Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label family. Tampilkan semua postingan

Kamis, November 24, 2016

Rising Up Standard Family in God

Sebelum kita membahas materi renungan dengan tema Tingkatkan Standar kita sebagai Keluarga di dalam Tuhan. Kita perlu tahu dulu banyak hal yang terjadi di sekitar kita.
Artikel tentang tingkat perceraian di surat kabar.
Tercatat dalam artikel berita tersebut, teridentifikasi ada 4 hal penyebab terjadinya perceraian :
1. Adanya perubahan sosial dan budaya, dijelaskan bahwa pernikahan tidak lagi dilihat esensinya.
2. Perubahan gaya hidup di perkotaan besar ( dijelaskan bahwa faktor ekonomi, tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi oleh suaminya sebagai pencari nafkah)
3. Sedikitnya waktu untuk keluarga dengan semakin meningkatnya kesibukan masyarakat perkotaan.
4. Faktor Teknologi, dengan semakin mudahnya mengakses banyak informasi dan tidak menyaringnya mana info yg baik dan tidak, menyaksikan banyaknya perceraian di kalangan selebritis, dan mudahnya pengajuan proses perceraian di pengadilan mengakomodasi setiap keinginan tiap-tiap pribadi pasangan untuk mengambil keputusan untuk bercerai.
Banyak pula anak-anak Tuhan yang rumah tangga nya juga hancur saat anak-anaknya sudah berkeluarga, bisa karena menikah dengan pasangan yang tidak sepadan. Atau bahkan seorang selebritis penyanyi rohani yang menjadi PIL yang merusak pernikahan orang lain.
Di tempat kerja saya sudah ada 2 staf saya yang bercerai saat anak-anaknya sudah SMA, perceraian terjadi karena pernikahannya didasari karena nafsu balas dendam, dan yang satu lagi sudah punya 3 orang anak dari pernikahannya yang paling besar baru masuk SMP, dan ini kabarnya karena pihak perempuan sering selingkuh.
Banyaknya keluarga pasangan suami istri yang berhasil dihantam dan dihancurkan iblis dengan berbagai jebakan dan tipu muslihatnya.
Kita kembali ke esensi dasar gereja, di mana gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Keluarga dalam hal ini karena lingkup kita saat ini retreat Pasutri, keluarga terdiri dari suami isteri. Merupakan sel terkecil yang membetuk sebuah organ dan kumpulan organ yang membentuk tubuh dan bersatu, bergerak dan terkoordinasi dalam Tubuh Kristus sebagai Tuhan dan Imam dalam keluarga.
Kejadian 2:24 - Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Kejadian 2:25 - Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kata Isteri pertama kali disebut di Kejadian 2:24. Adam dan Hawa merupakan ikatan keluarga pertama kali di atas muka bumi. Laki-laki dan perempuan, ini menegaskan status dan jenis kelamin secara fisik, tidak ada disebutkan orientasi laki-laki namun fisiknya perempuan atau orientasi perempuan tapi fisiknya laki-laki, oleh karena melalui hal ini iblis memutar balikkan ketetapan Tuhan dengan semakin banyaknya pernikahan sah secara hukum bagi sesama jenis di beberapa negara. Namun yang terjadi di Indonesia tidak sedikit dari transgender, gay, lesbi menjadikan pernikahan dengan pasangan berbeda jenis untuk menutupi statusnya, mampu memiliki anak, namun selingkuhannya ada pasangan sesama jenisnya.
Pada ayat 24, Tuhan menetapkan seorang laki-laki akan meninggalkan orang tuanya untuk bersatu dengan isterinya, jadi untuk mewujudkan suatu pernikahan dibutuhkan komitmen yang kuat, dan benar di hadapan Tuhan dan manusia serta seijin kedua orang tuanya.
Suami Isteri sebaiknya harus saling terbuka dalam banyak hal. Dalam hal keuangan (iblis masuk dengan nama perjanjian pra nikah dengan pemisahan harta melalui notaris, dengan argumen untuk jaga-jaga klo suatu saat terjadi perceraian, helllooooowww.... apakah artinya sudah ada niat untuk bercerai suatu saat?!), saling sharing dalam setiap masalah di tempat kerja atau rumah tangga, saling menyatakan keinginan/kerinduan yang muncuk dalam hati, bersedia saling mengingatkan dan menegur bila ada kekeliruan yang diperbuat oleh pasangannya.
Bahkan ketika kita dalam studi KoAss, ada dosen spesialis ilmu Forensik, secara guyon bahwa perlu sekali untuk selalu memberitahukan kepada pasangan /keluarga kita kemana kita pergi. Sebab kalo terjadi sesuatu pada kita, secara Forensik dapat dilakukan analisa, dari pertumbuhan jenggot/kumis (0,2 mm /hari) yang ketika pergi dalam keadaan mulus krn sdh dicukur, untuk menentukan berapa hari kita hilang. Jadi bapak-bapak jangan sungkan untuk memberitahu isterinya mo pergi kemana saja hari ini, supaya isteri-isteri tidak kuatir dan tidak dianggap kepo lagi. Bisa??
Mari kita baca : Kejadian 2:18 - TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Isteri merupakan penolong bagi para suami. Penolong bisa diartikan mampu memberikan solusi dalam persoalan yang ada. Mampu meringankan beban kehidupan dan tanggungjawab mencari uang, merawat keluarga, mengurus rumah, humas untuk sekolah, RT, RW, logistik kebutuhan keluarga, dll, dst, dsb.
Jadi mulai saat ini, baiklah kita saling menghargai pasangan kita, suami/ isteri kita, bahwa masing-masing dari kita memiliki peran dan tanggungjawab yang sama-sama berat, dan kita dengan saling rendah hati saling menanggung beban untuk meringankan (Galatia 6:2 - Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.)

