Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Musa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Musa. Tampilkan semua postingan

Minggu, November 26, 2023

Hero

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 26 November 2023

Tema firman Tuhan pagi ini, "Hero".

Di antara anak-anak kalau sering ditanyakan siapakah superhero yang mereka kagumi, anak-anak dapat menyebutkan banyak superhero yang sering muncul di layar besar.

Namun pendidikan yang kami berikan di sekolah minggu, bahwa superhero yang paling hebat adalah Tuhan Yesus, terambil dari Yesaya 42 : 13,

(Yes 42:13) TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.

Tuhan Yesus sanggup mengalahkan dosa, Tuhan Yesus bangkit dari kematian, Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan membangkit orang mati. Tuhan Yesus mampu mengelola emosinya dalam menghadapi cobaan si iblis. 

Pahlawan dalam bahasa Sansekerta - Phala-wan :

1. Orang yang dari dirinya menghasilkan buah (Phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama

2. Orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.

3. Pejuang yang gagah berani.

Karakter seorang pahlawan : 

1. Memiliki kepedulian (memiliki inisiatif membantu orang yang memerlukan pertolongan atau dalam kesusahan.

2. Memiliki keberanian (tidak kabur kalau ada masalah/ musuh sekalipun)

3. Mau berkorban

UNTUK KEPENTINGAN ORANG BANYAK, bukan untuk sebuah penghargaan.

Kebaikan bukanlah kebaikan tanpa ketulusan!

Berbuat baik kepada orang yang baik kepada kita bukanlah kebaikan, tapi keharusan membalas kebaikan orang tersebut!

Berbuat baik kepada orang yang membalas perbuatan baik kita dan supaya dipuji bukanlah kebaikan tapi kemunafikan!

Berbuat baik karena memandang muka, bukanlah kebaikan tapi kepentingan!

Mari kita belajar dari seorang pahlawan yang bernama GIDEON, mari kita cari tahu siapa GIDEON itu di Hakim-Hakim 6 : 1-24

Latar belakang : bangsa Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan (menyembah allah orang Amori), sehingga Tuhan menyerahkan Israel ke tangan Midian selama 7 tahun lamanya.

  1. (Hak 6:1) Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,
  2. (Hak 6:2) dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.
  3. (Hak 6:3) Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;
  4. (Hak 6:4) berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak.
  5. (Hak 6:5) Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,
  6. (Hak 6:6) sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.
  7. (Hak 6:7) Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu,
  8. (Hak 6:8) maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.
  9. (Hak 6:9) Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu.
  10. (Hak 6:10) Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."
  11. (Hak 6:11) Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
  12. (Hak 6:12) Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
  13. (Hak 6:13) Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
  14. (Hak 6:14) Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
  15. (Hak 6:15) Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
  16. (Hak 6:16) Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."
  17. (Hak 6:17) Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
  18. (Hak 6:18) Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
  19. (Hak 6:19) Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
  20. (Hak 6:20) Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
  21. (Hak 6:21) Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
  22. (Hak 6:22) Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
  23. (Hak 6:23) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."
  24. (Hak 6:24) Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

Allah kita, Allahnya bangsa Israel adalah Allah yang pencemburu, tidak senang umatNya melirik atau menyembah dewa/ilah/allah lain selain DIA!!

  1. (Hak 6:11) Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
  2. (Hak 6:12) Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."

Ayat 11-12 menandakan Gideon seorang PENAKUT awalnya tapi CERDAS mengelabui orang-orang Midian sehingga tidak tahu apa yang dilakukan. 

Gideon sembunyi-sembunyi mengirik gandum bagi bangsanya supaya tidak kelaparan. 

Ayat 12, 16 Tuhan menyertai Gideon, bahkan menyebutnya sebagai, "Pahlawan yang gagah berani."

(Hak 6:16) Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

Ayat 15 - Lihat Gideon berasal dari kaum paling kecil di antara suku Manasye dan ia orang paling muda di antara kaum keluarganya.

Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari kisah GIDEON berhasil dalam perjuangannya :

1. Tahu sasaran (ayat 17-22)

Seperti pemanah/ penembak (FOKUS)

  1. (Hak 6:17) Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
  2. (Hak 6:18) Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
  3. (Hak 6:19) Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
  4. (Hak 6:20) Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
  5. (Hak 6:21) Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
  6. (Hak 6:22) Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."

Gideon tidak menjadi tinggi hati karena pujian yang diterimanya.

