Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Joel Steven. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Joel Steven. Tampilkan semua postingan

Minggu, September 24, 2023

Hidup di Dalam Didikan Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 24 September 2023

Mari kita sama sama membuka firman Tuhan dari Ayub 5 : 17-18

  1. (Ayb 5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
  2. (Ayb 5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Dari 2 ayat ini kita akan merenungkan tentang hidup di dalam didikan. Selama hidup kita mungkin banyak dari kita yang telah menerima didikan sejak TK, SD, SMP bahkan sampai kuliah sekalipun.

Kalau kita mau dididik, mau menerima ajaran, tuntunan, berbeda dengan orang yang tidak mau terima didikan akan ngacir sendiri.

Di ayat tersebut dikatakan orang yang mau ditegur Allah jangan sampai kita menolak didikan, seperti domba yang tersesat menjadi sangat merepotkan sekali gembalanya.

Kata DIDIKAN - "education" - berkonotasi menghantarkan kita dari kegelapan kepada terang pengetahuan. Di dalam gereja ataupun kehidupan sehari-hari kita menjalani didikan setiap saat. Dalam Alkitab pun mencatat banyak tokoh-tokoh yang mengalami didikan Tuhan tidak cuma 1-2 tahun saja melainkan sampai puluhan tahun. Seperti Musa yang mengalami didikan Tuhan sampai puluhan tahun menuju tanah Kanaan. 

    Demikian juga Abraham yang dididik Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Abraham mendengar suara Tuhan dan melakukannya. Mungkin kita mengalami hal-hal yang berbeda pada diri kita masing-masing.

    Musa yang sejak lahir diadopsi oleh Putri Firaun selama 40 tahun dididik di dalam istana. Lalu keluar dari istana menjadi gembala domba - belajar menggembalakan, dari seorang yang di puncak kekuasaan sampai direndahkan, lalu 40 tahun kemudian Musa dipanggil Tuhan untuk menggembalakan langsung bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.

    Musa menjadi orang yang lembut hatinya setelah mendapatkan didikan Tuhan! Padahal harusnya dia bisa menjadi sombong sejak di istana, bahkan bertemu muka dengan muka pada Tuhan bisa menjadi alasan Musa untuk sombong, tapi ketika menghadapi ketegaran tengkuk bangsa Israel, dia menjadi seorang pemimpin yang lembut hati.

    Lalu kita belajar dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan sejak usia 17 tahun sejak dijual oleh saudara-saudaranya, keluar masuk penjara.... namun apa hasilnya dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan, Yusuf tidak menaruh dendam di dalam kehidupannya. Harusnya sebagai penguasa dia bisa menghancurkan keluarganya yang telah menyakitinya. Namun Yusuf berkata bahwa dia bukan Tuhan, namun semuanya karena Tuhan yang terlebih dahulu menempatkannya di Mesir.

    Kejadian 50 : 15

(Kej 50:15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

    Namun Yusuf tidak menaruh dendam di dalam hatinya selama masa didikan Tuhan, keluar masuk penjara, dijual, difitnah. Didikan Tuhan membawa kita menjadi orang yang lembut hati, tidak membawa dendam dan mengampuni.

    Samuel sejak kecil sudah ada di bait Allah, dididik oleh imam Eli namun keluarga imam Eli berantakan, tapi Samuel menjadi orang yang mendengar suara Tuhan. Mungkin dia mengalami pengalaman yang tidak enak, dari anak-anak imam Eli sekalipun. Tapi Samuel tetap tinggal di dalam bait Allah, dan tetap menghormati imam Eli sebagai mentornya. Samuel yang mungkin melihat lingkungannya tidak kondusif, membuat dia tidak tumbuh, namun Samuel tetap di bait Allah, pengalaman Samuel ini berbicara tentang dedikasi - integritas. 

    Mungkin ada di antara kita yang ke gereja berkeluh kesah, hanya bisa mengkritik gereja saja. Mari bapak ibu sekalian dan anak-anak muda, yang mungkin pernah berkomentar bahwa tempat ini kita tidak bisa bertumbuh, namun mari kita ubah pola pikir kita bahwa Tuhan punya jalan bagi kita di tempat ini, membawa perubahan bagi diri kita pribadi. Mari kita datang mencari Tuhan, bukan buat gereja, bukan buat gembala melainkan diri kita sendiri yang fokus mencari Tuhan secara pribadi.

    Tokoh ke-empat, Daud yang mengalami didikan di padang rumput ketika dia harus menjaga kambing domba yang hanya beberapa ekor milik bapanya, namun Daud tetap bertanggungjawab menjaga dan menggembalakan kambing dombanya, tetap bermain kecapi bahkan sampai mau ditombak oleh Saul sekalipun.

    Setiap kita pasti punya hal-hal yang Tuhan perbuat dalam hidup kita, menjadi seorang yang tangguh dan kuat menghadapi badai, lembah-lembah kelam, masa-masa sulit, menjadi orang yang berdedikasi dan gampang memaafkan selama dalam didikan Tuhan.

    Amsal 19 : 20

(Amz 19:20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

    Jangan lupa didikan yang kita terima bukan buat sekarang melainkan untuk masa depan kita!!

