Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Panggilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panggilan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Agustus 20, 2023

Stay Under The Calling

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 20 Agustus 2023

    Saya percaya gereja keluarga, sebagai rumah di mana cucu nya bisa lebih tinggi, dan lebih hebat dari generasi lebih tua, melayani Tuhan makin hebat dan dipakai Tuhan lebih dahsyat.

    Saya berikan judul hari ini, "Ada di bawah Panggilan." Panggilan bukan bukti, bukan bakat. Seperti penyanyi, bukan hanya mandi di toilet atau lainnya. Untuk menjadi penyanyi perlu pengorbanan, latihan rutin. Demikian juga dengan menjadi gembala/ hamba Tuhan bukan diukur dari banyaknya follower di media sosial, namun juga perlu mengalami masa-masa sukar, masa kesusahan, kesulitan besar yang membentuknya menjadi hamba Tuhan yang tangguh.

    Seorang pegolf profesional sekalipun harus terus berlatih memukul bola sampai rata-rata 10.000 kali, pemain biasa hanya mencapai 5000 kali saja. Mendapatkan panggilan bukan diantisipasi sebagai hal yang biasa saja. Perlu melewati masa-masa berada di lembah paling dalam, menjadi orang yang gagal, semua pernah saya alami, sehingga saya bisa berdiri saat ini di depan Anda sekalian.

    Bila ada di antara kita yang merasa gagal, ingat dengan menerima panggilan Tuhan, kita bisa dikuatkan. Demikian juga Yunus yang dipanggil Tuhan, untuk pergi ke Niniwe, namun respon Yunus meninggalkan panggilan Tuhan.

    Yunus 1 : 1-2

  1. (Yun 1:1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
  2. (Yun 1:2) "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

    Hal pertama : Ingat yang memanggil kita bukan presiden, bukan petinggi lainnya melainkan TUHAN yang memanggil kita. Hari-hari ini saya lihat generasi sekarang tidak lagi berani mencari mujizat. Dulu malah gereja terkesan seperti dukun, yang mau datang beroleh kesembuhan berbondong-bondong datang ke gereja yang menawarkan.

   Hal kedua, mungkin ada yang berpikir bahwa Tuhan tidak akan memanggil saya yang tidak kaya-kaya amat, tidak punya apa-apa, namun Tuhan memanggil kita secara detail karena Tuhan tahu apa potensi yang kita miliki. Yunus anaknya pak Amitai dipanggil Tuhan secara detail. 

Pada ayat 3

(Yun 1:3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

    Yunus tahu panggilan Tuhan khusus buat dia, namun dia pergi ke Tarsis. Tarsis ke Niniwe itu bukan persimpangan, melainkan berlawanan arah sekitar 1500 mil jauh jaraknya. Seberapa banyak kita yang lari dari panggilan yang Tuhan berikan pada kita. Lari karena akar kepahitan kecewa terhadap gembala, masalah keluarga dan lainnya, seharusnya kalau Tuhan panggil harusnya indah donk! Namun tidak demikian halnya yang terjadi pada diri kita.

    Allah itu sangat kepo pada kita, DIA sangat detail. Dan semuanya terjadi atas penentuan Tuhan atas Yunus, Yunus 1 : 17

(Yun 1:17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

    Ikan yang ada, kebanyakan makan tanaman, dan satunya lagi ikan jenis karnivor yang gigi geliginya tajam dan saluran pencernaannya yang penuh asam. Namun bagi Tuhan tidak ada mustahil, Yunus berada dalam kondisi di dalam perut ikan yang mungkin berbau, amis dan lain sebagainya. Nyanyian paling indah di hadapan Tuhan saat kita sedang remuk hati. Kalau Tuhan memanggil kita DETAIL, dan akan membawa kita kembali ke dalam panggilan kita.

    Mengapa kita harus berada dalam payung diri kita sendiri, kita lari dari panggilan karena mungkin baru ada di dalam panggilan kalau mau DIBANDINGKAN (COMPARISON)! Banyak orang-orang yang belum melakukan apapun  - belum dicoba namun sudah membandingkan di sosial media, mengapa kamu tidak bisa seperti cici, seperti koko, mengapa sih kamu tidak bisa pintar seperti anak lain. Sampai istri pun dibandingkan, mengapa kamu tidak bisa langsing seperti orang lain dan lainnya. 

