Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label kasih sejati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kasih sejati. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 04, 2019

Kasih Sejati & Iman yang perlu dimiliki Orang Percaya

Mari kita buka Injil Matius 15 : 21 - 28, tentang Perempuan Kanaan yang percaya. Perempuan Kanaan ini mendengar kabar perbuatan dahsyat yang Tuhan Yesus perbuat terhadap orang-orang sakit.
Dalam kisah ini Tuhan Yesus sedang menghindar dari orang-orang Yahudi yang sedang mengejar dan ingin membunuh Dia, dalam situasi seperti itu datanglah seorang perempuan Kanaan yang datang meminta tolong.
Kisah ini menyiratkan tentang dua hal yaitu Kasih dan Iman. Saat itu bangsa Yahudi tidak bergaul dengan orang-orang yang bukan sebangsanya, orang Kanaan ini tahu tentang kebiasaan orang Yahudi, namun dia tetap berani mendatangi - menghampiri Tuhan Yesus apapun konsekuensinya.
Kasih Kristus ditunjukkan Tuhan Yesus dengan merespon panggilan wanita Kanaan tersebut, padahal Dia sedang ingin beristirahat. Kasih Kristus adalah kasih yang sejati yang rela memberi dan rela berkorban untuk kita semua tanpa memandang latar belakang suku bangsa.

Mudah bagi kita untuk sekedar berkata, "Saya mengasihi Kristus", hanya karena kita menginginkan berkatnya atau dalam kondisi nyaman dan berkecukupan. Apakah kita masih dapat mengatakan, "Saya mengasihi Kristus", ketika kita diperhadapkan untuk berkorban dan memberi banyak bagi orang yang bukan sebangsa dengan kita yang berada dalam kesulitan?

Bila kita sungguh-sungguh mengasihi Kristus, pasti kita akan selalu bertanya kepada Kristus, apa lagi yang mesti kita lakukan, apa yang mesti kita berikan?

Tuhan mau kita mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan kasih yang sejati. Dengan kasih yang benar yang dikehendaki Allah bagi setiap orang percaya. Kita menjadi orang Kristen yang tidak mudah kecewa, ingin menjadi saksi Kristus dengan banyak orang yang dijangkau untuk menerima korban Salib Kristus.

Apakah aku sudah mengasihi Kristus? Atau aku hanya mengasihi berkat-berkat Kristus? Hati-hatilah bila kita benar-benar hanya mengasihi berkat-berkat Kristus karena hanya kekecewaan pada akhirnya yang akan kita dapatkan!!

Matius 15 : 24, "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Matius 15 : 26, "Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tuhan Yesus berkata keras kepada perempuan Kanaan tersebut bahwa berkat-berkat Tuhan hanya bagi orang Yahudi belum waktunya bagi bangsa lain. Tetapi perempuan itu menjawab suatu jawaban yang luar biasa, dia tidak patah semangat, bahwa Tuhan pasti sanggup menyembuhkan anaknya - Matius 15 : 27," Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Tuhan Yesus menjadi terharu dengan perkataan iman perempuan Kanaan tersebut, " .... "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15 : 28)

Penolakan ...  jangan kita mudah menyerah menghadapinya, seperti iman luar biasa yang ditunjukkan perempuan Kanaan tersebut. Dalam situasi seberat apapun yang kita hadapi, kesulitan, kesukaran, penolakan, tetaplah kita mencari Tuhan Yesus, mengandalkan Tuhan setiap saat, sehingga kita beroleh kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi dan melewatinya.



Preacher : Pdr. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr

Rabu, Desember 14, 2011

Jesus, the Headline


Beberapa hari yang lalu admin mendapat kiriman sebuah artikel ilustrasi yang luar biasa melalui BBM (Black Berry Messenger). Mungkin sebagian rekan-rekan rehobot sudah pernah membaca atau tahu tentang kisah ini. Tidak ada salahnya admin mengutip artikel ilustrasi ini yang luar biasa.
Ada sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang anak dengan bapaknya yang sudah berumur, menjelang hari ulang tahun papa tercinta, ke empat orang anak berkumpul untuk membicarakan rencana ulang tahun (ultah) ayahnya. Ke empat anak ini sudah menjadi orang sukses di bidangnya. Mereka memutuskan untuk membuat pesta bagi papanya di sebuah hotel bintang lima.
Dan untuk memeriahkan pesta tersebut, anak-anaknya mengundang rekan-rekan mereka.
Suasana begitu meriah. Pesta itu sendiri memang mewah sekali. Namun, ketika sang papa ada di panggung, ia melihat para tamu begitu banyak. Hanya saja, ia merasakan kesedihan yang begitu dalam. Ia merasa bahwa ia tidak memiliki pesta itu. Para tamu justru berbincang-bincang sendiri dengan keempat anaknya yang sukses itu.
Akhirnya ia turun panggung dan pulang dengan taksi. Dan herannya, tak ada yang merasa kejanggalan setelah "pemilik pesta" tersebut hilang dari panggung. Karena fokus pesta justru bukan kepada pemilik pesta itu.
Betapa malangnya bapak itu, ia merasa sedih di tengah pesta yang diadakan untuk dirinya namun gambaran yang sama juga terjadi dalam banyak gereja Tuhan hari ini.
Natal seharusnya menjadi pestanya TUHAN Yesus yang sudah lahir bagi kita. Tapi faktanya sering kali justru esensi dari Natal itu sendiri mulai ditinggalkan. Seringkali acara Natal justru mengedapankan bagaimana bisa membuat acara istimewa yang malah mengedepankan gereja dan bukannya KRISTUS Yesus sebagai esensi dari Natal itu sendiri.
Tradisi dan kebiasaan sudah membutakan dan membekukan hati kita akan esensi dari Natal itu.
Tuhan Yesus Kristus hadir dengan lahir dalam wujud manusia ke dunia memiliki misi dan tugas Agung yang harus dilaksanakanNya.
KelahiranNya sendiri sudah memiliki makna yang penting dan sangat mendalam dan sanggup menyentuh hati setiap insan manusia yang percaya. KelahiranNya juga merupakan KematianNya, yang keduanya merupakan bukti nyata Kasih Tuhan Allah yang lebih dulu dilakukan bagi kita umat manusia.
Teladan yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita tak lain dan tak bukan adalah juga amanat Agung Tuhan untuk mau mengasihi Tuhan Yesus Kristus dengan segenap hati dan segenap jiwa dan mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri." (Matius 22 : 36-40)
Dalam memasuki bulan Desember ini, untuk berbuat baik janganlah kita batasi bagaimana yang saudara sepupu kita lakukan, bukan hanya di bulan Desember saja kita mau mengasihi sesama kita manusia melainkan setiap saat di manapun kita berada, menjadi berkat dan memberkati adalah suatu keharusan.
Menjadi pembawa damai harus sudah menjadi bagian dalam hidup kita.
Mari kita teladani Tuhan kita Yesus Kristus, apapun yang telah dilakukanNya itu semua hanyalah tanda cinta bagi kita semua, marilah kita sebarkan kasih dan cinta ini pada semua orang.