    Proses memang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan namun manfaat nya sangat berharga bagi kita.

    Titus 2 : 12

(Tit 2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

    Ini tujuan Allah dalam mendidik kita di dunia ini, agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah. Jangan menjadi orang fasik yang diperumpamakan sebagai sekam yang mudah terbakar dan habis lenyap. Tuhan mengajarkan kita dari Titus ini supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, kedagingan kita, keserakahan, hidup bijaksana, dan hasilnya dapat kita rasakan di masa depan.

    Kita tidak ngotot dengan keinginan kita, karena semua yang kita perlukan datangnya dari Tuhan yang mencukupkan.

    Ada ilustrasi soal bijaksana, ada 2 orang murid yang berdebat dan hampir bertengkar soal hitung-hitungan soal 3 X 7 , murid yang pintar mengatakan hasilnya 21, namun murid yang bodoh mengatakan 27. Akhirnya si murid pintar mengadu kepada gurunya, bahkan sampai si murid pintar sampai mengancam kalau sampai salah cambuklah saya. Kalau si bodoh bilang silakan potong leher saya. Akhirnya si guru memutuskan nilai 27 yang benar, dan akhirnya si pintar dicambuk. Setelah dicambuk si pintar bertanya lagi pada gurunya memang benar 27 ? Si guru berkata yang benar 21 namun apalah gunanya berdebat dengan orang bodoh. Sebab kalau saya mengatakan 21 yang benar maka putus lah kepala si bodoh!

    Kalau kita sudah mengalami didikan, lembah kelam, air mata, TENANG lah karena didikan ini dipakai Tuhan untuk menjadikan kita menjadi SERUPA dengan KRISTUS.

    Ibrani 12 : 11

(Ib 12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.



Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr

Minggu, Juni 18, 2023

Fulfill and Fruitfull (Dipenuhi & Berbuah)

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 18 Juni 2023

    Beberapa hari yang lalu kita merayakan hari Pentakosta. Peristiwa turunnya Roh Kudus ke dunia.

Roh Kudus adalah Tri Tunggal, DIA adalah Penolong bagi kita. Mungkin bapak ibu ada yang sedang mengalami kesulitan, kesusahan, Roh Kudus hadir sebagai penghibur dan penolong.

Mari kita buka Kisah Para Rasul 2 : 4

(Kis 2:4) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Penekanan pada kata "Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus."  Apa artinya dipenuhi oleh Roh Kudus? Bisa berbahasa roh? Bahasa-bahasa baru yang tidak dikenal, itu artinya saya dipenuhi oleh Roh Kudus. Padahal berbahasa roh hanyalah sebuah tanda - karunia saat seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus.

Apa artinya dipenuhi Roh Kudus?

Kita bisa menginterpretasikan dengan berbagai kata-kata. Dipenuhi artinya tidak ada ruangan kosong!

Dipenuhi Roh Kudus diilustrasikan sebuah toples, toples menggambarkan diri - hidup kita, ada bola yang menggambarkan pelayanan-pelayanan kita, kemudian dimasukkan ke dalam toples, apakah toples itu penuh? Mungkin kita menganggap hidup kita dipenuhi dengan berbagai jadwal kegiatan pelayanan demi pelayanan, namun masih banyak ruangan kosong di dalam toples tersebut!

Kemudian kita masukkan pasir, dengan bola-bola pelayanan tetap di dalamnya, apakah toples tersebut sudah penuh? Dianalogikan pasir itu berbicara tentang doa, mungkin pagi, siang, sore, malam, mau makan, mau berangkat kerja, jam doa malam di gereja, mungkin sudah memenuhi seluruh keseharian kita!! Sudah cukup nih semuanya, saya sudah penuh! Apakah toples itu penuh?

Hal ketiga, untuk membuat penuh toples, isilah dengan AIR, Roh Kudus dianalogikan di firman Tuhan sebagai Api, burung dara, air, apakah toples itu sudah penuh?? 

Kalau air itu sudah memenuhi kita artinya kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, rongga-rongga terkecil sekalipun terisi dengan air! Kalau kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, apakah masih ada yang kosong dalam hidup kita?

Kalau sudah dipenuhi, artinya kita sudah melimpah, keluar melebihi kapasitas yang dipenuhi oleh Roh Kudus, hati kita, hidup kita!

Bila belum diisi air, ketika toples itu dibuktikan sudah penuh, dengan cara di shake / digoncang-goncangkan sampai padat pasir yang di dalamnya.

Goncangan diperlukan untuk menguji apakah benar toples sudah penuh, apakah masih ada rongga-rongga yang kosong.

Penuhi hidup kita dengan Roh Kudus, kalau hidup kita dipenuhi Roh Kudus, saat kita mengalami goncangan hidup dan kita akan sanggup menghadapinya.

Hasilkan buah sesuai dengan pertobatan - Pertobatan artinya Metanoia - berbalik dari dosa kita (Matius 3 : 8)

(Mat 3:8) Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Buah yang kita hasilkan bukan sekedar berbuah, namun harus melewati proses. Proses goncangan demi goncangan yang harus dilalui, seperti proses pembuahan pada pohon tanaman buah yang harus melalui proses serbuk sari yang dibawa oleh serangga. Bahkan tidak sedikit banyak serbuk sari yang tidak mencapai tujuannya.