    Kriminalitas pertama di dunia, terjadi karena dibandingkan antara Kain dengan Habil, sehingga dia bunuh adiknya.

    Bahkan saat ini gereja pun banyak dicari karena rating, kalau tidak suka, tinggal ganti channel - saluran TV yang lain. Tidak  mudah bagi hamba Tuhan untuk bertahan di masa pandemi yang harus berada di depan kamera online.

    BERHENTI MEMBANDINGKAN! Justru belajar dan evaluasi atas diri kita atas panggilan Tuhan.

    Yang kedua, banyak dari kita yang lari dari Tuhan, karena berada dalam payung KENYAMANAN / COMFORT. Hamba Tuhan memang perlu aman dan nyaman sehingga tidak pusing lagi memikirkan kepentingan dirinya lagi. Tuhan Yesus bilang kalau mau mengikut Tuhan kita harus mau menyangkal diri dan memikul salib setiap hari! 

    Sehingga tidak sedikit mengira bahwa panggilan itu diartikan karena tidak nyaman, melainkan dengan panggilan kita tangguh di dalam Tuhan.

    Hal yang ketiga, SANJUNGAN / COMPLIMENT. Orang suka banget hidup ini, disanjung, dipuji, saat ini sedang marak foto dengan AI sehingga hasil fotonya lebih bagus, dan orang lebih memperhatikan fotonya bukan pada orangnya langsung. Orang jaman sekarang ini suka di "treat" spesial, seperti di resto diberikan pelayanan secara khusus dan berbagai promo yang menarik.

    Hal keempat, banyak yang keluar dari panggilan karena mengalami TUDUHAN / CONDEMNATION. Petrus mengalami tuduhan saat Yesus ditangkap, sehingga Petrus menyangkal Yesus. Sehingga Petrus pulang kampung menjadi nelayan, mungkin karena di laut tidak ada ayam yang berkokok yang menyebabkan dia menjadi sakit hati dan menyangkal Tuhan tiga kali.

    Petrus duduk di paling belakang pada waktu Tuhan bangkit, karena dia merasa gagal, mungkin kita yang merasa gagal merasa telah tidak kudus, selingkuh, berdosa dan lainnya. Namun Tuhan tetap mencari Petrus menanyakan apakah engkau mengasihi AKU!? 

    Hal kelima, KUTUKAN / CURSE. Di dalam gereja ini ada kuasa TUHAN yang sanggup membebaskan kutukan dari nenek moyang, kutukan dari orang tua yang mengatai kamu bodoh, kamu tidak akan berhasil, kamu gagal, maka dengan di dalam Nama Tuhan Yesus saya patahkan dan hancurkan kutuk atas diri saya!!!

    Mulut bisa keluar berkat dan kutuk. Ayo, mari mulai sekarang kita fokus hanya mengatakan berkat dari mulut kita!!

     Dan terakhir, kita harus tetap berada di dalam Payung KRISTUS! Sebab hanya di dalam Kristus kita bisa ada punya pengharapan dan mimpi yang memberikan kekuatan. Dan kita dapat tetap bertahan di dalam Tuhan walau masuk melewati masa masa tidak enak, dalam kekelaman. Kita mau merespon kembali panggilan yang Tuhan berikan pada kita!



Preacher :  Pdt. Andy Tjokro

Written by : ssr



Minggu, Agustus 28, 2022

Apakah Hidup ini adalah Pilihan?

Ibadah Raya GBIS BK, Minggu - 28 Agustus 2022

    Mari kita buka Kitab Ulangan 30 : 15 - 16, "15

Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,

16

karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya."

    Ada suatu lagu yang mengatakan, bahwa hidup ini adalah kesempatan. Sehingga hidup ini adalah pilihan, tapi pilihannya apa? Mungkin pilihan tentang studi, pekerjaan - militer, usaha, wirausaha atau pilihan terkait domisili yang di Tangerang, Jakarta.