2. Tidak pakai Matematika manusia.

Hakim-hakim 7 : 2-7 Gideon mengusir Midian

  1. (Hak 7:2) Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
  2. (Hak 7:3) Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.
  3. (Hak 7:4) Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi."
  4. (Hak 7:5) Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."
  5. (Hak 7:6) Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
  6. (Hak 7:7) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."

Tuhan menyaring bangsa Israel dengan menilai kewaspadaan masing-masing orang, hanya yang meminum sambil berlutut dan menceduk air dengan tangannya, yang siap berperang.

Gideon tetap taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan!!

Contoh lain yang tidak pakai nalar manusia, 

Janda Sarfat dengan tepung dan minyak terbatas bisa memelihara Elia (I Raja-raja 17).  Janda Sarfat mempersembahkan tepung terakhirnya menjadi roti diberikan pada nabi Elia, setengah potong untuk Elia, sedang si Janda Sarfat membagi setengahnya menjadi setengah bagian bagi si Janda dan anaknya.

Contoh lainnya : Musa tidak pandai bicara tapi bisa dipakai Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dan menghadap Firaun sehingga bisa mengeluarkan bangsa Israel.

3. Tetap Berjuang

Gideon tetap maju berjuang sebab dia tahu Tuhan menyertai dia walau pasukannya hanya sedikit dan hanya berbekal sangkakala dan buyung tempayan ! Cara Tuhan yang unik, orang sakitpun cukup datang mencari Tuhan dan kesembuhan terjadi!

Ishak (Kejadian 26 : 12) tetap menabur walaupun sedang tandus, kering dan sulit air.

(Kej 26:12) Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.

Tuhan ingin menunjukkan kepada semua orang, orang yang berkenan kepadaNya pasti diberkati! Demikian juga kita semua umat Tuhan, seperti lembaran putih yang dapat terlihat dan dibaca oleh semua orang.



Preacher by :  Pdm. Rachelia D, S.Th

Written by : ssr


Minggu, September 24, 2023

Hidup di Dalam Didikan Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 24 September 2023

Mari kita sama sama membuka firman Tuhan dari Ayub 5 : 17-18

  1. (Ayb 5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
  2. (Ayb 5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Dari 2 ayat ini kita akan merenungkan tentang hidup di dalam didikan. Selama hidup kita mungkin banyak dari kita yang telah menerima didikan sejak TK, SD, SMP bahkan sampai kuliah sekalipun.

Kalau kita mau dididik, mau menerima ajaran, tuntunan, berbeda dengan orang yang tidak mau terima didikan akan ngacir sendiri.

Di ayat tersebut dikatakan orang yang mau ditegur Allah jangan sampai kita menolak didikan, seperti domba yang tersesat menjadi sangat merepotkan sekali gembalanya.

Kata DIDIKAN - "education" - berkonotasi menghantarkan kita dari kegelapan kepada terang pengetahuan. Di dalam gereja ataupun kehidupan sehari-hari kita menjalani didikan setiap saat. Dalam Alkitab pun mencatat banyak tokoh-tokoh yang mengalami didikan Tuhan tidak cuma 1-2 tahun saja melainkan sampai puluhan tahun. Seperti Musa yang mengalami didikan Tuhan sampai puluhan tahun menuju tanah Kanaan. 

    Demikian juga Abraham yang dididik Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Abraham mendengar suara Tuhan dan melakukannya. Mungkin kita mengalami hal-hal yang berbeda pada diri kita masing-masing.

    Musa yang sejak lahir diadopsi oleh Putri Firaun selama 40 tahun dididik di dalam istana. Lalu keluar dari istana menjadi gembala domba - belajar menggembalakan, dari seorang yang di puncak kekuasaan sampai direndahkan, lalu 40 tahun kemudian Musa dipanggil Tuhan untuk menggembalakan langsung bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.

    Musa menjadi orang yang lembut hatinya setelah mendapatkan didikan Tuhan! Padahal harusnya dia bisa menjadi sombong sejak di istana, bahkan bertemu muka dengan muka pada Tuhan bisa menjadi alasan Musa untuk sombong, tapi ketika menghadapi ketegaran tengkuk bangsa Israel, dia menjadi seorang pemimpin yang lembut hati.

