Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, September 10, 2023

Mari Kita Cegah Stunting / Tengkes (Seri Kesehatan)

Salam Sehat.

Topik yang diulas penulis kali ini adalah Stunting atau Tengkes. 

Nah apa itu Stunting atau disebut juga Tengkes

Stunting jika dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia  Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Sedangkan pengertian stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    Jadi dengan kata lain stunting/ tengkes bisa kita sebut kondisi gagal tumbuh pada anak. Bukan hanya tugas pemerintah maupun puskesmas dalam menangani kasus stunting/ tengkes, melainkan diperlukan perhatian semua pihak termasuk masyarakat sendiri untuk lebih aware atau perhatian terhadap potensi stunting/ tengkes terhadap anak.

    Dengan cara tutup semua celah stunting/ tengkes, ada LIMA PINTU menuju stunting/ tengkes.

1. Pertama, saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronis dan lingkar lengan atas kecil beresiko membuat anak terlahir berat badannya rendah. Ini bisa dicegah bila rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan seperti bidan atau puskesmas, dan pihak keluarga memberikan perhatian untuk asupan gizi - makan makanan bergizi, susu ibu hamil yang cukup ibu hamil di rumah,

2. Kedua, saat kelahiran inisiasi menyusu dini biasanya tidak dilakukan karena ibu tidak paham perlekatan dengan bayi yang baru dilahirkannya.

3. Ketiga, ASI eksklusif gagal yang membuat anak sering sakit, gonta ganti susu formula, alergi susu formula dan intoleransi laktosa.

4. Keempat, pemberian makanan pendamping ASI tidak dilakukan dengan benar baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

5. Kelima, anak sering sakit seperti sering tertular oleh batuk pilek, diare, TBC dan imunisasi yang amburadul.

    Kelima hal ini perlu diperhatikan untuk pencegahan dapat dilakukan oleh siapapun. Dan paling penting dari semuanya adalah menyusui, untuk dilakukan seorang ibu. Menyusui merupakan proses alamiah seorang anak memperoleh nutrisi pertama kalinya setelah melahirkan.

    Dan juga ada 4 T - 4 hal yang perlu dihindari untuk mencegah gagal tumbuh pada anak (stunting/ tengkes)  :

a. Menghindari hamil TERLALU muda

b. Menghindari hamil TERLALU tua

c. Menghindari TERLALU banyak anak

d. Menghindari TERLALU dekat jarak melahirkan dan hamil kembali.

   Ke-4 T ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang diterima si anak sehingga mengalami gagal tumbuh yang dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhn fisik pada anak. Hamil terlalu tua juga beresiko terhadap kematian ibu dan anak saat melahirkan, hamil terlalu dekat membuat asupan gizi bakal terbagi dengan bayi dan janin yang sedang dikandungnya.

    Ayo kita share - bagikan informasi ini kepada semua teman, kerabat atau grup medsos, semakin banyak orang tahu dan paham - stunting/ tengkes bisa dicegah!!!


Written by : ssr
Sumber : dari berbagai sumber

Baby Blues (Seri Kesehatan)

Salam Sehat para pembaca Blog Rehobot

Kali ini penulis akan membahas topik "Baby Blues".

Ini bukanlah nama grup musik atau judul lagu barat.

    Baby blues adalah gangguan kejiwaan pada ibu yang baru melahirkan, ditandai dengan perubahan suasana hati secara cepat dan ekstrem. Kondisi yang umum dialami ini dapat berlangsung dua minggu sampai tiga bulan sesudah melahirkan.

Topik ini menjadi pilihan karena sempat terjadi berita cukup viral di medsos di mana petugas stasiun kereta api Pasar Minggu Jakarta berhasil mencegah seorang ibu dengan bayinya yang hendak melompat ke jalur kereta api saat kereta hendak melintas, ibu ini ada indikasi hendak melakukan bunuh diri sesaat ditinggal sebentar sang suami yang pergi ke toilet.

    Baby blues ini berpotensi terjadi ke sebagian ibu melahirkan. Yang memiliki keluhan ini terjadi akibat rasa putus asa saat merawat bayi tanpa jeda istirahat yang cukup karena kebutuhan si bayi yang harus dipenuhi terus menerus. Sementara di momen tertentu ibu bisa merasa kecapekan, merasa enggak berdaya.