Nah yang paling utama adalah pilihan kita akan memilih Tuhan atau dunia? 

    Di bulan Agustus ini, kita merayakan kemerdekaan. Gereja memang tidak merayakan secara khusus acara kemerdekaan, namun kita bersyukur tinggal di Indonesia yang mengalami kemerdekaan, hidup dengan 2 iklim, dengan iklim yang nyaman di mana kita dilahirkan dan ditempatkan menjadi orang Indonesia. 

Mari kita simak syair lagu Indonesia Tanah Air Beta 

Indonesia tanah air betaPusaka abadi nan jayaIndonesia sejak dulu kalaSelalu dipuja-puja bangsaDisana, tempat lahir betaDibuai, dibesarkan bundaTempat berlindung dihari tuaTempat akhir menutup mata

    Kita beryukur kita ditempatkan tinggal di tanah air Indonesia, sedangkan di negara negara lain penuh dengan konflik dan peperangan.

Kita sebagai orang Kristen yang mungkin karena generasi orang tua kita Kristen, lalu kita otomatis menjadi Kristen, namun pilihan memilih Tuhan atau dunia tetap menjadi yang menjadi utama.

Dengan menjadi Kristen hanya karena kita anak dari orang tua Kristen, maka jangan berhenti di situ saja, hanya akan menjadi seorang Kristen yang semu.

Bila kita salah memilih maka kita akan menerima kesalahan yang fatal dan kesalahan itu akan bertambah besar dari hari ke hari.

Dalam kehidupan kita tidak jarang berbuat salah memilih, namun waktu tidak dapat diputar ulang, sehingga kita harus hati-hati.

Bila kita melatih diri kita dengan keras, berjuang dengan keras, menghadapi berbagai tekanan di luar sana tidak akan mudah membuat kita menjadi goyah dalam menghadapi tekanan.

    Kita akan belajar contoh teladan tokoh Alkitab.

Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena salah memilih. Sehingga Adam dan Hawa dibuang Tuhan dari Taman Eden. Taman Eden ada di bumi. Namun kisah Adam dan Hawa tidak sampai di sini saja, sampai saat sekarang semua orang harus bekerja keras, perempuan harus sakit bersalin.

    Abraham yang dikenal sebagai orang percaya, namun Abraham dan Sara tidak sabar menanti anak yang dijanjikan Tuhan, sehingga mengambil Hagar menjadi istri kedua, dan melahirkan Ismael. Sehingga sampai saat ini terjadi pertentangan dengan keturunan Ismael. Tentang siapa yang akan dikorbankan, Ishak atau Ismael, walaupun yang dikorbankan adalah DOMBA!

Esau, yang salah membuat keputusan sehingga karena kondisi rasa lapar, dan tidak berpikir panjang dengan menjual hak kesulungannya dengan roti dan kacang merah. Hati-hati ketika kita lapar dan orang menawarkan sesuatu makanan!! Pada akhirnya Esau menyesali keputusannya.

    Dan ketika kita mengambil keputusan pasti akan ada konsekuensinya. Mungkin akan muncul kesulitan atau tantangan demi tantangan yang baru. Jangan lupa bila kita setia akan perkara perkara kecil maka kita akan setia pada perkara perkara besar.

Dan kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Allah yang hidup, yang kasihNya tidak bekesudahan, dan kuasaNya tidak terbatas. 

    Maka dalam ketidakhadiran Tuhan, Tuhan memberikan upah, IA akan membalaskan semuanya. Dia akan membalaskan semuanya, apa yang ditabur itu pula yang akan dituai - Wahtu 22 : 12 ," Ia memberikan upah kepada setiap orang menurut perbuatannya." dan Galatia 6 : 7, " Jangan Sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."

Marilah kita bersyukur tinggal di Indonesia, bila kita ada di Ukraina pasti kita semua berada dalam kondisi perang.

Yunus adalah salah satu dari bagian kitab nabi nabi kecil. Yunus 1 : 1-3,"Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

2

"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

3

Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN."

