Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Mengasihi Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mengasihi Tuhan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Februari 18, 2024

Mengasihi Tuhan Yesus

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 Februari 2024

     Puji Tuhan, sekarang kita punya kesatuan hati, dengan Capres yang telah terpilih dalam quick count sekalipun. Ini adalah pemimpin yang DIPILIH oleh Tuhan.

    Pada pagi hari ini kita akan menyampaikan firman Tuhan di mana pada Minggu lalu bu Eka sudah membahas tentang Hidup yang Berkelimpahan. 

    Kita akan fokus pada sebuah lirik lagu "Mahkota Kehidupan".

 

Tak akan pernah kusesali
Mengiring Yesus sepanjang hidupku
Lewati lembah air mata
Kusaksikan kemuliaan-Mu dinyatakan

Berapapun harga yang harus kubayar
Ku 'kan tetap setia

Melayani, mengasihi-Mu
Mengiring-Mu seumur hidupku
Janji-Mu 'kan tetap kupegang teguh
Sampai kudapat mahkota kehidupan

    Ini adalah refleksi atau respon kita yang sudah mendengar akan janji Tuhan. Karena janjiNya itu YA dan AMIN, pasti DITEPATI selama kita mengimani dan meresponi.

    II Korintus 4 : 16

"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari."

Ini yang dikatakan Paulus pada jemaat di Korintus, bahwa manusia batiniah yang akan kembali kepada Bapa di Sorga. Jadi mana yang mesti kita utamakan dulu, jawaban nya kita sudah tahu bahwa manusia batiniah ini harus diutamakan dibandingkan manusia lahiriah. Masalahnya kita terlalu fokus akan hal-hal yang lahiriah.

 

    Bagaimana kita merespon janji Tuhan tentang Hidup yang berkelimpahan?

 

1. Membuat Keputusan yang Tepat (Ibrani 9 : 27)

    "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,"

    Manusia itu terdiri tubuh, jiwa dan roh. Tubuh seiring waktu akan mencapai kematian tubuh. Namun roh bisa terus diperbaharui!

    Banyak manusia yang telah mati saat jaman Nuh, karena orang-orang di jaman Nuh hidup secara lahiriah, hanya Nuh dan keluarga yang hidup secara batiniah. 

    Lalu apa gunanya fungsi dari tubuh jasmani, yaitu untuk melindungi tubuh rohani, yang dirawat dan diperbaharui tiap saat. Menjadi pilihan kita sendiri, mana yang mau diprioritaskan hidup lahiriah atau batiniah? 

    Jadi hidup itu tergantung hidup pada diri kita sendiri, tidak diputuskan oleh suami/ orang tua sekalipun. Manusia batiniah inilah yang diharapkan Tuhan kembali kepadaNya. Di pemilu lalu banyak dan mudah sekali orang berkata-kata jahat, membully saudaranya sendiri, sampai berbagai kejahatan terjadi. Saudara dan saya harus mempersiapkan diri menjadi "WANITA" - MEMPELAI KRISTUS!

    Membuat pilihan untuk mendengar TUHAN YESUS, karena sudah dikatakan dalam kitab Hosea yang mengatakan bahwa, "UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah."



    Ada pula HIDUP namun MATI - Wahyu 3 : 1

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis:

Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!"

    Tidak sedikit banyak hamba Tuhan/ umat Tuhan yang hidup dengan kecanduan merokok, video porno, dan hidup kedagingan sekalipun, sepertinya HIDUP namun manusia batiniahnya MATI.

    Ketika ada masalah terjadi, firman Tuhan yang kita terima tiap minggu akan muncul keluar mengingatkan kita.

Efesus 5 : 18

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Matius 4 : 4

Efesus 5 : 16

dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

 

HARI TUHAN (ada 2 situasi)

I Tesalonika 5 : 2,4

II Petrus 3 : 10

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

 

Kesimpulan 1 :

Ada 2 jenis jati diri yang ada pada kita, MANUSIA LAHIRIAH & MANUSIA BATINIAH, mana yang kita pilih untuk lebih dipentingkan atau diprioritaskan?