    Keluhan paling umum, ibu merasa enggak bisa terkoneksi dengan bayinya, enggak merasakan kesenangan dalam merawat bayinya. Di titik tertentu kadang muncul keinginan menyakiti bayinya. Perilaku ekstrem dari kondisi ini bisa dicegah jika ibu bisa mengomunikasikan masalah yang dirasakan dan kebutuhannya kepada pasangan atau kerabat seperti orang tua atau mertuanya atau saudaranya.

    Ibu bisa meminta waktu untuk menyendiri, kesempatan untuk merawat diri sendiri atau sekedar memiliki teman untuk berbicara. Kebutuhan itu juga sebaiknya disadari atau menjadi orang terdekat ibu. Kebutuhan bisa bervariasi tetapi yang paling penting adalah kehadiran orang-orang di sekitarnya. Kehadiran sebagai teman bekomunikasi atau pemberi bantuan untuk merawat bayinya, meringankan beban emosi si ibu

    Kehadiran orang lain semakin dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan apalagi ketika ibu sudah pernah melakukan tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri seperti yang terjadi beberapa hari lalu yang sempat viral di media sosial di stasiun Pasar Minggu Jakarta. Malah si ibu tidak bisa lagi ditinggal sendiri, sembari mendapatkan penanganan profesional seperti psikolog.

    Jadi apabila ada di antara Anda yang menemukan kasus seperti itu harus tenang karena ibu ini melakuukan perbuatan ekstrem saat sedang tidak baik-baik saja, kalut dan kesadarannya tidak penuh, Jadi harus empati, dekati dulu, ajak bicara untuk mengecek responsnya nyambung atau tidak, dapat dilakukan dengan pertanyaan sederhana, "ibu mau kemana bawa anak? Ada yang bisa dibantu?" Prioritasnya kita berusaha membantu memikirkan ibu dan anaknya.

    Jadi memang momen kelahiran seorang bayi seharusnya merupakan momen yang indah bagi setiap pasangan/ keluarga yang menantikan. Dan diperlukan peran serta dan dukungan keluarga/ kerabat di sekitar ibu yang melahirkan untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam merawat bayinya sehingga ibu bisa punya waktu untuk istirahat yang cukup dan merawat dirinya sendiri atau melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga lainnya. Kepedulian dan perhatian pasangan dan kerabat terdekat menjadi kunci mencegah maupun mengatasi kondisi baby blues yang mungkin bisa terjadi pada siapapun ibu yang baru melahirkan.



Written by sssr
Sumber : dari berbagai sumber

Kamis, Maret 29, 2012

Perlukah Kuping dikorek?? (seri kesehatan)


Dalam pelayanan di poli umum, seringkali ditemukan keluhan-keluhan seputar telinga nyeri, pendengaran kurang, keluar darah dari lubang telinga dan berbagai jenis keluhan, yang sebenarnya ketika dilakukan observasi langsung pada liang/ lubang telinga tampaklah seluruh bagian lubang telinga tertutup dengan kotoran telinga yang cukup mengeras (serumen otolith) yang terbentuk bertahun-tahun.
Sesungguhnya perawatan dan menjaga kebersihan telinga memanglah perlu dilakukan secara berkala, namun sangatlah tidak dianjurkan untuk melakukan pembersihan lubang telinga yang terlalu dalam sebab dengan resiko terjadinya kerusakan organ telinga.
Pada lubang telinga secara anatomi, memiliki perlindungan sendiri berupa bulu-bulu di saluran depan telinga dan bulu-bulu ini lah fungsinya untuk mengeluarkan kotoran telinga dengan melakukan gerakan-gerakan seperti menyapu ke luar lubang telinga.
Sehingga kegiatan membersihkan telinga sampai masuk ke telinga tengah atau lebih ke dalam sangatlah dilarang, Anda sebaiknya cukup membersihkan daun telinga serta sebatas permukaan liang telinga luar. Pemakaian cotton bud ke telinga tidak boleh karena bisa mendorong kotoran telinga ke dalam dan bahkan bisa berpotensi merobek gendang telinga yang akibatnya menurunkan daya dengar dan membuka celah bagi kuman bakteri untuk masuk menginfeksi ruang telinga tengah yang pada akhirnya infeksi menjadi congekan, cotton bud hanya untuk membersihkan di luar atau di daerah yang kelihatan saja.
Bila bukan kita yang peduli menjaga kesehatan telinga kita, siapa lagi!??