    Lalu kita belajar dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan sejak usia 17 tahun sejak dijual oleh saudara-saudaranya, keluar masuk penjara.... namun apa hasilnya dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan, Yusuf tidak menaruh dendam di dalam kehidupannya. Harusnya sebagai penguasa dia bisa menghancurkan keluarganya yang telah menyakitinya. Namun Yusuf berkata bahwa dia bukan Tuhan, namun semuanya karena Tuhan yang terlebih dahulu menempatkannya di Mesir.

    Kejadian 50 : 15

(Kej 50:15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

    Namun Yusuf tidak menaruh dendam di dalam hatinya selama masa didikan Tuhan, keluar masuk penjara, dijual, difitnah. Didikan Tuhan membawa kita menjadi orang yang lembut hati, tidak membawa dendam dan mengampuni.

    Samuel sejak kecil sudah ada di bait Allah, dididik oleh imam Eli namun keluarga imam Eli berantakan, tapi Samuel menjadi orang yang mendengar suara Tuhan. Mungkin dia mengalami pengalaman yang tidak enak, dari anak-anak imam Eli sekalipun. Tapi Samuel tetap tinggal di dalam bait Allah, dan tetap menghormati imam Eli sebagai mentornya. Samuel yang mungkin melihat lingkungannya tidak kondusif, membuat dia tidak tumbuh, namun Samuel tetap di bait Allah, pengalaman Samuel ini berbicara tentang dedikasi - integritas. 

    Mungkin ada di antara kita yang ke gereja berkeluh kesah, hanya bisa mengkritik gereja saja. Mari bapak ibu sekalian dan anak-anak muda, yang mungkin pernah berkomentar bahwa tempat ini kita tidak bisa bertumbuh, namun mari kita ubah pola pikir kita bahwa Tuhan punya jalan bagi kita di tempat ini, membawa perubahan bagi diri kita pribadi. Mari kita datang mencari Tuhan, bukan buat gereja, bukan buat gembala melainkan diri kita sendiri yang fokus mencari Tuhan secara pribadi.

    Tokoh ke-empat, Daud yang mengalami didikan di padang rumput ketika dia harus menjaga kambing domba yang hanya beberapa ekor milik bapanya, namun Daud tetap bertanggungjawab menjaga dan menggembalakan kambing dombanya, tetap bermain kecapi bahkan sampai mau ditombak oleh Saul sekalipun.

    Setiap kita pasti punya hal-hal yang Tuhan perbuat dalam hidup kita, menjadi seorang yang tangguh dan kuat menghadapi badai, lembah-lembah kelam, masa-masa sulit, menjadi orang yang berdedikasi dan gampang memaafkan selama dalam didikan Tuhan.

    Amsal 19 : 20

(Amz 19:20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

    Jangan lupa didikan yang kita terima bukan buat sekarang melainkan untuk masa depan kita!!

    Proses memang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan namun manfaat nya sangat berharga bagi kita.

    Titus 2 : 12

(Tit 2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

    Ini tujuan Allah dalam mendidik kita di dunia ini, agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah. Jangan menjadi orang fasik yang diperumpamakan sebagai sekam yang mudah terbakar dan habis lenyap. Tuhan mengajarkan kita dari Titus ini supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, kedagingan kita, keserakahan, hidup bijaksana, dan hasilnya dapat kita rasakan di masa depan.

    Kita tidak ngotot dengan keinginan kita, karena semua yang kita perlukan datangnya dari Tuhan yang mencukupkan.

    Ada ilustrasi soal bijaksana, ada 2 orang murid yang berdebat dan hampir bertengkar soal hitung-hitungan soal 3 X 7 , murid yang pintar mengatakan hasilnya 21, namun murid yang bodoh mengatakan 27. Akhirnya si murid pintar mengadu kepada gurunya, bahkan sampai si murid pintar sampai mengancam kalau sampai salah cambuklah saya. Kalau si bodoh bilang silakan potong leher saya. Akhirnya si guru memutuskan nilai 27 yang benar, dan akhirnya si pintar dicambuk. Setelah dicambuk si pintar bertanya lagi pada gurunya memang benar 27 ? Si guru berkata yang benar 21 namun apalah gunanya berdebat dengan orang bodoh. Sebab kalau saya mengatakan 21 yang benar maka putus lah kepala si bodoh!

    Kalau kita sudah mengalami didikan, lembah kelam, air mata, TENANG lah karena didikan ini dipakai Tuhan untuk menjadikan kita menjadi SERUPA dengan KRISTUS.