Kalau ktia mengasihi Tuhan Yesus maka Pentingkanlah MANUSIA BATINIAH kita, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan Yesus dan dapat berdiri di hadapan Tuhan pada pengadilan Kristus dan masuk kerajaan Sorga.

Bagaimana kita merespon janji Tuhan tentang Hidup yang Berkelimpahan yang telah disediakanNya?



2. MILIKILAH Iman yang dapat Melihat Kemuliaan Allah

 

    Kata Yesus kepadaNya " Ingatlah apa yang sudah Aku katakan kepadamu!

    Kalau kamu percaya kepadaKu, Allah akan menunjukkan kuasa dan kemuliaanNya yang sangat hebat kepadamu.

    Di Perjanjian Lama orang tidak bisa bertemu Tuhan secara langsung, di Perjanjian Baru kita mudah bersekutu dengan Allah melalui Roh Kudus.

Yohanes 1 : 14

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

     Allah selalu menghampiri kita dengan terangNya, namun semuanya kembali kepada respon kita pribadi masing-masing. Seperti contoh Marta dan Maria, Marta sebagai sosok yang tidak percaya pada Tuhan Yesus, melihat segala sesuatu secara lahiriah. Kalau kita percaya pada Tuhan maka kita akan dapat melakukan perkara yang hebat. Dengan percaya pada Tuhan, kita akan beroleh pemulihan, kesembuhan, bebas dari ikatan roh jahat. Ada kabar baik yang terus disampaikan Tuhan bagi kita.

    Abraham, seorang tokoh yang percaya dan beriman melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menjadi sosok yang berkenan pada Allah.

Ibrani 11:6

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."

II Korintus 1 : 20

  "Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah." 

 

    Kita yang hidup di akhir jaman saat ini dengan gencarnya berbagai informasi di media sosial. Menggeser pola pikir dengan banyak informasi yang menyesatkan kita, marilah kita semakin mendekat dan mencari Tuhan lebih sungguh.

    Dengan iman percaya kita bisa menghampiri Tuhan untuk meminta pertolonganNya, mempercayakan kehidupan kita pada Tuhan. Dengan menghidupkan iman percaya yang tiap hari semakin besar, maka iman itu akan semakin meneguhkan kita.

 

Kesimpulan 2 : 

Hanya orang yang melihat kemuliaan Allahlah yang akan hidup (Manusia Roh) dan hidup dalam kelimpahan.

Periksalah sikap Anda selama ini terhadap Allah!

Apakah sikap dan kehidupan Anda selama ini telah menunjukkan sikap pada Tuhan

 

3. Pelajarilah Cara Mengasihi Tuhan Yesus ( Lukas 10 : 38-42)

ayat 41, "Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,"

    Saat ini Iblis terus berusaha menjauhkan kita dari Tuhan dengan berbagai kesibukan demi kesibukan tiap hari. Jadi sebenarnya tidak ada alasan kita tidak bisa bersekutu dengan Tuhan di tengah kesibukan kita! Intinya kita terus berkomunikasi dengan Allah dalam hati kita.

    Demikian halnya dengan Maria yang telah memilih yang terbaik, fokus pada Tuhan Yesus yang sedang berbicara, mendengarkan Tuhan dan duduk dekat dengan Tuhan. Memang sepertinya Maria tidak peduli dengan urusan lahiriah, Maria telah mengambil bagiannya yang terbaik dengan mendengarkan dan duduk dekat dengan Tuhan.

    Memang perlu kita punya tempat tersendiri untuk bersekutu dengan Tuhan! Jangan sampai kita berada pada situasi sebagaimana yang dipilih Marta!

    Kita mengasihi Tuhan sebagai orang percaya, inilah sikap yang harus kita lakukan.

Yohanes 17 : 3,

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."

    Kita harus mengenal Allah, bagaimana caranya? Ya dengan membaca firman Allah, membaca buku rohani dan tidak menjauhi persekutuan dengan Tuhan.

    Seperti perumpamaan Gadis Bijak yang fokus untuk menunggu kedatangan Tuhan dengan mempersiapkan cukup minyak untuk api pelayanan tetap menyala!! Jangan seperti para Gadis Bodoh yang tidak fokus dan tidak mempersiapkan diri dengan baik.