Kamis, Maret 01, 2012

Sering Suntik Vitamin C & Collagen picu Stroke (seri Kesehatan)

Seorang ahli Jantung di sebuah Rumah Sakit di Jakarta, memberi penjelasan mengenai pemberian suntikan vitamin C dan Collagen tidak boleh melebihi anjuran dokter, apalagi terlalu sering. Seperti suntik Vitamin C dan Collagen dengan tujuan kecantikan, karena lama-kelamaan pembuluh darah akan mengeras dan mengganggu sirkulasi darah, akibatnya suplai darah tidak mencukupi kebutuhan dan lebih lanjut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke ataupun fungsi organ tubuh lainnya. Dan untuk jangka panjang dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
Sementara menurut seorang dokter spesialis Kulit dan Kelamin, menyatakan bahwa suntikan Vitamin C dan Collagen, untuk satu kali suntik mengandung 4000 mg Vitamin C. Ini berarti jauh melebihi batas normal yang seharusnya dikonsumsi, kelebihan zat dalam batas kewajaran, utamanya dapat menyebabkan gagalnya fungsi hati.
Dokter Spesialis tersebut tidak memungkiri bahwa tampilan kulit akan menjadi lebih cerah dan kencang, bahkan lebih putih dan merona merah setelah 5 X suntik vitamin C dan collagen. Ini karena Vitamin C dan Collagen tersebut menghambat pembentukan pigmen pada kulit.
Namun efek sampingnya bisa jauh lebih berbahaya jika sudah terlalu sering. Endapan vitamin C dan collagen di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi karena collagen termasuk senyawa unsur Silicon. Perlu diwaspadai juga terbentuknya penyakit batu ginjal.
Admin pernah mendapatkan penjelasan serupa mengenai resiko dari suntikan Vitamin C yang dapat menyebabkan gagal ginjal dari Prof. DR. Dr. Benny Wiryadi, SpKK (K), beliau sangat tidak setuju pemberian suntikan Vitamin C karena resikonya yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal,

Menurut Anda cengli ga seh, mengorbankan ginjal dan organ tubuh yang lain hanya untuk mendapatkan kecantikan yang hanya bertahan sesaat??!!
You know the true, it's your own decision.....


Kamis, Desember 22, 2011

Info Kesehatan (Nyeri Pinggang)

    Pada umumnya nyeri pinggang diakibatkan aktivitas fisik, seperti melakukan pekerjaan atau aktivitas berat, jarang berolah raga, obesitas dan gaya hidup tidak sehat.

    Dari lokasi penyebabnya, nyeri dapat dikarenakan gangguan pada daerah lumbal dan non lumbal. Yang berasal dari lumbal berkaitan dengan tulang, saraf, sendi dan bantalannya, contohnya peregangan tulang pinggang, radang sendi atau iritasi saraf akibat pergeseran mekanis. 
    
    Sedangkan nyeri pinggang dari daerah non lumbal biasanya bersifat kronik dan berasal dari usus, lambung, ginjal, infeksi, tumor dan organ reproduksi wanita.
    
    Nyeri pinggang disebut bersifat akut namun berlangsung kurang dari 6 minggu, biasanya disebabkan oleh cedera akibat olahraga, aktivitas sehari-hari dan mengangkat beban berat.
Dan bila nyeri berlangsung lebih dari 2 bulan dan semakin berat, perlu mendapat perhatian yang lebih serius karena kemungkinan disebabkan oleh radang, infeksi dan osteoporosis.

    Secara sederhana perlu dijelaskan bahwa daerah lumbal (pinggang) merupakan daerah bawah punggung yang paling elastis dan menyangga berat badan atas dan beban yang berasal dari benda yang dibawa.

    Dan besarnya beban yang diterima bantalan lumbal tergantung pada posisi duduk, berdiri dan tidur.
Duduk yang terlalu lama, beban yang diterima bantalan lumbal dalam posisi ini sekitar 150 kg. Posisi tidur miring, membebani bantalan lumbal 3 kali lebih berat (75 kg). Dibandingkan posisi tidur telentang (25 kg).Beban sebesar 275 kg akan memberikan beban terberat pada lumbal saat duduk membungkuk untuk mengambil benda.