Yohanes 15 : 16

(Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Mengapa anak-anak Tuhan harus berbuah? 

1. Hal Pertama - tanda menjadi DEWASA, Karena berbuah adalah tanda bahwa "tumbuhan" itu sudah besar dan kuat!

Efesus 4 : 13

(Ef 4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Di terjemahan News King James, kata kedewasaan penuh disebut a perfect man - manusia yang sempurna, lengkap!

Saya berharap para tim pelayanan di tempat ini, tidak sekedar sibuk dalam pelayanan dan kepenuhan Roh Kudus saja, namun sampai berbuah, menjadi kedewasaan penuh.

Orang dewasa mampu mengambil keputusan dan bertanggungjawab dalam setiap keputusan yang diambil.

ayat 23 dari Yohanes 9

(Yoh 9:23) Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

Orang yang dewasa sudah bisa mengambil keputusan.

I Korintus 13 : 11

(1Kor 13:11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Orang yang sudah dewasa harus meninggalkan masa dan sifat kanak-kanaknya dan menjadi dewasa.

Jangan sampai seperti pohon ara yang didatangi Tuhan Yesus namun tetap tidak berbuah, akhirnya pohon tersebut dikutuk Tuhan. Berbuah adalah cara Allah mengajarkan kita menjadi berkat.

Saat doa pagi hari Sabtu, melalui sharing via zoom oleh bapak Imanuel, disharingkan Yohanes 15 dengan periko "Pokok Anggur yang benar"

2. Hal Kedua mengapa kita harus berbuah karrena BERBUAH adalah cara Allah agar kita menjadi berkat bukan hanya bagi kalangan orang Kristen, tapi bagi orang luar sekalipun bisa menikmati. Dunia itu membenci Yesus berarti membenci kita juga sebagai orang Kristen, namun kita harus mengasihi orang-orang di luar sana.

Ada ilustrasi : 

Sapi menghasilkan susu, namun sapi tidak minum susu, melainkan minum air.

Ayam menghasilkan telur, namun ayam tidak memakan telurnya, kita manusia yang menikmatinya.

Pohon mangga berbuah, bukan untuk dirinya sendiri, tapi bagi pemiliknya atau orang di sekitarnya.

Kalau kita berbuah kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.


3. Hal Ketiga, berbuah itu menimbulkan MULTIPLIKASI -  kita menjadi berkembang.

Filipi 4 : 17

(Fil 4:17) Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

Yohanes 12 : 24

(Yoh 12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Oleh karena itu kita harus mati di dalam Kristus Yesus supaya kita menjadi hidup baru dan menghasilkan buah.

Kisah Para Rasul 6 : 5-7

  1. (Kis 6:5) Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
  2. (Kis 6:6) Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
  3. (Kis 6:7) Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Kisah Para Rasul 7 : 55

(Kis 7:55) Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

Satu orang Stefanus mati, menyebabkan pemberitaan Injil menjadi tersebar. Benih satu yang mati, potensi satu, tersebar, bermultiplikasi berkembang sampai ke seluruh penjuru daerah.

Jangan berhenti di kepenuhan Roh Kudus, melainkan sampai berbuah.

Mari hasilkan buah, bukan buah yang dikarbit, tetapi buah yang matang yang telah melewati proses, dan menjadi berkat bagi semua orang pada akhirnya.

Filipi 1 : 22

(Fil 1:22) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Selama kita masih hidup, baiklah kita tetap bekerja untuk memberi buah!!


Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr

Minggu, Februari 19, 2023

Minta Cari Ketok - Kebutuhan atau Keinginan??!

