Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Rut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rut. Tampilkan semua postingan

Selasa, Juni 09, 2020

Membangun Keluarga yang Kuat

Khotbah, Munggu 07 Juni 2020
Nats Firman : ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 )

"Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak  beriman. (1 Tim 5:8)

Dalam dunia modern seperti sekarang lebih banyak orang hidup berkeluarga mengabaikan prinsip kebenaran Firman Tuhan, sebagai pedoman hidup berkeluarga. Mereka cenderung lebih mengutamakan kemudahan dan kenikmatan hidup masing masing. Banyak dari mereka tidak memerlukan komitmen lagi, mereka sepakat untuk hidup bersama tanpa komitmen, hidup tanpa mengindahkan fungsi dan peran masing masing sesuai dengan tujuan keluarga.
Menurut Alkitab ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8  ) keluarga dibentuk atas inisiatif Allah untuk melaksanakan rencana dan tujuan Allah, Tuhan menciptakan keluarga sebagai pondasi kehidupan manusia. Allah menciptakan keluarga manusia untuk membangun Kerajaan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Gambar Allah tercermin dalam ciptaan-Nya yang unik yaitu pria dan wanita ( Kej 1 : 26 ). Pernikahan dan keluarga adalah gambar dari kasih dan kesetiaan perjanjian Allah ( Ef 5 : 32 ). Dan melalui berkat-berkatNya maka anak anak, umat Allah dapat memenuhi bumi dengan penyembahan dan kemuliaan Allah. ( Kej 1 : 28 )
Hari-hari ini keluarga telah diserang terus menerus oleh setan. Apapun yang Tuhan sukai, setan membenci. Apapun yang ingin Tuhan bangun, setan berusaha untuk menghancurkannya.
Kehidupan keluarga yang bertentangan dengan rancangan Allah akan mengalami konflik dalam keluarga yang berkepanjangan sehingga keluarganya tidak sejahtera. Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga kita dari tekanan ? Dan bagaimana kita dapat membangun unit keluarga yang kuat dan kokoh. 

Ada empat pondasi yang mutlak diperlukan : 
- Menjadi orang Kristen yang kuat ( dewasa.) 
- Mewujudkan pernikahan yang stabil  dan tangguh.
- Mrngupayakan relasi yang sehat antara anggota keluarga. 
- Membangun ikatan yang kokoh antara orang tua dan anak. 

Bagaimana mewujudkan keluarga yang kuat dan utuh saat ini ?

1 . Menjalin hubungan yang kuat dan penuh kasih
Hubungan yang penuh kasih antara anggota keluarga adalah pondasi bangunan keluarga yang penting. Dengan hubungan yang sehat dan berkomitmen, seluruh keluarga dilindungi dan diperkuat . Ketika tantangan keluarga muncul , keluarga yang kuat akan bekerja bersama untuk menanggung atau menyelesaikan masalah. Pondasi yang kuat adalah kasih. Dan Alkitab menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang tidak terpancing, tidak berpikir jahat, tidak iri, tetap bersukacita dalam kebenaran dan menanggung segala sesuatu ( 1 Kor 13 : 4,7 ). Agar dapat saling mengasihi maka suami, istri, orang tua harus bertumbuh menjadi orang Kristen yang dewasa
Keluarga yang penuh kasih berbagi dalam segala hal, termasuk mimpi, harapan, harta. Ingatan senyum,, cemberut, sukses dan gagal itu memberikan  perlindungan dari badai, keluarga berfungsi menjadi pelabuhan yang bersahabat ketika gelombang kehidupan menjadi terlalu liar
Sehingga tidak ada anggota keluarga ysng perlu merasa sendirian.

2 . Menjadi keluarga yang tangguh
Kita ingat kata kata yang abadi dari Wilson Churchil, ”Kita akan bergelut di pantai, kita akan bergelut di darat, kita akan bergelut di ladang dan di jalan-jalan, kita akan juga bergelut di bukit. Kedengarannya persis seperti liburan keluarga kami“. Keluarga yang penuh kasih dan punya komitmen menjadikan tangguh, dan keluarga yang tangguh akan bekerja bersama untuk” bangkit kembali” dari masalah yang mungkin dapat menghancurkan keluarga. Dan keluarga tersebut diilhami oleh uraian rasul Paulus tentang ketahanan orang Kristen abad pertama yang menghadapi krisis“ 
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit, kami habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4 : 8-9). Paulus dan orang-orang Kristen yang setia ini mengandalkan Allah untuk kekuatan dan bantuan demi menanggung cobaan.

3 . Kekuuatan berdasarkan keteladanan
Ikatan yang kuat di antara anggota keluarga dapat meningkatkan pengaruh keteladanan yang positif. Paulus memuji anggota keluarga Timotius atas teladan positif mereka” Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus iklas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu ( 2 Tim 1: 5 ). Alkitab juga  mencatat contoh-contoh ikatan kuat yang dapat dikembangkan.
Ambil contoh Ruth dan Naomi. Ruth menikahi putra Naomi tetapi kemudian dia meninggal. Dia memiliki kesempatan untuk kembali ke bangsanya sendiri dan mencari suami lain, tetapi sebaliknya Ruth memilih untuk tetap menjadi bagian dari warisan suaminya dengan tetap tinggal bersama ibu mertuanya Naomi. Ruth melihat sesuatu dalam diri Naomi dan Allah Naomi memancingnya untuk berkata, “Tetapi kata Ruth, "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana engkau pergi , ke situ juga aku pergi dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmullah Allahku, di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan."
Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut”( Rut 1: 16-17 ). Tuhan ingin dalam keluarga kita mengembangkan ikatan kesetiaan dan kasih keluarga yang kuat. Dia ingin kita berbagi mimpi, harapan, harta dan kenangan sebagai kelauarga di hadapan-Nya. Dia ingin kita membangun keluarga yang kuat dan beribadah serta menghormati Dia sebagai unit keluarga.
Dan sebagai suatu kesimpulan, untuk mewujudkan keluarga yang  kuat dan kokoh yang memenuhi kehendak dan rancangan Allah, diperlukan kedewasaan rohani. Karena hanya orang Kristen yang dewasa rohani yang sanggup mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh. Dan berdasarkan ketangguhan itulah kita dapat membangun relasi yang sehat antara anggota  keluarga sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis antara suami-istri, orang tua dan  anak . Itulah salah satu bentuk keluarga yang kokoh dan kuat. Tuhan Yesus Memberkati

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus