Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Karakter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karakter. Tampilkan semua postingan

Minggu, Maret 27, 2022

Pelayan Tuhan Sejati

Firman Tuhan -  Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel
Minggu, 27 Maret 2022, pk. 08.00 WIB

Mari kita baca,
Kisah Para Rasul 6 : 1-10,

1

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.

2

Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

3

Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

4

dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

5

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.

6

Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.

7

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

8

Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

9

Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini — anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria — bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

10

tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

Firman Tuhan mencatat bahwa gereja dilahirkan terjadi pencurahan Roh Kudus, di mana terjadi 3000 orang bertobat dan percaya Tuhan Yesus, gereja berkembang, jemaat bertambah, namun pelayannya sedikit, sehingga terkesan pelayanan para Rasul tidak maksimal. Sehingga para Rasul memilih diaken, adalah orang-orang yang dipercaya, sehingga terpilih Stefanus.

Stefanus, awalnya melakukan pelayanan meja, sederhana, memberi makanan kepada janda-janda, dan karena pengertiannya akan firman Tuhan, dia pun melakukan pelayanan mendoakan orang dan terjadi kesembuhan karena kuasa Tuhan.

Kalau kita mencari Tuhan, kita akan "dipaksa" untuk melakukan pelayanan yang terbaik, menjadi teladan seperti yang dilakukan Stefanus, rela melakukan pelayanan, menyerahkan hidupnya, dan memilki karakter yang baik.

Matius 7 : 22-23,

22

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

23

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Jangan sampai apapun yang sudah kita lakukan dalam pelayanan kita, kita tidak dianggap oleh Tuhan Yesus.

Lucifer, malaikat yang jago dalam main musik, pemimpin paduan suara malaikat, namun dia tidak punya karakter seperti Yesus, dia menjadi sombong dan menjadi musuhnya Allah.

Jangan kita terlihat alim namun di luar gereja kita sangat lalim, di gereja kita tampak saleh tapi di luar gereja kita pembohong.

Stefanus dipilih karena penuh Roh dan hikman, memiliki karakter.

Kisah para Rasul 1 : 8, 

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dengan memiliki karakter yang baik dan dipenuhi oleh Roh Kudus dan penuh hikmat maka kita akan dapat melakukan pelayanan Tuhan dengan lebih dahsyat.

Stefanus dicatat di dalam Alkitab, dia melakukan banyak mujizat karena hasil pekerjaan dan kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus menjaga kondisi hati, karakter kita.

Belum lama ini di Tiongkok, terjadi KKR, ada seorang nenek yang dengan iman yang sederhana mengusir roh jahat dengan bahasa yang biasa dan sederhana, bukan karena teriakan yang membuat setan takut, namun setan takut karena ada namaYesus Kristus yang berkuasa, akan menjadikan kata kata yang penuh kuasa.

Stefanus penuh dengan Iman! Stefanus memiliki kriteria sebagai pelayan Tuhan yang sejati, tidak goncang dengan badai yang menghadang karena dia yakin Tuhan akan memberikan pertolongan dan menyertainya serta memberi kemenangan kepadanya, demikian pula kita sebagai pelayan Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan. Karena firman Kristus, membentuk iman kita!!

Orang yang penuh dengan iman, dalam menghadapi berbagai persoalan menjadi seorang yang sangat optimis.

Ingat kisah 12 pengintai, hanya 2 orang yang memberikan pernyataan yang optimis!!

Stefanus penuh dengan hikmat dan Firman Allah !

Kisah Para Rasul 6 : 8-9, tidak ada seorang pun yang menyamai hikmat yang dimiliki Stefanus. Semestinya kita semua memiliki hikmat yang sama yang dimiliki Stefanus yang berasalkan dari firman Tuhan dan Roh Kudus yang mengingatkan kita tatkala kita menghadapi berbagai persoalan.

Stefanus memiliki hati yang penuh pengampunan!!

Stefanus mengampuni orang-orang yang menghakimi dia dan berdoa pada Tuhan Yesus untuk mengampuni orang yang sedang menghakiminya dan dia tidak memiliki dendam.

Konsep manusia, kamu baik maka saya akan baik sama kamu. Kamu jahat sama saya maka saya akan jahat padamu.

