Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan

Senin, Juni 22, 2020

Dampak dan Pengaruh Keluarga yang Kuat


"Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di Sorga. Sebab di mana  ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ ( Matius 18 : 19-20 )
Tantangan  yang  dihadapi oleh keluarga saat ini semakin berat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bila tidak disikapi dengan baik, bukan membangun komunikasi yang lebih baik, tetapi justru menjauhkan dan menghancurkan komunikasi dalam keluarga. Keluarga yang lemah akan digilas oleh bebagai tantangan yang menarik, tetapi keluarga yang kuat akan punya dampak dan pengaruh yang besar, bukan hanya bagi keluarga itu sendiri, tetapi berpengaruh bagi komunitasnya. Bagaimana agar kita menjadi keluarga yang bisa berdampak bagi komunitas yang lain..
1. Keluarga yang sehati

“Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di Sorga. Sebab di mana  ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ ( Matius 18 : 19-20 ) 

Mengapa keluaga yang kuat bisa sehati ? Karena setiap pasangan suami-istri sebagai inti keluarga memang berbeda. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, baik sifat karakter, cara berpikir, hobi, kebiasaan-kebiasaan, itulah keluarga, asam di gunung garam di laut, bertemu dalam satu belanga itulah sayur asem yang diibaratkan sebagai suatu keluaga. Bila perbedaan dipertentangkan mustahil mereka dapat menjadi sehati. Tetapi keluarga yang kuat dapat menerima dan mensinergikan perbedaan tersebut, sehingga mereka dapat sehati. Sehati bukan berarti harus menjadi sama, tetapi sehati dapat menerima semua perbedaan termasuk kekurangan dan kelebihan pasangan kita sebagai satu kekuatan. Setiap anak-anak kita juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Namun bila orang tua sehati, maka sangat mudah bagi anak untuk sehati dan rukun dengan saudaranya, juga dengan orang tuanya, karena anak melihat contoh orang tuanya yang sehati. Bila keluarga sehati, maka doa-doa kita dijawab oleh Bapa di Sorga.

2 . Keluarga yang dapat saling mengampuni 

“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di  Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu yang di Sorga, juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”  (Matius 6 : 12, 14-15 ) 

Seiring dengan berjalannnya waktu dalam mengarungi kehidupan pernikahan, ada kalanya kita kecewa, sakit hati bahkan terluka, bisa saja terjadi. Bapak-Ibu pribadi  yang  paling  berpotensi melukai hati kita adalah orang yang paling kita cintai, berarti  dalam  keluarga  yaitu suami-istri dan anak.  Mengapa demikian ? 
Karena mereka tinggal  bersama. Bilamana beberapa  pribadi tinggal bersama dalam jangka waktu yang lama, perbedaan pendapat, mis-komunikasi, kesukaan yang berbeda, bahkan visi yang berbeda, hal – hal itulah yang dapat memicu konflik. Tetapi keluarga yang kuat, mereka akan dapat saling mengampuni, menerima setiap anggota keluarga dengan kelebihan dan kekurangannya. Keluarga  yang  kuat selalu menerapkan Firman Tuhan dalam Efesus 4 : 26 yang mengatakan:” Apabila  kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu “ keluarga yang kuat bilamana ada salah paham, sakit hati, konflik,dll, mereka segera dengan secepat mungkin membereskannya. Pribadi yang dapat mengampuni adalah pribadi yang kuat, dan pribadi yang tidak dapat mengampuni adalah pribadi yang lemah.     



3 . Keluarga yang siap menghadapi Badai

Keluarga yang harmonis, bahagia dan yang kuat bukan berarti bebas tanpa masalah, tantangan tetap ada, tetapi atas anugrah Tuhan, mereka dapat mengatasi setiap masalah, bahkan badai sebesar apapun mereka dapat keluar sebagai pemenang, Bahkan lebih dari pemenang. Badai yang melanda keluarga hari-hari terakhir ini ialah spirit dunia. Dunia dewasa ini mengukur kesuksesan, selalu diukur dengan materi yang dimiliki. Semakin  banyak materi yang dimiliki,dianggap semakin sukses, tanpa mempermasalahkan dari mana asalnya. Namun Alkitab menjelaskan kesuksesan adalah bila kita mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan ini. Sama seperti Nuh ( Kej 6 : 22 ) dan Adam ( Kej 12 : 4 ). Mereka sukses di hadapan Tuhan, karena mereka melakukan kehendak Tuhan. Badai social media, hedonism dan LGBT, saat ini sedang melanda kehidupan manusia, tetapi keluarga yang kuat akan siap menghadapi badai, dengan menggunakan sosmed untuk membangun komunikasi yang benar. Keluarga yang kuat walaupun diberkati secara materi, mereka masih terbeban  menggunakannya untuk kemuliaan  Tuhan, bukan hanya untuk kesenangan pribadi. Menghormati dan menghargai kedaulatan Sang Pencipta merupakan hal yang sangat penting bagi setiap keluarga.

