Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label merdeka. Tampilkan semua postingan

Sabtu, September 05, 2020

Ciri Orang yang Sudah Dimerdekakan dalam Kristus


Khotbah Minggu, 30 Agustus 2020

Nats Firman : “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Kebenaran “ ( Roma 6 : 18 )

Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena lebih memilih untuk tidak mentaati Allah dan menyerah pada godaan setan. Semenjak itu, kehidupan manusia terasing dari Allah. Dan kita tidak lagi dikatakan sebagai orang yang merdeka, namun menjadi orang yang tidak berguna. Tetapi Puji Tuhan karena Yesus telah menyerahkan kehidupannya untuk kita, sehingga kita menjadi tahu bahwa kita telah bebas dan dimerdekakan oleh Kristus, dan men jadi hamba Kebenaran.

Pembukaan UUD 1945 Alinea pertama berbunyi,“Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan”.

Banyak orang sangat merindukan kemerdekaan pada saat kita masih di masa penjajahan, namun ketika kita sudah memperoleh kemerdekaan karakter dan perilaku kita berubah menjadi pribadi yang liar dan seenaknya. Seperti sekarang yang sering kita saksikan di Media , masih  banyak orang  yang mengaku tokoh Agama, tokoh Masyarakat, mantan pejabat yang teraliminir bahkan ada yang mengatasnamakan tokoh  Reformasi, dan segala sesuatu mengatas namakan reformasi  tetapi sayang Reformasinya sudah kebablasan, sehingga banyak menimbulkan konflik di tengah masyarakat dan cenderung mengganggu ketertiban pemerintah.  Pada HUT RI yang ke 75 .Pekik Kemerdekaan masih  didengungkan oleh setiap orang tetapi belum tentu orang yang mendengungkan, hidupnya sudah merdeka..Karena pada kenyataannya masih banyak orang yang dijajah oleh kebencian, kemunafikan bahkan  banyak diantaranya  yang terjebak dalam pola pemikiran yang sempit. Lalu apa makna kemerdekaan yang sesungguhnya didalam Kristus ?. Arti Kemerdekaan yang sesngguhnya  tidak hanya terletak pada kebebasan  fisik semata, tetapi lebih kepada pembaharuan hati yang sudah tidak lagi terbelenggu oleh kejahatan.. Berikut kita lihat ciri orang yang merdeka di dalam Kristus

1 . Mau bertanggung jawab atas hidupnyaDemikianlah setiap orang di antara kita akan memberi  pertanggungan  jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah” ( Roma 14 : 12 )

Ciri pertama orang yang sudah merdeka di dalam Kristus adalah mau bertanggung jawab atas dirinya di hadapan Tuhan.  Maksud orang yang  mau bertanggung jawab atas dirinya adalah orang yang tidak mudah putus asa dan tidah mudah menyerah terhadap keadaan.

Apabila menghadapi masalah yang berat dalam hidup, ia tidak serta merta sibuk untuk menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan  dan mengambil jalan pintas lalu mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Orang yang bertanggung jawab atas dirinya adalah orang yang tidak terjebak dalam keinginan daging,  karena keinginan daging adalah “ pencabulan, pencemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap kesemua itu kuperingatkan kamu, bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, tetapi buah Roh ialah, Kasih, Sukacita, damai sejahtera, , kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa   menjadi milik Kristus Yesus,, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya ( Galatia 5 : 19 – 24 )

 

2 . Selalu Mengucap SyukurMengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dike hendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu “( 1 Tes 5 : 18 )

Ciri orang yang merdeka dalam Kristus adalah orang yang tidak ditentukan oleh pengaruh di sekitarnya, tetapi oleh kondisi di dalam hatinya. Karena bagi orang yang sudah dimerdeka kan, akan selalu mengucap syukur dalam  hidupnya. Orang yang merdeka dalam Kristus, juga tidak akan mengeluh apalagi bersungut-sungut ketika ada masalah yang menerpa hidup nya. Karena di dalam setiap pengucapan syukur akan muncul kekuatan yang luar biasa. Sementara bagi yang masih suka bersungut- sungut akan membuat   kekuatannya menjadi hilang. Jika seseorang tidak dapat bersyukur bukan karena masalah karakter, tetapi karena kesombongannya. Tetapi orang mau bersyukur sadar akan anugrah Tuhan dalam hidupnya.

