Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label transportasi umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label transportasi umum. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Mei 14, 2011

Balada Sopir Angkot (sebuah harapan)


Sejak pagi hari sebelum matahari terbit, sopir angkot dengan kendaraan sudah melaju menelusuri jalan raya yang rutin dilaluinya. Sewa demi sewa (sebutan untuk penumpang angkot)diantar menuju tempat tujuan rute hariannya.
Mengemudi kendaraan, menyapu ruas jalanan dan gang terhadap calon sewa dengan matanya, tidak jarang pula saling mendahului dengan sesama angkot yang satu rute berebutan menarik sewa untuk naik ke angkotnya.
Ngetem bukan lagi suatu hal yang luar biasa, tidak peduli dengan kendaraan di belakangnya yang terkunci posisinya ketika ia menghentikan angkotnya secara tiba-tiba ketika melihat ada calon sewa.
Membuat macet jalanan tidak dirasa lagi merupakan kesalahannya, ia hanya fokus untuk menyapu seluruh ruas jalan dan gang-gang mencari sewa.
Makian demi makian, sumpah serapah bahkan sampai bunyi klakson mobil - motor di belakangnya yang bersahut-sahutan di belakangnya sudah menjadi resiko pekerjaannya tanpa pernah berusaha mencari cara agar para pengemudi kendaraan tidak menjadi kesal dan emosi dengan tingkahnya.
Dan tidak jarang sewa yang sembarangan menghentikan angkot di lokasi yang berbahaya ataupun berpotensi memacetkan jalanan serta melanggar rambu lalu lintas.
Dilema supir angkot yang akhirnya luntur seiring dengan berjalannya waktu, menghentikan kendaraan dengan konsekuensi melanggar rambu lalu lintas hanya untuk menurunkan ataupun menaikkan penumpang.
Bila supir angkot berusaha menghentikan kendaraan agak menjauh dari rambu larangan berhenti/stop, makinan ataupun gerutu sewalah yang bakal diterimanya.
Dunia seakan tidak adil memperlakukan para supir angkot, seakan menutup mata dengan tidak melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para supir angkot.
Kejar Setoran... ya kejar setoran lah yang menjadi salah satu ataupun salah dua atau salah seterusnya dari dalih dan pembenaran terhadap segala tindakannya.
Bila target setoran belum tercapai, maka semakin stress lah sopir dalam mengendarai angkotnya, ngebut, menyalip, ngetem bahkan sampai berdebat - memaki sewa yang kurang bayar ataupun yang ngotot tidak mau menambah kekurangan bayaran ongkos sewanya.
Pelayanan apa adanyalah yang menjadi menu utama para sopir angkot. Tanpa pendingin ruangan, tanpa full musik, bila kursi sudah penuh sesak terisi tetap dibilang 'masih cukup..masih cukup...geser...geser...'
Persaingan... rebutan sewa...sepi sewa...nombok setoran merupakan keadaan yang sebenarnya tidak diharapkan oleh supir angkot, namun apa daya bagaikan orang yang sudah tidak tau pekerjaan alternatif lain yang tampaknya jauh lebih baik dari saat ini.
Sabar.. sabar.. dan sabar.. ya pak supir
Menepilah angkotmu ke sisi jalan paling pinggir atau di bahu jalan supaya kendaraan lain dapat tetap melaju.
Para calon penumpang (sewa) janganlah berdiri dan menghentikan angkot di lokasi terlarang/ berpotensi bahaya atau memacetkan jalan seperti di tikungan/belokan jalan ataupun depan gang, atau bahkan di tengah jalan raya.
Naik - turunkanlah sewa di pinggir jalan/ bahu jalan, jangan di tengah jalan hanya karena tidak mengijinkan angkot dibelakangmu dapat menyusulmu, rejeki/berkat Tuhan justru paling banyak dicurahkan di saat kita sedang tidur.
Janganlah saling berebutan sehingga menurunkan kualitas pelayanan jasa anda para supir angkot dan penumpang semakin tidak nyaman dan bahkan kapok tidak mau naik angkot lagi, malah akan membeli motor/ mobil sendiri... lalu yang rugi siapa?
Lakukanlah yang terbaik yang dapat kita lakukan... percayalah berkat ataupun istilahnya rejeki ada di tangan Tuhan Yesus yang akan selalu mencukupkan apapun yang kita perlukan selama kita melakukan segala yang tertulis dalam firman Tuhan, Tuhan ada di dalam kita dan kita ada di dalam Tuhan, lakukan dahulu kehendak Tuhan barulah kita layak untuk meminta... bahkan sebelum kita meminta apa yang kita perlukan Tuhan sudah tau dan pasti akan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan selama keperluan kita sesuai kehendak Tuhan dan tidak bertentangan dengan firman Allah.
Oke...!!! Diberkatilah kalian para supir angkot... tetaplah berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga sewa pun menjadi nyaman dan sewa pun akan kembali menggunakan jasa anda.... Gbu

