Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label menjadi berkat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menjadi berkat. Tampilkan semua postingan

Minggu, Januari 27, 2019

4 Fungsi Gereja

Gereja dipanggil Tuhan untuk melakukan  perbuatan-perbuatan yang besar, baca I Petrus 2 : 9, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"
Gereja dipanggil dan dipakai Tuhan untuk melakukan dan memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah.

4 Fungsi Gereja :
1. DIAKONIA , Kis 6 : 2, "Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja."
Para Rasul memiliki fungsi utama memberitakan Injil, dan memang diperlukan banyak pelayan-pelayan Tuhan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan lain.
Gereja dipanggil untuk menjadi berkat bagi mereka yang hidup dalam berkekurangan dan penderitaan.
Yang menyedihkan jika gereja tidak lagi melakukan fungsinya sebagaimana harusnya.
Pelayanan Tuhan, supaya gembala sidang punya fokus yang jelas, maka perlu diaken, kita melayani dunia dari gereja sendiri.
I Timotius 5 : 3, "Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda." Merekalah yang menjadi tanggungjawab gereja, lain halnya bila janda tersebut memiliki anak atau kerabat yang mampu, maka anak dan kerabatnyalah yang paling berkewajiban bertanggungjawab mengurus mereka.
Pelayanan ke penjarapun wajib gereja pikirkan sampai situasi sesudah para narapidana dibebaskan untuk mendapatkan pekerjaan, itulah hal esensi yang diperlukan mantan narapidana walau sudah diberikan bimbingan rohani melalui pelayanan gereja di penjara.
I Yohanes 3 : 17-18, "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."
Melayani bukan dengan hanya perkataan saja tapi melalui perbuatan, itulah tindakan nyata gereja.
Orang tidak peduli seberapa banyak yang kita tahu, tapi mereka tahu seberapa banyak yang kita peduli (David J. Schwartz)  itu yang ingin mereka lihat.
Kita melayani dengan tindakan nyata.

2. KOINONIA
Kisah Rasul 4 : 32, 34-35, "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya."
Diperlukan adanya persekutuan di antara orang-orang percaya, itulah yang diperlukan gereja yang sehat.
Ibrani 10 : 24-25, "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
Firman Tuhan mewajibkan umat Tuhan untuk memiliki komunitas persekutuan dan tetap setia bersekutu, untuk saling membangun dan tumbuh bersama.
Melalui komunitas, bila kita hendak jatuh dalam dosa, kita memiliki orang-orang yang akan menegur, mengingatkan kita dan menjaga kita, juga melalui doa-doa mereka.
Makanya menjadi bahaya bagi orang yang hidup sendirian tanpa komunitas.
Dalam Kisah 4 kita melihat semangat kebersamaan jemaat mula-mula sampai mencakup harta milik mereka.
Ibrani 10 : 24-25, saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam perbuatan baik.

3. MARTURIA (Mat 28 : 19-20; Markus 16 : 15)
Perintah, Amanat Agung Tuhan Yesus bagi seluruh umat Tuhan untuk memberitakan Injil kepada seluruh mahluk ke seluruh dunia. Tidak ada batasan geografis, dan batasan suku. Mereka harus memberitakan Injil di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja di seluruh kolong langit ini.
Gereja yang tidak terlibat dalam Penginjilan adalah gereja yang sakit rohani, karena gereja tidak lagi berfungsi sesuai dengan yang ditetapkan oleh Allah.
Kita mesti memiliki misi pribadi untuk menjalankan firman Tuhan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Janganlah kita menjadi gereja yang memikirkan dirinya sendiri.
Gereja yang besar adalah gereja yang berdampak dan menjangkau banyak orang, berapa banyak orang yang diutusnya untuk memberitakan Injil.

