Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Jumat, Januari 23, 2009

Pelacur Iman ?

Seberapa sering kita merasa iri dan muncul keluhan atau mungkin protes bahwa Tuhan tidak adil pada kita ketika kita melihat orang lain tampak begitu diberkati atau bebas melakukan apa saja termasuk perbuatan dosa?
Penulis, beberapa waktu yang lalu, sempat merasakan hal demikian, walau dalam sebuah peristiwa sederhana.
Sudah berkali-kali penulis mengikuti seminar yang pada akhirnya biasanya selalu disediakan undian doorprize dari panitia penyelenggara. Dan berkali-kali pula penulis nyaris tidak pernah mendapatkan hadiah doorprize tersebut. Namun seorang rekan penulis, dia sudah beberapa kali bahkan cukup sering mendapatkan hadiah doorprize tersebut.
Sebuah hal yang sederhana bukan!? Padahal kita masih sanggup beli banyak barang yang serupa dengan hadiah tersebut, namun kadang kita merasa ingin sekali memilikinya walau tidak kita perlukan.
Dan akhir dari acara tersebut, ketika perasaan iri itu muncul dan mulai mempertanyakan Tuhan, mengapa dia yang selalu mendapatkan hadiah doorprize, kenapa saya tidak?
Dengan cara yang sederhana pula Tuhan tidak berbicara secara verbal, namun memunculkan kembali sebuah ingatan peristiwa yang terjadi pada diri penulis beberapa hari yang lalu, bahwa sebenarnya penulis sudah mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari pada sebuah hadiah doorprize belaka, dan sudah semestinya harus senantiasa bersyukur.
Tuhan mengijinkan penulis mendapatkan sebuah award berupa hadiah uang dari instansi tempat penulis bekerja yang nilainya berkali-kali lipat dibandingkan hadiah doorprize yang disediakan oleh panitia seminar.
Melalui hal sederhana ini pula, penulis mengakui kesalahan dan memohon pengampunan pada Tuhan karena tidak bersyukur atas pemberianNya.
Ingatlah Dan rasa iri yang timbul dari dalam diri kita dapat berpotensi bertumbuh dan menghasilkan buah kejahatan dosa lainnya.
Sering kali kita melakukan banyak tindakan dan dengan mudahnya mengeluarkan statement / pernyataan protes pada Tuhan karena apa yang dialami oleh orang lain namun 'tidak pernah' dialami oleh kita.
Kita melihat bahwa banyak orang-orang yang tampaknya mudah mendapatkan banyak kekayaan/ harta benda dan bahkan dengan terbiasanya berbuat dosa, namun kita sama sekali tidak diperbolehkan melakukan dosa sekecil apapun karena status kita sebagai anak-anak Allah.
Saudara/i dan rekan-rekan di dalam Tuhan, ingatlah selalu akan status kita yang oleh anugrah dan kasih Bapa di 'adopsi' / diakui sebagai anak Allah. Janganlah kita mengingini sesuatu yang dapat merendahkan martabat, iman kita serta image Bapa dalam diri kita kepada dunia.
Bapa di sorga sudah terlebih dulu memberikan hal yang paling berharga dariNya buat kita, mengapa kita masih ingin berbuat dosa?

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Tidak ada komentar: