Dunia saat ini menghadapi krisis, diawali dengan krisis kesehatan akibat pandemic COVID-19, diikuti dengan krisis ekonomi yg menyeret 395 juta penduduk dunia dalam kemiskinan yang ekstrim.
Bagaimana agar kita bisa survive di tengah krisis ini?
1. Berjalan melintasi krisis.
Mazmur 84:7 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Menyadari bahwa “lembah baka” yg mengartikan lembah air mata (The Valley of weeping), bagi anak Tuhan lembah krisis ini hanya dilalui saja (to cross over) untuk mencapai tujuan sebenarnya. Dan bahkan lembah tersebut diubah menjadi lembah mata air yang menjadi berkat.
2. Berjalan bersama Tuhan dan mengalami Tuhan secara pribadi
Inilah saat yang tepat untuk mengalami Tuhan di saat krisis.
Matius 14:22-33 mengajarkan bagaimana Petrus dan kawan-kawannya mendapatkan pernyataan mengenai ke-Ilahian Yesus di tengah badai yang nyaris menenggelamkan mereka. Di saat genting itu Tuhan menantikan respon para rasul yg ketakutan itu walaupun respon mereka kurang tepat tapi Tuhan sungguh mengerti. Di tengah kondisi ini Dia menunggu kita menyapa-Nya. Ia akan segera menjawab. INI AKU. Tuhan ingin kita mengalami DIA, kenal lebih dekat dan menikmati muzijatnya. Sehingga kita bisa berkata seperti Ayub Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (Ayub 42:5)
3. Selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan.
Sulit untuk melakukannya di tengah kondisi yang tidak biasa apalagi dalam kondisi terpuruk.
Filipi 4:4-22 mengajarkan untuk melakukan hal yang terpenting sehingga dapat selalu mengucap syukur di segala keadaan. sehingga kita tetap dapat menjaga hati agar tidak menjadi tawar (Amsal 24:10). Jadi sebetulnya sederhana saja dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada maka sukacita dan damai sejahtera Allah akan menyertai kita, sehingga dengan tulus kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan untuk setiap keadaan yang ada.
Mari kita terus berjuang bersama Tuhan dalam menghadapi krisis ini dan keluar sebagai pemenang. Kita berjalan di tengah krisis semakin lama semakin kuat. Ketika badai ini berlalu, kita menjadi orang yang berbeda lebih kuat dan tahan uji.
Amin.
GBIS Bukir Karmel - BSD
Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...
Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan
Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...
Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com
Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com
Selasa, Juni 30, 2020
Tantangan Keluarga di Zaman Now
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan,
maka kasih kebanyakan oran akan menjadi dingin ( Matius 24 : 12 )
Keadaan akhir zaman pada saat ini
sedang terjadi bertambahnya kedurhakaan dan kasih kebanyakan orang akan menjadi
dingin. Di setiap zaman, keluarga memiliki pergumulan dan tantangan yang
berbeda-beda . pergumulan dan tantangan
keluarga pada Zaman Now ini tentu jauh lebih kompleks. Kalau kita tidak
siap menghadapi tantangan, maka
tantangan itu justru akan menghancurkan keluarga kita. Tantangan apakah yang
akan dihadapi oleh keluarga Kristen pada Zaman Now ?
1 .
Kemudahan mendapatkan informasi
Pada saat ini kita sedang berada
pada zaman informasi terbuka di mana tidak ada lagi batasan untuk bisa menerima
informasi. Dan pada masa sekarang kita sangat mudah untuk mengakses dan mendapatkan
informasi tentang apa saja baik melalui buku, televisi, radio, internet dan
media sosial lainnya. Namun sayang tidak semua informasi yang disajikan itu
benar, positif dan membangun, tetapi banyak juga informasi yang salah, negatif dan menyesatkan Adapun dampak dari kemajuan teknologi informasi itu, membuat anak dan orang tua,
seolah makhluk dari dua abad yang hidup dalam satu rumah. Gap teknologi, gap
generasi, membuat enggan dan kesulitan
berkomunikasi. Anak menganggap orang tua kuno atau bodoh dan akhirnya perilaku
anak menjadi suka melawan dan mudah memberontak terhadap orang tua. Suka atau tidak
suka, siap atau tidak siap tantangan ini menghampiri semua keluarga di Zaman
Now. Itulah sebabnya dibutuhkan hikmat dan hati yang bijaksana untuk bisa
menyaring semua informasi yang datang kepada keluarga kita. Jikalau tidak
hati-hati maka keluarga kita akan terpapar hal hal negatif sehingga tidak sedikit
keluarga yang menjadi hancur.
2 . Pertumbuhan Iman
Perkembangan dunia yang sangat
modern membuat orang semakin rasional mengandalkan kekuatan dan kepintarannya.
Apalagi di kalangan generasi milenial zaman now yang sangat akrab dengan teknologi, mereka
bisa menemukan jawaban dari semua pertanyaan apapun. Dan kebanyakan anak generasi milenial semakin sekuler, semakin
hedonis, semakin atheis, jika percaya Tuhan, tidak lagi mengutamakan ibadah dan
juga tidak terlalu meyakini hal itu berpengaruh langsung dalam hidup
sehari-hari. Hal ini membuat mereka merasa tidak butuh Tuhan. Itulah sebabnya
hal-hal rohani kurang menarik perhatian mereka. Fakta ini tentunya mendatangkan
tantangan tersendiri untuk keluarga Kristen di Zaman Now.
Apalagi jika orang tuanya kurang
takut kepada Tuhan, maka bisa dipastikan keluarga ini akan menjadi keluarga
yang tidak mengalami pertumbuhan iman. Karenanya menjadi tantangan bagi semua orang
tua di zaman now untuk selalu mengandalkan Tuhan dan sungguh-sungguh percaya
kepada Tuhan serta mengalami pertumbuhan iman yang pada akhirnya para orang tua
mampu mewariskan iman kepada anak-anak mereka.
3 . Membangun
Relasi Yang Sehat
Tuntutan hidup di Zaman Now
memaksa keluarga untuk menjadi sibuk dengan urusan masing-masing. Orang tua
sibuk dengan urusannya, begitu juga anak-anak sibuk dengan kegiatannya. Sadar
atau tidak kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat hilangnya waktu
berkualitas untuk keluarga yang pada akhirnya akan mengganggu relasi atau
hubungan antar anggota keluarga. Kita juga menyadari dunia yang kita huni
sekarang ini sedang mengalami perlompatan perkembangan teknologi informasi.
Dan salah satu perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi keluarga adalah
Smartphone. Sehingga membuat orang tua dan anak sama-sama sibuk, sibuk bekerja,
pelayanan, sekolah dan kecanduan gadget inilah yang semakin memperparah
komunikasi. Apalagi saat ini kita sedang berada pada generasi Z di mana masing masing anggota keluarga akan
lebih mengutamakan Smartphonenya. Dan kalau hal ini tidak disadari maka akan
bisa merusak relasi antara anggota keluarga. Karena itu perlu adanya konmitmen
pada waktu jam keluarga, maka tidak boleh bermain Smartphone. Dengan demikian
komunikasi bisa terjalin sehingga relasi yang sehat antar anggota keluarga bisa
terbangun. Haleluya
Sebagai kesimpulan : Di tengah
perkembangan dunia yang begitu pesat maka keluarga Kristen di Zaman Now harus
kembali kepada Alkitab dan membangun keluarga sesuai dengan prinsip-prinsip
Firman Tuhan. Dan Prinsip-prinsip Firman Tuhan untuk keluarga Kristen tetap
sama baik pada masa keluarga Adam maupun sampai sekarang pada masa keluarga di
Zaman Now. Tuhan Yesus Memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Label:
Keluarga,
saling mengasihi,
smartphone
Senin, Juni 22, 2020
Kitalah Pembawa Damai
POS PI GBIS Bukit Karmel BSD
21 Juni 2020
By Pdm. Joel Steven Hizkia
Matius 5:9 Berbahagialah yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Siapa yang membawa damai ? dengan jelas ditujukan kepada kita supaya kita bisa disebut anak-anak Allah.