Mengapa kita harus selalu mengucap syukur ?. a. Karena Tuhan itu baik ( Mazmur 100: 1-5 )

b. Pencobaan yang datang kepada kita melebihi kekuatan kita ( 1 Kor 10 : 13 ).c. Allah sanggup mengubah air mata menjadi mata air kehidupan.

Seseorang yang bertekad untuk berubah pasti dapat mengucap syukur dalam segala perkara. Jika kita hanya melihat apa yang ada di depan mata ,maka  akan dapat membuat kita kecewa dan bersungut-sungut, tapi kalau kita mau memandang rencana dan janji-janji Tuhan menjadikan kita dapat bersyukur dan tetap semangat.

 

3 .Rela Melayani Tuhan dan sesamaKasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan

dengan segenap jiwamu dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan utama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah; Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” ( Matius 22 ; 37-39 )

Ciri orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, ia rela melayani Tuhan dan sesama. Kita harus menyadari bahwa untuk Tuhan dan sesamalah kita diciptakan dalam dunia ini. Dan inilah juga yang menjadi tujuan hidup kita. Saat kita hidup hanya bagi dirinya sendiri, hidup akan terasa hampa dan kosong serasa tidak bernilai. Dengan jalan melayani Tuhan dan sesamalah kebutuhan  kita dapat terpenuhi.

Itulah wujud dari kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius 22 : 37-39 ) bagi kita. Bahkan di Matius juga dijelaskan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama merupakan keharu san bagi kita. Harus bukan berarti terpaksa, tetapi mengasihi dengan kasih yang tulus, kasih yang keluar dari lubuk hati yang terdalam. Itulah ciri orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus.

 

4 . Mampu menjaga hati “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situ terpancar  kehidupan “( Amsal 4 : 22 )

Ciri Orang yang merdeka dalam Kristus, juga berarti ia mampu menjaga hatinya dengan baik.ini artinya ia tidak akan membiarkan dirinya menjadi orang yang suka membenci, bertindak iahat, atau bertindak kasar, dan suka menjelek-jelekkan orang lain hanya karena dia iri hati.

Untuk tetap dapat  menjaga hati, agar  kita tahu apakah kita benar-benar bisa menjaga hati, atau kita hanya sekedar menunjukan kebaikan saat di depan orang, sebaiknya kita mau bela jar sungguh-sungguh dari Firman Allah, karena :

    Pertama, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau mneyediakan waktu untuk membacanya

    Kedua, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau merenungkannya. 

    Ketiga, Firman Allah dapat menjamah dan mengubah hati, jika kita mau melakukannya.

Jika kita mau melaksanakan ke empat Kriteria tadi  yaitu

1 . Mau bertanggungjawab atas hidupnya, 

2 . Selalu Mengucap syukur. 

3 . Rela melayani Tuhan dan sesama 

4 . Mampu menjaga hati, maka kita menjadi pribadi yang sungguh-sungguh sudah dimerdekakan dalam Kristus. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

 

