Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label komitmen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komitmen. Tampilkan semua postingan

Minggu, November 07, 2021

Membuang Kebiasaan Buruk - Mengatasi Kemalasan

 

Mazmur 128 : 2," Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu." 

Ayat ini berbicara tentang ketaatan dan kepatuhan dalam kehidupan kita. Ada 1 faktor yang mempengaruhi ketaatan dan kepatuhan seseorang, yaitu "kemalasan".

Kemalasan merupakan suatu penyakit masyarakat yang bisa menjangkiti siapa saja dan di mana saja.

Jika kita ingin hidup sukses, diberkati, ingin keadaan kita menjadi lebih baik, maka kita harus benar benar membuang kemalasan dalam kehidupan kita.

Tuhan selalu memberikan perhatian kepada kita selama 24 jam.

Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan yang dapat diambil dari Mazmur 128 : 2 :

1. Buka Amsal 11 : 25, Siapa memberi berkat, dberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." ayat ini menjelaskan, bagaimana kita memberi berkat, bagaimana kita menyalurkan yang kita miliki kepada orang lain. 

Berbagai macam tekanan kehidupan yang dialami setiap orang, dan selama kita memiliki suasana khati yang bersungguh-sungguh dalam kehidupan kita maka Tuhan akan selalu memberkati apa yang kita perlukan.

Pengkhotbah 3 : 2, "Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam." Sebab itu firman Tuhan menyatakan apapun yang kita terima setelah kita melakukan apa yang menjadi bagian kita selama kita tidak malas. Tidak menghadapi segala sesuatu dengan emosi, hati yang keras dan apalagi dengan kemalasan kita sendiri, maka kita tidak akan mendapatkan apa yang kita butuhkan.

Ingat!! Di luar sana masih banyak orang yang tidak bekerja, orang yang tidak mampu,  oleh karena kita haruslah kita bersyukur dengan apapun situasi kondisi dalam pekerjaan kita atau kehidupan kita.

Firman Tuhan ada mengatakan bahwa Hati yang Gembira adalah Obat !! Artinya kita harus tetap bersyukur apapun situasinya, Tuhan tetap memelihara kehidupan kita.

Amsal 15 : 13, "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat."

Amsal 17 : 22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."

2. Amsal 16 : 3, "Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencananya.

Bekerja dengan komitmen. Komitmen merupakan suatu hal yang diperlukan bagi orang yang bekerja. Orang yang dipercaya, diberi tanggungjawab harus memiliki komitmen untuk menuntaskan dan menyelesaikan pekerjaannya.

Orang yang berkomitmen dalam pekerjaannya akan melakukan hal yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena dipercaya oleh pimpinan di mana ia bekerja. Kedisiplinan pasti dimiliki oleh orang yang berkomitmen.

Komitmen dalam pelayanan, pelayan Tuhan yang berkomitmen akan melayani sepenuh hati dan bersungguh -sungguh dalam menjalankan pelayanannya, dan bersedia mengikut peraturan yang ada dalam pelayanan itu sendiri. Sebagaimana seorang hamba yang tunduk pada pimpinan, begitu pula dalam kehidupan pelayanan.

Orang yang berkomitmen pada Tuhan Yesus, akan mengambil resiko dan tanggungjawab yang ada.

3. Amsal 22 : 29, "Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina."

Kolose 3 : 17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Firman ini mengingatkan kepada kita, berkomitmen melakukan pekerjaan dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang baik, maka itu disebut excellent!!!

Tuhan telah memberikan contoh yang excellent bagi kita melalui karya dan pengorbananNya yang tidak setengah-setengah dari awal penciptaan, penebusan dan sampai akhir. Apapun yang Allah kerjakan, berikan pada kita pasti Tuhan memberikan sesuatu yang selalu yang terbaik!!

Motivasi, inovasi, gagasan, ide yang Tuhan telah berikan pada kita akan selalu menyertai kita dalam melakukan segala sesuatu pekerjaan yang harus kita lakukan.