Di saat sekarang ini, saudara kandung pun dapat menjadi jahat pada kita, menyakiti kita, seperti halnya yang telah dialami oleh Tuhan Yesus yang sudah menunjukkan teladanNya terlebih dahulu pada kita saat DIA mengalami penderitaan sampai penyaliban di kayu Salib, DIA Mengampuni orang yang  menyiksaNya, memfitnahNya!!

Kita harus Rela Menderita karena Kristus.

Kisah 7 : 58-59, saat saat Stefanus menderita dihakimi orang orang hendak membunuhnya. Sampai sejauh mana kita rela menderita karena Kristus. Stefanus sampai mati pun tetap tidak menyangkal Tuhan, dia tetap setia sampai mati.

Dengan rela menderita karena Kristus dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, adalah suatu hal yang harus kita jalani dan alami. Jangan berharap pelayanan kita akan dilihat dan dinilai oleh manusia, ingatlah pelayanan yang kita lakukan adalah untuk Tuhan kita Yesus Kristus.

Kisah 7 : 55, "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."

Pasti kita ingin mengalami seperti Stefanus, di mana Tuhan Yesus menghargai Stefanus sehingga Stefanus dapat melihat kemuliaan Allah dan Tuhan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah untuk memberikan kepadanya mahkota kehidupan.

Persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah kita tidak akan sia-sia.

Mari kita melayani Tuhan dengan segenap hati, menjadi pelayan Tuhan!!

Bagi yang sudah melayani, jangan bersungut-sungut, layani dengan kemurnian hati yang tulus hanya untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.



Preacher  : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, M.A, Ph.D 

written by : ssr




Minggu, November 14, 2021

Membuang Kebiasaan Buruk - Menghentikan Karakter yang Buruk

 

II Raja- raja 17 : 1-6, "1. Dalam tahun kedua belas zaman Ahas, raja Yehuda, Hosea bin Ela menjadi raja di Samaria atas Israel. Ia memerintah sembilan tahun lamanya.

2

Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, tetapi bukan seperti raja-raja Israel yang mendahului dia.

3

Salmaneser, raja Asyur maju melawan dia; Hosea takluk kepadanya serta membayar upeti.

4

Tetapi kedapatanlah oleh raja Asyur, bahwa di pihak Hosea ada persepakatan, karena Hosea telah mengirimkan utusan-utusan kepada So, raja Mesir, dan tidak mempersembahkan lagi upeti kepada raja Asyur, seperti biasanya tahun demi tahun; sebab itu raja Asyur menangkap dia dan membelenggu dia dalam penjara.

5

Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya.

6

Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.

Sukses atau gagalnya seseorang tergantung oleh karakter yang dimilikinya sejak masa kecil, bukan ditentukan oleh kekayaannya.

Banyak orang yang bertobat namun karakternya buruk, namun Tuhan tidak memandangnya.  Di satu sisi bila hidup kita sangat sederhana mungkin orang memandang remeh kita, namun kita memiliki karakter yang bagus maka orang akan menyegani kita.

Demikian pula raja Hosea yang memiliki karakter buruk dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, maka Tuhan mengijinkan raja Asyur menghukum raja Hosea.

Yang perlu diperhatikan dari karakter yang buruk :

1. Hati yang kotor. 

Hati yang kotor, akan membuat kita memandang orang lain dengan pikiran yang kotor. Iri hati, dendam, serakah, selalu ingin merendahkan orang lain, selalu menganggap orang lain tidak mampu.

Sebagai contoh di Kejadian 4 : 6-11, ini adalah suatu contoh kehidupan seseorang yang memiliki hati yang iri, Kain yang iri terhadap saudaranya Habel adiknya, sampai berani membunuh adiknya dan berdusta pada Tuhan yang bertanya padanya di manakah Habel, sehingga Tuhan mengutuk Kain.

Akibat dari iri, timbullah berbohong dan diikuti membunuh sehingga akhir hidupnya menjadi terkutuk. Iri hati menjadi biang keladi kehidupan sehingga kita menjadi hidup terkutuk selamanya.

Begitu pula dialami oleh Yusuf yang menceritakan berkali kali perihal mimpinya kepada saudara-saudaranya, namun saudara-saudaranya menjadi iri hati sebab semua mimpinya menunjukkan pesan bahwa Yusuf akan menjadi pemimpin dihormati oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Sehingga rekayasa dosa mulai dibuat dan akhir cerita Yusuf diangkat jadi pemimpin atas seluruh Mesir dan keluarganya pun tunduk pada Yusuf.