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 19 Februari 2023

Selamat pagi Bapak Ibu, kita bisa berkumpul memuji dan menyembah nama Tuhan. 
Mari bersama-sama kita buka kitab Matius 7 :  7-11, 
  1. (Mat 7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
  2. (Mat 7:8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
  3. (Mat 7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
  4. (Mat 7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
  5. (Mat 7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Ada satu hal yang kita lakukan sejak kita masih kecil sampai dewasa, ada yang tahu??
Yaitu : MINTA!
Dari kecil kita minta ongkos untuk ke sekolah atau jajan. Ketika kita bekerja, kita minta gaji yang bagus. Bahkan dalam berkeluargapun kita minta mobil yang bagus, makanan yang enak. 
Dan tidak ada salahnya kalau kita meminta.
    Hari ini kita belajar dari firman Tuhan hal MEMINTA kepada Tuhan. Pasti semua orang di ruangan ini pernah meminta, dan apapun yang kita minta pasti ada konsekuensinya. Namun tidak sedikit orang tidak menyadari ada konsekuensi / effort / upaya yang harus kita lakukan untuk mendapatkan apa yang kita minta. 
    MCK - MINTA  CARI  KETOK!!!
    MINTA - effort nya mengharuskan kita untuk mencari, mengetok. Bukan hanya sekedar saja.
    Contoh seorang Panglima besar Naaman yang sedang sakit kusta. Dia minta kepada Tuhan untuk beroleh kesembuhan, walau dia seorang leader - panglima besar. II Raja-raja 5 : 5 - 11, konsekuensinya dia harus pergi ke Israel, keluar dari zona nyamannya, mungkin dia takut bertemu dengan banyak orang, dia malu, namun dia harus keluar dari Comfort Zone - zona nyamannya. 
    Bukan hanya itu saja, namun dia rela masuk ke dalam sungai dari daerah asalnya yang mungkin lebih baik. Dia bukan hanya minta, namun dia harus mencari, dan melakukan upaya-upaya untuk mendapatkannya.
    Tuhan juga mau peduli dengan effort yang kita lakukan, mulai dari tekun dalam doa. Kalau kita sudah minta ... bila Tuhan suruh kita diam untuk duduk diam di rumah pun harus kita lakukan. Janganlah karena kita punya Tuhan yang besar kita mengeksploitasi Tuhan kita untuk hal-hal yang sebagian besar bagi kepentingan diri kita pribadi. Namun Tuhan ingin kita mau bekerja sama dengan Dia, menunjukkan upaya - upaya usaha yang kita lakukan untuk mencapai yang kita harapkan.
    Jangan kita malas. Amsal 21 : 25, "Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja."
    Amsal 13 : 4, "Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan."
    Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Bekerjalah dengan sekuat tenaga, maka kita akan menuai hasil yang baik!! 
    Ada sebuah pantai di Amerika yang penuh dengan gerombolan burung pelikan. Kemudian ada sekelompok nelayan yang memberi makan ikan pada pelikan, sehingga lama kelamaan menjadi malas. Tidak lama kemudian di sekitar area itu, jumlah tangkapan ikan menurun, menyuruh para nelayan mulai stop memberikan makan ikan. Akhirnya banyak burung pelikan yang malas, dan tidak bisa mencari makan sendiri menjadi kurus dan mati, hanya karena tidak ada upaya untuk mencari ikan.
    Jangan sembarangan kita meminta, sebab apa yang kita minta adalah cermin dari kebutuhan kita!! Bukan keinginan kita!! Jangan kita menjadi serakah, cukupkanlah dengan apa yang kita miliki.
    Yakobus 4 : 3, " Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
    Tuhan sanggup kok memenuhi semua keinginan kita!! Namun tidak semuanya baik buat kita, hanya yang kita butuhkan yang terbaik bagi kita. Jangan biarkan keserakahan/  ketamakan menjadi bagian dari hidupmu. Firman Tuhan sudah bilang, cukupkanlah apa yang ada padamu. Doa Bapa kami pun mengajarkan agar Tuhan memberikan makanan kita secukupnya!!
Markus 8 : 36, "(Mar 8:36) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya."
    Kenali apa yang kita minta, jangan melebihi apa yang menjadi porsi kita. 
    Pemerintah Jepang membuat regulasi bahwa warga yang memiliki rumah kecil tidak memiliki garasi tidak diperbolehkan memiliki mobil!! Mengatur regulasi agar warga menyesuaikan dengan kemampuannya  memiliki atau mengelola asetnya.
    Markus 10 : 35, 38,
  1. (Mar 10:35) Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami."
  2. (Mar 10:38) Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
    Salomo peka dengan apa yang minta kepada Tuhan, yaitu HIKMAT, ini yang Tuhan berkenan padanya. Daud, Mazmur 27 : 4, " Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Waktu Daud remaja dia mengalami banyak pengalaman dahsyat, mulai menggembalakan domba yang diperintahkan bapanya. Si Daud selama menggembalakan dia menyanyi, bila ketemu singa atau beruang akan dia lawan dan hadapi. Jadi Daud tahu persis apa yang dia mau seperti dicatat pada Mazmur 27 : 4.
  



Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia
Written by : ssr

Minggu, Juli 24, 2022

Maukah Kita Dibimbing?

Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 24 Juli 2022

    Hari ini kita mau sama sama merenungkan firman Tuhan yang terambil dari Kisah Para Rasul 8 : 26 - 40, tentang sida sida dari Ethiopia. Sida sida ini sering datang untuk beribadah, lalu kembali ke negerinya. Dia sering membaca kitab suci, namun dia menyatakan kepada Filipus bahwa tidak ada yang membimbing dia.

Maukah kita dibimbing? Kita senang mau jalan sendiri semaunya kita. Memilih jalan kita sendiri.

    Mengapa kita harus mau dibimbing? Karena kita tidak pernah tau apa yang terjadi pada jalan di depan. Dalam Amsal dikatakan, "ada jalan yang disangka lurus namun menuju maut!!" Kita perlu dibimbing, kita perlu dididik, kita perlu dipegang tangan kita oleh Tuhan.

Keluaran 33 : 15, perihal Musa minta penyertaan Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Musa meminta pada Tuhan untuk langsung memimpin bangsa Israel keluar, bila Tuhan tidak memimpin maka jangan minta Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar, karena tidak tau apa yang terjadi di depan.

Dibimbing adalah cara Tuhan untuk membuat kita menjadi makin hari menjadi dewasa!!

Kita harus dewasa, jangan mau lagi jadi anak-anak kecil. 

Dari kecil kita selalu dibimbing oleh orang tua, bahkan memasuki masa pernikahan kitapun dibimbing dalam pernikahan, untuk memimpin kita kepada jalan yang benar. Mari kita mau diberi untuk mau dibimbing.

