Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label tanggungjawab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanggungjawab. Tampilkan semua postingan

Minggu, April 22, 2018

Pilihan Hidup

Setiap kita setiap hari pasti memiliki pilihan. Mulai dari jenis makanan yang mo dimakan/ dimasak, mo yang murah atau yang mahal. Demikian juga dengan baju yang mo dipakai pun pasti harus memilih juga.
Ada 4 pilihan utama dalam hidup ini :
1. Hidup di dalam ketidakbenaran. Seperti apa yang terjadi dalam beberapa waktu ini, soal pengacara anggota DPR yang merekayasa kasus kecelakaan mobil sampai di rumah sakit sekalipun direkayasa.
Mari kita buka Roma 13 : 12-13, 12 "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati."
Seperti kutipan dari perkataan Bill Sunday, "Orang munafik ada di mana-mana, di gererja, di rumah, di asrama, tidak perlu repot mencarinya. Pulanglah, lihatlah di cermin. Ingatlah kita dapat mengurangi satu orang munafik di dunia ini."

2. Hidup untuk bertanggung jawab.
Seperti suami/ bapak yang bertanggungjawab melindungi istri dan keluarganya. Istri yang bertanggungjawab mengurusi rumah tangga, mendukung suaminya. Istri lebih hebat dari suaminya, sebagai seorang penolong, terima kasih istriku.Tanggungjawab anak yang usia sekolah adalah belajar, harus dilatih dan dididik. Tiap orang harus memiliki sikap tanggungjawab apapun yang menjadi tanggungjawabnya. Selalu ada konsekuensi dalam hidup kita pada apa yang kita pilih.
Sikap orang yang bertanggungjawab adalah :
a. mesti menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya, Yohanes 17 : 4, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya"
b. bersedia membayar harga. I Samuel 17 : 34-35, 34 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
35 maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya
Daud menjadi teladan sebagai orang yang bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan padanya untuk menggembalakan domba-dombanya, bahkan sampai mengorbankan nyawanya menghadapi binatang buas yang berusaha mencelakakan domba gembalaannya. Sehingga Daud berkenan di hadapan Allah.
c. bersedia menanggung akibatnya
Sikap Adam yang tidak bertanggungjawab ketika Allah mempertanyakan kenapa memakan buah terlarang, Adam malah menyalahkan isterinya. Karena dosa 1 orang yaitu Adam sehingga semua orang menjadi berdosa. 

3. Hidup Menjadi Berkat. Tuhan bukan hanya memberkati kita melainkan Tuhan menginginkan kita menjadi Berkat. Seperti lagu yang sedang populer, "Hidup ini adalah kesempatan, Hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia-sia kan waktu yang Tuhan beri, Hidup ini harus jadi berkat"
Stop mengasihani/ memikirkan diri kita terus menerus karena kita akan tenggelam dalam kesusahan dan lautan kesedihan, melainkan  marilah kita bangkit dan hidup untuk menjadi berkat. 
Teruslah berbuat baik, jangan pernah menyesal. Buatlah orang lain tersenyum dengan kebaikan yang kamu lakukan.

4. Hiduplah Melakukan Hal-hal yang bernilai Kekal
Kita perlu uang ga? PERLU! Kita perlu jalan-jalan ga? PERLU ! Tapi janganlah kita fokus terus menerus mncari uang dan hal-hal lainnya yang bersifat duniawi. Sebab pada akhirnya kita akan kehilangan semuanya ketika hidup kita berakhir di dunia ini,
Ibrani 11 : 24-26, 24 "Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, 25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. 26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."
Musa pada akhirnya memilih menjadi penggembala umat Tuhan dan itu adalah suatu kehormatan.
Mari kita pikirkan kehendak Tuhan atas hidup kita. Cari kehendak Tuhan, pelajari firman Tuhan.
Jadilah orang yang sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran firman Tuhan, maka kita akan menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Preacher : Pdt. Clay
Written by ssr

Selasa, Desember 02, 2008

Merdeka - Kemerdekaan ??

