra remaja, di mana sebagai orang tua anak pra remaja bertanggungjawab memberikan didikan di rumah dan bagi para guru pengajar memberikan pengajaran-pengajaran umum dan khusus sesuai tingkat pendidikan formal anak-anak pra remaja (SD Grade VI).

    Namun untuk pendidikan seks edukasi  - pengenalan organ reproduksi bagi anak pra remaja perlu diberikan sedini mungkin supaya anak secara wawasan, mental menjadi siap dan tidak kaget akan perubahan fisik primer dan sekunder yang dialaminya memasuki fase pra remaja ke remaja. Serta gejolak psikologis dan beberapa pengenalan akan gangguan kesehatan terkait masa pubertas yang dialami oleh anak-anak pra remaja ini.

    Aspek-aspek pengenalan organ reproduksi, terlebih dahulu diinisiasi dengan pengetahuan bahwa di dunia ini manusia disebut sebagai mahluk seksual di mana memiliki kemampuan berkembang biak menghasilkan  keturunan, dari ayah dan ibu/ mama/papa/ mami/papi. Dan dalam pelajaran pun disebutkan bahwa manusia dikenal hanya 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, tidak ada jenis kelamin lainnya.

    Dunia ini terus bergerak maju, usia manusia tidak kekal, rata-rata usia mencapai70 tahun, sehingga tidak banyak dari kita yang masih dapat melihat kakek buyut buyutnya buyut.... Akan ada saatnya kita sebagai manusia akan meninggal, kita dapat melihat siklus hidup - perkembangan manusia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa, lansia dan berkursi roda.

    Semua tahapan usia ini memiliki tanggungjawab nya masing masing, mulai dari adik bayi yang "tugasnya" hanya bangun, menangis, eek, makan/ menyusu, bobo, anak balita yang mulai belajar mengeksplorasi lingkungannya, belajar berbicara sesuai bahasa lingkungannya, usia balita ini merupakan 'golden period' di mana kecepatan menerima serta menyerap informasi mulai bahasa, adaptasi lingkungan, huruf, angka dengan sangat cepat, tinggi dan banyak.

    Anak pra remaja, juga memiliki tanggungjawab dan tugas untuk belajar, belajar dan belajar, menyerap semua pengetahuan dan situasi di rumah, sekolah, lingkungan. Jadi tidak ada tuh yang namanya anak bodoh melainkan anak yang mau tahu atau tidak mau tahu akan banyak hal.

    Pada usia pra remaja ini, akan laki laki pada khusus nya akan memasuki masa pubertas ditandai dengan adanya mimpi basah - bukan ngompol karena kencing, biasanya terjadi di saat subuh/ pagi pagi benar, karena mulai berproduksinya sperma. Lalu masa pubertas diikuti perubahan fisik walau tidak semua perkembangan fisik sekunder dialami semua anak-anak pra remaja, mulai dari perubahan nada suara menjadi lebih berat, tumbuh kumis, rambut di ketiak dan kemaluan, dan mungkin akan terlihat jakun di leher depan.

    Anak pra remaja juga perlu mengetahui pentingnya untuk merawat kebersihan tubuh, mandi 2 kali sehari secara rutin, makan makanan sehat dan makan tidak sampai kenyang. Ada beberapa kondisi gangguan kesehatan yang banyak dialami anak-anak pra remaja, mulai dari obesitas, jerawat, jamuran di lipat paha yang umumnya terjadi karena kebiasaan keliru karena menggunakan celana 3 lapis, celana dalam, celana pendek dan celana panjang, kondisi ini akan menyebabkan kondisi lipat paha menjadi sangat lembat yang menjadi lingkungan yang bagus untuk bertumbuhnya jamur kulit dengan gejala umum gatal-gatal di lipat paha, akan menjadi risih bila terus menggaruk sekitar kemaluan lalu disaksikan orang lain.

Berikut lampiran foto-foto admin menjadi narasumber di SD Global Prestasi, Jl. KH Noer Ali - Kali Malang  - Kota Bekasi.


Written  by ssr








Rabu, Juli 06, 2022

Doa bagi Indonesia!

Shalom,

Salam Damai Sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus Raja.