4 . Keluarga yang menggenapi rencana Allah.  

Keluarga, Allah ciptakan sebagai mitra kerjanya untuk beranak cucu, memenuhi bumi dan menaklukkan dan menguasainya ( Kej 1: 28, 2: 15 ) Berarti setiap keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah disiapkan oleh Allah. Tugas ini merupakan mandat sebagai hak istimewa yang Allah berikan pada manusia. Karena itu setiap keluarga yang kuat menyadari fungsinya dan menjalankannya, sehingga dunia melihat melalui keluarga, ada satu hubungan indah seperti hubungan Kristus dengan jemaatNya melalui setiap keluarga ( Ef 5 : 32 ). Nuh ( Kej 6 : 9-21 ) Adam ( Kej 12 : 1-9 ) Petrus ( Luk 5 : 1-11 ) adalah contoh keluarga yang kuat dan menggenapi rencana Allah melalui keluarga mereka. Puji Tuhan sebagai kesimpulan ada 4 hal dampak dan pengaruh keluarga yang kuat!
1. Keluarga yang sehati. 
2. Keluarga yang siap mengampuni. 
3. Keluarga yang siap menghadapi badai 
4. Keluarga yang menggenapi rencana Allah..Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus 

Senin, Juni 15, 2020

Ciri-ciri Keluarga yang kuat


Bacaan Firman : Yosua 24 : 15, Matius 19 : 5 – 6, Roma 12 : 10, Efesus 4 : 32, Kolose 4: 6
"Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia " (Matius 19 : 5 – 6 )
Banyak orang tidak menyadari bahwa yang paling penting dalam hidup ini adalah hubungan. Orang boleh saja kaya raya mempunyai harta yang bergelimang melimpah, orang boleh saja mempunyai jabatan yang tinggi, namun jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain khususnya hubungan di dalam keluarganya, maka orang tersebut tidak akan pernah merasakan apa arti sebuah kebahagiaan.
Jika kita memiliki keluarga yang kuat, maka keluarga akan memberikan kita sukacita terbesar dalam hidup. Keluarga yang kuat tidak otomatis terjadi dengan sendirinya, namun diperlukan upaya yang terbaik untuk mewujudkannya itulah proses. Kita biasanya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik dalam pekerjaan kita, tetapi apakah kita mempunyai daya juang yang tinggi untuk membangun keluarga yang kuat. Dan berikut adalah cirri-ciri keluarga yang kuat :
1 . Keluarga yang mengasihi Tuhan Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan ( Yos 24 : 15 ) “ Keluarga yang kuat selalu menempatkan Tuhan di tempat yang utama dan pertama. Tuhan adalah satu-satunya dasar yang bisa menjamin hidup kita , rumah kita, pernikahan kita dan keluarga kita terhadap gelombang pasang yang tidak terelakan.  Kita perlu selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menun jang  keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan kita dengan Sang Pencipta akan membentuk  kepribadian kita sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Sebab kondisi rohani yang baik akan memampukan anggota keluarga untuk menjalani kehidupan yang membawa berkat. Teruslah berdoa, renungkanlah firman Tuhan, pergilah ke gereja, tetaplah melayani dan izinkan Roh Kudus berbicara dan memimpin kita, karena semua itu akan membangun keluarga yang kuat.
2 . Keluarga yang saling mengasihi “ Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni , sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu “ ( Ef 4 : 32 ) Kasih selalu memberi  energi  positif yang dahsyat dalam hidup keluarga. Dengan saling mengasihi akan menyempurnakan kehrmonisan dan kebahagiaan masing-masing anggota keluarga. Keluarga yang kuat tidak mungkin terwujud jika tidak ada kasih.  Pada dasarnya semua manusia membutuhkan penerimaan, penghargaan dan kasih yang tidak bersyarat. Jika hubungan tanpa kasih itu disebut “memanfaatkan”. Kasih bukan untuk dipendam, tetapi diekspresikan . Dan untuk mengekspresikan kasih tersebut, perlu memahami bahasa kasih dari anggota keluarga kita. Apa bahasa kasih itu, Kata-kata yang menguatkan. Waktu berkualitas, Pemberian Hadiah, tindakan melayani, atau sentuhan fisik. Keluarga yang kuat dibangun di atas ikatan kasih yang kuat di antara anggota keluarganya.