Preacher : Pdt. Agus Octavianus

Written by : ssr









Selasa, Juni 09, 2020

Membangun Keluarga yang Kuat

Khotbah, Munggu 07 Juni 2020
Nats Firman : ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 )

"Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak  beriman. (1 Tim 5:8)

Dalam dunia modern seperti sekarang lebih banyak orang hidup berkeluarga mengabaikan prinsip kebenaran Firman Tuhan, sebagai pedoman hidup berkeluarga. Mereka cenderung lebih mengutamakan kemudahan dan kenikmatan hidup masing masing. Banyak dari mereka tidak memerlukan komitmen lagi, mereka sepakat untuk hidup bersama tanpa komitmen, hidup tanpa mengindahkan fungsi dan peran masing masing sesuai dengan tujuan keluarga.
Menurut Alkitab ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8  ) keluarga dibentuk atas inisiatif Allah untuk melaksanakan rencana dan tujuan Allah, Tuhan menciptakan keluarga sebagai pondasi kehidupan manusia. Allah menciptakan keluarga manusia untuk membangun Kerajaan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Gambar Allah tercermin dalam ciptaan-Nya yang unik yaitu pria dan wanita ( Kej 1 : 26 ). Pernikahan dan keluarga adalah gambar dari kasih dan kesetiaan perjanjian Allah ( Ef 5 : 32 ). Dan melalui berkat-berkatNya maka anak anak, umat Allah dapat memenuhi bumi dengan penyembahan dan kemuliaan Allah. ( Kej 1 : 28 )
Hari-hari ini keluarga telah diserang terus menerus oleh setan. Apapun yang Tuhan sukai, setan membenci. Apapun yang ingin Tuhan bangun, setan berusaha untuk menghancurkannya.
Kehidupan keluarga yang bertentangan dengan rancangan Allah akan mengalami konflik dalam keluarga yang berkepanjangan sehingga keluarganya tidak sejahtera. Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga kita dari tekanan ? Dan bagaimana kita dapat membangun unit keluarga yang kuat dan kokoh. 

Ada empat pondasi yang mutlak diperlukan : 
- Menjadi orang Kristen yang kuat ( dewasa.) 
- Mewujudkan pernikahan yang stabil  dan tangguh.
- Mrngupayakan relasi yang sehat antara anggota keluarga. 
- Membangun ikatan yang kokoh antara orang tua dan anak. 

Bagaimana mewujudkan keluarga yang kuat dan utuh saat ini ?

1 . Menjalin hubungan yang kuat dan penuh kasih
Hubungan yang penuh kasih antara anggota keluarga adalah pondasi bangunan keluarga yang penting. Dengan hubungan yang sehat dan berkomitmen, seluruh keluarga dilindungi dan diperkuat . Ketika tantangan keluarga muncul , keluarga yang kuat akan bekerja bersama untuk menanggung atau menyelesaikan masalah. Pondasi yang kuat adalah kasih. Dan Alkitab menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang tidak terpancing, tidak berpikir jahat, tidak iri, tetap bersukacita dalam kebenaran dan menanggung segala sesuatu ( 1 Kor 13 : 4,7 ). Agar dapat saling mengasihi maka suami, istri, orang tua harus bertumbuh menjadi orang Kristen yang dewasa
Keluarga yang penuh kasih berbagi dalam segala hal, termasuk mimpi, harapan, harta. Ingatan senyum,, cemberut, sukses dan gagal itu memberikan  perlindungan dari badai, keluarga berfungsi menjadi pelabuhan yang bersahabat ketika gelombang kehidupan menjadi terlalu liar
Sehingga tidak ada anggota keluarga ysng perlu merasa sendirian.

2 . Menjadi keluarga yang tangguh
Kita ingat kata kata yang abadi dari Wilson Churchil, ”Kita akan bergelut di pantai, kita akan bergelut di darat, kita akan bergelut di ladang dan di jalan-jalan, kita akan juga bergelut di bukit. Kedengarannya persis seperti liburan keluarga kami“. Keluarga yang penuh kasih dan punya komitmen menjadikan tangguh, dan keluarga yang tangguh akan bekerja bersama untuk” bangkit kembali” dari masalah yang mungkin dapat menghancurkan keluarga. Dan keluarga tersebut diilhami oleh uraian rasul Paulus tentang ketahanan orang Kristen abad pertama yang menghadapi krisis“ 
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit, kami habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4 : 8-9). Paulus dan orang-orang Kristen yang setia ini mengandalkan Allah untuk kekuatan dan bantuan demi menanggung cobaan.