Seperti Musa membimbing Yosua untuk menjadi pemimpin selanjutnya untuk membawa bangsa Israel memasuki bangsa Israel. 

Pembimbing memberi pengertian, arahan, nasehat, membantu dalam kita berjalan, belajar banyak hal. Seperti juga dengan anak kuliah yang hendak membuat skripsi, diperlukan pembimbing agar skripsi nya lebih terarah dan tidak melenceng.

Galatia 5 : 25, "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,"

Kita dibimbing oleh Roh Tuhan. Tuhan Yesus mengajarkan murid- muridNya melalui perumpamaan-perumpamaan, lalu dilatih dengan mengutus murid-muridNya untuk pergi keluar, berdua-dua dan memberi mereka kuasa.

Setelah kita dibimbing dalam pengajaran, firman Tuhan, jangan disimpan apa yang telah kita dapatkan, harus dibawa keluar untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.

Demikian pula dengan sida sida dari Ethiopia itu yang tidak mengenal Filipus, namun karena ada Roh Tuhan, pembicaraan Filipus dengan sida sida tersebut menjadi konek, jadi mau dibimbing oleh Filipus.

Kita saling mendorong, menguatkan dan disertai membangun satu sama lain, di situ kita dilatih untuk menjadi berkat bagi orang lain. 

Orang yang mau dibimbing adalah orang yang memiliki kebersediaan dan mau dibimbing. Kalau orang yang dasarnya tidak mau dibimbing, tidak akan pernah dapat dibimbing.

I Raja-raja 19 : 19-20, "19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.

20

Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."

Padahal Elia hanya melempar jubahnya, dan Elisa menyambutnya.

II Raja-raja 2 : 1-2, "Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

2

Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel."

Dari sini kita dapat melihat kebersediaan dari Elisa untuk mengikuti dan menemani Elia sampai diangkat Tuhan. Kebersediaan ini mencakup soal kerendahan hati.

Sida sida dari Ethopia itu punya kedudukan, orang terpelajar, tetapi dia mau dibimbing, mau diajar dan ada kerendahan hatinya. Padahal dia tidak mengenal Filipus yang ketemu di tengah jalan. 

Orang yang mau belajar diperlukan sikap rendah hati.

Mazmur 25 : 9, "9Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati."

Kita dibimbing ketika kita datang ke tempat ibadah, ke kelompok pengajaran/ persekutuan. Mungkin yang mengajar lebih muda dari kita, namun kita mau dengar-dengaran untuk dibimbing.

Atau kita yang sudah berpengalaman dan dipakai Tuhan untuk membimbing orang lain.

Dalam kebersediaan itu yang pasti harus mau diajar! Bagaimana mau diajar kalau tidak bersedia!?

Diajar akan diberikan teori, kemudian dilatih. Mau diberitahu ketika salah jalan, seperti Daud yang diberitahukan bahwa dia salah.

Jangan seperti Saul yang dibimbing oleh Samuel, Saul melakukan korban sendiri di mezbah sehingga dia tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Bill Graham berkata, "I'm still learning!"  - Belajar itu hal yang konstan terus terjadi sampai dewasa sekalipun, dalam teori maupun praktek nyata sehari-hari.

Ketika kanak-kanak kita tidak punya skill, lemah, setelah dewasa sudah punya pengalaman dan semakin kuat di hadapan Tuhan.

Sida sisa ini mau dibimbing dan diajar mengenal Tuhan. Setelah dibimbing dia minta dibaptis pada ayat berikutnya di kitab Kisah Para Rasul, setelah dibaptis, Filipus menghilang dan sida sida itu kembali pulang dengan sukacita. Orang yang telah dibimbing akan memiliki sukacita tersendiri. 


Lukas 6 : 39 , "39Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?"

Di gereja lokal kita punya bapak Gembala, pelayan-pelayan Tuhan, tim penggembalaan, bisa diminta untuk dibimbing, jangan salah pilih orang yang tidak dapat membimbing kita!!



Preacher : Pdm Joel Steven Hizkia

written by : SSR

Minggu, Juni 26, 2022

Makna Menjadi Seorang Dewasa

Ibadah Raya GBIS BK (Pagi) - Minggu, 26 Juni 2022

    Kita bersyukur pada pagi hari ini kita bisa berkumpul untuk mendengarkan firman Tuhan. Mari kita baca firman Tuhan pada Efesus 4 : 13, "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,"