4. DIDACHE (Kis 3 : 42)
Kata mengajar (Yunani : Didache) sinonim dengan kata doktrin, yang merupakan bagian penting dalam gereja mula-mula.
Orang percaya diajarkan doktrin tentang ke Mesias an Yesus, sehingga orang percaya mempunyai suatu keyakinan dan tidak mudah diombang-ambingkan dengan beragam pengajaran sesat yang ada. Jangan sampai orang percaya menjadi tidak percaya diri karena tidak memiliki pengetahuan doktrin tentang ke Mesias an Yesus.
Pengajaran kepada orang-orang yang baru percaya menghasilkan kedewasaan (Kis.11 : 26; 15 : 35)
Kegagalan untuk merespon pengajaran akan menghasilkan bayi-bayi rohani (Ibrani 5 : 12).



Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
Written by : ssr






Senin, Agustus 29, 2011

Jagoan Kandang


Suatu ketika admin ketika berkumpul dengan keluarga yang bukan berasal dari umat Tuhan sempat mendengarkan beberapa keluhan tentang seorang saudara yang merupakan menantu laki-laki dari keluarga ini, singkat cerita, keluarga ini menjadi seperti mulai mencemooh si menantu laki-laki tersebut yang belakangan admin mengetahui latar belakang dari keluhan tersebut, ternyata si menantu laki-laki ini sangat jarang sekali untuk bisa datang ke rumah mertuanya, selalu dengan alasan sibuk di gereja.
Sehingga memberi kesan bahwa kegiatan di gereja jauh lebih penting dari pada membina hubungan dengan sanak saudara/ mertua atau mungkin terhadap keluarga sendiri seperti istri/suami dan anak-anaknya.
Ada beberapa kasus, admin juga mendengar seorang istri yang senantiasa sibuk pelayanan di gereja hampir setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pagi sampai malam, sampai si suami/keluarga merasa seperti ditelantarkan.
Apakah benar tindakan kita 'menelantarkan/ mengabaikan hubungan dengan sanak keluarga' dengan mangatasnamakan 'sibuk pelayanan di gereja??'
Ada seorang hamba Tuhan yang pernah membahas hal seperti ini, beliau menyatakan bahwa TUHAN tidak pernah memanggil kita secara khusus untuk hanya melayani di gereja sebagai Singer/ Song Leader / Pemusik / Staf Badan Kerja/ Panitia.... Di dalam Alkitab tidak pernah disebutkan panggilan khusus bagi umat Tuhan untuk melakukan pelayanan semacam itu!!! Memang gereja memerlukan pelayanan-pelayanan tersebut, namun jangan sampai pelayanan-pelayanan tersebut menjadi berhala dan batu sandungan bagi orang lain.
Tuhan Yesus secara gamblang menyatakan bahwa kita (kamu) adalah TERANG dan GARAM dunia (baca Matius 5 : 13-16) yang bertugas untuk menggunakan Terang yang ada di dalam diri kita untuk menerangi Dunia, bukan ditaruh di bawah gantang pelayanan, gantang gereja. Apalah artinya terang yang menerangi sebuah ruangan yang sudah banyak sumber terang, bukankah jauh lebih bermanfaat bila terang itu diletakkan dan berada di ruang yang gelap!?
Ruang gelap itu bisa bernama Sanak keluarga, mertua, teman-teman kampus, rekan-rekan kerja, dan lain sebagainya.
Apalah artinya sibuk melakukan pelayanan di gereja 24 jam sehari 7 hari seminggu apabila tidak mempraktekkan KASIH tidaklah ada faedahnya, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku."
(baca I Korintus 13 : 1-3)
Dan sekali lagi Tuhan Yesus memerintahkan kepada SEMUA orang Percaya untuk menjadi SAKSI-NYA di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (baca Kis 1 : 8 dan Matius 28 : 19-20); YERUSALEM dianalogikan dengan Keluarga, Keluarga ternyata memiliki prioritas penting bagi Tuhan, bagaimana bisa menjangkau orang lain bila keluarga sendiri belum terjangkau dan rusak!? Jadi Keluarga adalah Prioritas untuk dilakukan pemulihan, rekonsilisasi, dan harmonisasi hubungan, sehingga setelah keluarga sudah solid, maka kita akan bergerak ke 'YUDEA' yang dianalogikan orang-orang yang biasa secara rutin kita bertemu seperti tetangga rumah, rekan sekantor, kampus, dan lain sebagainya. Dan 'SAMARIA' dianalogikan sebagai orang-orang yang mungkin pernah kita anggap 'tidak masuk hitungan', justru merekalah yang TUHAN Yesus pedulikan untuk dijangkau dengan kesaksian kita. 'DAN SAMPAI KE UJUNG BUMI' yang berarti semua orang yang ada di atas muka bumi ini TUHAN PEDULI!!!!
Janganlah kita cuma bisa jago pelayanan di gereja namun tidak peduli dengan orang-orang di luar lingkungan gereja....
Be the Right Man to do the Right Things....