3 . Keluarga yang saling berkomunikasi  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, sebagaimana kamu harus member jawab kepada setiap orang “ ( Kolose 4 : 6 ) Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan keluarga. Keluarga yang kuat selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan keputusan penting . Kesatuan dibangun lewat kasih yang dinyatakan dalam komunikasi yang positif dan waktu bersama, karena komunikasi yang tidak lancar sering kali menimbulkan prasangka dan kecurigaan yang berlebihan, sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis. Kita perlu meneguhkan kasih kita dengan mengungkapkan gagasan, pendapat maupun perasaan. Pasangan dan anak kita perlu mnedengar , “Aku mengasihimu”Komunikasi yang konstruktif akan membentuk keluarga yang kuat.
4 . Keluarga yang saling menghormati “ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului  dalam memberi hormat” ( Roma 12 : 10 ). Memberi hormat bukan karena budaya tertentu, namun karena pemahaman yang benar tentang pribadi orang lain menurut kaca mata Tuhan Penciptanya. Kita menghormati anggota keluarga kita karena mereka adalah pribadi-pribadi yang berharga dan mulia di mata Tuhan. Peran keluarga dalam menciptakan budaya saling menghormati ini sangat penting, mengingat keluarga adalah tempat pertama di mana setiap pribadi di dalamnya akan terbentuk. Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, begitu pun diri kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah menghormati anggota keluarga lainnya, sama seperti anda ingin dihormati oleh mereka. Tunjukkanlah rasa hormat dengan menghargai hak anggota keluarga, saling bertegur sapa, menjadi pendengar yang baik dan menghargai privasi anggota keluarga. Dengan kita menhormati orang tua, pasangan, dan anak-anak, kita sedang membangun keluarga yang kuat.
5 . Keluarga yang saling memegang konmitmen. Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia  (Matius 19 : 5 – 6 ). Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga, masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mem pertahankan dan memelihara pernikahan . Inilah ”komitmen” Keluarga yang kuat dibangun atas dasar komitmen yang kuat. Keluarga yang kuat tidak terlepas dari berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain . Mereka juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak mendapat pekerjaan yang baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak dan orang tua terkadang bersebrangan pendapat, berbantah-bantahan dan adu mulut. Landasan agar pernikahan tetap langgeng, kita harus memahami bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian ( Covenant ) olehnya kita harus tetap komitmen.
Kita harus ingat, bahwa Iblis akan selalu berusaha memecah-belah untuk menghancurkan keluarga. Tapi, komitmen membuat mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi tidak menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati pasangannya. Sebab mereka mempunyai dedikasi yang tidak tergoyahkan terhadap satu sama lain-suatu konmitmen untuk tetap bersama-baik dalam suka maupun duka. “ Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus seperti apa yang kita harapkan, tetapi kalau tetap ada komitmen itulah yang akan menolong untuk tetap maju terus walaupun melalui masa-masa sulit, kita akan tetap menjadi pasangan yang solid, itulah salah satu ciri keluarga yang kuat. Tuhan Yesus Memberkati. 
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Minggu, Juni 23, 2019

Mujizat Tuhan!!

Pagi ini akan dibahas mujizat yang dialami saat ini. Allah banyak mengadakan mujizat bagi umatNya.
Mari kita baca Injil Markus 10 : 46-52, tentang Bartimeus orang buta yang tidak menyerah memanggil Tuhan. Bartimeus yang mengalami kebutaan sejak kecil, bagi yang pernah mengalami mati listrik tengah malam pasti dapat memahami sedemikian tidak menyenangkannya kondisi kita tidak dapat melihat sama sekali sekeliling kita, hidup dalam kegelapan pekat seperti yang dialami Bartimeus sejak kecil, 24 jam sehari - 7 hari seminggu, puluhan tahun.
Iman Bartimeus yang sedemikian besar dengan iman ia terus menerus memanggil Tuhan Yesus untuk memanggilnya, walau ditegur dengan banyak orang di sekitarnya karena berisik.
Akhirnya Bartimeus disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus merespon panggilan Bartimeus karena panggilan imannya yang teguh bahwa dengan memanggil Tuhan ia akan memperoleh kesembuhan.