    Gejala dan tanda yang dirasakan pasien dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi lokasi lumbal yang terkena.
Lumbal 4, gejalanya : bila pasien mengeluh nyeri pinggang disertai kesemutan dan nyeri menjalar melewati sisi paha lalu lutut dan menyilang ke tengah hingga ibu jari kaki.
Lumbal 5, gejalanya : nyeri pinggang menjalar paha samping, lalu ke lutut dan betis sisi luar hingga jari kaki.
Lumbal 1 : biasanya nyeri menjalar pangkal paha, dan pasien tidak bisa jalan jinjit atau menggunakan tumit karena terasa nyeri kemungkinan karena adanya iritasi syaraf.


    Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan seperti foto rontgen, MRI dan atau CT Scan.
Untuk mengatasi nyeri pinggang, yang pertama adalah pemberian obat-obatan dan penggunaan korset (untuk meminimalisasi gerakan yang berlebihan).

    Selain itu juga dianjurkan olahraga (seperti berenang, yoga, pilates). Jangan lupa untuk memperbaiki posisi tidur dan duduk yang benar. Untuk kasus berat yang sudah mengganggu kualitas hidup tindakan bedah merupakan pilihan terakhir.

Disadur dari : Medical Tribune, Sept 2011, hal 14, -HA

Selasa, November 15, 2011

DEHIDRASI (Definisi dan pencegahan)

Sebagian besar remaja dan orang dewasa di masa musim kemarau ini mengalami yang namanya dehidrasi ringan kronis tanpa disadari.
Cuaca dan lingkungan yang sangat panas cenderung menyebabkan penguapan berlebihan pada cairan tubuh kita, ditambah dengan banyaknya kesibukan dalam pekerjaan maupun kegiatan dalam keseharian kita sehingga menyebabkan kita semakin jarang mengkonsumsi air dalam jumlah yang mencukupi.
Dehidrasi menyebabkan fungsi tubuh tidak maksimal, mengkonsumsi air yang cukup mengurangi resiko batu ginjal, diabetes dan kanker.
Sebanyak 60-70 persen berat badan manusia terdiri atas air. Bagi tubuh, air berfungsi sebagai pelarut, pengatur suhu, pencernaan, bantalan sendi dan bagian dari darah.
Kekurangan air menyebabkan tubuh menyesuaikan diri dengan sedikit mengeluarkan urine. Urine akan pekat dan berpotensi membentuk batu ginjal. Kekurangan air juga berpotensi, menimbulkan infeksi saluran kemih, diabetes dan kanker.
Kebutuhan normal air orang dewasa normal sebanyak 2 liter dalam 24 jam. Ditambah air pada makanan, orang dewasa normal mengkonsumsi 2,5 liter air perhari. Berbeda pada orang berusia di atas 64 tahun, pada orang tua konsumsi air yang dianjurkan 1 liter per hari karena keseimbangan air dalam tubuh berubah.
tanda dan gejala Dehidrasi Ringan, biasanya ditandai oleh rasa haus, bibir kering, gangguan suasana hati, mengantuk dan lelah, warna urin kuning, otot lemah, sakit kepala, serta pusing atau silau jika melihat sinar.
Sementara itu, Dehidrasi Sedang ditandai oleh rasa haus dan kerongkongan kering, urin sedikit dan gelap, rasa mengantuk dan pusing, kesulitan berkonsentrasi, suhu badan naik, serta minim keringat meski musim panas.
Dan Dehidrasi Berat ditandai oleh rasa haus ekstrem, warna urin coklat menyerupai air teh, kulit kering, mata cekung, tekanan darah rendah, nadi cepat, panas badan ekstrem, serta kesadaran menurun hingga pingsan.
Oleh karena itu para sahabat Rehobot, seperti kata bijak yang mengatakan bahwa MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI.
Baiklah dari memotivasi diri kita sendiri untuk mau peduli terhadap tubuh kita sendiri, siapa yang lebih pada tubuh kita dan kesehatannya kalau bukan diri kita sendiri. Sering dan berikanlah waktu sejenak untuk sering mengkonsumsi air yang banyak.
Kalau bukan kita siapa lagi???

Sumber : Disadur dari artikel Kesehatan "Dehidrasi Ringan Kronis pada Remaja dan Dewasa, Kompas, 8 November 2011, hal 13, WSI.