Tentu sulit menjadi pembawa damai di tengah situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini. Hanya bila memiliki damai yang yang sejati bisa menjadi pembawa damai. Roma 3:23, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan hanya karena kasih karunia Allah, manusia diperdamaikan dengan Allah melalui penebusan dosa oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu sepatutnyalah kita yang telah diperdamaikan menjadi pembawa damai melalui keseharian kita.
Bagaimana jadi pembawa damai
1. Membawa pengaruh/dampak positif bagi banyak orang lewat segala sisi kehidupan dengan menjadi garam,
a. Tidak menjadi garam yang hanya sebagai label saja
b. Menjadi garam yang sesuai fungsinya (memberi citarasa)
c. Tidak membiarkan menjadi garam yang diisolir
2. Tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain
a. Roma 14:13 tidak menjadi batu sandungan
b. Roma 12:18 berdamai dengan orang lain
c. 2 Korintus 6:3 tidak membuat tersandung
Mari jadi pembawa damai di manapun berada dan di situasi apapun sehingga dapat menjadi berkat bagi lingkungan dimana kita tinggal. 🙏
21 Juni 2020
By Pdm. Joel Steven Hizkia
Matius 5:9 Berbahagialah yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Siapa yang membawa damai ? dengan jelas ditujukan kepada kita supaya kita bisa disebut anak-anak Allah.
Tentu sulit menjadi pembawa damai di tengah situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini. Hanya bila memiliki damai yang yang sejati bisa menjadi pembawa damai. Roma 3:23, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan hanya karena kasih karunia Allah, manusia diperdamaikan dengan Allah melalui penebusan dosa oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu sepatutnyalah kita yang telah diperdamaikan menjadi pembawa damai melalui keseharian kita.
Bagaimana jadi pembawa damai
1. Membawa pengaruh/dampak positif bagi banyak orang lewat segala sisi kehidupan dengan menjadi garam,
a. Tidak menjadi garam yang hanya sebagai label saja
b. Menjadi garam yang sesuai fungsinya (memberi citarasa)
c. Tidak membiarkan menjadi garam yang diisolir
2. Tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain
a. Roma 14:13 tidak menjadi batu sandungan
b. Roma 12:18 berdamai dengan orang lain
c. 2 Korintus 6:3 tidak membuat tersandung
Mari jadi pembawa damai di manapun berada dan di situasi apapun sehingga dapat menjadi berkat bagi lingkungan dimana kita tinggal. 🙏
Label:
pembawa damai,
Umat Tuhan
Dampak dan Pengaruh Keluarga yang Kuat
"Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang dari padamu di dunia ini
sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di
Sorga. Sebab di mana ada dua atau tiga
orang berkumpul dalam nama Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ (
Matius 18 : 19-20 )
Tantangan
yang dihadapi oleh keluarga saat
ini semakin berat dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi bila tidak disikapi dengan baik, bukan
membangun komunikasi yang lebih baik, tetapi justru menjauhkan dan
menghancurkan komunikasi dalam keluarga. Keluarga yang lemah akan digilas oleh
bebagai tantangan yang menarik, tetapi keluarga yang kuat akan punya dampak dan
pengaruh yang besar, bukan hanya bagi keluarga itu sendiri, tetapi berpengaruh
bagi komunitasnya. Bagaimana agar kita menjadi keluarga yang bisa berdampak
bagi komunitas yang lain..
1. Keluarga yang sehati
“Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua
orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga permintaan mereka
akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di Sorga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama
Ku disitu Aku ada di tengah- tengah mereka “ ( Matius 18 : 19-20 )
Mengapa keluaga yang kuat bisa sehati ? Karena setiap pasangan suami-istri sebagai inti keluarga memang berbeda. Mereka
berasal dari latar belakang yang berbeda, baik sifat karakter, cara berpikir,
hobi, kebiasaan-kebiasaan, itulah keluarga, asam di gunung garam di laut,
bertemu dalam satu belanga itulah sayur asem yang diibaratkan sebagai suatu
keluaga. Bila perbedaan dipertentangkan mustahil mereka dapat menjadi sehati.
Tetapi keluarga yang kuat dapat menerima dan mensinergikan perbedaan tersebut,
sehingga mereka dapat sehati. Sehati bukan berarti harus menjadi sama, tetapi
sehati dapat menerima semua perbedaan termasuk kekurangan dan kelebihan
pasangan kita sebagai satu kekuatan. Setiap anak-anak kita juga memiliki sifat
dan karakter yang berbeda. Namun bila orang tua sehati, maka sangat mudah bagi
anak untuk sehati dan rukun dengan saudaranya, juga dengan orang tuanya, karena
anak melihat contoh orang tuanya yang sehati. Bila keluarga sehati, maka
doa-doa kita dijawab oleh Bapa di Sorga.
2 . Keluarga yang dapat saling mengampuni
“dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Karena jikalau
kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di
Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu yang di Sorga, juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Matius 6 : 12, 14-15 )
Seiring dengan
berjalannnya waktu dalam mengarungi kehidupan pernikahan, ada kalanya kita
kecewa, sakit hati bahkan terluka, bisa saja terjadi. Bapak-Ibu pribadi yang paling
berpotensi melukai hati kita adalah
orang yang paling kita cintai, berarti dalam
keluarga yaitu suami-istri dan anak. Mengapa demikian ?
Karena mereka tinggal bersama. Bilamana beberapa pribadi tinggal bersama dalam jangka waktu
yang lama, perbedaan pendapat, mis-komunikasi, kesukaan yang berbeda, bahkan
visi yang berbeda, hal – hal itulah yang dapat memicu konflik. Tetapi keluarga
yang kuat, mereka akan dapat saling mengampuni, menerima setiap anggota keluarga
dengan kelebihan dan kekurangannya. Keluarga
yang kuat selalu menerapkan
Firman Tuhan dalam Efesus 4 : 26 yang mengatakan:” Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat
dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu “ keluarga yang kuat bilamana ada salah paham, sakit hati, konflik,dll, mereka segera dengan secepat mungkin membereskannya. Pribadi yang dapat mengampuni adalah pribadi yang kuat, dan pribadi yang tidak dapat mengampuni adalah pribadi yang lemah.
3 . Keluarga yang siap menghadapi Badai
Keluarga yang harmonis, bahagia dan yang kuat bukan berarti bebas tanpa masalah, tantangan tetap ada, tetapi atas anugrah Tuhan, mereka dapat mengatasi setiap masalah, bahkan badai sebesar apapun mereka dapat keluar sebagai pemenang, Bahkan lebih dari pemenang. Badai yang melanda keluarga hari-hari terakhir ini ialah spirit dunia. Dunia dewasa ini mengukur kesuksesan, selalu diukur dengan materi yang dimiliki. Semakin banyak materi yang dimiliki,dianggap semakin sukses, tanpa mempermasalahkan dari mana asalnya. Namun Alkitab menjelaskan kesuksesan adalah bila kita mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan ini. Sama seperti Nuh ( Kej 6 : 22 ) dan Adam ( Kej 12 : 4 ). Mereka sukses di hadapan Tuhan, karena mereka melakukan kehendak Tuhan. Badai social media, hedonism dan LGBT, saat ini sedang melanda kehidupan manusia, tetapi keluarga yang kuat akan siap menghadapi badai, dengan menggunakan sosmed untuk membangun komunikasi yang benar. Keluarga yang kuat walaupun diberkati secara materi, mereka masih terbeban menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan, bukan hanya untuk kesenangan pribadi. Menghormati dan menghargai kedaulatan Sang Pencipta merupakan hal yang sangat penting bagi setiap keluarga.
4 . Keluarga yang menggenapi rencana Allah.
Keluarga, Allah ciptakan sebagai mitra kerjanya untuk beranak cucu, memenuhi bumi dan menaklukkan dan menguasainya ( Kej 1: 28, 2: 15 ) Berarti setiap keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah disiapkan oleh Allah. Tugas ini merupakan mandat sebagai hak istimewa yang Allah berikan pada manusia. Karena itu setiap keluarga yang kuat menyadari fungsinya dan menjalankannya, sehingga dunia melihat melalui keluarga, ada satu hubungan indah seperti hubungan Kristus dengan jemaatNya melalui setiap keluarga ( Ef 5 : 32 ). Nuh ( Kej 6 : 9-21 ) Adam ( Kej 12 : 1-9 ) Petrus ( Luk 5 : 1-11 ) adalah contoh keluarga yang kuat dan menggenapi rencana Allah melalui keluarga mereka. Puji Tuhan sebagai kesimpulan ada 4 hal dampak dan pengaruh keluarga yang kuat!
1. Keluarga yang sehati.
2. Keluarga yang siap mengampuni.
3. Keluarga yang siap menghadapi badai
4. Keluarga yang menggenapi rencana Allah..Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Label:
harmonis,
Keluarga,
komunikasi,
sehati
Senin, Juni 15, 2020
Ciri-ciri Keluarga yang kuat
Bacaan
Firman : Yosua 24 : 15, Matius 19 : 5 – 6, Roma 12 : 10, Efesus 4 : 32, Kolose
4: 6
"Dan
Firman-Nya : Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka
bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah
tidak boleh diceraikan manusia " (Matius
19 : 5 – 6 )
Banyak orang tidak menyadari bahwa yang
paling penting dalam hidup ini adalah hubungan. Orang boleh saja kaya raya mempunyai
harta yang bergelimang melimpah, orang boleh saja mempunyai jabatan yang
tinggi, namun jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain
khususnya hubungan di dalam keluarganya, maka orang tersebut tidak akan pernah
merasakan apa arti sebuah kebahagiaan.
Jika kita memiliki keluarga yang kuat, maka keluarga akan memberikan kita sukacita terbesar dalam hidup. Keluarga
yang kuat tidak otomatis terjadi dengan sendirinya, namun diperlukan upaya yang
terbaik untuk mewujudkannya itulah proses. Kita biasanya berjuang dengan sekuat
tenaga untuk mendapatkan kedudukan yang lebih baik dalam pekerjaan kita, tetapi
apakah kita mempunyai daya juang yang tinggi untuk membangun keluarga yang
kuat. Dan berikut adalah cirri-ciri keluarga yang kuat :
1
. Keluarga yang mengasihi Tuhan “ Tetapi aku
dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan ( Yos 24 : 15 ) “ Keluarga yang kuat selalu menempatkan Tuhan di tempat
yang utama dan pertama. Tuhan adalah satu-satunya dasar yang bisa menjamin
hidup kita , rumah kita, pernikahan kita dan keluarga kita terhadap gelombang
pasang yang tidak terelakan. Kita perlu
selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menun
jang keharmonisan dan kebahagiaan
keluarga. Kedekatan kita dengan Sang Pencipta akan membentuk kepribadian kita sehingga akan memperoleh
ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Sebab kondisi rohani yang baik
akan memampukan anggota keluarga untuk menjalani kehidupan yang membawa berkat.
Teruslah berdoa, renungkanlah firman Tuhan, pergilah ke gereja, tetaplah
melayani dan izinkan Roh Kudus berbicara dan memimpin kita, karena semua itu
akan membangun keluarga yang kuat.
2 . Keluarga
yang saling mengasihi “ Tetapi hendaklah
kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni
, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu “ ( Ef 4 : 32 )
Kasih selalu memberi energi positif yang dahsyat dalam hidup keluarga.
Dengan saling mengasihi akan menyempurnakan kehrmonisan dan kebahagiaan
masing-masing anggota keluarga. Keluarga yang kuat tidak mungkin terwujud jika
tidak ada kasih. Pada dasarnya semua
manusia membutuhkan penerimaan, penghargaan dan kasih yang tidak bersyarat.
Jika hubungan tanpa kasih itu disebut “memanfaatkan”. Kasih bukan untuk dipendam, tetapi diekspresikan . Dan untuk mengekspresikan kasih tersebut, perlu
memahami bahasa kasih dari anggota keluarga kita. Apa bahasa kasih itu,
Kata-kata yang menguatkan. Waktu berkualitas, Pemberian Hadiah, tindakan
melayani, atau sentuhan fisik. Keluarga yang kuat dibangun di atas ikatan
kasih yang kuat di antara anggota keluarganya.
3
. Keluarga yang saling berkomunikasi “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh
kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, sebagaimana kamu harus member jawab
kepada setiap orang “ ( Kolose 4 : 6 )
Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan keluarga. Keluarga yang
kuat selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun
pengambilan keputusan keputusan penting . Kesatuan dibangun lewat kasih yang
dinyatakan dalam komunikasi yang positif dan waktu bersama, karena komunikasi
yang tidak lancar sering kali menimbulkan prasangka dan kecurigaan yang
berlebihan, sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis. Kita perlu meneguhkan
kasih kita dengan mengungkapkan gagasan, pendapat maupun perasaan. Pasangan dan
anak kita perlu mnedengar , “Aku mengasihimu”Komunikasi yang konstruktif akan
membentuk keluarga yang kuat.
4
. Keluarga yang saling menghormati “ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai
saudara dan saling mendahului dalam
memberi hormat” ( Roma 12 : 10 ). Memberi hormat bukan karena budaya
tertentu, namun karena pemahaman yang benar tentang pribadi orang lain menurut
kaca mata Tuhan Penciptanya. Kita menghormati anggota keluarga kita karena
mereka adalah pribadi-pribadi yang berharga dan mulia di mata Tuhan. Peran
keluarga dalam menciptakan budaya saling menghormati ini sangat penting,
mengingat keluarga adalah tempat pertama di mana setiap pribadi di dalamnya
akan terbentuk. Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, begitu pun diri
kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah menghormati anggota keluarga lainnya,
sama seperti anda ingin dihormati oleh mereka. Tunjukkanlah rasa hormat dengan
menghargai hak anggota keluarga, saling bertegur sapa, menjadi pendengar yang
baik dan menghargai privasi anggota keluarga. Dengan kita menhormati orang tua,
pasangan, dan anak-anak, kita sedang membangun keluarga yang kuat.
5
. Keluarga yang saling memegang konmitmen. Dan Firman-Nya : Sebab itu laki laki
akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu.
Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia (Matius 19 : 5 – 6 ). Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga,
masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mem pertahankan dan
memelihara pernikahan . Inilah ”komitmen” Keluarga yang kuat dibangun atas dasar
komitmen yang kuat. Keluarga yang kuat tidak terlepas dari berbagai kesulitan,
perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain . Mereka
juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak
mendapat pekerjaan yang baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan.
Anak-anak dan orang tua terkadang bersebrangan pendapat, berbantah-bantahan dan
adu mulut. Landasan agar pernikahan tetap langgeng, kita harus memahami bahwa
pernikahan adalah sebuah perjanjian ( Covenant ) olehnya kita harus tetap
komitmen.