    

Kesimpulan 3 : 

Janganlah hanya menyukai pelayanan yang seharusnya Aplikasi saudara mengasihi Tuhan yang sepertinya menyenangkan Tuhan padahal hanya untuk kesenangan diri pribadi, tetapi belajarlah mencintai Tuhan dulu, sehingga mengasihi Yesus dulu, mengenal Allah dulu, sehingga ketika kita melayani, itu karena kita mengasihi Tuhan Yesus.

    

BIARLAH SAUDARA MERESPON FIRMAN TUHAN! MEMILIKI IMAN UNTUK TETAP PERCAYA DAN MENGASIHI TUHAN!!

 

Preacher : Pdt. Kol. CAJ. Dr, Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

Written by : ssr

Senin, Juni 15, 2020

Ciri-ciri Keluarga yang kuat


Bacaan Firman : Yosua 24 : 15, Matius 19 : 5 – 6, Roma 12 : 10, Efesus 4 : 32, Kolose 4: 6
"Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia " (Matius 19 : 5 – 6 )
Banyak orang tidak menyadari bahwa yang paling penting dalam hidup ini adalah hubungan. Orang boleh saja kaya raya mempunyai harta yang bergelimang melimpah, orang boleh saja mempunyai jabatan yang tinggi, namun jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain khususnya hubungan di dalam keluarganya, maka orang tersebut tidak akan pernah merasakan apa arti sebuah kebahagiaan.
Jika kita memiliki keluarga yang kuat, maka keluarga akan memberikan kita sukacita terbesar dalam hidup. Keluarga yang kuat tidak otomatis terjadi dengan sendirinya, namun diperlukan upaya yang terbaik untuk mewujudkannya itulah proses. Kita biasanya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik dalam pekerjaan kita, tetapi apakah kita mempunyai daya juang yang tinggi untuk membangun keluarga yang kuat. Dan berikut adalah cirri-ciri keluarga yang kuat :
1 . Keluarga yang mengasihi Tuhan Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan ( Yos 24 : 15 ) “ Keluarga yang kuat selalu menempatkan Tuhan di tempat yang utama dan pertama. Tuhan adalah satu-satunya dasar yang bisa menjamin hidup kita , rumah kita, pernikahan kita dan keluarga kita terhadap gelombang pasang yang tidak terelakan.  Kita perlu selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menun jang  keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan kita dengan Sang Pencipta akan membentuk  kepribadian kita sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Sebab kondisi rohani yang baik akan memampukan anggota keluarga untuk menjalani kehidupan yang membawa berkat. Teruslah berdoa, renungkanlah firman Tuhan, pergilah ke gereja, tetaplah melayani dan izinkan Roh Kudus berbicara dan memimpin kita, karena semua itu akan membangun keluarga yang kuat.
2 . Keluarga yang saling mengasihi “ Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni , sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu “ ( Ef 4 : 32 ) Kasih selalu memberi  energi  positif yang dahsyat dalam hidup keluarga. Dengan saling mengasihi akan menyempurnakan kehrmonisan dan kebahagiaan masing-masing anggota keluarga. Keluarga yang kuat tidak mungkin terwujud jika tidak ada kasih.  Pada dasarnya semua manusia membutuhkan penerimaan, penghargaan dan kasih yang tidak bersyarat. Jika hubungan tanpa kasih itu disebut “memanfaatkan”. Kasih bukan untuk dipendam, tetapi diekspresikan . Dan untuk mengekspresikan kasih tersebut, perlu memahami bahasa kasih dari anggota keluarga kita. Apa bahasa kasih itu, Kata-kata yang menguatkan. Waktu berkualitas, Pemberian Hadiah, tindakan melayani, atau sentuhan fisik. Keluarga yang kuat dibangun di atas ikatan kasih yang kuat di antara anggota keluarganya.
3 . Keluarga yang saling berkomunikasi  Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, sebagaimana kamu harus member jawab kepada setiap orang “ ( Kolose 4 : 6 ) Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan keluarga. Keluarga yang kuat selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan keputusan penting . Kesatuan dibangun lewat kasih yang dinyatakan dalam komunikasi yang positif dan waktu bersama, karena komunikasi yang tidak lancar sering kali menimbulkan prasangka dan kecurigaan yang berlebihan, sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis. Kita perlu meneguhkan kasih kita dengan mengungkapkan gagasan, pendapat maupun perasaan. Pasangan dan anak kita perlu mnedengar , “Aku mengasihimu”Komunikasi yang konstruktif akan membentuk keluarga yang kuat.
4 . Keluarga yang saling menghormati “ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului  dalam memberi hormat” ( Roma 12 : 10 ). Memberi hormat bukan karena budaya tertentu, namun karena pemahaman yang benar tentang pribadi orang lain menurut kaca mata Tuhan Penciptanya. Kita menghormati anggota keluarga kita karena mereka adalah pribadi-pribadi yang berharga dan mulia di mata Tuhan. Peran keluarga dalam menciptakan budaya saling menghormati ini sangat penting, mengingat keluarga adalah tempat pertama di mana setiap pribadi di dalamnya akan terbentuk. Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, begitu pun diri kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah menghormati anggota keluarga lainnya, sama seperti anda ingin dihormati oleh mereka. Tunjukkanlah rasa hormat dengan menghargai hak anggota keluarga, saling bertegur sapa, menjadi pendengar yang baik dan menghargai privasi anggota keluarga. Dengan kita menhormati orang tua, pasangan, dan anak-anak, kita sedang membangun keluarga yang kuat.
5 . Keluarga yang saling memegang konmitmen. Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia  (Matius 19 : 5 – 6 ). Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga, masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mem pertahankan dan memelihara pernikahan . Inilah ”komitmen” Keluarga yang kuat dibangun atas dasar komitmen yang kuat. Keluarga yang kuat tidak terlepas dari berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain . Mereka juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak mendapat pekerjaan yang baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak dan orang tua terkadang bersebrangan pendapat, berbantah-bantahan dan adu mulut. Landasan agar pernikahan tetap langgeng, kita harus memahami bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian ( Covenant ) olehnya kita harus tetap komitmen.
Kita harus ingat, bahwa Iblis akan selalu berusaha memecah-belah untuk menghancurkan keluarga. Tapi, komitmen membuat mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi tidak menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati pasangannya. Sebab mereka mempunyai dedikasi yang tidak tergoyahkan terhadap satu sama lain-suatu konmitmen untuk tetap bersama-baik dalam suka maupun duka. “ Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus seperti apa yang kita harapkan, tetapi kalau tetap ada komitmen itulah yang akan menolong untuk tetap maju terus walaupun melalui masa-masa sulit, kita akan tetap menjadi pasangan yang solid, itulah salah satu ciri keluarga yang kuat. Tuhan Yesus Memberkati. 
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Selasa, Juni 09, 2020