Selasa, Juli 26, 2011

Surat Terbuka utk Pemerintah tentang SJSN


Salam sejahtera bagi para pemimpin bangsa yang terkasih.
Admin blog Rehobot Community melalui posting artikel kali ini hendak mengangkat sebagian kecil situasi/ keadaan yang menurut dari sudut pandang admin memiliki keterkaitan dengan Rancangan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang sedang disusun RUU BPJSN di tingkat DPR.
Alangkah bahagianya apabila SJSN ini berhasil diterapkan - dilaksanakan oleh pemerintah dan mengkover seluruh warga negara Republik Indonesia, setidaknya dalam banyak hal sangat membantu banyak orang dalam mengurangi beban kehidupannya, mungkin saat ini tampak sebagai sebuah solusi terbaik dalam penggunaan dan pemberian subsidi yang tepat guna bagi masyarakat yang tidak mampu, terlepas dari mekanisme-mekanisme detil dalam pelaksanaannya.
Sebab saat ini saja sebelum adanya SJSN, sudah dikenal sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (disebut JAMKESMAS, yang didanai dari APBN) dan sistem Jaminan Kesehatan Daerah (disebut JAMKESDA, yang didanai dari APBD). Di awal pembentukan sistem jaminan kesehatan ini hanya ditujukan bagi warga masyarakat yang miskin yang tidak mampu secara finansial. (Red. Mohon dikoreksi bila ada tulisan yang salah, terima kasih).
Namun kenyataannya di lapangan, ternyata admin menjumpai lebih dari satu orang yang dianggap orang dari kalangan mampu memiliki kartu JAMKESDA ini.
Sebagai contoh, ada satu orang bapak yang memiliki kartu JAMKESDA ini, ternyata beliau memiliki 2 buah toko yang diperkirakan satu tokonya memiliki aset sekitar puluhan juta, pernah admin bertanya langsung dengan bapak ini, dan ternyata bapak tersebut memiliki sudut pandang sendiri, bapak tersebut merasa berhak mendapatkan kartu JAMKESDA ini karena merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kesehatan tingkat rujukan gratis bagi warganya.
Walau dari satu kasus ini, admin sudah dapat menyimpulkan bahwa ada sebagian masyarakat yang memang sangat menginginkan pemerintah menyediakan fasilitas pembiayaan kesehatan di tingkat rujukan.
Oleh karena ini admin mendukung rencana pemerintah, para pemimpin di DPR dan para pengambil keputusan untuk segera terus membahas, mematangkan dan menyempurnakan konsep SJSN ini, dan sehingga semua orang dapat mulai berdoa agar SJSN ini akan dapat segera diterapkan dan dilaksanakan.
Admin mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Kamis, Maret 31, 2011

Mengenal penyakit TBC


Penyakit TBC (Tuberkulosis atau disingkat TB) di Indonesia sudah menduduki rangking terbesar ke-5 di dunia setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria (lihat gambar di bawah artikel ini). Sedangkan di Jawa Barat temuan kasus TB berada pada peringkat ke-4 setelah propinsi Sulawesi Utara, Banten dan Maluku.
TB yang disebabkan oleh kuman/ bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri tahan asam ini banyak diderita oleh kelompok usia produktif secara ekonomi (15 – 50 thn) dan sebagian besar berasal dari keluarga miskin.
Selain pengobatan TB yang rumit di mana sedikitnya 4 jenis antibiotik seperti Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Ethambutol yang harus diminum selama 2 bulan dan 4 bulan dengan 2 kombinasi antibiotik, ternyata dengan munculnya kasus HIV-AIDS akan menambah permasalahan TB karena HIV-AIDS merupakan faktor resiko paling kuat untuk tertular TB.
Kasus TB masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena masih banyak pasien TB yang belum berhasil disembuhkan dan terus menularkan kepada yang lain, satu orang TB apabila tidak diobati maka berpotensi menularkan sekitar 10 – 15 orang di sekitarnya, betapa infeksiusnya penyakit ini sehingga dengan potensi seperti itu, maka semua orang yang tinggal di Indonesia dapat dipastikan sudah pernah terpapar oleh bakteri TB, namun tidak semua orang timbul gejala dan menjadi sakit karena TB tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tidak berhasilnya pengobatan TB adalah masih banyaknya sarana pelayanan kesehatan yang tidak menerapkan standard tata laksana TB yang direkomendasikan oleh WHO (Strategi DOTS), oleh karena itu disarankan bagi pembaca Rehobot bila suatu saat Anda ataupun orang yang Anda kenal didiagnosa sakit TB dan sebelum diobati oleh dokter, tanyakan apakah di klinik/ tempat prakteknya tersedia pelayanan TB dengan strategi dots dan gratis obat anti TB (OAT) sebab di seluruh Puskesmas sudah tersedia OAT gratis.
Penanggulangan dan pemberantasan penyakit TB adalah upaya memutuskan rantai penularan penyakit TB dengan cara menemukan penderita TB sedini mungkin dan mengobati sampai sembuh dengan tatalaksana sesuai standar WHO.
Diagnosis TB ditegakkan bila ditemukan kuman/bakteri TB pada sediaan reak / dahak /sputum penderita, foto rontgen hanya penunjang saja. Dan gejala curiga sakit TB bila batuk produktif (menghasilkan dahak) selama lebih dari 2 minggu, maka dianjurkan segera konsultasi ke dokter/ puskesmas terdekat.
Paradigma sehat agar kita tidak mudah tertular penyakit TB adalah dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan cara : makan dengan gizi seimbang; cukup istirahat; tidak merokok; menjaga rumah dan lingkungan sehat.




