Postingan ini merupakan artikel kesehatan membahas tentang persalinan Caesar dengan dampak potensi risiko gangguan kesehatan bagi masa depan bayi yang dilahirkan.
Seperti yang kita perlu ketahui bahwa operasi caesar dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Namun tanpa alasan medis yang kuat, tindakan itu lebih banyak berdampak negatif pada kesehatan bayi.
Namun hingga kini belum ada panduan atau aturan khusus agar dokter spesialis kandungan menjelaskan dampak operasi caesar terhadap bayi. Dan pengetahuan tentang hal ini di kalangan ibu pun belum merata.
Perlu kita pahami dan ketahui bahwa bayi yang lahir secara caesar berisiko mengalami disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota usus karena tidak adanya paparan bakteri baik dari vagina ibu, seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus. Mikrobiota adalah kumpulan mikroorganisme seperti bakter, jamur dan virus yang berperan penting di saluran pencernaan, kulit, hingga organ lainnya.
PAPARAN MIKROBA SAAT PERSALINAN NORMAL SANGAT PENTING UNTUK MEMACU RESPON IMUN YANG TEPAT.
Mikrobiota usus yang tidak seimbang mengganggu sistem kekebalan tubuh bayi hingga dewasa kelak. Akibatnya, risiko naka terkena penyakit seperti alergi, infeksi, autoimun, gangguan perilaku, kanker, diabetes tipe 2 dan obesitas meningkat.
Persalinan secara caesar juga tidak memicu lonjakan stres hormonal seperti persalinan normal. Sebaliknya, stres mendadak selama operasi dapat mempengaruhi perkembangan sistem dopaminergik yang berperan dalam beberapa fungsi otak dan perilaku adiktif.
Bagaimana dengan yang harus melahirkan dengan caesar ? Pemulihan mikrobiota pada bayi caesar dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan hingga usia 2 tahun. ASI mengandung sinbiotik yang membantu memulihkan disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota usus pada bayi yang lahir lewat caesar.
Sinbiotik adalah kombinasi prebiotik seperti oligosakarida dan probiotik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus. Selain itu ASI juga mengurangi risiko kardiovaskar, metabolik, kanker, alergi, serta mendukung perkembangan kognitif dan mencegah kematian mendadak.
Adapun disbiosis perlu segera ditangani karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang seperti alergi, faltering growth, dan tengkes (sunting). Stunting pada seribu hari pertama berisiko menurunkan IQ hingga 4,2 poin, yang tentu akan memengaruhi produktivitas di masa depan.
Sumber : Disadur dari Kompas, 4 Januari 2025 hal 13 kolom 1-6