Senin, Mei 16, 2011

Look Good or Be Good?


Secara jujur bila kita perhatikan orang-orang di sekitar kita. apa pendapat anda terhadap perilaku masyarakat di sekitar kita?
Sebagian besar orang masih meyakini bahwa kepribadian seseorang terlihat dari cara penampilannya, caranya berpakaian, beretika dan berbicara. Sesuatu yang kelihatan dan terlihat secara fisik melalui mata kita.
Ada budaya di suatu daerah, seorang perempuan yang menggunakan penutup kepalanya akan dinilai sebagai seorang perempuan yang soleha dan baik-baik, sedangkan yang tidak menggunakan malah berpotensi dianggap bukan sebagai perempuan baik-baik. Padahal penulis pernah menjumpai sebuah kasus, seorang perempuan dengan berpakaian yang dianggap perempuan baik-baik dengan penutup kepalanya dan berpakaian sampai semata kaki datang ke rumah sakit dengan dibawa oleh orang tuanya yang mengatakan bahwa anaknya (perempuan tersebut) akan melahirkan, namun si anak menyangkalnya, singkat cerita, ternyata si jabang bayi sudah tergantung - terjepit di lipat pahanya yang tertutup dengan pakaiannya nyaris tidak terselamatkan.
Ada lagi seorang hamba Tuhan - pendeta yang sangat terkenal dan dipakai pelayanannya di sebuah gereja besar, yang jadwal khotbahnya di hari Minggu di gereja tersebut bisa 3 - 5 kali dalam sehari.... wowww...
Namun yang terjadi di gereja lokal yang menjadi tempat penggembalaannya, ternyata beliau tidak menjadi contoh, digugat oleh para jemaatnya karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang isteri petugas pelayanannya.
Benarlah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, bahwa 'manusia hanya melihat yang ada di depan matanya, namun Tuhan melihat hati.'
Hati memang tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata, bila anda bertemu dengan seorang yang hitam tinggi besar dan dengan kumisnya yang tebal apa yang akan anda rasakan?? Mulai merasa waswas? Takut?
Tuhan secara jelas dan sederhana mengajarkan Nabi Samuel dalam memilih calon raja yang akan menggantikan Raja Saul, yaitu Daud di antara saudara-saudaranya dari anak-anak Isai (I Samuel 16). Nabi Samuel mengira bahwa penampilan/ perawakan tubuh yang bagus dan berwibawalah yang akan dipilih Tuhan. Singkat cerita, Tuhan memilih seorang anak yang paling muda, yang dianggap bukan siapa-siapa.
Saat ini banyak orang yang berpakaian rapi, berdasi, bersepatu mengkilat namun ternyata seorang pencopet, penipu orang-orang yang hendak diincarnya sehingga orang yang diincarnya menjadi lengah dan tidak waspada.
Rekan-rekan sahabat rehobot, baiklah kiranya kita terus melatih diri kita untuk tidak melihat ataupun menilai seseorang bukan berdasarkan penampilan fisik luarnya, bukan berdasarkan berapa banyak kartu kredit yang ada di dompetnya, bukan berdasarkan merek-merek terkenal yang dikenakannya, bukan berdasar pada apa yang menjadi caranya berbicara, beretika.
Sebab semuanya itu sudah menjadi 'topeng' yang menutupi 'aslinya' seseorang, entah dia hendak berbuat jahat pada suatu saat atau lainnya.
Baiklah kita mulai saat ini terus berdoa pada Tuhan agar kita diberikan hikmat dan akal budi untuk dapat mengenali orang-orang yang hendak berbuat jahat pada kita. Dan kita boleh terus ditambahkan orang-orang yang baik di sekitar kita.
Oleh karena itu kita juga harus bertindak sebagaimana yang firman Tuhan sudah ajarkan pada kita, bahwa berpenampilan yang baik itu bukan hal yang tidak penting, namun memiliki hati yang baik, yang tulus dan berkenan di hadapan Allah dan manusialah itu yang terpenting di atas segalanya. Menjadi seorang penolong, terang, pembawa damai, yang bisa dipercaya dan diandalkan itulah yang diperlukan dunia saat ini. Tetap semangat .... Gbu

