Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label kutuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kutuk. Tampilkan semua postingan

Minggu, Juni 16, 2019

Dosa karena Lidah

Yakobus 3 : 2 - 12,
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar

Lidah itu digambarkan buas dan sangat mengendalikan kehidupan kita. Tidak jarang kita tidak menganggap penting perbuatan lidah, padahal melalui lidah mengeluarkan kutuk dan berkat.

Melalui lidah menghasilkan penyakit dosa sebagai berikut :
1. Banyak bicara - mengungkapkan rahasia orang lain yang kita ketahui dibicarakan kepada orang lain. Amsal 10 : 19, di mana dikatakan banyak bicara pasti banyak pelanggaran.
Dengan lidah kita memuji Tuhan, dengan lidah kita mengutuk manusia juga.
Banyak bicara bisa baik asal kita sanggup mengendalikannya.
2. Perkataan yang sia-sia, sembrono / perkataan yang tidak membangun/ pesimis. Kita harus membiasakan untuk berkata-kata yang membangun/positif, karena berdampak menguatkan orang lain. I Timotius 6 : 10, hindari omongan yang kosong dan tidak suci!!
II Timotius 2 : 16 serupa dengan I Tim 6 : 10.
3. Gosip, ternyata gosip  sudah ada di Kitab Perjanjian Lama - Imamat 19 : 16, janganlah engkau menyebarkan fitnah kian kemari.
4. Berdusta / Tidak Jujur / Berbohong - Amsal 6 : 16-19, "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara."
5. Pujian yang palsu.
6. Bicara yang terburu nafsu - bicara dulu baru mikir. Bilangan 20 : 12. contoh tindakan Musa yang emosi dengan perilaku bangsa Israel sehingga Musa tidak melakukan persis yang diperintahkan Tuhan. Hanya karena emosi dan kecewa mengakibatkan akhir yang fatal - hati-hati .... sebaiknya cepat mendengar lambat berkata-kata!!

Mengapa penyakit-penyakit dosa itu masih ada di dalam kita?
1. Karena kita masih ada dosa dan hidup dalam kedagingan.
2. Sikap hati dan komitmen kita untuk hidup dalam kebenaran Tuhan!!

Berbohong untuk demi kebaikan ... tetap saja merupakan suatu dosa kebohongan.
Iblis selalu tidak ini melepaskan kita dari cengkeramannya untuk tetap hidup dalam dosa. Melalui dosa kecil melalui lidah lah, merupakan celah untuk membiasakan kita berbuat dosa kecil/ dosa putih yang suatu saat dapat menjerat kita.

Bagaimana kita sembuh dari penyakit dosa lidah !?
1. I Kor 10 : 12, kita menyadari kelemahan kita, perbuatan dosa kita sekecil apapun
2. Datang kepada Tuhan untuk menolong kita dari kebiasaan melakukan perbuatan-perbuatan dosa sekecil apapun dan mengakuinya segalanya kepada Tuhan.
Yohanes 1 : 9,  Ia akan mengampuni dosa kita selama kita jujur dan mengakuinya kepada Tuhan
3. Kita serahkan kepada Tuhan agar Roh Kudus memimpin hidup kita dan melakukan perubahan seturut kehendak Tuhan menurut gambar dan rupa Allah.

JUJUR - MENGAKUI - MENYERAHKAN HIDUP KITA KEPADA TUHAN !!


Preacher : Ibu drg. Endang Sri Mumpuni
Written by : ssr

Minggu, Juni 10, 2018

Seri Iman Kristen : Iman tanpa Perbuatan pada Hakekatnya adalah Mati.

Mari kita buka Alkitab, di Matius 21 : 18-22, perihal Yesus mengutuk pohon ara.
ayat ini mencatat tindakan Yesus mengutuk pohon ara dan langsung menyebabkan pohon ara mati seketika.
Mengapa Yesus mengutuk pohon ara tersebut ?
Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah, karena pohon ara ini seharusnya berbuah dan buahnya dapat dinikmati oleh siapapun, pada saat itu Yesus merasa lapar dan menemui pohon ara namun tidak ada buah satupun. Peristiwa ini memiliki arti bahwa iman tanpa perbuatan maka Tuhan akan mengutuknya.
Yakobus 2 : 17, "....Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Demikian juga pengertian dalam kehidupan kita, ketika kita berkata bahwa kita memiliki iman di dalam Yesus Kristus maka haruslah diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan kita yang menunjukkan kita benar-benar memiliki iman di dalam Yesus Kristus.
Pada saat kita dituntut untuk perbuatan iman, tidak jarang kita merasa berat untuk melakukannya, janganlah sampai kita mengalami seperti pohon ara yang dikutuk - dicampakkan oleh Tuhan Yesus.
Perbuatan iman apa yang harus nampak dari umat Tuhan :
a. telah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus Tuhan! (II Korintus 5 : 17, "Jadi siapa yang ada di alam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.")
Barangsiapa yang sudah mengalami kelahiran baru, maka seluruh orientasi kehidupannya tertuju pada kehendak Tuhan. Ada perubahan karakter dan perilaku yang baru di dalam Kristus, tabiat yang lama sudah kita buang. Kalau dulu kita merasa paling pinter/ hebat, sekarang kita merasa tidak ada apa-apanya karena semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, baiklah kita menjadi orang Kristen yang berguna dalam rencana dan pekerjaan Tuhan.