3 . Kekuuatan berdasarkan keteladanan
Ikatan yang kuat di antara anggota keluarga dapat meningkatkan pengaruh keteladanan yang positif. Paulus memuji anggota keluarga Timotius atas teladan positif mereka” Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus iklas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu ( 2 Tim 1: 5 ). Alkitab juga  mencatat contoh-contoh ikatan kuat yang dapat dikembangkan.
Ambil contoh Ruth dan Naomi. Ruth menikahi putra Naomi tetapi kemudian dia meninggal. Dia memiliki kesempatan untuk kembali ke bangsanya sendiri dan mencari suami lain, tetapi sebaliknya Ruth memilih untuk tetap menjadi bagian dari warisan suaminya dengan tetap tinggal bersama ibu mertuanya Naomi. Ruth melihat sesuatu dalam diri Naomi dan Allah Naomi memancingnya untuk berkata, “Tetapi kata Ruth, "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana engkau pergi , ke situ juga aku pergi dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmullah Allahku, di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan."
Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut”( Rut 1: 16-17 ). Tuhan ingin dalam keluarga kita mengembangkan ikatan kesetiaan dan kasih keluarga yang kuat. Dia ingin kita berbagi mimpi, harapan, harta dan kenangan sebagai kelauarga di hadapan-Nya. Dia ingin kita membangun keluarga yang kuat dan beribadah serta menghormati Dia sebagai unit keluarga.
Dan sebagai suatu kesimpulan, untuk mewujudkan keluarga yang  kuat dan kokoh yang memenuhi kehendak dan rancangan Allah, diperlukan kedewasaan rohani. Karena hanya orang Kristen yang dewasa rohani yang sanggup mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh. Dan berdasarkan ketangguhan itulah kita dapat membangun relasi yang sehat antara anggota  keluarga sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis antara suami-istri, orang tua dan  anak . Itulah salah satu bentuk keluarga yang kokoh dan kuat. Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Minggu, Maret 01, 2020

Hidup yang Berkenan Kepada Allah

Dibalik sesuatu yang tampaknya buruk terjadi, Tuhan pasti menyediakan sesuatu yang terbaik buat kita.
Pagi ini kita baca Mazmur 37 : 23 - 28, " TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Sesuai Visi Misi Kita Tahun ini adalah : "Mempersiapkan Umat yang Berkenan Kepada Allah."
Ini bukan sekedar slogan tetapi kita mempersiapkan umat yang berkenan kepada Allah sebab Allah tidak melihat penampilan tapi Tuhan melihat hati.
fokus pada ayat 23, "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya;"

Karena ketika hidup kita berkenan kepada Tuhan maka ketika kitapun dalam keadaan jatuh namun tidak akan sampai tergeletak karena Tuhan menopang tangan kita! Tangan berbicara tentang kehidupan sehingga Tuhan menopang tangan kita.
Tuhan menopang kehidupan kita, sehingga apapun yang kita lakukan yang berkenan kepada Tuhan pasti akan berhasil.
Ayat 25, Daud berbicara ketika dia sudah tua, menyatakan kesaksiannya bahwa orang benar tidak pernah dilihatnya ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta. Semuanya itu karena Tuhan menyertai orang benar dan tidak pernah ditinggalkan Tuhan.

Pada ayat 26, sikap orang benar itu adalah memiliki belas kasihan  dan memjadi berkat, sesuai dengan motto kita, yaitu DIBERKATI untuk MEMBERKATI.
ayat 28, merupakan janji Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita dan hidup kita akan dipelihara oleh Tuhan bagaimanapun kita tidak akan dibiarkan menjadi yatim piatu karena Tuhan sendirilah yang menjadi penyerta dalam kehidupan kita.

Hal yang penting kita perhatikan :
1. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang itu artinya Tuhan akan menuntun langkah-langkah orang percaya. Ketika semua yang kita harapkan terjadi jangan sampai kita lupa dan meninggalkan Tuhan sebab tuntunan Tuhan mempimpin kita pada kehidupan dan damai sejahtera kita. Kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara yang dahsyat dan luar biasa.
Mazmur 23 : 1-7, "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
Kesaksian Daud ini adalah kesaksian yang luar biasa yang dapat kita nikmati sepanjang kehidupan kita.
2. Hal kedua pada ayat ke 27, menyatakan Daud mempunyai iman yang mantap. Di mana sewaktu Daud muda dia bertobat, sewaktu dia dewasa sampai tua pun dia tetap bertobat! Dia menyaksikan orang yang takut pada Tuhan, yang berharap pada Tuhan hidupnya selalu disertai Tuhan.
Masalah akan selalu ada dalam kehidupan orang percaya yang harus kita hadapi bukan lari dari padanya. Seperti Daud yang harus menghadapi Saul yang hendak membunuhnya berkali-kali, Daud tetap menghadapi masalah yang dihadapinya. Daud mengatakan masalah yang terberat dalam hidupnya bukan berasal dari luar melainkan dari dalam dirinya - dalam keluarganya. Dia sampai tidak dapat melakukan apa-apa, tampak sulit mengatasinya, namun dia tetap berserah pada pimpinan Tuhan. Bila pada saat ini ada di antara kita ada doa yang belum dijawab Tuhan bukan berarti kita gagal sebab Allah memiliki waktuNya untuk menjawab doa kita waktu yang tepat bagi kita untuk mendapatkan apa yang kita harapkan!

Tuhan mengajar kita untuk tetap setia di dalam baitNya. Menunggu waktu Tuhan mewujudkan pekerjaanNya atas gereja kita ini.

3. Hal ketiga, Daud seorang yang tulus dan setia. Seringkali orang yang tulus dan setia menjadi tertawaan orang banyak, padahal dunia menawarkan hal-hal yang kedagingan. Dengan hidup di jalan Tuhan yang kita tidak mengerti dengan sikap kita yang tulus dan setia, Allah sudah mengerti apa yang kita alami atau rasakan. Dengan iman yang mantap seperti Daud, masalah boleh terjadi tapi Tuhan akan memberikan kemenangan buat kita.

Daud yang memiliki hati yang tulus dan setia, maka Tuhan akan memperhitungkan setiap kita yang tulus dan setia apapun permasalahan / pergumulan yang sedang kita hadapi saat ini pun, Tuhan akan menyertai dan memberkati kita. Dan semuanya keberadaan kita karena tuntunan Tuhan.
Tanpa tuntunan Tuhan kita tidak dapat melihat kuasa Tuhan dinyatakan di tempat ini.
Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati. Iman melihat sebelum ada hasil namun percaya pada akhirnya.
Ketika Yesus datang yang kedua kali ketika nama kita dipanggil, nama kita ada.
Bukan orang yang berseru-seru nama Yesus yang dipanggil Tuhan melainkan orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dipanggil Tuhan.

Supaya ending hidup kita tetap berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan memberkati!!




Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr

Minggu, Juni 02, 2019

Pembaharuan Janji Iman Misi

Di awal cinta mula-mula kita begitu giat melakukan misi sebagai orang percaya. Seiring dengan waktu kesibukan demi kesibukan membebani kita sehingga kita menjadi lupa dengan misi kita sebagai orang percaya.
Gereja ada untuk misi dan gereja ada karena misi - ini yang menjadi pernyataan iman!
Masalah : kepercayaan lain lebih aktif dan agresif.
Ketika kita lupa dengan misi, maka gereja menjadi lemah dan banyak kantong-kantong wilayah Kristen menjadi banyak yang meninggalkan kekristenannya.

Apa itu MISI ?
Seperti film Mission Impossible, ataupun film Rambo, jadi menggambarkan tugas yang harus dikerjakan dan harus diselesaikan!