    Saat ini tidak hanya Indonesia mengalami masa-masa sulit di pandemi Covid-19 ini, lalu berlanjut konflik Rusia - Ukraina, berdampak pada mulai naiknya harga-harga berbagai barang kebutuhan pokok, minyak goreng, bahan bakar, biaya transportasi, dan lain sebagainya. Dan dampak ini sudah dirasakan jauh lebih berat di seluruh negara di dunia.

    Lalu bagaimana dengan kita anak-anak Tuhan? Apakah kita menjadi bagian orang-orang yang hanya bisa mengeluh dan mengecam pemerintah atau menyalahkan orang lain? Atau kita menyerah pada keadaaan? Atau kita menjadi penyokong semangat bagi orang di sekitar kita?

    Ada firman Tuhan yang mengamatkan kepada kita bahwa di manapun kita berada, harus mengusahakan kesejahteraan bagi kota, bagi negara di mana kita tinggal. Seperti yang tercatat di Yeremia 29 : 1,

7

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

    Firman Tuhan ini menyuratkan 2 hal makna yang jelas, 

1. PERTAMA, memerintahkan kita untuk secara aktif bertindak!! Bertindak melakukan usaha yang positif yang tujuan akhirnya mencapai kesejahteraan kota tempat tinggal kita. Kesejahteraan bagi kota bisa dikaitkan dalam banyak hal, mulai dari perekonomian, kehidupan sosial, keamanan, kedamaian, pengentasan kemiskinan, kebersihan lingkungan, pendidikan, dan lain sebagainya.

    Lakukan tindakan usaha sesuai dengan profesi keahlian kita atau talenta yang kita miliki. Bila Anda seorang guru, jadilah guru yang sejati, bahkan jika Anda seorang pemulung, jadilah pemulung sejati yang menjadi rantai daur ulang limbah yang bermanfaat bagi siklus kehidupan perekonomian.

2. KEDUA, Berdoalah bagi kota tempat kita berada/ tinggal. Tindakan berdoa menunjukkan bahwa kita mengambil beban untuk memberi perhatian terhadap semua hal, pemimpinnya, jajarannya, lingkungan, keamanan, dan lainnya, dibawa dalam percakapan doa kita kepada Tuhan, meminta atau memohonkan yang terbaik bagi kota di mana kita tinggal. 

    Dan Kota merupakan skup kecil dari wilayah, dan Negara adalah skup luas dari suatu wilayah. Demikian pula menjadi kewajiban kita untuk mendoakan negara di mana kita tinggal.

Berikut Doa bagi Bangsa :

    Bapa Kami di dalam Sorga,

    Pada saat ini kami berdoa bagi negara kami Indonesia, kami mau memberkati seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke,  memberkati seluruh sumber daya alam yang melimpah dapat bermanfaat bagi setiap suku bangsa yang tinggal di atasnya, damai sejahtara, kerukunan boleh terjadi di antara setiap suku dan bangsa.

    Berkati juga dan pimpin bapak Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya dalam memimpin, mengatur dan mengarahkan Indonesia menuju proses kemakmuran dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Dan supaya bangsa Indonesia menjadi berkat bagi dunia ini dan dunia dapat melihat hadirat Allah hadir di Indonesia melalui seluruh pergerakan pelayanan gereja-gerejaMu di seluruh Indonesia.

    Dan singkapkanlah segala rancangan-rancangan jahat, teroris, korupsi atas Indonesia dan biar penegakkan hukum terjadi atas mereka. Supaya Indonesia penuh dengan kemuliaan Mu!! 

    Amin.



written by ssr


Selasa, Juni 28, 2022

Suatu Waktu Peristiwa 1998 - Pertolongan Tuhan itu Nyata

Shalom, salam damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus Raja bagi kita semua.

    Kali ini saya hendak membagikan kesaksian pribadi pada suatu waktu peristiwa di awal masa tragedi 1998. Sampai saat ini saya mengenang betapa naifnya saya sebagai seorang anak muda yang dengan idealisme dalam setiap keputusan yang saya ambil.

    Namun puji Tuhan, Roh Kudus membukakan ayat yang menjadi ayat mas saya yang selalu menguatkan saya pribadi dan menjadi statement - deklarasi pribadi kepada Tuhan, di Galatia 2 : 20, "namun aku hidup tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku!".