    Pada ayat ini digarisbawahi KEDEWASAAN PENUH, inilah yang Tuhan harapkan dan dorong kita untuk mempunyai Kedewasaan yang Penuh.
Di beberapa versi Alkitab berbahasa Inggris, disebut PERFECT MAN, seorang manusia yang sempurna yang lengkap!
    Sebagai ilustrasi kita kaitkan dengan buah, buah yang belum matang, pasti tidak enak dimakan dibanding dengan buah yang matang. Kita sebagai orang Kristen yang mungkin sudah tahunan atau puluhan tahun, apakah kita sudah LENGKAP, atau sudah MATANG atau BERTUMBUH dengan Penuh!?
    Menjadi Dewasa adalah sebuah pilihan. Kedewasaan tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses proses yang membentuknya. Mulai dari bayi, kanak kanak, remaja, beranjak ke pemuda, lalu menjadi orang dewasa. Banyak orang yang mengalami kedewasaan melalui proses-proses yang membuat mereka menjadi matang, seperti Yusuf.
    Yusuf, ketika dia dibuang dia masih dalam usia muda, dia mengalami proses dipenjara, dijual dan masuk ke rumah Potifar lalu mengalami pelecehan seksual dari istri Potifar, lalu difitnah dan di penjara. Yusuf waktu itu sendirian, berjalan sendiri tidak ada orang tua. Dengan proses berjalan sendiri dia menjalani prosesnya, ketika dia menjadi kepercayaan Raja, dia memiliki kuasa untuk mengirim pasukan untuk membalas kakak-kakaknya namun dia tidak melakukannya. Yusuf mengalami kedewasaan dengan menjaga keluarganya!
    Demikian juga dengan Daud yang muda, masuk ke medan perang, semuanya itu karena Daud sudah melalui proses demi proses sehingga berani memasuki medan perang!!
    Seberapapun lamanya kita mengenal Yesus, mari kita renungkan untuk mendalami makna dari kedewasaan ini. Sebuah proses pendewasaan suku Aborigin di Australia, dengan mengirim kaum muda ke padang gurun selama 6 bulan dan mampu bertahan hidup dan dapat kembali ke rumah menjadi orang dewasa sepenuhnya.
    Mari kita maknai, seorang Kristen yang dewasa adalah mari kita buka Yohanes 9 : 21 - 23, "21

tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

22

Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

23

Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

Beberapa hal memaknai kedewasaan rohani :

1. Hal pertama, orang yang dewasa adalah orang yang siap mengambil keputusan dan bertanggungjawab! (Yohanes 9 : 21) Orang dewasa tau apa yang harus dia lakukan. Orang buta ini di ayat yang 38,  dia berani membuat deklarasi karena dia tau siapa yang menyembuhkan dan mau mengikut Tuhan.

2. Orang Dewasa meninggalkan pola pikir kanak-kanak!  - I Korintus 13, "11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."  
Sikap kanak-kanak itu emosional, guling guling kalau tidak dituruti kemauannya. Gampang marah, gampang kesel, tidak mau belajar, tidak bertanggungjawab, egois, menuntut untuk harus segera diberikan dan mengancam. Semua ini adalah sikap anak-anak yang belum dewasa. 
Kita yang sudah mengenal firman Tuhan dan sudah ditaburi benih-benih firman Tuhan dari kecil, mari kita mau melihat hati kita, hidup kita apakah kita sudah dewasa? 

3. Orang yang dewasa mampu merespon segala sesuatu dengan hal-hal yang positif!
    Bagaimana respon seseorang, itulah yang akan terlihat, bila respon negatif maka semua yang dilihat adalah negatif, apabila respon kita positif maka segala sesuatu akan dilihat secara positif! Bila kita dalam situasi di mana doa kita seolah tidak dijawab Tuhan dan respon kita akan melihat situasi tersebut bahwa Tuhan belum waktunya menjawab Tuhan atau karena doa-doa yang saya minta tidak berkenan pada Tuhan. 

    Sekali lagi kita renungkan, apakah kita sudah menjadi dewasa seperti yang diharapkan Tuhan, jangan setengah setengah, karena firman Tuhan sudah mengatakan bahwa kita akan dimuntahkan dan dibuang!
Miliki hati rendah hati, jangan menjadi orang yang keras kepala dan tidak mau belajar.
    Biarlah firman Tuhan membangkitkan dan membangun kita menjadi orang-orang yang luar biasa, yang MATANG, dan BERTUMBUH di dalam Tuhan!!







Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia
Written by : ssr

Minggu, Mei 29, 2022

Dari Kegelapan ke Sisi TERANG!

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu,  29 Mei 2022 pk.08.00 WIB

    Hari ini kita akan belajar satu kata DARK SIDE (Sisi/ Masa Gelap). Hari ini mari kita sama sama meninggalkan SISI GELAP kita.

Kalau kita tau tokoh-tokoh Alkitab yang sering kita baca atau pernah dengar :

Yang PERTAMA, MUSA, memiliki masa kelam sewaktu dia menjadi pangeran, dan dia membunuh seseorang.

Begitupun DAUD memiliki masa gelap yang membunuh Uria dan mengambil istrinya.

Matius seorang pemungut cukai.

Paulus seorang pembunuh banyak orang!

    Kita masing masing pasti memiliki sisi gelap, di mana sisi gelap ini seperti minyak yang akan dapat mengalir mengikuti arus yang dapat dilaluinya dan akan muncul kembali. Sisi gelap ini menghalangi kita untuk menerima berkat, pemulihan,  kelepasan sehingga kita menjadi terikat, terkungkung dan tidak dapat keluar lagi.

Kita dihadapkan pilihan, mo keluar meninggalkan sisi gelap tersebut atau tetap tinggal di dalamnya.

Mari kita baca Kisah Para Rasul 26 : 18, "untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan."