Sikap Yunus malah melarikan diri menjauh dari Tuhan. Namun bagaimana dengan sikap kita kepada Tuhan yang dalam keseharian menjauh dari Tuhan, bila kita tidak mencari Tuhan dalam saat teduh, membaca firman Tuhan, berdoa!

Mari kita terus setia dalam berdoa dan saat teduh, walau kita lelah/ mengantuk, ingat! Siapa yang dapat menjamin kita akan dapat bangun besok pagi??!

Keluaran 4 : 11 - 13, kita mesti merespon seperti yang dilakukan Musa. Musa (Lahir di Mesir - 1527 SM) meninggal di Gunung Nebo - Dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan - 1407 SM pada umur 120 tahun.

    Kehidupan Musa selama 80 tahun berbagai topan badai kehidupan menghantam Musa bahkan sampai terancam mati dan dikejar kejar karena tindakannya membunuh orang, Tuhan membentuk Musa, untuk siap dipakai Tuhan. Namun Musa sempat berkata kepada Tuhan untuk kirim orang lain saja. 

    Mari kita pikirkan andaikan Tuhan yang meminta langsung kepada kita untuk mau diutus melayani Tuhan?! Apakah kita akan berkata pada Tuhan seperti yang dikatakan Musa? Semua yang  Tuhan tanyakan bukan hanya untuk kepentingan Tuhan saja melainkan untuk kepentingan dan kebaikan kita untuk hidup semakin berkenan di hadapan Tuhan. Kita harus merespon panggilan Tuhan dengan berapi-api.

Nabi Yesaya dipanggil Tuhan (Yesaya 6 : 8). Nabi Yesaya diberi tugas oleh Tuhan dan beginilah respon Nabi Yesaya, "Ini aku Tuhan, utuslah aku!" Yesaya tidak bertanya Tuhan apa detil tugas yang dimintaNya?

Apakah kita akan merespon seperti Yesaya? Atau seperti Musa yang merespon dengan banyak alasan ketidakmampuannya?? Atau seperti Yunus yang melarikan diri menghindari dan menjauh dari Tuhan?

Jangan sia siakan pelayanan kita kepada Tuhan!

God does not call the qualified, He qualities the called."

Tuhan tidak memanggil orang-orang hebat yang memenuhi syarat. Dia memanggil orang yang mau memenuhi panggilanNya!

Dan Tuhan akan memberikan kemampuan pada kita pada saat kita membutuhkannya. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan memperlengkapi kita untuk menuntaskan tugas yang diberrikannya

"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!  Sebab Aku berkata kepadamu : Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. " Lukas 13 : 24.

Seorang Mahatma Gandhi yang tidak percaya pada Tuhan Yesus menegur orang-orang Kristen untuk bersikap dan bertindak seperti yang diteladani oleh Tuhan Yesus. 

Demikian juga Marthin Luther mengkritik Kekristenan untuk kembali kepada ajaran Firman Tuhan.

Mengikuti Kristus harus berani membayar harga, seperti yang dikhotbahkan Tuhan Yesus di Bukit - Matius 5.

HIDUP INI ADALAH PILIHAN - HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN.

Jangan berkompromi, kita harus tetap menjadi pelayan-pelayan Tuhan. Apapun keputusan yang kita ambil akan berdampak pada kekekalan. Kita harus tegas dan jangan melakukan tindakan kompromi dengan dunia. 

Ingat firman Tuhan, "Aku akan memuntahkanmu apabila kamu suam suam kuku, tidak dingin atau tidak panas!!"

Pilihannya hanya ada dua : TUHAN atau DUNIA!





Paduan Suara IMANERS - Komisi para wanita.







Preacher : Pdm. Kol CAJ. DR. Hosea Bambang S.A, S.H, M.A, M.Th, Ph.D

Written by : ssr

Minggu, Januari 27, 2019

4 Fungsi Gereja

Gereja dipanggil Tuhan untuk melakukan  perbuatan-perbuatan yang besar, baca I Petrus 2 : 9, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"
Gereja dipanggil dan dipakai Tuhan untuk melakukan dan memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah.