    Ibrani 12 : 11

(Ib 12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.



Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr

Minggu, Juli 30, 2023

Sekolah Yuk ... !

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 30 Juli 2023

Pagi hari ini kita mau belajar firman Tuhan. Tema firman Tuhan pagi ini, "Sekolah, yuk.... !"
Dengan sekolah kita akan menjadi lebih pintar dan memiliki banyak pengetahuan.
Dalam firman Tuhan mengajarkan anak-anak Tuhan untuk mau tetap sekolah di dalam Tuhan. 

Mari kita baca Ulangan 31 : 12,
(Ul 31:12) Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini,

Jadi Tuhan menyuruh kita untuk belajar, siapa sih yang harus belajar ? 
Tertulis : laki-laki, perempuan, anak anak dan orang asing!!
Saat anak-anak saya masih kecil, tidak jarang mereka mengajak teman-temannya bermain di rumah, jadi kita bisa memantau kegiatan dan apapun yang mereka katakan. Bahkan ketika waktunya mezbah keluarga, saya sering mengajak teman teman anak saya untuk ikutan.

Kita belajar dari tokoh Alkitab :
1. MUSA
    Yang belajar sekolah di padang gurun. Musa dalam bahasa Ibrani artinya Diselamatkan dari air. Musa punya kakak lelaki Harun dan kakak perempuan namanya Miryam. Lahir saat ada peraturan raja bagi umat Israel yang berumur 2 tahun ke bawah (laki-laki) harus dibuang ke sungai Nil. Saat itu Firaun takut akan jumlah populasi bangsa Israel yang berkembang dengan pesat, sehingga tidak ingin bangsa Israel lebih kuat dan besar.
    Miryam, kakak perempuan Musa yang mengawasi si bayi Musa ketika dihanyutkan untuk menyembunyikan di sungai Nil, dan melihat putri Firaun yang sedang mandi di sungai Nil, dan lalu mengambil si bayi Musa. Dan dengan keberanian Miryam, mengusulkan ke putri Firaun untuk mengusulkan ibunya untuk menjadi pengasuh Musa dan menyusuinya. Lalu Musa dididik dalam pendidikan lingkungan istana Firaun.
    Setelah dewasa Musa melihat ketidakadilan terhadap bangsanya Israel yang disiksa oleh orang Mesir, lalu membunuh orang Mesir tersebut. Kejadian inilah yang pada akhirnya memaksa Musa untuk kabur keluar dari Mesir, bersembunyi di Midian, Musa harus sekolah padang gurun, hidup dalam pelarian dalam ketakutan ngangon kambing domba, selama 40 tahun hidup rendah hati, yang dulu biasa bergaul dengan orang-orang kaya, dengan segala kemewahan, kehidupan bergelimang kekayaan di istana.
    Selesai 40 tahun, Tuhan merasa cukup, lalu Musa ingin kembali ke Mesir bertemu keluarganya, Harun, dan Miryam. Lalu dimulailah sekolah berikutnya di padang gurun, Tuhan memilih Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir setelah mendengar teriakan minta tolong bangsa Israel pada Tuhan. Musa masih sempat berargumen untuk menolak pilihan Tuhan karena tidak bisa berbicara, Tuhan mengirim Harun dan Miryam untuk membantu Musa namun Musa tetap sebagai pemimpin yang dipilih Tuhan.
    Melalui Musa 10 tulah Allah dijatuhkan pada Mesir, bahkan setelah bangsa Israel berhasil keluar dari Mesir, di tengah padang gurun bangsa Israel terjepit maju kena mundur kena, Musa berteriak minta penyertaan Tuhan dan Tuhan menjawab Musa, untuk mengangkat tongkatnya dan laut Merah terbelah menjadi dua.
    Musa sangat rendah hati dan tidak mau pergi tanpa penyertaan Tuhan. Selama 40 tahun sekolah kedua dilalui oleh Musa, menuju  ke Kanaan. Musa tercatat di Alkitab sebagai orang  yang berhasil membawa dan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan.
    Tuhan memberikan perlindungan dengan tiang awan dan tiang api bagi bangsa Israel!! Siang tidak kepanasan, dan malam tidak kedinginan dan tidak gelap. Musa hidup selama 120 tahun, 40 tahun di istana, 40 tahun pertama di padang gurun saat pelarian dan 40 tahun kedua di padang gurun saat menuju ke Kanaan.