Lalu apa yang menjadi misi gereja yang merupakan Misi Allah!!
Menghadirkan kerajaan ataupun Pemerintahan Allah di duni ini. Caranya dengan menjadikan segala bangsa murid Tuhan DENGAN memberitakan Injil Kerajaan dalam Kuasa Roh Kudus.

Bagaimana kita bisa melakukan atau menggenapkan misi Allah di muka bumi?
3D =
1. DAYA
Tuhan membutuhkan orang yang mau diutus -  BERSERU - PERCAYA - MENDENGAR - MEMBERITAKAN - DIUTUS
Roma 10 : 13 - 15,
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Pendeta Henry Varley, yang menantang Moody dengan perkataan : "Dunia ini belum melihat tindakan yang dapat Tuhan lakukan melalui seorang pria yang sepenuhanya mengikuti kepadaNya."
Kebangunan rohani ke-3

Yesaya 6 : 8, "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

William Carey (1761-1834), seorang tukang sepatu yang menjadi misionari Inggris ke India yang pada akhirnya disebut sebagai Bapak Gerakan Misi Modern.

David Livingstone (1813 - 1873), Menjadi misionaris Inggris ke Afrika, di mana hampir terjadi perang antara Inggris - Afrika ketika David Livingstone meninggal dan jenazahnya hendak dibawa ke Inggris, namun orang Afrika menolak jenazahnya dibawa ke Inggris dengan di bawah todongan senjata. dan pada akhirnya jantung David Livingstone diambil dan dikuburkan di Afrika karena David Livingstone punya hati bagi Afrika.

Nommensen, Ingwer Ludwig (1834 - 1918), Misionaris perintis dari Denmark di kalangan suku Batak di Sumatera. Dan menjadi Rasulnya orang Batak, sehingga terbentuk HKBP terbesar di Asia Tenggara.

Di mana ada orang di situ kita melakukan misi!!


2. DOA
Bayangkan apa dampak yang dihasilkan jika ratusan - ribuan orang percaya berdoa dengan setia??
Kisah tentang James O, Fraser, Misionaris Inggris di suku Lisu - Tiongkok. Yang adalah utusan China Inland Mission (sekarang OMF) yang melayani suku Lisu. Memberitakan Kristus selama beberapa tahun tanpa hasil. Dia sendiri diserang depresi berat dan keputusasaan yang hampir menghentikan tugasnya. Karena dia diserang oleh kuasa-kuasa kegelapan, ia sampai pada titik memohon kepada Tuhan agar mencabut nyawanya karena kekalahannya dalam pelayanan. Singkat cerita dengan kuasa doa dia mengalahkan kuasa kegelapan dan memenangkan ratusan keluarga dan pada akhirnya menjadi gerakan yang menjangkau ribuan orang Suku Lisu. Jadi intinya dengan doa membuat perbedaan dan memberi dukungan kepada para misionaris dalam melakukan tugas pelayanannya.

Rasul Paulus adalah seorang misionaris dan juga seorang pendoa, meminta orang-orang percaya juga berdoa bagi dirinya.
Apa yang perlu didoakan? kaya?
a. Pintu terbuka (Kolose 4 : 2-3)
b. Keberanian untuk bersaksi (Efesus 6 : 15)
c. Perlindungan (2 Tesalonika 3 : 2)

3. DANA
Apakah Misionaris tidak perlu dana?/
I Korintus 9 : 1-7,
"Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.
Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.
Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?
Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?
Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan?
Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu."

Dengan persembahan dukungan misionaris dari para jemaat gereja sangatlah diperlukan supaya para misionaris ini lebih fokus untuk menuntaskan misi pelayanannya.

Bagaimana cara misionaris mendapatkan uang?
a. Iman kepada Tuhan
George Mueller hanya mengandalkan doa
D.L Moody mengandalkan doa, informasi dan usaha pengumpulan dana
Hudson Taylor mengandalkan doa dan informasi, namun tanpa usaha pengumpulan dana.
Dan Tuhan bekerja apa apapun usaha yang dilakukan para misionaris ini selama mereka memiliki iman kepada Tuhan dan mengandalkan doa.

b. Dukungan Gereja pengutus
c. Orang-orang percaya lain








Preacher : Pdt. Clay, S.E, S.Th
Written : ssr




Minggu, Maret 18, 2018

Sebab Terjadinya Perpecahan di dalam Jemaat

I Korintus 3 : 1-9, tentang sebab terjadinya perpecahan di dalam jemaat, yang saling mengklaim aliran Apolos dengan pengikut Petrus dan lainnya.