Sabtu, Mei 14, 2011

Balada Sopir Angkot (sebuah harapan)


Sejak pagi hari sebelum matahari terbit, sopir angkot dengan kendaraan sudah melaju menelusuri jalan raya yang rutin dilaluinya. Sewa demi sewa (sebutan untuk penumpang angkot)diantar menuju tempat tujuan rute hariannya.
Mengemudi kendaraan, menyapu ruas jalanan dan gang terhadap calon sewa dengan matanya, tidak jarang pula saling mendahului dengan sesama angkot yang satu rute berebutan menarik sewa untuk naik ke angkotnya.
Ngetem bukan lagi suatu hal yang luar biasa, tidak peduli dengan kendaraan di belakangnya yang terkunci posisinya ketika ia menghentikan angkotnya secara tiba-tiba ketika melihat ada calon sewa.
Membuat macet jalanan tidak dirasa lagi merupakan kesalahannya, ia hanya fokus untuk menyapu seluruh ruas jalan dan gang-gang mencari sewa.
Makian demi makian, sumpah serapah bahkan sampai bunyi klakson mobil - motor di belakangnya yang bersahut-sahutan di belakangnya sudah menjadi resiko pekerjaannya tanpa pernah berusaha mencari cara agar para pengemudi kendaraan tidak menjadi kesal dan emosi dengan tingkahnya.
Dan tidak jarang sewa yang sembarangan menghentikan angkot di lokasi yang berbahaya ataupun berpotensi memacetkan jalanan serta melanggar rambu lalu lintas.
Dilema supir angkot yang akhirnya luntur seiring dengan berjalannya waktu, menghentikan kendaraan dengan konsekuensi melanggar rambu lalu lintas hanya untuk menurunkan ataupun menaikkan penumpang.
Bila supir angkot berusaha menghentikan kendaraan agak menjauh dari rambu larangan berhenti/stop, makinan ataupun gerutu sewalah yang bakal diterimanya.
Dunia seakan tidak adil memperlakukan para supir angkot, seakan menutup mata dengan tidak melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para supir angkot.
Kejar Setoran... ya kejar setoran lah yang menjadi salah satu ataupun salah dua atau salah seterusnya dari dalih dan pembenaran terhadap segala tindakannya.
Bila target setoran belum tercapai, maka semakin stress lah sopir dalam mengendarai angkotnya, ngebut, menyalip, ngetem bahkan sampai berdebat - memaki sewa yang kurang bayar ataupun yang ngotot tidak mau menambah kekurangan bayaran ongkos sewanya.
Pelayanan apa adanyalah yang menjadi menu utama para sopir angkot. Tanpa pendingin ruangan, tanpa full musik, bila kursi sudah penuh sesak terisi tetap dibilang 'masih cukup..masih cukup...geser...geser...'
Persaingan... rebutan sewa...sepi sewa...nombok setoran merupakan keadaan yang sebenarnya tidak diharapkan oleh supir angkot, namun apa daya bagaikan orang yang sudah tidak tau pekerjaan alternatif lain yang tampaknya jauh lebih baik dari saat ini.
Sabar.. sabar.. dan sabar.. ya pak supir
Menepilah angkotmu ke sisi jalan paling pinggir atau di bahu jalan supaya kendaraan lain dapat tetap melaju.
Para calon penumpang (sewa) janganlah berdiri dan menghentikan angkot di lokasi terlarang/ berpotensi bahaya atau memacetkan jalan seperti di tikungan/belokan jalan ataupun depan gang, atau bahkan di tengah jalan raya.
Naik - turunkanlah sewa di pinggir jalan/ bahu jalan, jangan di tengah jalan hanya karena tidak mengijinkan angkot dibelakangmu dapat menyusulmu, rejeki/berkat Tuhan justru paling banyak dicurahkan di saat kita sedang tidur.
Janganlah saling berebutan sehingga menurunkan kualitas pelayanan jasa anda para supir angkot dan penumpang semakin tidak nyaman dan bahkan kapok tidak mau naik angkot lagi, malah akan membeli motor/ mobil sendiri... lalu yang rugi siapa?
Lakukanlah yang terbaik yang dapat kita lakukan... percayalah berkat ataupun istilahnya rejeki ada di tangan Tuhan Yesus yang akan selalu mencukupkan apapun yang kita perlukan selama kita melakukan segala yang tertulis dalam firman Tuhan, Tuhan ada di dalam kita dan kita ada di dalam Tuhan, lakukan dahulu kehendak Tuhan barulah kita layak untuk meminta... bahkan sebelum kita meminta apa yang kita perlukan Tuhan sudah tau dan pasti akan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan selama keperluan kita sesuai kehendak Tuhan dan tidak bertentangan dengan firman Allah.
Oke...!!! Diberkatilah kalian para supir angkot... tetaplah berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga sewa pun menjadi nyaman dan sewa pun akan kembali menggunakan jasa anda.... Gbu