2. YUSUF
    Sekolah jeruji besi/ penjara. Kejadian 30 - 50
    Yusuf merupakan anak Yakub dari Rahel (anak ke-11 Yakub)
    Yusuf artinya : mudah-mudahan Tuhan memberi aku anak laki-laki.
    Yusuf disayangi Yakub, namun dibenci saudara-saudaranya. Hanya Yusuf yang diberi baju warna-warni yang konon di jamannya merupakan sebuah baju yang sangat indah dan melambangkan kemakmuran sedangkan saudara-saudaranya memakai baju tanpa corak dan tidak berwarna-warni.
    Pada akhirnya Yusuf ditangkap oleh saudara-saudaranya dan dijebloskan ke sumur kering, lalu dijual ke pedagang manusia dari Midian dengan 20 Syikal perak. Lalu Yusuf dibawa ke Mesir, bertemu Potifar yang membeli Yusuf menjadi budak di rumah Potifar, disayang oleh Potifar karena Yusuf pintar dan rajin dan dipercaya Potifar menjadi kepala rumah tangganya kecuali istrinya.
    Singkat cerita, karena kejadian dengan istri Potifar, Yusuf akhirnya difitnah dan dipenjara. Dalam penjara, Yusuf akhirnya menjadi orang kepercayaan kepala penjara. Di situ Yusuf bertemu dengan juru minuman dan juru roti Firaun dan Yusuf dapat mengartikan mimpi dari mereka berdua, walau sudah menitip kalau mereka berhasil keluar dari penjara untuk mengeluarkan Yusuf keluar dari penjara namun dilupakan. Yusuf sempat berharap, namun kecewa karena mengandalkan manusia, Yusuf beralih dan mulai berdoa dan kembali melakukan aktivitasnya di dalam penjara.
    Orang yang hidup mewah, memiliki segala sesuatu, tiba-tiba harus dipenjara, hidup dalam serba keterbatasan, dan Yusuf melakukannya dengan setia, Alkitab mencatat bahwa Allah menyertai Yusuf  sehingga Yusuf menjadi berhasil di mana pun dia ditempatkan.
    Sering kali manusia melupakan segala janjinya kalau kita mengandalkan manusia. Yusuf sempat dilupakan selama 2 tahun oleh juru minuman. 2 tahun kemudian Firaun bermimpi namun dia lupa akan mimpinya dan mencari orang-orang pintar di seluruh kerajaannya untuk memberitahukan dan mengartikan mimpinya. Akhirnya si juru minuman teringat akan Yusuf dan menceritakannya kepada Firaun. Dan Firaun memanggil Yusuf untuk mengartikan mimpinya, Yusuf segera mencari Tuhan dan 3 kali berdoa meminta tolong pada Tuhan. Akhirnya Tuhan memberikan hikmat pada Yusuf dan dapat menceritakan mimpi yang tidak diingat oleh Firaun, dan menterjemahkannya pada Firaun, sehingga Firaun menjadikan Yusuf menjadi orang nomor 2 di seluruh Mesir untuk memimpin Mesir mempersiapkan menghadapi masa-masa panen dan masa-masa kelaparan yang akan datang. Bahkan melalui Yusuf dapat memberi makan saudara-saudaranya.
    Yusuf berusia 110 tahun meninggal di Meser, anaknya Efraim dan Manasye. 

Melalui Musa kita bisa belajar dari seorang yang rendah hati dan lembut, mari kita berdoa dan meminta pada Tuhan untuk diubahkan menjadi semakin rendah hati dan lembu bagi sesama kita manusia.
Melalui Yusuf, kita bisa belajar untuk mengampuni orang-orang yang telah mengecewakannya dan taat mencari Tuhan dan mengandalkan Tuhan.
Dan Tuhan akan membuat kita berhasil. Minta penyertaan Tuhan!!



Preacher : Pdm. Rachelia D, S.Th
Written by : ssr

Minggu, Februari 23, 2020

Allah Tempat Perlindunganku!

Puji Tuhan, kita semua diberkati, tidak peduli walau hujan sekalipun banyak dari kita tetap hadir di tempat ini untuk bersekutu dengan Allah.

Mazmur 91 : 1-16, fokus pada ayat 1 dan 2, "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Firman ini ditulis oleh hamba Tuhan yang bernama Musa, mengisahkan pengalaman perjalanan umat Israel keluar dari Mesir, sebanyak 2 juta orang, di mata Alkitab mencatat 600.000 orang laki-laki dan sisanya tidak tercatat.
Musa adalah mantan seorang pembunuh, dan tidak memiliki kemampuan untuk berkata-kata, di mana Musa menjadi kelu untuk berkata-kata. Tapi bagaimanapun juga Tuhan memakai Musa tanpa memandang segala kekurangannya. Melalui Musa, Allah menyatakan kuasaNya menghadapi seluruh musuh yang menghalangi bangsa Israel menuju tanah Perjanjian. Begitu pula kita di jaman sekarang ini, yang sedang terus berusaha menuju Sorga yang dijanjikan Tuhan.

Agar kita dapat hidup dalam perlindungan Tuhan yang Maha Tinggi yaitu :

1. Kita harus menyerahkan diri kepada Allah, sama dengan Musa yang ditugaskan untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir yang tidak memiliki kemampuan apapun, ketika Musa menyerahkan semuanya kepada Tuhan ke dalam pimpinan Tuhan, sehingga Musa dapat melakukan banyak hal yang spektakuler melalui kuasa Tuhan yang bekerja melalui Musa.
Mulai dari 10 tulah, lalu penyertaan perjalanan selama 40 tahun Tuhan menyertai dalam rupa tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, bahkan kasut kaki yang dipakai umat Israel selama perjalanan 40 tahun tidak mengalami kerusakan. Berkat datangnya jutaan burung puyuh yang ditangkap sebagai sumber makanan daging bagi bangsa Israel.
Padahal kalau dilihat di peta Mesir ke tanah Perjanjian yang dapat ditempuh dalam 4 hari, Tuhan mengarahkan umat Israel menempuhnya selama 40 tahun karena Tuhan hendak memberi pelajaran dan didikanNya terhadap bangsa Israel yang tegar tengkuk dan banyak bersungut-sungut dan memberontak terhadap Musa. Di situ Tuhan mengijinkan ular-ular memagut banyak dari orang Israel yang bersungut-sungut, sehingga Musa memohon pengampunan dan membangun tugu ular dan yang memandangnya tidak akan mati.
Semua yang dialami perjalanan bangsa Israel menggambarkan kisah kehidupan kita semua umat Tuhan di jaman sekarang ini, tidak sedikit pergumulan, permasalahan demi permasalahan Tuhan berikan jalan keluar selama kita taat kepadaNya!
Ketika Musa menunjukkan kesetiaan dan ketaatannya pada Tuhan, Musa dapat berkata bahwa Tuhan adalah tempat Perlindungannya dan kubu Pertahanannya!
Kita pun dapat berkata, "Bila Allah di pihakku siapakah yang dapat menjadi lawanku!?"
Musa yang lembut hati, merupakan seorang yang konsisten mengikut Tuhan. Orang yang mengikut Tuhan justru diberikan suatu tantangan yang hebat sehingga membuktikan bahwa Allah adalah tempat perlindunganNya dan kubu pertahanannya.

2. Sepenuh hati percaya kepada Tuhan. Mazmur 91 : 3- 16  merupakan janji perlindungan Tuhan bagi kita orang percaya! Janji Tuhan diberikan pada orang yang komitmen sepenuh hati kepada Tuhan, sehingga Allah akan memberikan jalan keluar, perlindungan di bawah sayapNya, di dalam perlindungan perisaiNya!
Mazmur 91 : 3-13, "Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga."
Ketika kita dengan sungguh-sungguh mencari perlindungan di dalam Tuhan, maka Tuhan akan menyambut kita memberikan perlindungan di tempat yang maha Tinggi dan menjadi tempat perteduhan bagi kita untuk beristirahat dan memberikan keamanan bagi kita.

3. Kita harus MELEKAT kepada Tuhan, bagaikan cabang dengan pokok; anggur dengan ranting. Baca Mazmur 91 : 14-15, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."
Ketika kita betul-betul melekat pada Tuhan, maka Tuhan akan memampukan kita untuk menghadapi semua permasalahan/ kesulitan yang menghadang!
Kehidupan kita semakin hari akan semakin sulit! Bukan semakin enak, sehingga sesulit apapun hal yang kita hadapi/ temui dalam kehidupan kita, semakin kita melekat pada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan pertolongan pada kita!



Preacher : Pdt. Agus Octavianus
Written by : ssr