    Kesaksian saya ini terjadi pada 2 hari menjelang hari yang menjadi tragedi nasional di tahun 1998 di mana terjadi demo besar-besaran dari seluruh komponen masyarakat yang didominasi oleh para mahasiswa yang akhirnya menduduki gedung MPR/DPR dan seputar Grogol yang juga menjadi titik kumpul demo mahasiswa.

    Di pagi harinya sudah terjadi pembicaraan antar mahasiswa kedokteran di tempat saya berkuliah saat itu di sekitar Tanjung Duren, para teman-teman saya mendesak saya yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua senat Fakultas Kedokteran, untuk mengeluarkan pernyataan bahwa Mahasiswa Fakultas Kedokteran ikut bergabung dalam demo nanti. 

    Dan Ketua Senat kami saat itu juga berada dalam dilema, memang di satu sisi secara firman Tuhan kita diingatkan Tuhan untuk selalu menaati pemerintahan yang ada. Namun saat ini diperhadapkan untuk melakukan demo untuk menuntut mundur presiden saat itu.

    Akhirnya malamnya ketika saya menghubugi Ketua Senat, dan Ketua Senat mengeluarkan pernyataan bahwa dia tidak mengambil keputusan apa-apa dalam hal ini, akhirnya sayalah yang mengambil keputusan pribadi untuk mendampingi teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk bergabung dalam demo besar.

    Esok harinya, H-1, saya pergi ke kampus, dan siangnya kita menyaksikan beberapa helikopter militer menerjunkan beberapa pasukannya di depan jalan utama kampus dan seberang kantor walikota. Lalu saya bersama-sama turun bergabung dengan para mahasiswa dari berbagai universitas berjalan bergandengan tangan menuju ke area depan Mall Citra Land untuk bergabung dengan massa demo di Trisakti. Setelah bergabung beberapa jam, saya lalu kembali ke kampus, tidak lama kemudian mulai terjadi keributan, massa berlarian. Yang belakangan baru saya ketahui bahwa terjadi penembakan dari atas jembatan layang Grogol.

    Lalu tidak lama kemudian ada gerombolan massa anak-anak muda tampak tidak ada identitas jaket almamater apapun, menyerbu kantor kelurahan di sebelah Kampus, ketika mau masuk kampus, dihalau oleh satpam dan beberapa mahasiswa yang berjaga. Saya sampai detik itu pun belum menyadari bahwa kerusuhan rasial terbesar dalam sejarah Indonesia meletus. 

    Lalu sorenya, teman saya, yang bernama Andreas, mengajak pulang bersama konvoi, ternyata dia sudah mendapatkan informasi bahwa terjadi kerusuhan dan pembakaran ban/kendaraan di banyak titik perempatan, kami melewati jalan-jalan kecil perkampungan yang aman. Akhirnya mendekati kompleks Hankam, saya diajak menginap oleh orang tua teman saya di rumahnya karena suasana belum aman, masih terjadi penumpukan massa pembakaran kendaraan di perempatan lampu merah RS Permata Hijau.

    Esok harinya saya baru bisa pulang ke rumah, dengan melewati beberapa kendaraan yang hangus terbakar dan sampai ke rumah dengan tidak kekurangan suatu apapun. Lalu hari-hari berikutnya para tetangga di lingkungan menganjurkan kami sekeluarga jangan keluar rumah dulu, biar mereka yang menjaga lingkungan.

    Puji Tuhan buat semua yang sudah terjadi. Tanpa perlindungan tangan Tuhan yang kuat, kami tidak akan tahu apa yang mungkin terjadi. Dan Tuhan mengirim bangsa-bangsa untuk melindungi umat kepunyaanNya.

    Tetaplah berusaha mencari Tuhan selama DIA masih berkenan ditemui. Selalu utamakan Tuhan dalam segala tindak tanduk kita, dalam segala apapun yang kita pikirkan sekalipun, dan ungkapkan segala sesuatu dalam doa dan permohonan ucapan syukur yang tiada habisnya, karena DIAlah TUHAN!