Kita harus ingat, bahwa Iblis akan
selalu berusaha memecah-belah untuk menghancurkan keluarga. Tapi, komitmen membuat
mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi tidak
menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati
pasangannya. Sebab mereka mempunyai dedikasi yang tidak tergoyahkan terhadap
satu sama lain-suatu konmitmen untuk tetap bersama-baik dalam suka maupun duka.
“ Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus seperti apa yang kita harapkan,
tetapi kalau tetap ada komitmen itulah yang akan menolong untuk tetap maju
terus walaupun melalui masa-masa sulit, kita akan tetap menjadi pasangan yang
solid, itulah salah satu ciri keluarga yang kuat. Tuhan Yesus Memberkati.
Gembala
Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Distraction of Relationship with GOD
Distraction of Relationship with GOD
Markus 4:3-8 (Perumpamaan tentang seorang penabur)
Adanya benih yang gagal tumbuh karena terhambat mendapat tanah yang subur.
Demikian dengan pertumbuhan rohani anak Tuhan, tidak selamanya bisa berjalan mulus bahkan lebih sering gagal karena terjadi “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan.
Pengaruh dunia dapat menjadi penyebab “distraction” ini (1 Yoh 2:16) yaitu segala hal yang bukan berasal dari Bapa :
a. Keinginan daging (Roma 8:7) adalah perseteruan dengan Allah
Keinginan yang membuahkan perbuatan daging yang menghasilkan maut (Roma 8:6a)
Kendalikan dan kuasailah keinginan untuk tidak bertentangan dengan keinginan Roh
b. Keinginan mata
• Hakim 16:15 Kejatuhan Simson karena “melihat” keelokan wanita dan jatuh hati padanya.
• 2 Sam 11:2 Daud jatuh dalam dosa karena “melihat” Batsyseba dalam keadaan yang tidak senonoh.
• Mat 6:22 Mata (Ophtalmos = the eyes of the mind = mata pikiran) mempengaruhi reaksi seluruh tubuh
• 2 Kor 4:4 Pikiran yang “dibutakan” oleh ilah zaman ini
Peliharalah mata pikiran kita (Filipi 4:8) untuk selalu memandang kepada Allah.
c. Keangkuhah hidup berbicara mengenai sikap hati
• Danel 5:20 Kejatuhan Nebukadnesar karena keangkuhannya
• 2 Taw 32:25 Hizkia tidak berterimakasih kepada Tuhan dan menjadi angkuh sehingga Hizkia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Tuhan.
Jangan biarkan murka Allah menimpa hidup kita oleh sebab itu jagalah sikap hati kita agar tidak menjadi angkuh.
Mari kita belajar untuk mencegah terjadinya “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan dengan selalu mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan (Ibrani 12:2)
POS_PI_BKarmel Online Service
14 June 2020
By : Pdm. Joel Steven Hizkia
Markus 4:3-8 (Perumpamaan tentang seorang penabur)
Adanya benih yang gagal tumbuh karena terhambat mendapat tanah yang subur.
Demikian dengan pertumbuhan rohani anak Tuhan, tidak selamanya bisa berjalan mulus bahkan lebih sering gagal karena terjadi “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan.
Pengaruh dunia dapat menjadi penyebab “distraction” ini (1 Yoh 2:16) yaitu segala hal yang bukan berasal dari Bapa :
a. Keinginan daging (Roma 8:7) adalah perseteruan dengan Allah
Keinginan yang membuahkan perbuatan daging yang menghasilkan maut (Roma 8:6a)
Kendalikan dan kuasailah keinginan untuk tidak bertentangan dengan keinginan Roh
b. Keinginan mata
• Hakim 16:15 Kejatuhan Simson karena “melihat” keelokan wanita dan jatuh hati padanya.
• 2 Sam 11:2 Daud jatuh dalam dosa karena “melihat” Batsyseba dalam keadaan yang tidak senonoh.
• Mat 6:22 Mata (Ophtalmos = the eyes of the mind = mata pikiran) mempengaruhi reaksi seluruh tubuh
• 2 Kor 4:4 Pikiran yang “dibutakan” oleh ilah zaman ini
Peliharalah mata pikiran kita (Filipi 4:8) untuk selalu memandang kepada Allah.
c. Keangkuhah hidup berbicara mengenai sikap hati
• Danel 5:20 Kejatuhan Nebukadnesar karena keangkuhannya
• 2 Taw 32:25 Hizkia tidak berterimakasih kepada Tuhan dan menjadi angkuh sehingga Hizkia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Tuhan.
Jangan biarkan murka Allah menimpa hidup kita oleh sebab itu jagalah sikap hati kita agar tidak menjadi angkuh.
Mari kita belajar untuk mencegah terjadinya “distraction” dalam berelasi dengan Tuhan dengan selalu mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan (Ibrani 12:2)
POS_PI_BKarmel Online Service
14 June 2020
By : Pdm. Joel Steven Hizkia
Label:
Bukit Karmel,
GBIS BK,
GOD,
relationship
Selasa, Juni 09, 2020
Membangun Keluarga yang Kuat
Khotbah, Munggu 07 Juni
2020
Nats Firman : ( Kej 1 :
26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 )
"Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi
seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih
buruk dari orang yang tidak beriman. (1
Tim 5:8)
Dalam
dunia modern seperti sekarang lebih banyak orang hidup berkeluarga mengabaikan
prinsip kebenaran Firman Tuhan, sebagai pedoman hidup berkeluarga. Mereka
cenderung lebih mengutamakan kemudahan dan kenikmatan hidup masing masing.
Banyak dari mereka tidak memerlukan komitmen lagi, mereka sepakat untuk hidup
bersama tanpa komitmen, hidup tanpa mengindahkan fungsi dan peran masing
masing sesuai dengan tujuan keluarga.
Menurut
Alkitab ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 ) keluarga dibentuk atas inisiatif Allah untuk
melaksanakan rencana dan tujuan Allah, Tuhan menciptakan keluarga sebagai
pondasi kehidupan manusia. Allah menciptakan keluarga manusia untuk membangun
Kerajaan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Gambar Allah tercermin dalam
ciptaan-Nya yang unik yaitu pria dan wanita ( Kej 1 : 26 ). Pernikahan dan
keluarga adalah gambar dari kasih dan kesetiaan perjanjian Allah ( Ef 5 : 32 ). Dan melalui berkat-berkatNya maka anak anak, umat Allah dapat memenuhi bumi
dengan penyembahan dan kemuliaan Allah. ( Kej 1 : 28 )
Hari-hari ini keluarga telah diserang terus menerus oleh setan. Apapun yang Tuhan
sukai, setan membenci. Apapun yang ingin Tuhan bangun, setan berusaha untuk
menghancurkannya.
Kehidupan
keluarga yang bertentangan dengan rancangan Allah akan mengalami konflik dalam
keluarga yang berkepanjangan sehingga keluarganya tidak sejahtera. Apa yang
dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga kita dari tekanan ? Dan bagaimana
kita dapat membangun unit keluarga yang kuat dan kokoh.
Ada empat pondasi yang
mutlak diperlukan :
- Menjadi orang Kristen yang kuat ( dewasa.)
- Mewujudkan
pernikahan yang stabil dan tangguh.
- Mrngupayakan relasi yang sehat antara anggota keluarga.
- Membangun ikatan yang
kokoh antara orang tua dan anak.
Bagaimana mewujudkan keluarga yang kuat dan
utuh saat ini ?