Written by admin

Sabtu, November 14, 2009

Mitos dan Fakta ASI


Air susu ibu (ASI) adalah makanan sempurna bagi bayi. Namun di Indonesia, menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan tren pemberian ASI eksklusif enam bulan pada bayi mengalami penurunan, sebagai berikut : 42,4% (tahun 1997), 39,5 % (tahun 2002) dan menurun menjadi 32,4 % (tahun 2007).
Salah satu penyebabnya adalah mitos seputar ASI yang menyesatkan.
Ketua Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) dr. Utami Roesly, SpA, memberi penjelasan sebagai berikut.

Mitos : Teknologi berhasil membuat susu formula mirip ASI
Fakta : Kandungan gizi ASI berubah dari waktu ke waktu. Bahkan kandungan ASI di pagi hari berbeda dengan siang atau malam hari. Hal itu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bayi. Tidak ada satu jenis susu formula yang menyamai sifat ini. ASI juga mengandung berbagai enzim dan zat kekebalan tubuh, sedangkan susu formula tidak.

Mitos : Bayi menjadi cerdas dengan mengkonsumsi susu formula yang mengandung AA dan DHA.
Fakta : AA dan DHA memang diperlukan untuk perkembangan otak bayi. Kedua zat itu banyak terkandung dalam ASI. Namun, AA dan DHA pada ASI berbeda dengan yang ada di susu formula. AA dan DHA pada ASI jauh lebih mudah diserap usus bayi.

Mitos :
Bayi yang baru lahir menangis karena lapar, karenanya perlu diberi susu formula sembari menunggu kondisi ibunya pulih seusai melahirkan.
Fakta : Dalam kondisi stabil, pada 48 jam pertama kehidupannya bayi tidak memerlukan asupan makanan. Bayi menangis bukan karena lapar, tapi karena memerlukan kontak dengan ibunya. Biarkan bayi yang baru lahir berada di dada ibunya selama minimal 1 jam untuk proses inisiasi menyusu dini.

Mitos :
Ibu yang terlanjur berhenti menyusui tidak dapat mengeluarkan ASI lagi.
Fakta : Teknik-teknik relaktasi membantu ibu yang berhenti menyusui untuk mengeluarkan ASI dan menyusui kembali.

Mitos :
Menyusui mengubah bentuk payudara jadi jelek.
Fakta : Perubahan bentuk payudara tidak disebabkan karena proses menyusui, tapi karena proses kehamilan.

Mitos :
Payudara kecil dan puting datar tidak dapat mengeluarkan ASI yang cukup untuk bayi.
Fakta : Bentuk dan ukuran payudara serta puting tidak mempengaruhi produksi ASI, lagipula bayi menyusu bukan dengan menghisap puting melainkan memompa payudara. Karenanya teknik menyusui yang benar jauh lebih penting jika dibandingkan dengan bentuk dan ukuran payudara.

Sumber : Disadur dari Info Kesehatan Media Indonesia, 5 Agustus 2009