Kamis, April 21, 2011

Selamat Hari Paskah & Great Friday


Admin Rehobot Community mengucapkan selamat hari Paskah dan Great Friday bagi seluruh saudara-saudari seiman di dalam Kristus Yesus Tuhan dan Raja kita yang hidup kekal dan berkuasa di bumi dan di surga.
Hanya DIA lah yang layak menerima segala pujian dan ucapan syukur kita semua atas Karya Terbesar yang pernah terjadi di muka bumi ini lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sebuah Karya. Terbesar yang selalu diabadikan dan menginspirasikan banyak suku dan bangsa, banyak sejarah menulisnya, banyak jiwa yang menjadi kesaksian hidup dan dimenangkan.
Sosok yang Maha Kudus meninggalkan tahta Nya di sorga hanya untuk menebus umat Manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa tidak lebih berharga dari debu dan tidak lebih baik dari kain kesumba. Manusia.... ya manusia yang dikasihiNya... manusia yang diciptaNya serupa gambaranNya... manusia yang senantiasa menjadi kawan bicaranya... manusia yang telah dianggapnya baik dan indah....
Manusia yang ditebusNya, bukan dengan uang, bukan dengan harta, bukan dengan emas, bukan dengan perak, melainkan dengan DARAH... DARAH dari Putra Allah yang Kudus, YESUS KRISTUS TUHAN dan RAJA... dalam sosok tubuh manusia IA menyerahkan diriNya untuk disalib dan mati... oleh karena dosa, kekejian, kekejaman kita lah IA harus menanggungnya.
KEBANGKITANNya yang menjadi sumber pengharapan... Menyatakan bahwa DIA Hidup sehingga ada hari esok...
Hanya karena KASIH...
Adakah KASIH lain di muka bumi ini yang dapat menyamaiNya??
Adakah di antara kita yang sudah meneladani KASIHNya kepada sesama kita setiap saat??
Hanya saya dan Anda yang dapat menjawabnya......
Diberkatilah kita semua... Maranatha....

Selasa, Agustus 10, 2010

True Love


Firman Tuhan berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22;37-39)
Mudahkan!! Untuk dapat mengikuti Tuhan!?
Memang, untuk hanya mengucapkan ayat-ayat firman Tuhan tersebut adalah suatu hal yang mudah sekali. Namun bagaimana dalam prakteknya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Adalah mudah untuk mengatakan aku mengasihi Tuhan Allah, namun mampukah kita mengatakan hal yang sama di hadapan orang yang telah menyakiti kita?!
Adalah mudah menerima Tuhan untuk masuk ke dalam hati kita, namun mampukah kita membuka hati kita bagi orang lain tanpa kecuali?!
Adalah mudah mengucapkan janji-janji indah di hadapan Tuhan, namun mampukah kita merealisasikan janji-janji tersebut kepada orang lain?!
Penulis sekitar lebih dari 1 minggu yang lalu, belajar untuk mau mengasihi sesama kita manusia. Ada seorang rekan yang menginformasikan bahwa ada saudara seiman yang sedang kesulitan untuk membiayai kuliah di Sekolah Tinggi Theologia, oleh karena sponsor nya sudah tidak lagi memberikan dukungan biaya kuliahnya, sehingga saudara ini dan beberapa mahasiswa lainnya yang juga dibiayai sponsor ini menjadi seperti terlantar.
Penulis kemudian berkomitmen untuk menyerahkan sebagian pendapatan hasil kerjanya untuk diberikan pada saudara tersebut, sekitar Rp. 1.200.000,- sebuah jumlah yang cukup untuk membiayai kuliah untuk 1 semester ke depan.
Bukan soal seberapa besar jumlah uang/ tenaga/waktu yang dapat kita berikan, namun ketulusan kita untuk mau membantu sesama kita manusia. Tidak perlu ada rasa curiga, akan apakah orang tersebut sedang menipu kita, yang jelas bahwa apapun alasannya, orang tersebut sedang membutuhkannya.
Itulah kasih tanpa syarat yang Tuhan Yesus telah berikan teladan pada kita, DIA tahu persis bahwa Yudas Iskariot akan mengkhianatinya, namun DIA tetap menerimanya sebagai muridNya, mengasihinya, mempercayainya.
So… apa respon kita?!

Author : admin, Agustus 2010