1 . Menjalin hubungan yang kuat dan
penuh kasih
Hubungan
yang penuh kasih antara anggota keluarga adalah pondasi bangunan keluarga yang
penting. Dengan hubungan yang sehat dan berkomitmen, seluruh keluarga
dilindungi dan diperkuat . Ketika tantangan keluarga muncul , keluarga yang
kuat akan bekerja bersama untuk menanggung atau menyelesaikan masalah. Pondasi
yang kuat adalah kasih. Dan Alkitab menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang
tidak terpancing, tidak berpikir jahat, tidak iri, tetap bersukacita dalam
kebenaran dan menanggung segala sesuatu ( 1 Kor 13 : 4,7 ). Agar dapat saling
mengasihi maka suami, istri, orang tua harus bertumbuh menjadi orang Kristen
yang dewasa
Keluarga
yang penuh kasih berbagi dalam segala hal, termasuk mimpi, harapan, harta.
Ingatan senyum,, cemberut, sukses dan gagal itu memberikan perlindungan dari badai, keluarga berfungsi menjadi
pelabuhan yang bersahabat ketika gelombang kehidupan menjadi terlalu liar
Sehingga
tidak ada anggota keluarga ysng perlu merasa sendirian.
2 . Menjadi keluarga yang tangguh
Kita
ingat kata kata yang abadi dari Wilson Churchil, ”Kita akan bergelut di pantai,
kita akan bergelut di darat, kita akan bergelut di ladang dan di jalan-jalan,
kita akan juga bergelut di bukit. Kedengarannya persis seperti liburan keluarga
kami“. Keluarga yang penuh kasih dan punya komitmen menjadikan tangguh, dan
keluarga yang tangguh akan bekerja bersama untuk” bangkit kembali” dari masalah
yang mungkin dapat menghancurkan keluarga. Dan keluarga tersebut diilhami oleh uraian rasul Paulus tentang ketahanan orang Kristen abad pertama yang
menghadapi krisis“
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit, kami
habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan
sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4 : 8-9). Paulus dan
orang-orang Kristen yang setia ini mengandalkan Allah untuk kekuatan dan
bantuan demi menanggung cobaan.
3 . Kekuuatan berdasarkan keteladanan
Ikatan
yang kuat di antara anggota keluarga dapat meningkatkan pengaruh keteladanan
yang positif. Paulus memuji anggota keluarga Timotius atas teladan positif
mereka” Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus iklas, yaitu iman yang
pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku
yakin hidup juga di dalam dirimu ( 2 Tim 1: 5 ). Alkitab juga mencatat contoh-contoh ikatan kuat yang dapat
dikembangkan.
Ambil
contoh Ruth dan Naomi. Ruth menikahi putra Naomi tetapi kemudian dia meninggal.
Dia memiliki kesempatan untuk kembali ke bangsanya sendiri dan mencari suami lain, tetapi sebaliknya Ruth memilih untuk
tetap menjadi bagian dari warisan suaminya dengan tetap tinggal bersama ibu
mertuanya Naomi. Ruth melihat sesuatu dalam diri Naomi dan Allah Naomi
memancingnya untuk berkata, “Tetapi kata Ruth, "Janganlah desak aku meninggalkan
engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana engkau pergi ,
ke situ juga aku pergi dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmullah Allahku, di mana engkau mati,
akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan."
Beginilah
kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut”( Rut 1: 16-17 ). Tuhan ingin dalam keluarga kita mengembangkan ikatan kesetiaan dan kasih
keluarga yang kuat. Dia ingin kita berbagi mimpi, harapan, harta dan kenangan
sebagai kelauarga di hadapan-Nya. Dia ingin kita membangun keluarga yang kuat
dan beribadah serta menghormati Dia sebagai unit keluarga.
Dan sebagai suatu kesimpulan, untuk mewujudkan keluarga yang kuat dan kokoh yang memenuhi kehendak dan
rancangan Allah, diperlukan kedewasaan rohani. Karena hanya orang Kristen yang
dewasa rohani yang sanggup mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh. Dan
berdasarkan ketangguhan itulah kita dapat membangun relasi yang sehat antara
anggota keluarga sehingga dapat tercipta
hubungan yang harmonis antara suami-istri, orang tua dan anak . Itulah salah satu bentuk keluarga yang
kokoh dan kuat. Tuhan Yesus Memberkati
Label:
Jemaat Immanuel,
Keluarga,
komitmen,
mengandalkan Tuhan,
Naomi,
Rut
Api Pentakosta Telah Menyala
Late Post : Khotbah , 31
Mei 2020
Bacaan
Firman : KIS 2 : 1 – 13
Dari bacaan Firman di atas tadi ada 3
kebenaran Illahi yang indah
1 . Tuhan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
“ Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu
tempat” ( ayat 1 )
Allah
mencurahkan RohNya ke atas setiap orang
percaya “ ketika pada hari Pentakosta” jadi
Allah mencurahkan Roh-Nya pada hari yang telah Ia tetapkan. Artinya Allah tidak
bekerja sebelum atau sesudahnya, tetapi Allah bekerja tepat pada waktunya. “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan
jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit
dan bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu” namun kita harus yakin dan percaya bahwa waktu kita bisa menjadi waktu Tuhan dan waktu Tuhan
bisa menjadi waktu kita, jika bisa memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Kadang
kala kita bisa menjadi putus asa, karena kita telah berdoa, bergumul sekian
lama, tetapi nyatanya waktu Tuhan tidak sana dengan waktu kita artinya doanya
belum dijawab-jawab..
Namun
hari ini kita harus berani dengan iman memproklamirkan bahwa waktu kita bisa
menjadi waktu Tuhan, dan waktu Tuhan bisa menjadi waktu kita, jika berani
membayar persyaratannya ! Apa syaratnya..
Pertama
: Harus mau mengakui bahwa semua
pertolongan hanya datang dari Tuhan
Tuhan
tidak akan menolong kita bila kita tidak mau mengakui Yesus. Dia ingin
mendengar pengakuan yang jujur dari kita bahwa tanpa Yesus, maka tidak ada satu
pun yang dapat kita perbuat. Tuhan senang mendengar pengakuan semacam ini. Jadi
kalau sekarang kita berani mengakui Tuhanlah penolong kita, sekarang jugalah
waktu bagi Tuhan untuk melepaskan kita, menyembuhkan kita, memberkati kita dan
membukakan jalan bagi segala pergumulan kita…
Kedua
: Mempunyai iman yang mantap
Jika
kita mempunyai iman bahwa Allah sanggup bertindak sekarang dan bukan
besok…tetapi sekarang ini waktu Tuhan tiba bagi kita. Karena Allah adalah
pribadi yang tidak pernah menunda-nunda dan selalu ingin cepat
menyelesaikannya. Kalau kita percaya bahwa Tuhan mampu menyelesaikan masalah
kita, maka hari ini juga saat Tuhan menjadi saat kita.
Ketiga
: Bertobat dan meninggalkan segala dosa.
Meskipun
Tuhan Maha Hebat, Maha Kuasa tetapi
Tuhan tidak akan bisa berbuat apa pun terhadap kita selama masih ada dosa.” tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu adalah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu “( Yes 59 : 2 )”
Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; Jika[au ada yang mendengar
suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan
bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku “( Wahyu 3: 20 )
Jika hari ini kita mau mendengar suaraNya dan mau membuka pintu hati untuk
Tuhan, maka hari ini juga Dia akan masuk ke dalam hati untuk menolong kita.
Orang Israel banyak mempunyai hari Raya, tetapi justru Roh Kudus turun pada
hari Raya Pentakosta, karena hari itu, waktunya Tuhan.
Roh Kudus adalah pribadi yang
hebat, sampai-sampai
diungkapkan dalam 3 simbol; tiupan angin yang keras ( ay 2 ) lidah-lidah seperti api ( ay 3 ) dan berbagai-bagai bahasa (ay 4)
Kepada
Nikodemus Yesus berkata,”angin bertiup
kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari
mana atau ke mana ia pergi. Demikian tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” ( Yoh
3 : 8 ) Mengapa Roh Kudus diumpamakan seperti angin ? Karena ada 2 sifat
angin yang istimewa.