4 Fungsi Gereja :
1. DIAKONIA , Kis 6 : 2, "Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja."
Para Rasul memiliki fungsi utama memberitakan Injil, dan memang diperlukan banyak pelayan-pelayan Tuhan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan lain.
Gereja dipanggil untuk menjadi berkat bagi mereka yang hidup dalam berkekurangan dan penderitaan.
Yang menyedihkan jika gereja tidak lagi melakukan fungsinya sebagaimana harusnya.
Pelayanan Tuhan, supaya gembala sidang punya fokus yang jelas, maka perlu diaken, kita melayani dunia dari gereja sendiri.
I Timotius 5 : 3, "Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda." Merekalah yang menjadi tanggungjawab gereja, lain halnya bila janda tersebut memiliki anak atau kerabat yang mampu, maka anak dan kerabatnyalah yang paling berkewajiban bertanggungjawab mengurus mereka.
Pelayanan ke penjarapun wajib gereja pikirkan sampai situasi sesudah para narapidana dibebaskan untuk mendapatkan pekerjaan, itulah hal esensi yang diperlukan mantan narapidana walau sudah diberikan bimbingan rohani melalui pelayanan gereja di penjara.
I Yohanes 3 : 17-18, "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."
Melayani bukan dengan hanya perkataan saja tapi melalui perbuatan, itulah tindakan nyata gereja.
Orang tidak peduli seberapa banyak yang kita tahu, tapi mereka tahu seberapa banyak yang kita peduli (David J. Schwartz)  itu yang ingin mereka lihat.
Kita melayani dengan tindakan nyata.

2. KOINONIA
Kisah Rasul 4 : 32, 34-35, "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya."
Diperlukan adanya persekutuan di antara orang-orang percaya, itulah yang diperlukan gereja yang sehat.
Ibrani 10 : 24-25, "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
Firman Tuhan mewajibkan umat Tuhan untuk memiliki komunitas persekutuan dan tetap setia bersekutu, untuk saling membangun dan tumbuh bersama.
Melalui komunitas, bila kita hendak jatuh dalam dosa, kita memiliki orang-orang yang akan menegur, mengingatkan kita dan menjaga kita, juga melalui doa-doa mereka.
Makanya menjadi bahaya bagi orang yang hidup sendirian tanpa komunitas.
Dalam Kisah 4 kita melihat semangat kebersamaan jemaat mula-mula sampai mencakup harta milik mereka.
Ibrani 10 : 24-25, saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam perbuatan baik.

3. MARTURIA (Mat 28 : 19-20; Markus 16 : 15)
Perintah, Amanat Agung Tuhan Yesus bagi seluruh umat Tuhan untuk memberitakan Injil kepada seluruh mahluk ke seluruh dunia. Tidak ada batasan geografis, dan batasan suku. Mereka harus memberitakan Injil di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja di seluruh kolong langit ini.
Gereja yang tidak terlibat dalam Penginjilan adalah gereja yang sakit rohani, karena gereja tidak lagi berfungsi sesuai dengan yang ditetapkan oleh Allah.
Kita mesti memiliki misi pribadi untuk menjalankan firman Tuhan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Janganlah kita menjadi gereja yang memikirkan dirinya sendiri.
Gereja yang besar adalah gereja yang berdampak dan menjangkau banyak orang, berapa banyak orang yang diutusnya untuk memberitakan Injil.

4. DIDACHE (Kis 3 : 42)
Kata mengajar (Yunani : Didache) sinonim dengan kata doktrin, yang merupakan bagian penting dalam gereja mula-mula.
Orang percaya diajarkan doktrin tentang ke Mesias an Yesus, sehingga orang percaya mempunyai suatu keyakinan dan tidak mudah diombang-ambingkan dengan beragam pengajaran sesat yang ada. Jangan sampai orang percaya menjadi tidak percaya diri karena tidak memiliki pengetahuan doktrin tentang ke Mesias an Yesus.
Pengajaran kepada orang-orang yang baru percaya menghasilkan kedewasaan (Kis.11 : 26; 15 : 35)
Kegagalan untuk merespon pengajaran akan menghasilkan bayi-bayi rohani (Ibrani 5 : 12).



Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
Written by : ssr






Minggu, September 09, 2018

Panggilan untuk Memberi yang Terbaik

Tuhan sepertinya memanggil kita seperti memungut sampah yang tidak bernilai, namun Tuhan mengubah sampah yang tidak bernilai menjadi berharga di mataNya. Melalui penebusanNya dengan darah di kayu Salib, kita menerima yang terbaik dari Allah.
Maka sudah seharusnya kita membalas Tuhan karena sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Dia mengunjungi kita, melawat kita setiap hari, karena Allah selalu setia.
Kolose 3 : 23, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Jadi di manapun kita berada kita harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan di sekitar kita.

Bagaimana cara kita memberikan yang terbaik ?
1. Dengan segenap hati (All Out). Orang kerja keras hasilnya tidak akan setengah-setengah, maka hasilnya maksimal. Jadilah bangga untuk keluargamu, pekerjaanmu, gerejamu, di manapun kita ditempatkan. Ketika kita dipakai maksimal, ingatlah yang bangga adalah Tuhan!!
Mari kita All Out untuk Tuhan! Dengan berdoa mari kita ubah atmosfir di sekitar kita dan kota serta negara dan bangsa di mana kita tinggal.

2. Motif orang yang memberinya itu benar (Seperti untuk Tuhan), dengan motif yang benar maka hasilnya akan maksimal, sebab Allah akan melipatgandakan upahnya, karena Tuhan melihat hati!
Berilah yang terbaik di kantor di manapun kita berada.
Seringkali orang menjadi kecewa karena mereka mengharapkan penghargaan dari orang, mereka kecewa seringkali merasa menjadi korban dalam pelayanan, sehingga tidak jarang mereka hilang begitu saja dalam pelayanan walau mengalami sekian lama waktu dibina oleh gembala.
Oleh karena itu ayo ubah motif kita bahwa melayani Tuhan bukan untuk mendapatkan penghargaan dari manusia, sehingga kita tetap bersyukur apapun situasi dan masalah yang ada, karena semuanya untuk Tuhan.

3. Pengenal akan Tuhan.
Dan tidak perlu heran bahwa tidak sedikit jemaat yang tidak mau terlibat dalam pelayanan atau ikut dalam pelayanan namun ala kadarnya, semuanya itu karena belum mengenal Tuhan dengan baik. Pengenalan akan Tuhan pun harus dilakukan terus menerus, bahkan hamba Tuhan pun harus terus mengenal Tuhan setiap waktu, karena Allah terlalu besar untuk dipahami dalam waktu singkat.
Pengenalan akan Tuhan akan menolong kita untuk dapat memberikan yang terbaik pada Tuhan.

4. Hubungan
Pengenalan akan Tuhan tidak akan lengkap kalau kita belum memiliki hubungan yang intim dan baik dengan Tuhan. Orang yang berhubungan pasti tau persis apa yang dialami orang yang mengenalnya.

5, Cinta / Kasih
Hubungan saja tidak menjamin suatu keintiman, tanpa ada cinta/kasih, kalau tanpa ada cinta/kasih maka tidaklah ada bedanya kita hanya ketemu sesaat dengan seseorang yang baru lalu tidak kontak lagi.
Dengan adanya cinta/ kasih hanya didapati pada hubungan persahabatan ataupun pernikahan. Tuhan ingin memiliki hubungan yang dilandasi rasa cinta/kasih seperti halnya seorang sahabat baik maupun sebagai suami-isteri.
Bila saudara hanya sekedar mengenal itu tidak cukup, saudara harus mempunyai hubungan kasih dengan Tuhan yang intim, seperti halnya hubungan bapak dengan anaknya yang meminta uang dan bapaknya dengan mudah bilang kepada anaknya untuk ambil sendirri di dompet bapaknya, karena kepunyaan bapak juga kepunyaan anaknya, seperti kisah anak yang hilang.
Tahukah saudara bahwa BAPA Di Sorga ingin punya hubungan yang intim dengan kita dan Tuhan tidak pernah jauh dari kita.

KASIHILAH TUHAN ALLAH mu dengan segenap hatimu, segenap jiwa mu dan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu!!

Pembicara : Pdt. Ely Kapitan
Written : ssr