    Belum lama ini kita menyaksikan perpecahan-perpecahan di dalam kelompok masyarakat yang terjadi dalam pilkada DKI lalu.

    Demikian juga terjadi di dalam pertemuan-pertemuan gerejawi yang diadakan, bukan situasi yang sejahtera dan sukacita yang dirasakan melainkan saling menjelekkan, menjatuhkan satu sama lain demi kepentingan kelompok/ golongan masing-masing, apalagi menjelang pemilihan Ketua Sinode misalnya.

    Satu sama lain bukannya saling mengasihi ataupun menopang, supaya Pemberitaan sukacita Injil juga dirasakan di pertemuan organisasi sekalipun.

    Hal Pertama, perselisihan dalam jemaat terjadi karena ego masing-masing jemaat/ memaksakan kehendak. Percekcokan, pertikaian, pertengkaran memang lazim terjadi di kehidupan berjemaat, namun Rasul Paulus membahas hal tersebut, semuanya terjadi karena kita masih bayi (I Kor. 3 : 1-2) karena belum bisa menerima dan melakukan firman Tuhan seutuhnya, karena kita masih memilih-milih ayat firman mana yang cocok dengan saya dan saya tidak mau menerima firman yang tidak cocok dengan saya.

    Bayi dalam Kristus yang belum dewasa rohani, sehingga percekcokan/pertikaian akan selalu terjadi di dalam kehidupan keseharian kita.

    Kalau kita menjadi orang Kristen yang hanya mengharapkan berkat Tuhan tetapi tidak mau berkomitmen dan berkata pada Tuhan, "aku mau melakukan seluruh perintahMu!", betapa munafiknya kita.

    Di balik janji Tuhan, ada suatu perintah di mana kita harus mengalami kelahiran baru, ciptaan baru, terjadi perubahan konsep hidup kita, pola pikir kita sesuai dengan firman Tuhan, sudah hal tersebut terjadi dalam diri kita??

    Mari kita baca Matius 26 : 39, doa Tuhan Yesus saat menjelang ditangkap untuk masa penganiayaan, di mana Tuhan Yesus merasa takut dan memohon kepada Bapa jikalau mungkin cawan penderitaan yang harus dihadapiNya berlalu, namun pada akhirnya Kehendak Bapalah yang boleh terjadi, bukan kehendak Yesus.

    Seringkali kita sebagai orang percaya mengalami kegagalan karena masih dikuasai oleh ego nya kita, ikut Kristus, tanggalkan semua ego kita, supaya kita mengalami Kristus, mengalami perubahan, pembaharuan budi dan pola pikir di dalam Tuhan.

    Apa jawaban kita saat ditanya mengapa kita menjadi orang Kristen?? Pernahkah kita mengatakan bahwa' "saya menjadi orang Kristen karena hendak menjadikan misi Kristus, di mana setiap orang dapat mengetahui bahwa keselamatan ada di dalam Kristus." bahwa kita menjadi saksi-saksi Kristus, meninggalkan ego kita dan melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan.

    Mari kita mulai belajar untuk memulai hal sederhana seperti tidak terlambat datang ibadah, mulai dari seluruh jemaat maupun majelis sekalipun.

    Aku mau mencari hadirat Allah bukan kekayaan dunia, sebab kekayaan dunia untuk kita terima... sebab barangsiapa yang sungguh-sungguh mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya maka segala sesuatu akan diberikan pada kita (Matius 6 : 33)

    Hal kedua, perpecahan terjadi karena umat Tuhan berkelompok-kelompok. Kita dapat perhatikan saat setelah ibadah selesai, kita dapat melihat bahwa tiap minggu jemaat akan berkumpul ngobrol dengan kelompoknya yang sama, jarang sekali yang mengajak ngobrol jemaat yang baru datang misalnya atau kepada semua orang. Jangan kita menghakimi orang lain karena penderitaannya melainkan kita berusaha meringankan penderitaannya, karena saudara kita tersebut merupakan bagian dari anggota tubuh Kristus. (Baca Efesus 5 : 22 - 33, Tubuh Kristus digambarkan sebagai hidup suami isteri).