Pertama : Angin itu
bebas itulah gambaran Roh Kudus, Roh Kudus itu bebas karena tidak ada satu
peraturan manusia pun yang bisa membatasi Roh Kudus. Oleh sebab itu GBI
Immanuel kedepannya akan memberi kepada
Roh Kudus untuk bekerja dengan bebas. Sebab Dia Roh yang bebas yang tidak bisa
disetir atau diatur oleh manusia . Siapa gerangan yang bisa mengatur Allah ?
Hanya Allah yang bisa mengatur hidup manusia.
Kedua
: Angin itu punya kuasa . Angin bisa
menumbangkan pohon-pohon yang besar, angin bisa merobohkan rumah. Demikian Roh
Kudus yang dilambangkan seperti angin dapat merubah perilaku manusia yang
tadinya begitu jahat bisa berubah menjadi baik. Benarlah kata Paulus :
perkara-perkara yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah muncul. Kita
harus percaya Roh Kudus sanggup mengubah keadaan yang panas menjadi dingin,
yang beku menjadi cair, asalkan kita menyerahkan segala sesuatu kepadaNya.
Selain
Angin Roh Kudus juga dilambangkan dengan
Api. Api bisa menciptakan sesuatu yang tadi nya tidak berbentuk menjadi
sesuatu yang bentuknya indah contoh : emas . Api juga bisa membuat sesuatu yang
tadinya tidak berguna berubah menjadi berguna, contoh: besi tua, kaleng rombeng
Api bisa mengubah dari daging menjadi, sate, rendang dll, juga mengubah beras
menjadi nasi. Demikian juga hidup kita di tangan Roh Kudus yang tadinya hidup
sia-sia berubah menjadi berarti, itulah sebabnya orang yang dipenuhi oleh Roh
Kudus harus mengalami perubahan. Roh Kudus juga
dilambangkan berbagai bagai bahasa, berbagai bagai karunia lidah. Hal ini bukan berarti
karunia Roh Kudus hanya karunia lidah. Ada banyak karunia Roh Kudus bagi
jemaat Tuhan. Namun di sini Roh Kudus dilambangkan dengan berbagai-bagai bahasa
untuk menggambarkan bahwa Ia sanggup berbicara kepada semua suku bangsa dan
bahasa.
Roh
Kudus diberikan kepada kita bukan sekedar untuk menghibur, tetapi lebih kepada
agar menjadikan semua lutut bertelut, setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus
Tuhan.
Jalan Allah bukan jalan kita,
pikiran Allah bukan pikiran kita.
“Tetapi orang lain menyindir: Mereka sedang
mabuk oleh anggur manis” ( 13 ) Memang pikiran Allah tidak cocok dengan
pikiran manusia, hati Allah tidak cocok dengan hati manusia selama manusia
belum bertobat dan menyerahkan dirinya
ke dalam Tangan Tuhan. Hari-hari ini Api Pentakosta sedang dicurahkan di
Indonesia, oleh sebab itu bukalah hatimu agar Api Pentakosta membakar hatimu,
jiwamu, semangatmu, membakar iman percayamu kepada Tuhan agar lebih sungguh
sungguh lagi di dalam Tuhan ( Nubuatan Cindy Jacob ) Amin. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Apakah Engkau Mengasihi Aku?
Khotbah Minggu, 03 Mei 2020
Nats : Yohanes 21 : 15 – 22
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya “
Simon anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku ? ( 17 a )
Satu pertanyaan yang sangat bersifat pribadi, dari Yesus Kristus
adalah” Apakah engkau mengasihi Aku “
walaupun pertanyaan ini ditujukan kepada Simon Petrus , tetapi itu mempunyai
arti bagi kita juga.
Pertanyaan apakah engkau mengasihi Yesus, adalah pertanyaan terbesar
dalam hidup orang Kristen
Apa itu mengasihi Tuhan..
Pertama
, Mengasihi Tuhan artinya tetap membuat Tuhan sebagai prioritas utama karena
kasih adalah prioritas. Bapak/ Ibu, kasih yang dimaksud adalah kasih Agape yang
artinya kasih tak bersyarat , cinta kasih yang tetap mengasihi walaupun tidak
dikasihi. Dan Kasih Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia, karena
Allah adalah kasih ( 1 Yoh 4 : 8 )
Kedua,
Mengasihi Tuhan artinya lepas dari dosa rasa bersalah yang menghukum. Sebab
orang mengasihi Tuhan dengan benar bisa membedakan antara Gulit dan Remorse. Pada
waktu kita menyadari bahwa kasih Tuhan yang begitu besar maka Kasih Tuhan tidak
membuat kita melupakan dosa begitu saja, tapi justru Kasih Tuhan membuat kita
tidak lagi dikuasai oleh penyesalan rasa takut yang berlebihan karena telah bersalah..
Ketiga, Mengasihi Tuhan artinya
mengasihi apa yang Tuhan berikan, menjalankan, mendorong kita untuk
meningkatkan kasih secara hormat kepada sesama.
Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan, apa
bukti kalau kita sungguh sungguh mengasihi Tuhan
1 . Kasih
terhadap Yesus akan menjadi nyata dalam
hidup kita.
Jika kita sedang jatuh cinta atau mengasihi kepada
seseorang pasti akan terlihat dari kehidupan kita sehari-hari . Demikian juga
jika kita mengasihi Yesus, pasti akan nampak dalam hidup kita.
Hidup
akan dapat menyatakan kwalitas dalam mengasihi, seberapa besar kualitas kasih
seseorang kepada Yesus, terbukti dari keterlibatannya secara langsung dalam
hubungan pribadinya dengan Dia melalui doa dan firmanNya. Hidup
akan dapat mencerminkan dari cara mengasihi, sadar atau tidak bahwa kasih itu
mempengaruhi hidup seseorang, dan mempengaruhi hidup orang yang kita kasihi.
Jika orang sedang jatuh cinta mereka akan merasakan pengaruh cinta itu dalam
hidup mereka. Kasih
itu akan mempengaruhi hidup pribadi kita dan juga mempengaruhi hidup orang lain. Mengasihi Yesus adalah memiliki harapan
, impian dan tujuan, yang dipengaruhi oleh kasihNya. Sedangkan kasih Petrus
kepada Yesus menyebabkan hidupnya memiliki pengaruh yang baik bagi orang lain.
2 . Yesus
akan ditempatkan pada posisi utama dalam hidup kita.
Adalah satu hal yang tidak masuk akal bila orang
berkata mengasihi Yesus, tetapi tidak mengutamakan Yesus dalam hidupnya.
Yesus
akan memiliki tempat yang utama, dalam pikiran kita. Ini bukan berarti bahwa kita
tidak boleh berpikir yang lain, tetapi Yesus akan menjadi pusat pikiran kita.
Ketika Petrus memprioritaskan Yesus yang diwakili oleh Roh Kudus dalam
hidupnya, maka dia dikenal sebagai seorang prajurit Kristus sejati.
Yesus
akan memiliki tempat utama dalam pengabdian kita. Petrus pernah gagal dan
menyangkal Yesus, tetapi setelah dipenuhi dengan Roh Kudus, dia memiliki kasih
kepada Kristus yang luar biasa, memiliki pengabdian, bahkan rela mati bagi
Yesus. Bagi Petrus Yesus adalah yang utama walaupun harus dibayar dengan
nyawanya.
3 . Kita akan melayani Yesus.
Apakah engkau mengasihi Aku ? Gembalakanlah domba
domba-Ku. Yesus tahu jika kasih Petrus sungguh nyata, oleh karena itu Petrus
rela melayaniNya.