Minggu, Desember 14, 2008

Injil adalah ‘madu’ yang memikat (seri penginjilan)


Mungkin masih banyak di antara kita saat ini, melihat penginjilan sebagai suatu kemustahilan – yang tidak mungkin dapat kita lakukan.
Berbicara kepada orang lain tentang firman Tuhan .... Omong kosongkah??!
Selama hampir 4 tahun di tempat kerja saya di sebuah instansi pemerintahan di kota sekitar Jakarta, saya mengalami banyak hal dan terus berusaha bagaimana caranya agar saya dapat menjadi berkat bagi setiap orang yang saya layani.
Dan puji Tuhan, saya bersyukur dapat ditempatkan di instansi tersebut yang dikepalai oleh seorang pemimpin wanita yang bijak, seorang hamba Tuhan juga.
Dalam beberapa kesempatan kami dapat saling bersinergi, mendukung untukt mewujudkan banyak hal dengan harapan dapat menjadi berkat bagi tempat kami bernaung.
Pada tahun ini mungkin awal kegerakan Tuhan di tempat instansi kami bernaung sedang terjadi.
Bermula sejak sekitar bulan Mei 2008, kami diperintahkan untuk mengikuti lomba instansi berprestasi antar kota/kabupaten se-Jawa Barat, lalu kami berusaha melakukan dan membuat hal yang berbeda dalam persiapan maupun saat melakukan presentasi di Provinsi, juga berkat dukungan dari para staf karyawan yang lain.
Dalam presentasinya – Kepala instansi saya yang hamba Tuhan itu, beliau banyak menyebutkan beberapa ayat Firman Tuhan walau tanpa menyebutkan pasal dan dari kitabnya, dan memang dalam sistem kerja kami di instansi yang dikepalainya, berliau terus berusaha berpatokan untuk tetap berada di dalam firman Tuhan. Singkat cerita kami dinyatakan berhasil mendapatkan predikat juara kedua sebagai instansi pemerintah terbaik se-Jawa Barat pada bulan Agustus 2008.
Lalu berselang 3 bulan yaitu bulan November 2008, instansi kami mendapat kunjungan studi banding dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan, dan selama dalam kunjungannya satu hari di tempat kami, dalam presentasi kami berdua, beliau banyak sekali mengutip ayat-ayat firman Tuhan ketika menceritakan/ berbagi pengalaman saat memimpin instansinya, padahal tamu yang datang sekitar 20 orang, tampaknya hampir sebagian besar bukan anak Tuhan dan banyak yang berjilbab. Dalam diskusi itu para peserta studi banding tampak sangat antusias mendengarkan dan banyak bertanya, tampaknya baru kali ini mereka mendengar kata-kata bijak yang seakan membuka wawasan yang baru, seperti ’lakukan pekerjaanmu sebaik-baiknya seperti untuk Allah’, ’saling mendahului memberi hormat kepada orang lain jika kamu ingin diperlakukan hal yang sama’.