Apakah Engkau Mengasihi Aku?


Khotbah Minggu, 03 Mei 2020

Nats : Yohanes 21 : 15 – 22

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya “ Simon anak Yohanes, 
apakah engkau mengasihi  Aku ? ( 17 a )


Satu pertanyaan yang sangat bersifat pribadi, dari Yesus Kristus adalah” Apakah engkau mengasihi Aku “ walaupun pertanyaan ini ditujukan kepada Simon Petrus , tetapi itu mempunyai arti bagi kita juga.
Pertanyaan apakah engkau mengasihi Yesus, adalah pertanyaan terbesar dalam hidup orang Kristen
Apa itu mengasihi Tuhan..

Pertama , Mengasihi Tuhan artinya tetap membuat Tuhan sebagai prioritas utama karena kasih adalah prioritas. Bapak/ Ibu, kasih yang dimaksud adalah kasih Agape yang artinya kasih tak bersyarat , cinta kasih yang tetap mengasihi walaupun tidak dikasihi. Dan Kasih Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia, karena Allah adalah kasih ( 1 Yoh 4 : 8 ) 

Kedua, Mengasihi Tuhan artinya lepas dari dosa rasa bersalah yang menghukum. Sebab orang mengasihi Tuhan dengan benar bisa membedakan antara Gulit dan Remorse. Pada waktu kita menyadari bahwa kasih Tuhan yang begitu besar maka Kasih Tuhan tidak membuat kita melupakan dosa begitu saja, tapi justru Kasih Tuhan membuat kita tidak lagi dikuasai oleh penyesalan rasa takut yang berlebihan karena telah bersalah..