Kita
akan melayani Yesus dengan Rela, tidak dipaksa, tidak bermotivasi, tidak
berambisi, tetapi karena pernyataan kasih yang tulus kepada Yesus. Seorang
Kristen tidak akan pernah dapat mengasihi Yesus, kalau tidak mau melayani Yesus
dengan rela.
Kita
akan melayani Yesus dengan sukacita
Karena
melayani Yesus merupakan sukacita itu sendiri ( KPR 5 : 41)
c. Kita
akan melayani Yesus dengan setia.
Oleh karena kasih,
para murid melayani Yesus dengan setia dalam segala keadaan baik atau tidak
baik waktu dan situasinya.
Bapak/Ibu dan saudara yang dikasihi Yesus, sebagai
suatu refleksi diri bahwa Kasih adalah satu kata yang sangatlah mudah untuk
diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu dari Firman Apakah engkau mengasihi Aku sesungguhnya Allah sedang menguji kita. Menguji ketulusan kasih kita, Menguji perbuatan kasih kita dan Menguji kesetiaan kita.
Marilah kita mengasihi Yesus bukan dengan perkataan tetapi dengan perbuatan
yang nyata. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala
Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Label:
Jemaat Immanuel,
Mengasihi Tuhan,
Simon Petrus
Mujizat Kuasa Kebangkitan
Late Post : Khotbsh
Minggu, 26 April 2020
Bacaan Firman : Yohanes 21 : 1- 14
Simon Petrus naik ke perahu lalu menhela jala itu ke darat, penuh ikan
ikan besar; seratus lima
puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak
koyak. ( 11 )
Setelah kebangkitan
Yesus, berulang kali Ia menampakkan diri kepada murid-murid Nya, dan dari
bacaan Firman yang baru kita baca tadi menceritakan bahwa Yesus sedang
menampakan ke tujuh murid di pantai Tiberias . Di sisi lain Yesus sedang membuka
pola pikir mereka bahwa ada satu perbedaan yang nyata, ketika murid-murid masih
hidup bersama Yesus dan hidup tanpa Yesus.
Yesus berkata ;
sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa ( Yoh 15 :5 )
Bapak/Ibu dan
saudara kekasih, kisah ini di awali pada saat Petrus dan teman-teman yang lain
merasa kecewa dan berdukacita karena Yesus yang diharapkan bisa menolong dan
menjadi pembebas mereka ternyata mati di salib. Lalu Petrus mengajak teman
teman yang lain dan memutuskan untuk kembali menangkap ikan. Orang Kristen pada saat ini juga masih banyak
yang seperti murid-murid Tuhan, mereka selalu dekat dengan Tuhan, berdoa,
beribadah bahkan sudah melayani Tuhan, namun ketika kesusahan datang dalam
hidupnya semua pengenalan akan Firman Tuhan itu sirna bak ditelan bumi. Bapak/Ibu dan saudaraku banyak juga orang
Kristen yang belum mengerti bahwa kesusahan yang diizinkan Tuhan , karena sesungguhnya
Tuhan sedang menata dan mengatur hidup kita menuju kebaikan
Jangan andalkan
pikiran tetapi lakukanlah perintah Tuhan dalam setiap pekerjaan, maka Tuhan
akan mendatangkan sukacita, itulah yang akan diperlihatkan Tuhan dalam Yoh 21:
1-14
Saudaraku, Ada
beberapa hal penting , yag dapat kita ambil sebagai bahan renungan
1 . Hidup di luar / tanpa Yesus.
Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa ( 3 )
Kita semua tahu
bahwa Petrus dan kawan kawan, mereka
adalah nelayan yang hebat . Karena mereka mengetahui persis kapan saat yang
tepat untuk menangkap ikan, di mana tempat yang banyak ikannya tetapi mengapa
pada malam itu mereka tidak mendapat
hasil apa-apa. Ini adalah gambaran bagi setiap orang yang meninggalkan Tuhan
dan mencari jalan sendiri. Orang orang seperti ini seringkali pada awalnya
sepertinya sedikit ada keberhasilan, tetapi pada akhirnya sia-sia.
Sebab sehebat-hebatnya
orang hebat tidak akan terus menjadi hebat manakala kita mulai meninggalkan
Tuhan, semuanya akan menjadi kosong tidak akan ada arti apa-apa.
Kata Penghotbah,
bahwa semua sia-sia di atas keisa-siaan. Tanpa Yesus semua kosong dan tidak
berarti; hati , pikiran , pengharapan kosong, pengetahuan sia-sia dan
kedudukkanpun tiada berarti.
Dan begitu juga
dalam kehidupan kita tanpa Yesus semua sia-sia kosong dan tidak berarti.
2. Hidup bersama Yesus.
Ketika murid-murid
kecewa mereka meninggalkan Tuhan, tetapi melalui kasih yang sempurna Yesus
tidak meninggalkan mereka. Dengan berbagai cara Yesus memberikan perhatian untuk
membangun kembali kerohanian mereka dengan
cara yang ajaib, sehingga mereka di pulihkan.
Pertama : Yesus
memberikan Perhatian , Hai anak-anak
adakah kamu mempunyai lauk pauk ( 5 )
Sebenarnya Yesus
sudah mengetahui bahwa mereka tidak punya persediaan apa-apa untuk dapat dimakan pada pagi itu . Bentuk perhatian
Yesus lalu menyapa mereka ( ayat 5 ), itulah respon Tuhan terhadap persoalan
murid-murid dan penderitaan umatNya, yang pasti bahwa Tuhan siap mengulurkan
tangan pengasihanNya. Setiap saat Tuhan siap membantu dan menolong kita, oleh sebab
itu Dia berharap agar kita jangan pernah berputus asa karena Allah mngetahui
semua pergumulan kita.
Kalau burung-burung
diudara dan bunga bakung di padang diperhatikan oleh Allah apalagi kita
anak-anak Allah. Hal ini sangat penting karena Allah mau memperhatikan kita
baik sebagai karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga Dia berkeinginan agar kita
selalu diberkati Nya.
Kedua : Yesus
memberikan perintah dan Janji , Tebarkanlah
jala di sebelah kanan perahu maka akan ka mu peroleh ( 6 )
Sedangkan malam hari
mereka tidak dapat menangkap ikan apalagi pada siang hari, adalah sesuatu yang
mustahil bagiNya. Tetapi itulah Allah , sebab tiada yang mustahil bagiNya.
Tuhan berkarya di luar logika manusia. Kata kunci untuk perbuatan Allah yang ajaib
itu adalah setiap orang yang mau melakukan perintah Tuhan akan mendapat
pertolongan. Dan banyak lagi perntah-perintah Tuhan yang selalu disertai
perjanjiannya yang amat indah. Tuntunan Tuhan kepada kita , ketaatan terhadap
printahNya.
Dengar-dengaran dan menuruti terhadap perintah Tuhan.
Salah satu contoh :
Mujizat di kota Kana ( air berubah menjadi anggur ) terjadi bukan saja karena
Doa Maria kepada Yesus, juga ketaatan pelayananan terhadap Tuhan Yesus. Kalau hidup kita ingin mengalami Mujizat dan
berkat, turutilah perintah Tuhan dan memegang janjiNya.
Ketiga : Yesus
menyiapkan segala kebutuhan kita , Ketika
mereka tiba di darat , mereka melihat api arang dan di atasnya ada ikan dan
roti ( 9 )
Tuhan menyediakan
segala keprluan mereka. Bukan saja ikan, juga api arang dan roti yang tiada diduga atau diharap
sama sekali. Api arang untuk mereka
berdiang sebab suhu udara yang dingin,
juga untuk mematangkan ikan. Roti dibutuhkan untuk sarapan pagi.
Bapak/Ibu, Tuhan
tahu semua kebutuhan kita dan Tuhan sudah menyediakannya. Patutlah kita selalu
bersyukur untuk perhatiannya, cinta kasihNya yang ajaib dan berkat-berkatNya
diluar dugaan kita.