ORANG KRISTEN SEJATI HARUS HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU, supaya menjadi kesaksian bagi dunia.

b. Mengemban Tugas dari Tuhan yaitu menjadi saksiNya, menjadi pemberita-pemberita Injil (Mari baca Matius 28 : 19-20;  Kisah 1 : 8, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.")
Untuk dapat melakukan tugas yang diembankan Tuhan Yesus, baiklah api semangat pelayanan dikobarkan dengan segenap hati kita, baiklah kita cinta Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Sudahkah kita belajar menjadi saksi Kristus??

Mari kita undang Roh Kudus datang ke dalam hidup kita untuk mengubah kehidupan, karakter dan perilaku kita. Amin


Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written : ssr

Senin, Februari 09, 2009

Kutuk di balik Perjamuan Kudus

Cukup banyak umat Tuhan terutama di gereja lokal yang tampaknya sangat rindu untuk merasakan /pun mengalami kuasa - mujizat setelah mengambil bagian dalam suatu Perjamuan Kudus, namun tidak pernah terjadi apa-apa....
Di satu sisi, kita dapat berpendapat mengenai hal tersebut di atas bahwa cara pandang mereka lah yang keliru sehingga mereka tidak dapat melihat berkat/ mujizat sesungguhnya yang telah terjadi dalam hidup mereka, karena mereka menginginkan suatu peristiwa yang spektakuler/ ajaib.
Penulis melalui artikel ini hendak membahas dari sudut pandang yang lain mengenai hal tersebut.
Penulis mengidentifikasi ada 2 (dua) kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh umat Tuhan saat akan mengambil Perjamuan Kudus : pertama, 'tidak ada pengakuan pribadi yang sungguh-sungguh terhadap Tubuh dan Darah Kristus'; kedua, 'tidak ada persiapan diri umat Tuhan secara sungguh-sungguh'.
Kita perlu menyadari bahwa Tuhan bukanlah sesosok manusia biasa. Tapi DIA adalah ROH dan kita harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4 : 24).
Kata roh dan kebenaran di sini menyiratkan bahwa kita saat akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, bukan hanya memerlukan keterlibatan fisik kita yang hadir, melainkan segenap roh, jiwa dan pikiran kita yang secara jujur mengakui eksistensi dari kuasa - kasih dan karya pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib (bandingkan Matius 22 : 37).
Maksud 'sungguh-sungguh mempersiapkan diri' adalah me-review kembali, adakah dosa yang kita perbuat namun belum dibereskan dan minta pengampunan secara khusus kepada Tuhan, dan adakah kita masih tidak mengasihi sesama kita dengan sepenuh hati alias dengan kata lain, misalnya masih suka menyakiti orang lain dengan perkataan atau perlakuan kita, iri hati, cemburu, dendam, sakit hati terhadap teman, saudara, orang tua, guru, dst.

Bila masih ada, berarti Anda TIDAK LAYAK mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus!!
Mengapa ???

Sebab Firman Tuhan secara jelas telah menyatakan bahwa dosa-dosa di atas telah menjadikan kita najis dan tidak layak berada di hadapan Allah. Bacalah Markus & : 21-23. Dan ingat akan Hukum Kasih yang kedua, 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri' (Mat.22 : 39)
Kita harus mengadakan pemberesan / perdamaian terlebih dahulu dengan musuh kita /orang yang mempunyai masalah dengan kita. Barulah kita layak untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

HARGA YANG HARUS DIBAYAR
Jadi barangsiapa dengan cara tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan (I Kor. 11 : 27). Dan tindakannya mendatangkan hukuman atas dirinya (I Kor.11 : 29). Berupa kelemahan dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal (I Kor. 11 : 30).
Rasul Paulus menyarankan agar kita terlebih dahulu menguji diri kita sendiri, sediakan waktu untuk merenungkan dan mengingat-ingat dosa yang pernah kita perbuat namun kita belum meminta ampun pada Tuhan. Bereskan setiap konflik dengan sesama kita.

Adakan perdamaian! Agar hukuman tidak datang atas kita .... (I Kor. 11 : 28,31).

Ditulis oleh Redaksi (pernah dipublikasikan pada BRC edisi No. 105 / tahun V, Agustus 2003)