Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label menghargai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menghargai. Tampilkan semua postingan

Minggu, Mei 26, 2019

Kamu Berharga di Mata Tuhan!

Belakangan ini Tuhan mengajarkan kepada saya pribadi, adalah kita berharga di mata Tuhan, sebab Tuhan melihat kita demi pribadi yang berharga di mata Tuhan. Mungkin kita ada melihat sesama kita yang tampaknya hidupnya ga sesuai standar kita, namun orang tersebut bagaimanapun juga berharga di mata Tuhan.
Bagaimana kita belajar menghargai jiwa-jiwa yang mungkin kita anggap orang tersebut berdosa. Tuhan tidak senang dengan dosa seseorang, namun Tuhan menghargai orang yang berdosa. Banyak sekali konflik terjadi baik di rumah tangga, gereja manapun pasti banyak kekurangan maupun kelebihannya.
Ketika kita mulai menerapkan di dalam kehidupan kita suatu konsep atau pemikiran bahwa semua berharga di mata Tuhan.

Mari kita Yesaya 43 : 4-5, "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat." Nabi Yesaya hidup 100 tahnn sebelum nubuatannya tentang pemulihan bangsa Israel yang Tuhan kerjakan, betapa dahsyatnya firman Tuhan ini. Ayat ini suatu penghiburan untuk membangkitkan bangsa Israel yang sudah putus asa.
Banyak persoalan yang terjadi di dalam hidup kita, seringkali menekan kita dan mendorong kita ke bawah untuk jatuh terjerembab, namun jangan lupa kita berharga di mata Tuhan!!
Betapa Tuhan menghargai setiap kita, dan kita datang kepada Tuhan dan menyadari rasa berharganya di mana Tuhan begitu menghargai kita, inilah yang memberi dorongan dan kekuatan untuk keluar dari belenggu tekanan/ kesukarannya kita!!

Mari kita lihat suatu kisah di Hakim-hakim 11 : 1, tentang perjalanan hidup Yefta di mana dia lahir dari perempuan sundal, dibenci dan tidak mendapatkan warisan oleh saudara-saudara tirinya, Yefta mengalami kekecewaan, direndahkan oleh saudara-saudaranya, membuat Yefta berubah menjadi pimpinan perampok. Ketika kita mulai melecehkan dan merendahkan orang, kita akan merubah arah hidupnya bukan ke arah yang baik malah ke keadaan yang lebih buruk!!
Ketika kita menyadari diri kita berharga, dan menyadari bahwa orang lain berharga di mata Tuhan, maka kita pun setiap saat mulai belajar menghargai orang lain!!
Ketika bangsa Israel terdesak oleh bani Amon, dan datang meminta Yefta untuk menjadi pimpinan pasukan Israel dalam menghadapi bangsa Amon. Yefta membawa perkara ini ke hadapan Tuhan dan mengalami titik balik dalam hidupnya. Yefta mengalami perubahan untuk peduli bagi bangsanya, bagi keluarganya, sehingga perkenanan Tuhan turun atas Yefta, Tuhan menyerahkan bani Amon ke tangan Yefta.
Pasti banyak di antara kita yang memiliki peperangan pribadi masing-masing, beda dalam hal kualitasnya, situasinya, tekanannya, namun pasti banyak kemenangan demi kemenangan dari peperangan pribadi yang kita hadapi, tidak cuma campur tangan Tuhan, kemampuan dan kekuatan pada kitalah yang diberikan Tuhan untuk kita dapat menghadapi dan mengatasi peperangan yang ada.

Tuhan mendidik kita seringkali persoalan kita tidak diangkat oleh Nya, bahkan sampai kita mengalami kondisi terpuruk sekalipun.
Janganlah kita dalam mendidik anak membanding-bandingkan dengan orang lain, sebab masing-masing orang memiliki talenta dan karakternya yang unik sendiri-sendiri.
Jangan membandingkan antara pelayan satu dengan pelayan Tuhan yang lain, karena masing-masing memiliki karunia masing-masing.

Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus menghargai orang, Lukas 7 : 36-50, tentang Yesus diurapi oleh perempuan orang berdosa. Kita melihat di sini bagaimana cara Tuhan menghargai orang berdosa, Tuhan menghargai orang berdosa tetapi dosanya yang ditolak. Tidak demikian dengan kebanyakan dari kita yang membenci dosa namun juga membenci orang yang berbuat dosa!!
Semua orang di kota tersebut, TAHU persis bahwa perempuan berdosa tersebut. Perempuan berdosa itu dengan tekanan yang sedemikian berat, perempuan ini tahu bahwa Yesus ini orang kudus, dia datang dari belakang Tuhan Yesus merangkak mendekati kaki Tuhan dibuktikan dengan kaki Yesus yang basah dengan air matanya. Sikap ini berbicara tentang penyembahan. Perempuan tersebut menyadari dosanya dan meminta pengampunan pada Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus tidak suka didekati dengan perempuan berdosa tersebut, bisa saja Tuhan Yesus menyepak - mengusir perempuan tersebut.
Perempuan berdosa tersebut membasahi kaki Yesus yang kotor dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Perempuan tersebut menyerahkan mahkota miliknya yang paling berharga, demikian pula dengan kita umat Tuhan menyembah Tuhan dengan menyerahkan semua yang berharga yang kita miliki, sebuah sikap hati penyembahan yang murni dan tulus di hadapan Tuhan!
Lalu perempuan berdosa itu meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi - Narwastu, adapun adat istiadat pada saat itu kaum perempuan menyimpan minyak Narwastu yang mahal untuk dipersembahkan saat dia menikah nanti di hadapan mempelai prianya.
Dengan sikap perempuan berdosa itu, Tuhan menghargai tindakan dan perbuatan perempuan berdosa itu, dengan mengatakan bahwa imannya menyelamatkan dia!! Perempuan berdosa itu benar-benar menjadi pengikut Tuhan bahkan sampai saat Tuhan di kayu salib!!
Penyembahan yang dilakukan perempuan berdosa tersebut adalah benar-benar berasal dari lubuk hatinya yang terdalam dan perempuan berdosa tersebut juga mengetahui persis sikap dan penghargaan Tuhan Yesus atas dirinya orang berdosa.

Yefta kelebihannya dalam hal berperang dan menjadi pemimpin. Namun ketika dia tidak diperlakukan dengan baik, dan dikucilkan dari bangsanya, Yefta tetap menjadi pemimpin namun menjadi pemimpin dalam kejahatan. Demikian juga kita berlaku jangan sampai ada Yefta-yefta lain yang mengalami intimidasi atau penolakan dari keluarganya sendiri maupun jemaat Tuhan sendiri.
Dengan pola pikir yang berubah dari pola pikir yang telah terbentuk sejak kita kecil, ketika kita ingin menjadi serupa dengan Tuhan maka diperlukan proses dan waktu selama pembentukan. Masalah demi masalah, tekanan demi tekanan selama pembentukan akan kita alami, mintalah kekuatan dan bimbingan dari Tuhan untuk menjadi serupa dengan Kristus.




Preacher : Pdt. Ishak S
Written by : ssr

Minggu, Desember 03, 2017

Karakter Gembala yang Baik

Mari kita buka Lukas 2 : 8 - 20, perihal gembala-gembala yang mendapatkan kabar kelahiran Sang Juru Selamat di Bethlehem.
Di Alkitab mengkategorikan 2 macam gembala yang baik atau upahan (jahat), di mana gembala yang upahan (jahat) yang akan meninggalkan gembalaannya ketika ada ancaman yang datang.
Yohanes 10 : 11, Yesus sendiri berkata Akulah Gembala yang baik.
Karakter Gembala yang baik adalah gembala yang sungguh-sungguh setia dalam pelayanan mereka, seperti yang tertera di Lukas 2 : 8-20.
Karakter Gembala yang baik sebagai berikut :
1. Mereka menghargai dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sukacita dan kesetiaan. Walau lingkungan dingin, mereka tetap menggembalakan supaya gembalaannya tetap makan, seperti di Mazmur 23 : 2. Gembala yang baik selalu memikirkan domba gembalaanya cukup makan dan minumnya. Sama juga halnya dengan hubungan suami isteri, di mana keduanya dituntut pula untuk saling menghargai dan melayani, baca Efesus 5 : 22-33.
2. Menjaga dan melindungi domba-domba dari marabahaya, I Samuel 17 : 34-36a. pernyataan Daud sewaktu pengalamannya melindungi gembalaannya dari ancaman binatang buas di hadapan Saul sewaktu hendak menghadapi Goliat. Daud hendak memberikan pengajaran bagaimana menjadi Gembala yang baik, yang tidak pernah lari meninggalkan gembalaannya melainkan menghadapi semua permasalahan yang ada. Puluhan tahun saya melayani keluarga-keluarga yang terancam retak di mana tidak sedikit para isteri yang meminta cerai karena suami yang tidak melakukan tanggung jawabnya membiayai keluarganya. Saya teringat pesan orang tua saya, bahwa kamu harus ingat ketika kamu tidak punya uang, yang harus hati-hati adalah isteri, namun ketika kamu punya uang banyak maka kamu yang harus hati-hati. Sehingga istri harus belajar mencukupkan dengan apa yang ada, dan suami tetap harus belajar untuk tetap hidup sederhana.
3. Mencari dan membawa kembali setiap domba yang tersesat. Mari baca Matius 18 : 12-14, tentang perumpamaan domba yang hilang. "Demikian Bapa yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang." Yang paling sering kita saksikan adalah ketika ada jemaat yang goyah, malah tidak jarang kita sendiri yang mengucilkan dan menggosipin serta menambahi bumbu-bumbu penyedap sehingga situasi makin kacau dan hilanglah jemaat tersebut. Baiklah kiranya kita memberikan motivasi dan meneguhkan imannya untuk tetap setia berjemaat maupun dalam pelayanan.
4. Kehidupan gembala yang tinggal di padang yang jauh dari keramaian. I Samuel 16 : 11-12. Pada umumnya orang senang tinggal di tempat yang menyenangkan hatinya, suasana yang gembira, mujizat dan berkat yang dicurahkan. Seperti teladan yang dilakukan Yesus yang menyendiri, jauh dari keramaian, demikian juga kita memiliki saat teduh untuk merenungkan firman Tuhan dan bersekutu dalam Tuhan sehingga menjadi pelaku firman Tuhan, supaya kerajinan kita tidak menjadi kendor. Tuhan tidak melarang orang untuk memiliki kesenangan tapi menghendaki untuk memiliki waktu khusus untuk bersekutu denganNya.
Matius 6 : 33, mengingatkan kita untuk selalu mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya sebagai prioritas, hidup dalam persekutuan yang indah dengan Allah, hidup dalam padang gurun sama dengan saat kita bersekutu dengan Allah. Dan pada akhirnya Allah akan memberikan segala yang kita perlukan.
Jadi sebagai orang Kristen kita harus memiliki karakter dan hati seperti Gembala untuk mendapat anugrah spesial dari Allah.