Keempat :
Yesus memberikan tuntunan , bawalah
beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu ( 10 )
Tuhan mengingatkan
kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk berlaku egois dan
hanya mau mementingkan diri sendiri, tetapi sesungguhnya Tuhan sedang menuntun
serta mengingat kan, kalau hidup mau diberkati berlimpah-limpah, kuncinya hanya
satu yaitu mau memberi.
Kebanyakan orang
Kristen hanya bisa menuntut Tuhan tetapi tidak pernah mau memenuhi kewajibannya
Kelima :
Yesus menyatakan Mujizat ,Simon Petrus
naik ke perahu lalu menhela jala itu ke darat, penuh ikan ikan besar; seratus
lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak
koyak. ( 11 ) Bapak/ Ibu dan saudara kekasih, Peristiwa ini di luar nalar
dan akal manusia, betapa tidak karena para penangkap ikan yang ahli dalam
bidangnya , sudah semalaman mereka menjala ikan tetapi tidak seekorpun yang
mereka tangkap. Tetapi ketika Kuasa Tuhan dinyatakan di siang hari, ada seratus
lima puluh tiga ekor ikan besar yang ditangkap tetapi jalanya tidak koyak..Dari sini kita
melihat jika Yesus beserta dengan kita maka masalah sebesar apapun, pasti ada
jalan keluar, kuasa kebangkitan Nya dinyatakan dan Mujizatpun terjadi. Pada
hakekatnya keberhasilan setiap orang percaya dalam bentuk apapun adalah berkat
Tuhan. Kalau hidup dan pekerjaan kita disertai Tuhan yang telah bangkit, maka
apapun yang kita kerjakan dibuat Tuhan berhasil.
Keenam :
Yesus mengajak makan pagi, Marilah dan
sarapanlah ( 12 )
Orang Yahudi
memiliki pengertian ahkir zaman yang berkaitan dengan makan bersama.
Pagi itu Yesus
mengajak sarapan atau makan pagi bersama murid-muridNya. Yesuslah yang menyedi
akan makan mereka, ada Roti dan juga ikan . Peristiwa makan bersama ini
mengandung makna persekutuan yang indah bersama Yesus. Perkumpulan belum tentu
menjadi persekutuan yang penuh kasih. Kerajaan Allah terdiri dari orang-orang
yang dikasihi Allah, mengasihi Allah dan saling mengasihi.
Begitupun ketika
Yesus mengajak makan pagi murid-murinNya, di situ ada komunitas yang penuh
kasih, ada pengharapan dan ada kemenangan yang pasti. Bukan saja pasti tetapi
Allah menjanjikan bahwa melalui kuasa kebangkitan Yesus apasti ada Mujizat dan
kemenangan bagi kita yang percaya kedada Dia.
Tuhan Yesus
Memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Label:
Jemaat Immanuel,
Kota Kana,
kuasa kebangkitan,
mujizat,
Penjala ikan
Mengapa Yesus Menampakkan Diri ?
Late Posting : Khotbah Minggu, 19 April 2020
Bacaan Firman : Yoh 20 : 19-29, Lukas 24
: 44-45
Pada waktu itu, datanglah Yesus
dan berdiri di tengah tengah mereka dan
berkata
”Damai Sejahtera bagi kamu !”(Yoh 20 : 19b)
Peristiwa paskah atau kebangkitan Tuhan
Yesus, tidak terlepas dengan kubur kosong. Karena di tempat inilah sebagai
bukti otentik sejarah bahwa Yesus telah bangkit. Bahkan selama 40 hari sejak
kebangkitan sampai kenaikan Yesus ke Sorga sebanyak 17 kali Yesus telah
menunjukkan diri-Nya kepada murid-murid Nya dan kepada orang lain sebagai bukti
bahwa Dia benar-benar telah bangkit.
Dan peristiwa ini dicatat dalam Alkitab
sebagai bukti penggenapan Firman atas semua nubuatan para nabi pendahulunya.
Bapak/Ibu saudara terkasih, dari bacaan Firman diatas ada beberapa hal
penting untuk kita renungkan Mengapa Yesus menampakkan diri ?
1
. Untuk meyakinkan, bahwa diri-Nya
adalah Yesus ( Yoh 20 : 19 )
Ada
dua kemungkinan mengapa murid-murid Nya menjadi takut
a.
Murid-murid tidak mengenal Pribadi Yesus secara benar
Thomas
murid yang tidak setia ( Yoh 20 : 24)
Seperti
cerita di jalan ke Emaus ( Lukas 24 :13–35 )
Perempuan
Samaria ( Yoh 4 : 1-29 )
a.
Kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan
harapan
Sama
seperti kehidupan murid murid Tuhan yang akhirnya kembali menjadi nelayan.
Fenomena
yang terjadi sekarang
Dampak dari keraguan murid-murid Yesus ( Yak 1 : 6-7
)
a.
Orang bimbang
tidak akan mendapat apa-apa ( 6 )
b.
Tidak akan tenang
dalam hidupnya ( 7 )
c.
Mudah terpengaruh
olah keadaan
2
. Supaya murid-murid-Nya mengerti Firman Allah ( Lukas 24: 44-45 )
Selain
agar murid murid Tuhan tidak bimbang, Yesus juga ingin mereka mengerti
Firman.
Sebab orang yang tidak mengerti Firman Allah :
a.
Akan dapat
menggagalkan semua rencana Allah.
b.
Kerohanian akan
menjadi tumpul dan tidak bertumbuh ( Yoh 20: 25 )
c.
Mudah disesatkan
oleh nabi palsu ( Ef 4 ; 14 )
Bapak/Ibu dan
saudaraku, Firman itu sangatlah penting dalam kehidupan orang percaya, oleh
sebab itu Yesus mengharapkan buat setiap kita agar kita mengerti Firman Allah,
karena :
a.
Firman Allah
menciptakan Iman ( Roma 10 : 17 )
Karena iman Tomas menjadi percaya ( oma 10 : 9-10 )
b.
Firman Allah
menyucikan kita ( Maz 119 : 9 )
c.
Firman Allah
menjaga kita dari berbuat dosa ( Maz 119 : 11 )
3 . Untuk mengimpartasikan Kuasa Roh Kudus kepada
murid-murid-Nya ( Yoh 20 : 22 )
Tuhan Yesus
mengatakan pada murid-murid-Nya bahwa Ia kembali ke sorga hanya untuk sementara
“Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan
melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan
hidup” ( Yoh 14 : 19 ) Ia mengatakan pada mereka bahwa Ia akan bersama
mereka dalam kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Dengan kata lain bahwa Yesus
sangatlah rindu agar setiap murid-murid
Nya dan semua orang percaya menerima Kuasa Roh Kudus. Berkenaan dengan hal
tersebut maka ketika Yesus menampakkan diri Ia menghembuskan Roh Kudus kepada
murid-murid-Nya, dengan harapan agar mereka mengerti tentang Roh Kudus :
a.
Allah memberikan
apa yang terbaik dengan motivasi yang benar
b.
Roh Kudus adalah
pemberian Allah yang termahal
c.
Roh Kudus adalah
pemebrian Allah abgi setiap anak-Nya
Bapak/Ibu saudara
yang dikasihi Tuhan, itulah tiga hal penting dari penampakkan Yesus bagi
umatnya tentunya dengan tujuan, agar setiap kita yang percaya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal
Biarlah Firmab Allah
ini akan memberkati kita semua, Tuhan Yesus memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus.
Label:
Emaus,
Jemaat Immanuel,
penampakan,
Samaria,
Thomas,
Yesus
Langganan:
Postingan (Atom)