Dendam yang bila tidak terbendung akan menimbulkan rasa ingin membunuh.

Serakah, menyebabkan seseorang rasa ingin lebih lagi, lebih lagi semua yang dimiliki oleh orang lain. Kisah kebun anggur milik Nabot yang diingini raja Ahab, dengan rencana jahat isterinya Izebel menjebak Nabot untuk dapat mengambil kebun anggur Nabot.

Sesuatu yang mempunyai hal hal yang baik, hati yang tulus dan baik, maka Tuhan akan berkenan pada kita.

2. Tidak mau belajar.

Kelemahan seseorang yang tidak mau diajar adalah tidak mau belajar!! Orang yang sok tau. Hidup itu selalu membuat orang untuk mau belajar, untuk mau dibimbing, diajar untuk tau karakter Kristus itu seperti apa sehingga karakter kita bisa menyerupai karakter Kristus.

Petrus sebagai murid pertamanya Yesus, walau sebagai seorang yang telah menyangkal Yesus 3 kali, namun dia mau berubah dan bertobat, dan menjadi penginjil yang mengerjakan pekerjaan Tuhan yang besar.

Murid-murid Yesus memiliki karakter-karakter yang mau dibentuk oleh Tuhan Yesus, didampingi, sampai akhirnya menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan secara dahsyat. Dengan pendekatan pribadi sebagai murid, Filipus menjadi penginjil seorang diri yang menjangkau banyak orang.

Tomas seorang murid yang paling malas, dengan statement yang kita ketahui saat kebangkitan Yesus, ia bilang hanya mau percaya kalau melihat langsung Yesus dan mencucukkan jarinya pada lubang paku di tangan Tuhan, ketika dia melihat Tuhan Yesus, maka langsung dia percaya dan bekerja pelayanan dalam penginjilan dengan dahsyat.

Yudas Iskariot adalah murid yang mengkhianati Tuhan Yesus dan akhirnya mati bunuh diri.

3. Tidak dapat dipercaya.

Orang yang suka berbohong akan menjadi orang yang susah dipercaya. Baiklah kita semua menjadi orang yang bisa dipercaya oleh Tuhan. Kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan, haruslah kita jaga untuk seterusnya. 

4. Putus asa dan mengambil jalan pintas

Mengingatkan pada kita setiap anak Tuhan untuk tidak mengambil jalan pintas. Tidak sedikit orang yang tidak mau berusaha/berjuang dengan menyogok/ menyuap, ketika dihadapkan jalan buntu, maka menjadi orang yang mudah putus asa.

Mari kita berjuang sampai tetes darah penghabisan, mencapai sesuatu yang terbaik yang dapat kita lakukan!!.

Tidak ada dalam sejarah orang yang putus asa hidupnya diberkati Tuhan!!

Ayo nyatakan komitmen kita, sekali percaya tetap percaya!!



Preacher : Pdt. Agus Octavianus

Written by : ssr

Minggu, Juni 10, 2018

Seri Iman Kristen : Iman tanpa Perbuatan pada Hakekatnya adalah Mati.

Mari kita buka Alkitab, di Matius 21 : 18-22, perihal Yesus mengutuk pohon ara.
ayat ini mencatat tindakan Yesus mengutuk pohon ara dan langsung menyebabkan pohon ara mati seketika.
Mengapa Yesus mengutuk pohon ara tersebut ?
Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah, karena pohon ara ini seharusnya berbuah dan buahnya dapat dinikmati oleh siapapun, pada saat itu Yesus merasa lapar dan menemui pohon ara namun tidak ada buah satupun. Peristiwa ini memiliki arti bahwa iman tanpa perbuatan maka Tuhan akan mengutuknya.
Yakobus 2 : 17, "....Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Demikian juga pengertian dalam kehidupan kita, ketika kita berkata bahwa kita memiliki iman di dalam Yesus Kristus maka haruslah diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan kita yang menunjukkan kita benar-benar memiliki iman di dalam Yesus Kristus.
Pada saat kita dituntut untuk perbuatan iman, tidak jarang kita merasa berat untuk melakukannya, janganlah sampai kita mengalami seperti pohon ara yang dikutuk - dicampakkan oleh Tuhan Yesus.
Perbuatan iman apa yang harus nampak dari umat Tuhan :
a. telah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus Tuhan! (II Korintus 5 : 17, "Jadi siapa yang ada di alam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.")
Barangsiapa yang sudah mengalami kelahiran baru, maka seluruh orientasi kehidupannya tertuju pada kehendak Tuhan. Ada perubahan karakter dan perilaku yang baru di dalam Kristus, tabiat yang lama sudah kita buang. Kalau dulu kita merasa paling pinter/ hebat, sekarang kita merasa tidak ada apa-apanya karena semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, baiklah kita menjadi orang Kristen yang berguna dalam rencana dan pekerjaan Tuhan.