Bila ditanyakan kepada diri kita masing-masing, apakah arti Kemerdekaan buat saya?
Sudahkah saya merdeka?
Merdeka macam apa yang Tuhan sudah berikan pada saya?
Masing-masing dari kita, secara jujur pasti memiliki pengertian / pandangan yang berbeda mengenai arti Kemerdekaan itu sendiri.
Kalau kita mo jujur dan memperhatikan di sekeliling kita, ada di antara kita yang masih memandang secara keliru arti ‘kemerdekaan’, kemerdekaan identik dengan ‘kebebasan’. Kebebasan yang mungkin dimengerti oleh sebagian dari kita adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya, sehingga lupa bahwa kita saat ini sedang hidup berdampingan dengan orang lain di sekitarnya, tanpa memikirkan (alias cuex / sebuah budaya masyarakat perkotaan yang mementingkan diri sendiri) apakah orang di sekitar kita terganggu atau tidak.

Kita sering menganggap bahwa Allah kita adalah Allah yang kaya, sehingga kita menggunakan air, listrik, uang, waktu kita secara boros ataupun hal-hal lainnya, namun kita lupa bahwa di luar sana, jutaan orang mengalami kekurangan air bersih sehingga banyak dari mereka menggunakan air yang sudah tercemar dengan limbah pabrik/ manusia, ratusan ribu rumah tidak memiliki listrik, miliaran orang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang layak, kekeringan, sumber alam seperti minyak bumi yang sudah terancam menipis sehingga negara saling berperang untuk menguasai sumber-sumber minyak bumi.

Lupa, tidak peduli, dan menutup mata – telinga kita terhadap apa yang terjadi di luar sana, membuai diri dan mendustai diri dengan bersembunyi di balik ayat-ayat firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah kita itu kaya. Dan kita tampak seolah-olah hidup kudus, memuji, menyembah, mengasihi sesama kita di gereja tetapi tidak untuk orang di luar gereja dan seolah-olah kita lebih berhikmat di banding dengan orang-orang di luar sana!??
Dunia saat ini sedang menggalakkan program ‘SAVE THE EARTH’ (selamatkan bumi), dengan menyerukan melakukan penghematan penggunaan air bersih, penggunaan listrik, penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan, dll. Sekarang timbul sebuah pertanyaan lagi buat kita semua, ‘pantaskah kita mengatakan kita lebih berhikmat dari orang-orang dunia, di saat kita masih memboroskan segala sesuatu?’
Yoh. 8:36, ‘Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.’Adalah benar bahwa Tuhan Allah telah memberikan kepada kita kemerdekaan (red. kebebasan dari hukuman & kutuk dosa), dan ternyata kemerdekaan yang Tuhan Allah berikan adalah bukan kemerdekaan yang ‘sebebas-bebasnya’ !!!
Matius 11:29-30, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, ….. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Matius 22:36-40, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" ………... Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan semua ayat-ayat tersebut di atas, bahwa di dalam Alkitab versi King James dinyatakan bahwa kata hukum ditulis ‘LAW’ yang berarti bahwa Tuhan memiliki aturan-aturan/ hukum atau undang-undang yang bila dilanggar akan mendapatkan hukuman!!
Kej.2:15,”TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”
Mat.28:19-20a, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu..”
Sejak awal dunia dijadikan bahwa Tuhan sudah mendelegasikan tanggungjawab kita untuk merusak & menghancurkan dunia ?? Uppss… benarkah??

Yang benar adalah MENGUSAHAKAN & MEMELIHARA bukan merusak, menghancurkan atau menghabiskan semuanya untuk diri sendiri.
Dan Tuhan juga ingin agar kita melakukan Amanat AgungNya yaitu
menjangkau – mengajarkan – merawat jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus Kristus….
Tuhan memberkati kita semua, bagi DIAlah semua kemuliaan……