Senin, Mei 09, 2011

Rintihan Penumpang Angkot (sebuah harapan)


'Duhh... aku bangun kesiangan nih', gerutu seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Yang singkat cerita, lalu ia segera menghentikan sebuah angkot yang biasa melalui rute jalan yang ditujunya, lalu naik dan masuk ke dalamnya. Sebelum ia sempat duduk ke tempat duduknya, si supir angkot sudah menjalankan kendaraannya, alhasil si penumpang tersebut nyaris terjatuh dan mengumpat si sopir dalam hati.
Tak lama kemudian di persimpangan pertigaan jalan, sopir angkot menghentikan kendaraan ke pinggir lalu mulai mengeluarkan kepalanya menoleh ke kiri dan kanan mencari-cari calon penumpang (yang biasa disebut 'sewa').
Satu menit berlalu, lima menit sudah lewat dan hampir setengah jam si sopir ngetem di persimpangan tersebut, para penumpang di dalam mobil mulai mengumpat lagi dalam hati, bahkan ada penumpang yang mulai memikirkan, alangkah nyamannya bila punya motor sendiri sehingga ga perlu nunggu lama angkot dan merasakan tidak enaknya perlakuan si sopir angkot yang seakan menganggap penumpangnya tidak lebih dari barang angkutan. Ada lagi penumpang lain yang berencana memilih untuk ikut nebeng mobil temannya yang searah sehingga ga perlu buang waktu dengan naik angkot lagi.
Ketika dirasa jumlah penumpangnya sudah cukup banyak, si sopir mulai kembali menjalankan angkotnya.
Tatkala melewati jalan yang berlubang, dengan santai dan tampak tak merasa bersalah si sopir angkot malah tidak memperlambat laju kendaraannya dan roda menghantam lubang jalanan yang tidak terlalu dalam, menyebabkan para penumpang mengalami benturan ringan, umpatan dan makian muncul kembali di dalam hati para penumpang, 'brengsek nih sopir, emank kita dianggap barang kali ya!?'
Ketika angkot sudah mencapai tiga perempat tujuan rute nya, tiba-tiba si sopir angkot menghentikan kendaraannya sambil menoleh ke belakang dan berkata bahwa rutenya sudah sampe di situ saja, penumpang diminta turun untuk meneruskan rute dengan angkot lain dan sebelum turun harus bayar dulu.
Itulah sebagian kecil realita yang dihadapi oleh sebagian besar orang / masyarakat pengguna angkutan umum di kota-kota besar di Indonesia khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Sebuah realita yang tidak nyaman dibaca, didengar, disaksikan apalagi dialami.
Semakin banyak dan sering sopir angkot meneruskan perilaku dan perlakuan yang tidak nyaman terhadap penumpangnya, perlahan namun pasti orang-orang yang tadinya adalah langganan rutin angkot akan beralih ke moda transportasi alternatif seperti membeli motor atau mobil sendiri, nebeng dengan kendaraan teman dan lainnya.
Semakin sedikit penumpang yang memakai jasanya, semakin sedikit pendapatan dan setorannya dan semakin macet lalu lintas akibat sesama angkot yang ngetem untuk berebutan penumpang dan semakin sedikit jumlah rit yang bisa dicapai dalam sehari. Alangkah indahnya andaikata setiap sopir angkot tidak berhenti ataupun ngetem secara sembarangan dan lama, andaikan sopir angkot tidak menjalankan kendaraannya secara ugal-ugalan, menunggu sampe penumpang duduk dahulu sebelum menjalankan kendaraannya, mengantarkan penumpang sampai ke terminal trayeknya, memelihara dan merawat kendaraannya sehingga tidak menimbulkan asap yang berlebihan pada knalpotnya serta kebersihan dalam kendaraannya, tidak memperlakukan penumpang tidak lebih dari sekadar barang saja.
Kita berharap dengan secara konsisten melakukan hal-hal di atas,jumlah penumpang yang akan mempergunakan kembali jasa angkot niscaya akan ikut bertambah dan tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi. Tuhan memberkati kita semua.