Minggu, Agustus 18, 2019

Kebenaran yang Memerdekakan Kita

Di hari Kemerdekaan negara kita, 17 Agustus 2019, negara kita bebas dari penjajahan dan para pahlawan berjuang sampai memproklamirkan kemerdekaan negara kita. Jadi kita patut bersyukur bahwa setiap kita boleh menikmati hidup di jaman kemerdekaan.
Mari kita baca Yohanes 8 : 30-36, perikop ayat ini berjudul 'Kebenaran yang Memerdekakan."
"Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Tidak sedikit kita yang memiliki pemikiran seperti orang-orang percaya yang mendengar pernyataan Tuhan Yesus yang selalu menyangka dirinya adalah bukan seorang hamba, tidak mau mengakui kenyataan bahwa hidupnya dalam perhambaan dosa. Intinya pola pikirlah yang menentukan seseorang untuk mau menerima kebenaran firman Tuhan atau tidak.
Pada ayat ke-31, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya, "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu adalah muridKu." Pernyataan ini menegaskan bahwa esensi disebut sebagai murid itu bukan soal hanya percaya atau tidak percaya melainkan bagaimana kehidupannya apakah tetap hidup menurut firman Tuhan atau tidak.
Jadi siapapun boleh mengakui dirinya sebagai murid Tuhan, sebagai orang Kristen, namun ada tanggungjawab yang mengikatnya yaitu seluruh kehidupannya harus sesuai dengan firman Tuhan loh!!!
Mazmur 1 : 1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."
Menjadi karakter yang selalu menyukai Taurat/ Firman Tuhan, rajin merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ini karakter sejati orang yang berani mengaku dirinya orang percaya/ orang Kristen!!
Hal menjadi murid itu suatu hal yang progresif, selalu berproses melalui tahap demi tahap. Seperti jenjang pendidikan formal, mulai dari TK - SD - SMP - SMA - Perguruan Tinggi. Tiap tahap/ jenjang membentuk pola pikir, membentuk kebiasaan demi kebiasaan yang diatur dan teratur maupun pengetahuan dasar, pengetahuan lanjutan, pengetahuan pengembangan yang menambah wawasan, referensi dan melatih konsep berpikir logis dan mengembangkan kemampuan analisa.

Sebenarnya kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita buat apa sih pentingnya buat kita? Buat kepentingan diri kita sendiri? 
Tapi yang pasti kemerdekaan yang Tuhan kita berikan adalah untuk meninggikan kemuliaan Tuhan!!

Kebenaran mempunyai wajah sukacita, sehingga kebenaran yang dikerjakan itu harus menghasilkan rasa sukacita, jangan seperti jaman kegelapan di Eropa di mana perkembangan gereja yang memiliki norma konsep dalam melakukan pekerjaan gereja tidak boleh tersenyum, harus menunjukkan wajah yang muram. Ini menunjukkan begitu terikatnya gereja dalam belenggu perhambaan yang salah, bukan melayani Tuhan melainkan fokus dalam melayani gereja dan demi kepentingan gereja/ penguasa.
Kembali ke ayat 34 Yohanes 8, "Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa."
Sekali kita berbuat dosa dusta, mencuri, berzina atau dosa lainnya, otomatis kita menjadi hamba dosa, kita akan hidup dalam kebohongan demi kebohongan untuk menutupi dosa (-dosa) yang kita perbuat.
Kita akan terbebaskan dari dosa kalau kita berani dan mengakui dosa dan kesalahan kita dan bertobat dari dosa-dosa kita yang artinya kita tidak lagi melakukan dosa, maka Tuhan dengan kasih karunia dan kuasaNya mengampuni dosa-dosa kita dan melepaskan kita dari belenggu perhambaan terhadap dosa.
Melalui ayat 8 : 35, Tuhan Yesus memberikan suatu terminologi antara anak dengan hamba, anak merupakan kepunyaan/ kesayangan pemilik/tuan, ga peduli apakah si anak tidak selalu menaati perintah orang tuanya. Namun tidak demikian dengan posisi sebagai hamba di mana kita wajib melakukan setiap perintah tuan/ majikan kita.
Pada ayat ke-36, Yesus tahu persis bahwa menjadi tugas Dia sebagai Anak Allah untuk membebaskan seluruh manusia dari hukuman akibat dosa!! Sebagai Anak yang memerdekakan kita semua orang yang percaya kepadaNya.
Jangan sampai kita bertindak/bersikap seperti perumpamaan anak yang hilang, di mana si anak sulung menempatkan dirinya sebagai hamba dari bapaknya, tidak merasa dirinya memiliki semua yang dimiliki bapaknya, rumah, kambing domba,  tidak merasa dirinya menjadi bagian dari keluarganya!!
Demikian juga dengan motto kita yang baru, yaitu "GBI Immanuel is ours!"
Maka gereja ini bukan lagi milik segelintir orang saja melainkan menjadi milik bersama. Menjadi anggota gereja yang peduli dengan hal-hal atau apapun yang terjadi di sekitar kita, mulai dengan lampu belum dimatikan kita matikan, kran air yang belum ditutup kita tutup, sampah yang berserak kita pungut dan buang ke tempat sampah, memberikan persembahan/ berkoordinasi dengan pengurus gereja ketika melihat ada yang perlu diadakan demi kepentingan pelayanan, atau pengadaan anggur perjamuan dan lain sebagainya.