Yang pertama, kita harus bertobat , mengakuinya dan meninggalkan dosa yang pernah kita lakukan,  kalau kita ingin meninggalkan sisi gelap kita.

Sosok Matius yang mungkin akan menjadi musuh semua orang, menghujatkan, karena cukai yang harus diambilnya. Matius 9 : 9 - 13, "Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Matius bertemu dengan Tuhan Yesus dan dia mendengar panggilanNya, dia IKUT! Dia berbalik menjadi orang yang mengikut Yesus!! Matius melewati semua sisi gelapnya bahkan menjadi penulis Alkitab, dan terus mengikut Yesus sampai akhir hayatnya.

Menjadi pemungut Cukai tidak salah, namun kalau dia mengambil lebih dari yang seharusnya baru itu yang tidak benar. Sejak Matius mengikut Tuhan dia berbalik - mengalami METANOIA (berubah pemikirannya).

Kalau kita ragu mengikut Yesus karena masa lalu kita yang kelam, mari saat ini kita sampaikan, akui kepada Tuhan secara pribadi, tidak perlu mengaku kepada orang lain. Berpindah dari cara hidup yang lama, itulah yang Tuhan mau dalam kehidupan kita!

Lepaskan.... TINGGALKAN masa lalu kita yang kelam!!

Alkitab mengatakan bahwa semua manusia sudah berdosa, tidak ada di antara kita yang tidak pernah berdosa!!

Hal kedua yang harus kita lakukan untuk meninggalkan sisi gelap kita, II Korintus 4 : 6, "Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus."

Ingat, konsep bayangan, cahaya matahari yang menerangi kita  dari depan, maka bayangan kita akan berada di belakang kita. Supaya kita berkenan dan Tuhan ada di dekat kita maka cahaya Tuhan akan terpancar dari dalam kita!!

Atau bahkan bila kita menghadap pada Tuhan yang ada di depan kita, maka bayangan kita akan ada di belakang kita dan tidak akan kita lihat lagi bayangan masa kelam kita kembali.

Matius 5 : 16,"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kita harus menjadi terang dan terang itu harus ada di dalam hidup kita dan terang itu akan terpancar. Seperti bohlam lampu di mana terang nya berada di dalamnya dan tidak ada yang menghalangi sehingga cahayanya terpancar luar ke segala penjuru.

Hari ini adalah hari ke-43 sejak kebangkitan Tuhan Yesus. Sebentar lagi kita akan memasuki hari Pentakosta. Mari kita persiapkan hati dan hidup kita, mulai isi hati kita dengan cahaya kebenaran Yesus itu, saat Terang itu ada di dalam kita DARK SIDE akan menyingkir.

Amsal 4 : 23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."

Bapa ibu dan saudara mari kita taklukan SISI GELAP kita!!

I Petrus 2 : 9, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"

Jangan korbankan masa depan kita hanya karena masa kelam masa lalu kita!!

Mari kita siapkan diri kita masuk ke masa Pentakosta hari ke-50, ketika Roh Kudus dicurahkan kita akan menjadi umat yang siap menerima Roh Tuhan!.



Video Lengkap Ibadah Raya GBIS BK - 29 Mei 2022


Video ajakan Yuks, Tetap Pakai Masker


Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr






Minggu, April 24, 2022

Lost & Found Jesus (Kehilangan dan Menemukan Yesus)

Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel, Minggu - 24 April 2022 pk. 08.00 WIB 

Hari ini kita bersyukur telah melewati 1 minggu Paskah. Kita telah menang melalui kebangkitan Tuhan Yesus.

Alkitab mencatat peristiwa Tuhan Yesus Bangkit!!

1. Yohanes 20 : 11, "Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,"

Ketika Yesus hadir dalam kehidupan Maria Magdalena, membawa perubahan atas seluruh kehidupan Maria Magdalena, dia menjadi seorang yang pertama kali paling merasa sedih ketika tahu kubur Yesus kosong, karena Tuhan Yesus lah yang telah menolong nyawa Maria Magdalena.

2. Yohanes 20 : 19. Fakta yang terjadi setelah kebangkitan Yesus, murid murid Tuhan mengalami ketakutan pada orang Yahudi. Baca Yohanes 9 : 22, "Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan." 

Murid-murid Tuhan Yesus takut dikucilkan oleh komunitasnya, ketakutan akan sekelilingnya karena imannya kepada Yesus.


3. Fakta yang ketiga, Yohanes 20 : 25, "Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Tomas tidak percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus, yang mengatakan tidak akan percaya kalau tidak melihat buktinya. Ada orang yang tidak percaya akan kebangkitan, mujizat yang sudah Tuhan Yesus lakukan, tidak percaya akan janji janji Tuhan.


4. Fakta yang keempat pada Yohanes 21 : 3, "Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa."

Petrus, Yohanes dan murid murid lain mengalami kemerosotan rohani karena kehilangan pemimpin. Yesus yang menjadi guru/mentor hilang!! Ini yang membuat mereka mundur, kembali ke sekuler ke pekerjaan awal mereka sebagai nelayan.

Ada orang-orang yang merosot kasihnya pada Tuhan karena kehilangan pemimpin/ mentornya.