Apakah kau memiliki persekutuan yang indah dengan Allah? Siapa yang rutin bersaat teduh tiap pagi? Membaca Alkitab setiap hari? 







Preacher : Pdt. Dr. Johannes Sugeng, MSc.
Written by Suryadi Ramli, MD







Kamis, November 24, 2011

Learn to Respect

Adalah sebuah kebanggan bagi kita ketika masyarakat ataupun pemimpin bangsa/ negara lain memuji kebesaran, keindahan, kekayaan dan kemakmuran negara kita. Orang asing bisa memuji bahkan menghargai negara kita.
Dalam UUD 1945 mengatur dan menetapkan tentang lambang negara, bahasa persatuan dan bendera merah putih sekalipun.
Namun amat sangat disayangkan apabila contoh dan teladan untuk menghargai sebuah simbol lambang negara terabaikan, dalam hal ini admin temukan di suatu ruang di kantor milik pemda  dijumpai sehelai bendera tampak lusuh diletakkan begitu saja bagaikan seonggok barang bekas di meja kosong. Sedangkan pada saat itu sedang banyak warga yang menunggu mendapatkan pelayanan publik.
Bagaimana pemerintah bisa menuntut warga negaranya untuk menghormati pemimpin maupun simbol-simbol / lambang kenegaraan apabila aparatnya sendiri tidak menunjukkan sikap maupun perilaku menghormati simbol negara?!
Artikel ini diposting bukanlah untuk menjelekkan atau mengkritik pemerintah begitu saja. Melalui peristiwa ini, kita dapat menjadikan sebuah sarana untuk introspeksi diri kita sendiri, ya INTROSPEKSI, hal inilah yang tampaknya sudah semakin langka ditemui di tengah-tengah masyarakat.
Apabila kita ingin dihormati oleh negara/ bangsa lain, baiklah ketika kita melakukan demo/ unjuk rasa janganlah disertai dengan merobek/ menginjak-injak atau sampai membakar bendera nasional negara lain. Tentunya sakit hati sekali tatkala kita melihat bendera nasional kita diinjak-injak, dirobek dan dibakar oleh bangsa lain.
Hidup bermasyarakat di muka bumi ini sangatlah diperlukan toleransi dan saling menghargai hak-hak orang lain dengan sangat baik, sehingga potensi gesekan-gesekan sosial dapat dikecilkan.
Semuanya itu tetaplah berawal kepada diri kita sendiri, jangan melihat kepada apa yang sedang dilakukan oleh orang/ pihak lain, melainkan kitalah yang terlebih dahulu mau berubah untuk menjadi lebih baik sehingga apapun yang kita lakukan, percayalah dan lakukan dengan sungguh-sungguh bahwa dapat memberikan dampak perubahan kepada orang di sekitar kita.
Demikianlah halnya dengan yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....", bila dianalogikan kata 'Kasihilah' dengan kata 'Hormatilah', maka akan berbunyi demikian, "Hormatilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Mengasihi dan menghormati selalu berawal pada diri kita sendiri, apakah kita sudah mengasihi/ menghormati diri kita sendiri? Barulah kita wajib mengasihi/ menghormati orang lain.

"Segala sesuatu yang membawa dampak dan perubahan selalu dimulai pada diri kita sendiri !"