Baiklah kita tetap di dalam firman dan melakukan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan firman Tuhan.



Preacher : Pdp. Susanto Kou, S.E
Written by : ssr

Selasa, Desember 02, 2008

Merdeka - Kemerdekaan ??

Bila ditanyakan kepada diri kita masing-masing, apakah arti Kemerdekaan buat saya?
Sudahkah saya merdeka?
Merdeka macam apa yang Tuhan sudah berikan pada saya?
Masing-masing dari kita, secara jujur pasti memiliki pengertian / pandangan yang berbeda mengenai arti Kemerdekaan itu sendiri.
Kalau kita mo jujur dan memperhatikan di sekeliling kita, ada di antara kita yang masih memandang secara keliru arti ‘kemerdekaan’, kemerdekaan identik dengan ‘kebebasan’. Kebebasan yang mungkin dimengerti oleh sebagian dari kita adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya, sehingga lupa bahwa kita saat ini sedang hidup berdampingan dengan orang lain di sekitarnya, tanpa memikirkan (alias cuex / sebuah budaya masyarakat perkotaan yang mementingkan diri sendiri) apakah orang di sekitar kita terganggu atau tidak.

Kita sering menganggap bahwa Allah kita adalah Allah yang kaya, sehingga kita menggunakan air, listrik, uang, waktu kita secara boros ataupun hal-hal lainnya, namun kita lupa bahwa di luar sana, jutaan orang mengalami kekurangan air bersih sehingga banyak dari mereka menggunakan air yang sudah tercemar dengan limbah pabrik/ manusia, ratusan ribu rumah tidak memiliki listrik, miliaran orang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang layak, kekeringan, sumber alam seperti minyak bumi yang sudah terancam menipis sehingga negara saling berperang untuk menguasai sumber-sumber minyak bumi.

Lupa, tidak peduli, dan menutup mata – telinga kita terhadap apa yang terjadi di luar sana, membuai diri dan mendustai diri dengan bersembunyi di balik ayat-ayat firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah kita itu kaya. Dan kita tampak seolah-olah hidup kudus, memuji, menyembah, mengasihi sesama kita di gereja tetapi tidak untuk orang di luar gereja dan seolah-olah kita lebih berhikmat di banding dengan orang-orang di luar sana!??
Dunia saat ini sedang menggalakkan program ‘SAVE THE EARTH’ (selamatkan bumi), dengan menyerukan melakukan penghematan penggunaan air bersih, penggunaan listrik, penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan, dll. Sekarang timbul sebuah pertanyaan lagi buat kita semua, ‘pantaskah kita mengatakan kita lebih berhikmat dari orang-orang dunia, di saat kita masih memboroskan segala sesuatu?’
Yoh. 8:36, ‘Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.’Adalah benar bahwa Tuhan Allah telah memberikan kepada kita kemerdekaan (red. kebebasan dari hukuman & kutuk dosa), dan ternyata kemerdekaan yang Tuhan Allah berikan adalah bukan kemerdekaan yang ‘sebebas-bebasnya’ !!!
Matius 11:29-30, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, ….. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Matius 22:36-40, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" ………... Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan semua ayat-ayat tersebut di atas, bahwa di dalam Alkitab versi King James dinyatakan bahwa kata hukum ditulis ‘LAW’ yang berarti bahwa Tuhan memiliki aturan-aturan/ hukum atau undang-undang yang bila dilanggar akan mendapatkan hukuman!!
Kej.2:15,”TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”
Mat.28:19-20a, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu..”
Sejak awal dunia dijadikan bahwa Tuhan sudah mendelegasikan tanggungjawab kita untuk merusak & menghancurkan dunia ?? Uppss… benarkah??

Yang benar adalah MENGUSAHAKAN & MEMELIHARA bukan merusak, menghancurkan atau menghabiskan semuanya untuk diri sendiri.
Dan Tuhan juga ingin agar kita melakukan Amanat AgungNya yaitu
menjangkau – mengajarkan – merawat jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus Kristus….
Tuhan memberkati kita semua, bagi DIAlah semua kemuliaan……