ORANG KRISTEN SEJATI HARUS HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU, supaya menjadi kesaksian bagi dunia.

b. Mengemban Tugas dari Tuhan yaitu menjadi saksiNya, menjadi pemberita-pemberita Injil (Mari baca Matius 28 : 19-20;  Kisah 1 : 8, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.")
Untuk dapat melakukan tugas yang diembankan Tuhan Yesus, baiklah api semangat pelayanan dikobarkan dengan segenap hati kita, baiklah kita cinta Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Sudahkah kita belajar menjadi saksi Kristus??

Mari kita undang Roh Kudus datang ke dalam hidup kita untuk mengubah kehidupan, karakter dan perilaku kita. Amin


Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written : ssr

Minggu, April 29, 2018

Karakter Daniel yang Berkenan bagi Allah

Daniel 1 : 8 -17, tentang ketetapan Daniel yang tidak menyantap hidangan Raja. Kisah Daniel ini bukan berkaitan dengan hal-hal yang mistis. Namun yang akan kita pelajari saat ini adalah karakter Daniel, sebagai satu sosok pribadi yang luar biasa sehingga Allah memberikan hikmat dan kemampuan lebih kepada Daniel.
Pada ayat ke-8 dikatakan bahwa Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan diri dengan makan makanan yang telah disantap Raja, melainkan hanya meminta diberi sayuran saja.
Daniel memiliki kemampuan yang luar biasa, di mana dia mampu menterjemahkan segala sesuatu yang tersembunyi melalui mimpi dan penglihatan, menterjemahkan mimpi Raja Nebukadnezar, tulisan di dinding. Dan Daniel pula yang mendapatkan penglihatan tentang akhir zaman.
Mengapa Daniel bisa mendapatkan hal-hal tersebut?
Mengapa Allah memberikan kasih karunia dan kemampuan lebih kepada Daniel ?
Karena Sikap hidup Daniel (ayat 8), yang berketetapan tidak menajiskan diri dengan menyantap santapan makanan dari Raja, yang sebelumnya dipersembahkan dulu kepada dewa Baal. Makanan tersebut pasti merupakan makanan-makanan pilihan yang lezat. Namun Daniel lebih memilih untuk tidak menajiskan dirinya. Daniel tidak tenggelam dalam kesenangan-kesenangan dunia, melainkan fokus bagaimana menyenangkan hati Allah.
Daniel sungguh-sungguh melakukan apa yang menjadi Kehendak Allah.

Mari kita baca Yakobus 1 : 17, "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

Amsal 2 : 6, "Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian."

Pada Daniel 1 : 17, Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian setelah Daniel konsisten tidak menajiskan dirinya dengan menyantap makanan Raja dengan resikonya.
Demikian juga halnya tentang Kekristenan kita, kita yang sudah tahu persis akan karya keselamatan Yesus di kayu Salib, yang terlebih dahulu berkorban sampai mati demi menebus dosa kita.
Melalui teladan Daniel ini, kita boleh menjadi orang Kristen yang mengalami janji-janji Allah, hidup tidak lagi menuruti keinginan daging kita, yang sudah meninggalkan semua karakter, sikap hidup lama yang penuh dengan dosa dan kedagingan.

Mari kita mau mengkoreksi diri kita untuk semakin hidup berkenan pada Tuhan, jangan fokus hanya untuk mendapatkan berkatnya saja, melainkan mau membayar 'harga' untuk menyediakan waktu kita bagi Tuhan, melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan hidup sesuai kebenaran firman Tuhan. Maka Allah pasti akan memberikan kepada kita anugerah/berkat untuk memperlengkapi kita untuk tetap menjadi berkat dan mendukung pekerjaan Allah di dunia ini.





Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written by : ssr.



Minggu, Desember 03, 2017

Karakter Gembala yang Baik

Mari kita buka Lukas 2 : 8 - 20, perihal gembala-gembala yang mendapatkan kabar kelahiran Sang Juru Selamat di Bethlehem.
Di Alkitab mengkategorikan 2 macam gembala yang baik atau upahan (jahat), di mana gembala yang upahan (jahat) yang akan meninggalkan gembalaannya ketika ada ancaman yang datang.
Yohanes 10 : 11, Yesus sendiri berkata Akulah Gembala yang baik.
Karakter Gembala yang baik adalah gembala yang sungguh-sungguh setia dalam pelayanan mereka, seperti yang tertera di Lukas 2 : 8-20.
Karakter Gembala yang baik sebagai berikut :
1. Mereka menghargai dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sukacita dan kesetiaan. Walau lingkungan dingin, mereka tetap menggembalakan supaya gembalaannya tetap makan, seperti di Mazmur 23 : 2. Gembala yang baik selalu memikirkan domba gembalaanya cukup makan dan minumnya. Sama juga halnya dengan hubungan suami isteri, di mana keduanya dituntut pula untuk saling menghargai dan melayani, baca Efesus 5 : 22-33.
2. Menjaga dan melindungi domba-domba dari marabahaya, I Samuel 17 : 34-36a. pernyataan Daud sewaktu pengalamannya melindungi gembalaannya dari ancaman binatang buas di hadapan Saul sewaktu hendak menghadapi Goliat. Daud hendak memberikan pengajaran bagaimana menjadi Gembala yang baik, yang tidak pernah lari meninggalkan gembalaannya melainkan menghadapi semua permasalahan yang ada. Puluhan tahun saya melayani keluarga-keluarga yang terancam retak di mana tidak sedikit para isteri yang meminta cerai karena suami yang tidak melakukan tanggung jawabnya membiayai keluarganya. Saya teringat pesan orang tua saya, bahwa kamu harus ingat ketika kamu tidak punya uang, yang harus hati-hati adalah isteri, namun ketika kamu punya uang banyak maka kamu yang harus hati-hati. Sehingga istri harus belajar mencukupkan dengan apa yang ada, dan suami tetap harus belajar untuk tetap hidup sederhana.
3. Mencari dan membawa kembali setiap domba yang tersesat. Mari baca Matius 18 : 12-14, tentang perumpamaan domba yang hilang. "Demikian Bapa yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang." Yang paling sering kita saksikan adalah ketika ada jemaat yang goyah, malah tidak jarang kita sendiri yang mengucilkan dan menggosipin serta menambahi bumbu-bumbu penyedap sehingga situasi makin kacau dan hilanglah jemaat tersebut. Baiklah kiranya kita memberikan motivasi dan meneguhkan imannya untuk tetap setia berjemaat maupun dalam pelayanan.
4. Kehidupan gembala yang tinggal di padang yang jauh dari keramaian. I Samuel 16 : 11-12. Pada umumnya orang senang tinggal di tempat yang menyenangkan hatinya, suasana yang gembira, mujizat dan berkat yang dicurahkan. Seperti teladan yang dilakukan Yesus yang menyendiri, jauh dari keramaian, demikian juga kita memiliki saat teduh untuk merenungkan firman Tuhan dan bersekutu dalam Tuhan sehingga menjadi pelaku firman Tuhan, supaya kerajinan kita tidak menjadi kendor. Tuhan tidak melarang orang untuk memiliki kesenangan tapi menghendaki untuk memiliki waktu khusus untuk bersekutu denganNya.
Matius 6 : 33, mengingatkan kita untuk selalu mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya sebagai prioritas, hidup dalam persekutuan yang indah dengan Allah, hidup dalam padang gurun sama dengan saat kita bersekutu dengan Allah. Dan pada akhirnya Allah akan memberikan segala yang kita perlukan.
Jadi sebagai orang Kristen kita harus memiliki karakter dan hati seperti Gembala untuk mendapat anugrah spesial dari Allah.

Apakah kau memiliki persekutuan yang indah dengan Allah? Siapa yang rutin bersaat teduh tiap pagi? Membaca Alkitab setiap hari? 







Preacher : Pdt. Dr. Johannes Sugeng, MSc.
Written by Suryadi Ramli, MD