Tangan TUHAN tidak kurang panjang menolong kita.

Tangan TUHAN membentengi kita kemanapun kita melangkah bahkan daerah berbahaya sekalipun.

Tangan TUHAN bekerja menunjukkan bahwa DIA lah TUHAN!!


written by ssr

Selasa, Mei 05, 2009

Pengalaman 3 minggu di barak TNI-AU

Sebelum saya mengikuti diklat di barak Wingdiktekkal (Wing Pendidikan dan Pembekalan) TNI – AU, Bandung. Saya tidak mempunyai gambaran apapun mengenai betapa beratnya perjuangan para siswa TNI sampai menjadi seorang personil tentara yang tangguh dan tampak berwibawa dan hebat. Adalah suatu kebanggaan bagi saya untuk dapat ‘mencicipi’ alias mengikuti diklat di Wingdiktekkal ini, walau hanya 3 minggu saja. Sehingga setelah mengikuti diklat ini, benar-benar mengubah persepsi/ cara pandang saya terhadap bapak-ibu/ saudara/saudari sebangsa yang bertugas sebagai personil pertahanan negara kita. Salut buat mereka..... Kami mulai berangkat dari Plaza Kota Bekasi menuju ke Wingdiktekkal – Bandung, pada hari Selasa, 14 April 2009, untuk mengikuti pelatihan selama 3 minggu, dan kembali ke Bekasi pada 2 Mei 2009. Kesan pertama ketika kami tiba di halaman Wingdiktekkal adalah rasa terkejut dan sedikit kaget, karena bukan ’karpet merah’ ataupun senyuman dari para petugas militer, melainkan teriakan dan makian agar kami bergerak cepat untuk membongkar muatan tas-tas/koper barang bawaan kami, untuk segera dikumpulkan di lapangan dan segera untuk membentuk barisan menjadi 2 kompi yang terdiri dari 5 peleton (24 – 27 orang/ peleton). Pada hari itu jugalah saat kaki pertama kali memijakkan kaki di halaman wingdiktekkal, proses diklat sudah dimulai...... Tiada hari tanpa proses baris berbaris di bawah terik matahari selama beberapa jam, dengan bentakkan teriakan para pelatih dan tak jarang hukuman push-up atau kombinasi harus kami jalani ketika satu atau lebih dari peserta diklat yang melakukan kesalahan namun harus ditanggung oleh seluruh peserta. Yang belakangan kami baru mengerti maksud dan tujuan dari diklat ini, bahwa kekompakan dan rasa kebersamaan dalam penderitaan-lah yang ingin ditumbuhkan oleh pelatih, sehingga kami bisa saling membantu, memperhatikan dan menolong, serta membentuk mental kami untuk menjadi semakin tangguh dan tidak takut terhadap situasi apapun. Kami diajari bagaimana menata lemari pakaian, melipat baju yang rapih, merapikan tempat tidur, menata sendal, sepatu, handuk, kebersihan barak, menyemir sepatu hingga mengkilat, mematikan lampu dan air bila tidak dipakai lagi, tidak membuang sampah sembarangan, table manner alias tata cara makan di ruang makan, harus selalu menegur/ memberi hormat tiap kali bertemu dengan orang ketika berpapasan di jalan, dan harus selalu berbaris bila lebih dari 1 orang berjalan ke suatu tempat (semua serba teratur dan rapih). Ternyata personil tentara memerlukan ketekunan dan selalu disiplin, tampil rapih dan bersih. Kami mengalami prosesi ‘Stelling’ alias pendadakan di tengah malam (jam 1 malam) selama hampir 2,5 jam, di saat kami sedang terlelap tidur setelah seharian digojlok secara fisik. Apalagi saat itu kota Bandung masih sering hujan turun, membuat udara malam semakin dingin sekali. Ketika ‘Stelling’ dimulai, sirene dibunyikan, para pembina menggedor-gedor pintu barak kami, mendobraknya sambil berteriak-teriak pada kami untuk segera keluar ke lapangan, lalu dengan pakaian apa adanya dan tanpa alas kaki, kami segera berlarian keluar menuju ke lapangan rumput di luar barak dan membentuk barisan. Dalam kondisi tanpa alas dan udara dingin yang menyengat, kami berdiri – berbaris dalam kondisi mulai