3 perkara yang menyebabkan bagaimana kuasa mujizat Allah terjadi dari peristiwa Bartimeus. Kesembuhan yang sungguh-sungguh berasal dari Allah, yaitu:
1. Beriman. Bartimeus memiliki iman bahwa dengan jamahan Tuhan Yesus, ia akan disembuhkan dari butanya. Dengan imannya ia terus menerus berseru-seru kepada Tuhan. Baiklah kita orang percaya datang kepada Tuhan untuk meminta padaNya kesembuhan. Ciri-ciri orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan yaitu ia berusaha mengenal Yesus, memiliki keinginan untuk memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Kerinduan setiap saat untuk bersekutu dengan Allah. Menjadi orang Kristen ada tuntutan untuk bagaimana kita mengenal Dia secara pribadi, melalui persekutuan-persekutuan seperti ibadah, doa kelompok/pribadi, merenungkan firman Allah - membaca buku-buku rohani dan lain sebagainya.
Adalah suatu omong kosong jika dikatakan kita mengenal Tuhan namun tidak ada tindakan untuk berusaha mengenal Tuhan terus menerus.
Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan pasti kita akan merasakan aliran kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita setiap saat.

Sejauh mana kita mau terlibat dalam pelayanan dan sejauh mana kita melakukan pekerjaan Tuhan, maupun sejauh mana kita menjangkau jiwa-jiwa seperti yang Tuhan perintahkan!?

Firman Tuhan (Matius 22 : 14) mengatakan banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih, sedikit yang merespon panggilan Tuhan, ayo..... mari kita sungguh-sungguh merespon panggilan Tuhan atas hidup kita, merespon panggilan Tuhan dengan kita terus bergerak ke arahNya terus berusaha mengenal Tuhan lebih lagi.

2. Harus ada tekad dan usaha dalam mencari Tuhan sebab Iblis tidak pernah senang melihat orang percaya terus mencari Tuhan dan setia, Iblis akan berusaha untuk menjauhkan kita dari Tuhan.
Berapa banyak masalah, sakit penyakit yang kita alami, pergumulan demi pergumulan yang silih berganti dalam kehidupan kita? Dan ditawarkan ada solusi cepat ke ahli paranormal atau pengobatan alternatif terus menerus dan tidak sedikit dari anak-anak Tuhan yang menjadi goyah dan melangkah konsultasi ke paranormal atau pengobatan alternatif.
Tuhan Yesus sanggup menolong kita, jangan kandas di tengah jalan pengharapan dan doa iman percaya kita sampai Tuhan Yesus merespon doa dan iman percaya kita.
Orang yang sungguh-sungguh mengasihi Allah dituntut untuk membuktikan pengorbanan waktunya, pengorbanan tenaganya, pikiran, talentanya bagi Tuhan.
Berapa banyak orang Kristen yang mencari kenyamanan/ kemudahan untuk datang mencari Tuhan, untuk datang beribadah kepada Tuhan? Mencari gereja yang punya gedung mewah berAC? Suara tim Praise & Worship yang seolah suaranya naik ke sorga? Ibadah yang heboh seperti konser? Apakah kita hanya untuk menyenangkan diri sendiri atau menyenangkan hati Allah?

3. Bartimeus melepas jubahnya yang melambangkan "pekerjaannya" - menanggalkan pola hidup / tradisi dunia ini!!  Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. Kerinduan Tuhan secara pribadi berjumpa dengan Tuhan, kita perlu menyangkal diri kita, menyangkal keberadaan kita, hanya Kristus lah prioritas nomor 1 dalam hidup kita!!
Kita mau menjadi manusia-manusia rohani yang selalu bersekutu dengan Allah, membaca dan merenungkan firman Tuhan dan mencari jiwa-jiwa untuk diselamatkan dan dibawa kepada Allah.
Bartimeus menunjukkan usahanya - imannya untuk mewujudkan imannya kepada Tuhan untuk beroleh mujizat kesembuhan bagi kebutaannya sejak kecil yang dialaminya.


Yesus selalu siap menyambut umatNya yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh!!



Preacher : Pdr. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Minggu, Juni 09, 2019

Transformasi Roh Kudus bagi Orang Percaya

Beberapa hari yang lalu kita memperingati hari Kenaikan Tuhan Yesus, dan tercatat dalam kitab
Kisah 1 : 8, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Dengan kita dalam menerima kuasa dari Roh Kudus yang turun atas kita maka kita murid-murid Tuhan untuk memampukan kita melayani dan menjadi saksi Tuhan."