5. Fakta yang kelima, Lukas 24 : 21, "Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Pengharapan yang salah pada Kleopas, sehingga menjadi mundur ketika Yesus mati. Pengharapan yang salah karena berpikir Yesus membawa pembebasan bagi bangsa Israel.


Kelima fakta ini menjadi pertanyaan bagi kita. Apakah kita akan menjadi mundur, kehilangan harapan, tidak menjadi percaya lagi?

Dosa kita sudah dibayar oleh Tuhan Yesus. Harusnya kita menyadari bahwa kita adalah orang orang yang lebih dari pemenang setelah 1 minggu Paskah telah berlalu.

Tuhan menyediakan masa depan  bagi kita!!

Apakah kita akan tetap dalam kehilangan tersebut?! Atau menemukan Yesus dalam kebangkitanNya?

Maria Magdalena mengalami kehilangan dengan Tuhan, namun dia bertemu Yesus, dia mengalami Yesus, dan memiliki hubungan dengan Tuhan Yesus.

Temukan Yesus ketika DIA sudah bangkit!!

Ketika murid murid mengalami ketakutan, Yesus hadir di tengah tengah mereka. Demikian juga Yesus hadir menjumpai Tomas di saat ketidakpercayaannya pada kebangkitan Yesus.

Tuhan hadir di tepi pantai menjumpai murid muridNya yang lelah semalam malaman menjaring ikan, melalui perjamuan.

Yesus sudah bangkit!! Yesus sudah menang!!

Tapi bagaimana kondisi kita setelah keluar dari gereja? Kembali dengan kondisi kita sebelumnya??! Mengalami kehilangan dan ketidakpercayaan kembali?

Lagu terindah yang pernah diciptakan, Lagu Amazing Grace, sebuah lagu yang diciptakan  John Newton beberapa ratus tahun yang lalu. Diciptakan lagu ini setelah pencipta menemukan Tuhan di kala dia mengalami banyak masalah, di tengah badai.

Lagu ini menyatakan pernyataan betapa dahsyatnya kasih penyertaan Tuhan, dulu saya telah hilang, namun DIA menemukan saya. Saya seorang sampah namun Tuhan mengangkat saya menjadi suatu yang berharga.

Yesus seorang "PEMULUNG" mengangkat kita yang adalah sampah, menjadi seorang yang berharga di mata DIA!!


Amazing grace
How sweet the sound
That saved a wretch like me
I once was lost, but now I'm found
Was blind, but now I see
'Twas grace that taught my heart to fear
And grace my fears relieved
How precious did that grace appear
The hour I first believed
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace
The Lord has promised good to me
His word my hope secures
He will my shield and portion be
As long as life endures
My chains are gone
I've been set free (been set free)
My God, my Savior has ransomed me (ransomed me)
And like a flood (like a flood) His mercy rains (mercy rains)
Unending love, oh, Amazing grace
The Earth shall soon dissolve like snow
The sun forbear to shine
But God, Who called me here below
Will be forever mine
My chains are gone
I've been set free
My God, my Savior has ransomed me
And like a flood, His mercy rains
Unending love, Amazing grace (grace)
I once was lost, but now I'm found
Was blind (was blind), but now (but now) I see


Lagu ini mengajarkan agar kita 'Move on', untuk kita temukan Yesus!!




Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

written by ssr

Rabu, September 16, 2009

Momen Campur Sari ala GBIS 'Bukit Karmel' (12 September 2009)

Pdm. Joel Steven Hizkia & istri

Ibadah syukur

Tim Pelayanan on stage

Staf Badan Kerja Komisi Wanita

Pentahbisan Pdt.Lukas Winarto, Pdm. LetKol Hosea Bambang, Pdm. Joel Steven Hizkia dan Pdm. Yulia Leniwati (GBIS Keluarga Allah)

Opera van Java ala GBIS

Biografi Bapak Gembala

Bersama istri, anak, menantu dan cucu



you know lah...

Hari ulang tahun Bapak Gembala Pdt. Richard Gunawan yang jatuh tepat pada 12 September pada hari Sabtu, dirayakan secara spesial. Yang kebetulan juga ada beberapa momen yang juga dijadikan satu dalam acara perayaan tahun ini, antara lain : pentahbisan Staf Badan Kerja Komisi Wanita, pentahbisan para pendeta dan pendeta muda serta ibadah syukur atas selesainya sebagian besar proses renovasi di ruang ibadah utama.

Admin mengucapkan selamat kepada :

1. para Pendeta dan Pendeta muda yang telah diangkat pada acara mubes GBIS se-Indonesia pada bulan Agustus lalu, antara lain : Pdt. Lukas Winarto, Pdm. Let.Kol Hosea Bambang, Pdm. Joel Steven Hizkia, Pdm. Yulia Leniwati.

2. para staf Badan Kerja Komisi Wanita GBIS Bukit Karmel

3. Bapak Gembala yang berulang tahun yang ke-67

4. seluruh keluarga Besar sidang jemaat GBIS Bukit Karmel

5. kepada seluruh komsel-komsel, tim tamborin, para mudaers youth ministry yang telah merancang, mempersiapkan, dan menyelenggarakan acara ini sampai selesai dengan baik. GBU all.....


Written by ssr