    Jangan kita membuat kelompok ini kelompok itu yang menimbulkan ekslusivisme, seperti doa Tuhan Yesus bagi kita untuk tetap satu (Yohanes 17 : 21).

    Kembali pada kebenaran firman Tuhan dimanapun kita berada, dalam berjemaat, berkeluarga, bermasyarakat, kita merupakan bagian dari Tubuh Kristus, mengalami kelahiran baru dan perubahan konsep hidup dan pola pikir seturut kebenaran firman Allah, maka gereja kalau sungguh mau tumbuh maka harus ada kerukunan, persekutuan yang erat, satu diberkati yang lain merasakan sukacita, satu yang jatuh yang lain merasakan sakit. Mari kita jadi satu tubuh Kristus dan tidak lagi memaksakan kehendak kita.


Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Jumat, Mei 18, 2012

It's Your Own Decision !


Pagi ini sehari sebelum artikel ini diposting, merupakan hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, penulis bersama keluarga mengikuti ibadah pagi di Jakarta. Saat ibadah dimulai sampai beberapa lagu pujian pembukaan, penulis merasakan perasaan berat, tidak semangat, bahkan sampai berpikiran bahwa lagu-lagu yang dinyanyikan Song Leader tampak tidak bersemangat. Namun di sisi lain, penulis memperhatikan banyak jemaat di sekeliling tampak bersukacita, menari, memuji Tuhan dengan sepenuh hati.
Lalu dimanakah kesalahannya? Apayang menyebabkan penulis merasa sangat berat??
Apakah penulis tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum pergi menuju gereja utk ibadah? Ataukah penulis sedang memiliki beban pikiran? Kayaknya tidak. Ataukah jemaat-jemaat yang tampaknya memuji Tuhan dengan penuh sukacita itu sebenarnya sedang berpura-pura menggunakan ‘topeng’ ekspresi/ pribadi malaikat di gereja?

Setelah beberapa waktu kemudian, penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Sebenarnya dari situasi yang penulis alami, semuanya kembali kepada diri kita sendiri, menjadi keputusan pribadi kita - apakah kita akan tetap berdiam dalam situasi yang melemahkan dan mematahkan semangat kita? Atau kita berkeputusan untuk melakukan tindakan, menggerakkan langkah kita untuk berjalan keluar dari situasi tersebut.
Sebab ada firman Tuhan yang berkata pada kitab Amsal  17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”

Ya, Sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan OBAT YANG MANJUR, dan Obat itu sudah ada di dalam diri kita masing-masing. Segala sesuatu dalam kehidupan ini tergantung dari diri kita sendiri, lebih tepat diistilahkan sebagai SIKAP HATI, apakah kita mau tetap mengasihani diri kita, atau bertindak untuk bangkit dan membangun diri kita.
Tuhan adalah setia dan selalu menanti kita, DIA sabar menanti kita, kapan kita mau taat dan berjalan menurut kehendakNya. Kapan kita mau bangkit keluar dari luka batin, kepahitan kita, kekecewaan kita, untuk 'berjalan' menuju pribadi Tuhan Yesus yang mampu menyembuhkan segala luka hati dan menghibur kita yang kecewa.
Ya, semuanya tegantung pada keputusan kita sendiri.
Kita mau sukses?! Maka kita harus mau belajar, bekerja keras dan fokus pada tujuan kita.
Kita mau bahagia dan penuh sukacita?! Ubahlah cara kita memandang / mindset kita, bukan lingkungan yang harus berubah supaya kita bahagia, namun kitalah yang harus berubah untuk melihat segala sesuatunya secara sederhana. Tuhan sudah menciptakan dan menyediakan semua keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya.
Sekali lagi, 'IT'S YOUR OWN DECISION!'                                                                               (ssr2012)