    Kalau gereja tidak berjalan dalam Tuhan, tidak mengalami mujizat Tuhan, jemaat yang tidak mengalami pemulihan, maka gereja itu akan menjadi bosan dan dingin. Kalau kita hanya memperhatikan karunia dan berkat saja, Roh Kudus akan menghantam kita dari dalam, mengubah kepribadian - merubah hidup kita sebagai orang Kristen, sehingga kita menjadi orang Kristen yang seimbang, antara perubahan hidup dan karakter kita serta karunia yang diberikan oleh Roh Kudus. Keduanya harus menjadi seimbang, tidak berat hanya pada salah satu sisi.

Banyak gereja yang hanya berbicara karunia saja, ada yang hanya berbicara perubahan karakter, namun harus ada perubahan transformasi dari hasil Pentakosta yaitu mengalami perubahan, perubahan hidup, karakter dan menerima karunia dari Roh Kudus.

Pada Kisah Para Rasul 2 : 4, perubahan yang dialami murid Tuhan yaitu kepenuhan Roh Kudus. Tuhan Yesus mengajarkan tentang Kedatangan Kerajaan Allah. Sehingga kita sebagai anak-anak Tuhan harus mengalami kepenuhan Roh Kudus. Tidak jarang kita berpikiran sempit hanya mengejar karunia-karunia yang spektakuler, padahal banyak karunia-karunia sederhana yang diberikan Roh  Kudus untuk mendukung pelayanan dan pekerjaan Tuhan, ini yang mempersempit pola pikir kita, marilah kita berjalan dengan karunia masing-masing yang diberikan oleh Roh Kudus, menjadi sosok yang cepat respon dalam menolong orang yang dalam kesulitan, cepat membesuk jemaat yang sakit, dan lain sebagainya. Bukan fokus pada karunia yang spektakuler seperti karunia bernubuat, dan lainnya.
Roh Kudus yang ada di dalam kita merubah kita.

Kisah 2 : 6-8, "Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita."

    Ketika Roh Kudus turun atas kita, membuat komunikasi kita dengan orang lain menjadi nyambung.
Kita harus ingat beberapa ribu tahun ketika pembangunan menara Babel, Tuhan membuat komunikasi semua orang menjadi tidak nyambung. Dengan Pentakosta, Tuhan membuat komunikasi dengan semua orang menjadi nyambung kembali, akibat pekerjaan Roh Kudus men-transformasi yang luar biasa bagi semua orang.

    Dengan Roh Kudus turun atas kita, kita akan dimampukan berkomunikasi dengan semua orang. Mungkin kita kesal dengan orang lain, Roh Kudus di dalam kita juga akan terus menggedor hati kita untuk mengampuni ... kasihi dia .... ampuni dia... kasihi dia ..... ampuni dia....  kasihi dia ..... pada firman yang lalu kita belajar untuk melihat semua orang itu berharga di mata Tuhan.
Padahal tidak jarang kita meminta berkali-kali belas kasihan Tuhan atas kita, atas dosa-dosa yang kita perbuat, atas masalah ekonomi, kebutuhan dan keperluan kita tiap hari, mengapa kita menjadi begitu dingin dan kejam  - marah dan benci kepada sesama kita!!?

    Kita sudah mendapat pengampunan dari Tuhan, belas kasihan dari Tuhan atas kita, merupakan suatu sukacita dan rasa syukur yang tiada habisnya dalam kehidupan kita.
Kalau kita bernubuat, kalau kita menyembuhkan orang, janganlah menjadi sombong atau merasa pandai .... semua itu terjadi karena pekerjaan Roh Kudus melalui kita.
Jangan lupa .... perpecahan gereja lebih sering terjadi pada denominasi Pentakosta, padahal kita mengaku kita kepenuhan Roh Kudus, berbeda dengan denominasi gereja tradisional, mengapa?? Padahal Roh Kudus membuat komunikasi umat Tuhan menjadi nyambung. Namun yang menjadi penghalang adalah cara pandang, pola pikir, perbedaan usia, dan tidak mengutamakan Roh Kudus lagilah yang menyebabkan terjadinya perpecahan.

    Ketika kita melihat semua orang berharga di mata Tuhan, maka gereja akan menjadi keluarga Tuhan yang harmonis, inilah yang harus kita bangun kembali. Bila gereja penuh persaingan, saling curiga malah potensi menghancurkan gereja.
Yang lebih penting, fokuslah pada Roh Kudus yang berusaha terus untuk menghantam perilaku kita yang tidak benar, menegur kita untuk mengubah karakter kita, dan mengajar serta memberitahu kita banyak hal.




Preacher : Pdt. Ishak S.
written by : ssr