Alhasil setelah kunjungan tersebut, beberapa minggu kemudian tepatnya awal Desember 2008 atau beberapa hari sebelum tulisan ini dibuat kami mendapat kabar bahwa para peserta studi banding tersebut melaporkan kepada pemerintah daerahnya, dan ternyata pemerintah daerah Sulawesi Selatan menjadi sangat tertarik mendengar laporannya dan rencananya mereka akan mengirimkan lagi delegasi tingkat tinggi yaitu para pimpinan daerah untuk melakukan kunjungan ke tempat instansi kami, karena mereka baru kali ini melihat ada suatu yang baru dan benar-benar berbeda sama sekali.
Dan instansi kami yang walaupun hanya juara kedua, sudah mencuat ke tingkat Pusat bahkan sampai ke kementerian. Kami diberitahukan bahwa pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menjadi tertarik untuk melakukan kunjungan ke instansi kami pada bulan Januari 2009.
Wowww.... ini suatu hal yang kami berdua tidak pernah mimpikan atau harapkan.... Dalam diskusi kami berdua, beliau sampai mengatakan pada saya ketika hendak memberitahukan kabar kunjungan tersebut ke saya, beliau sampai mengatakan tidak tahu untuk melihat hal ini sebagai kabar baik atau kabar ’buruk’ buat kami. Namun satu hal yang pasti yang kami sepakati dan buktikan bahwa Firman Tuhan itu ternyata adalah ’MADU’ bagi semua umat manusia tak terkecuali para birokrat, adalah ’TERANG’ yang menarik orang untuk melihatnya.Ketika kami mendengar bahwa para peserta studi banding mengatakan bahwa hal-hal ini belum pernah didengar oleh mereka, kami dalam hati dapat menjawabnya, ’MEMANG BETUL ANDA belum mendengar hal ini karena hanya ada di dalam Alkitab, satu-satunya buku yang belum Anda baca.....!!!’
Dan ternyata apa yang terjadi dengan instansi kami pun mulai mendapat perhatian dari Kepala Dinas dan Walikota kami. Beliau menjadi bagaikan ’tersentak’ bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi di tempat kami, dan kami mendengar bahwa beliau berdua berencana untuk menjadikan instansi kami sebagai contoh atau standar bagi 32 instansi pemerintah. Bahkan Walikota kami melaporkan hal ini kepada Menteri, wowwww.... kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi....
Sedemikian dahsyatnya firman Tuhan itu ketika diberitakan kepada banyak orang....
Kami percaya bahwa bila kami bisa melakukan hal yang sederhana ini, berarti Anda juga bisa....
Biarlah nama Tuhan yang dimuliakan....
Benar-benar jadilah 'TERANG' dan 'GARAM' di tempat kuliah, kantor atau di manapun Anda berada.... Jadilah PELAKU Firman Tuhan yang sejati... bukan PENDENGAR....
(Kesaksian dari sdr. Suryadi; keterangan foto : foto bersama dengan para peserta studi banding pemerintah daerah Sulawesi Selatan)