menggigil kedinginan, selama sekitar setengah jam. Sampai pembina memerintahkan kami untuk mengganti pakaian tidur yang sedang kami kenakan dengan pakaian dinas harian, secara terbirit-birit kami kembali berlarian ke barak untuk segera mengganti pakaian kami. Baru kami sedang berusaha mengganti pakaian kami, para pembina kembali berteriak-teriak memerintahkan untuk segera keluar dari barak, tentulah hasilnya dapat ditebak, banyak dari kami dalam keadaan memakai pakaian yang tidak lengkap, alhasil banyak dari kami (sekitar 99,9%) mendapatkan hukuman push-up di malam hari. Belajar dari pengalaman itu, untuk menghadapi ‘Stelling’ kedua yang harus kami hadapi, penulis yang kebetulan ditunjuk menjadi Senat oleh pembina yang membawahi 3 ketua barak dan 3 ketua angkatan, memberikan himbauan agar ketika ‘Stelling’ kedua, tidak boleh ada peserta yang keluar dari barak sebelum seluruh peserta sudah berpakaian lengkap, dan bersama-sama menanggung resiko hukuman kolektif, dan ternyata himbauan ini direspon dan disepakati secara bulat oleh para ketua ketiga angkatan dan barak. Singkat cerita, pada ‘Stelling’ kedua sudah terjadi kekompakan dan kebersamaan untuk menanggung resiko hukuman kolektif. Hampir selama 3 minggu kami mengalami masa ‘putus’ hubungan dengan dunia luar, tidak ada TV, koran apalagi handphone yang memang tidak diperbolehkan untuk dibawa. Hari demi hari kami lalui terasa berat dan lama pada awalnya, tetapi karena sudah mulai menjadi sebuah rutinitas, lama kelamaan menjadi terbiasa, dan hari-hari mulai terasa berlalu demikian cepatnya. Selain pendidikan fisik, kami juga mendapatkan pendidikan kuliah yang diajar oleh pengajar dari Provinsi. Menjelang hari-hari terakhir, pembina sudah menyiapkan sebuah acara outbound, di Ranca Upas, Ciwidey. Di outbound itu juga kami mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, di mana kami tiba-tiba terjebak dalam situasi latihan perang dari komando pasukan khas AU (Kopaskhas TNI AU), 2 ledakan bom yang tidak jauh dari posisi kami sehingga kami merasakan efek gelombang ledakan dan hembusan angin ledakannya, lumayan membuat kami tuli sesaat dan tembakan beruntun dari para pasukan, kami melihat ada letupan api yang keluar pada moncong laras M-16 tiap kali ditembakkan mengarah ke bukit tempat wahana flying fox, disertai lontaran selongsong peluru yang keluar dari sisi samping senapan. Belakangan, pembina memberitahu bahwa peristiwa tersebut adalah simulasi perang di mana kopaskhas dalam kondisi disergap – diserang oleh musuh (yang adalah pembinanya sendiri) dari arah bukit. Dan mereka menggunakan peluru bermesiu tapi tanpa proyektil alias peluru hampa, dan mereka akan terus berlatih seperti ini, dan akan dibiarkan hidup di hutan selama 2-5 hari tanpa perbekalan, harus mencari makan sendiri di hutan namun tidak boleh ketahuan posisinya oleh pembina. Wow.... ternyata sedemikian beratnya kehidupan menjadi prajurit.... Dan akhir dari segalanya, pada tanggal 2 Mei 2009, kami berpisah dalam upacara perpisahan disertai dengan lemparan topi seluruh peserta ke atas, dan teriakan kebebasan..... ha..ha..ha... Lalu satu-persatu dari kami berbaris bersalaman dengan para pembina dan komandan Skadik 301 Wingdiktekkal, langsung menuju bus yang sudah menunggu.... Terima kasih dan selamat tinggal pembina... God bless You, all....... Kami akan terus mendoakanmu.... yang terus bertugas menjaga keamanan negara selama 24 jam penuh, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan, setiap saat, walau dengan kondisi dan fasilitas yang sangat minim, kami bangga akan pengabdianmu......