Menjadikan Tuhan sebagai Imam, sebagai pemersatu-perekat pernikahan, saling mendukung dalam pelayanan Tuhan.
Keluarga yang ditingkatkan standarnya adalah :
1. Menjadikan Tuhan sebagai Imam dan Tuhan dalam seluruh segi kehidupan berumah tangga, tidak setengah-setengah. Dan menjadikan kebenaran Firman Tuhan (Alkitab) sebagai pedoman dalam setiap perkara yang timbul dalam kehidupan berumah tangga.
Sebab konflik terjadi karena kedua pihak merasa sama-sama benar, tapi ketika menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman, maka
2. Mengelola keuangan, tenaga dan waktu yang ada sebagian ditujukan untuk kemuliaan Tuhan.


PERUBAHAN bukanlah suatu PERUBAHAN bila tidak ada PERUBAHAN, melainkan sampai terjadi PERUBAHAN


written by Suryadi Ramli, MD

Jumat, Juni 07, 2013

GBI Immanuel Family Gathering, May 25th 2013







Di rapat Kategorial para pengurus Komisi-komisi yang biasa ngumpul bertemu setiap minggu ke-2, tercetuslah sebuah usulan untuk mengadakan Kebaktian Padang dengan alasan yang sederhana, yaitu biar jemaat bisa ngumpul ibadah sekaligus bisa rekreasi. Beberapa lokasi diutarakan, namun dengan segala pertimbangan di mana bapak-bapak yang setia dan tergabung dalam komisi Pria yang didaulat menjadi panitia sekaligus jd seksi acaranya, memutuskan ibadah kebaktian padang akan diadakan di TMII. tepatnya di bungalow Timor Leste (red. klo admin ga salah).
Di hari 'H' ato pelaksanaannya, seluruh peserta berkumpul di pelataran parkir Gereja sekitar pukul 7, dan lalu berangkat bersama-sama dengan berkonvoi sekitar 8-10 mobil.
Di lokasi ibadah puji-pujian diselenggarakan, pujian dan gerakan yang spontanitas dari beberapa jemaat yang ditunjuk langsung oleh Song Leader untuk memimpin gerakan dan semua peserta harus mengikutinya. dilanjutkan dengan renungan singkat dari Bapak Gembala terkasih, Pdt. dr. Johannes Sugeng, MSc. Lalu peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan esensial yang perlu dibahas bersama yang pada akhirnya dibahas secara pleno dengan seluruh peserta.
Pada tengah hari bolong, baru diadakan beberapa permainan yang melibatkan perwakilan masing-masing komisi dari Sekolah Khusus (Sekolah Minggu), Pemuda Remaja, Komisi Wanita, dan Pria.
Permainan Balap karung, permainan lomba Balap bakiak, dan tarik tambang. Setelah semua selesai, acara bebas untuk berkeliling TMII, ada yang jalan kaki, ada yang naik skylift, ada yang naik mobil berkeliling walau harus rela bermacet-macet ria, ada yang bobo karena sudah kelelahan.
Admin menampilkan sebagian foto-foto dokumentasi yang merekam sebagian momen indah tersebut.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Persekutuan yang solid, meneguhkan Keluarga Besar Kerajaan Allah!


written by admin.

Senin, Januari 26, 2009

Seri Komsel (Mengenal Komsel Serpong)


membawa pasangan hidup kepada Tuhan

Saling mendoakan

Persekutuan yang indah

Perjamuan kasih bersama

Mungkin tidak terlalu tepat bila disebut pertemuan ini sebagai sebuah komsel (komunitas sel), karena pertemuan ini lebih bertujuan ke arah sebuah persekutuan doa antar keluarga-keluarga yang tinggal di daerah Serpong dan sekitarnya, namun kita sendiri tak jarang menyebutnya sebagai komsel ketika berusaha mengajak rekan-rekan yang belum terakomodasi/ bergabung di salah satu komisi/ komsel di gereja lokal.
Komsel Serpong ini sudah berjalan hampir 4 tahunan (bila penulis tidak salah memperkirakan), yang diadakan di rumah Bpk. Steven, di perumahan Villa Melati Mas.
Adapun tujuan utama selain yang telah penulis sebutkan di atas, komsel ini juga bertujuan sebagai sarana untuk saling curhat/ diskusi dan jika memungkinkan sebagai sarana konseling mengenai masalah-masalah keluarga, hubungan suami-istri, anak-anak, dsb.
Sebagai pembicara, tidak jarang diundang para pendeta muda, pendeta/ penginjil yang memang berkompeten sebagai pembicara di bidang permasalahan keluarga.
Dan tak tertutup kemungkinan alias juga membuka pintu lebar-lebar bagi rekan-rekan yang masih single namun ingin ikut bergabung ke dalam komsel ini.
Komsel ini dijadwalkan diadakan 1 - 3 bulan sekali, sesuai kesepakatan seluruh anggota.
Bila Anda berminat untuk bergabung atapun ingin mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi Bpk. Steven ataupun dapat mengirim e-mail kepada redaksi Rehobot ( rehobot_comm@yahoo.co.id), untuk diteruskan kepada Bpk. Steven. Tuhan memberkati....