Ketiga, Mengasihi Tuhan artinya mengasihi apa yang Tuhan berikan, menjalankan, mendorong kita untuk meningkatkan kasih secara hormat kepada sesama.
Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan, apa bukti kalau kita sungguh sungguh mengasihi Tuhan

1 . Kasih terhadap Yesus  akan menjadi nyata dalam hidup kita.
Jika kita sedang jatuh cinta atau mengasihi kepada seseorang pasti akan terlihat dari kehidupan kita sehari-hari . Demikian juga jika kita mengasihi Yesus, pasti akan nampak dalam hidup kita.
Hidup akan dapat menyatakan kwalitas dalam mengasihi, seberapa besar kualitas kasih seseorang kepada Yesus, terbukti dari keterlibatannya secara langsung dalam hubungan pribadinya dengan Dia melalui doa dan firmanNya. Hidup akan dapat mencerminkan dari cara mengasihi, sadar atau tidak bahwa kasih itu mempengaruhi hidup seseorang, dan mempengaruhi hidup orang yang kita kasihi. Jika orang sedang jatuh cinta mereka akan merasakan pengaruh cinta itu dalam hidup mereka. Kasih itu akan mempengaruhi hidup pribadi kita dan juga mempengaruhi hidup orang  lain. Mengasihi Yesus adalah memiliki harapan , impian dan tujuan, yang dipengaruhi oleh kasihNya. Sedangkan kasih Petrus kepada Yesus menyebabkan hidupnya memiliki pengaruh yang baik bagi orang lain.

2 . Yesus akan ditempatkan pada posisi utama dalam hidup kita.
Adalah satu hal yang tidak masuk akal bila orang berkata mengasihi Yesus, tetapi tidak mengutamakan Yesus dalam hidupnya.
Yesus akan memiliki tempat yang utama, dalam pikiran kita. Ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh berpikir yang lain, tetapi Yesus akan menjadi pusat pikiran kita. Ketika Petrus memprioritaskan Yesus yang diwakili oleh Roh Kudus dalam hidupnya, maka dia dikenal sebagai seorang prajurit Kristus sejati. 
Yesus akan memiliki tempat utama dalam pengabdian kita. Petrus pernah gagal dan menyangkal Yesus, tetapi setelah dipenuhi dengan Roh Kudus, dia memiliki kasih kepada Kristus yang luar biasa, memiliki pengabdian, bahkan rela mati bagi Yesus. Bagi Petrus Yesus adalah yang utama walaupun harus dibayar dengan nyawanya.

3 .  Kita akan melayani Yesus.
Apakah engkau mengasihi Aku ? Gembalakanlah domba domba-Ku. Yesus tahu jika kasih Petrus sungguh nyata, oleh karena itu Petrus rela melayaniNya.
Kita akan melayani Yesus dengan Rela, tidak dipaksa, tidak bermotivasi, tidak berambisi, tetapi karena pernyataan kasih yang tulus kepada Yesus. Seorang Kristen tidak akan pernah dapat mengasihi Yesus, kalau tidak mau melayani Yesus dengan rela.
Kita akan melayani Yesus dengan sukacita
Karena melayani Yesus merupakan sukacita itu sendiri ( KPR 5 : 41)
c.     Kita akan melayani Yesus dengan setia.
Oleh karena kasih, para murid melayani Yesus dengan setia dalam segala keadaan baik atau tidak baik waktu dan situasinya.

Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Yesus, sebagai suatu refleksi diri bahwa Kasih adalah satu kata yang sangatlah mudah untuk diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu dari Firman Apakah engkau mengasihi Aku  sesungguhnya Allah sedang menguji kita. Menguji ketulusan kasih kita, Menguji perbuatan kasih kita dan Menguji kesetiaan kita. Marilah kita mengasihi Yesus bukan dengan perkataan tetapi dengan perbuatan yang nyata. Tuhan Yesus Memberkati


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus